IBM KELOMPOK USAHA PENGRAJIN LEMARI REK DAN LIKUER

dokumen-dokumen yang mirip
BREAK EVENT POINT SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN LABA DAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN ROTI MERAH DELIMA BAKERY KEDIRI

BAB V PENUTUP. dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat

Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN

JURNAL ANALISIS PENERAPAN CVP (COST VOLUME PROFIT) UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. TIDAR KEDIRI

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada PR. Kreatifa hasta mandiri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

TITIK PULANG POKOK SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

ANALISIS TITIK IMPAS DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADA CV. SURABAYA LAS KABUPATEN MAROS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencapai

ANALISIS BREAK EVENT POINT DALAM KEBIJAKAN PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA (Studi Pada PT Wonojati Wijoyo Kediri)

ANALISIS BREAK EVENT POINT TERHADAP HASIL PENJUALAN KAIN PADA PT RICKY PUTRA GLOBALINDO, TBK. ABSTRAK

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS BREAK EVEN POINT TERHADAP PERENCANAAN LABA CV. ARTHA SARI JAKARTA

KALKULASI HARGA POKOK PENJUALAN PADA UD PONDOK MEKAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia

JURNAL ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN PIA LATIEF KEDIRI

ANALISIS TITIK IMPAS PADA HOTEL WISATA GRAND BARUMBAY & RESORT SAMARINDA KHAS KALIMANTAN TIMUR UNTUK TAHUN 2009, 2010 & 2011.

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN BREAK EVEN POINT DALAM MENETAPKAN TARGET PENJUALAN Studi Kasus Pada Hotel Mirah

66 Media Bina Ilmiah ISSN No

TINGKAT LABA PADA UD. AZKA JATI JEPARA KUPANG

METODE DAN MEDIA SOSIALISASI AKUNTANSI PADA UKM DI KOTA PALEMBANG

PENGGUNAAN COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP ANALYSIS) UNTUK MERENCANAKAN LABA PADA PT. MASSINDO SOLARIS NUSANTARA

BAB V PENUTUP. biaya aktivitas saat terjadi perubahan aktivitas output yang memungkinkan

IbM PENERAPAN TEKNIK UKIR MOTIF PRING SEDAPUR PADA SANGKAR BURUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL PRODUK PENGRAJIN SANGKAR DI KABUPATEN MAGETAN

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D

ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN DAN LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAAN LABA PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

ANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PENDAPATAN PRODUK UTAMA Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN - YI

Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak

1. Pendahuluan UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM MELALUI PENERAPAN MANAJEMEN PADA USAHA PENGRAJIN SONGKET KHAS PALEMBANG

USAHA MIKRO MAKANAN TRADISIONAL DI KELURAHAN DENDENGAN DALAM KOTA MANADO TENTANG MANAJEMEN MODAL KERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK

Kata Kunci : Metode Full Costing dan Variabel Costing

: Reza Muslim Ansori NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi

BAB II ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA. datang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, tugas

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya, hal ini terlihat dari lahirnya lembaga-lembaga pendidikan baru dan. kegiatannya dan berkembang semakin besar.

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA. Bambang Riyanto. (2008). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: GPFE.

PENYUSUNAN ANGGARAN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS (Studi kasus pada Koperasi Wanita Sekartaji Kab. Kediri )

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

Bab 2. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Perilaku Biaya

III. METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. John Soeprihanto (1999:414) adalah biaya yang seharusnya untuk produksi suatu

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TARGET PENJUALAN DENGAN METODE COST VOLUME PROFIT ANALYSIS (STUDI PUSTAKA PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk )

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA INDUSTRI KUE KHAS TORAJA JAYA PUTRA DI KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

ANALISIS PERHITUNGAN HPP MENENTUKAN HARGA PENJUALAN YANG TERBAIK UNTUK UKM

ANALISIS HUBUNGAN BREAK EVEN POINT DENGAN PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA CV ADI PUTRA UTAMA PALEMBANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BREAK EVEN POINT UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. MEUBEL SETIA BUDI DI SAMARINDA PERIODE TAHUN

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DI KOTA BANDA ACEH

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENJUALAN UNTUK MENCAPAI LABA YANG DIINGINKAN (STUDI PADA QUICK CHICKEN CABANG KOTA BLITAR)

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya dunia usaha sekarang ini menyebabkan semakin ketatnya

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN DAN LABA

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT UNTUK MERENCANAKAN LABA PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. KIMIA FARMA)

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN

EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI

ARTIKEL PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM RANGKA MENENTUKAN HARGA JUAL TAHU PADA UD. MAJU JAYA SEJAHTERA

[Type the document title]

VOLUME PENJUALAN, HARGA JUAL DAN HARGA POKOK PENJUALAN MINYAK MENTAH KELAPA SAWIT TERHADAP LABA KOTOR PADA PT. TRIPUTRA AGRO PERSADA

ANALISIS PENERAPAN BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PADA CV. MAWAR LUBUKLINGGAU

Kata kunci : BEP, Biaya Tetap, Biaya Variabel, Total Pendapatan. Pendahuluan

ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA SELISIH ANGGARAN PENJUALAN PADA KOPERASI KARYAWAN CV. ANANDA PUTRI PALEMBANG. Oktariansyah *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

Analisis Break Even Sebagai Alat Perencana Laba: Kasus pada Toko Putra Pasti Mandiri Cikampek Karawang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA UNTUK PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN SUATU PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI. datang. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

BAB V PENUTUP sampai tahun 2014 dengan jumlah sampel sebanyak 148 perusahaan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perusahaan batik NAKULA SADEWA belum menghitung harga pokok

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISA BREAK EVENT POINT

Transkripsi:

Prosiding SNaPP2015 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 IBM KELOMPOK USAHA PENGRAJIN LEMARI REK DAN LIKUER 1 Sopiyan A R, 2 Periansya, 3 Yuliana Sari 1,2,3 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Sriwijaya, Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139 E-mail : sopiyan020663@yahoo.com Abstrak. Bentuk kerajinan lemari Rek dan Likuer merupakan salah satu usaha yang terdapat pada sektor Usaha Mikro Kecil menengah. Lemari Rek dan Likuer ini diperkenalkan dan diproduksi oleh pengrajin dari kota Palembang sehingga sebagian masyarakat / konsumen lebih familiar menyebut lemari Rek sebagai sebutan lemari khas Palembang. Dalam pengabdian ini permasalahan Permasalahan yang dihadapi para mitra program ini adalah usaha yang mereka lakukan sama sekali belum tersentu teknik dan cara pembukaan menurut akuntansi seperti mitra belum mengetahui tingkat penjualan minimal yang harus dicapai sehingga nantinya mitra mampu mendapatkan keuntungan yang teratur, selain itu besarnya biaya produksi yang harus dikeluarkan, serta mitra belum mengetahui bagaimana cara membuat anggaran penjualan yang benar. Tawaran Solusi yang kepada mitra ditawarkan berupa sentuhan IPTEK seperti penghitungan jumlah penjualan minimal yang dapat memberikan keuntungan bagi mitra dengan menggunakan menggunakan metode margin of safety, tingkat break event point, pembuatan anggaran penjualan dan disertai dengan petunjuk praktis mengenai cara perhitungan jumlah penjualan minimal, harga pokok produksi, break event point dan anggaran penjualan yang dapat digunakan mitra sebagai acuan untuk melakukan penghitungan di atas di tahun-tahun berikutnya. Kata kunci : Tingkat Penjualan Minimal, Break Event Point, Harga Pokok Produksi, Anggaran Penjualan 1. Pendahuluan Usaha mikro kecil menengah di kota Palembang cukup memberikan dampak mengurangi tingkat pengangguran terbukti banyaknya usaha kreatif maupun usaha yang dahulunya tidak dilirik sekarang cukup menjadi perhatian. Data dari Saat ini pemberdayaan bagi pelaku koperasi, usaha mikro kecil dan menengah merupakan keharusan apabila ingin menjaga kestabilan perekonomian nasional sebab, sebagaian besar pelaku usaha nasional adalah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dan menyerap lebih dari banyak tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa sektor ini sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi negara. Apabila dilihat dari kontribusi UMKM yang sangat besar bagi perekonomian negara ini, maka pemberdayaan dan pola pengembangan optimal bagi sektor ini sangat diperlukan. Usaha kerajinan khas Palembang yang cukup dikenal luas yaitu kerajinan seni ukir lakuer yang dilukis pada media kayu tembesu atau mahoni yang dalam pembuatannya memerlukan keterampilan khusus, mengingat ciri kerajinan seni ukiran palembang sangat khas. Hampir di setiap rumah masyarakat Palembang ditemui beragam perabotan khas Palembang. Seni ukir khas Palembang ini memiliki motif khusus yang berbeda dengan daerah lain. Pengaruh Cina dan Budha Pada Zaman Kerajaan Sriwijaya masih tetap melekat, seperti terlihat pada guratannya lebih didominasi tumbuhan bunga melati dan 57

58 Sopiyan A R, et al. teratai serta tak ada gambaran tentang manusia atau hewan. Ciri ukiran Palembang sangat khas, perwarnaannya pun di dominasi warna kuning keemasan, warna dominan dalam ukiran Palembang. Kemilau warna yang dihasilkan dari cat warna emas inilah yang membedakannya dengan ukiran daerah lain. Penerapan ukiran kayu Palembang banyak digunakan untuk ornamen bangunan rumah tradisional Palembang (rumah limas). Ada juga berbagai bentuk kerajinan ukiran khas Palembang seperti lemari hias berbagai ukuran, dipan (tempat tidur), akuarium, bingkai foto atau cermin, kotak sirih, sofa, pembatas ruangan dan lain sebagainya. Padahal dahulu ukiran Palembang hanya terbatas pada lemari yang fungsinya untuk menyimpan kain songket. Saat ini ukiran kayu khas Palembang telah tumbuh menjadi industri yang menjanjikan. Industri rumahan ukiran kayu Palembang tumbuh di banyak pelosok kota pempek. Pengrajin yang terlibat dalam kegitan ini sebanyak 2 Mitra yaitu pengrajin seni ukir dan lukis Dwita Art dan pengrajin Robin Art Kerajianan Seni khas Palembang. Kedua pengrajin ini berlokasi di pusat pengrajin lemari rek jalan faqih Jalaluddin kelurahan 19 ilir Palembang. Kerajinan yang dihasilkan oleh mitra umumnya dijual sendiri pada outlet mereka sendiri dan dipasarkan juga ke luar kota dengan cara para pelanggan memesannya terlebih dahulu. Dalam hal proses produksi yang merupakan kegiatan merobah bahan baku menjadi barang jadi melalui proses penggunaan tenaga kerja dan fasilitas produksi lainnya. Adapun lemari Rek yang dibuat oleh para pengrajin ini terdiri dari Rek 2 pintu, 3 pintu dsb. Guna menghasilkan produksi yang bagus dan berkualitas mempunyai tahapan adalah : a. Tahap Pemilihan kayu yang berkualitas b. Tahap Pengukuran Pada tahap ini, bahan baku yang telah disiapkan diukur sesuai dengan ukuran, bentuk dan desain produk yang dihasilkan. c. Tahap Pemotongan dan penyuguan Setelah ditahap pengukuran, bahan kayu papan yang telah diukur kemudisn dipotong sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan kemudian di sugu d. Tahap Pengukiran Pada tahap ini papan yang telah disugu di buat relief kemudian di ukir sesuai dengan motif yang telah ditentukan e. Tahap perangkaian/pembentukan bahan yang telah di ukir menjadi lemari rek f. Tahap Pengamplasan g. Tahap pengecatan ornament dan pengeringan h. Barang jadi Skema Proses Produksi seni ukir dan lukis khas Palembang Papan Kayu Pemilihan Pengukuran Pemotongan dan penyuguan Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sosial, Ekonomi dan Humaniora

IBM Kelompok Usaha Pengrajin Lemari Rek dan Likuer 59 Pengukiran dengan pahat Perangkaian/Pembentukan Pengamplasan Pengukiran dengan tinta emas Barang Jadi Sumber: Pengrajin lemari rek khas Palembang Seperti dijelaskan terdahulu, maka sektor kerajinan seni ukir dan lukis khas Palembang ini cukup memegang peranan dalam menumbuh kembangkan UMKM di Kota Palembang. Adanya pengrajin ini telah berpengaruh yang cukup signifikan terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya termasuk berkurangnya tenaga yang menganggur, sehingga dengan kegiatan yang positif ini para pengrajin telah ikut andil dalam menopang perekonomian daerah dan negara. Kontribusi yang cukup besar pada sektor ini bagi masyarakat, maka pola pengembangan yang optimal bagi industri ini sangat diperlukan. Salah satu pola pengembangan yang diperlukan adalah memberikan pengetahuan tentang cara menghitung harga pokok produksi dan harga pokok penjualan selanjutnya mitra dibantu dalam menghitung biaya volume dan laba termasuk memberikan jasa pendampingan manajemen keuangan dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan usaha. Permasalahan, yang diketahui saat berkunjung ke mitra adalah mitra pada program ini tidak mengetahui berapa harga pokok produksi dan harga penjualan kemudian tingkat penjualan minimal yang harus dicapai oleh mitra agar dapat menutupi biaya-biaya yang mitra keluarkan dan mampu memberikan keuntungan yang teratur bagi mitra. Selama ini, mitra hanya menghitung jumlah uang yang masuk dari penjualan setiap harinya lalu mengurangkan dengan modal tanpa melihat apakah jumlah uang yang mereka terima tersebut adalah keuntungan ataukah masih merupakan biaya dalam rangka pembuatan tersebut. Selain mitra tidak mengethui perhitungan batasan tingkat penjualan yang dapat memberikan keuntungan, mitra diharapkan mengetahui perhitungan mengenai keseluruhan biaya produksi sesungguhnya dalam menghasilkan sebuah produknya sehingga mitra dapat menetapkan harga jual yang bersaing dengan produk sejenis di pasaran dan mendapatkan keuntungan yang diinginkan kemudian dapat meningkatkan volume penjualan. ISSN 2089-3590, EISSN 2303-2472 Vol 5, No.1, Th, 2015

60 Sopiyan A R, et al. 2. Tinjauan Pustaka Dan Kerangka Pikir Pemecahan Masalah 2.1. Pengertian Margin Of safety Menurut Siregar (2013:338), margin of safety adalah unit penjualan atau yang diharapkan dapat dijual di atas volume impas. Selain itu, margin of safety juga dapat didefinisikan sebagai pendfapatan yang diperoleh atau pendapatan yang diharapkan akan diperoleh perusahaan diatas volume impas. Menurut Kasmir (2010:345), Tingkat keamanan atau Margin of Safety (MoS) merupakan hubungan atau selisih antara penjualan tertentu (sesuai anggaran) dengan penjualan pada titik impas. Rumus yang dugunakan untu mencari Margin of Safety (MoS) adalah sebagai berikut : a. Penjualan yang direncanakan Penjualan per budget MoS = x100% Penjualan per titik impas b. Penjualan MoS Penj. per budget Penj. per titik impas MoS = x100% Penjualan per budget 2.2. Pengertian Break Even point Analisis break even point adalah suatu cara atau teknik untuk mengetahui hubungan antara penjualan, volume, harga jual, biaya dan laba. Dengan diketahuinya hubungan tersebut, manajemen dapat menetapkan sasaran dan tujuan perusahaan, kegunaan lainnya antara lain Carter (2006 224). a. Membantu pengendalian melalui anggaran. Membantu menunjukkan perubahan apa, bila ada, yang diperlukan untuk menjadikan beban selaras dengan pendapatan Perusahaan. b. Meningkatkan dan menyeimbangkan penjualan Perusahaan. c. Menganalisis dampak perubahan volume Perusahaan. d. Menganalisis harga jual dan dampak perubahan biaya Perusahaan. e. Memberikan bantuan dalam memberikan kemungkinan penghematan dan efisiensi yang dapat melindungi posisi laba perusahaan. f. Memungkinkan dilakukannya pemeriksaan atas bauran produk Perusahaan. Menentukan produk mana yang harus ditingkatkan dan produk mana yang mungkin harus dihilangkan Perusahaan. Menurut Kasmir (2010: 332), analisis titik impas merupakan salah satu analisis keuangan yang sangat penting dalam perencanaan keuangan perusahaan. Analisis ini biasanya lebih sering digunakan apabila perusahaan ingin mengeluarkan suatu produk baru. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sosial, Ekonomi dan Humaniora

IBM Kelompok Usaha Pengrajin Lemari Rek dan Likuer 61 2.3. Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Hansen (2000:49), Harga Pokok Produksi mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan. Biaya yang hanya dibebankan kebarang yang diselesaikan adalah biaya manufaktur bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Menurut Garrison (2013:104), harga pokok produksi (cost of goods manufactured) mencakup semua biaya produksi yang berhubungan dengan pesanan tersebut hingga selesai. 2.4. Pengertian Anggaran Penjualan Banyak defenisi anggaran yang telah dikemukakan oleh para ahli, secara garis besar memiliki arah dan tujuan yang sama. Menurut Nafarin (2007:11) anggaran adalah Suatu rencana tertulis mengenai kegiatan suatu oraganisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka tertentu. Selain itu, Nafarin (2007:28), mengatakan bawa fungsi anggaran terdiri dari fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Sedangkan, menurut Munandar (2001:49), anggaran penjualan merupakan: Anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualan. Nafarin (2007:167), mendefinisikan bahwa: anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran penjualan sering disebut anggaran kunci. Menurut Siregar (2013:119), anggaran penjualan (sales budget) adalah proyeksi yang menunjukkan perkiraan pernjualan setiap produk dalam unit dan rupiah. Rumus anggaran penjualan adalah sebagai berikut : Anggaran Penjualan = Unit Jual x Harga jual per unit Menurut Garison (2013:391), anggaran penjualan adalah titik awal dalam penyusunan anggaran induk. Anggaran penjualan dibuat dengan cara mengalihkan unit penjualan yang dianggarkan dengan harga jual. 2.5. Kerangka Pemecahan Masalah 1. Memberikan penyuluhan dan mendampingi mitra di dalam menghitung jumlah penjualan minimal yang dapat memberikan keuntungan. 2. Memberikan penyuluhan dan mendampingi mitra dalam teknik menghitung harga pokok produksi 3. Memberikan penyuluhan dan mendampingi mitra dalam menghitung break even point 4. Memberikan penyuluhan dan mendampingi mitra di dalam menghitung anggaran penjualan ISSN 2089-3590, EISSN 2303-2472 Vol 5, No.1, Th, 2015

62 Sopiyan A R, et al. 3. Metode Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat 1. Memberikan penyuluhan tentang teknik menghitung jumlah penjualan minimal, harga pokok produksi, tingkat break event point dan anggaran penjualan 2. Melakukan analisis terhadap masalah-masalah mitra mengenai hal-hal yang menyangkut masalah penentuan tingkat penjualan minimal, harga pokok produksi, tingkat break event point dan anggaran penjualan. 3. Mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini, kemudian memberikan pendampingan kepada mitra dalam menghitung tingkat penjualan minimal, harga pokok produksi, tingkat break event point dan anggaran penjualan. FOTO PENDAMPINGAN Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sosial, Ekonomi dan Humaniora

IBM Kelompok Usaha Pengrajin Lemari Rek dan Likuer 63 4. Hasil Kegiatan dan Pembahasan 4.1. Hasil Kegiatan Dari kegiatan pengabdian yang dilakukan maka, hasil yang dicapai dalam program ini adalah : 1. Mitra dapat memahami dan mengerti bahwa penting bagi mereka untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi sehngga diketahui berapa besar dana yang akan dikeluarkan dalam proses produksinya, tingkat penjualan minimal yang harus dicapai untuk mendapatkan keuntungan, selain itu mitra dapat mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar tidak terjadi kerugian serta besarnya anggaran penjualan tahun berikutnya sehingga usaha yang dijalankan mendapatkan keuntungan yang diinginkan 2. Mitra mendapatkan jasa pendampingan di dalam menghitung jumlah penjualan minimal, harga pokok produksi, tingkat break event point dan anggaran penjualan serta tingkat keamanan perusahaan 3. Modul mengenai teknik menghitung jumlah penjualan minimal, harga pokok produksi, tingkat break event point dan anggaran penjualan 4.2. Pembahasan Kegiatan Iptek bagi masyarakat ini ditujukan kepada 2 UMKM pengrajin lemari Rek dan lekuer. Permasalahan yang ada pada mitra mitra pada program ini tidak mengetahui berapa tingkat penjualan minimal yang harus dicapai oleh mitra agar dapat menutupi biaya-biaya yang mitra keluarkan dan mampu memberikan keuntungan yang teratur bagi mitra. Selama ini, mitra hanya menghitung jumlah uang yang masuk dari penjualan Lemari Rek dan likuer setiap harinya tanpa melihat apakah jumlah uang yang mereka terima tersebut adalah keuntungan ataukah masih merupakan biaya dalam rangka pembuatan Lemari Rek dan likuer tersebut. Selain perhitungan batasan tingkat penjualan yang dapat memberikan keuntungan kepada mitra, mitra juga perlu mengetahui perhitungan mengenai keseluruhan biaya produksi sesungguhnya dalam menghasilkan sebuah Lemari Rek dan Likuer sehingga mitra dapat menetapkan harga jual yang bersaing dengan produk sejenis di pasaran dan mendapatkan keuntungan yang diinginkan serta dapat meningkatkan volume penjualan. Pengabdian ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada mitra untuk menyelesaikan masalah-masalah di atas. Dalam pelaksanaan pengabdian ini, tim tidak menemukan kendala dan hambatan yang berarti. Kedua mitra menyambut pelaksanaan program ini dengan baik. 5. Simpulan dan Saran 5.2. Simpulan Dari hasil pelaksanaan program IbM ini, dapat diambil kesimpulan bahwa : 4. Mitra telah dapat memahami pentingnya pengetahuan mengenai perhitungan tingkat penjualan minimal yang harus dicapai agar mendapatkan laba, pentingnya perhitungan harga pokok produksi sehingga mitra dapat menetapkan harga jual. ISSN 2089-3590, EISSN 2303-2472 Vol 5, No.1, Th, 2015

64 Sopiyan A R, et al. 5.3. Saran 5. Melalui jasa pendampingan yang diberikan, mitra telah mampu mampu membuat perhitungan tingkat penjualan minimal, harga pokok produksi, break event ponts serta membuat anggaran penjualan untuk tahun berikutnya. Setelah dilakukannya pendampingan dalam hal penentuan harga pokok produksi, tingkat penjualan minimal, break event point dan penghitungan anggaran penjualan, maka disarankan agar pengabdian selanjutnya diberikan dalam bentuk pendampingan yang dapat memperluas jaringan penjualan dari usaha ini (promosi). Daftar Pustaka Carter, William K. Milton F. Usry, Cost Accounting, Salemba Empat, Jakarta 2006 Hansen, Don R. Dan Mowen M,. Akuntansi Manajemen, Erlangga, Jakarta, 2000 Mulyadi, Akuntansi Manajemen, Salemba Empat, Jakarta, 2001 Munandar M., Budgeting Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja Pengawasan Kerja, BPFE, Yogyakarta, 2001 Nafarin, 2007, Penganggaran Perusahaan, Salemba Empat Jakarta Bringham, Houston, 2010, Dasar-Dasar manajemen Keuangan, Edisi 11, Jakarta,Salemba Empat Damayanti, Deni. 2013. Panduan Lengkap Menyusun Proposal, Skripsi, Disertasi. Alaska. Yogyakarta. Garrison,Noreen, Brewer, 2013, Akuntansi Managerial, Edisi 14, Jakarta, Salemba Empat Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. James C. Van Horne,2009, Financial Management, Edisi 1, Jakarta, Salemba Empat Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan. PT Salemba Empat. Jakarta. Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Munawir, S. 2010. Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta. Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE. Yogyakarta. K.R Subramanyam dan John J. Wild, 2010. Analisis laporan Keuangan, edisi 10, Salemba Empat. Jakarta. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sosial, Ekonomi dan Humaniora