Volume I No. 3, Oktober 2016 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HOME INDUSTRI KRUPUK TERUNG & BLUNYO DI DESA JUNGANYAR KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN

Kata Kunci : Keindahan, Kekuatan dan Kualitas Produk

ANALISIS PENGARUH PERENCANAAN BAHAN BAKU UNTUK MEMAKSIMALKAN PROSES PRODUKSI GULA (Studi kasus pada PT. Rajawali Jatitujuh kab.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau lebih (independen variable) terhadap variabel tertentu (dependent variable).

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Vol. 4, Nomor 1, Oct 2016 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT PKS SEUMANTOH KABUPATEN ACEH TAMIANG

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TAHU DI GAMPONG PANTE GAJAH KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

BAB V TEMUAN EMPIRIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan terhadap hasil pengolahan data empiris

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMBELIAN ULANG LAPTOP PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG. Fanny Liliana Wati

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA NON FISIK, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PARAXYLENE PRODUKSI II PERTAMINA RU IV CILACAP

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA JUAL BELI MOBIL UD

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dicapai semaksimal mungkin maka perusahaan akan melakukan berbagai usaha untuk

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan hipotesa. Jenis penelitian ini adalah penelitian sebab akibat

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk

Muhammad Dhiauddin / / S1- Akuntansi Pembimbing: Supiningtyas Purwaningrum SE.,MM. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta, 2014

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERBANKAN DI KOTA MEDAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala numeric

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN LOKASI LAY OUT BARANG DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PASAR SWALAYAN LUWES BOYOLALI

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian sekarang ini, sebagian besar produsen tidak langsung

BAB III METODE PENELITIAN. Data hasil penelitian dapat dikelompokkan menjadi, yaitu data kualitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN UKURAN KAP TERHADAP MANAJEMEN LABA. : Kurnia Pandu Wibowo NPM :

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari

Muhammad Syukri Hamdi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA DAN HASIL

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing).

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam upaya pengumpulan data yang dibutuhkan guna menyusun proposal

BAB V ANALISIS DATA. untuk mengetahui pengaruh modal perusahaan (X1), produktivitas tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI PRODUK BERAS ARUK

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PRODUKSI INDUSTRI KECIL TENUN IKAT DI KABUPATEN JEPARA

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

Variabel Cronbach's Alpha Kualitas Produk 0.75 Fitur Produk 0.78 Gaya dan Design 0.78 Harga 0.85 Merek 0.68 Pelayanan 0.76 Perilaku Konsumen 0.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SIRUP ABC DI JATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PERPUTARAN AKTIVA TETAP DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT. BAKRIE & BROTHERS TBK TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah dari bulan September 2015 Januari 2016 di Universitas Mercu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Batasan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Dalam upaya pengumpulan

PENGARUH SISTEM PENGUPAHAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GENTENG TH. SOKKA KEBUMEN

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

ANALISIS PENGARUH SALURAN DISTRIBUSI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP VOLUME PENJUALAN TEKSTIL DI PT. SARI WARNA ASLI KARANGANYAR

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel yang dinyatakan dalam angka-angka, dengan cara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar kimia SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten.

PENGARUH HARGA, PRODUK, PROMOSI DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PENGGUNA LAPTOP MERK HP DI KOTA SEMARANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DWI RAHMAWATI PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis bagaimana pengaruh Pengetahuan, Objek Fisik Bank, pelayanan

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kayu Jati yang berada di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KECAP CAP SAWI (STUDI KASUS MASYARAKAT KENDAL DOYONG NGADILUWIH)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini banyak sekali perubahan perubahan yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pembangun ekonomi. Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH KUALITAS ALAT PRODUKSI, HARGA BAHAN BAKU, PEMAKAIAN BAHAN BAKU, JUMLAH TENAGA KERJA TERHADAP VOLUME PRODUKSI (STUDI KASUS PADA INDUSTRI SARUNG TENUN DI DESA PARENGAN MADURAN) Noer Rafikah Zulyanti Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian Analisis Pengaruh Kualitas Alat Produksi, Pemakaian Bahan Baku, Harga Bahan Baku dan Jumlah Tenaga Kerja bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap Volume Produksi Kain Tenun Ikat pada CV. Paradila. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan perhitungan Regresi menggunakan software SPSS versi 10.0 Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kualitas alat produksi (X 1 ) Harga bahan baku (X 2 ), pemakaian bahan baku (X 3 ) dan jumlah tenaga kerja (X 4 ) mempunyai pengaruh signifikan terhadap volume produksi kain tenun ikat.. Kata kunci: Kualitas alat produksi, Harga bahan baku, Pemakaian bahan baku, Jumlah tenaga kerja dan Volume produksi 1. PENDAHULUAN Dengan pertumbuhan perekonomian di negara ini, makin terasa adanya aktivitas usaha ke arah persaingan untuk meraih pangsa pasar yang terbesar. Perusahaan - perusahaan baru yang menawarkan berbagai macam produk bermunculan, sehingga tidak terelakkan timbulnya persaingan yang semakin kompetitif. Dengan adanya alat produksi dengan kualitas baik maka akan memberikan kualitas keluaran yang baik pula. Keberhasilan suatu perusahaan dalam pengunaan alat produksi tersebut tergantung dari upaya perusahaan untuk mencari dan memilih dengan teliti jenis alat produksi yang akan digunakan dalam proses produksi. Dengan kualitas bahan baku yang semakin baik maka akan mengurangi terjadinya kesalahan produksi maupun proses produksi ulang. Alat produksi yang berkualitas adalah suatu subyek produksi yang cocok pada proses produksi (Sukardi,2009:6). Kualitas produk merupakan keseluruhan karakteristik produk atau jasa dari rancangan sampai pengiriman produk tersebut ke pelanggan sesuai dengan diharapkan Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 159

tanpa melalui pembuatan yang berulangulang. Tanpa memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan, itu berarti mematikan harapan bagi perusahaan di masa yang akan datang, sehingga perusahaan akan menghasilkan produk yang lebih rendah kualitasnya. Proses produksi akan mempengaruhi semua aspek produksi, misalkan kuaitas produksi, harga bahan baku, pemakaian bahan baku, pemakaian tenaga kerja dan volume produksi. Itulah yang menjadi dasar penelitian saya mengenai Analisis Pengaruh Kualitas Alat Produksi, Harga Bahan Baku, Pemakaian Bahan Baku, Jumlah Tenaga Kerja Terhadap Volume Produksi. Saya melakukan penelitian di Industri Kain Tenun Ikat UD. Paradila karena Kain Tenun Ikat ini adalah Komoditas asli Desa Parengan dan menjadi ciri khas Desa Parengan. Mayoritas masyarakat Parengan dan sekitarnya (Pangkatrejo, Pringgoboyo, Kanugrahan) menekuni sebagai pengrajin Kain Tenun Ikat sejak jaman Belanda karena Kain Tenun Ikat ini merupakan salah satu peninggalan Belanda. Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah 1. Untuk menganalisis pengaruh kualitas alat produksi terhadap volume produksi kain tenun ikat. 2. Untuk menganalisis pengaruh harga bahan baku terhadap volume produksi kain tenun ikat. 3. Untuk menganalisis pengaruh pemakaian bahan baku terhadap volume produksikain tenun ikat. 4. Untuk menganalisis jumlah tenaga kerja terhadap volume produksikain tenun ikat. 2. TINJAUAN PUSTAKA Secara umum Produksi dapat diartikan sebagai kegiatan untuk meningkatkan atau menciptakan kegunaan (utility) dari benda-benda ekonomi dengan masukan berupa faktorfaktor produksi sehingga menjadi bentuk keluaran berupa produk. (Sukardi, 2009 : 99). Volume Produksi adalah jumlah yang seharusnya diproduksi oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu.(sukanto dan Indriyo, 2007:55). Pengukuran volume produksi melalui beberapa variable yakni melalui kulitas produk, bahan baku dan tenaga kerja. Kualitas merupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan produk dan jasa manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan 160 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

(Tjiptono, 2001 :4). Alat Produksi merupakan media untuk mengolah bahan menjadi produk jadi dengan bantuan pekerja. Terdiri dari alat produksi langsung (fasilitas produksi yang berupa mesin, perkakas, peralatan, perkakas Bantu dan sebagainya) dan alat produksi tak langsung (tanah, jalan, bangunan, gudang dan sebagainya). Bahan baku adalah bahan utama yang diolah menjadi produk jadi dan pemakaiannya dapat diidentifikasikan secara langsung atau bisa diikuti jejaknya pada produk jadi (Muhammad, 2013:12). Dalam menggunakan bahan sebagai pengukur berapa tingkat produksi, ada suatu standar penggunaan bahan. Standar penggunaan bahan adalah suatu standar yang dibuat oleh suatu perusahaan yang menunjukkan jumlah dan jenis bahan baku yang diperlukan untuk bisa memproduksi satu unit produk. Tenaga Kerja merupakan kemampuan manusia, baik fisik maupun mental dari setiap pekerja yang melakukan kerjasama untuk suatu tujuan yaitu menghasilkan produk (T. Hani Handoko, 2010 : 02). Tenaga kerja dalam perusahaan dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Jika tingkat produksi diukur dengan menggunakan tenaga kerja, maka ada standar penyelesaian kerja. Standar penyelesaian kerja merupakan standar yang menunjukkan jumlah dan jenis tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit produk. Karena yang terlibat secara langsung dalam proses konversi adalah tenaga kerja langsung, maka perhitungan tingkat produksi juga menggunakan tenaga kerja langsung saja, bukan semua tenaga kerja yang ada pada perusahaan. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. (Sukanto dan Indriyo, 2007:94). Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Tenun ikat atau kain tenun merupakan kriya tenun berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan dan lungsi yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam pewarna. Indonesia adalah salah satu Negara yang menghasilkan seni tenun yang terbesar terutama dalam hal keanekaragaman hiasannya. Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 161

3. METODOLOGI PENELITIAN Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang merupakan data yang diperoleh dari CV. PARADILLA Desa Parengan Kecamatan Maduran yang menjadi tempat penelitian. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka berupa data mengenai alat produksi yang digunakan, bahan baku, tenaga kerja dan volume produksi. Sumber data secara keseluruhan diperoleh dari dalam institusi yang menjadi tempat penelitian. Data yang bersifat kuantitatif diperoleh dari dokumen/ arsip bagian produksi dan bagian personalia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik puposive sampling. Puposive sampling merupakan suatu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014 : 85). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2014:81). Dalam Penelitian ini kami mengambil sampel pada Industri tenun yang ada di Desa Parengan Maduran Lamongan, Yaitu CV.Paradilla Parengan. Kami memilih CV. Paradilla Parengan karena dari sekian banyak industri tenun di Desa Parengan Maduran, CV. Paradilla yang kualitas alat produksinya baik, jumlah alat produksi cukup banyak, harga bahan baku stabil, tenaga kerja mencukupi dan hasil produksinya meningkat. Dalam penelitian ini terdiri dari empat variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y) yaitu kualitas alat produksi (X 1 ), harga bahan baku (X 2 ), pemakaian bahan baku (X 3 ), jumlah tenaga kerja (X 4 ) dan volume produksi (Y). Untuk mencari pengaruh kualitas alat produksi, harga bahan baku, pemakaian bahan baku dan jumlah tenaga kerja terhadap volume produksi, maka dalam penelitian ini menggunakan beberapa alat uji statistik, yaitu regresi linier berganda, uji t, dan uji F. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil A. Analisis Regresi Linear Berganda Model regresi yang digunakan adalah model regresi dengan variabel volume produksi kain tenun (Y) sebagai variabel dependent (variabel tak bebas), dan variabel kualitas alat produksi (X 1 ), harga bahan baku (X 2 ), pemakaian bahan baku (X 3 ) dan jumlah tenaga kerja (X 4 ) sebagai variabel independen (bebas), dengan fungsi Y = f (X 1, X 2, X 3, X 4 ), 162 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

model regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 Rangkuman hasil perhitungan Regresi dengan menggunakan software SPSS versi 10.0 adalah sebagai berikut: Tabel 1. Rangkuman Hasil Perhitungan Regresi Variabel Terikat Variabel Bebas b T hitung Prob. Sig Nilai VIF Nilai Tolerance Volume produksi tenun ikat Kualitas alat produksi (X 1 ) 0,315 4,948 0,000** 7,239 0,138 Harga bahan baku (X2) 0,299 5,105 0,000** 2,271 0,440 Pemakaian bahan baku (X 3 ) 0,517 7,743 0,000** 1,103 0,907 Jumlah tenaga kerja (X 4 ) 0,234 2,105 0,045* 8.199 0,122 F = 211,960 Prob. Sig = 0,000** R 2 = 0,961 DW = 2,041 N = 30 Df = 26 Berdasarkan Tabel 1 di atas. maka persamaan regresi volume produksi Kain Tenun Ikat UD. Paradila adalah sebagai berikut: Y = a + 0,315X 1 + 0,299X 2 + 0,517X 3 +0,234X 4 Hasil dari persamaan regresi linear berganda tersebut memberikan pengertian : 1. b 1 sebesar 0,315, menunjukkan bahwa setiap ada peningkatan 1 kualitas alat produksi maka volume produksi kain tenun ikat akan meningkat sebesar 0,315 meter. 2. b 2 sebesar 0,299, menunjukkan bahwa setiap ada peningkatan 1 rupiah bahan baku maka volume produksi kain tenun ikat akan meningkat sebesar 0,299 meter. 3. b 3 sebesar 0,517, menunjukkan bahwa setiap ada peningkatan 1 meter bahan baku maka volume produksi kain tenun ikat akan meningkat sebesar 0,517 meter. 4. b 4 sebesar 0,234, menunjukkan bahwa setiap ada peningkatan jumlah 1 jumlah tenaga kerja maka volume produksi kain tenun ikat akan meningkat sebesar 0,234 meter. Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa variabel pemakaian bahan baku menunjukkan memiliki pengaruh yang Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 163

paling tinggi terhadap volume produksi Kain Tenun Ikat UD. Paradila. Dari hasil pengujian di atas dapat dilihat bahwa pemakaian bahan baku mempunyai pengaruh paling tinggi terhadap volume produksi kain tenun ikat, karena apabila bahan baku sulit didapatkan maka produsen akan menghentikan produksi kain tenun ikat sementara hingga menunggu perolehan bahan baku benang kembali normal. Sedangkan yang mempunyai kepekaan paling rendah adalah jumlah tenaga kerja karena tenaga yang digunakan dalam produksi kain tenun ikat tidak tergantung pada jumlah tenaga kerja karena dengan berapapun jumlah jumlah tenaga kerja produksi kain tenun ikat yang dihasilkan tidak mengalami perubahan hanya saja diperlukan waktu yang berbeda-beda. B. Uji t Uji t digunakan untuk menguji hipotesis yang menyatakan : H 0 : βi = 0 artinya koefisien regresi = 0 atau variabel independent i tidak mempengaruhi variabel dependent, ataukah H 1 : βi # 0 artinya koefisien regresi tidak sama dengan 0 atau variabel independent I mempengaruhi variabel dependent. Berdasarkan Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa secara parsial (masing-masing variabel bebas), variabel X 1 (variabel kualitas alat produksi) berpengaruh signifikan terhadap volume produksi kain tenun ikat, hal ini bisa dilihat dari nilai Prob. Sig sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 (α=5%) dan nilai t hitung sebesar 4,948 lebih besar dari t tabel (2,06) dengan demikian hipotesis yang menyatakan kualitas alat produksi berpengaruh terhadap volume produksi kain tenun ikat. Sedangkan untuk variabel X 2 (variabel harga bahan baku) berpengaruh signifikan terhadap volume produksi kain tenun ikat, hal ini bisa dilihat dari nilai Pro. Sig Sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (α=5%) dan nilai t hitung sebesar 5,105 lebih besar dari t tabel (2,06) artinya hipotesis yang menyatakan harga bahan baku berpengaruh terhadap volume produksi kain tenun ikat diterima. Variabel X 3 (variabel pemakaian bahan baku) berpengaruh signifikan ikat, hal ini bisa dilihat dari nilai Prob. Sig sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (α=5%) dan nilai t hitung sebesar 7,743 lebih besar dari t tabel (2,06) dengan demikian hipotesis yang menyatakan 164 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

pemakaian bahan baku berpengaruh ikat diterima. Variabel X3 (variabel jumlah tenaga kerja) berpengaruh signifikan ikat, hal ini bisa dilihat dari nilai Prob. Sig sebesar 0,045 lebih kecil dari 0,05 (α=5%) dan nilai t hitung sebesar 2,105 lebih besar dari t tabel (2,06) dengan demikian hipotesis yang menyatakan jumlah tenaga kerja berpengaruh ikat diterima. C. Uji F Dari Tabel 1 di atas secara bersama-sama/serentak (uji F) variabel bebas yang terdiri dari kualitas produk, harga bahan baku, pemakaian bahan baku dan jumlah tenaga kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel volume produksi kain tenun ikat pada tingkat kepercayaan sampai dengan α =1%. Hal ini dapat dilihat nilai Prob.Sig sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai F hitung sebesar 211,960 lebih besar dari F tabel (4,64). Dengan demikian hipotesis H 1 yang menyatakan semua variabel independent mempengaruhi variabel dependent secara bersama-sama dapat diterima, atau hipotesis nol (H 0 ) yang menyatakan semua variabel independent tidak mempengaruhi variabel dependent (volume produksi kain tenun ikat), ditolak. Artinya variabel variabel kualitas produk, harga bahan baku, pemakaian bahan baku dan jumlah tenaga kerja sangat dapat dipercaya mempengaruhi variabel volume produksi kain tenun ikat. D. Koefisien Determinasi Koefiseien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan varisi variabel tidak bebas. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu (0<R 2 <1). Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel tidak bebas amat terbatas, begitu pula sebaliknya apabila nilai R 2 besar yaitu mendekati satu, maka variabel-variabel bebas mempunyai kemampuan menjelaskan variabel tidak bebas secara luas (Kuncoro, 2001). Dari Tabel 1 di atas didapat R 2 sebesar 0,961 artinya sekitar 96,1 persen variasi produksi kain tenun ikat dapat dijelaskan oleh variabel- Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 165

variabel bebas (kualitas alat produksi, harga bahan baku, pemakaian bahan baku dan jumlah tenaga kerja), dan sekitar 3,9 persen dijelaskan variabel lain di luar model. 4.2 Pembahasan A. Pengaruh kualitas alat produksi terhadap volume produksi kain tenun ikat Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% dapat dilihat bahwa kualitas alat produksi berpengaruh secara signifikan dan bertanda positif ikat. Tanda positif menunjukkan bahwa setiap ada peningkatan 1 kualitas alat produksi maka volume produksi kain tenun ikat akan meningkat sebesar 0,315 meter. CV. Paradila menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Alat ini terbuat dari kayu yang memiliki bagian-bagian: boom yaitu alat gulungan benang lungsi, karap yang terdiri dari 2 bagian yaitu karap depan dan belakang, sisir yaitu alat untuk menyisir dan merapatkan benang agar menjadi padat saat menjadi kain, injak-injak yaitu menyesuaikan teropong mana yang digunakan. Peralatan yang digunakan dibuat secara sederhana menggunakan bahan alam yang tersedia di lingkungan pemukiman dan menggunakan bahan yang berkualitas baik yaitu dengan kayu ulin, rotan dan bahan lain yang berkualitas baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Yahya (2014) yang menyimpulkan bahwa kualitas alat produksi berpengaruh positif terhadap jumlah produksi. B. Pengaruh harga bahan baku terhadap volume produksi kain tenun ikat Harga bahan baku berpengaruh secara signifikan terhadap volume produksi kain tenun ikat pada tingkat signifikansi 5% dan bertanda positif ikat. Tanda positif menunjukkan bahwa apabila bahan baku meningkat 1 rupiah, maka volume produksi kain tenun ikat meningkat sebesar 0,299 meter. Bahan baku yang digunakan dalam produksi kain tenun ikat sangat mahal, karena sumber daya bahan baku untuk membuat kain tenun ikat merupakan sumber daya yang langka seperti kapas, kepompong ulat sutera, sarang lebah, akar serat 166 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

wangi. Oleh karena itu harga kain tenun ikat mencapai jutaan rupiah Bahan baku merupakan salah satu produksi teknis yang mendukung proses produksi. Produksi teknis merupakan kegiatan produksi yang bertujuan untuk meningkatkan atau menambah nilai kegunaan suatu benda atau barang. Kegiatan produksi tidak akan terwujud dan terlaksana tanpa adanya alat atau benda yang digunakan untuk memproduksi suatu barang. Jadi diperlukan adanya faktor-faktor produksi untuk menciptakan, menghasilkan benda atau jasa (Minto Purwo, 2000: 44). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ayu Mutiara (2010) yang menyimpulkan bahwa ketersediaan bahan baku berpengaruh positif terhadap jumlah produksi. C. Pengaruh pemakaian bahan baku terhadap volume produksi kain tenun ikat Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% dapat dilihat bahwa pemakaian bahan baku berpengaruh secara signifikan dan bertanda positif ikat. Tanda positif menunjukkan bahwa apabila bahan baku tersedia sebesar 1 meter, maka volume produksi kain tenun ikat meningkat sebesar 0,517 meter. Bahan baku yang digunakan untuk produksi kain tenun ikat adalah kapas yang menjadi bahan baku membuat benang, kepompong ulat sutera yang dipakai sebagai bahan baku untuk membuat benang sutera dan benang emas. Bahan untuk membantu merenggangkan benang terbuat dari sarang lebah, untuk pengawet benang biasanya menggunakan akar serat wangi, untuk pengawet benang agar tidak luntur menggunakan daun sirih. Adanya pengaruh bahan baku ikat menandakan bahwa dalam usaha kain tenun ikat sangat tergantung dari bahan baku yang tersedia. Bahan baku merupakan bahan dasar utama yang digunakan untuk memproduksi kain tenun ikat, apabila bahan baku kurang tersedia, maka akan berdampak pada terhambatnya produksi kain tenun ikat yang akan dihasilkan oleh CV Paradilla. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ayu Mutiara (2010) yang menyimpulkan bahwa ketersediaan bahan baku berpengaruh positif terhadap jumlah produksi. Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 167

D. Pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap volume produksi kain tenun ikat Jumlah tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap volume produksi kain tenun ikat. Hal ini dikarenakan berapapun jumlah jumlah tenaga kerja dalam proses produksi akan mempengaruhi volume produksi kain tenun ikat, hanya saja jika jumlah tenaga kerja sedikit maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses produksi kain tenun ikat sedangkan jumlah jumlah tenaga kerja yang banyak akan memudahkan dalam proses produksi kain tenun ikat. Untuk membuat kain tenun ikat diperlukan waktu 6 bulan mulai dari bahan baku berupa kapas sampai menjadi kain tenun ikat. Jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak 10 orang untuk sekali produksi dengan upah jumlah tenaga kerja rata-rata dibayarkan mingguan. Keberadaan pengusaha kecil dalam kancah perekonomian nasional peranannya cukup strategis, mengingat dari pengusaha golongan ini telah banyak diserap tenaga kerja dan telah memberikan andil bagi pertumbuhan ekonomi yang dicapai selama ini. (Maryono, 1996 : 16). Suprihanto (1988: 2.2 2.6) menyatakan bahwa tenaga kerja adalah sebagian dari keseluruhan penduduk yang secara potensial dapat menghasilkan barang dan jasa. Dari pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tenaga kerja adalah sebagian penduduk yang dapat menghasilkan barang dan jasa, bila ada permintaan terhadap barang dan jasa. 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Variabel kualitas alat produksi berpengaruh signifikan terhadap volume produksi kain tenun ikat. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan kualitas alat produksi berpengaruh terhadap volume produksi tenun ikat dapat diterima. 2. Variabel harga bahan baku berpengaruh signifikan terhadap volume produksi kain tenun ikat. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan harga bahan baku berpengaruh terhadap volume produksi tenun ikat dapat diterima. 3. Variabel pemakaian bahan baku berpengaruh signifikan terhadap volume produksi kain tenun ikat. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan pemakaian bahan baku 168 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

berpengaruh terhadap volume produksi tenun ikat dapat diterima. 4. Variabel jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap volume produksi kain tenun ikat. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan jumlah tenaga kerja berpengaruh terhadap volume produksi tenun ikat dapat diterima. 5. Secara bersama-sama/serentak (uji F) variabel bebas yang terdiri dari terdiri dari kualitas produk, harga bahan baku, pemakaian bahan baku dan jumlah tenaga kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel volume produksi kain tenun ikat pada tingkat kepercayaan sampai dengan α =1%. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan semua variabel independent mempengaruhi variabel dependent secara bersama-sama dapat diterima. 6. Dari hasil regresi didapat R 2 sebesar 0,961 artinya sekitar 96,1 persen variasi produksi kain tenun ikat dapat dijelaskan oleh variabelvariabel bebas (kualitas alat produksi, harga bahan baku, pemakaian bahan baku dan jumlah tenaga kerja), dan sekitar 3,9 persen dijelaskan variabel lain di luar model. 5.2 Saran 1. Untuk meningkatkan volume produksi kain tenun ikat, produsen harus mempertahankan kualitas alat produksi dan harga bahan baku yang dibuat dalam proses produksi. 2. CV Paradilla seharusnya meningkatkan pemakaian bahan baku dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam proses pembuatan kain tenun ikat. DAFTAR PUSTAKA Handoko, Hani.T. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE, Yogyakarta Muhammad, 2012. Produksi, Produktivitas dan Kualitas Produksi. Artikel Dosen UNESA. (http://pdffactory.0214//view/12). Sugiono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Alfa Beta, Bandung Sukamto dan Indriyo. 2009. Manajemen Produksi. BPFE, Yogyakarta Sukaris. 2009. Modal Terbuka Analisis dan Statistik dengan SPSS, Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi 169

Penerbit, Fakultas Ekonomi Universitas Malang Yahya, Muhamad. 2014. Kualitas Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) pada industri Pengusaha Kecil Tenun Sutera di Kabupaten Jepara. UNDIP, Semarang 170 Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi