BATASI KONSUMSI GULA, GARAM, LEMAK UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT TIDAK MENULAR

dokumen-dokumen yang mirip
DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

Mitos dan Fakta Kolesterol

Manfaat Diet Pada Penanggulangan Hiperkolesterolemi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik responden yang mempengaruhi tekanan darah. rentang tahun dan lansia akhir pada rentang tahun.

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

MANFAAT DIET PADA PENANGGULANGAN HIPERKOLESTEROLEMI. Dr.T.BAHRI ANWAR BAGIAN ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

BAB I PENDAHULUAN. gaya makanan junk food dan fast food yang tren di tengah masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

Diet Diabetes Mellitus

PRINSIP DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS

7 Manfaat Daun Singkong

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :

tersebut dibanding produk lainnya (BPOM, 2005).

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

8 Cara Menurunkan Kadar Gula Secara Alami

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan

9 Makanan Terburuk untuk Dikonsumsi

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

BAB I PENDAHULUAN. jantung beristirahat. Dua faktor yang sama-sama menentukan kekuatan denyut nadi

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Syarat makanan untuk bayi dan anak :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DIET PASIEN HEMODIALISA (CUCI DARAH)

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P.

Pentingnya mengenal faktor. usaha mencegah serangan Jantung

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

OHM PELANGSING OBAT HERBAL MAMI PELANGSING

DENDENG DAN ABON JANTUNG PISANG

7 Kebiasaan Penyebab Kadar Gula Darah Melonjak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hari - 1: Kurangi Kalori bukan Makanan Kalori di sini adalah perkiraan

PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT

POLA MAKAN SEHAT BAGI LANSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Pemeliharaan Kesehatan terhadap Penyakit

Diet Hipertensi, Diabetesi Tetap Minum Obat Herbal Untuk Diabetes

Diet untuk Orang Dewasa

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

BAB V PEMBAHASAN. Penerapan dan penyelenggaraan gizi kerja PT. X Plant Pegangsaan. Ruang/tempat Makan yang menyatakan bahwa :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB I PENDAHULUAN. jantung dimana otot jantung kekurangan suplai darah yang disebabkan

Lecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

LKS 01 MENGIDENTIFIKASI ZAT ADITIF DALAM MAKANAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

SATUAN ACARA PENYULUHAN MENGENAI OBESITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang terkandung di dalamnya dalam jangka panjang.

BAB 1 PENDAHULUAN. penting. Saat ini minuman dijual dalam berbagai jenis dan bentuk, serta

DIABETES MELLITUS. DYAH UMIYARNI P, SKM,M.Si

First things first, the FACTS! 1. Karbohidrat

Seimbangkan Kadar Gula Darah Anda Sekarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan

Pedoman umum mengacu pada prinsip gizi seimbang: tumpeng gizi seimbang (TGS) Gizi seimbang bertujuan mencegah permasalahan gizi ganda Bentuk pedoman

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

BAB I PENDAHULUAN. dan metabolisme dalam tubuh. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi

4. PEMBAHASAN 4.1. Analisa Kimia

: saya ingin mendapatkan data antropometri BB dan TB ibu.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lansia (Khomsan, 2013). Menurut Undang-Undang No.13/1998

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 29 orang, PNS yang mengajar di SD N Pujokusuman 1 Yogyakarta sebanyak

Transkripsi:

BATASI KONSUMSI GULA, GARAM, LEMAK UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT TIDAK MENULAR Latar Belakang Perubahan pola makan menjurus ke sajian siap santap yang tidak sehat dan tidak seimbang, karena mengandung kalori, lemak dan garam tinggi, tetapi rendah serat pangan (dietary fiber). Hal ini membawa konsekuensi terhadap perubahan status gizi menuju gizi lebih (kelebihan berat badan tingkat ringan atau Berat Badan Lebih, yaitu IMT 25-27 Kg/m 2 ) dan Obesitas (Kelebihan berat badan tingkat berat, yaitu IMT > 27 Kg/m 2 ) yang memicu berkembangnya penyakt tidak menular. Untuk mengantisipasi pola konsumsi makanan dan minuman berisiko baik pada pangan olahan dan pangan siap saji yang tinggi kalori/gula, terlalu asin dan terlalu banyak lemak, Kementerian Kesehatan telah menetapkan Permenkes No. 30 Tahun 2013, tentang pencantuman informasi kandungan gula, garam dan lemak serta pesan kesehatan untuk pangan olahan dan pangan siap saji, yang selanjutnya diamandemen dengan Permenkes No 63 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Permenkes No. 30 Tahun 2013, agar terhindar dari risiko PTM sudah dilaksanakan. Dalam Permenkes No. 30 Tahun 2013 ditetapkan batas konsumsi natrium sebesar 2000 mg/orang/hari atau setara 5 gram garam. Hasil Studi Diet Total SKMI 2014, menunjukkan proporsi penduduk yang mengonsumsi natrium diatas 2000 mg/hari (garam + makanan) adalah Provinsi DKI Jakarta sebesar 65,4% diatas rata-rata pendududk Indonesia sebesar 52,7%. Sebagian besar penduduk mengkonsumsi natrium lebih besar dari 2000 mg/orang/hari terjadi pada kelompok umur 13-18 tahun yaitu mencapai 2748 mg/orang/hari. Konsumsi natrium tertinggi berasal dari makanan sebesar 55,9% dan sisanya 44,1% berasal dari garam.

Untuk pencegahan agar tidak menjadi faktor risiko PTM yang paling mudah dilakukan adalah melakukan konsumsi garam yang ditambahkan pada makanan disamping anjuran untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung natrium. Materi 1. GULA Gula adalah sumber karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energy dan berhubungan dengn peningkatan kadar glukosa darah. Gula bisa digunakan untuk menambahkan rasa manis pada makanan atau minuman. Gula digolongkan menjadi gula sederhana dan gula kompleks. Gula yang hiasa kita konsumsi sehari-hari adalah gula sederhana yang hanya mengandung karbohidrat. Sedangkan gula kompleks adalah kelompok gula yang mengandung zat gizi lain selain karbohidrat, yaitu serat, vitamin dan mineral. Adapun yang masuk golongan gula kompleks adalah nasi, jagung, gandum dan singkong. Mengapa tubuh perlu gula? Baik gula sederhana ataupun gula kompleks semuanya adalah sumber karbohidrat yang oleh tubuh akan diolah menjadi glukosa. Glukosa inilah yang akan menjadi sumber energy dan makanan bagi sel-sel tubuh manusia terutama sel otak. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk Kristal sukrosa padat. Biarpun banyak jenisnya, seperti gula pasir, gul merah, atau gula jagung, kandungan gizinya tetap serupa. Bila sudah dicerna tubuh, semua ragam gula itu akan berubah menjadi glukosa dan fruktosa. 1 gr gula = 1 gr karbohidrat (1 gr karbohidrat menghasilkan ± 4 kkal) Bahan makanan sumber gula : gula pasir, gula aren, sirup, madu, jam, selai, minuman ringan, susu, buah (durian, rambutan, duku dan lain-lain). Anjuran Konsumsi Gula Berdasarkan Kelompok Umur No Kelompok Umur Anjuran Konsumsi Gula Anjuran Konsumsi Gula (gram) dalam Ukuran Rumah Tangga (sdt/sendok teh) Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan 1 7 12 bln 6 8 2 3 sdt 2 1 3 th 13 25 3 5 sdt

3 4 6 th 20 39 4 8 sdt 4 7 9 th 23 45 5 9 sdt 5 10 12 th 26 51 5 10 sdt 6 13 15 th 30 60 30 60 6 12 sdt 6 12 sdt 7 16 18 th 33 65 33 65 7 13 sdt 7 13 sdt 8 19 29 th 32 64 32 64 6 13 sdt 6 13 sdt 9 30 49 th 30 59 30 59 6 12 sdt 6 12 sdt 10 50 60 th 28 56 28 56 6 11 sdt 6 11 sdt 11 > 60 th 26 51 26 51 5 10 sdt 5 10 sdt Pengaruh Konsumsi Gula Terhadap Penyakit Tidak Menular Konsumsi gula yang kurang maupun berlebih mempunyai dampak pada system metabolism tubuh. Konsumsi gula berlebih dapat mengakibatkan insulin menjadi resisten yaitu tidak mampu menjalankan tugasnya dalam metabolisme gula menjadi energi, sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) yang berisiko terhadap terjadinya kegemukan (obesitas) dan Diabetes Mellitus. Diabetes yang tidak terkontrol akan berisiko mengganggu organ tubuh lainnya seperti jantung, ginjal dan lain-lain. 2. GARAM Garam adalah bumbu dapur yang biasanya berbentuk Kristal, berwarna putih dan unsur utamanya adalah ikatan natrium/ sodium dan klorida (NaCl). Mengapa tubuh perlu garam? Natrium klorida dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil untuk mengatur kandungan air di dalamnya. Natrium tidak hanya dibutuhkan untuk membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, tetapi juga untuk membantu dalam transmisi impuls saraf ke otak. Selain itu, natrium juga berperan dalam kontraksi dan relaksasi otot kita. Karena natrium dapat menarik cairan seperti magnet, asupan garam berlebih akan menyebabkan retensi (penahanan) air berlebih di tubuh. 1 gr garam mengandung ± 400 mg natrium

Bahan makanan sumber natrium : garam dapur, kecap, saos, vetsin, minuman ringan, margarine, mentega, makanan dan minuman kaleng, roti, biscuit, dan kue-kue yang diolah dengan garam dapur dan lain-lain. Pengaruh Konsumsi Garam Terhadap Penyakit Tidak Menular Konsumsi garam kurang maupun berlebih berakibat tidak baik bagi kesehatan tubuh. Konsumsi garam kurang, dapat menyebabkan jumlah natrium dalam sel rendah, sehingga fungsi natrium untuk menahan cairan dalam sel terganggu. Akibatnya tubuh data mengalami dehidrasi dan kehilangan nafsu makan. Jika konsumsi garam berlebih menyebabkan jumlah natrium dalam sel meningkat dan mengganggu keseimbangan cairan. Akibat masuknya cairan ke dalam sel dapat mengecilkan diameter pembuluh darah arteri, sehingga jantung harus memompa darah lebih kuat, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah. Peningkatan Tekanan darah berpengaruh pada peningkatan kerja jantung, akibatnya beresiko mengalami serangan jantung dan stroke. 3. LEMAK Lemak adalah merupakan sumber nutrisi yang disimpan dalam tubuh dan berasal dari makanan yang dikonsumsi. Zat gizi ini menyumbangkan 60% dari total energi yang dibutuhkan. Mengapa tubuh perlu lemak? Sebagai sumber cadangan energy yang disimpan dalam tubuh Sebagai media untuk transportasi vitamin A, D, E dan K Membantu menekan rasa lapar dengan mekanisme memperlambat pengosongan pada lambung sehingga rasa kenyang dapat bertahan lebih lama. Dapat menambah cita rasa pada makanan Lemak terbagi atas beberapa jenis yang juga memiliki banyak funfsi penting bai kesehatan tubuh, seperti kolesterol, tridliserida, Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL). Kolesterol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bhan baku beberapa hormon. Kolesterol tidak larut dalam darah sehingga perlu berikatan dengan pengangkutnya, yaitu lipoprotein. Oleh karena itu pula kolesterol dibedakan menjadi LDL dan HDL.

LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. LDL dianggap sebagai lemak yang jahat karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah, terutama pembuluh darah kecil yang menyuplai makanan ke jantung dan otak. HDL disebut sebagai lemak yang baik karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. HDL mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat. Semakin tinggi HDL dan semakin rendah LDL akan memberikan efek yang baik. 1 gram lemak menghasilkan 9 kkal Bahan makanan sumber HDL tinggi : alpukat, minyak kelapa murni, ikan (salmon, makarel, tuna) dan kacang-kacangan (kacang merah, almond, kenari). Bahan makanan sumber LDL tinggi : susu dan produknya (mayonnaise, krim, dll), daging dan jeroan, makanan olahan (sosis, ham, kornet, nugget, dll) dan makanan ringan (keripik kentang, dll) Pengaruh Konsumsi Lemak Terhadap Penyakit Tidak Menular Konsumsi kurang maupun berlebih mempunyai dampak yang tidak baik untuk Kesehatan. Jika konsumsi lemak kurang, dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan penurunan imunitas terhadap penyakit. Mengkonsumsi lemak jenuh diatas 10% energy total beresiko meningkatkan kadr LDL yang berperan membawa kolesterol ke pembuluh darah koroner. Akibatnya terjadi penyempitan pada pembuluh darah koroner (atherosclerosis) dan dalam keadaan tertentu akan menyebabkan serangan jantung dan stroke. Anjuran Konsumsi Lemak Berdasarkan Kelompok Umur No Kelompok Umur Anjuran Konsumsi Lemak (gram) Laki-laki Perempuan 1 7-12 bln 18-25 2 1-3 th 18-39 3 4-6 th 43-52 4 7-9 th 50-60 5 10-12 th 57-68 6 13-15 th 53-67 52-65

7 16-18 th 58-72 49-61 8 19-29 th 57-71 42-53 9 30-49 th 52-65 40-50 10 50-60 th 50-63 39-49 11 >60 th 46-57 36-45 Tips Sehat Konsumsi Gula Garam Dan Lemak Yang Aman Pilihlah bahan makanan segar daripada bahan makanan kemasan atau bahan makanan yang diawetkan. Bacalah label pada kemasan makanan dengan mempehatikan hal-hal sebagai berikut : Perhatilkan informasi nilai gizi sebelum mengkonsumsi kadar gula (glukosa, fruktosa), garam (natrium/ sodium) dan lemaknya Cermati pesan kesehatan Perhatikan keterangan kadaluarsa produk Hindari makanan atau minuman dengan pemanis buatan yang berlebihan. Batasi konsumsi gula kurang dari 4 sendok makan per hari Hindari makanan dengan kandungan natrium tinggi atau makanan yang diasinkan, seperti acar, asinan, dll. Batasi konsumsi garam (natrium) kurang dari 5 gram atau 1 sendok the per hari. Batasi penggunaan bumbu penyedap makanan seperti MSG (mono sodium glutamate) atau yang biasa disebut dengan vetsin. Sebagai gantinya gunakan penguat rasa yang berasal dari bahan alami (bawang merah, bawang putih, daun bawang, kunyit, ketumbar, dll) Hindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi Kurangi penggunaan minyak dan santan dalam mengolah makanan, biasakan memasak makanan dengan cara mengukus dan memanggang. Batasi penggunaan minyak 15-30 gr atau 1,5-3 sendok makan per hari. Intinya : Faktor resiko Penyakit Tidak Menular sebagian besar dipengaruhi oleh perilaku kita sehari-hari yang tidak sehat. Diet atau pola makan merupakan salah satu faktor

resiko yang berkontribusi tinggi terhadap Penyakit Tidak Menular disarming aktivitas fisik dan merokok. Perubahan perilaku diet yang tidak sehat menjadi diet yang sehat, sangat bergantung pada kesadaran kita atas ancaman Penyakit Tidak Menular dan pengetahuan tentang diet yang sehat itu sendiri (sie promkes Bali).