BAB IV ANALISIS PROSES KOMUNIKASI ANTAR AGAMA ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS JAWA DI PECINAN DESA WELAHAN KEC. WELAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
Bab III KOMUNIKASI DI PECINAN DESA WELAHAN KEC. WELAHAN KAB. JEPARA. mengisahkan perjalanan Sam Poo Kong menuju ke Sunan Muria dengan

Kecakapan Antar Personal

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut:

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

BAB IV ANALISA DATA. A. Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat. jika yang dinamakan hidup bersama dan berdampingan pasti ada masalah

BAB IV ANALISIS DATA. secara bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini.

BAB V PENUTUP. yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan tersebut meliputi

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat

BAB II PENDEKATAN KONSEPTUAL

BAB IV ANALISIS DATA

Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam keluarga maupun di lingkungan sekitar. Tujuannya untuk memenuhi

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan akhir dari penelitian ini dikemukakan berdasarkan

Efektifitas Komunikasi Interpersonal Umat Beragama di Perumahan Bekasi Jaya Indah Rt 10/14

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB IV ANALISIS DATA. pendeta, majelis dan warga jemaat dan berdasarkan data-data yang telah

Hasil Laporan Observasi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan umat manusia. Karena definisi dakwah sendiri adalah mnegajak atau menyeru

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS) Oleh : Ira Purwitasari

BAB I PENDAHULUAN. bantuan dari sesama di sekitarnya, dan untuk memudahkan proses interaksi manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.

KUESIONER PENELITIAN Nomor:..

BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS LAMPUNG DAN BALI DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN HIDUP BERMASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. melainkan juga mengikat janji dihadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup

ETIKET-ESTETIKA DAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF 1 Oleh Prof. Dr. Farida Hanum 2

BAB IV RESPON MASYARAKAT HINDU TERHADAP PERAYAAN HARI RAYA IDUL FITRI SUKU TENGGER WONOKERTO SUKAPURA PROBOLINGGO

BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANTAN AIR KECAMATAN BANTAN. Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis yang mempunyai jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Di Unduh dari : Bukupaket.com

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Bukti eksistensi warga muslim Tionghoa di kota Bandung yaitu kita dapat

Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal (Tedjo Dwiyanto) 2

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari dua sisi,

Sekolahku. Belajar Apa di Pelajaran 7?

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik individu maupun kelompok. Setiap saat manusia berpikir, bertindak

Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB IV INTERPRESTASI HASIL PENELITIAN. telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk

Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar

ESSAY BEBAS STUDY EXCURSIE Kebhinekaan dan Solidaritas Sosial Masyarakat Lamongan

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

Bab 2 KAJIAN PUSTAKA. Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu

BAB IV PEMBAHASAN. antara ayah dan anak remaja pasca perceraian, berikut peneliti memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi Non-Verbal Pustakawan sebagai Penyaji Informasi. Sri Andayani Magister Ilmu Perpustakaan dan Informasi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antarpersonalnya menjadi berbeda satu dengan yang lainnya.

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL

KUESIONER PENELITIAN Nomor:..

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI

Keterampilan Komunikasi. Mendengarkan Bertingkah laku asertif ( tegas, penuh percaya diri ) Menyelesaikan konflik Membaca situasi Melakukan persuasi

Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu

BAB I PENDAHULUAN. antarbudaya yang tidak terselesaikan. Dan lanjutnya, Umumnya orang menaruh

STUDY EXCURSIE TEMA : DIALOG PERADABAN LINTAS AGAMA DAN BUDAYA : KEBHINEKAAN, ETNISITAS, GAYA HIDUP, DAN SOLIDARITAS SOSIAL TERBUKA

Komunikasi Pendidikan

DINAMIKA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU DALAM MENJAGA HARMONISASI. Fipit Novita Sari

BAB IV ANALISIS DATA KOMUNIKASI INTERPERSONAL WARGA AREA WISATA PASIR PUTIH DALEGAN

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )


Sambutan Presiden RI pada Perayaan Cap Go Meh Bersama Ke-5, Jakarta, 8 Februari 2012 Rabu, 08 Pebruari 2012

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan

BAB II LANDASAN TEORI

09/09/2011. Who says (Komunikator) Says what (Pesan) To Whom (komunikan) With Channels (Saluran/Media) What Effect (umpan balik)

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Minggu. Biasanya kegiatan Sekolah Minggu diadakan di dalam gereja.

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

PERSONAL GROOMING. 1. Kesan Pertama 2. Etiket dan Etika 3. Penampilan Menarik

BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARA TOKOH AGAMA DENGAN REMAJA MASJID AL-MIHROB DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI DAKWAH

I. PENDAHULUAN. Era Globalisasi membuat jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan. dimasyarakatkan luas pada khususnya. Agar bangsa Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III PENYAJIAN DATA. pertanyaan yang mewakili seluruh indikator, baik variabel (X) ataupun variabel

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Cap Go Meh tahun 2011, Jakarta, 21 Februari 2011 Senin, 21 Pebruari 2011

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita. bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa dari jabat tangan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai manusia kita telah dibekali dengan potensi untuk saling

Bimbingan Teknis Administrasi Guru Pendidikan Agama Katolik, kita tingkatkan Pelayanan Kepada Umat Katolik, di Balai Latihan Kerja Industri di

BAB VI PENUTUP. penulis menyimpulkan bahwa jabat tangan yang dilakukan mahasiswa Fisip

BAB I PENDAHULUAN. Jenis interaksi antarmanusia sangat beragam. Salah satu contoh interaksi terjadi pada

BAB IV ANALISIS DATA. menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan.

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus A-2 Skala Konsep Diri

Angket Penelitian. I. Identitas Responden. 1. Nama : 2. Usia : 3. Pekerjaan : 4. Jenis kelamin : a. Laki- laki. b. Perempuan. 4. Etnis : a.

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PROSES KOMUNIKASI ANTAR AGAMA ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS JAWA DI PECINAN DESA WELAHAN KEC. WELAHAN KAB. JEPARA (KAJIAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA) 4.1 Pola Komunikasi Etnis Tionghoa dengan Etnis Jawa di Pecinan Desa Welahan Kec. Welahan kab. Jepara Di Indonesia telah berkembang pola-pola komunikasi, jika disesuaikan dengan sistem komunikasi di Indonesia maka pola komunikasi antar agama di Pecinan Desa Welahan Kec. Welahan Kab. Jepara dapat diterapkan sebagai berikut: A. Pola Komunikasi Antarpribadi Etnis Tionghoa dengan Etnis Jawa Di Pecinan Desa Welahan Kec. Welahan Kab. Jepara Dari pengamatan dan wawancara yang peneliti lakukan di Pecinan Desa Welahan secara umum dapat digambarkan bahwa hubungan antarpribadi Etnis Cina dan Etnis Jawa terjalin dengan baik. hal tersebut dipengaruhi oleh sikap dari kedua etnis tersebut yang saling menghormati dan tidak ada batasan antar etnis dalam pergaulan meskipun ada perbedaan namun tidak sampai menyebabkan konflik. Pola komunikasi antarpribadi di Pecinan Desa Welahan Kec. Welahan Kab. Jepara terjadi pada pola komunikasi triadik dan diadik. Komunikasi triadik di Pecinan Desa Welahan Kec. Welahan Kab. Jepara 64

65 sering terjadi dengan ketidak sengajaan berkumpul di salah satu rumah warga atau tempat-tempat umum tanpa ada rencana. Menyangkut komunikasi antarpribadi yang dilakukan secara diadik dilakukan ketika antar warga bertemu dengan tidak adanya kepastian tempat dan waktu bertemu. Selain itu, komunikasi antarpribadi secara interpersonal terjadi pada proses jual beli karena kebanyakan etnis Tionghoa di Pecinan Desa Welahan berprofesi sebagai pedagang. Proses komunikasi antarpribadi di masyarakat Pecinan Desa Welahan Kec. Welahan Kab. Jepara sangat minim terjadi karena rutinitas yang dijalankan oleh masyarakat Pecinan Desa Welahan. Pekerjaan yang mereka lakukan dari pagi sampai sore hari membuat mereka merasa lelah dan malam harinya lebih banyak digunakan untuk beristirahat. Maka untuk berkomunikasi dengan orang lain hanya terjadi ketika mereka bertemu. B. Pola Komunikasi Kelompok Etnis Tionghoa dengan Kelompok Etnis Jawa Di Pecinan Desa Welahan Kec. Welahan Kab. Jepara Proses komunikasi masyarakat Pecinan Desa Welahan yang berlainan agama dapat disimpulkan hanya sebatas mengalami proses komunikasi yang interaktif, karena dalam prosesnya antara komunikator dan komunikan mengalami proses komunikasi yang dua arah (two way comunication) namun masih berada dalam tahap rendah atau hanya dalam tahap interaktif. Berbeda jika antara komunikan dengan komunikator yang seagama walaupun berlainan etnis proses komunikasinya bisa mencapai pada tahap transaksional. Komunikasi masyarakat Pecinan Desa Welahan

66 Kec. Welahan Kab. Jepara juga mengalami dinamika komunikasi. Berdasarkan waktu, komunikasi kelompok masyarakat Pecinan Desa Welahan Kec. Welahan Kab. Jepara sekarang yang terbentuk lebih baik. Pola komunikasi kelompok Etnis Tionghoa dengan Etnis jawa dikelompokkan dua kelompok, yaitu komunikasi kelompok berdasarkan etnis dan komunikasi kelompok etnis dan agama. 1. Komunikasi kelompok berdasarkan etnis. Komunikasi kelompok berdasarkan etnis terjadi antara etnis Tionghoa dengan etnis Jawa. Hubungan kedua etnis ini selalu baik dan dalam kenyataannya antara kedua etnis tidak pernah terjadi konflik antar etnis. Menurut pengamatan, kedua etnis ini memang berkomunikasi misalnya dalam acara pernikahan. Ketika warga dari salah satu etnis mempunyai hajat pernikahan maka harus ada undangan sebagai alat komunikasinya. Pada acara pernikahan tersebut kedua etnispun bekomunikasi. Namun tema komunikasinya terbatas bukan dalam hal yang menyingung etnis dan agama. Di luar acara tersebut Etnis Tionghoa dan Etnis Jawa di Pecinan Desa Welahan jarang sekali berkomunikasi. Maka dari hal tersebut komunikasi antar kelompok etnis di Pecinan Desa Welahan dinilai kurang intensif dan hanya sampai pada tahap interaktif. Kurangnya komunikasi antar etnis di Pecinan Desa Welahan tentu ada hambatan, dan hambatannya berupa hambatan dari faktor antropologis

67 yang berupa kebudayaan. Selain itu, rutinitas yang dilakukan membuat tidak adanya waktu untuk berkumpul. 2. Komunikasi kelompok berdasarkan agama Komunikasi kelompok berdasarkan agama berbeda dengan komunikasi berdasarkan etnis. Komunikasi berdasarkan agama akan lebih sering terjadi pada Etnis Tionghoa Islam dengan Etnis Jawa islam, Etnis Tionghoa Budha dengan Etnis Jawa Budha, Etnis Tionghoa Kristen dengan Etnis kristen Kristen. Walaupun berbeda etnis namun jika masih dalam satu agama, maka komunikasinya akan lebih lancar. Menurut pengakuan dari Etnis Tionghoa Islam Pak Haryanto, mereka tidak pernah di bedakan menurut etnisnya, justru dari pihak Etnis jawa Islam mengistimewakan dengan cara lebih sering mengajaknya dan warga Etnis Tionghoa Islam lainnya berkomunikasi agar hubungan persaudaraan lebih dekat. Begitu juga dengan Etnis lainnya, mereka tidak pernah merasa tersingkirkan / mengalami deskriminasi karena perbedaan etnis. Berbeda dengan komunikasi kelompok yang satu agama, jika berlainan agama masyarakat Pecinan Desa Welahan Kec. Welahan Kab. Jepara belum terjadi hubungan komunikasi yang baik.

68 4.2 Pola Komunikasi Antar Agama Etnis Tionghoa dengan Etnis Jawa di Pecinan Desa Welahan Kec. Welahan kab. Jepara Komunikasi merupakan suatu proses seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Maka tentunya semua orang di seluruh dunia melakukan komunikasi untuk kebutuhannya, termasuk masyarakat etnis Tionghoa dengan etnis Jawa di Pecinan Desa Welahan Kec. Welahan Kab. Jepara. Proses komunikasi di Pecinan Desa Welahan Kec. Welahan Kab. Jepara dilakukan secara tatap muka (face to face). Pola komunikasi antar agama di Pecinan Desa Welahan kec. Welahan Kab. Jepara terjadi pada acara non formal karena memang di Pecianan Desa Welahan Kec. Welahan Kab. Jepara tidak ada acara khusus yang mempertemukan seluruh warga dengan semua perbedaan agama dan etnisnya. Setiap masyarakat akan membentuk pola komunikasi sesuai dengan keadaan penduduk dengan semua perbedaan latarbelakangnya, begitu juga masyarakat Pecinan Desa Welahan kec. Welahan kab. Jepara. Pola komunikasi antar agama di Pecinan Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara digambarkan oleh etnis Tionghoa muslim, etnis Tionghoa non muslim, etnis Jawa muslim dan etnis Jawa non muslim. Adapun pola komunikasi yang terbentuk pada hubungan-hubungan antar agama di Pecinan Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara dapat dilihat dari kriteria:

69 A. Tempat dan Waktu 1. Dari hasil wawancara ditemukan bahwa tempat untuk berkomunikasi antar agama etnis Tionghoa Dan etnis Jawa di Pecinan Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara adalah: a. Di jalan Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara ketika bertemu di jalan adalah menyapa, berjabat tangan, senyum, menganggukan kepala, melambaikan tangan dan mengobrol / jagongan walaupun sebentar. b. Di warung di warung adalah jagongan. Dalam jagongan tersebut ada mimik wajah sebagai ekspresi. Dan tema komunikasi di warung adalah tentang kabar warga. c. Di toko di toko adalah jagongan, senyum. Tema jagongan di toko tentang harga barang-barang sebagai informasi.

70 d. Di masjid di masjid adalah berjabat tangan, mengobrol dan tersenyum. Tema obrolannya tentang pengalaman pribadi dan tentang keorganisasian di masjid. e. Di klenteng di klenteng adalah mengucapakan salam, berjabat tangan dan jagongan (ketika jagongan ada ekspresi wajah seperti senyum dan mimik wajah heran, terkejut) tergantung apa yang menjadi tema komunikasi. Tema komunikasi ketika di klenteng adalah tentang ekonomi dan kenegaraan. f. Di gereja di klenteng adalah senyum. g. Di rumah warga di rumah warga adalah jagongan. ketika jagongan yang menjadi tema obrolannya adalah hal-hal yang umum seperti tentang pekerjaan.

71 h. Di acara kematian di acara kematian adalah berjabat tangan, ekspresi wajah berduka atau sedih. i. Di acara pernikahan di acara pernikahan adalah berjabat tangan, senyum, dan mengobrol. 2. Pola komunikasi waktu komunikasi antar agama etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Pecinan Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara tidak dapat dipastikan karena aktivitas masing-masing warga. Namun pola-pola waktu komunikasi antar agama di Pecinan Desa Welahan kecamatan Welahan Kabupaten Jepara adalah waktu mereka bertemu dan dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Sore dan malam hari Karena rata-rata aktivitas masyarakat Pecinan Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara adalah pagi hari, maka sore dan malam hari adalah waktu yang efektif untuk mengumpul dan berkomunikasi. b. Waktu acara pernikahan dan kematian. Pernikahan dan kematian merupakan salah satu acara untuk bertemu dan saling berkomunikasi.

72 c. Acara rapat. Selain acara pernikahan dan kematian acara rapat juga menambah waktu masyarakat Pecinan Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara untuk saling bertemu dan berkomunikasi. d. Acara kegiatan sosial. Kegiatan sosial yang dilakukan masyarakat Pecinan Desa Welahan Kecamatan Welahan kabupaten Jepara dilakukan dengan pola gugur gunung yang dilakukan setiap satu tahun sekali dan sambatan jika ada yang membutuhkan pertolongan atau ada kerja bakti. B. Pesan Komunikasi 1. Pesan verbal Dalam proses komunikasi yang terjadi antara etnis Tionghoa dengan etnis Jawa sangat dipengaruhi oleh peran bahasa sebagai alat komunikasi. Pola bahasa dalam komunikasi antar agama etnis Tionghoa dan etnis Jawa di Pecinan Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten adalah: a. Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia dipakai karena masyarakat beranggapan jika menggunakan bahasa Indonesia dapat mengurangi kesalah pahaman. Pola bahasa Indonesia digunakan ketika acara resmi seperti rapat dan pada acara pernikahan dan kematian etnis

73 Tionghoa non muslim. Selain itu bahasa Indonesia juga digunakan oleh etnis Tionghoa non muslim dengan etnis Jawa non muslim untuk berkomunikasi. b. Bahasa Jawa Bahasa Jawa banyak digunakan oleh sesama etnis Jawa muslim ketika berkomunikasi. Etnis Tionghoa muslimpun sudah memakai bahasa Jawa dalam komunikasi setiap harinya. Bahasa Jawa juga digunakan untuk acara pernikahan dan kematian oleh etnis Jawa non muslim. c. Bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Pola komunikasi bahasa Indonesia dan bahasa Jawa atau pemakaian pola bahasa campuran digunakan oleh: etnis Tionghoa muslim dengan etnis Tionghoa non muslim, etnis Jawa muslim dengan etnis Tionghoa non muslim. 2. Pesan nonverbal Pesan nonverbal merupakan pesan yang berbentuk tindakan dan atribusi yang dilakukan seseorang kepada orang lain untuk bertukar makna. Betuk pesan-pesan nonverbal yang dipakai oleh masyarakat Pecinan Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara adalah sebagai berikut:

74 a. Ekspresi wajah: senyum, heran, sedih, marah, sakit, terkejut. b. Berjabat tangan menandakan perkenalan dan pertemuan, dilakukan setelah umat muslim mengerjakan sholat, memberi ucapan pernikahan dan kematian. c. Melambaikan tangan menandakan pengucapan salam karena bertemu dengan jarak jauh dan memanggil seseorang karena jarak yang jauh. d. Menganggukan kepala sebagai arti kepahaman suatu pesan dan mempersilahkan minuman kepada tamu. e. Membungkukkan badan sebagai arti memberi penghormatan kepada yang lebih tua. f. Diam juga menandakan adanya komunikasi. Diam diartikan antara komunikan dengan komunikator tidak saling mengenal atau antara komunikan dengan komunikator sedang ada masalah atau dalam keadaan marah. C. Sikap Sikap pada masyarakat antar agama di Pecinan Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara digambarkan dengan pola-pola berikut: 1) Pola sikap bermasyarakat Pola sikap bermasyarakat di Pecinan Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara digambarkan dengan sikap-sikap berikut:

75 a. Tersenyum Dilakukan ketika antara warga yang saling bertemu. Tersenyum dapat diartikan sebagai tanda keramah tamahan. b. Diam Ada beberapa warga yang jika bertemu hanya diam. Diamnya dapat diartikan bahwa antara warga tidak saling mengenal walaupun mereka saling mengetahui siapa yang mereka lihat. Dapat diartikan juga dari salah satu pihak malu untuk mendahului menyapa, selain itu dapat diartikan juga ada tanda kemarahan pada seseorang kepada orang lain. c. Menyapa dengan ucapan. Selain tersenyum jika warga bertemu juga dapat menyapa. Bahkan setelah menyapa mereka menyempatkan untuk mengobrol sebentar. 2) Pola sikap hidup beragama Pola sikap hidup beragama dapat dilihat ketika warga beragama merayakan hari besar agama masing-masing, namun pola-pola tersebut tetap bertujuan untuk menghormati agama lain. Pola-pola tersebut adalah: a. Diam Warga Pecinan Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara hanya diam tanpa mengucapkan selamat dan membantu dalam perayaan hari besar agama lain. Diam adalah cara

76 mereka menghormati hari besar agama lain agar tidak mengganggu hari besar agama lain. b. Membantu umat lain. Ketika umat muslim merayakan hai raya idul fitri umat non muslim membantu dengan memberikan kebutuhan pokok kepada umat muslim. D. Persepsi Dari pola-pola sikap yang ditunjukkan maka dapat diketahui bagaimana persepsi antara warga di Pecinan Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara. Persepsi antar agama di Pecinan Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara yaitu: 1) Persepsi antara etnis Tionghoa muslim dengan etnis Tionghoa non muslim cenderung terbuka untuk berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. 2) Persepsi antara etnis Tionghoa muslim dengan etnis Jawa muslim, karena kesamaan agama maka persepsinya adalah persepsi kebaikan. 3) Persepsi antara etnis Tionghoa muslim dengan etnis Jawa non muslim walupun berbeda agama dan etnis persepsi yang ditunjukkan antara etnis Tionghoa muslim dengan etnis Jawa non muslim merupakan adanya saling menghormati. 4) Persepsi antara etnis Tionghoa non muslim dengan etnis jawa muslim cenderung baik karena adanya saling membantu dan juga sikap yang baik yang ditunjukkan.

77 5) Persepsi antara etnis Tionghoa non muslim dengan etnis Jawa non muslim, walaupun berbeda etnis namun antara keduanya tetap terjalin hubungan yang baik. 6) Persepsi antara etnis Jawa muslim dengan etnis Jawa non muslim, etnis Jawa non muslim terkesan tertutup namun walaupun begitu tetap keduanya memberikan persepsi yang baik untuk hubungan yang damai. E. Pengaruh Sikap dan persepsi yang ditunjukkan oleh pola-pola komunikasi antar agama di Pecinan Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara membawa pengaruh terhadap hubungan komunikasi. Sikap dan persepsi membawa pengaruh menambah kelancaran komunikasi antar agama di Pecianan Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara. Karena kelancaran komunikasi di Pecinan Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara membuat pengurangan jumlah kesalahpahaman sehingga tidak muncul konflik.