III. METODE PENELITIAN 3.1 Jeis da Sumber Data Data yag diguaka pada peelitia ii merupaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik (BPS) Provisi NTB, Bada Perecaaa Pembagua Daerah (BAPPEDA) Provisi NTB, BPS pusat, da istasi lai yag berhubuga dega peelitia ii. Data yag diguaka adalah data Tabel Iput-Output Nusa Teggara Barat 2005 dega klasifikasi 25 sektor da kemudia diagregasi kedalam 13 sektor. Selai itu diguaka pula data PDRB NTB da data-data pedukug laiya. Referesi studi pustaka diperoleh dari buku padua, jural, artikel, iteret, skripsi, tesis, disertasi, da sumber-sumber laiya. 3.2 Metode Aalisis 3.2.1 Aalisis Keterkaita Aalisis keterkaita diguaka utuk melihat keterkaita atarsektor. Keterkaita ii terdiri dari, keterkaita lagsug ke depa, keterkaita lagsug ke belakag, keterkaita lagsug da tidak lagsug ke depa, serta keterkaita lagsug da tidak lagsug ke belakag. Keterkaita ke depa diguaka utuk melihat derajat keterkaita atara suatu sektor yag meghasilka output yag diguaka sebagai iput di sektor lai. Keterkaita ke belakag diguaka utuk melihat derajat keterkaita suatu sektor terhadap sektor lai yag memasok iput padaya. 34
1. Keterkaita Lagsug ke Depa Keterkaita lagsug ke depa meujukka akibat suatu sektor tertetu terhadap sektor-sektor yag megguaka sebagia output sektor tersebut secara lagsug per uit keaika permitaa total. Keterkaita tipe ii dirumuska sebagai berikut: Dimaa: F (d) i = keterkaita lagsug ke depa sektor i = usur matriks koefisie tekis 2. Keterkaita Lagsug ke Belakag Keterkaita lagsug ke belakag meujukka akibat suatu sektor tertetu terhadap sektor-sektor yag meyediaka iput atara bagi sektor tersebut secara lagsug per uit keaika permitaa total. Keterkaita tipe ii dirumuska sebagai berikut: Dimaa: B (d) j = keterkaita lagsug ke belakag sektor i = usur matriks koefisie tekis 35
3. Keterkaita Lagsug da Tidak Lagsug ke Depa Keterkaita lagsug da tidak lagsug ke depa meujukka akibat dari suatu sektor tertetu terhadap sektor-sektor yag megguaka output bagi sektor tersebut secara lagsug maupu tidak lagsug per uit keaika permitaa total. Keterkaita tipe ii dirumuska sebagai berikut: Dimaa: F (d + i) i = keterkaita lagsug da tidak lagsug ke depa sektor i = usur matriks kebalika Leotief terbuka 4. Keterkaita Lagsug da Tidak Lagsug ke Belakag Keterkaita lagsug da tidak lagsug ke belakag meujukka akibat dari suatu sektor yag diteliti terhadap sektor-sektor yag meyediaka iput atara bagi sektor tersebut baik secara lagsug maupu tidak lagsug per uit keaika permitaa total. Keterkaita tipe ii dirumuska sebagai berikut: Dimaa: B (d + i) j = keterkaita lagsug da tidak lagsug ke belakag sektor i = usur matriks kebalika Leotief terbuka 36
3.2.2. Aalisis Dampak Peyebara Ideks keterkaita lagsug da tidak lagsug baik ke depa maupu ke belakag belum memadai jika dipakai sebagai ladasa pemiliha sektor-sektor kuci. Idikator-idikator tersebut tidak dapat diperbadigka atarsektor karea peraa permitaa akhir setiap sektor tidak sama. Oleh karea itu, kedua ideks tersebut harus diormalka dega cara membadigka rata-rata dampak seluruh sektor. Aalisis ii disebut dega aalisis dampak peyebara yag dibagi mejadi dua, yaitu koefisie peyebara da kepekaa peyebara. 1. Koefisie Peyebara (Daya Peyebara ke Belakag/Daya Mearik) Kosep koefisie peyebara (daya peyebara ke belakag/daya mearik) bermafaat utuk megetahui distribusi mafaat dari pegembaga suatu sektor terhadap perkembaga sektor-sektor laiya melalui mekaisme trasaksi pasar iput. Kosep ii serig juga diartika sebagai kemampua suatu sektor utuk meigkatka pertumbuha idustri huluya. Sektor j dikataka mempuyai koefisie peyebara yag tiggi apabila Pd mempuyai ilai lebih j besar dari satu, da sebalikya jika ilai Pd lebih kecil dari satu. Rumus yag j diguaka utuk mecari ilai koefisie peyebara adalah: Dimaa : Pd j = koefisie peyebara sektor j α ij = usur matriks kebalika Leotief 37
2. Kepekaa Peyebara (Daya Peyebara ke Depa/Daya Medorog) Kosep kepekaa peyebara (daya peyebara ke depa/daya medorog) bergua utuk megetahui tigkat kepekaa suatu sektor terhadap sektor-sektor laiya melalui mekaisme pasar output. Kosep ii serig juga diartika sebagai kemampua suatu sektor utuk medorog pertumbuha produksi sektor-sektor lai yag memakai iput dari sektor ii. Sektor i dikataka mempuyai kepekaa peyebara yag tiggi apabila ilai Sd lebih besar dari i satu, da sebalikya jika ilai Sd lebih kecil dari satu. Rumus yag diguaka i utuk mecari ilai kepekaa peyebara adalah: Dimaa: Sd j = koefisie peyebara sektor i α ij = usur matriks kebalika Leotief 3.2.3. Aalisis Peggada (Multiplier) Berdasarka matriks kebalika Leotief, baik utuk model terbuka (α ij ) maupu utuk model tertutup (α* ij ) dapat ditetuka ilai-ilai dari peggada output da pedapata rumah tagga berdasarka rumus yag tercatum dalam tabel 3.1 berikut. 38
Tabel 3.1. Rumus Peggada Output da Pedapata Peggada Nilai Output Pedapata Efek Awal 1 h i Efek Putara Pertama i a ij i a ij h i Efek Dukuga Idustri i α ij -1- i a ij i α ij h i - h i - i a ij h i Efek Iduksi Kosumsi i α* ij - i α ij i α* ij h i - i α ij h i Efek Total i α* ij i α* ij h i Efek Lajuta i α* ij 1 i α* ij h i - h i Sumber: Daryato, 2010 dimaa: a ij = koefisie output h i α ij = koefisie pedapata rumah tagga = matriks kebalika Leotief terbuka α* ij = matriks kebalika Leotief tertutup Sedagka utuk melihat hubuga atara efek awal da efek lajuta per uit pegukura dari sisi output, pedapata rumah tagga, da teaga kerja. Maka dihitug dega megguaka rumus peggada tipe I da tipe II sebagai berikut: Tipe I = efek awal + efek putara pertama + efek dukuga idustri efek awal Tipe II = efek awal + efek putara pertama + efek dukuga idustri + efek kosumsi efek awal Koefisie Pedapata (h i ) Koefisie pedapata rumah tagga merupaka suatu bilaga yag meujukka besarya jumlah pedapata yag diterima oleh pekerja yag 39
diperluka utuk meghasilka satu uit output. Koefisie pedapata dirumuska sebagai berikut: Dimaa: h i S i X i = koefisie pedapata sektor i = jumlah upah da gaji sektor i = jumlah output total sektor i 3.3 Aalisis Simulasi Ivestasi Walaupu dega megguaka aalisis Iput-Output dapat dihitug da diaalisis peraa da dampak sektor bagua (badara) terhadap perkoomia Provisi NTB tahu 2005, tetapi aka lebih legkap bila dapat disimulasika dega aalisis ivestasi. Dalam peelitia ii, dilakuka simulasi adaya ivestasi utuk melihat dampak pembagua BIL terhadap perekoomia Provisi NTB dalam peigkata output da pedapata rumah tagga. Ivestasi yag dikeluarka PT. AP I, Pemeritah Provisi NTB, da Pemeritah Kabupate Lombok dalam pembagua BIL masig-masig sebesar Rp 796,35 milyar, Rp 110 milyar, da Rp 40 milyar. Pada simulasi ii ilai ivestasi tersebut aka dikalika dega ilai efek peggada yag ada utuk dapat melihat dampak dari pembagua BIL terhadap pembetuka ilai tambah output da pedapata rumah tagga. Aalisis simulasi ivestasi ii diperluka karea dapat dijadika pertimbaga utuk megeluarka ivestasi pada pegembaga BIL selajutya. 40