BAB 20. KEMAGNETAN Magnet dan Medan Magnet Hubungan Arus Listrik dan Medan Magnet

dokumen-dokumen yang mirip
Magnet adalah suatu benda yang memiliki gejala dan sifat dapat mempengaruhi bahan-bahan tertentu yang berada di sekitarnya.

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

Kelas XII Semester 1

i : kuat arus listrik (A) a : jarak dari kawat berarus (m)

V. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik

BAHAN AJAR 4. Medan Magnet MATERI FISIKA SMA KELAS XII

Medan Magnet 1 MEDAN MAGNET

Gambar (a) Arah medan magnet, (b) Garis-garis medan magnet

TOPIK 8. Medan Magnetik. Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si.

BAB 5 KEMAGNETAN. A. SIFAT MAGNET 1. Garis Gaya Magnet

MAKALAH FISIKA LANJUT. Medan Magnet yang Ditimbulkan Arus Listrik Gaya Gerak Listrik Induksi

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

Massa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga Dipol p. Menghasilkan: Merasakan:

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

BAB 16. MEDAN LISTRIK

Lab Elektronika Industri Fisika 2 BAB 5 MAGNET

KEMAGNETAN. : Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-8

MEDAN MAGNET DAN ELEKTROMAGNET

Bab 7 Medan Magnetik dan Gaya Magnetik TEL Abdillah, S.Si, MIT. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau

MEDAN DAN GAYA MAGNET

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

INDUKSI MAGNET B A B B A B

Sumber-Sumber Medan Magnetik

Induksi Elektromagnet

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

MAGNETISME (2) Medan Magnet Menghasilkan Listrik

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

MEDAN MAGNET SUGIYO,S.SI.M.KOM

IR. STEVANUS ARIANTO 1

Strukturisasi Materi Medan Magnet

Medan Magnetik Surya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas Indonesia

MEDAN MAGNET KEMAGNETAN ( MAGNETOSTATIKA )

Bab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Fluks medan magnet dari partikel yang bergerak.

BAB 6 INDUKSI ELEKTROMAGNET

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

Magnet Rudi Susanto 1

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1

Magnetostatika. Agus Suroso. Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung. 20 Februari 2017

PELATIHAN OSN JAKARTA 2016 LISTRIK MAGNET (BAGIAN 1)

Magnetostatika. Agus Suroso. Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung. 23,24 Februari 2016

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

KETENTUAN MENGIKUTI PELAJARAN FISIKA : ^_^

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

MAKALAH FISIKA. Tentang KEMAGNETAN/INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

MAGNET. Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum

GAYA LORENTZ Gaya Lorentz pada Penghantar Berarus di dalam Medan Magnet

Medan Magnetik. Sumber Tegangan

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar...

Sumber medan magnet. Dede Djuhana Departemen Fisika FMIPA-UI 0-0

Medan Magnet oleh Arus Listrik

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

BENDA MAGNET

BAB 7 INDUKSI ELEKTROMAGNET

Review. Adakah Metode alternatif untuk menentukan kuat medan magnet di sekitar arus listrik???

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

SOAL LATIHAN ULANGAN UB-1 KELAS XII

Gaya dan Medan listrik

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik.

Listrik Magnet. Modul 1 PENDAHULUAN

KUMPULAN SOAL SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH ATAS

MEDAN LISTRIK. Oleh Muatan Kontinu. (Kawat Lurus, Cincin, Pelat)

FISIKA DASAR II & PRAKTIKUM

Induksi elektromagnetik

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

MAGNET JARUM. saklar. Besi lunak. Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA. kumparan. lampu. kumparan

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA. Gaya Magnetik antar kawat berarus. Nama :

TUGAS FISIKA DASAR 2

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar!

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.2

19/11/2016. MAGNET Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik. Sifat-sifat magnet.

Perkuliahan PLPG Fisika tahun D.E Tarigan Drs MSi Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet magnítis líthos Magnet Elementer teori magnet elementer.

LATIHAN UJIAN NASIONAL

MAGNET. Benda yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja Penggolongan bahan secara makroskopik

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya.

drimbajoe.wordpress.com 1

BACA PETUNJUK REMEDIAL DI BAGIAN AKHIR SOAL INI!

Gerak Melingkar Pendahuluan

KEMAGNETAN. Setelah mempelajari topik ini Anda dapat :

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

MEDAN MAGNETIK DISEKITAR KAWAT BERARUS

MEDAN IMBAS MAGNET I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

Karya Tulis Ilmiah MAGNET

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti

Transkripsi:

DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 BAB 20. KEMAGNETAN...2 20.1 Magnet dan Medan Magnet...2 20.2 Hubungan Arus Listrik dan Medan Magnet...2 20.3 Gaya Magnet...4 20.4 Hukum Ampere...9 20.5 Efek Hall...13 20.6 Quis 20...14 1

BAB 20. KEMAGNETAN 20.1 Magnet dan Medan Magnet Fenomena kemagnetan yang mula-mula diamati adalah bahwa magnet alam berupa batu-batu (magnet) tertentu akan menarik potongan besi kecil. Magnet alami yang lain adalah bumi yang pengaruhnya terhadap jarum kompas sudah dikenal sejak zaman dahulu (sekitar abad 11). Pada tahun 1819, H.C. Oersted menemukan bahwa arus dapat menghasilkan efek magnet. Selanjutnya pada tahun 1831, Michael Faraday dan Joseph Henry menunjukkan bahwa arus dapat ditimbulkan dengan menggerakkan magnet. Medan magnet didefinisikan sebagai ruang di sekitar sebuah magnet atau di sekitar muatan yang bergerak. Jika menggunakan analogi untuk medan listrik, maka untuk sebuah kawat berarus sebagai sumber khas medan magnet, dapat diterapkan secara skematis yang menyarankan bahwa (a) arus menghasilkan medan magnet dan (b) medan magnet mengerahkan gaya pada arus arus medan ( B v ) arus Medan magnet adalah medan vektor. Salah satu besaran untuk memerikan medan magnet adalah induksi magnet B v. Garis medan induksi disebut garis induksi. Hubungan antara induksi magnet dengan garis induksi adalah arah garis singgung pada garis induksi menyatakan arah induksi magnet dan banyaknya garis induksi per satuan luas (yang tegak lurus pada garis), adalah sebanding dengan besarnya induksi magnet. Dari hubungan tersebut, induksi magnet disebut juga rapat fluks. Satuan induksi magnet weber/m 2 = Tesla (T) dimana 1 Wb/m 2 = 1 T = 10 4 Gauss 20.2 Hubungan Arus Listrik dan Medan Magnet Muatan listrik yang bergerak dalam medan magnet akan mendapat gaya yang disebut gaya Lorentz. Untuk mengetahui hubungan gaya ini dengan medan magnet, perhatikan Gambar 15.1 berikut. 2

Gambar 15.1 Hubungan medan magnet dan gaya Jika sebuah muatan q bergerak dengan kecepatan dalam medan magnet dan membuat sudut θ terhadap arah B v maka muatan tersebut akan mendapat gaya magnet v F = qv x B (15.1) Besarnya gaya magnet ini adalah F = qvb sin θ (15.2) Persamaan (15.1) sesuai dengan kenyataan berikut : Gaya magnet hanya bekerja bila muatan q bergerak terhadap medan magnet, Jika v searah atau berlawanan arah B v maka gaya magnet sama dengan nol, Gaya magnet maksimum jika v tegak lurus B v. Catatan : Untuk mengingat arah gaya F v dapat digunakan salah satu dari dua cara berikut, Arah F v searah dengan pergerakan sekrup yang diputar dari v ke B v dan Kaidah tangan kanan, yaitu jika tangan kanan dikepalkan sehingga jari-jarinya mengikuti putaran dari v ke B v maka arah F v searah dengan ibu jari. Contoh 1 Sebuah medan magnet uniform yang mengarah secara horisontal dari selatan ke utara besarnya adalah 1,5 T. Jika sebuah proton yang energinya 5 MeV bergerak dalam arah vertikal menuju ke bawah melewati medan ini, berapakah gaya yang bekerja pada proton tersebut? (Massa proton = 1,7 x 10-27 kg, muatan proton = 1,6 x 10-19 C) Energi kinetik proton K =(5 x 10 6 ev)(1,6 x 10-19 J/eV) = 8 x 10-13 J Dari hubungan K = ½mv 2 didapat kecepatan proton v = -13 2K (2)(8 x 10 7 m = (1,7 x 10-27 ) = 3,1 x 10 kg) m/s Sehingga besarnya gaya yang bekerja pada proton 3

F = qvb sin θ = (1,6 x 10-19 )(3,1 x 10 7 )(1,5)(sin 90) = 7,4 x 10-12 N v Dari hubungan F = qv x B didapatkan bahwa arah gayanya adalah ke timur. Contoh 2 v ) ) Sebuah partikel bermuatan q = -2e masuk dengan kecepatan = 10 8 ( i + j) m/s ke dalam medan magnet B = i ) 0,5 T. Tentukan gaya yang bekerja pada muatan tersebut. v ) ) ) 8 F = qv x B = (2e) (10 ( i + j)) x ( i 0,5) ) ) ) ) 8 = e10 ( i x i + i x j) ) 8 = e10 (0 + ( k )) ) 8 = e10 k N Jadi gaya yang bekerja adalah e10 8 N dengan arah sejajar sumbu z. 20.3 Gaya Magnet Selain di ruang bebas, kawat yang dialiri arus berisi muatan yang bergerak. Sehingga bila kawat berarus tersebut diletakkan dalam medan magnet akan mendapat gaya. Tinjau kawat berarus yang diletakkan dalam medan magnet seperti pada Gambar 15. 2.. Jika muatan dq mengalir melalui suatu penampang dalam waktu dt maka dalam kawat mengalir arus i = dq/dt (15.3) Gaya yang bekerja v df = dq x B (15.4) 4

Gambar 15.2 Medn magnet pada kawat lurus Dari persamaan (15.3) dan (15.4) serta dari hubungan dt = dl didapat v df = i dl x B (15.5) Arah gaya searah perpindahan sekrup bila diputar dari idl v ke B v. Bila kawat lurus, B v tetap dan homogen, serta sudut antara dl v dan B v tetap, maka persamaan (5) dapat ditulis v F = i l x B (15.6) F = i l B sin θ (15.7) Contoh 3 Suatu kawat panjang dialiri arus 2 A. Kawat terletak sejajar sumbu y dan arus mengalir ke searah sumbu y negatif seperti tampak pada Gambar 3. Kawat berada dalam medan magnet 3 T dan membuat sudut 30 dengan y positif (misalkan arah B v pada bidang yz). Bila medan magnet hanya berpengaruh pada kawat sepanjang 20 cm, hitunglah gaya pada kawat. Karena kawat lurus dan medan magnet serba sama, maka besar gaya F = i l B sin θ = (2)(0,2)(3)(sin 150 ) = 0,6 N 5

Arah gaya searah perpindahan sekrup jika diputar dari idl v ke B v, yaitu pada arah sumbu x positif. v ) atau F = + i 0,6 N Contoh 4 Sebuah kawat dibengkokkan seperti terlihat pada Gambar 4. Kawat tersebut mengangkut arus i dan ditempatkan dalam medan magnet uniform B v yang muncul keluar bidang gambar. Hitunglah gaya yang bekerja pada kawat. Gaya pada setiap bagian yang lurus F 1 = F 3 = ilb dan menuju ke bawah seperti diperlihatkan pada gambar Gaya df pada segmen kawat yang melengkung sepanjang dl df = ib dl = ib (R dθ) dan arahnya dalam arah radial menuju pusat busur O. Hanya komponen gaya vertikal saja yang efektif, sedangkan komponen horisontal ditiadakan oleh gaya yang sama oleh segmen busur pada sisi lain dari O. Jadi besar gaya total pada setengah lingkaran di sekitar O adalah F π π π 2 = df sinθ = ( ibr dθ )sinθ = ibr sinθ dθ = 2 0 0 0 ibr Karena ketiga gaya ini searah maka besar gaya resultan seluruh kawat F = F 1 + F 2 + F 3 = 2ilB + 2iBR = 2iB(l +R) Perhatikan bahwa gaya ini sama dengan gaya yang bekerja pada sebuah kawat lurus yang panjangnya 2l + 2R. Selanjutnya kita akan meninjau sebuah loop kawat (lilitan kawat) yang berputar pada sumbu S seperti ditunjukkan pada Gambar 5. (Gambar 5(b) menunjukkan tampak samping) 6

Gambar 15.3 Medan Magnet pada kumparan Di sini sumbu S dianggap tegak lurus B v. Gaya yang menimbulkan momen gaya untuk memutar loop adalah F v ab dan F v cd. Karena idl v pada a-b dan c-d tegak lurus B v maka Besar momen gaya adalah F v ab = F v cd = i l 1 B (15.8) τ = sinθ (15.9) F cd l 2 Dari persamaan (15.7) dan (15.8) dengan A adalah luas loop didapat τ = i l B) l sinθ = i A sinθ (15.10) ( 1 2 B.Arah momen gaya adalah dari a ke b. Dengan menggunakan perkalian vektor persamaan (15.10) dapat ditulis dengan A v v τ = ia x B (15.11) adalah vektor luas loop yang arahnya normal sesuai dengan perpindahan sekrup yang diputar menurut arah arus dalam loop. Persamaan (15.11) berlaku umum tidak peduli bentuk loop. Besaran ia v disebut momen dipol magnet dan ditulis Sehingga persamaan (15.11) dapat ditulis m = ia (15.12) τ = m x B v (15.13) 7

Persamaan (15.13) juga berlaku untuk sebatang magnet permanen seperti misalnya jarum kompas di dalam medan magnet. Gambar 15.4 menunjukkan batang magnet yang digantung dengan tali. Gambar 15.4 Magnet digantungkan pada sebuah tali Jika magnet dilepaskan, magnet akan berputar membuat m v sejajar dengan B v. Selanjutnya kutub U akan melewati arah B v membuat sudut θ negatif. Pada keadaan ini momen dipol akan mengarah ke bawah, yang menyebabkan batang magnet akan diputar kembali ke arah B v. Demikian seterusnya sehingga terjadilah osilasi teredam di sekitar arah B v. Contoh 5 Suatu kumparan dipasang vertikal dengan tali tegang seperti tampak pada Gambar 6. Ukuran kumparan adalah l 1 = 10 cm dan l 2 = 20 cm. Kumparan berada dalam medan magnet sebesar 0,05 T dalam arah sumbu x positif. Kumparan yang terdiri dari 20 lilitan dialiri arus sebesar 10 A. Hitung : Momen dipol magnet, Momen gaya pada loop jika bidang loop sejajar B v, Momen gaya pada loop jika bidang loop membuat sudut 60 terhadap B v. Bila ada N lilitan maka momen dipolnya m = N i A = (20)(10)(10 x 20 x 10-4 ) = 4 A m 2 Jika bidang loop searah B v maka normal bidang loop tegak lurus B v sehingga θ = 90. Besar momen dipol τ = mb sin θ = (4)(0,05)(sin 90 ) = 0,2 Nm Jika bidang kumparan bersudut 60 terhadap B v, maka sudut antara m dan B sama dengan 30. Jadi τ = mb sin θ = (4)(0,05)(sin 30 ) = 0,1 Nm Contoh 6 Sebuah magnet batang sepanjang 20 cm berada dalam medan magnet 0,5 T. Magnet batang dipasang tegak lurus dengan arah medan magnet dan dapat berputar pada sumbu S yang tegak lurus bidang gambar. Ini dilukiskan pada Gambar 7. Untuk mempertahankan magnet pada posisi ini, kutub U harus diberi gaya F 0 = 0,5 N. Hitunglah momen dipol magnet batang ini. 8

Momen gaya oleh medan magnet τ = mb sin θ di mana θ = 90 Momen gaya oleh F 0 adalah τ 0 =(F 0 )(l/2) Agar seimbang maka kedua momen gaya ini harus sama, yaitu τ = τ 0 mb = (F 0 )(l/2) F0l (0,5)(0,2) m = = = 0,1 A m 2 2 B (2)(0,5) 20.4 Hukum Ampere Dengan hukum Biot-Savart kita dapat menghitung B v yang dihasilkan oleh arus listrik, tetapi perhitungannya sering sulit dilakukan dan membutuhkan banyak tenaga. Untuk bentuk-bentuk tertentu akan lebih mudah dengan menggunakan hukum Ampere, yaitu C B dl = μ 0 i (15.14) Hukum Ampere di atas berlaku umum tidak peduli bentuk kawat yang dialiri arus ataupun bentuk lengkungan integrasi C. Baik hukum Biot-Savart maupun hukum Ampere diperoleh dari dua eksperimen terpisah. Dalam teori listrik magnet, hukum Ampere yang bentuknya diubah dalam bentuk diferensial, merupakan bagian dari persamaan Maxwell yang merupakan hukum dasar elektromagnet. Kita akan menerapkan hukum Ampere di atas untuk beberapa bentuk simetri kawat berarus yaitu (a) Sebuah kawat panjang, (b) Dua kawat sejajar, (c) Solenoida dan (d) Toroida. (a) Sebuah kawat panjang Misalkan untuk suatu lengkungan tertutup C yang mengelilingi suatu kawat lurus panjang berarus i (Gambar 15.7). 9

Gambar 15.7 Medan magnet pada kawat panjang Pertimbangan simetri menganjurkan bahwa arah B v adalah menyinggung lingkaran berjari-jari R yang berpusat pada kawat dan berputar menurut arah putar sekrup agar berpindah ke arah arus. Ternyata garis induksi yang dihasilkan berbentuk lingkaran sepusat sehingga persamaan (16) menjadi B (2πR) = μ 0 i atau μ0i B = (15.15) 2πR yang sama dengan yang diperoleh dari perhitungan menggunakan hukum Biot-Savart. Perhatikan di sini bahwa integral dl = dl = 2πR C lingkaran adalah merupakan keliling lingkaran yang berjari-jari R. (b) Dua kawat sejajar Gambar 15.8 memperlihatkan dua kawat sejajar yang panjang dan terpisah sejauh d satu sama lain. Kedua kawat mengangkut arus masing-masing i a dan i b. Gambar 15.8 Medan pada kawat sejajar Kawat a akan menghasilkan sebuah medan magnet sekitarnya, termasuk di kawat b. Besarnya B v a di kawat b B v a pada semua titik yang berada di 10

B a μ0ia = (15.16) 2πd Kaidah tangan kanan memperlihatkan bahwa arah B v a pada kawat b adalah ke bawah seperti terlihat pada gambar di atas. Kawat b yang dialiri arus i b, dengan demikian berada dalam medan magnet luar B v a. Kawat b dengan panjang kawat l ini akan mendapat gaya magnet yang mengarah ke kawat a yang besarnya F b μ0libia = iblba = (15.17) 2πd Hal yang sama akan didapat jika ditinjau dari kawat b, yaitu didapatkan bahwa gaya yang bekerja pada kawat a oleh kawat b besarnya sama tapi arahnya berlawanan. Jadi untuk kasus di atas kedua kawat tersebut akan saling tarik menarik. Contoh 9 Sebuah kawat panjang yang ditopang secara kuat mengangkut arus i a sebesar 100 A. Sejajar dengan kawat tersebut, tepat di atasnya, terdapat kawat halus yang beratnya 0,073 N/m dan mengangkut arus i b sebesar 20 A. Berapa jauhkah kawat b tersebut direntangkan di atas kawat a agar kawat b tertopang dengan gaya tolak magnet. Untuk menyediakan gaya tolakan maka kedua arus haruslah menunjuk arah yang berlawanan. Untuk kesetimbangan maka gaya magnet persatuan panjang harus menyamai berat persatuan panjang. W l = F l μ0ibi = 2πd -7 μ0ibia (4π x 10 )(20)(100) d = = = 2π ( W / l) 2π (0,073) a 5,5 x 10-3 m = 5,5 mm Contoh 10 Dua buah kawat sejajar yang berjarak d satu sama lain mengangkut arus yang sama besarnya tapi berlawanan arah. Carilah medan magnet pada titik di antara kedua kawat yang berjarak x dari salah satu kawat. Perhatikan Gambar di bawah ini. 11

Misalkan arus yang mengalir pada kedua kawat masing-masing adalah i a dan i b. Maka baik B v a yang ditimbulkan arus ia dan B v b yang ditimbulkan arus i b menunjuk ke arah yang sama di P, sehingga B = B a + B b μ0i 1 1 = + 2π x d x (c) Solenoida Solenoida adalah sebuah kawat panjang yang dililitkan berbentuk heliks (Gambar 14). Gambar 14 Untuk sebuah solenoida yang mempunyai N lilitan dan panjang l yang dialiri arus i, didapatkan bahwa induksi magnet di dalam solenoida adalah μ 0 Ni B = (20) l Contoh 10 Sebuah solenoida mempunyai panjang 0,5 m dan diameter 3 cm. Solenoida tersebut mempunyai lima lapisan lilitan yang masing-masing terdiri dari 850 lilitan dan mengangkut arus sebesar 5 A. Hitunglah B di pusat solenoida dan fluks magnet untuk sebuah penampang solenoida pada pusatnya. Medan B di pusat solenoida μ0ni (4π x 10 B = = l -7 )(5 x 850)(5) = 1,3 x 10 0,5-2 T = 1,3 x 10-2 Wb/m 2 12

Sampai keadaan di mana medan B v konstan, maka fluks didapat dari Φ = B v. ds v = BA C dengan A adalah luas penampang efektif dari solenoida Jadi fluks magnet di pusat solenoida Φ = BA = (1,3 x 10-2 )((1/4)(3,14)(3 x 10-2 ) 2 ) = 9,2 x 10-6 Wb (d) Toroida Toroida adalah sebuah solenoida yang yang dibengkokkan dalam bentuk lingkaran (Gambar 15). Gambar 15 Induksi magnet di dalam toroida yang mempunyai N lilitan dan dialiri arus i, μ0 Ni B = (21) 2πr 20.5 Efek Hall Gaya yang diberikan oleh medan magnetik kepada kawat yang berarus dipindahkan ke kawat oleh gaya yang mengikat elektron pada kawat di permukaannya. Pembawa muatan juga mengalami gaya magnetik ketika kawat yang sedang menyalurkan arus berada dalam medan magnet luar, pembawa muatan dipercepat ke arah salah satu sisi kawat. Hal ini menghasilkan pemisahan muatan dalam kawat yang disebut dengan efek Hall. 13

Gambar Efek Hall 20.6 Quis 20 v 6 1. Sebuah elektron dengan kecepatan iˆ 6 = 2 x 10 + 3 x 10 ˆj m/s, memasuki medan magnet v B = 0,03iˆ 0,15 ˆj T. Hitung besar dan arah gaya magnet yang bekerja pada elektron tersebut! 2. Sebuah kawat penghantar yang mengangkut arus i dibuat seperti pada gambar di bawah. Segmen yang melengkung adalah bagian dari lingkaran yang berjari-jari a dan b. Segmen yang lurus berada sepanjang jari-jari Carilah medan magnet B v di titik P. i θ b i P 3. Sebuah solenoida yang terdiri dari 200 lilitan mempunyai panjang 25 cm dan diameter dalam 10 cm dan mengangkut arus sebesar 0,3 A. (μ 0 = 4π x 10-7 T.m/A). a. Berapa besar medan magnet B pada pusat solenoida? b. Berapa fluks magnetik Φ B untuk sebuah penampang solenoida pada pusatnya? 14