Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan INTEGRASI MUATAN LOKAL PADA KURIKULUM 2013 Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 bagi KS Dikdas Jakarta, 8-13 September 2014
INTEGRASI MUATAN LOKAL PETA KONSEP KONSEP MUATAN LOKAL ANALISIS POTENSI DAERAH DAN BENTUK MUATAN LOKAL PENYUSUNAN KD MUATAN LOKAL PENYUSUNAN SILABUS PENYUSUNAN BAHAN AJAR
Setelah mengikuti kegiatan pelatihan, diharapkan para peserta dapat: 1. Menjelaskan hakikat muatan lokal. 2. Analisis potensi daerah dan penentuan bentuk muatan lokal (integrasi atau mata pelajaran tersendiri) 3. menyusun kompetensi dasar muatan lokal. 4. Mengembangkan silabus muatan lokal 5. Menyusun bahan ajar muatan lokal
AKTIFITAS PEMBELAJARAN (Pola 50 JP) 5 10 30 Kegiatan Pendahuluan Tanya jawab terkait dengan muatan lokal Diskusi dan tanya jawab tentang cara menganalisis potensi daerah sebagai bahan muatan lokal di sekolah (LKKS 2.5.1) 30 1 2 3 Diskusi peran kepala sekolah dalam integrasi muatan lokal pada kurikulum 2013 (LKKS 2.5.4) 6 Penguatan materi muatan lokal 7 10 45 Diskusi penyusunan silabus dan bahan ajar Mengerjakan tugas pada LKKS 2.5.3 5 5 penutup 8 45 Diskusi untuk menyusun rumusan Kompetensi Dasar dan Indikator Mengerjakan tugas pada LKKS 2.5.2 4 4
LATAR BELAKANG MULOK PP NOMOR 32 tahun 2013 (tentang Standar Nasional Pendidikan), menyatakan: 1. Struktur Kurikulum untuk satuan pendidikan dasar berisi muatan umum. 2. Muatan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dan ayat (7) huruf a terdiri atas: a. muatan nasional untuk satuan pendidikan; dan b. muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan lokal
Bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya. Merupakan bahan kajian yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya.
A. Aspek Perencanaan 1. Bagaimana peran kepala sekolah terkait dengan perencanaan integrasi muatan lokal? 2. Bagaimana cara mengintegrasikan muatan lokal pada mata pelajaran kelompok B? 3. Bagaimana cara menganalisis potensi daerah? 4. Bagaimana cara menentukan bentuk muatan lokal? 5. Apakah muatan lokal dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada di kelompok B atau berdiri sendiri? 6. Apakah beban belajar muatan lokal dapat ditambah? 7. Bagaimana menyusun rumusan KD? 8. Bagaimana menyusun silabus muatan lokal? 9. Bagaimana cara menyusun bahan ajar muatan lokal?
B. Aspek Pelaksanaan 1. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran muatan lokal? 2. Bagaimana cara menilai muatan lokal yang menjadi bagian dari mapel yang ada? 3. Apa saja yang perlu dilakukan kepala sekolah terkait peran Kepala sekolah untuk pelaksanaan muatan lokal di sekolah? C. Aspek Evaluasi 1. Bagaimana peran kepala sekolah terhadap keterlaksanaan mulok di sekolah?
PRINSIP MUATAN LOKAL KESESUAIAN KEUTUHAN FLEKSIBILITAS KEBERMAKNAAN
Mekanisme Pengembangan (Pasal 6) Pengembangan ANALISIS KONTEKS IDENTIFIKASI MUATAN LOKAL PERUMUSAN KOMPETENSI DASAR PENENTUAN TINGKAT PENGINTEGRASIAN KOMPETENSI DASAR - Lingkungan Alam - Sosial - Budaya - Seni Budaya - Prakarya - PJOK - Bahasa - Teknologi -... - SD/MI - SMP/MTs - SMA/MA - SMK/MAK PENETAPAN MUATAN LOKAL PENYUSUNAN SILABUS - Terintegrasi dengan SB, P, atau PJOK - Terpisah sebagai muatan akademik atau peminatan vokasi - Sebagai konteks pembelajaran PENYUSUNAN BUKU TEKS PELAJARAN 10
Satuan Pendidikan Pasal 20, ayat 1 Satuan Pendidikan mengajukan usulan muatan lokal berdasarkan hasil analisis konteks (Pasal 6 a) dan identifikasi muatan lokal (Pasal 6 b) kepada pemerintah kabupaten/kota. Identifikasi Mulok Usulan Mulok PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA Hasil Analisis Konteks 11
Pemerintah Kabupaten/Kota Pasal 7 ayat (2), (3), (4) Wewenang Pemerintah Kabupaten/Kota dalam usulan muatan lokal dari satuan pendidikan. PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA Usulan Mulok PEMERINTAH PROVINSI a. Analisis dan Identifikasi b. Perumusan Kompetensi Dasar, Penyusunan Silabus, Penyusunan Buku Teks Mulok c. Penentuan Tingkat Satuan Pendidikan d. Menetapkan Muatan Lokal/Muatan Pembelajaran Berdiri Sendiri 12
Pemerintah Provinsi Pasal 7 ayat (5), (6) Pemerintah provinsi menetapkan muatan lokal yang diusulkan oleh pemerintah kabupaten/kota untuk diberlakukan di wilayahnya serta memiliki wewenang terkait kebijakan usulan mulok. PEMERINTAH PROVINSI Pemkab/P emkot MULOK Pemkab/P emkot Satuan pendidikan yang tidak mengajukan usulan muatan lokal, pemerintah daerah dapat menetapkan sesuai dengan kebutuhan daerahnya. Pemkab/P emkot Pasal 7, ayat (7) 13
Pengembangan Tingkat Satuan Pendidikan A B C A B C Lingkungan 14
Pengembangan Tingkat Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Daftar Kabupaten/Kota A B Lingkungan 15
Pengembangan Tingkat Provinsi 16 Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Lingkungan Kabupaten/Kota Daftar Muatan Lokal Provinsi Lingkungan Kabupaten/Kota Lingkungan Lingkungan
Contoh Perubahan dan Peran KS Integrasi Perubahan Kurikulum Ada regulasi tentang Mulok berupa Permendikbu d -Terintegrasi dengan mata pelajaran kelompok B - Menjadi mata Perubahan Aktivitas -Mekanisme penentuan mulok di satuan pendidikan harus merujuk pada Permendikbud - Mengkaji KD pada mata pelajaran kelompok B Perubahan Perilaku -Kepala sekolah dan tim pengembang mulok pada satuan pendidikan harus mempelajari Permendikbud -Kepala sekolah dan tim pengembang mengidentifikasi KD pada mata pelajaran Perubahan Budaya -Budaya hati-hati dalam membuat keputusa n -Budaya profesion al Fungsi dan Peran KS/PS -Menyediakan dokumen regulasi terkait dengan integrasi Mulok -Pengawas melakukan bimbingan -Kepala sekolah membentuk tim pengembang kurikulum Mulok -Bersama-sama dengan tim pengembang mempelajari KD pada mata pelajaran