Nama: Alamat/No telp/ Status: (Mahasiswa S1/S2,/Sp/S3/Dosen UI/Umum)

dokumen-dokumen yang mirip
Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP)

Pedoman Penyusunan Lembar Penjelasan kepada Calon Subyek

MANAJEMEN PENERIMAAN PROTOKOL

PENGELOLAAN DOKUMEN PENELITIAN Halaman

PENGELOLAAN DOKUMEN PENELITIAN Halaman

SOP PENGAJUAN DAN PENILAIAN KELAYAKAN ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

KEPPKN 2017 Penerapan 3 Prinsip ke 7 Standar: Kriteria/ Dasar Pengambilan Keputusan Persetujuan Usulan Protokol: Laik Etik

MANAJEMEN PENERIMAAN PROTOKOL

PANDUAN PENGAJUAN ETHICAL CLEARANCE BAGI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN

TELAAH LANJUTAN TERHADAP PROTOKOL YANG SEDANG DILAKSANAKAN

KLIRENS ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITAS PADJADJARAN

FORMULIR PERMOHONAN KAJI ETIK PENELITIAN YANG MELIBATKAN SUBYEK PENELITIAN MANUSIA DI RSI SULTAN AGUNG

Perubahan pada diri Anda

TELAAH LANJUTAN TERHADAP PROTOKOL YANG SEDANG DILAKSANAKAN

TELAAH LAPORAN KEJADIAN SERIUS YANG TIDAK DIINGINKAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Semarang. Waktu penelitian selama 15 bulan sejak usulan penelitian proposal,

PENGGUNAAN FORMULIR PENILAIAN PROTOKOL Halaman

KUNJUNGAN PEMANTAUAN KE LOKASI PENELITIAN Halaman

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PADJADJARAN FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITAS PADJADJARAN KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN

MANAJEMEN TERMINASI PENELITIAN

PANDUAN PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN LOGO RS X

MANAJEMEN TERMINASI PENELITIAN

Lampiran 1. Ethical Clearance

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

LEMBAR INFORMASI. Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia.

Persyaratan pengajuan ke Komisi Etik Penelitian FK-UNMUL

DAFTAR INFORMASI PUBLIK RSKIA KOTA BANDUNG

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN

Call for Paper ITB Cooperative Day

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. khususnya Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Psikiatri

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO

Peneliti a. Nama Lengkap : dr. Zulfikar b. Fakultas : Kedokteran c. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara

Ketentuan Lomba Call for Paper ITB Cooperative Day

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02002/SK/KBPOM

2 Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4219); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlin

BAB V PENUTUP. 1. Melibatkan manusia sebagai subjek penelitian medis membutuhkan. kesehatan dan harus diperbaharui.

BAB IV METODE PENELITIAN

PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL.

APLIKASI ETIKA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

KUNJUNGAN PEMANTAUAN KE LOKASI PENELITIAN Halaman

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 1. Ruang lingkup tempat. Bandarharjo, Semarang.

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PADJADJARAN FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITAS PADJADJARAN KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. Bandarharjo, Kota Semarang Jawa Tengah.

TELAAH LAPORAN KEJADIAN SERIUS YANG TIDAK DIINGINKAN

KEPPKN-2017 Penerapan Prinsip 3 ke 7 butir Standar: Kriteria/Dasar Pengambilan Keputusan Persetujuan Usulan Protokol: Layak Etik

U/ meningkatkan hak pasien di rs, harus dimulai dgn mendefinisikan hak tersebut, kemudian mendidik pasien dan staf tentang hak tersebut.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Kampung Batik Semarang 16. Pengumpulan data dilakukan pada Maret 2015

LAPORAN PELATIHAN ETIK DASAR PENELITIAN KESEHATAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA DAN PENILAIAN OBAT PENGEMBANGAN BARU

Tanggal Materi Konsultasi Dosen Keterangan 11 Mei 2016 Fenomena masalah, latar belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

Lampiran 1. Informed Consent. Penjelasan prosedur

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN PROGRAM UI Olympus Bioimaging Center (UOBC) Scientific Award 2015

PENGGUNAAN FORMULIR PENILAIAN PROTOKOL Halaman

BAB IV METODE PENELITIAN

LEMBAR INFORMASI. Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia.

PENGAJUAN PROTOKOL UNTUK TELAAH AWAL Halaman

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Fak. Keperawatan USU Medan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Gigi serta Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Perkenalkan saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter,

Contoh Panduan KORPS MARINIR RUMKITAL MARINIR CILANDAK PANDUAN. RUMKITAL MARINIR CILANDAK JAKARTA 2016 DAFTAR ISI

Pedoman Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent)

Lampiran 1 Biodata Peneliti

BAB IV METODE PENELITIAN

MULAI. Pengajuan Topik (outline) Verifikasi Outline oleh Tim Komisi Skripsi (1 minggu setelah pengajuan outline)

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UJI KLINIK OBAT HERBAL

PENGAJUAN PROTOKOL UNTUK TELAAH AWAL Halaman

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PANDUAN TENTANG PEMBERIAN INFORMASI HAK DAN TANGGUNG JAWAB PASIEN DI RSUD Dr. M. ZEINPAINAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Bedah khususnya Bedah Ortopedi.

BAB III METODE PENELITIAN

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Kecuali konteksnya menentukan lain, istilah-istilah dalam Syarat dan Ketentuan di bawah ini akan memiliki arti sebagai berikut:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

dr. SETYO TRISNADI, Sp.F, G.Bioethics

BAB 4 METODE PENELITIAN. Pulmonologi serta Ilmu Mikrobiologi Klinik.

BAB IV METODE PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher. Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN RSUP

HEALTH RESEARCH ETHICS COMMITTEE

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang Lingkup Keilmuan: Anastesiologi dan Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dimulai pada bulan juni 2013 sampai juli 2013.

PERMOHONAN MENJADI INFORMAN. Bersama surat ini saya sampaikan bahwa saya yang bertanda tangan di bawah ini: : Mahmudah Khusnul Khotimah

Pernyataan Etika Penelitian

Transkripsi:

PROSEDUR PENGAJUAN TELAAH KELAIKAN ETIK(ETHICAL APPROVAL) KOMISI ETIK PENELITIAN KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS INDONESIA 1. Peneliti melakukan registrasi ke etikrisetfkg@ui.ac.id Dengan memberikan informasi berikut: Nama: Alamat/No telp/email: Status: (Mahasiswa S1/S2,/Sp/S3/Dosen UI/Umum) 2. Peneliti mendapatkan nomor registrasi, dan panduan pengajuan kelaikan etik penelitian 3. Peneliti menyerahkan softcopy dan hardcopy*dokumen kelengkapan pengajuan ke sekretariat KEPKG: Ruang IDCE. Gedung C Lantai 3 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia 4. Peneliti mendapatkan tanda terima dokumen pengajuan 5. Proses Telaah Etik Awal (1-2 minggu) 6. Keputusan: - Disetujui - Disetujui dengan perbaikan - Perlu perbaikan mendasar - Ditolak

*Hardcopy berkas pengajuan diserahkan dalam map folder (20). Warna Map: Kuning (S1), Merah (S2/Sp), Hijau (S3), Biru (Dosen/Umum) A. KELENGKAPAN UMUM TELAAH AWAL UJI KLINIK UJI KLINIK DAN UJI NON- KLINIK (RANGKAP 3) 1. Proposal Penelitian 2. Surat pengantar dari institusi (Kepala departemen, pembimbing) 3. Surat pernyataan penelitian belum dilaksanakan sebelum pengajuan kelaikan etik (ditanda tangani peneliti dan pembimbing) 4. Surat pengantar dari pembimbing (untuk mahasiswa) Surat pengantar dari ketua departemen/instansi (untuk dosen/umum) 5. Kajian ilmiah oleh peer group/departemen terkait 6. Dokumen A: Borang Aplikasi telaah etik awal 7. Dokumen B: Lembar Persetujuan setelah penejelasan (inform consent) 8. Dokumen C: Biodata peneliti tentang penelitian yang telah dilaksanakan 9. Bukti Pembayaran Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah) Pembayaran ke rekening BNI: Non BP FKGUI No. Rek. 1273000502 B. KELENGKAPAN TAMBAHAN TELAAH ETIK AWAL UJI KLINIK (RANGKAP 3)

Khusus untuk penelitian uji klinik, selain kelengkapan umum, ketua peneliti menyerahkan dokumen sebagai berikut: 1. Persetujuan BPOM untuk obat uji 2. Investigator brochure yang berisi: - Ringkasan material yang akan diuji - Studi non klinik - Farmakologi non-klinik - Toksikologi - Efek pada manusia - Keamanan dan efikasi - Daftar rujukan pada publikasi terkait - Laporan hasil penelitian sebelumnya terkait material yang diuji 3. Peneliti utama memiliki sertifikasi Cara Uji Klinik baik (CUKB)(certified GCP) C. KELENGKAPAN TELAAH ETIK ULANG PROTOKOL YANG DIPERBAIKI (RANGKAP 1) 1. Formulir perbaikan yang telah diisi 2. Surat/petunjuk tentang hal-hal yang diperbaiki 3. Formulir atau protokol yang telah diperbaiki sesuai dengan saran penelaah. Perbaikan ditandai dengan garis bawah (underline) D. KELENGKAPAN TELAAH ETIK PERUBAHAN PROTOKOL (PROTOCOL AMENDMENT)(RANGKAP 1) 1. Formulir amandemen protocol yang telah diisi

2. Formulir atau protokol yang telah diubah 3. Copy Ethical Approval yang telah diterima E. KELENGKAPAN TELAAH LANJUTAN (RANGKAP 1) 1. Surat pengantar permohonan perpanjangan Ethical Approval 2. Formulir telaah lanju yang telah diisi 3. Laporan kemajuan penelitian tahun berjalan 4. Copy Ethical Approval yang telah diterima F. KELENGKAPAN PENGHENTIAN DINI PROTOKOL (RANGKAP 1) 1. Surat pengatar permohonan penghentian dini protokol dan atasannya 2. Formulir penghentian dini protokol yang telah diisi 3. Copy Ethical Approval yang telah diterima G.KATEGORI PENELITIAN: 1. Uji Klinik Penelitian untuk menguji obat/alat medis baru. Terdiri atas: a. Uji Klinik Fase I, Penelitian awal untuk uji coba obat baru (Investigation New Drug; IND) pada manusia untuk mengetahui aspek keamanan, farmakokinetik dan farmakodinamik obat, dengan menggunakan

subjek manusia sehat.penelitian ini dilakukan untuk menilai efek samping terkait dengan dosis. b. Uji Klinik Fase II, Uji obat baru yang telah melalui Uji Klinik Fase I, yang bertujuan untuk mengetahui metabolism obat, dosis optimum dalam mengatasi penyakit atau gejala penyakit tertentu, hubungan antara aktivitas dengan mengatasi penyakit atau gejala penyakit tertentu, hubungan antara aktivitas dengan struktur, obat yang merupakan media/ alat untuk mempelajari fenomena biologic atau proses penyakit; dengan menggunakan subjek manusia sakit c. Uji Klinik Fase III, Uji obat baru yang telah dinyatakan lolos Uji Fase II, yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas obat terhadap gejala atau gejala penyakit tertentu, dengan menggunakan subjek manusia sakit, dengan atau tanpa control, biasanya dilakukan dengan jumlah subjek cukup banyak. Hasil penelitian merupakan bukti awal efektifitas obat dan memberikan informasi tambahan mengenai efektifitas dan keamanan obat. Informasi yang dihasilkan diperlukan untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang hubungan antara manfaat-risiko, dan juga menyediakan dasar yang tepat untuk memberikan label pada obat yang diteliti. Jika

obat tersebut dinyatakan lolos Uji Fase III umumnya akan mendapat ijin resmi untuk dipasarkan d. Uji Fase IV, Uji obat baru yang telah dinyatakan lolos Uji Fase III, yang bertujuan untuk memonitor keamanan, efektivitas dan efek samping obat setelah obat dipasarkan dalam jangka waktu tertentu. 2. Uji Non klinik Penelitian klinis, yaitu penelitian dalam konteks praktik klinik yang menggunakan subjek manusia; umumnya untuk mengetahui sebab dan proses penyakit, atau untuk memonitor efektivitas prosedur tindakan medis Survey, registry, studi humaniora, studi epidemiologi- social budaya Penelitian genetik penelitian yang dilakukan untuk mengetahui aspek genetik, baik menggunakan specimen biologis yang diambil oleh Ketua Penelitian sebelumnya, atau specimen biologis sisa pemeriksaan klinik PETUNJUK PEMBUATAN LEMBAR INFORMASI

Lembar informasi berisi informasi kepada calon subjek penelitian dan/atau keluarganya sebelum mereka memutuskan kesediaan/ketidaksediaan menjadi subjek penelitian. Penjelasan disusun dengan kalimat/kata-kata yang mudah dimengerti dan struktur yang mudah difahami oleh orang awam, tanpa bahasa/istilah asing, tanpa istilah ilmiah/medis/teknis kesehatan yang tidak lazim bagi kalangan awam. Jika calon subjek adalah anak yang telah dapat membaca dan cukup mengerti (±12 tahun ke atas), maka harus dibuat dua macam lembar informasi, yaitu untuk orang tua/wali dan untuk anak. Lembar informasi yang ditujukan untuk anak berisi informasi sederhana menggunakan kalimat/kata-kata yang mudah dimengerti anak. Jika calon subjek adalah dari kalangan yang tidak memiliki kompetensi untuk memahami informasi dengan baik (keterbelakangan mental atau sudah mengalami kemunduran kemampuan kognitif), maka Lembar Informasi dibuat menggunakan kalimat yang ditujukan untuk wali calon subjek. Untuk lebih memudahkan pemahaman Lembar Informasi dapat dilengkapi gambar Tulisan pada Lembar Informasi hendaknya cukup besar dan diberi spasi yang cukup sehingga mudah dibaca oleh calon subjek

Di dalam Lembar Informasi Ketua Peneliti setidaknya harus menjelaskan hal-hal sebagai berikut: 1. Penjelasan bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan adalah penelitian, latas belakang, dan tujuan penelitian, tanpa ada penipuan atau kalimat yang dapat menimbulkan salah penafsiran 2. Alasan mengapa ia dianggap cocok menjadi subjek (criteria inklusi) 3. Perkiraan jumlah subjek yang diikut sertakan. 4. Tata cara/prosedur penelitian. Harus dijelaskan tentang tahapan dan tindakan apa saja yang akan dialami subjek, termasuk jadwal tindakan dan estimasi waktu tindakan. Harus dipisahkan dengan jelas tindakan yang merupakan prosedur/tindakan rutin untuk kondisi orang tersebut sebagai pasien dan prosedur/tindakan yang merupakan bagian dari penelitian. Tidak boleh kabur/dikaburkan agar jelas antara risiko prosedur/tindakan rutin dan risiko prosedur/tindakan penelitian. 5. Risiko, rasa nyeri, ketidak nyamanan (discomfort), & rasa tidak enak (inconvenience) yang mungkin akan dialami calon subjek, termasuk risiko pada kesejahteraan suami/istri/mitranya. Pada uji klinik dengan pembanding (controlled trials) calon subjek harus diberi penjelasan tentang beberapa tehnik penelitian, seperti tentang pengacakan (randomization) dan ketersamaran ganda (double blinding). Jika akan dilakukan pengacakan dan pembagian

kelompok eksperimen, harus ada penjelasan bahwa subjek tidak dapat memilih kelompok. Harus ada penjelasan bahwa subjek tidak akan diberitahu tentang pengobatan yang diterimanya sampai penelitian berakhir dan ketersamaran (blinding) sudah dihapus. Harus ada penjelasan tenbtang jangka waktu keikutsertaanya, termasuk jumlah dan lamanya kedatangannya ke pusat penelitian serta kemungkinan penelitian/keikutsertaannya diberhentikan lebih awal. 6. Penjelasan tentang manfaat langsung bagi subjek. Jika tidak ada, maka harus secara eksplisit dijelaskan. Manfaat langsung dapat berupa informasi kesehatan, informasi hasil pemeriksaan laboratorium diagnostic rutin, atau pembebasan biaya diagnostic rutin. Pembebasan pemeriksaan diagnostic prosedur yang tenga di teliti tidak termasuk ke dalam manfaat bagi subjek. Jika ada, dapt ditambahkan manfaat yang diharapkan untuk masyarakat setempat atau masyarakat luas atau sumbangan kepada ilmu pengetahuan. 7. Prosedur alternative/tindakan atau cara lain yang disesuaikan (jika ada). 8. Penjelasan mengenai tindakan yang akan diambil Ketua Peneliti untuk menjamin keleluasaan pribadi subjek serta penjagaan terhadap kerahasiaan identitas subjek. Dijelaskan siapa saja yang dapat mengakses data yang dirahasiakan itu.

9. Penjelasan tentang pemberian kompensasi atas kehilangan penghasilan, biaya perjalanan /transportasi dari rumah ke tempat penelitian dan pengeluaran lain yang ditimbulkan akibat keikutsertaannya dalam penelitian. Kompensasi dapat diberikan terutama jika tidak ada manfaat langsung bagi subjek. Jika tidak ada mompensasi, maka harus dijelaskan secara eksplisit. Kompensasi berbeda dengan imbalan. Nominal uang atau jenis barang kompensasi harus dijelaskan eksplisit. 10. Penjelasan tentang imbalan atas kesediaannya berpartisipasi dalam penelitian. Imbalan dapat berupa uang atau bukan dalam jumlah secukupnya, tanpa mengakibatkan timbulnya undue inducement (bujukan atau iming-iming). Jika tidak ada imbalan harus dijelaskan eksplisit. 11. Penjelasan bahwa orang tersebut diminta berpartisipasi menjadi subjek secara sukarela, tanpa adanya paksaan, intimidasi, dan/atau penyalahgunaan, sejalan dengan prinsip menghormati otonomi perorangan. Subjek bebas memilih untuk ikut serta penelitian atau tidak, kemudian jika tidak mampu maka persetujuan diperoleh dari orang yang menurut hokum berhak mewakili. Harus ada penjelasan bahwa subjek akan diberi waktu cukup untuk mengambil keputusan/konsultasi dengan keluarga/orang lain.

12. Jika pada penelitian akan diambil specimen biologis maka harus dijelaskan kemungkinan rencana pemusnahan bahan biologic pada akhir penelitian. Kalau tidak dimusnakan, perlu dijelaskan cara, tempat, lama penyimpanannya dan pemusnahan akhir serta kemungkinan penggunanya untuk penelitian di kemudian hari. Subjek berhak mengambil keputusan tentang penggunanya dikemudian hari, menolak penyimpanan, dan meminta pemusnahan. Jika ada potensi dihasikan produk komersial dari bahan biologik tersebut, maka harus ada penjelasan apakah subjek akan memperoleh keuntungan berupa uang atau dalam bentuk lain hasil pemngembangan produk tersebut. 13. Untuk penelitian genetik harus dijelaskan kebijakan mengenai pemanfaatan hasil uji genetik dan informasi genetik keluarga, serta tindakan pengcegahan guna mencegah pengungkapan hasil tes genetik subjek kepada keluarga atau pihak lain tanpa persetujuan subjek. 14. Harus ada penjelasan tentang kemungkinan timbulnya risiko yang belum diketahui dan bahawa subjek dapat dikelurkan/mengundurkan diri dari penelitian, termasuk penjelasan bahaya potensial (bila ada) bagi subjek yang akan mengundurkan diri sebelum penelitian selesai.

15. Harus ada penjelasan tentang pertanggungjawaban Ketua Peneliti untuk memberikan pelayanan medis kepada subjek jika terjadi kejadian tidak diinginkan yang terkait langsung denga penelitian; termasuk pengobatan bebas biaya akan diberikan untuk kerugian (ijury) atau komplikasi akibat penelitian, bentuk dan lamanya pelayanan, nama organisasi/asuransi atau orang yang akan menberi pelayanan medis. Jika ada ketidakpastian tentang pembiayaan pelayanan medis tersebut, atau bahwa subjek tidak akan ditanggung asuransi, maka harus dijelaskan. 16. Harus dijelaskan eksplisit bahwa bersangkutan bebas untuk menolak ikut serta dan jika iktu serta dia bebas menarik diri dari penelitian setiap saat tanpa ada akibat apapun yang merugikan dirinya atau kehilangan keuntungan yang sebenarnya merupakan haknya. 17. Jika penelitian mendapat pembiayaan dari sponsor, maka harus dijelakan, termasuk bahwa Ketua Peneliti mendapat imbalan atau merupakan karyawan perusahaan yang menjadi sponsor penelitian. Atau penjelasan tentang afiliasi kelembagaan para peneliti, serta bentuk sumber pembiayaan penelitian. 18. Harus ada penjelasan tentang adanya akses subjek terhadap informasi/produk hasil penelitian setelah penelitian selesai dan bagaimana cara mendapatkannya. Jika tidak ada, maka harus

dijelaskan. Secara umum subjek berhak melihat data tentang dirinya, kecuali KEPK telah mengijinkan untuk menutup informasi tersebut. 19. Nama, alamat, dan nomor telepon petugas penanggung jawab medis yang bisa dihubungi ijika terjadi kejadian tidak diinginkan atau untuk bertanya. 20. Nama, alamat, dan nomor telepon Ketua Peneliti yang bisa dihubungi jika terjadi kejadian tidak diinginkan atau untuk bertanya. SEKRETARIAT: Komisi Etik Penelitian Kedokteran Gigi (KEPKG FKG UI) Fakultas Kedokteran Gigi Ruang ICDE, Gedung C Lantai 3. J. Salemba Raya No.4, Jakarta Pusat,10430 Indonesia Phone:+62-21-31906289 Email: etikrisetfkg@ui.ac.id