PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL SKRIPSI. oleh

Penelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dyah Muawiyah, Budi Utami *, dan Bakti Mulyani. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

Penerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta, hal ) Esa Nur Wahyuni, Baharuddin, 2008, Teori Belajar dan Pembelajaran,Cetakan III,Mei 2008,

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI ROSIDAH NIM. A.

Arie Suci Margasari Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ai Rosliyani 1, Nurdinah Hanifah 2, Riana Irawati 3

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PROSIDING ISBN :

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

* Keperluan korespondensi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Sedangkan menurut Undang Undang

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI POKOK BAHASAN KETENAGAKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FIQH DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI MADRASAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBASIS KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ISSN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 PENEBEL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams. model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD).

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

I. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Linda Ratnaningtyas D.W. 34

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Sementara itu, bangsa Indonesia masih mengalami hambatan dalam menciptakan

5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses

Oleh: Nimastiti Subagyo Putri Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku, hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

MENINGKATKAN KEAKTIFANBELAJAR SISWA PADA MATA PELAJAAN IPS KELAS IV SDN I UJUMBOU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Melalui Model Pembelajaran Student

Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa kurang berkembang akan berdampak pada sikap mahasiswa yang apatis,

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini pendidikan mengalami perkembangan yang pesat. Pendidikan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seminar Nasional Fisika 2012 Jakarta, 9 Juni Intan Irawati. 1. Pendahuluan

BAB V PEMBAHASAN. Pembelajaran penerapan trigonometri melalui belajar kooperatif tipe Student

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVELOPMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN IPS SEJARAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MEIDITA CAHYANINGTYAS K

Transkripsi:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS Xl IPS 4 SMA NEGERI COLOMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012 Tri Nurjanah Kusumaningrum (UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA) Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi dan hasil belajar sosiologi siswa setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi perkembangan kelompok sosial dan masyarakat multikultural mengalami peningkatan. Hasil ini terlihat dari ratarata aspek motivasi belajar dan evaluasi hasil belajar sosiologi siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri Colomadu Karanganyar yang mengalami peningkatan. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 10,6% dari siklus I sebesar 68,79% menjadi 79,39% pada siklus II. Dengan demikian motivasi belajar siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri Colomadu Karanganyar yang mulanya tergolong sedang, setelah tindakan menjadi sangat tinggi. Hasil belajar siswa terlihat dari nilai test pada akhir siklus mengalami peningkatan sebesar 1,63 dari prasiklus yang memiliki nilai ratarata 71,33 menjadi 72,96 setelah siklus I. Setelah dilaksanakan siklus II nilai ratarata siswa mengalami peningkatan sebesar 4,86 menjadi 77,82. Kata kunci : Pembelajaraan kooperatif tipe Student teams achievement division (STAD), motivasi belajar, hasil belajar. Prodi Pend. Sosiologi-Antropologi. Jurusan IPS

Latar Belakang Masalah Berdasarkan observasi awal dilakukan pada tanggal 09 Januari 2012 dan tanggal 07 April 2012 subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 4 di SMA Negeri Colomadu Karanganyar yang berjumlah 33 siswa, sebelum penelitian ditemukan beberapa permasalahan dalam pembelajaran. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran terdapat beberapa masalah dalam kegiatan pembelajaran pada siswa. Permasalahan tersebut diantaranya sebagai berikut : a. Saat pembelajaran banyak siswa yang tidak memperhatikan ketika guru menerangkan di depan kelas Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas XI IPS 4, siswa banyak yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Siswa sibuk dengan aktivitas di luar pembelajaran sosiologi, seperti ada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran dengan serius karena sambil tukar-tukaran kertas yang berisi pesan tulisan, selain itu ada beberapa siswa yang mengantuk, dan ada siswa yang tampak diam tetapi tidak memperhatikan penjelasanan guru. b.siswa kurang aktif karena pembelajaran masih didominasi guru, dimana guru yang lebih banyak aktif memberikan informasi kepada siswa. Pembelajaran pada kelas XI IPS 4 masih berpusat pada guru yaitu semua informasi disampaikan oleh guru, sehingga sedikit memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Siswa terlihat tidak tertarik terhadap mata pelajaran sosiologi c. Hasil belajar siswa rendah Hal ini ditunjukkan dari banyaknya siswa kelas XI IPS 4 yang belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 70 untuk mata pelajaran sosiologi. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan guru di sekolah untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa mampu menyerap materi yang diberikan di sekolah oleh guru, dengan harapan hasil belajar siswa meningkat. Pada proses pembelajaran STAD ada lima komponen utama yang meliputi, presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual dan rekognisi tim. Tahapan presentasi kelas dalam STAD merupakan diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru mengenai materi yang akan dipelajari. Setelah presentasi kelas selesai siswa akan belajar dalam kelompok yang sebelumnya telah ditentukan guru secara heterogen. Hasil yang telah dicapai dalam diskusi dapat diketahui dengan diadakan test individual. Skor perolehan individu akan digunakan pada perolehan skor kelompok. Bagi kelompok yang memperoleh skor tinggi akan mendapatkan penghargaan tim atau kelompok. Adapun tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan cara meningkatkan motivasi dan hasil belajar sosiologi pada siswa Xl IPS Tahun Pelajaran 2011/2012 melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dan manfaat penelitian ini untuk untuk memberikan kontribusi pada strategi pembelajaran sosiologi dan untuk menerapkan model pembelajaran yang

dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan serta dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar sosiologi pada siswa SMA kelas Xl. Hasil Penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan metode-metode pembelajaran dan mendukung teori-teori yang sudah ada yang berkaitan dengan motivasi dan hasil belajar sosiologi siswa SMA kelas Xl. Review Literatur Pengertian motivasi belajar menurut Uno (2007) berpendapat bahwa motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relative permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau, penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Evaluasi hasil belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu atau kelompok, hasil belajar tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan. Dalam kenyataannya untuk mendapat hasil belajar tidak semudah yang dibayangkan tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi untuk mencapainya. Menurut Hopkins dalam Kasbolah (2008) penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang membuat guru dapat meneliti dan mengkaji sendiri kegiatan praktik pengajaran sehari-hari yang dilakukan di kelas, sehingga permasalahan yang dihadapi benar-benar permasalahan yang sebenarnya atau actual. Metode Student Teams Achiement Division (STAD) dikembangkan dengan melibatkan para siswa dalam proses pembelajaran. Dalam pelaksanaanya, STAD hendaknya dirancang dengan baik sebelumnya. Langkah-langkah yang dipilih hendaknya tepat serta sesuai dengan kondisi siswa. Menurut Slavin (2011:51-53) dijelaskan bahwa Student Teams Achiement Division terdiri dari lima langkah, yaitu sebagai berikut: Tahap 1 :Persentasi Kelas Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4 sampai 5 orang siswa, guru memulai dengan menyampaikan indicator yang harus dicapai pada hari itu dan memotivasi siswa rasa ingin tahu tentang materi yang akan dipelajari. Tahap 2 :Kegiatan Kelompok Guru membagikan lembar tugas pada setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Tahap 3 :Test Individu Guru mengadakan test individu mengenai materi yang sudah dibahas untuk mengetahui keberhasilan belajar setiap siswa. Tahap 4 : Skor Perkembangan Individu Guru melakukan penghitungan skor perkembangan individu agar siswa terpacu untuk memperoleh prestasi terbaik sesuai dengan kemampuannya. Tahap 5 :Rekognisi Tim

Guru memberikan penghargaan sertifikat pada kelompok yang mencapai criteria tertentu. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain dengan menggunakan observasi, dan dokumentasi sebagai teknik utama untuk mengumpulkan data, serta dengan menggunakan catatan lapangan sebagai teknik bantu dan test untuk mengetahui hasil belajar siswa. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji analisis data dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Analisis data merupakan cara mengolah data yang sudah diperoleh dari dokumen. Agar penelitian dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan analisis model interaktif Milles dan Huberman, meliputi analisa data yang terdiri dari tiga alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan yang dilaksanakan dengan prosedur penelitian tindakan kelas sesuai teori yang ada. Pada penelitian tindakan kelas peneliti melakukan observasi terhadap motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) yang dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri Colomadu Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. Dari hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan pada siklus 1 yang telah dilaksanakan masih terdapat beberapa kelemahan baik dari segi guru maupun dari sigi siswa. Kelemahan dari segi siswa antara lain siswa kurang memahami langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD. Siswa masih malu bertanya dan mengemukakan pendapatnya, siswa hanya mengandalakan temannya yang pandai atau yang rajin mengerjakan soal dan tugas kelompok dan, siswa kurang aktif dapat diskusi kelompok dan saat persentasi di depan kelas. Sedangkan dari segi guru terdapat beberapa kelemahan pula seperti guru kurang menekankan alur kegiatan pembelajaran kepada siswa, guru tidak menekankan adanya persaingan antar tim untuk mendapatkan score paling tinggi dan guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi. Pada siklus II guru sudah mulai lancar dalam penerapan model ini, walaupun guru masih memiliki kelemahan seperti kurang disiplin waktu dalam pelaksanan diskusi dan terlalu cepat dalam menyampaikan materi, dan pada siklus II ini beberapa permasalahan yang terjadi pada siklus I sudah mulai dapat diatasi. Siswa sudah dapat mengikuti kegiatan pembelajaran sosiologi dengan antusias dan motivasi yang tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh setelah menerapkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri Colomadu Karanganyar.

Hasil penelitian motivasi dan hasil belajar siswa dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Motivasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri Colomadu Karanganyar meningkat setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal tersebut ditunjukkan berdasarkan hasil penelitian pada siklus I ke siklus II mengalami kenaikan sebesar 10,6%, yaitu dari motivai belajar siswa pada siklus I sebesar 68,79% mengalami peningkatan motivasi belajar pada siklus II menjadi 79,39%. Sedangkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari nilai rata-rata siswa prasiklus yaitu 73,33 meningkat 1,63 pada siklus I sebesar 72,96 mengalami kenaikan hasil belajar pada siklus II sebesar 4,86 dengan nilai rata-rata siswa menjadi 77,82. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sepuluh indikator motivasi belajar siswa yang terdiri dari : a. Siswa antusias saat mengikuti pelajaran sosiologi b. Siswa menerima anggota kelompoknya dengan baik c. Siswa terdorong rasa ingin tahu terhadap lembar kerja yang diberikan guru d. Siswa semangat menyelesaikan lembar kerja dengan kelompoknya e. Siswa bekerjasama secara aktif dengan anggota kelompok untuk menyelesaikan lembar kerja f. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya saat menemukan kesulitan dalam mengerjakan lembar kerja g. Siswa terdorong untuk menyelesaikan lembar kerja yang diberikan guru h. Siswa memusatkan perhatian dalam menyelesaikan lembar kerja i. Siswa tertantang untuk mendapatkan skor maksimal untuk kelompoknya j. Siswa bersaing dengan kelompok lain untuk menjadi kelompok super, kelompok hebat atau kelompok baik. Penerapan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siklus I dan siklus II menunjukan bahwa penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) selain dapat meningkatkan motivasi belajar juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada keseluruhan kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan indicator motivasi

belajar yang telah ditetapkan, hasil observasi menunjukkan keseluruhan kelompok mengalami peningkatan motivasi dari siklus I ke siklus II. Motivasi belajar siswa dari setiap aspek diperoleh bahwa terjadi peningkatan rata-rata sebesar 10,6%. Hal serupa juga terjadi pada hasil belajar siswa mengalami kenaikan nilai rata-rata siswa sebesar 1,63 dari prasiklus ke siklus I dan sebesar 4,86 dari siklus I ke siklus II. Tabel Hasil penelitian motivasi dan hasil belajar siswa dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) No Indikator Indikator Prasiklus Siklus I Siklus II Peningkatan ketercapaian 1 Motivasi 75% 68,79% 79,39% 10,6% belajar 2 Hasil belajar 75 71,33 72,96 77,82 Kenaikan pertama : 1,63 Kenaikan kedua : 4,86 Berdasarkan hasil dan tindakan yang dilakukan, guru berhasil melaksanakan pembelajaran sosiologi yang menyenangkan dan dapat meningkatkan motivasi belajar, sehingga berakibat pada meningkatnya hasil belajar sosiologi. Secara umum dapat disimpulkan motivasi dan hasil belajar pelajaran sosiologi siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri Colomadu Karanganyar mengalami peningkatan. Penutup Berdasarkan hasil analisis penelitian tindakan dari siklus I sampai siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan motivasi dan hasil belajar sosiologi setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Motivasi belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri Colomadu Karanganyar meningkat setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal tersebut ditunjukkan berdasarkan hasil penelitian pada siklus I ke siklus II mengalami kenaikan sebesar 10,6%, yaitu dari motivasi belajar siswa pada siklus I sebesar 68,79% mengalami peningkatan motivasi belajar pada siklus II menjadi 79,39%. Sedangkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari nilai rata-rata siswa prasiklus yaitu 73,33 meningkat 1,63 pada siklus I sebesar 72,96 mengalami kenaikan hasil belajar pada siklus II sebesar 4,86 dengan nilai rata-rata siswa menjadi 77,82.

Daftar Pustaka A, Sudijono. (2006). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT. Raja Grafindo. Slavin, R. E. (2008). Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Suharsimi, A. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Uno.B.H. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.