BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDY PUSTAKA. A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang pertama. adalah Agus Fitriadi (2003) dari

dokumen-dokumen yang mirip
HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Perilaku Konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2007:214) perilaku konsumen adalah perilaku

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam perolehan, pengonsumsian, dan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK SEDAP

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia

ANALISIS SIFAT RASIONAL dan IRRASIONAL KONSUMEN DALAM PEMBELIAN HELM INK (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang)

Mutia Riani Destary Wulan Dian Ningsih ( )

BAB II LANDASAN TEORI. pembeli. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL. pembelian secara online. Suhartini (2011) yang meneliti faktor yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran didefinisikan secara luas, dan beberapa ahli dibawah ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. dan mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan tersebut. menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian produk yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan oleh konsumen. Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi

Produksi Iklan Multimedia dan Interaktif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di antaranya melalui promosi terhadap produk-produk yang ditawarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis sangatlah padat. Persaingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran semakin mempengaruhi hampir seluruh kehidupan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin cepat dan tepat agar tidak kalah bersaing. Dalam meningkatkan

Pendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perubahan-perubahan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. berjenis mall, boutique, factory outlet, clothing, distro, telah menjadikan bisnis ini

BAB II TELAAH TEORITIS. Dalam telaah teoritis, dibahas landasan teori dan penelitian terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

ANALISIS HUBUNGAN CUSTOMER BEHAVIOUR DAN PERSEPSI PRODUK PELUMAS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KABUPATEN KARAWANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pemasaran tidak bisa terlepas dari aktifitas bisnis yang bertujuan

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa tertentu (Balawera, 2013). Pengambilan keputusan. banyaknya produk yang beredar mengakibatkan perlunya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran atau lazim dikenal dengan istilah marketing telah lama

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok perusahaan dalam usahanya. mempertukarkan sesuatu yang bernilai satu sama lain.

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOPI SUSU INSTAN MEREK TORABIKA

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

I. PENDAHULUAN. kebijakan sudah dikeluarkan pemerintah untuk mendorong perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian pemasaran dalam suatu perusahaan mencakup ruang lingkup

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini perilaku konsumen erat kaitannya dengan proses

WELCOME. Saat ini Anda memasuki session

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat mengharuskan perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. jasa diterima atau ditolak berdasarkan sejauh mana keduanya dipandang relevan

BAB II URAIAN TEORITIS

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA Smartphone

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup meraka. Menurut definisi

BAB II LANDASAN TEORI. menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat

BAB II LANDASAN TEORI. sistematis segala masalah yang timbul dari masyarakat usaha. Kegiatan pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. ingin ditujunya. Seperti kemudahan bertransportasi pada saat ini sudah hampir dapat

ANALISIS ASPEK MARKETING

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS. Harahap (2010), dengan judul penelitian: Pengaruh Ekuitas Merek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB II PERILAKU KONSUMEN DAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN

II. LANDASAN TEORI. Menurut Kotler, Philip dan Gary Armstrong (2008:6) Definisi tersebut memunculkan pengertian bahwa tujuan pemasaran adalah untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia komunikasi pada dewasa ini sangat pesat didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan mengenai

Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

Transkripsi:

7 BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDY PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang pertama. adalah Agus Fitriadi (2003) dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel bebas seperti harga, kahandalan system, vga card, tampilan layar,kelengkapan multi media, pelayanan purna jual berpengaruh secara keseluruhan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian computer pada UD Mikrocom. Persamaan penelitian ini dengan penelitain penulis adalah sama-sama menganalisis tentang sifat konsumen, sedangkan perbedaannya adalah pada objek penelitiannya dan variabel yang mempengaruhi. Penelitian terdahulu yang kedua adalah Hery Kurniawan (2006) dari hasil analisis didapatkan bahwa sifat konsumen dalam keputusan pembelian mie instan merk mie Sedap adalah cenderung bersifat rasional dengan variabel harga, selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan promosi. Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah diuraikan diatas, peneliti dapat mengambil persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah sama-sama meneliti sifat konsumen dalam pembelian produk sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pada variabel dan metode analisis datanya. 7

8 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1, yaitu Tabel 1 Nama Peneliti/Ta hun, Universitas Hery Kurniawan (2006), Universitas Merdeka Malang Agus Fitriadi (2003), Universitas Diponegoro Judul Penelitian analisis sifat konsumen Yang di pertimbangkan Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian mie Instan Sedap Pengaruh Sifat yang di pertimbangkan konsumen dalam Keputusan Pembelian Pada UD MIkrocom di Banjarmasin. Variabel Penelitian Terdahulu 8 Metode Analisis Data harga, selera, menggunakan kualitas, analisis harga jual tabulasi kembali, frekuensi dan prestise dan menggunakan promosi. sampel sebanyak 40 responden mahasiswa harga, kahandalan system, vga card, tampilan layar,keleng kapan multi media, pelayanan purna jual menggunakan analisis regresi linier berganda dan menggunakan sampel sebanyak 50 responden mahasiswa Hasil dari hasil analisis didapatkan bahwa sifat konsumen dalam pembelian mie Instan Sedap cenderung bersifat rasional dengan variabel harga, selera, kualitas, harga jual kembali, prestise dan promosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon mahasiswa universitas diponegoro terhadap pembelian UD Mikrocom bersifat sangat baik. Mereka menyatakan bahwa situs UD Mikrocom memberikan kehandalan dan system yang baik. Hal tersebut didapat dari berbagai aplikasi serta fasilitas yang disediakan pada aplikasi mereka masing-masing.

9 Nama Peneliti/Ta hun, Universitas Ahmad Nizhom/ 2013, Universitas Muhammadi yah Malang Judul Penelitian Analisis Sifat Dalam Pembelian Helm Merk INK Variabel Metode Analisis Data Penelitian Sekarang Sifat Diskriptif. konsumen, Tehnik analisa rasional data rentang dan skala, irrasional Diatribusi frekuensi. Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen mahasiswa helm INK lebih cenderung bersifat rasional yang didasarkan pada variabel kegunaan optimal dan manfaat. B. Tinjauan Teori 1. Perilaku Istilah perilaku konsumen erat hubungannya dengan objek yang studinya diarahkan pada permasalahan manusia. Di bidang studi pemasaran konsep perilaku konsumen secara terus-menerus dikembangkan dengan berbagai pendekatan. Perilaku konsumen menurut (Engel et. al., 1994; 22 Lamb et. al., 2001;25), adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk keputusan yang mendahului atau menyudahi tindakan ini. Teori perilaku konsumen muncul tanpa memiliki konsep dasar yang secara khusus berasal dari ilmu perilaku konsumen itu sendiri. Namun teori perilaku konsumen telah mengadopsi teori dari berbagai bidang ilmu yang lain, termasuk: psikologi, ekonomi, geografi, sosiologi dan anthropologi, Mowen (1995;87). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa studi tentang perilaku konsumen merupakan studi yang sangat kompleks. 9

10 Menurut Sciffman dan Kanuk (2000), Ilmu perilaku konsumen telah berkembang sejak pertengahan tahun 1960-an, saat ini, ilmu perilaku konsumen telah mengalami banyak kemajuan dengan pergeseran aksioma marketing. Aksioma marketing yang semula bertumpu pada marketer sebagai inisiator marketing telah berubah pada aksioma bahwa marketer harus lebih berorientasi pada perilaku konsumen. lebih mempunyai kekuatan dibandingkan dengan produsen sehingga ilmu perilaku konsumen semakin mengalami perkembangan dengan timbulnya aliran pemikiran marketing tentang: buyer behavior, behavior organization dan strategic planning. The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut : Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka, (Peter et.al, 2000), dari definisi tersebut diatas pertama bahwa perilaku konsumen itu dinamis, yang berarti bahwa seorang konsumen selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu, hal kedua dalam definisi tersebut bahwa perilaku konsumen adalah keterlibatan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar, ini berarti memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku) dan serta dimana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang mereka pikirkan, dirasa dan 10

11 dilakukan oleh konsumen. Dan hal ketiga yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen adalah Pertukaran diantara individu, hal ini membuat definisi perilaku tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang juga menekankan pertukaran. Sedangkan menurut Salomon (2002:05), Perilaku konsumen adalah suatu studi yang dalam prosesnya melibatkan pemilihan individu atau group, service jasa-jasa, ide, pengalaman-pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan hasrat. Menurut Mowen dan Minor (2002:33), Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai berikut : Studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang dan jasa, pengalaman serta ide. ide. Dari definisi tersebut mengandung sejumlah konsep penting yakni Pertama; Pertukaran, yang setiap konsumen tidak dapat menghindari dari proses pertukaran dimana setiap sumber daya ditransfer oleh kedua belah pihak. Kedua ; definisi yang menggunakan istilah unit pembelian (buying units), hal ini karena pembelian dilakukan oleh kelompok maupun individu, umumnya pada pemasaran bisnis dengan bisnis (bussiness to bussiness), keputusan pembelian dibuat oleh sekelompok orang dalam pusat pembelian dan bukan oleh individu. Dan ketiga definisi tersebut juga menyatakan bahwa proses pertukaran melibatkan serangkaian langkah. langkah yang dimulai dengan tahap perolehan(akuisisi) lalu ketahap konsumsi dan berakhir dengan tahap disposisi produk atau jasa. 11

12 Swastha (2000:46), mendefinisikan perilaku konsumen adalah sebagai kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang. barang dan jasa termasuk didalammya proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusuli suatu tindakan. Sedangkan Peter dan Olson (2000), menjelaskan bahwa perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh pikiran (kognisi), perilaku (behavioral), dan kejadian sekitar, di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Selanjutnya Setiadi (2005), menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa, perilaku konsumen akan berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan yang dipikirkan (cognitive), dirasakan (affective), dan yang dilakukan (conative) oleh konsumen. Oleh karena itu dalam pengembangan strategi pemasaran, sifat perilaku konsumen yang dinamis tersebut merupakan isyarat bahwa seorang manajer pemasaran yang hendaknya selalu mengevaluasi keberhasilan kinerja pemasarannya. 2. Sifat Sifat konsumen dalam pembelian merupakan suatu pandangan dasar terhadap suatu permasalahan, dimana faktor tersebut berdasarkan 12

13 pertimbangan dalam sifat pembelian konsumen yang ada (Soemanagara 2006;73). Menurut Soemanagara (2006;73) sifat konsumen dalam mempertimbangkan pembelian terbagi atas dua sifat yaitu rasional dan irrasional. irrasional memiliki karakteristik yang berbeda dengan konsumen rasional, dilihat dari bagaimana mereka mengambil sebuah keputusan pembelian terhadap beberapa pilihan produk, sedangkan rasional cenderung lebih mengarah kepada loyalitas terhadap produk, dan konsumen irrasional terbiasa mengganti produk atau jasa yang sesuai dengan selera dan model yang berkembang saat ini.. Rasional Irrasional Sifat konsumen terbagi atas dua sifat, yaitu rasional dan irrasional. irrasional memiliki karakteristik yang berbeda dengan konsumen rasional dilihat dari bagaimana mereka melakukan pembelian terhadap beberapa pilihan produk atau jasa. Sifat konsumen yang rasional adalah memilih sejumlah barang yang dapat diraih untuk memaksimalkan tingkat kepuasannya dengan kendala anggaran yang dimilikinya. asumsi penggunaan teori ini adalah rasionalitas yang memaksimalkan keguanaan optimal dari suatu produk yang akan 13

14 dibeli. juga diasumsikan memiliki pengetahuan yang cukup tentang semua informasi yang relevan. diasumsikan rasional dengan berusaha untuk memaksimalkan kegunaan optimal berdasarkan pendapatannya dan harga yang dikeluarkan oleh konsumen. (Koutsoyiannis, 1979,97) Sedangkan Sifat Irrasional adalah memilih sejumlah barang tanpa di dahului pertimbangan yang dapat diraih untuk memaksimalkan tingkat kepuasannya dengan kendala anggaran yang dimilikinya. Akan tetapi lebih terpengaruh oleh nilai penggunaan dari produk yang di beli yang dipengaruhi oleh selera konsumen itu sendiri. ( Koutsoyiannis, 1979,99) Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa, terdapat dua sifat yang dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian, yaitu yang pertama sifat konsumen rasional yang mana konsumen mempertimbangkan kegunaan optimal dari suatu produk sebelum melakukan pembelian dan yang kedua adalah sifat konsumen irrasional yang mana konsumen melakukan pembelian tanpa melakukan perimbangan terhadap kegunaan optimal dari produk tersebut, namun di dasarkan pada selera konsumen yang menjadi gaya hidup konsumen tersebut. 3. Jenis Sifat 3.1 Rasional rasional cenderung melakukan analisa terhadap produk yang akan dipilih berdasarkan sebuah proses penelusuran untuk mendapatkan sebuah keyakinan bahwa produk yang dibeli betul-betul 14

15 bermanfaat dan memberikan dampak yang diinginkan bagi dirinya. suatu pertimbangan pembelian yang dilakukan konsumen dapat dikatakan irrasional jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegunaanya. Suatu pertimbangan pembelian yang dilakukan konsumen dapat dikatakan rasional jika konsumen mempertimbangkan barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen. (Soemanagara; 2006;76). Kegunaan optimal Rasional Manfaat Cara Rasional Memilih Produk (Soemanagara; 2006;76) Perilaku Rasional : Adalah perilaku konsumen yang didasari atas pertimbangan rasional (nalar) dalam mengkonsumsi suatu produk. Suatu pembelian dapat dikatakan rasional, bila dasar pertimbangannya adalah sebagai berikut. (Soemanagara; 2006;76). a. Produk tersebut mampu memberikan kegunaan optimal (optimum utility) bagi konsumen yang mencakup kualitas dari produk tersebut. b. Produk tersebut benar-benar dibutuhkan konsumen. 15

16 c. Mutu produk terjamin yang dimiliki produk tessebut yang mana konsumen mengukur berdasarkan desain dan fitur produk tersebut. d. Harga terjangkau dan sesuai dengan kemampuan konsumen yang membeli. rasional cenderung melakukan analisa terhadap produkproduk yang akan dipilihnya berdasarkan sebuah proses penelusuran untuk mendapatkan sebuah keyakinan bahwa produk yang dibeli betul-betul bermanfaat dan memberikan dampak yang diinginkan. pengukuran dari sifat konsumen rasional dengan indikator kenyamanan, daya tahan, bentuk dan ukuran yang sesuai. 3.2 Irasional irrasional banyak ditemui pada kebanyakan masyarakat cara mereka membeli untuk menggunakan produk cenderung akan mengambil keputusan tanpa menggunakan analisa menggunakan secara mendalam penting atau tidak penting analisa tersebut tidak menjadi masalah, yang penting kepuasan mereka tercapai, suatu pertimbangan pembelian yang dilakukan konsumen dapat dikatakan irrasional jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegunaanya terlebih dahulu yang terdiri dari pembelian karena pengaruh gaya hidup, tertarik dengan promosi, pembelian karena merek yang sudah banyak dikenal, pembelian karena ada bursa obral, dan pembelian karena prestise atau gengsi. (Soemanagara; 2006;78). 16

17 Irrasional Masalah atau Kebutuhan Produk dipilih atas dasar : Citra Produk Sebelumnya Gaya Hidup yang di sukai dan bagian dari trend Trend/lifestyle Cara Irrasional Memilih Produk (Soemanagara; 2006;78). Perilaku Tidak Rasional (Irrasional): Sebuah tindakan dalam berbelanja dapat dikatakan tidak irrasional bila seorang konsumen memutuskan membeli barang tanpa pertimbangan yang baik. (Soemanagara; 2006;78). a. Membeli barang hanya karena tertarik dengan iklannya. b. Tertarik membeli barang hanya karena mereknya yang terkenal. c. Membeli barang hanya karena obral atau untuk memperoleh bonus. d. Konsumsi hanya untuk pamer atau gengsi, bukan karena kebutuhan akan barang tersebut. Pengukuran dalam sifat irrasional konsumen dilakukan dengan cara mengetahui suatu produk yang dibeli berdasarkan tanpa pertimbangan dari kegunaan optimal produk yang akan di beli cara pengukuran sifat irrasioanal adalah berdasarkan pada ketertarikan konsumen membeli produk yang dianggap banyak digunakan oleh orang walaupun produk ini sifatnya dianggap tidak terlalu penting bagi diri konsumen atau istilah yang disebut 17

18 sekedar bergaya (stylish). Indikator dari sifat irrasional lifestyle dan pengaruh public figure yang menarik cenderung akan berhasil menarik perhatian konsumen ini. C. Kerangka Pikir Sifat Rasional. Irrasional Dilihat dari kerangka pikir diatas dapat dijelaskan bahwa sifat konsumen dalam pembelian Helm merek INK yang terdiri dari sifat konsumen yang bersifat rasional dan irrasional. Yang mana sifat rasional mempertimbangkan kegunaan optimal dari helm INK dan memberikan dampak yang diinginkan dan.sifat irrasional konsumen tidak mempertimbangkan kegunaan optimal tetapi hanya mempertimbangkan tren yang digunakan oleh kebanyakan konsumen. 18