MODEL PEMBELAJARAN MENULIS WACANA NARASI DENGAN TEKNIK DISKUSI DI KELAS VII SMP NEGERI 1 MALANGBONG GARUT MAKALAH OLEH: INDAH NURFAIZAH NPM

dokumen-dokumen yang mirip
MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

UJI COBA PENGGUNAAN PENDEKATAN INTEGRATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS 5 SDN KADUNGORA 1 GARUT MAKALAH.

SUWANGSIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK FAST WRITING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MAKALAH. Oleh MIA KUSMIATI NPM :

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: DIDA LINDA NPM

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

Oleh: Mukhlisotun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

MODEL PEMBELAJARAN MENGARANG EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KRANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

DANI KURNIA NIM

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 BANYURESMI GARUT MAKALAH.

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA KELAS IV SDN 4 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS X SMK SETIA BAKTI GARUT TAHUN PELAJARAN

L I S N I A W A T I NPM

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DI KELAS VIII SMPN 2 KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

MODEL PEMBELAJARAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN MALANGBONG II KECAMATAN MALANGBONG KABUPATEN GARUT

PEMBELAJARAN MENDENGARKAN ISI BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMPN 2 MALANGBONG GARUT MAKALAH

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN PENGGUNAAN MEDIA MAJALAH DI KELAS VIII SMPN 2 CIKAJANG GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL(CTL) PADA SISWA KELAS IV SDN MANDALASARI 4

MAKALAH. Oleh DINI NURHAYATI NPM

MAKALAH. Oleh DEDE KOMALA

RANI HANDAYANI NIM

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SLANT

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI

MALAKAH. Oleh : WIWIN WIDANINGSIH

MAKALAH. Oleh Kusyeni

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN WHOLE LANGUANGE PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU INTIP PADA SISWA KELAS IV SDN BANYURESMI 1 KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: TASMARA NPM:

MODEL PEMBELAJARAN KATA ULANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII MTS DARUL ASIQIN BANYURESMI GARUT MAKALAH

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS WACANA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI DI KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Stella Talitha, 2013

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PESAN SINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA MUHAMMAD BAKRI ABSTRAK

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VCD UPIN DAN IPIN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PADA SISWA KELAS 5 SDN MALANGBONG 2 KECAMATAN MALANGBONG GARUT

MIMIN SETIAWATI NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

MAKALAH Oleh. Idin Jaenudin

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 5 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Metode Quantum Writing

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN PROSA DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS IXA SMP PASUNDAN 2 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Swie Indarti, 2013

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Berbicara merupakan salah satu dari empat aspek

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO ESAI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS XI SMK PASUNDAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. keterampilan menulis narasi siswa sekolah dasar. Berdasarkan penelitian tersebut

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP GILANG KENCANA GARUT TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 2

Transkripsi:

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS WACANA NARASI DENGAN TEKNIK DISKUSI DI KELAS VII SMP NEGERI 1 MALANGBONG GARUT MAKALAH OLEH: INDAH NURFAIZAH NPM.10.21.1009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS WACANA NARASI DENGAN TEKNIK DISKUSI DI KELAS VII SMP NEGERI 1 MALANGBONG GARUT Indah Nurfaizah NPM.10.21.1009 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian yang penulis lakukan berjudul "Uji Coba Pembelajaran Menulis Wacana Narasi dengan Teknik Diskusi di Kelas VII SMP Negeri 1 Malangbong Tahun Ajaran 2011/2012. Rumusan masalah dalam penelitian ini: (1) Bagaimanakah kemampuan menulis wacana narasi siswa kelas VII SMPN 1 Malangbong Garut sebelum menggunakan teknik diskusi? (2) Bagaimanakah kemampuan menulis wacana narasi siswa kelas VII SMPN 1 Malangbong Garut ses udah menggunakan teknik diskusi? (3) Adakah peningkatan kemampuan menulis wacana narasi siswa kelas VII SMPN 1 Malangbong Garut sebelum dan sesudah menggunakan teknik diskusi? Penelitian bertujuan untuk: (1) mengetahui kemampuan menulis wacana narasi siswa kelas VII SMPN 1 Malangbong Garut sebelum menggunakan teknik diskusi, (2) mengetahui kemampuan menulis wacana narasi siswa kelas VII SMPN 1 Malangbong Garut sesudah menggunakan teknik diskusi, dan (3) mengetahui peningkatan kemampuan menulis wacana narasi siswa kelas VII SMPN 1 Malangbong Garut sebelum dan sesudah menggunakan teknik diskusi Populasi yang diambil yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 1 Malangbong tahun ajaran 2011/2012 sebanyak lima kelas. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan sistem sampel purposif dengan pertimbangan tertentu, yang diambil satu kelas yakni kelas VII-A dengan jumlah 3 siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yang dilaksanakan dengan cara mengujicobakan pembelajaran menulis wacana narasi dengan menggunakan teknik diskusi yang pelaksanaannya diawali dengan mengadakan tes awal kemudian melakukan proses pembelajaran dan mengadakan tes akhir. Setelah uji coba selesai, diperoleh data berupa skor tes awal dan tes akhir dari kelas tersebut. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji Wilcoxon pada tes awal dan tes akhir. Berdasarkan hasil pengolahan data tes awal dan tes akhir diperoleh dengan hasil Z hitung (-28) berada di luar daerah hipotesis nol (-1,96 sampai dengan +1,96) artinya ada perbedaan kemampuan siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan menggunakan teknik diskusi, dengan demikian hipotesis kerja diterima. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, disarankan kepada guru atau calon guru agar menggunakan teknik diskusi dalam pembelajaran menulis wacana narasi karena terbukti sangat efektif. Kata Kunci : Menulis Wacana Narasi/Diskusi

PENDAHULUAN Menulis merupakan suatu kegiatan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, dan juga merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Menulis merupakan cirri masyarakat modern. Dalam kegiatan masyarakat modern selalu berhubungan dengan kegiatan tulis-menulis. Misalnya, guru menuliskan rencana pembelajaran, camat membuat laporan kemajuan wilayahnya, wartawan menulis berita, dan sebagainya. Hal ini diperkuat juga oleh pendapat ahli bahasa berikut ini. Menulis dipergunakan oleh orang terpelajar untuk mencatat/merekam, memberitahukan/melaporkan, meyakinkan, dan mempengaruhi. Maksud serta tujuan seperti ini hanya dapat dicapai atau diraih dengan baik oleh orangorang yang dapat menyusun pikirannya dan mampu mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini terantung pada pikiran, organisasi pemakai kata-kata, dan struktur kalimat (Dini, 1976 : 122). Dalam kurikulum 198 tercantum materi pengajaran berbahasa di sekolah, dengan tujuan menumbuhkan keterampilan berbahasa siswa. Terampil berbahasa berarti terampil menyimak, membaca, berbicara, serta menulis. Keterampilan menulis termasuk keterampilan berbahasa yang paling sulit karena melibatkan unsur kebahasaan, wawasan, dan sebagainya. KAJIAN TEORITIS DAN METODE Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada, Sanjaya (200:110) artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari. Dengan demikian, pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh dan memiliki keterkaitan satu dengan yang lain. Menurut Knirk dan Gustafon (1968:1), pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pembelajaran tidak terjadi seketika, melainkan sudah melalui tahapan perancangan pembelajaran. Menulis Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang tersebut kalau mereka memahami lambang-lambang itu, (Tarigan, 1986:21). Pendapat ini menunjukkan bahwa dengan tulisan dapat terjadi komunikasi antara penulis dan pembaca. Hal tersebut dapat terjadi apabila penulis dan pembaca memahami lambang-lambang yang dipergunakan untuk menulis tersebut. Misalnya, seseorang dapat dikatakan menulis huruf latin, kalau dia memahami lambang dari huruf latin tersebut. Demikian pula seseorang dapat dikatakan sedang menulis huruf arab, kalau dia memahami lambang dari huruf arab tersebut. Akan tetapi, tidak dapat dikatakan seseorang sedang menulis huruf latin atau huruf arab kalau dia tidak memahami lambang dari huruf tersebut. Dalam hal ini dia hanya melukis huruf latin atau melukis huruf arab (Muchlisoh, 199:2). Ragam Wacana Wacana adalah satuan bahasa yang mempunyai koherensi dan kohesi yang tinggi. Kata koherensi mengandung makna keteraruran atau kerapian dan kohesi mengandung makna kepaduan. Wacana dapat ditinjau dari dua segi, yaitu dari segi bentuk fisiknya dan dari segi sifat isinya. Pengertian Wacana Narasi Wacana narasi pengertiannya tidak hanya satu, beberapa ahli mengemukakan pengertian ini berlainan versinya tetapi maksud serta sasarannya tidak jauh berbeda. Disini penulis akan mengutip pengertian wacana narasi berdasarkan pendapat para ahli. Rusyana (1986 :132) menyatakan bahwa : "Karangan kisahan disebut juga karangan narasi, yaitu karangan yang menceritakan peristiwa" Selanjutnya beliau mengemukakan pula, Karangan kisahan (narasi) isinya memaparkan terjadinya suatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan, maupun peristiwa rekaan. Berkenaan dengan peristiwa itu dipaparkan siapa yang menjadi pelaku, bagaimana pelakunya, dimana tempat terjadinya peristiwa itu, kapari terjadi, bagaimana suasana kejadiaannya, bagaimana jalan kejadiaannya, siapa juru ceriteranya (Rusyana dkk,1978 : 3-). Parera,(198:3) menyatakan:"narasi merupakan suatu benruk pengembangan karangan dan tulisan yang bersipat menyerahkan sesuatu berdasarkan pengembangannya dari waktu ke waktu". Pengertian Metode Metode adalah cara untuk mencapai tujuan. Jadi, metode pengajaran dapat diartikan sebagai cara-cara menyeluruh (dari awal sampai akhir) dalam mencapai tujuan-rujuan pengajaran. Dengan demikian, metode bersifat prosedural, artinya menggambarkan prosedur bagaimana mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Karena itu tepat bila dikatakan bahwa

setiap metode pengajaran mencakup kegiatankegiatan sebagai bagian atau komponen metode. Secara keseluruhan metode pengajaran itu mencakup tiga tahap kegiatan, yaitu persiapan (preparasi), pelaksanaan (presentasi), dan penilaian (evaluasi). Setiap tahap diisi pula oleh langkahlangkah kegiatan yang lebih spesifik. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen untuk memperoleh kemampuan menulis wacana narasi siswa SMP Negeri 1 Malangbong, apakah setelah mengikuti pembelajaran menulis wacana narasi dengan menggunakan metode diskusi prestasinya meningkat atau sebaliknya. Teknik Penelitian Adapun teknik penelitian yang sangat bermanfaat dan akan penulis gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Observasi Teknik ini penulis gunakan untuk mengamati secara langsung proses belajar mengajar dan mengamati siswa dalam memahami menulis wacana narasi. 2. Tes Teknis tes yang dipergunakan penulis meliputi tes awal dan tes akhir. Teknik ini digunakan untuk mengetahui keberhasilan pengajaran dengan menggunakan metode diskusi. Tes awal penulis maksudkan untuk mengetahui keseimbangan sampel dalam penelitian, sedangkan tes akhir digunakan penulis dengan maksud untuk mengetahui keefektifan dalam peiajaran menulis wacana narasi menggunakan metode diskusi. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data Sebelum dilakukan perlakuan, penulis terlebih dahulu menjelaskan kepada siswa bahwa mereka menjadi objek perlakuan. Oleh karena itu, semua siswa diharap dapat bekerja sama dengan peneliti. Dalam penilaian, baik tes awal maupum tes akhir, peneliti menggunakan aspek penilaian berikut ini. Tabel.1 Aspek Penilaian No Aspek Penilaian Bobot Nilai Membedakan kalimat 1 langsung dan kalimat tidak langsung a. Tepat (3) b. Kurang tepat (2) c. Tidak tepat(l) 2 3 Mengubah teks wawancara menjadi kalimat tidak langsung a. Tepat (3) b. Kurang tepat (2) c. Tidak tepat (1) Mengubah secara keseluruhan teks wawancara menjadi wacana narasi a. Benar(3) b. Kurang benar (2) a. Kerapian c. Tidak dalam benar tulisan (1) a. Rapi (3) b. Kurang rapi (2) c. Tidakrapi(l) Keterangan: Skor maksimum 3 ( x ) = 60 1 h = 100 Tabel.2 Format penilaian Tes Awal No Nama ASPEK PENILAIAN Jml Nilai 1 2 3 1 Ade Sobar 10 10 30 2 Agus 10 10 30 3 Muharam Ahmad S 10 10 30 Ai Linda 10 10 10 3 6 Anang J 10 10 30 6 dst.... Tabel.3 Format Penilaian Tes Akhir No Nama ASPEK PENILAIAN Jml Nilai 1 2 3 1 Ade Sobar 1 1 10 10 0 8 2 Agus 1 10 10 1 0 8 3 Muharam Ahmad 1 1 10 10 0 8 Sofyan Ai Linda 10 10 10 10 3 7

Anang 6 Jamhuri dst.. 1 10 1 10 0 8 Secara lengkap penulis sajikan hasil tes awal dan tes akhir dari pembelajaran menulis wacana narasi dengan menggunakan metode diskusi. Tabel Nilai Tes Awal dan Tes Akhir No Nama Siswa Nilai Nilai Pretes Postes 1 Ade Sobar 8 2 Agus Muharam 8 3 Ahmad Sofyan 8 Ai Linda 6 7 AnangJamhuri 8 6 Anis Safitri 6 8 7 Anti Hodiyanti 9 8 Asep Man/van Bukhori 8 9 Asep Wawan Hidayat 9 10 Atin Supartini 9 11 Ayi Yuliasari 8 12 Ayu Nida Lestari 7 13 Bima permana 7 1 Burhanudin 8 1 Cahyana 7 16 Dadang Kusdinar 7 17 Dadang Suryana 9 18 Dani Setiawan 6 8 19 Deri 6 20 Oindin Samsudin 7 21 Eka Putraandika 6 8 22 Eva Laelasari 6 23 Fuji Iriyanto 6 8 Gina Soniawati 9 2 Gingin Supiharti 7 9 26 Heri Saleh 8 27 lis Kholisoh 7 9 28 Ipin Arifin 8 29 Jajang Misbah 7 9 30 Kamaludin 8 31 Laela Kamila 9 32 Lailatul Ramdani 8 33 Lina Marilna 6 9 3 Maman Suryaman 9 3 Ristiani 8 36 Rita Rosita 8 37 Rosmayanti 6 7 38 Siri Patimah 8 39 Sopa Nur'azizah 9 0 Tanu wijaya 8 1 Umi Kulsum 6 2 Yuli Nurhayati 7 3 Zelin Maulina 8,19 7,9 Tabel.7 Uji Wilcoxon Pra Pasca Beda Jenjang Tanda + - 6 7 1 2 2 9 2 2 6 2 11 11 6 1 2 2 9 2 2 7 9 2 11 11 7 9 2 11 11 7 9 2 11 11 6 9 3 27 27 9 2 2 6 7 1 2 2

6 2 11 11 96 0 Untuk mengetahui adanya perbedaan antara prates dan pascates, penulis menggunakan rumus uji Wilcoxon. µ = ( + 1) ( + 1)(2 + 1) = = µ Diketahui n=3 3(3 + 1) µ = µ = 1892 µ = 73 ( + 1)(2 + 1) = = 3(3 + 1)(2 3 + 1) = 16,60 = 0,7 δt=16,9 = µ = 0 73 16,9 = 73 16,9 Z=-28 Z hitung (-28) berada di luar daerah yang diarsir, maka simpulannya adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara prates dan pascates dan hipotesis kerja diterima KESIMPULAN Dari data dan analisis data yang terdapat pada Bab IV, maka penulis menyimpulkan bahwa metode diskusi dalam pembelajaran menulis wacana narasi di kelas VII-A SMP Negeri 1 Malangbong dan basil tes berupa tes awal dan tes akhir dapat dikemukakan sebagai berikut ini. 1. Kemampuan menulis wacana narasi siswa kelas VII-A SMPN 1 Malangbong tahun ajaran 2011/2012 sebelum memperoleh pelajaran dengan menggunakan metode diskusi memperoleh nilai rata-rata,19. Rata-rata nilai tersebut masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 6,. 2. Kemampuan menulis wacana narasi siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Malangbong tahun Ajaran 2011/2012 sesudah memperoleh pembelajaran menulis wacana narasi dengan menggunakan metode diskusi memperoleh nilai rata-rata 7,9. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi kemampuan siswa dalam menulis wacana narasi setelah menggunakan metode diskusi dengan rata-rata minimal 7 dapat terpenuhi dan berada di atas KKM yaitu 6,. 3. Berdasarkan data tes awal dan tes akhir pembelajaran menulis wacana narasi dengan menggunakan metode diskusi diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan siswa dalam menulis wacana narasi mengalami peningkatan 2,77 (tas akhir dikurangi tes awal). Data ini diperkuat dengan hasil Z hitung (-28) berada di luar daerah hipotesis nol ( -1,96 sampai dengan +1,96) artinya ada perbedaan kemampuan siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran, dengan demikian hipotesis kerja diterima. Dengan demikian hasil tes awal pada pembelajaran menulis wacana narasi sebelum menggunakan metode diskusi hasilnya kurang baik dan setelah menggunakan metode diskusi pada tes akhir hasilnya signifikan dinyatakan dapat diterima artinya pembelajaran menulis dengan menggunakan metode diskusi memberi pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa dalam menulis wacana narasi. DAFTARPUSTAKA All, M (2002). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Arifin, Zaenal. (2002). Cermat Bahasa Indonesia Untuk perguruan Tinggi, Jakarta: Akademika Pressindo Arikunto. (1997). Dasar -dasarevaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Broto, Suryo, (1986). Metode -metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Dahlan. (198), Model -model Mengajar. Bandung: Diponegoro.