I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lainnya,

dokumen-dokumen yang mirip
Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dingin menyebabkan munculnya perubahan mendasar

KETERLIBATAN INGGRIS DALAM UPAYA PENYELESAIAN PERANG SOMALIA TAHUN

1. PENDAHULUAN. meningkat pula frekuensi lalu lintas transportasi laut yang mengangkut manusia

III METODE PENELITIAN. melakukan pengkajian perundang-undangan yang berlaku dan diterapkan terhadap

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

BAB I PENDAHULUAN. yaitu di daerah Preah Vihear yang terletak di Pegunungan Dangrek. Di

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah kawasan yang memiliki jumlah perang sipil yang cukup banyak. Bahkan

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM

KEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME. Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

BAB V KESIMPULAN. baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer

Kepentingan Amerika Serikat Membantu Uganda Memerangi LRA Dengan. Recovery Act

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA

BAB I PENDAHULUAN. Setelah berakhirnya Perang Dunia konflik baru semakin mengemuka.

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

DAFTAR ISI. Maksud, Tujuan dan Kerangka Penulisan Buku...3 BAGIAN I BAB I EVOLUSI PEMIKIRAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA...

RESUME SKRIPSI. Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak. bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar

BAB V KESIMPULAN. Benturan intervensi..., Rina Dewi Ratih, FISIP UI, 2008.

BAB I PENDAHULUAN. Perang atau konflik bersenjata merupakan salah satu bentuk peristiwa yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PENGATURAN PEKERJA RUMAHANMENURUT KONVENSI ILO N A. Konvensi Sebagai Produk ILO dan daya Ikatnya Bagi Negara-negara

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan analisis-analisis Penulis yang dipaparkan pada Bab III setelah

BAB I PENDAHULUAN. dan pelaksanaan HAM lebih banyak dijadikan objek power game diantara blokblok

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN

KOMENTAR UMUM no. 08

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan dari pembahasan di atas mengenai. perlindungan pihak ICRC ditinjau dari Konvensi Jenewa 1949 dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MENEGAKKAN KEDAULATAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN MENUJU NEGARA MARITIM YANG BERMARTABAT (KOMISI KEAMANAN) (Forum Rektor Indonesia 2015)

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

Konvensi Internasional mengenai Penindasan dan Penghukuman Kejahatan Apartheid

Assamu alaikumwr. Wb. Yang Mulia Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Para Ketua Delegasi. Yang terhormat Wakil Presiden Jusuf Kalla.

BAB I PENDAHULUAN. Asian Nations - ASEAN), merupakan sebuah organisasi regional di. ilmu pengetahuan dan administratif. 1.

KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN

2 dunia. Kerjasama yang terjalin diantara negara-negara menjadikan status antar negara adalah partner bukan musuh sehingga keinginan untuk saling bers

BAB I PENDAHULUAN. melakukan mobilisasi atau perpindahan tanpa batas yang menciptakan sebuah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI. I.6.1 Kelemahan Organisasi Internasional secara Internal I.6.2 Kelemahan Organisasi Internasional dari Pengaruh Aktor Eksternal...

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1975 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENGAKUAN. AKIBAT: PERMASALAHAN: PASAL 3, DEKLARASI MONTEVIDEO 1933: POLITIK SUATU NEGARA, BEBAS DARI PENGAKUANNYA OLEH NEGARA LAIN

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Eksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. operasi dukungan untuk perdamaian sejak tahun PSOs pertama yaitu An

KONFLIK CHILE-ARGENTINA PADA KASUS BEAGLE CHANNEL

MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL (STUDI KASUS NIKARAGUA AMERIKA SERIKAT)

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

BAB V PENUTUP. kebijakan isolasi untuk menutup negara Myanmar dari dunia internasional. Semua. aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, hukum

PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL SECARA DAMAI. Dewi Triwahyuni

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara merupakan suatu kawasan di Asia yang memiliki sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya perang dunia kedua menjadi titik tolak bagi beberapa negara di Eropa

BAB I PENDAHULUAN. Konflik bersenjata atau dalam bahasa asing disebut sebagai armed conflict

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL

Mali Diinvasi Asing, PBB tak Ambil Pusing

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIPLOMASI RUSIA DALAM MENGGAGALKAN RENCANA PENGIRIMAN PASUKAN PERDAMAIAN DK PBB KE SURIAH

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Niar Riska Agustriani, 2014 Peranan komisi nasional hak asasi manusia Tahun

DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI MANUSIA 1 MUKADIMAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011

BAB V KESIMPULAN. penangkapan bertanggung jawab. Illegal Fishing termasuk kegiatan malpraktek

H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. oleh United Nations Security Council yang menyebabkan berkembangnya

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang

Profil Lulusan, Capaian Belajar, dan Bahan Kajian

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

Protokol Tambahan Konvensi Hak Anak Terkait Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata

STRATEGI MEMAJUKAN PERAN & KEBERLANJUTAN ORGANISASI MASYARAKAT SIPIL DI INDONESIA 1

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap negara di dunia memiliki cita-cita dan tujuan utama untuk

Komisi Nasional HAM kerangka hukum dan mekanisme penegakan hukum HAM. Dr. Herlambang P Wiratraman Fakultas Hukum Universitas Airlangga 26 Mei 2015

ATURAN PERILAKU BAGI APARAT PENEGAK HUKUM

Deklarasi Penghapusan Semua Bentuk Intoleransi dan Diskriminasi berdasarkan Agama...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. International Committee of the Red Cross (ICRC) dalam usahanya menegakkan

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-4

I. PENDAHULUAN. belum bisa diwujudkan dalam setiap rezim pemerintahan. Isu pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang optimal government terutama dibidang kerja sama dengan

BAGIAN KEDUA NEGARA DALAM HUKUM INTERNASIONAL BABV EKSISTENSI NEGARA DALAM MASYARAKATINTERNASIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peacebuilding. Tulisan-tulisan terebut antara lain Aid, Conflict, and Peacebuilding

DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME

Nota Kesepahaman. antara Pemerintah Republik Indonesia Dan. Gerakan Aceh Merdeka

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL KONFLIK BERSENJATA NON-INTERNASIONAL

POLITIK LUAR NEGERI. By design Drs. Muid

Assalamu alaikum Warrahmatullah Wa Barakatuh

I. PENDAHULUAN. Konflik Hizbullah-Israel dimulai dari persoalan keamanan di Libanon dan Israel yang telah

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

Telah menyetujui sebagai berikut: Pasal 1. Untuk tujuan Konvensi ini:

Transkripsi:

I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lainnya, begitu pula halnya dengan negara, negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga dibutuhkannya bantuan dari negara lain. Karena tidak semua negara memiliki sumber daya yang dibutuhkan agar negaranya dapat berjalan, hal tersebut yang memicu negara-negara membuat atau membentuk suatu kerja sama baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, dan lainnya. Kerja sama tidak lagi melibatkan beberapa negara saja melainkan banyak negara yang biasanya memiliki tujuan yang sama. Agar dapat mencapai tujuan itu, dibuatlah sebuah wadah yang menjadi dasar dalam melakukan hubungan serta kerja sama internasional, yaitu organisasi internasioanl. Perkembangan organisasi internasional ini diwujudkan dalam berbagai konferensi internasional yang melahirkan sejumlah persetujuan melembaga dalam berbagai variasi, yaitu mulai dari Perserikatan (United ), Persemakmuran (Commonwealth), Komisi (Commission), Komunitas (Community), Perusahaan (Cooperation), dan lainnya. Oleh karena itu, fenomena berkembangnya hubungan kerja sama antar-negara juga terkait dengan berkembangnya peran dan tujuan organisasi internasional.

2 Melalui organisasi internasional, negara-negara berusaha untuk mencapai tujuan yang menjadi kepentingan bersama terkait dengan bidang-bidang maupun isu-isu tertentu. 1 Peran dan tujuan utama organisasi internasional tentunya berbeda-beda dan memiliki karakter masing-masing sesuai dengan hakikat dibentuknya organisasi tersebut, namun intinya peran dan tujuan organisasi internasional itu harus dilaksanakan dalam situasi apapun dan bagaimanapun. Seperti halnya dalam menyelesaikan sengketa atau konflik, salah satu peran utama organisasi internasional adalah untuk menjadi wadah konsultasi, menyelenggarakan mediasi dan menyediakan suatu forum negosiasi bagi negara-negara anggota baik dalam situasi konflik maupun dalam kondisi yang berpotensi menimbulkan konflik. Organisasi internasional juga dapat melakukan penyelidikan terhadap konflik yang terjadi antara negara-negara anggotanya. Nantinya, hasil penyelidikan ini akan digunakan untuk merumuskan resolusi konflik yang dianggap paling efektif untuk diterapkan. Dan jalan terakhir yaitu turut campur (melakukan intervensi) kedalam negara-negara anggotanya yang terlibat konflik dengan mengirimkan Pasukan Penjaga Perdamaian yang merupakan kontribusi terakhir yang dapat diberikan oleh Organisasi Internasional (Regional) kepada negara anggotanya. 1 M. Virally, Definition and Classification of international Organization: A Legal Approach, in G Abi-Saab (ed), The Concept of International Organization, Paris: UNESCO, 1981, hlm. 51

3 African Union (AU) semula dikenal dengan nama Organization of African Unity (OAU). OAU merupakan organisasi regional di wilayah benua Afrika yang dibentuk berdasarkan Piagam Addis Ababa 2 pada tanggal 25 Mei 1963 di kota Addis Ababa Ethiopia 3, yang pada awalnya dukungan pembentukan OAU hanya beranggotakan 31 negara. Tujuan utama pembentukan OAU adalah mengupayakan kerjasama internasional dalam konteks HAM atas dasar Piagam PBB dan Deklarasi Universal HAM, guna mempromosikan dan memberikan perlindungan hak-hak asasi manusia dan penduduk regional baik individu maupun kolektif. Penghormatan terhadap hak asasi manusia, menjadi salah satu prinsip dasar OAU karena saat itu permasalahan rasial di kawasan tersebut cukup memprihatinkan. Tujuan dan fungsi tersebut lah yang sampai dengan saat ini juga dilanjutkan oleh AU. 4 Sebagai sebuah organisasi regional AU memiliki fungsi untuk mempromosikan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di benua Afrika. Namun, tidak hanya mempromosikan AU memiliki perluasan cakupan kerja, utamanya adalah melakukan proteksi nyata terhadap Hak Asasi Manusia. Tidak hanya HAM, perkembangan dalam konteks sosial, politik, budaya, dan tentunya ekonomi yang terus berkembang global saat ini, juga membuat AU memperluas kegiatannya demi mencapai cita-cita negara anggotanya agar masyarakat dapat hidup dalam damai. 5 Selain itu, AU juga memiliki legitimasi untuk melakukan intervensi 2 Lihat AU doc. The Constitutive Act. Preamble: Art. 3(e) and (h) 3 African Union bertransformasi pada tanggal 9 Juli 2002 4 Dalam perubahan OAU menjadi AU berdampak juga dalam pembentukan pengaturan (aturan dasar) organisasi yang baru, yaitu dari OAU Charter (Piagam OAU) menjadi Constitutive Act of the African Union (Konstitusi AU) yang lebih kompleks. 5 The Constitutive Act. Preamble: Art. 4(i)

4 dalam kondisi tertentu, sebagaimana yang dikatakan didalam Konstitusinya, yakni AU sebagai organisasi regional dapat mengintervensi negara-negara anggotanya bilamana AU berpendapat bahwa telah terjadi genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. 6 Negara Republik Demokratik Somalia adalah salah satu negara anggota AU. Negara yang terletak di sebelah timur Afrika, di Samudera Hindia dan Teluk Aden. Negara ini berbatasan dengan Djibouti, Ethiopia dan Kenya. Somalia merupakan kawasan yang memegang peranan penting dalam perdagangan dan transportasi dunia, karena berbatasan dengan Teluk Aden yang berhubungan dengan laut merah, salah satu jalur laut untuk perdagangan yang sangat sibuk. Namun demikian, kawasan ini terkenal dengan kekacauan dan konflik yang sepertinya tidak selesai-selesai. Ethiopia, Eritrea, Kenya, Somalia, dan Republik Djibouti adalah negara-negara yang paling tidak pernah terlibat konflik di daerah ini dalam artian walaupun ada konflik, namun intensitasnya tidak tinggi. 7 Namun hingga kini, Somalia adalah negara dengan konflik yang paling parah. Somalia merdeka pada tahun 1960, setelah itu mereka mengadakan pemilihan umum pertama pada tanggal 1 Juli 1960 dan terpilihlah Aden Abdulah Osman sebagai Presiden pertama Somalia. Pemilihan umum selajutnya dilakukkan pada Tahun 1967 yang diikuti oleh 60 partai (pada saat itu j umlah penduduk Somalia hanya 5.000.000) 8, dan Abdirashid Ali Shermarke menjadi presiden terpilih, 6 The Constitutive Act. Preamble: Art. 4(h) 7 Yussuf Kalib, Horn of Africa: Conflict and Consequences, Diakses secara online dari: http:// www.shebacss.com/docs/poeyh005-09.pdf pada 22 Desember 2014 pukul 09.44 WIB 8 Profil Republik Demokratis Somalia, yang diakses secara online di: http://id.wikipedia.org /wiki/somalia, pada tanggal 9 Juni 2015 pukul 21.08 WIB

5 namun hanya dalam 2 tahun kepemimpinan, digantikan oleh Sheikh Mukhtar Mohamed Hussein pada tahun 1969. Terjadi pergantian rezim, mulai dari junta militer, berkuasanya Siad Barre selama 22 tahun (1969-1991) yang otoriter. Siad Barre kemudian memerintah secara otoriter, hingga akhirnya pada awal tahun 1991, Siad barre digulingkan lagi oleh satu gerakan bersama yang terbentuk dari banyak unsur golongan yang menginginkan agar pemerintahan Siad Barre ini berakhir. Sejak ditumbangkannya pemerintahan Mohammed Siad Barre, Somalia terus dilanda konflik. Somalia tidak pernah memiliki pemerintahan yang fungsional. Somalia kerap diasosiasikan dengan kekerasan, konflik, kekacauan, dan kemiskinan. Beberapa kekuatan asing baik regional maupun internasional memberikan pengaruh secara politis di Somalia, namun tidak ada yang berhasil. Beberapa kali pemerintahan transisi telah dibentuk namun gagal semua, karena tidak didukung oleh penduduk Somalia sendiri walaupun telah didanai oleh lembaga internasional. Somalia adalah tanah strategis, yang merupakan kunci regional. Disamping memiliki sumber daya alam, seperti minyak, gas dan uranium, pantai Somalia mencakup Laut Merah sebagai jalur transportasi maritim internasional yang penting. 9 Konflik yang terjadi di Somalia adalah konflik internal. Konflik berlanjut pada tahun 1991 adalah perang sipil antara pemerintahan Somalia dengan beberapa kaum pemberontak, dan berlangsung hingga saat ini. 9 Marlina Gilang Herdhika, Jurnal: Peranan PBB Dalam Penyelesaian Permasalahan Krisis Kemanusiaan Di Somalia, Hubungan Internasional Universitas Paramadina, Jakarta, 2014, hlm. 2

6 Konflik di Somalia ini cukup rumit, karena rupanya, di Somalia ini tidak hanya terjadi konflik internal dalam bentuk perang saudara. Namun juga konflik internasional dengan adanya serangan yang dilancarkan oleh negara-negara tetangga (intervensi). Terjadinya persebaran masalah yang muncul, seperti maraknya pembajakan di perairan Somalia dan kasus terorisme Al-Qaeda yang bergabung dengan gerilyawan Al-Shabab, membuat konflik ini menjadi konflik yang rumit dan berimbas kepada keamanan dunia internasional. 10 Pelanggaran HAM di Somali merupakan pelanggaran HAM yang cukup massif dan meluas ke berbagai sektor perlindungan HAM. AU sebagai organisasi regional yang memiliki tujuan memberikan perlindungan HAM di wilayah Afrika. Berdasarkan Latar Belakang ini penulis hendak menulis skripsi dengan Judul Peranan African Union (AU) Dalam Menyelesaikan Konflik di Somalia B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana peranan organisasi internasional regional dalam menyelesaikan konflik di negara anggota-anggotanya? 2. Bagaimanakan peranan African Union (AU) dalam meenyelesaikan konflik di Negara Somalia? 10 VOANews, Berita Online yang dapat diakses di: http://www.voanews.com/indonesian/ne ws/menlu-somalia-aliansi-al-shabab-dan-al-qaida-bukan-berita-baru-139136629.html, pada 22 Desember 2014 pukul 10.35 WIB

7 C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan utama penelitian ini adalah: a. Untuk menjelaskan bagaimana mekanisme peranan organisasi internasional regional secara umum dalam menyelesaikan konflik di negara anggota-anggotanya. b. Untuk menjelaskan dan menganalisis peranan African Union (AU) dalam meenyelesaikan konflik di negara-negara anggotanya, yang di khusus kan dalam peranan penyelesaian konflik di Negara Somalia. 2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis Berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu hukum khususnya hukum humaniter dan organisasi internasional serta hukum internasional pada umumnya. b. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi para mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum untuk menambah pengetahuan mengenai peranan African Union (AU) dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di wilayah regional Afrika khususnya dalam menyelesaikan masalah Hak Asasi Manusia di Somalia.

8 D. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini hanya membahas sebatas peranan African Union (AU) dalam menyelesaikan permasalahan pelanggaran HAM di Somalia. E. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam penulisan, dan pengembangan terhadap isi skripsi ini maka diperlukan kerangka penulisan yang sistematis. Sistematika skripsi ini terdiri dari 5 bab yang diorganisasikan ke dalam bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN: Bab ini menguraikan latar belakang yang diawalai dengan pemaparan tentang benua Afrika, sejarah organisasi regional Afrika dan menggambarkan konflik yang terjadi di wilayah benua Afrika yang berdampak pada terjadinya pelanggaran-pelanggaran Hak Asasi Manusia khusunya di Somalia. Dalam Bab ini juga diterangkan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, dan sistematika penulisan guna mempermudah penulis menyelesaikan skripsi ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA: Bab ini menguraikan secara ringkas mengenai pengertian-pengertian, pengenalan terhadap organisasi internasional, klasifikasi secara umum, dan pengenalan African Union (AU) sebagai organisasi internasional regional, baik dari segi sejarah berdirinya dan African Union (AU) sebagai subjek hukum internasional, dan pemaparan teori-teori tentang peran African Union (AU) dalam menangani masalah di regional Afrika yang difokuskan dalam masalah konflik di Negara Somalia

9 BAB III METODE PENELITIAN: Bab ini menguraikan metode yang digunakan pada penulisan skripsi, menggambarkan tentang pendekatan masalah dalam penulisan skripsi ini, pada bagian berikutnya diuraikan mengenai sumber data serta prosedur yang digunakan dalam proses pengumpulan data dan ditampilkan analisis data untuk mengetahui cara-cara yang digunakan dalam penelitian skripsi. BAB IV HASIL PENELITIAN: Bab ini dimulai dengan pemaparan hasil penelitian dan uraian dari pembahasannya. Diawali dengan membahas bagaimana mekanisme peranan organisasi internasional regional secara umum dalam menyelesaikan konflik di negara anggota-anggotanya, dan menganalisis peranan African Union (AU) dalam meenyelesaikan konflik di negara -negara anggotanya, yang di khusus kan dalam peranan penyelesaian konflik di Negara Somalia. BAB V PENUTUP: Bab ini menguraikan bagian penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran. Dalam bagian ini dijelaskan bahwa kesimpulan merupakan inti dari keseluruhan uraian yang dibuat setelah permasalahan selesai dibahas secara menyeluruh. Terakhir, berdasarkan kesimpulan tersebut kemudian diajukan saran-saran yang membangun.