MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ACTIVE LEARNING DI KELAS VIII SMPN 2 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTESKTUAL DI KELAS VII SMP YAS BANDUNG TAHUN PELAJARAN

Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya.

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DEKLAMASI DI KELAS X MA. MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan penulis,

Nama : Aris Jatnika Sujana NIM :

MODEL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DI KELAS VIII SMPN 2 KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN METODE CONTEKSTUAL TEACHING and LEARNING PADA KELAS XI SMAN 1 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS X SMA KARTIKA SILIWANGI 4 CIMAHI

MAKALAH. Oleh Kusyeni

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING

M A K A L A H. Disusun oleh : NURHAYATI NIM

Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

MAKALAH. Oleh DINI NURHAYATI NPM

MODEL PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTS DARUL ASIQIN BANYURESMI GARUT MAKALAH

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

MAKALAH. Oleh RINA HERLINA NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya berlangsung dalam suatu proses yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

MODEL PEMBELAJARAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE MEMORITER PADA SISWA DI KELAS VIII SMPN 5 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI PADA SISWA KELAS IX

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGUMUMAN DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IV DI SDN JAYARAGA 1 TAROGONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX

MAKALAH. Oleh : Tuti Nurhayati NPM :

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

RANI HANDAYANI NIM

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CERITA PENDEK DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING DI KELAS VII SMPN II TAROGONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

L I S N I A W A T I NPM

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 2

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 BANYURESMI GARUT MAKALAH.

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2013:2) mengatakan bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

MAKALAH PENELITIAN. diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada program studi PBS Indonesia dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FISHBOWL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DISCOVERY PADA KELAS VII MTS DARUL HUDA CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDS WINDU PUTRA. Wiwin Widianti

MAKALAH PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA DALAM HATI SECARA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DISCOVERY INQUIRY DI KELAS X SMK AL HIKMAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Kata Kunci: Pengaruh STAD Wacana-Menulis Karangan Argumentasi PENDAHULUAN

MODEL PEMBELAJARAN MENGARANG EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KRANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 BAKI, SUKOHARJO) Skripsi

Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

1997: Makalah Hasil Penelitian Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan

PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF JIGSAW DI KELAS V SDN BABAKAN SURABAYA 2 KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

MAKALAH. Oleh IWAN HERAWAN

Oleh: Nandang Abdurachman

Rizmada Azzahra 1) 1) Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Indonesia. 1) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN PENGGUNAAN MEDIA MAJALAH DI KELAS VIII SMPN 2 CIKAJANG GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

Menulis Puisi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Paikem Gembrot

Oleh : ATENG SUDRAJAT NIM

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 CIDAUN KABUPATEN CIANJUR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

HUBUNGAN PENGUASAAN RELASI MAKNA DENGAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT KELAS IX SMP NEGERI 3 BARUSJAHE

MAKALAH PENELITIAN. Nama : ENDAH RUHAENDAH NIM :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN

SUWANGSIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCANNING DI KELAS VI SDN SUKAGALIH 5 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP TAHUN AJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS WACANA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI DI KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI

Transkripsi:

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ACTIVE LEARNING DI KELAS VIII SMPN 2 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh Penti Pentia Suparja 1021.0476 SEKOLAH T INGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ACTIVE LEARNING DI KELAS VIII SMPN 2 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 Penti Pentia Suparja 1021.0476 Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Pengajaran puisi dirasakan sulit, sehingga sering dilewat ini merupakan suatu masalah yang tidak akan selesai dengan tindakan seperti itu. Pemecahan ini harus dicarikan alternatif pemecahan. Berdasarkan latar belakang penelitian yang penulis uraikan di atas, maka rumusan masalah yang penulis maksud adalah (1)Seberapa persenkah peningkatan kemampuan siswa kelas VIII SMPN 2 Tarogong Tahun pelajaran 2011/2012 terhadap pengajaran apresiasi puisi dengan teknik Active Learning? (2)Efektifkah pembelajaran mengapresiasi puisi dengan teknik Active Learning. Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui(1)kemampuan siswa kelas VIII SMPN 2 Tarogong dalam mengikuti pelajaran apresiasi puisi dengan teknik Active Learning. (2)Keefektifan pembelajam apresiasi pulsi dengan teknik Active Learning. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Yang diharapkan dengan metode ini akan tertuju pada pemecahan masalah aktual yang terjadi saat ini. Hipotesis pada penelitian ini :1.Pembelajaran Apresiasi Puisi dengan teknik Active Learning dapat meningkatkan kemampuan siswa. 2. Pembelajaran Apresiasi Puisi dengan teknik Active Learning cukup efektif. Manfaat yang penulis harapkan dan hasil penelitian ini adalah:(1)memberi sumbangan pemikiran dalam memotivasi siswa untuk berlatih meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi dengan metoda keterlibatan siswa. (2)Memberikan sumbangan pemikiran dan dorongan kepada siswa untuk meningkatkan minat terhadap pelajaran apresiasi. (3)Memberikan sumbangan pemikiran dalam memberikan pelajaran apresiasi puisi. (4)Siswanya menjadi lebih peka terhadap karya sastra agar prestasi siswa meningkat. Kata Kunci : Apresiasi Puisi, Active Learning PENDAHULUAN Untuk dapat menumbuhkan minat terhadap puisi dan juga dapat mencari makna yang terkandung dalam puisi, maka guru dalam mengajarkan puisi harus dapat memberikan cara-cara yang mudah kepada siswa bagaimana mencari makna dalam puisi tersebut. Metode pembelajaran puisi dengan teknik keterlibatan siswa adalah salah satu teknik pembelajaran puisi yang dirasakan dapat membantu siswa untuk mengapresiasikan puisi dengan baik. Untuk dapat menggunakan teknik Active Learning dalam pembelajaran emosi, siswa harus bisa menentukan beberapa hal yang terkandung dalam puisi, yaitu: 1. Tema puisi 2. Makna yang terkandung dalam puisi 3. Pesan yang terkandung dalam puisi 4. Fakta sosial yang terkandung dalam puisi. Merujuk dan ulasan yang penulis kemukakan di atas, penulis merasa tertarik mengapresiasikan puisi dengan teknik Active Learning pada siswa dalam mereaksikan, menampilkan suatu puisi, serta sebabsebab yang melatar belakanginya. KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Pembelajaran Dalam petunjuk guru belajar bahasa Indonesia untuk SMP kelas VII materi disesuaikan dengan kurikulum (1994 : 22) pun terdapat pengertian pembelajaran, yaitu: Pembelajaran adalah proses pemerolehan

pengalaman belajar oleh para siswa dalam upaya menguasai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu. pembelajaran harus ditekankan pada aktivitas siswa dengan memperhatikan pninsip-prinsip kegiatan belajar mengajar. Prinsi-prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1) Tujuan akhir dan kegiatan pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia adalah tercapainya keterampilan berbahasa, seperti menyimak atau mendengarkan, berbicara, menulis dan membaca secara lancar. 2) Setiap kegiatan belajar mengajar, materi pelajaran harus langsung berkenaan atau memiliki relevansi dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. 3) Penggunaan alokasi waktu harus yang telah ditetapkan 4) Perolehan pengalaman belajar hendalmya benarbenar disesuaikan dengan kemampuan siswa. Pengertian Apresiasi Berikut ini penulis akan mengemukakan pendapat beberapa ahli tentang apresiasi yang juga dan beberapa sumber, sebelum menginjak pada pengertian mengapresiasi. Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan pengertian tentang apresiasi. Apresiasi adalah : 1) kesadaran terhadap nilai seni dan budaya, 2) penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu. (Depdiknas, 2002 :. 62) Apresiasi menurut Zakaria S. (1981 : 6) yaitu kegiatan memahami cipta sastra dengan sungguhsungguh hingga menimbulkan pengertian dan penghargaan yang baik terhadapnya, sedangkan dalam konsep Tarigan (1984 : 233) adalah penafsiran kualitas karya sastra serta pemberian nilai yang wajar kepadanya berdasarkan pengamatan dan perjalanan yang jelas, sadar, kritis. Demikian pula yang diungkapkan oleh Poerwadarminta (1982 : 55) bahwa apresiasi itu adalah penilaian yang baik dan penghargaan. Berbeda dengan pengertian yang diungkapkan oleh Rusyana (1979 178) bahwa apresiasi adalah pengenalan nilai pada bidang nilai yang lebih tinggi. Apresiasi itu merupakan tanggapan yang lebih tinggi, sehingga ia siap melihat dan mengenal nilai dengan tepat dan menjawabnya dengan hangat dan simpatik. Orang yang telah memiliki apreasiasi tidak sekedar yakin bahwa sesuatu itu dikehendaki sebagai sesuatu perhitungan dalam akalnya, tetapi benar-benar menghasratkan sesuatu dengan menjawabnya dengan sikap yang penuh kegairahan terhadapnya. Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa apresiasi merupakan kegiatan memahami cipta sastra dengan sungguh serta terbina dengan baik sehingga menimbulkan pengertian dan penghargaan yang baik terhadapnya. Pengertian Puisi Dalam pengantar Apresiasi Karya Sastra (1987; 134) memberikan pengertian puisi. Secara etimologi, istilah puisi berasal dan bahasa Yunani poema membuat atau poesis pembuatan, dan dalam bahasa lnggris disebut poem atau poerty. Puisi diartikan membuat, dan pembuatan karena lewat puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisis pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah.dengan mengintip Mc Caulay, hudson mengungkapkan bahwa puisis adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan wama dalam menggambarkan gagasan pelukisnya. Rumusan pengertian diatas sementara ini dapatlah kita menerima karena kita sering kali diajak oleh suatu ilusi tentang keindahan, terbawa dalam suatu anganangan, sejalan dengan keindahan penataan unsur bunyi, penciptaan gagasan, maupun suasana tertentu sewaktu membaca suatu puisi. Dalam intisasi Sastra Indonesia (1 999:12) memberikan pengetian puisi, puisi yaitu bentuk sastra yang dilukiskan dalam bahasa singkat, padat, serta indah. Juga (1999:3 18) puisi adalah salah satu ragam sastra yang diwujudkan dengan kata-kata atau bahasa yang indah dan padat yang mengandung nilai-nilai. Pengertian Active Learning Metode active learning adalah suatu cara agar siswa dapat belejar secara aktif yaitu dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan yang ada dalam dirinya dengan menempatkan guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai anak didik. METODE PENELITIAN Dalam setiap penelitian harus menentukan metodenya terlebih dahulu, mengingat dengan metode penelitian ini akan memandu seorang peneliti mengenai urutan-urutan suatu penelitian dilakukan. Winarno Surakhmad (1992: 131) mengemukakan bahwa: Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji rangkaian hipotesis, m dengan mempergunakan teknik serta alatalat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran, ditinjau dan penyelidik dalam arti yang luas yang biasanya dijelaskan lebih eksplisit dalam setiap penyelidikan. Dengan demikian metode penelitian ini mengarah kepada cara kerja yang ilmiah untuk memahami suatu objek penelitian. Untuk menentukan metode yang akan

dipergunakan dalam penelitian ini, maka penulis berpatokan kepada tujuan yang ingin dicapai, yaitu mengungkapkan data secara jelas mengenai Model Pembelajaran Kemampuan Siswa Dalam Mengapresiasi Puisi Dengan Teknik Active Learning Pada Siswa kelas VIII SMPN 2 Tarogong.Berdasarkan hal tersebut, penulis berpendapat bahwa metode yang paling sesuai adalah metode deskriptif, sebagaimana dikemukakan Suyatna Basar Atmadja dalam Laksmi (2001 :33) bahwa: Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan din seseorang, lembaga atau masyarakat tertentu pada saat sekarang ini berdasarkan fakta-fakta nampak saja dalam situasi yang sedang di selidiki Dalam hal ini Zainudin Arief (1992 : 89) mengemukakan sebagai berikut: a. Mencari informasi aktual secara terperinci menggambarkan secara fenomena yang ada b. Mengidentifikasikan masalah- masalah atau untuk mendapat jastifikasi kedalam dan praktek yang sedang berkembang c. Membantu perbandingan evaluasi d. Mengetahui apa-apa yang telah dikerjakan oleh orang lain dalam menangani masalah atau situasi yang sama agar dapat belajar dan mereka untuk kepentingan sebuah rencana. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran dan segala aspek fenomena sosial tertentu yang relevan dengan penelitian yang ingin dicapai, maka dengan dipilihnya metode ini supaya diperoleh gambaran dengan jelas yang pada akhirnya tujuan penelitian dapat tercapai. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah melalui: a. Observasi Teknik observasi ini digunakan untuk memperoleh data yang dapat dilihat dan diambil secara langsung serta mengenal terhadap gejalagejala yang sedang diamati, sebagaimana dikemukakan oleh Sutrisno Hadi dalam Laksmi (2001) bahwa : Observasi adalah suatu pengamatan dan pencatatan yang dilakukan secara sistematik terhadap fenomena-fenomena (gejala-gejala) subjektif atau masalah yang diselidiki. Melalui teknik ini diharapkan dapat menghimpun informasi tentang gambaran yang menjadi lokasi penelitian, antara lain keadaan daerah, keaadan penduduk, tingkat pendidikan dan status sosial ekonominya. Observasi ini dilakukan dengan jalan mengamati, melihat dan memperhatikan objek penelitian. b. Wawancara Teknik wawancara yang dipergunakan untuk memperoleh data dengan cara menanyakan mewawancarai secara langsung kepada sasaran untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada. c. Tes Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif yang bersumber dari siswa berupa latihan Learning untuk mengukur kemampuan yang dimiliki siswa. Kegiatan tes yang dilakukan adalah pre-tes dan pos-tes. Pre-tes dilakukan sebelum pelajaran dilaksanakan, sedangkan postes dilaksanakan setelah kegiatan pelajaran berlangsung Teknik ini merupakan alat pengumpul data utama, yaitu untuk memperoleh data tentang Model Pembelajaran Kemampuan Siswa Dalam Mengapresiasi Puisi Dengan Teknik Active Learning Pada Siswa kelas VIII SMPN 2 Tarogong. d. Studi Literatur Teknik yang dipergunakan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis yaitu dengan cara mempelajari buku yang relevan dengan masalah yang dibahas, sehingga diperoleh data empirik yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi, sebagaimana dikemukakan Moh. Nazir dalam Djedje (2003 : 43) bahwa: Dengan mengadakan literatur, penelitian akan lebih sistematis dalam menulis karya ilmiah, lebih kritis dan analistis dalam cara mengungkapkan buah pikirannya, selain itu untuk mencapai data sekunder yang akan mendukung penelitian, juga untuk mengetahui di mana terdapat kesimpulan dan generalisasi yang pemah dibuat, sehingga situasi yang diperlukan dapat diperoleh e. Analisis Adalah cara menguji data yang terkumpul. Hal ini dilakukan untuk memperoleh hasil penelitian yang akurat. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian, penulis menggunakan teknik uji coba dan teknik tes. Teknik uji coba berupa proses pembelajaran kemampuan siswa mengapresiasi puisi dengan Teknik Active Learning, sedangkan teknik tes dilakukan dengan cara mengevaluasi hasil pretes dan postes pembelajaran kemampuan siswa dalam Learning. Hasil pretes dan pos tes inilah yang dijadikan data untuk dianalisis dan diinterpretasikan berdasarkan metode penelitian yang digunakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil tes awal dan tes akhir Dari deskripsi hasil pretes diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam Learning pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tarogong dengan metode penemuan, masih kurang. Hal ini terlihat dan skor pada aspek mengelompokkan kalimat lengkap yang mendapat skor 1 sebanyak 1 orang (2%), skor 2 sebanyak 9 orang (24%), skor 3 sebanyak 9 orang (24%), skor 4 sebanyak 8 orang(2 1 %),skor 5 sebanyak 7 orang(1 9%), skor 6 sebanyak 2 orang (5%),dan skor 7 sebanyak 1 orang (2%). Aspek menentukan fungsi kalimat yang mendapat skor 1 sebanyak 10 orang (27%),skor 2 sebänyak 1 orang (2%),dan skor 3 sebanyak 1 orang (2%). Sedangkan untuk aspek membuat kalimat lengkap siswa yang mendapat skor 2 sebanyak 1 orang (2%), skor 3 sebanyak 1 orang (2%), skor 5 sebanyak 2 orang (5%), skor 6 sebanyak 1 orang (2%), skor 7 sebanyak 2 orang (5%), skor 8 sebanyak 2 orang (5%), skor 12 sebanyak 1 orang (2%), skor 23 sebanyak 2 orang (5%), skor 24 sebanyak 1 orang (2%), skor 25 sebanyak 2 orang (5%), skor 26 sebanyak 1 orang (2%), dan skor 28 sebanyak 1 orang (2%). Dari deskripsi hasil postes di atas, dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan dalam mengajarkan model pembelajaran kemampuan siswa dalam Learning pada siswa kelas VII SMPN 2 Tarogong, hal ini terlihat pada aspek menentukan pemilihan kata, jeda kalimat dan kesesuaian isi yang dimulai dengan skor terkecil 6 Menentukan kriteria pengujian Jika t hitung > t tabel maka terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pembelajaran kemampuan siswa dalam mengapresiasi puisi dengan Teknik Active Learning pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tarogong. Membandingkan antara t hitung dengan t tabel. Ternyata t hitung > t tabel atau 8,93 > 2,02 maka hipotesis diterima, yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada siswa kelas VIII dalam model pembelajaran kemampuan siswa dalam mengapresiasi puisi dengan Teknik Active Learning pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tarogong. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, ternyata t hitung lebih besar daripada t tabel yakni 8,93 > 2,02, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil postes siswa kelas VIII SMPN 2 Tarogong dalam model pembelajaran kemampuan siswa dalam mengapresiasi puisi dengan Teknik Active Learning pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tarogong. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data model pembelajaran kemampuan siswa dalam Learning yang telah dilaksanakan oleh penulis pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tarogong, maka penulis menarik kesimpulan yang merupakan jawaban terhadap masalah yang dikaji dalam penelitian ini. Adapun simpulannya sebagai berikut: 1) Penulis mampu melaksanakan pembelajaran Learning pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tarogong dengan menggunakan metode penemuan. Hal ini dibuktikan bahwa siswa kelas VIII SMPN 2 Tarogong mampu mengapresiasi puisi dengan Teknik Active Learning. 2) Siswa kelas VIII SMPN 2 Tarogong mampu melaksanakan pembelajaran mengapresiasi puisi dengan Teknik Active Learning. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis data pembelajaran Learning pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tarogong menunjukkan peningkatan persentase dilihat dari selisih hasil postes dengan skor ratarata 26,45 dan hasil pretes dengan skor rata-rata 10,3 8 sebesar 16,07%. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa siswa kelas VIII SMPN 2 Tarogong mampu Learning. 3) Metode penemuan tepat digunakan dalam pembelajaran mengapresiasi puisi dengan Teknik Active Learning. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan perhitungan uji-t yaitu membandingkan t hitung dengan t tabel Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan signifikasi (α ) 0,05 dengan taraf kepercayaan 95% diperoleh t hitung (8,93) > t tabel (0,02). Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa metode penemuan tepat digunakan dalam pembelajaran Learning dapat diterima, dan hipotesis keempat yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah proses belajar mengajar dapat diterima, Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas, maka penelitian tentang pembelajaran mengapresiasi puisi dengan Teknik Active Learning pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tarogong dengan metode penemuan dapat berhasil dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA Aftarudin, P. 1984. Pengantar Apresiasi Puisi, Bandung : Angkasa Ali, M, 1982. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung Angkasa Burhan Y. 1974. Problema Bahasa dan Pengajaran Bahasa, Bandung : Jatnika Efendi, S. 1982. Bimbingan Apresiasi, Puisi Jakarta: Tangga Mustika Alam Hanafiah, 1993. Penelitian Sebagai Alat Memperoleh Kebenaran dalam Suara Daerah, Bandung : Majalah Pendidikan Nugraha, E. 1993. Statistika untuk Penelitian Bandung : CV Permadi Poerwadaminta, WJS. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta : PN Balai Pustaka Pradopo, R. 1993. Pengkajian Puisi, Jogjakarta: Gajahmada Unversity Press Rosidi, A. 1991. Ihtisar Sejarah Sastra Indonesia, Bandung: Bina Cipta Rusyana, Y. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan,.Bandung : CV Diponegoro Surakhmad, W. 1990. Pengantar Penelitian Ilimiah (Dasar, Metode dan Teknik). Bandung : Tarsito Tarigan, H G. 1986. Prinsip-prinsip Dasar Sastra Bandung : Angkasa Hayati, A. et al. 1990. Latihan apresiasi sastra. Malang: YA3 DEPDIKNAS. 2003: 8. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP dan MTS. Jakarta: Pusat Kurikulum Balibatang Drs. Supratman A, et al.1999:12. Intisari Sastra Indonesia. Bandung: CV Pustaka Setia