PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)"

Transkripsi

1 PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

2 TUJUAN UMUM Peserta memahami tentang PSP dalam hal: Tujuan utama dari PSP didasarkan pada perhargaan terhadap harkat manusia (respect for persons) PSP didasarkan pada pemahaman subyek dan bersifat sukarela PSP merupakan proses komunikasi, bukan hanya tanda tangan di atas sehelai kertas PSP sangat diperlukan pada penelitian kesehatan yang etis 2

3 TUJUAN UMUM (2) Syarat-syarat dalam formulir PSP PSP pada populasi rentan (wanita hamil, anakanak, orang tua, dsb) PSP harus memuat segala informasi penelitian yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan subyek untuk ikut atau tidak Peniadaan PSP untuk suatu penelitian Adanya isu lintas-budaya yang terkait dengan PSP 3

4 INFORMED CONSENT : Adalah pilihan sukarela seseorang untuk berpartisipasi dalam suatu penelitian berdasarkan pengertian yang akurat dan lengkap mengenai maksud, prosedur, risiko, keuntungan, alternatif, dan faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk berpartisipasi. 4

5 PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN Merupakan tanggungjawab peneliti yang diatur dalam PP 39/1995 dan SK MENKES 1333/2002 Dalam mendapatkan PSP yang penting adalah : Calon subyek penelitian mengerti semua penjelasan tentang penelitian dan berbagai akibat terhadapnya. Tujuan : 1. Menjamin bahwa riset akan dilaksanakan secara etis. 2. Bertujuan untuk melindungi hak subyek penelitian, bersifat rahasia. 3. Proses komunikasi dan edukasi antara peneliti subyek. 5

6 PROSES PSP Yang paling penting adalah proses persetujuan Perlu ada komunikasi antara peneliti dengan calon subyek, bukan hanya peristiwa tunggal atau keharusan untuk menandatangani formulir Penyampaian informasi dan memberi edukasi: Menjelaskan, mendengarkan, menjawab pertanyaan, mengulangi, menjamin pengertian Dimulai dengan kontak awal, berlanjut selama dilakukan penelitian 6

7 PERSYARATAN UMUM PSP harus diperoleh secara prospektif dari subyek atau wali subyek yang sah, SEBELUM perlakuan pada subyek Informasi harus disampaikan dengan bahasa yang SEDERHANA dan MUDAH DIMENGERI (hindari bahasa teknis kesehatan/ kedokteran) Subyek harus diberi CUKUP KESEMPATAN untuk mempertimbangkan apakah ia mau berpartisipasi atau tidak. 7

8 Persetujuan harus diberikan TANPA PAKSAAN atau PENGARUH YANG BERLEBIHAN Subyek harus tidak dibuat untuk menyerahkan hak untuk ikut atau diberi kesan (impression) seolah-olah bahwa ia diminta untuk berbuat demikian PSP HARUS DIDAPAT dari subyek atau wali yang sah PSP dibuat TERTULIS, diketahui dan ditanda-tangani saksi 8

9 CONTOH NASKAH PSP KOMISI Etik Penelitian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

10 8 Unsur Pokok PSP 1. Deskripsi tentang penelitian 2. Risiko dan ketidaknyamanan 3. Manfaat (potential benefits) 4. Alternatif prosedur dan pengobatan 5. Jaminan kerahasiaan 6. Kompensasi 7. Kontak 8. Partisipasi sukarela

11 Contoh naskah PSP penelitian A (perlu diperbaiki) (1) Terima kasih Bapak/ Ibu telah bersedia ikut dalam penelitian yang bertujuan untuk membandingkan efektivitas obat Prohati versus plasebo untuk pengobatan penyakit hepatitis B menahun, khususnya dalam perbaikan fungsi hati SGOT, SGPT, dan fosfatase alkali. Prohati adalah suatu obat baru yang merupakan terobosan dalam pengobatan penyakit hepatitis menahun. Selama ini telah ada 12 penelitian klinis dari berbagai negara yang telah membuktikan bahwa obat ini efektif untuk menurunkan kadar SGOT dan SGPT walaupun obat ini tidak dapat mematikan virus hepatitis B.

12 Contoh naskah PSP penelitian A (perlu diperbaiki)(2) Efek sampingnya pun ringan dan jarang dijumpai. Namun perlu kami ingatkan bahwa sebagai obat baru, keamanan Prohati pada wanita hamil atau menyusui belum diketahui dengan pasti. Selama penelitian berlangsung, subyek akan diambil contoh darah venanya beberapa kali, setiap kali sebanyak 10 ml. Pada contoh darah ini akan dilakukan pemeriksaan kadar SGOT, SGPT, fosfatase alkali, bilirubin direk dan indirek, serta analisis HBV DNA dengan PCR bila dipandang perlu oleh peneliti.

13 Contoh naskah PSP penelitian A (perlu diperbaiki)(3) Penelitian ini menggunakan disain paralel, menyilang, acak, dan tersamar. Sisa sampel darah akan disimpan untuk penelitian yang akan datang. Biopsi hati akan dilakukan beberapa kali untuk mengetahui respons jaringan hati terhadap obat. Penelitian ini akan makan waktu 6 bulan. Selama 2 bulan pertama subyek diharuskan makan kapsul Prohati atau plasebo 2 kali 1 kapsul. Pada 2 bulan berikutnya subyek akan menjalani periode washout, dan pada 2 bulan terakhir subyek akan mendapat perlakuan sebaliknya yaitu mendapat plasebo atau Prohati. Selama penelitian, subyek akan diminta datang ke klinik sekali sebulan untuk follow-up.

14 Contoh naskah PSP penelitian A (perlu diperbaiki) (4) Bila mengikuti penelitian ini, manfaat yang akan diperoleh subyek ialah penyembuhan penyakit hati yang dideritanya, obat dan pemeriksaan laboratorium, konsultasi dokter secara cuma-cuma. Selain itu, bagi mereka yang dapat menyelesaikan seluruh prosedur uji klinik ini, kami sediakan uang lelah Rp 1 juta. Bila subyek mengalami efek samping akibat obat yang digunakan dalam penelitian ini, maka kami akan memberikan pengobatan Cuma-Cuma sampai sembuh.

15 Contoh naskah PSP penelitian A (perlu diperbaiki) (5) Subyek berhak mengundurkan diri setiap saat dari penelitian ini dengan menjelaskan alasannya lebih dahulu kepada peneliti. Namun peneliti juga berhak mengeluarkan subyek dari penelitian ini bila ia melanggar prosedur penelitian. Protokol uji klinik ini telah mendapat persetujuan dari Komisi Etik FK-XXX Bila selama penelitian berlangsung ada informasi baru mengenai Prohati yang penting untuk diketahui subyek, maka kami akan segera memberitahukan kepada mereka. Bila ada hal lain yang belum jelas, subyek berhak menanyakannya kepada Komisi Etik FK-XXX.

16 Contoh naskah PSP penelitian B (1) Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi. Enam puluh persen kematian bayi terjadi pada usia 29 hari 11 bulan (postneonatal). Dari data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2007 diketahui bahwa penyebab pertama kematian bayi pada usia tersebut adalah diare. Diare jika tidak diatasi lebih lanjut dapat menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematian. Banyak faktor resiko yang diduga menyebabkan terjadinya penyakit diare pada bayi dan balita di Indonesia. Profil Dinas Kesehatan Jawa Timur 2007 menunjukkan kabupaten Jember sebagai daerah dengan kejadian diare bayi tertinggi di Propinsi Jawa Timur.

17 Contoh naskah PSP penelitian B (2) Berkaitan dengan hal tersebut, XX mulai bulan Agustus s/d Desember 2009 (5 bulan) akan melakukan penelitian dengan judul XXX di XXX yang bertujuan untuk dst, terhadap 60 orang ibu dengan bayi usia 2 bulan-11 bulan di kabupaten Jember yang berkunjung ke puskesmas Pada penelitian ini, ibu tidak mendapatkan manfaat secara langsung, namun bermanfaat bagi pelaksana program Kesehatan Ibu dan Anak dalam penyuluhan kesehatan kehamilan dan perawatan bayi.

18 Contoh naskah PSP penelitian B (3) Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara, yang meliputi keterangan diri, bayi dan keluarga, riwayat kesehatan bayi, usia kehamilan ibu saat melahirkan bayi, perilaku hidup bersih dan sehat dari ibu, dan sanitasi lingkungan. Penelitian ini akan menyita waktu ibu untuk wawancara sekitar 30 menit. Partisipasi Ibu bersifat sukarela, tanpa paksaan, dan bila tidak berkenan sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri tanpa dikenakan sanksi apapun. Sebagai pengganti waktu ibu yang tersita, kami akan memberikan bahan kontak..

19 Contoh naskah PSP penelitian B (4) Hasil pengumpulan data dan semua informasi yang berkaitan dengan penelitian ini akan dirahasiakan dan disimpan di XX dan hanya digunakan untuk pengembangan kebijakan program kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Apabila ibu memerlukan penjelasan lebih lanjut yang berkaitan dengan penelitian ini, ibu dapat menghubungi nama XX, nomor telepon XX, alamat XX.

20 CONTOH PERSETUJUAN PSP KOMISI Etik Penelitian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI

21 Contoh persetujuan Informed consent penelitian B (5) INFORMED CONSENT Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh XX dengan judul XX. Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun. Saksi, tgl Yang memberikan persetujuan (Nama jelas) (Nama jelas) Mengetahui: Ketua Pelaksana Penelitian (nama jelas)

22 Kepustakaan 1. Nuremberg Code Declaration of Helsinki CIOMS International Ethical Guidelines for Biomedical Research Involving Human Subjects National Bioethics Advisory Committee (NBAC), Ethical and Policy Issues in International Research Human Subject Assurance Training (OHRP) 6. Pedoman Nasional Etik Penelitian Kesehatan, Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan, Depkes RI, 2003

23 Terima kasih

BAB V PENUTUP. 1. Melibatkan manusia sebagai subjek penelitian medis membutuhkan. kesehatan dan harus diperbaharui.

BAB V PENUTUP. 1. Melibatkan manusia sebagai subjek penelitian medis membutuhkan. kesehatan dan harus diperbaharui. BAB V PENUTUP 5. 1 Simpulan Berdasarkan pembahasan penulis, jawaban atas identifikasi masalah pada Bab I skripsi ini adalah: 1. Melibatkan manusia sebagai subjek penelitian medis membutuhkan aturan yang

Lebih terperinci

Pedoman Penyusunan Lembar Penjelasan kepada Calon Subyek

Pedoman Penyusunan Lembar Penjelasan kepada Calon Subyek Pedoman Penyusunan Lembar Penjelasan kepada Calon Subyek Calon subyek dapat berasal dari masyarakat (penelitian komunitas) atau pasien (penelitian klinis). Lembar penjelasan harus cukup jelas dan mudah

Lebih terperinci

RISET KESEHATAN DASAR 2007 NASKAH PENJELASAN*

RISET KESEHATAN DASAR 2007 NASKAH PENJELASAN* Untuk Responden Kesmas Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan R.I Jalan Percetakan Negara 29 Jakarta 10560 RISET KESEHATAN DASAR 2007 NASKAH PENJELASAN* Lampiran 2 Badan Penelitian

Lebih terperinci

LAPORAN PELATIHAN ETIK DASAR PENELITIAN KESEHATAN

LAPORAN PELATIHAN ETIK DASAR PENELITIAN KESEHATAN LAPORAN PELATIHAN ETIK DASAR PENELITIAN KESEHATAN Diselenggarakan oleh Dewan Penegakan Kode Etik Universitas Esa Unggul dan Komisi Etik Badan Litbang Kesehatan - Kementrian Kesehatan RI Senin-Selasa, 24-25

Lebih terperinci

Lampiran 1. Informed Consent. Penjelasan prosedur

Lampiran 1. Informed Consent. Penjelasan prosedur Lampiran 1 Penjelasan prosedur Informed Consent Anda diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian yang yang akan dilakukan oleh Gaby Gabriela Langi, SKM, mahasiswa Minat Utama Epidemiologi Lapangan Program

Lebih terperinci

FORMULIR PERMOHONAN KAJI ETIK PENELITIAN YANG MELIBATKAN SUBYEK PENELITIAN MANUSIA DI RSI SULTAN AGUNG

FORMULIR PERMOHONAN KAJI ETIK PENELITIAN YANG MELIBATKAN SUBYEK PENELITIAN MANUSIA DI RSI SULTAN AGUNG FORMULIR PERMOHONAN KAJI ETIK PENELITIAN YANG MELIBATKAN SUBYEK PENELITIAN MANUSIA DI RSI SULTAN AGUNG Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Fakultas / Institusi Judul penelitian No. HP e-mail

Lebih terperinci

dr. SETYO TRISNADI, Sp.F, G.Bioethics

dr. SETYO TRISNADI, Sp.F, G.Bioethics dr. SETYO TRISNADI, Sp.F, G.Bioethics Etika adalah cabang ilmu filsafat moral yang mencoba mencari jawaban guna menentukan dan mempertahankan secara rasional teori yang berlaku secara umum tentang apa

Lebih terperinci

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada ASPEK HUKUM REKAM MEDIS By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada Status hukum dan peraturan tentang catatan kesehatan harus dijaga oleh institusi pelayanan kesehatan. Istitusi kesehatan

Lebih terperinci

APLIKASI ETIKA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

APLIKASI ETIKA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes APLIKASI ETIKA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes Praktek Kebidanan Oleh Bidan meliputi: 1. Pemeriksaan kehamilan 2. Pertolongan persalinan 3. Pelayanan keluarga berencana 4. Pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental quasi dengan pendekatan one group pre-post test A. Populasi dan Subyek Penelitian 1. Populasi Penelitian Pasien dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi perkuliahan pada

Lebih terperinci

Lampiran 1. Ethical Clearance

Lampiran 1. Ethical Clearance Lampiran 1. Ethical Clearance Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Lampiran 3. Surat Keterangan Selesai Penelitian Lampiran 4. Surat Persetujuan (Informed Consent) LEMBAR PENJELASAN

Lebih terperinci

FORMULIR KLAIM CACAT TETAP DAN TOTAL

FORMULIR KLAIM CACAT TETAP DAN TOTAL FORMULIR KLAIM CACAT TETAP DAN TOTAL Mohon mengisi dengan tinta hitam, huruf cetak, dan memberi tanda ( ) pada kotak jawaban yang sesuai. Mohon tidak menandatangani formulir dalam keadaan kosong dan pastikan

Lebih terperinci

SOP PENGAJUAN DAN PENILAIAN KELAYAKAN ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

SOP PENGAJUAN DAN PENILAIAN KELAYAKAN ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA SOP PENGAJUAN DAN PENILAIAN KELAYAKAN ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA A. Prosedur Pengajuan Kelayakan Etik Penelitian 1. Penilaian kelayakan etik dilakukan terhadap

Lebih terperinci

ETIKA PENELITIAN EPIDEMIOLOGI ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

ETIKA PENELITIAN EPIDEMIOLOGI ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS ETIKA PENELITIAN EPIDEMIOLOGI ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PENDAHULUAN Penelitian epidemiologi - merupakan studi distribusi dan determinan (penentu) status atau kejadian yang berkaitan

Lebih terperinci

KLIRENS ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN

KLIRENS ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN KLIRENS ETIK PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN KOMISI KLIRENS ETIK BIDANG ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA PENGANTAR Klirens Etik (ethical clearance)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis dan Rencana Penelitian Jenis penelitian ini adalah diskriptif degan metode pendekatan diskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis dan Rencana Penelitian Jenis penelitian ini adalah diskriptif degan metode pendekatan diskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rencana Penelitian Jenis penelitian ini adalah diskriptif degan metode pendekatan diskriptif analitik, yang bertujuan memberikan gambaran kepada pembaca dan menganalisa

Lebih terperinci

KEPPKN 2017 Penerapan 3 Prinsip ke 7 Standar: Kriteria/ Dasar Pengambilan Keputusan Persetujuan Usulan Protokol: Laik Etik

KEPPKN 2017 Penerapan 3 Prinsip ke 7 Standar: Kriteria/ Dasar Pengambilan Keputusan Persetujuan Usulan Protokol: Laik Etik KEPPKN 2017 Penerapan 3 Prinsip ke 7 Standar: Kriteria/ Dasar Pengambilan Keputusan Persetujuan Usulan Protokol: Laik Etik 1. Daftar Tilik ini merupakan Catatan Telaah Protokol Penelitian yang diusulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, para ahli di bidang kesehatan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, para ahli di bidang kesehatan dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan jaman yang semakin maju Sejalan dengan perkembangan teknologi, para ahli di bidang kesehatan dituntut untuk meningkatkan pengetahuan dan

Lebih terperinci

KAJIAN PELAKSANAAN REKAM MEDIS GIGI RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KOTA PONTIANAK

KAJIAN PELAKSANAAN REKAM MEDIS GIGI RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KOTA PONTIANAK KAJIAN PELAKSANAAN REKAM MEDIS GIGI RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KOTA PONTIANAK Sri Rezki Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Pontianak ABSTRAK Latar Belakang: Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan

Lebih terperinci

Personil Penelitian. Nama : Kristina Ambarita. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak. 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped), Sp.

Personil Penelitian. Nama : Kristina Ambarita. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak. 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped), Sp. LAMPIRAN 1 Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : Kristina Ambarita Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSUP. H. Adam Malik Medan 2. Pembimbing Penelitian 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped),

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalammualaikum Wr. Wb/ Salam Sejahtera Dengan Hormat, Nama Saya Dina Pertiwi, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama Saya Sri Nurahayu, sedang menjalani pendidikan D-IV Bidan Pendidik

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama Saya Sri Nurahayu, sedang menjalani pendidikan D-IV Bidan Pendidik LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Asslammualaikum Wr. Wb/ Salam Sejahtera Dengan Hormat, Nama Saya Sri Nurahayu, sedang menjalani pendidikan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang

Lebih terperinci

PENJELASAN MENGIKUTI PENELITIAN

PENJELASAN MENGIKUTI PENELITIAN Lampiran 1 PENJELASAN MENGIKUTI PENELITIAN Yth. Bapak / Ibu. Sebelumnya kami ingin memperkenalkan diri, saya dokter..., bertugas di Divisi Perinatologi Departemen Iimu Kesehatan Anak FK USU/RSUP H. ADAM

Lebih terperinci

Lampiran 1 Lembar Penjelasan dan Persetujuan Kepada Orang Tua

Lampiran 1 Lembar Penjelasan dan Persetujuan Kepada Orang Tua Lampiran 1 Lembar Penjelasan dan Persetujuan Kepada Orang Tua Kepada Yth Bapak / Ibu yang terhormat, nama saya dr. Sandro Kurnia, peserta Program pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Fakultas

Lebih terperinci

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS Landasan hukum yang mendasari penyelenggaraan rekam medis di Indonesia: a. UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 pada pasal 53, disebutkan bahwa setiap tenaga kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan rancangan studi kasus dilaksanakan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. deskriptif studi kasus. Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. deskriptif studi kasus. Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian yang BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif studi kasus. Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya Perinatologi dan Neurologi. 4.. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit akut, kronis dan juga kematian. Virus ini ditularkan melalui kontak dengan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya subbagian Perinatologi. Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP/ RS

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya subbagian Perinatologi. Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP/ RS BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu kesehatan Anak, khususnya subbagian Perinatologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Studi Kasus Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian.

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent)

Pedoman Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent) Pedoman Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent) Rumah Sakit xy Pedoman Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Kedokteran 1. Umum a. Bahwa masalah kesehatan seseorang (pasien) adalah tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan dan terjadi hampir di seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2013,

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) DAN ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang

Lebih terperinci

PANDUAN INFORMED CONSENT

PANDUAN INFORMED CONSENT PANDUAN INFORMED CONSENT A. PENGERTIAN Persetujuan tindakan medik atau yang sering di sebut informed consent sangat penting dalam setiap pelaksanaan tindakan medic di rumah sakit baik untuk kepentingan

Lebih terperinci

Dr. Sholahuddin MHKes. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Dr. Sholahuddin MHKes. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi Dr. Sholahuddin MHKes Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi 1 Sejarah etika penelitian kesehatan Temukan didalam literatur, satu kejadian dalam sejarah penelitian kesehatan yang melatarbelakangi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan anak.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan anak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan anak. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, didapatkan bahwa penyebab kematian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental quasi dengan desain pre post test. Pasien pencabutan gigi di RSGM UMY. { } N = Jumlah subyek yang diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental quasi dengan desain pre post test. Pasien pencabutan gigi di RSGM UMY. { } N = Jumlah subyek yang diperlukan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan eksperimental quasi dengan desain pre post test. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

Peneliti a. Nama Lengkap : dr. Zulfikar b. Fakultas : Kedokteran c. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara

Peneliti a. Nama Lengkap : dr. Zulfikar b. Fakultas : Kedokteran c. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara Susunan Peneliti Lampiran 1 Peneliti a. Nama Lengkap : dr. Zulfikar b. Fakultas : Kedokteran c. Perguruan Tinggi : Pembimbing I a. Nama Lengkap : Dr. Emir Taris Pasaribu, SpB(K) Onk b. NIP : 19520304 198002

Lebih terperinci

Kepada Yth. Bandung, 28 Januari 2011 responden Di Tempat

Kepada Yth. Bandung, 28 Januari 2011 responden Di Tempat 43 Kepada Yth. Bandung, 28 Januari 2011 responden Di Tempat Dengan ini, kami ingin mengucapkan banyak terima kasih atas ketersediaan saudara/i untuk mengisi angket ini. Segala isian yang anda isi dalam

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN, SUBJEK, DAN METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai sediaan obat uji, subjek uji dan disain penelitian.

BAB 2 BAHAN, SUBJEK, DAN METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai sediaan obat uji, subjek uji dan disain penelitian. 21 BAB 2 BAHAN, SUBJEK, DAN METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai sediaan obat uji, subjek uji dan disain penelitian. 2.1 Bahan Sediaan obat uji yang digunakan adalah kapsul yang mengandung

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI INFORMAN. Bersama surat ini saya sampaikan bahwa saya yang bertanda tangan di bawah ini: : Mahmudah Khusnul Khotimah

PERMOHONAN MENJADI INFORMAN. Bersama surat ini saya sampaikan bahwa saya yang bertanda tangan di bawah ini: : Mahmudah Khusnul Khotimah Lampiran 1. Informed Consent Kepada: Calon Informan Di Tempat Dengan hormat, PERMOHONAN MENJADI INFORMAN Bersama surat ini saya sampaikan bahwa saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM : 13.93.0064

Lebih terperinci

ETIK PENELITIAN KESEHATAN

ETIK PENELITIAN KESEHATAN ETIK PENELITIAN KESEHATAN Pudji Rahaju Komite Etik Penelitian Kesehatan RSUD dr. Saiful Anwar SMF/Lab IK.THT-KL RSUD dr. Saiful Anwar/ Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang 1. Pendahuluan 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia yakni kesehatan jasmani dan kesehatan rohani. Kesehatan dapat tercapai dengan meningkatkan

Lebih terperinci

ETIKA PENELITIAN. Metode Penelitian Kuantitatif Bidang Kesmavet

ETIKA PENELITIAN. Metode Penelitian Kuantitatif Bidang Kesmavet ETIKA PENELITIAN Metode Penelitian Kuantitatif Bidang Kesmavet Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani ethos. Etimologis kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Konteks filsafat

Lebih terperinci

FORMULIR KLAIM RAWAT INAP

FORMULIR KLAIM RAWAT INAP FORMULIR KLAIM RAWAT INAP Mohon mengisi dengan tinta hitam, huruf cetak, dan memberi tanda ( ) pada kotak jawaban yang sesuai. Mohon tidak menandatangani formulir dalam keadaan kosong dan pastikan semua

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DAN SERTIFIKASI BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu dasar moral dari adanya suatu persetujuan tindakan kedokteran adalah menghormati martabat manusia (respect for person), yang mana setiap individu (pasien)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lendir(suraatmaja, 2007). Penyakit diare menjadi penyebab kematian

BAB I PENDAHULUAN. atau lendir(suraatmaja, 2007). Penyakit diare menjadi penyebab kematian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare adalah gangguan buang air besar/bab ditandai dengan BAB lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair, dapat disertai dengan darah dan atau lendir(suraatmaja,

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini : : Azwar, SKM

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini : : Azwar, SKM PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Azwar, SKM NIM : 15/388075/PKU/15297 Minat Utama : Kesehatan Lingkungan Program Studi : S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

PERNYATAAN KERAHASIAAN DAN PERNYATAAN KONFLIK KEPENTINGAN

PERNYATAAN KERAHASIAAN DAN PERNYATAAN KONFLIK KEPENTINGAN PERNYATAAN KERAHASIAAN DAN PERNYATAAN KONFLIK KEPENTINGAN Halaman 4-1 4-9 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2014 DAFTAR ISI No Hal DAFTAR ISI... 4-2 1. TUJUAN... 4-3 2. RUANG LINGKUP...

Lebih terperinci

Bab 2 Metode Penelitian

Bab 2 Metode Penelitian 16 Bab 2 Metode Penelitian Pada bab ini akan dibahas mengenai sediaan uji, subyek uji dan desain penelitian. 2.1 Sediaan uji Sedian uji yang digunakan adalah kapsul 560 mg yang mengandung 200 mg ekstrak

Lebih terperinci

A. Definisi Etika Penelitian B. Prinsip Prinsip Etika Penelitian

A. Definisi Etika Penelitian B. Prinsip Prinsip Etika Penelitian A. Definisi Etika Penelitian Etika berasal dari bahasa Yunani ethos. Istilah etika bila ditinjau dari aspek etimologis memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Menurut

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Sub Bagian Perinatologi dan. Nefrologi RSUP dr.kariadi/fk Undip Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Sub Bagian Perinatologi dan. Nefrologi RSUP dr.kariadi/fk Undip Semarang. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Sub Bagian Perinatologi dan Nefrologi RSUP dr.kariadi/fk Undip Semarang. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN INFORMED CONSENT PADA PASIEN BEDAH DI RSI SOEMANI SEMARANG

PENERAPAN INFORMED CONSENT PADA PASIEN BEDAH DI RSI SOEMANI SEMARANG PENERAPAN INFORMED CONSENT PADA PASIEN BEDAH DI RSI SOEMANI SEMARANG Judi Program Studi D III RMIK STIKES HAKLI Semarang judi@yahoo.com ABSTRACT The purpose of this research is to know the implementation

Lebih terperinci

PANDUAN PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN RUMAH SAKIT RAWAMANGUN

PANDUAN PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN RUMAH SAKIT RAWAMANGUN PANDUAN PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN RUMAH SAKIT RAWAMANGUN RUMAH SAKIT RAWAMANGUN JAKARTA, INDONESIA 2013 Panduan Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent) Rumah Sakit Rawamangun Paduan Pelaksanaan

Lebih terperinci

TELAAH LANJUTAN TERHADAP PROTOKOL YANG SEDANG DILAKSANAKAN

TELAAH LANJUTAN TERHADAP PROTOKOL YANG SEDANG DILAKSANAKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 12. Telaah Lanjutan terhadap Protokol yang Sedang TELAAH LANJUTAN TERHADAP PROTOKOL YANG SEDANG DILAKSANAKAN Halaman 13-1 13-10 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Remaja FK-USU/RSHAM

Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Remaja FK-USU/RSHAM Lampiran 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : Deasy Nediyanti Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Remaja FK-USU/RSHAM 2. Pembimbing Penelitian 1. Dr.dr. Hj. Oke Rina Ramayani, SpA(K) 2.

Lebih terperinci

Lampiran 2 Form informed consent INFORMED CONSENT

Lampiran 2 Form informed consent INFORMED CONSENT 56 Lampiran 2 Form informed consent INFORMED CONSENT Kami meminta Anda bersama 45 orang lainnya untuk turut terlibat dalam penelitian berjudul Manfaat Air Minum Beroksigen terhadap Stamina Mahasiswa dan

Lebih terperinci

Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Lampiran DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Tempat / Tanggal Lahir Agama Alamat Nomor Telepon : Ervina. : Medan / 8 Juni 989. : Buddha. : Kompleks Merbau Mas, Tipe Merbau, Nomor, Medan. : 893328888 dan (6)455292

Lebih terperinci

MENANGGAPI KELUHAN SUBJEK PENELITIAN

MENANGGAPI KELUHAN SUBJEK PENELITIAN 16. Menanggapi Keluhan Subjek Penelitian Revisi ke-1 MENANGGAPI KELUHAN SUBJEK PENELITIAN Halaman 16-1 16-6 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2014 No FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas lingkungan dapat mempengaruhi kondisi individu dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas lingkungan dapat mempengaruhi kondisi individu dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas lingkungan dapat mempengaruhi kondisi individu dan masyarakat, dimana kualitas kondisi lingkungan yang buruk akan menimbulkan berbagai gangguan pada kesehatan

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Putri Junita S. Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 13 Juni 1989 Agama Alamat : Kristen Protestan : Jl. Bunga Mawar XII no. 3 Koserna, P.Bulan, Medan Riwayat Pendidikan : 1. TK IMMANUEL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan secara objektif (Setiadi, 2013). Deskripsi peristiwa dilakukan secara

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan secara objektif (Setiadi, 2013). Deskripsi peristiwa dilakukan secara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU BALITA DIARE DENGAN PENGGUNAAN ORALIT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAJAG BANYUWANGI TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU BALITA DIARE DENGAN PENGGUNAAN ORALIT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAJAG BANYUWANGI TAHUN 2014 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU BALITA DIARE DENGAN PENGGUNAAN ORALIT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAJAG BANYUWANGI TAHUN 2014 Zumrotur Rohmah 1, Sri Handajani 1, Rosida 1 1. Akademi Farmasi Jember Korespondensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui pemberian kekebalan tubuh yang harus dilaksanakan secara terus-menerus

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui pemberian kekebalan tubuh yang harus dilaksanakan secara terus-menerus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Imunisasi merupakan salah satu upaya preventif untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh yang harus dilaksanakan secara terus-menerus dan menyeluruh,

Lebih terperinci

[Referensi 3] Pendaftaran Vaksinasi dan Angket Pra Pemeriksaan Vaksin. Angket Pra Pemeriksaan Vaksinasi untuk [ Laki-laki Perempuan

[Referensi 3] Pendaftaran Vaksinasi dan Angket Pra Pemeriksaan Vaksin. Angket Pra Pemeriksaan Vaksinasi untuk [ Laki-laki Perempuan Angket Pra Pemeriksaan Vaksinasi untuk [ ] (balita/anak SD) Formulir II Nama orang tua/wali Apakah Anda telah membaca keterangan (yang dikirim terlebih dahulu oleh pemerintah daerah) mengenai vaksinasi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG STUDI KOHOR KESEHATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG STUDI KOHOR KESEHATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG STUDI KOHOR KESEHATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya Subbagian Nutrisi dan Penyakit Metabolik serta Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN PENELITIAN. Medan, yang sedang melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN PENELITIAN. Medan, yang sedang melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN PENELITIAN Saya Maulani Mandana adalah mahasiswi Fakultas Keperawatan USU Medan, yang sedang melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus. Menurut shields; Rangarajan (2013) didalam (Sinambela, 2014)

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus. Menurut shields; Rangarajan (2013) didalam (Sinambela, 2014) 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 RancanganPenelitian Rancangan Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan metode studi kasus. Menurut shields; Rangarajan (2013) didalam (Sinambela, 2014) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE STUDI KASUS. awal suatu penelitian. Setiap penelitian empiris sekurang-kurangnya memiliki

BAB III METODE STUDI KASUS. awal suatu penelitian. Setiap penelitian empiris sekurang-kurangnya memiliki BAB III METODE STUDI KASUS 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah logika keterkaitan antara data yang harus dikumpulkan (dan kesimpulan-kesimpulan yang akan dihasilkan) dan pertanyaan awal suatu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Tempat penelitian adalah di Rumah Sakit

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data Hasil Pengamatan Tekanan Darah Sistol Subjek Berat Badan Normal. Berat Badan Ideal. TD 15 menit. TD 10 menit

Lampiran 1 Data Hasil Pengamatan Tekanan Darah Sistol Subjek Berat Badan Normal. Berat Badan Ideal. TD 15 menit. TD 10 menit Lampiran 1 Data Hasil Pengamatan Tekanan Darah Sistol Subjek Berat Badan Normal Subjek BMI TD awal TD 5 Berat Badan Ideal TD 10 TD 15 Rerata Tekanan darah 1 19.2 90 88 90 90 88 2 22.2 100 110 94 94 94

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAEARAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSAT

Lebih terperinci

5. Apabila anda telah menerima ASI dari pendonor apakah anda bertemu dengan pendonor ASI tersebut?. Mohon penjelasannya!

5. Apabila anda telah menerima ASI dari pendonor apakah anda bertemu dengan pendonor ASI tersebut?. Mohon penjelasannya! 92 PANDUAN WAWANCARA A. Beberapa pertanyaan yang diajukan kepada Dokter RSUD Dr. Soetomo Surabaya: 1. Mengetahui profil Dokter tersebut, nama dan jabatan pekerjaan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. 2. Bagaimana

Lebih terperinci

Perubahan pada diri Anda

Perubahan pada diri Anda Perubahan pada diri Anda. HAL UTAMA YANG KAMI HARAPKAN ANDA TIDAK HARUS BAGUS UNTUK MEMULAI, TETAPI ANDA HARUS MEMULAI UNTUK MENJADI BAGUS.. JIKA ANDA LAKUKAN APA YANG HARUS ANDA LAKUKAN, MAKA ANDA AKAN

Lebih terperinci

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalammualaikum Wr.Wb/ Salam Sejahtera Dengan hormat, Saya Ayu Azhar Hudyanti sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Lebih terperinci

Meyakinkan Diagnosis Infeksi HIV

Meyakinkan Diagnosis Infeksi HIV ART untuk infeksi HIV pada bayi dan anak dalam rangkaian terbatas sumber daya (WHO) IV. Meyakinkan Diagnosis Infeksi HIV Bagian ini merangkum usulan WHO untuk menentukan adanya infeksi HIV (i) agar memastikan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02002/SK/KBPOM

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02002/SK/KBPOM BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02002/SK/KBPOM TENTANG TATA LAKSANA UJI KLINIK KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Menimbang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. adalah memajukan kesejahteraan bangsa. Salah satunya adalah dalam bidang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. adalah memajukan kesejahteraan bangsa. Salah satunya adalah dalam bidang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan nasional yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945 adalah memajukan kesejahteraan bangsa. Salah satunya adalah dalam bidang kesehatan (Hanafiah dan Amir,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahan/rw.

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 23 BULAN DI POSYANDU DURI KEPA JAKARTA BARAT TAHUN 2016

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 23 BULAN DI POSYANDU DURI KEPA JAKARTA BARAT TAHUN 2016 LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 23 BULAN DI POSYANDU DURI KEPA JAKARTA BARAT TAHUN 2016 Saya Yudan Nur Mubarok, mahasiswa Jurusan Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu

Lebih terperinci

Nama : Novita Sitanggang. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM. 3. dr. Wisman Dalimunthe, M.Ked(Ped), Sp.A (K)

Nama : Novita Sitanggang. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM. 3. dr. Wisman Dalimunthe, M.Ked(Ped), Sp.A (K) 44 LAMPIRAN 1 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : Novita Sitanggang Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM 2. Anggota Penelitian 1. dr. Ridwan M Daulay, Sp.A (K) 2. dr. Rita

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1. LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN KELOMPOK (INFORMATION FOR CONSENT) Selamat pagi/siang Bapak/ Ibu/ Saudara/i. Nama saya dr. Dian Prastuty. PPDS Departemen Pulmonologi dan Ilmu

Lebih terperinci

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik 58 59 Lampiran 2 Lembar informed consent LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN Selamat Sejahtera Saudara / Saudari, Perkenalkan nama saya Rafeatun Nisa, saat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting, dalam upaya meningkatkan hal tersebut khususnya para ibu-ibu hamil dituntut untuk bekerja sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan terhadap penyakit. Salah satu penyebab terbesar kematian pada anak usia balita di dunia adalah pneumonia.

Lebih terperinci

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien KONSULTASI GIZI.. A. PENGERTIAN Serangkaian proses komunikasi dua arah untuk mengembangkan pengertian dan sikap positif terhadap makanan agar dapat membentuk dan memiliki kebiasaan makanan yang baik dalam

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN LAMPIRAN 1 Selamat sejahtera, LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Perkenalkan nama saya Sivakumar Yoganathan, saat ini saya menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi. Saya

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE STUDI KASUS. secara intensif misalnya satu klien, keluarga, kelompok, komunitas, atau institusi

BAB III METODE STUDI KASUS. secara intensif misalnya satu klien, keluarga, kelompok, komunitas, atau institusi BAB III METODE STUDI KASUS 3.1 Desain/Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit penelitian

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalamu alaikum Wr.Wb/ Salam Sejahtera Dengan Hormat Nama Saya Yusnidar sedang menjalani pendididkan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seribu hari pertama kehidupan bayi merupakan periode emas karena terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

OLEH: NORA ROYEKHA SIAHAAN NIM: Puskesmas Buntu Raja Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi.

OLEH: NORA ROYEKHA SIAHAAN NIM: Puskesmas Buntu Raja Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi. LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN PELAKSANAAN PROGRAM POSYANDU LANSIA DAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA PENGGUNA POSYANDU DI PUSKESMAS BUNTU RAJA KECAMATAN SIEMPAT NEMPU KABUPATEN DAIRI OLEH: NORA

Lebih terperinci

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN RSUP

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN RSUP KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO DAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG Sekretariat : Kantor Dekanat FK Undip Lt.3 Telp. 024-8311523/ Fax. 024-8446905 1. Nama Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah bayi dan balita merupakan suatu hal yang sangat penting dan harus mendapat perhatian, karena akan sangat menentukan dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK [ INFORMED CONSENT ]

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK [ INFORMED CONSENT ] PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK [ INFORMED CONSENT ] Tujuan Belajar Setelah mempelajari keterampilan medik mengenai Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent) ini, mahasiswa diharapkan: 1. Memahami kepentingan

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Selamat pagi, Saya Kelvin Gohan mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Fakultas kedokteran Gigi. Saya akan mengadakan penelitian

Lebih terperinci