KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2016 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,81 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,16 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2017 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,84 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI DIY PADA AGUSTUS 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,97 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,09 PERSEN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA PADA AGUSTUS 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DIY PADA FEBRUARI 2011 SEBESAR 5,47 PERSEN

BPS PROVINSI JAWA BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPRI, KEADAAN SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2009

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2009 SEBESAR 6,00 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BERITA RESMI STATISTIK

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH


KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2008 SEBESAR 6,04 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

TINGKAT PENGANGGURAN TERTINGGI DI KOTA YOGYAKARTA, NAMUN JUMLAH PENGANGGUR TERBANYAK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2011

BERITA RESMI STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI


BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014

BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR FEBRUARI 2015 *)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,99 PERSEN.

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Keadaan Ketenagakerjaan Bali Agustus 2017

Transkripsi:

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 31/05/34/Th.XVII, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,07 PERSEN Jumlah penduduk yang bekerja di D.I. Yogyakarta pada Februari 2015 mencapai 2,013 juta orang, mengalami peningkatan sebanyak 1,19 persen dibanding keadaan pada Februari 2014 sebanyak 1,989 juta orang atau bertambah 23,714 ribu orang. Jumlah angkatan kerja di D.I. Yogyakarta pada Februari 2015 mencapai 2,098 juta orang, mengalami pertumbuhan sebanyak 3,69 persen dibanding angkatan kerja Februari 2014 sebanyak 2,033 juta orang atau bertambah sebanyak 75 ribu orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di D.I. Yogyakarta pada Februari 2015 sebesar 73,10 persen, mengalami peningkatan 1,26 poin jika dibandingkan keadaan Februari 2014 sebesar 71,84 persen. Sektor-sektor yang mengalami peningkatan jumlah penduduk yang bekerja selama Februari 2014- Februari 2015 adalah Sektor Konstruksi (3,31 persen), Sektor Industri (2,79 persen) dan Sektor Lainnya/Pertambangan,Listrik, Gas dan Air Minum (0,36 persen). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah Perdagangan (2,3 persen), ), Sektor Jasa-jasa (2,04 persen), Sektor Transportasi (1,4 persen), Sektor Keuangan (0,39 persen), dan Sektor Pertanian (0,32 persen). Sekitar 54,13 persen penduduk yang bekerja pada Februari 2015 berada pada kegiatan informal. Persentase pekerja informal turun 0,04 poin jika dibandingkan pada Februari 2014 sebesar 54,09 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di D.I. Yogyakarta dari Februari 2013 - Februari 2015 berada dalam kisaran 2,0-4,5 persen dan fluktuatif. Pada Februari 2015 TPT D.I. Yogyakarta mencapai 4,07 persen, mengalami peningkatan 1,91 poin dibanding TPT Februari 2014 sebesar 2,16 persen. Angka ini lebih rendah dibanding TPT Nasional sebesar 5,81 persen pada Februari 2015. 1. SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL Tujuan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) untuk memperoleh informasi dasar dalam monitoring dan evaluasi pembangunan nasional maupun daerah dalam hal penciptaan kesempatan kerja. Sakernas menghasilkan indikator secara makro situasi ketenagakerjaan. Sakernas mulai 2015 dilaksanakan kembali setiap semesteran, Sakernas bulan Agustus/semester II dilaksanakan untuk mendapatkan indikator pokok yang menggambarkan keadaan ketenagakerjaan sampai level kabupaten di seluruh Indonesia. 1

2. ANGKATAN KERJA DI D.I. YOGYAKARTA Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan perbandingan antara penduduk angkatan kerja dengan penduduk usia kerja. TPAK sebagai indikator ketenagakerjaan yang memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif secara ekonomi dalam kegiatan sehari-hari merujuk pada suatu waktu dalam periode survei. Hasil Sakernas Februari 2015 di D.I. Yogyakarta menunjukan TPAK sebesar 73,10 persen, mengalami peningkatan jika dibandingkan keadaan Februari 2014 sebesar 71,84 persen atau selama kurun waktu satu tahun naik 1,26 poin. Pola perbandingan TPAK periode Februari 2014- Februari 2015 ditampilkan pada tabel 1. Sementara bila TPAK dibedakan menurut jenis kelamin kecenderungan TPAK laki-laki lebih tinggi dari TPAK perempuan. TPAK lakilaki hasil Sakernas Februari 2015 di D.I. Yogyakarta sebesar 83,95 persen dan TPAK perempuan sebesar 66,72 persen. TPAK perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki karena hal ini kemungkinan faktor budaya di D.I. Yogyakarta tanggung jawab mencari nafkah pada umumnya lakilaki, sehingga perempuan lebih sedikit masuk ke dalam angkatan kerja. Bila TPAK dibedakan menurut wilayah kecenderungan TPAK pedesaan lebih tinggi dari TPAK perkotaan. TPAK pedesaan Februari 2015 di D.I. Yogyakarta sebesar 76,20 persen dan TPAK perkotaan sebesar 71,95 persen karena wilayah perkotaan sebagai pusat ekonomi tentunya lebih banyak angkatan kerja yang bekerja. Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2013 2015 JenisKegiatanUtama Satuan 2013*) 2014**) 2015**) Februari Agustus Februari Agustus Februari (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Angkatan Kerja Ribuan orang 1.958,08 1.949,24 2.032,89 2.023,46 2.098,08 Bekerja Ribuan orang 1.885,04 1.886,07 1.988,91 1.956,04 2.012,63 Penganggur Ribuan orang 73,04 63,17 43,98 67,42 85,45 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) % 70,01 69,29 71,84 71,05 73,10 3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 3,73 3,24 2,16 3,33 4,07 4. Pekerja tidak penuh Ribuan orang 85,23 151,17 102,40 99,36 97,40 Setengah penganggur Ribuan orang 372,26 599,83 472,43 398,11 372,30 Paruh waktu Ribuan orang 457,49 750,99 574,83 497,47 469,70 3. PENDUDUK YANG BEKERJA D.I. YOGYAKARTA Di D.I. Yogyakarta sektor unggulan yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor Pertanian, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Jasa-jasa. Data Sakernas pada Februari 2015 dari tiga sektor unggulan tersebut menunjukan angka yang signifikan dibanding dengan sektor lain yaitu sebesar 25,10 persen, 24,34 persen, dan 18,71 persen. Sektor lain yang cukup banyak berperan dalam penyerapan tenaga kerja adalah sektor Industri Pengolahan yaitu sebesar 17,70 persen, hal ini menunjukan bahwa D.I. Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota budaya yang sebagian besar masyarakatnya masih dominan bekerja pada sektor pertanian. Bila ditinjau dari Lapangan Pekerjaan Utama selama Februari 2013 - Februari 2015, rata-rata tertinggi yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yaitu 25,82 persen 2 Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 31/05/34/Th.XVII, 5 Mei 2014

berikutnya sektor Pertanian 25,7 persen, sektor Jasa-jasa 20 persen dan sektor Industri Pengolahan 14,58 persen. Dari empat sektor utama tersebut yang menjadi alternatif pilihan angkatan kerja adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran karena relatif lebih mudah menjadikan status bekerja sektoral dan sektor Pertanian yang secara musiman selalu meningkat dalam menyerap tenaga kerja, sedangkan sektor Jasa-jasa dan sektor Industri Pengolahan memerlukan ketrampilan khusus yang harus dimiliki. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama disajikan pada tabel 2 berikut. Tabel 2 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Februari 2013 Februari 2015 Lapangan Pekerjaan Utama 2013*) 2014**) 2015**) Februari Agustus Februari Agustus Februari (1) (2) (3) (4) (5) (6) Pertanian 24,38 28,18 25,42 25,41 25,10 Industri Pengolahan 12,96 13,36 14,91 13,97 17,70 Konstruksi 6,39 5,54 4,84 7,48 8,15 Perdagangan, Hotel dan Restoran 26,38 25,87 26,64 25,86 24,34 Pengangkutan dan Komunikasi 3,87 3,48 3,78 3,52 2,38 Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 3,34 2,87 3,37 3,75 2,98 Jasa-jasa 21,46 19,93 20,75 19,14 18,71 Lainnya (Pertambangan, Penggalian, Listrik, Gas dan Air Minum) 1,22 0,77 0,29 0,86 0,65 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : Sakernas D.I. Yogyakarta Februari 2013 - Februari 2015 *) Februari 2013-Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi Penduduk yang digunakan pada Februari 2014 **) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014 Agustus 2014,Februari 2015 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk 2010-2035 Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta yang bekerja sebagai Buruh/Karyawan/Pegawai persentasinya terus meningkat. Dari data hasil Sakernas Februari 2015 (tabel 3) terlihat sebanyak 41,94 persen, jika dibandingkan Februari 2014 yang mencapai 41,81 persen, berarti ada peningkatan 0,13 poin, sedangkan jika dibandingkan Agustus 2014 yang mencapai 43,22 persen mengalami penurunan 1,28 poin, sedangkan status pekerjaan utama yaitu Berusaha Sendiri pada Februari 2015 ini sebesar 15,06 persen, Berusaha dibantu art/buruh tidak tetap sebesar 15,01 persen, Pekerja Keluarga/tak dibayar sebesar 14,61 persen, Pekerja bebas sebesar 9,46 persen dan Berusaha dibantu buruh tetap sebesar 3,92 persen. Status Pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit usaha/kegiatan selama seminggu yang lalu. Status Pekerjaan dapat digunakan sebagai indikator untuk menggambarkan kegiatan formal dan informal. Dari status pekerjaan utama, kegiatan formal hanya diasumsikan untuk kategori Berusaha dibantu buruh tetap dan kategori Buruh/Karyawan/Pegawai, sedangkan kategori yang lain dianggap sebagai kegiatan informal. Pada Februari 2015 tenaga kerja yang bekerja pada kegiatan formal sebesar 45,87 persen dan yang bekerja pada kegiatan informal 3

sebesar 54,13 persen. Jika kegiatan formal Februari 2015 dibandingkan dengan keadaan Februari 2014 sebesar 45,91 persen mengalami peningkatan 0,04 poin. Tabel 3 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Februari 2013 Februari 2015 Status Pekerjaan Utama 2013*) 2014**) 2015**) Februari Agustus Februari Agustus Februari (1) (2) (3) (4) (5) (6) Berusaha Sendiri 13,52 12,92 12,14 13,92 15,06 Berusaha dibantu art/buruh tak tetap 20,15 19,83 19,97 16,59 15,01 Berusaha dibantu buruh tetap 4,10 4,57 4,10 3,90 3,92 Buruh/Karyawan/Pegawai 39,75 39,46 41,81 43,22 41,94 Pekerja bebas 8,74 7,12 5,13 7,62 9,46 Pekerja Keluarga/tak dibayar 13,73 16,10 16,85 14,75 14,61 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : Sakernas D.I. Yogyakarta Februari 2013 - Februari 2015 *) Februari 2013-Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi Penduduk yang digunakan pada Februari 2014 **) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014-Agustus 2014,Februari 2015 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk 2010-2035 4. PERKEMBANGAN ANGKA PENGANGGURAN D.I. YOGYAKARTA Pekerja setengah pengangguran atau pengangguran terselubung adalah penduduk yang bekerja dengan waktu kerjanya kurang dari 35 jam seminggu. Pekerja setengah pengangguran di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Februari 2015 mencapai 23,34 persen. Sebanyak 4,84 persen dari pengangguran terselubung tergolong setengah pengangguran terpaksa, karena masih mau bekerja apabila ada tawaran pekerjaan lain dan selebihnya 18,5 persen tergolong setengah pengangguran sukarela, karena tidak berusaha mencari pekerjaan lain. Pengangguran terselubung ditinjau dari status wilayah yang terbanyak ada di wilayah pedesaan sebesar 26,37 persen sedangkan wilayah perkotaan sebesar 22,09 persen karena di wilayah pedesaan pada umumnya waktu penduduk untuk bekerja dari pagi sampai siang rata-rata sekitar 4 jam sehari. Pengangguran terselubung menurut jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan sebesar 28,54 persen, sedangkan laki-laki sebesar 19,17 persen, karena waktu terbanyak yang digunakan perempuan umumnya untuk mengurus rumah tangga. Secara rinci Persentase Jumlah Jam Kerja Seminggu Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja tersebut pada tabel 4. 4 Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 31/05/34/Th.XVII, 5 Mei 2014

Tabel 4 Persentase Jumlah Jam Kerja Seminggu Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Februari 2015 Jam Kerja seminggu Perkotaan Pedesaan Laki-laki Perempuan Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 7 1,02 2,28 1,21 1,62 1,39 8 14 3,55 6,44 3,75 5,21 4,40 15 24 8,34 8,59 6,77 10,45 8,41 25 34 9,17 9,07 7,44 11,26 9,14 35 + 77,91 73,63 80,83 71,46 76,66 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 setengah pengangguran 22,09 26,37 19,17 28,54 23,34 Sumber : Sakernas D.I. Yogyakarta Februari 2015 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan perbandingan antara jumlah penganggur dengan jumlah angkatan kerja. TPT dapat digunakan untuk memonitoring dan evaluasi perkembangan angka pengangguran. Fluktuasi TPT D.I. Yogyakarta dari Februari 2013 Februari 2015 kisaran 2,1 4,1 persen dan keadaannya mengalami fluktuasi dan selalu berada di bawah TPT nasional yang berada pada kisaran 5,7 6,3 persen (gambar 1) Keadaan Februari 2014 - Agustus 2014 bila dicermati TPT D.I. Yogyakarta dan nasional keadaannya sama, angka TPT D.I. Yogyakarta meningkat dari 2,16 persen menjadi 3,33 persen dan TPT nasional juga mengalami peningkatan dari 5,7 persen menjadi 5,9 persen. 5

Gambar 1 Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Wilayah dan Jenis Kelamin D.I. Yogyakarta Februari 2013 Februari 2015 Nasional 5,92 6,25 5,70 5,90 5,80 DIY 3,73 3,24 2,16 3,33 4,07 Perempuan 4,37 2,81 1,60 2,65 2,59 Laki-laki 3,22 3,59 2,67 3,88 5,23 Perdesaan 2,47 2,04 1,24 2,17 0,95 Perkotaan 4,45 3,93 2,68 4,00 5,30 Feb 2013 Agustus 2013 Feb 2014 Agustus 2014 Feb 2015 Sumber : Sakernas D.I. Yogyakarta Februari 2012- Februari 2014 *) Februari 2013-Agustus 2013 merupakan hasil backcasting dari penimbang Proyeksi Penduduk yang digunakan pada Februari 2014 **) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2014-Agustus 2014, Februari 2015 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk 2010-2035 Hasil Sakernas D.I. Yogyakarta Februari 2013 - Februari 2015 menunjukan TPT daerah perkotaan lebih besar dari daerah pedesaan. TPT perkotaan D.I. Yogyakarta Februari 2015 sebesar 5,3 persen, jika dibandingkan pada Februari 2014 sebesar 2,68 persen mengalami penurunan 2,62 poin hal ini dipengaruhi oleh beragamnya lapangan pekerjaan dan meningkatnya pusat perekonomian sehingga angkatan kerja baru cenderung mencari pekerjaan, pindah atau mondok di perkotaan sehingga pengangguran lebih nampak kuantitatifnya. TPT D.I. Yogyakarta Februari 2015 di pedesaan sebesar 0,95 persen, jika dibandingkan pada Agustus 2014 sebesar 2,17 persen mengalami penurunan 1,22 poin atau 0,29 poin jika dibandingkan pada Februari 2014 sebesar 1,24 persen. Hal ini kemungkinan disebabkan penduduk pedesaan biasanya tidak terlalu selektif memilih lapangan pekerjaan, sehingga akan melakukan kegiatan apa saja walau hanya sebagai pekerja keluarga, pekerja bebas pertanian dan sebagian masih bertahan di pedesaan dengan berusaha mencari pekerjaan dengan cara melaju (nglajo/commute/pulang-pergi/ulang-alik) ke perkotaan, apalagi dengan kemudahan kepemilikan kendaraan bermotor dan semakin baiknya kondisi infrastruktur fasilitas jalan raya. TPT D.I. Yogyakarta Februari 2015 menurut jenis kelamin laki-laki sebesar 5,23 persen masih lebih tinggi dibanding perempuan sebesar 2,59 persen, karena laki-laki sebagai kepala keluarga khususnya di usia angkatan kerja lebih reaktif dalam upaya untuk bisa mendapat status bekerja. 6 Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 31/05/34/Th.XVII, 5 Mei 2014

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi : Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55183 Telp.0274-4342234 (Hunting) Fax. 0274-4342230 Email : bps3400@bps.go.id Website : yogyakarta.bps.go.id 7