BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebesar jiwa dalam kurun waktu 4 tahun.dalam data. terbesar di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tinggi. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk pada bulan Agustus 2010 jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Masalah penduduk di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar, pertambahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia per tahun selama 2 tahun terakhir adalah sebesar 1,49% (Profil

I. PENDAHULUAN. tidak segera mendapatkan pemecahannya. Jumlah penduduk yang besar dapat. menimbulkan dampak terhadap kesejahteraan setiap keluarga.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... DAFTAR RIWAYAT HIDUP... MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...

menikah di usia muda di Indonesia dengan usia tahun pada tahun 2010 lebih dari wanita muda berusia tahun di Indonesia sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan

BAB 1 PENDAHULUAN. namun kemampuan mengembangkan sumber daya alam seperti deret hitung. Alam

I. PENDAHULUAN. tinggi dan tidak terkendalikan akan berpengaruh terhadap semakin menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. seperti Negara Indonesia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan, termasuk juga di Indonesia. Salah satu masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Soekanto, 1995:431 (dalam Atika, 2011) proses pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang muda, dan arus urbanisasi ke kota-kota merupakan masalah-masalah pokok

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Realita yang ada saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. berkesinambungan. Masalah reproduksi di Indonesia mempunyai dua dimensi,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu masalah kependudukan yang dihadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. (bkkbn.go.id 20 Agustus 2016 di akses jam WIB). besar pada jumlah penduduk dunia secara keseluruhan. Padahal, jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Hasil Sensus Penduduk tahun 2000 menunjukkan, penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organisation) expert Committe 1970 :

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010 mencatat jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Aspek kependudukan merupakan hal paling mendasar dalam. pembangunan. Dalam nilai universal, penduduk merupakan pelaku dan sasaran


BAB 1 PENDAHULUAN. ketahanan keluarga agar mampu mendukung kegiatan pembangunan. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara

I. PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk sebanyak juta jiwa penduduk (BPS, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Permasalahan yang sangat menonjol adalah jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. maka 10 tahun lagi Indonesia akan mengalami ledakan penduduk. wilayah terpadat ke dua se-diy setelah Sleman (BPS, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada

I. PENDAHULUAN. di Indonesia tersebut, pada hakekatnya digolongkan menjadi dua yaitu laju

BAB I PENDAHULUAN. berharga bagi setiap bangsa. Penduduk dengan demikian menjadi modal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) 1982 dikatakan bahwa salah

BAB I PENDAHULUAN. 248,8 juta jiwa dengan pertambahan penduduk 1,49%. Lajunya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. penduduk harus menjadi subjek sekaligus objek pembangunan. Kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan salah

BAB I PENDAHULUAN. besar jiwa pada tahun 2010, laju pertumbuhan tinggi yaitu sebesar

BAB I PENDAHULUAN. di dunia khususnya negara berkembang. Menurut data WHO didapatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah negara yang memiliki banyak masalah kependudukan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 229 juta jiwa. Dimana terjadi peningkatan jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan telah, sedang dan akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB). sejahtera. Sejalan dengan arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka

BAB I PENDAHULUAN. 2010) dan laju pertumbuhan penduduk antara tahun sebesar 1,49% yang

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga berencana (KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga. alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara yang paling besar jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar menempatkan ibu pada risiko kematian (akibat kehamilan dan persalinan)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1970, kemudian dikukuhkan dan diatur di dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan hingga saat ini juga masih mengalami hambatan hambatan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program Keluarga Berencana Nasional telah diubah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah Cina,

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Hasil penelitian UN-

BAB 1 PENDAHULUAN. yang muncul di seluruh dunia, di samping isu tentang global warning, keterpurukan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusiinstitusi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan penduduk yang masih relatif tinggi. 1. Indonesia yang kini telah mencapai 237,6 juta hingga tahun 2010 menuntut

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia yaitu sekitar 258 juta jiwa (United Nations, 2015). Dalam kurun

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya laju pertumbuhan penduduk merupakan salah satu masalah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas pelayanan kesehatan. Kematian ibu masih merupakan masalah besar yang

BAB I PENDAHULUAN. penghambat pengeluaran folicel stimulating hormon dan leitenizing hormon. sehingga proses konsepsi terhambat (Manuaba, 2002).

D. Dinamika Kependudukan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah besar. berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghambat proses pembangunan. Hal ini banyak terjadi, terutama di negara negara yang

Tingkat pertumbuhan sekitar 1,48% per tahun dan tingkat kelahiran atau Total

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebanyak 248 juta jiwa. akan terjadinya ledakan penduduk (Kemenkes RI, 2013).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada saat ini Keluarga Berencana (KB) telah dikenal hampir di

ANALISA DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP TOTAL ANGKA KELAHIRAN DI PROVINSI MALUKU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Berencana Indonesia) dan pelaksanaannya masih tersembunyi. Tahun demi tahun

Kota Administrasi Jakarta Utara. Data Agregat per Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bali merupakan propinsiyang masyarakatnya menganut sistem

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Sekapur Sirih. Tarutung, Agustus 2010 Kabupaten Tapanuli Utara

BAB I PENDAHULUAN. cara operasional dan dampaknya terhadap pencegahan kelahiran.tahap

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang dihadapi beberapa negara berkembang dewasa ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Demografi mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk

Sekapur Sirih. Metro, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kota Metro. Muhammad Sholihin, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap bayi premature (lahir muda) makin dapat diselamatkan dari kematian,

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan salah satunya adalah keluarga berencana. Visi program

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam waktu 10 tahun. Jumlah penduduk dunia tumbuh begitu cepat, dahulu untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Penduduk sebagai determinan pembangunan harus mendapat perhatian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,

TIGA PULUH DUA TAHUN PERJALANAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA NASIONAL DI PROPINSI BENGKULU (1972 SAMPAI DENGAN 2010)

Tabel Jenis dan Kawasan Potensi Bencana Alam Kabupaten Temanggung

Nawacita Bersama Kampung Keluarga Berencana (KB)

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan angka fertilitas atau total fertility rate (TFR) 2,6. Indonesia masih berada

pemakaian untuk suatu cara kontrasepsi adalah sebesar 61,4% dan 11% diantaranya adalah pemakai MKJP, yakni IUD (4,2 %), implant (2,8%), Medis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh fertilitas diukur dengan

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan hasil kesepakan International Conference On Population and

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dan keterbelakangan melalui pendekatan kependudukan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. penduduk 2010 telah mencapai jiwa (BPS, 2010).

I. PENDAHULUAN. seluruh kebijaksanaan dan program pembangunan yang dilakukan. Penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. berdasarkan sensus penduduk mencapai 237,6 juta jiwa. keluarga kecil yang sehat dan sejahtera yaitu melalui konsep pengaturan jarak

I. PENDAHULUAN. mengalami masalah kependudukan. Masalah kependudukan di Indonesia tersebut,

1 BAB I PENDAHULUAN. pernyataan direktur eksekutif UNFPA Dr. Babatunde Osotimehin (Syarief, 2011).

BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penduduk Indonesia tergolong ke dalam jumlah yang besar dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini ditujukkan oleh data kependudukan pada sensus penduduk 2010 bahwa penduduk Indonesia berjumlah 237. 641.326 jiwa, sedangkan pada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 248.101. 215 jiwa (BPS,2015). Dari data tersebut dapat diketahui peningkatan jumlah penduduk Indonesia sebesar 10.459.889 jiwa dalam kurun waktu 4 tahun.dalam data kepedudukan dunia, Indonesia memiliki peringkat keempat jumlah penduduk terbesar di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk yang cukup tinggi, Indonesia sedang mengalami berbagai permasalahan dalam bidang kependudukan baik dari segi kuantitas maupun kualitas penduduk. Permasalahan- permasalahan yang menyangkut kuantitas tersebut antara lain (1) Jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, (2) penyebaran dan kepadatan penduduk tidak merata, serta (3) struktur umur penduduk yang tidak seimbang yaitu perbandingan jumlah penduduk yang produktif secara ekonomi (15-64 tahun) tidak seimbang dengan jumlah penduduk nonproduktif (0-14 tahun dan 65 tahun ketas) yang menghasilkan angka beban ketergantungan. Sedangkan permasalahan dari segi kualitas penduduk adalah masih rendahnya tingkat pendidikan, rendahnya tingkat kesehatan dan rendahnya pendapatan perkapita di Indonesia (Meilani, 2010). 1

2 Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah melakukan berbagai upaya. Salah satu dari upaya tersebut adalah dengan melakukan kebijaksanaan kependudukan. Kebijaksanaan kependudukan adalah kebijaksanaan suatu negara yang menyangkut kemakmuran penduduknya dengan melakukanberbagai usaha yang salahsatunyaadalahkeluargaberencana yang bertujuan menurunkan tingkat pertumbuhan penduduk. Pada awal pelaksanaan Program keluarga berencana di Indonesia (tahun 1950 dan 1960an), program keluarga berencana ini merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk menjarangkan kelahiran. Jumlah anak yang dianggap ideal adalah 4 anak yakni 2 anak laki- laki dan 2 anak perempuan. Namun seiring berjalannya waktu, sejak Pelita V program keluarga berencana berubah menjadi Gerakan keluarga berencana Nasional. Gerakan keluarga berencana nasional adalah gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Peserta gerakan keluarga berencana aktif adalah Pasangan Usia Subur yang dapat dibina memakai alat kontrasepsi secara terus menerus (Bappenas, 2009).Jumlahanak yang dianggap ideal dalamgerakaniniadalah 2 anakyaknilaki- lakidanperempuansama yang dituangkandalamsemboyanduaanaklebihbaik. Dalampelaksanaangerakankeluargaberencana, keikutsertaanmasyarakatditempuhdengansukarelatanpaadaunsurpaksaandaripihak lain dantetapmempertimbangkannilai- nilaisosialbudaya yang berkembangdalammasyarakat.kesertaanmasyarakatdalamgerakankeluargaberenca nadipengaruhiolehpandanganmasyarakatitusendiriterhadappelaksanaangerakankel

3 uargaberencana yang dipengaruhiolehbeberapafaktordiantaranyapendidikan, pengalaman, keadaanekonomi, sertapengaruhsosialbudaya yang berkembangdalammasyarakat. Sasaran Gerakan keluarga berencana nasioanal adalah (1) Pasangan Usia Subur (PUS) dengan prioritas PUS muda paritas rendah, (2) generasi muda dan purna PUS, (3) pelaksana dan pengelola KB, (4) sasaran wilayah adalah wilayah dengan laju pertumbuhan penduduk tinggi dan wilayah khusus seperti sentra industri, pemukiman padat, daerah kumuh, daerah pantai dan daerah terpencil (Sulistyawati, 2012). Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari 15 kecamatan. Salah satunya adalah Kecamatan Garoga. Jumlah penduduk Kecamatan Garoga pada sensus penduduk 2010 sebesar 15. 622 jiwa sedangkan pada tahun 2014 bertambah menjadi 17.859 jiwa (BPS,2014). Kecamatan Garoga terdiri dari 13 desa yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan yang luasnya 567,58 km 2. Desa Padangsiandomang merupakan salah satu desa di Kecamatan Garoga yang terdiri dari 4 dusun yaitu Dusun Padangsiandomang, Dusun Padangsiandomang 1, Dusun Purbatua Soagahon dan Dusun Sibiobio. Jumlah penduduk Desa Padangsiandomang pada tahun 2010 adalah 1.093 jiwa dan pada tahun 2015 bertambah menjadi 1.235 jiwa. Jumlah penduduk laki- laki sebanyak 597 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 638 jiwa yang terdiri dari 260 Kepala Keluarga. Dari seluruh jumlah penduduk, terdapat 137 PUS yakni sebanyak 70 PUS atau sekitar 51% PUS aktif dalam mengikuti gerakan keluarga berencana. Dari jumlah PUS yang aktif dalam mengikuti gerakan keluarga berencana, masih

4 banyak PUS yang memiliki jumlah anak lebih dari 2 orang (hasil wawancara dengan aparatur desa). Hal ini dimungkinkan karena beberapa faktor seperti pendidikan PUS, Pengalaman PUS, pendapatan PUS serta Budaya yang dianut oleh PUS mengenai jumlah dan nilai anak. Maka perlu dicermati persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencana yang memiliki semboyan dua anak lebih baik. B. Identifikasi Masalah Gerakan keluarga berencana merupakan salah satu kebijaksanaan pemerintah Indonesia untuk menekan tingkat pertumbuhan penduduk guna mencapai kesejahteraan. Dalam pelaksanaannya, sasaran utama gerakan keluarga berencana adalah Pasangan Usia Subur (PUS). PUS diharapkan aktif dalam mengikuti gerakan keluarga berencana dan dapat membatasi kelahiran anak dengan jumlah anak yang ideal adalah 2 orang. Aktif atau tidaknya PUS dalam gerakan keluarga berencana dipengaruhi oleh persepsi PUS terhadap gerakan tersebut. Persepsi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pengaruh sosial, pekerjaan, pendidikan, faktor budaya dan pengalaman. Namun kenyataan yang terjadi di Desa Padangsiandomang masih banyak PUS yang aktif dalam gerakan keluarga berencana yangmemiliki jumlah anak lebih dari 2 orang. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencana di Desa Padangsiandomang Kecamatan Garoga Kabupaten Tapanuli Utara ditinjau dari latar belakang PUS yaitu pendidikan PUS, pekerjan PUS dan budaya yang dianut PUS tentang jumlah dan nilai anak.

5 D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencanadi Desa Padangsiandomang ditinjau dari tingkat pendidikan PUS? 2. Bagaimana persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencanadi Desa Padangsiandomang ditinjau dari jenis pekerjan PUS? 3. Bagaimana persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencana di Desa Padangsiandomang ditinjau dari budaya yang dianut PUS tentang nilai dan jumlah anak? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencanadi Desa Padangsiandomang. ditinjau dari tingkat pendidikan PUS 2. Persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencana di Desa Padangsiandomang. ditinjau dari jenis pekerjaan PUS 3. Persepsi PUS terhadap gerakan keluarga berencanadi Desa Padangsiandomang ditinjau dari budaya yang dianut PUS tentang nilai dan jumlah anak. F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan bagi lembaga yang bersangkutan dalam melaksanakan kebijaksanaan kependudukan untuk meningkatkan

6 pengetahuan dan partisipasi masyarakat tentang gerakan keluarga berencana 2. Untuk menambah wawasan penulis tentang masalah kependudukan maupun kebijaksanaan kependudukan 3. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang yang ingin meneliti permasalahan yang sama pada lokasi yang berbeda.