PF-38: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI HUKUM ARCHIMEDES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
LAPTOP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA RESONANSI DAN EFEK DOPPLER BERBASIS SOUNDCARD PC/LAPTOP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA ANIMATED VIDEO (VIDEO TERANIMASI) MATERI FLUIDA UNTUK SMA KELAS XI

PF-65: PENGEMBANGAN SET EKSPERIMEN TERMODINAMIKA UNTUK FISIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Pengembangan Media Pembelajaran Animated Video pada Materi Fluida SMA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA FISIKA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SMA

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ENERGI TERBARUKAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERMUATAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY (SETS) POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN SET PRAKTIKUM PEMBIASAN CAHAYA UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stevida Sendi, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMBELAJARAN HUKUM PASCAL MENGGUNAKAN MINIATUR MESIN HIDROLIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk melihat

FP-39: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

PENGARUH PROBLEM SOLVING LABORATORY MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEP FISIKA SISWA SMA NEGERI 5 PALU

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pengembangan Miniatur Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sebagai Media Pembelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas (SMA)

PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS MATERI FLUIDA STATIS KELAS X SMA/MA

DESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) UNTUK SISWA SMP/MTs KELAS VIII

STUDI DESKRIPTIF TENTANG MODEL EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI DI KABUPATEN BANTUL

PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN MEKANIKA FLUIDA BERBASIS INQUIRY TRAINING UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

DEVELOPMENT OF PHYSICS-ORIENTED LEARNING DEVICE INQUIRY APPROACH ON THERMODYNAMIC MATERIALS OF CLASS XI SMA BASED ON CURRICULUM 2013

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) PADA MATERI KARAKTERISTIK GELOMBANG UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SMA IPA KELAS XI

PENGEMBANGAN APLIKASI KAMUS ISTILAH FISIKA BERBASIS VISUAL BASIC SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PESERTA DIDIK SMA/MA

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS SAINTIFIK 5M DENGAN PANDUAN MIND MAP PADA MATERI KOLOID

PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah

III. METODE PENELITIAN. dalamnya merupakan kegiatan perancangan desain intruksional.

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Media Pembelajaran Termoelektrik Generator sebagai Sumber Energi

III. METODE PENELITIAN. coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Way Tenong.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SD KELAS 3 (Studi Kasus: MI Muhammadiyah Bekangan)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KOLOID KELAS XI IPA SMA DAN MA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No.2 Desember 2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bagian dari metode

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Bahan Ajar Fisika Bermuatan Lifeskill untuk Siswa SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

MODEL PEMBELAJARAN. : 2 x 40 menit. Siswa mampu menerapkan konsep gaya dan tekanan untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAN SIMULASI PERCOBAAN PADA MATERI GELOMBANG DALAM PEMBELAJARAN FISIKA KELAS XII SMA

Melalui kegiatan diskusi dan praktikum, peserta didik diharapkan dapat: 1. Merencanakan eksperimen tentang gaya apung

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

BAB III METODE PENGEMBANGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN PENETAHUAN PENERAPAN KONSEP FISIKA PADA PESAWAT TERBANG KOMERSIAL UNTUK SISWA SMA

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 3 (1), 1-5 (2017)

PENGEMBANGAN MODUL MATERI BENTUK PANGKAT DAN AKAR KELAS X UNTUK PEMBELAJARAN DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING

Muhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PPKn DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODE PENELITIAN. Langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan yang mengacu pada

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DALAM BENTUK MODUL FISIKA KONTEKSTUAL PADA MATERI FLUIDA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA/MA

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

Transkripsi:

PF-38: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI HUKUM ARCHIMEDES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA Frans Tonaogy, Agus Setyo Budi, Esmar Budi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta Email: fransto45@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil diskusi dengan guru, data awal berupa angket yang diisi guru Fisika dan pengamatan di kelas tentang kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat khususnya untuk materi. Waktu penelitian dilakukan di SMA Darunnajah pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Media yang dikembangkan berupa Kapal Selam yang dibuat sedemikian rupa hingga menjadi media yang efektif dan efisien dimana selain bisa sebagai alat demonstrasi juga bisa digunakan untuk mengukur berapa besar gaya angkat terhadap kapal selam. Metode yang digunakan adalah metode Research and Development (R&D) dengan menggunakan desain model Borg & Gall. Langkah-langkah penelitian dilakukan peneliti sampai tahap uji coba produk. Pengambilan data validasi media pembelajaran menggunakan instrument berupa angket kepada ahli media dan ahli materi. Hasil penelitian dengan pengembangan media pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan kemampuan analisis siswa khususnya dalam pelajaran Fisika pada materi. Kata kunci: Media pembelajaran, Hukum Archimedes, Kemampuan Analisis. 1. PENDAHULUAN Fisika adalah salah satu mata pelajaran di SMA dan merupakan ilmu dasar. Untuk mempelajari fisika siswa akan dihadapkan pada konsep, hukum dan rumus-rumus fisika guna menyelesaikan masalah yang dihadapi. Salah satu fungsi dan tujuan mata pelajaran fisika adalah mengembangkan kemampuan berfikir analitis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif dan kuantitatif (Depdiknas 2004:7). Pelajaran fisika masih terkesan sulit untuk dipahami karena memiliki konsep yang abstrak dan tidak mudah dihubungkan dengan kejadian sehari-hari dalam kehidupan manusia (Rosenblum, 2008: 1). Pelajaran Fisika harus didesain sedemikian rupa melalui media pembelajaran agar siswa daat lebih tertarik dalam mempelajari fisika (Kim, 2007:497-509). Dalam pemahaman konsep-konsep dasar fisika, disamping memerlukan kemampuan berfikir yang sistematis, juga memerlukan alat bantu guna mengarahkan siswa pada penguasaan itu sendiri yaitu media peraga. Karena bagi siswa yang masih menganggap fisika sebagai mata pelajaran yang masih kurang mudah untuk dipahami, akan lebih tertarik apabila dalam memahami konsep yang ada dengan bantuan media peraga dalam pembelajaran di kelas (Wicaksoni, 2013: 24). Hasil diskusi dengan guru dan pengamatan yang dilakukan terhadap proses pembelajaran, ditemukan beberapa masalah, salah satunya kemampuan analisis siswa rendah yang bisa dilihat dari laporan praktik dimana mereka hanya menulis apa yang dilakukan tanpa melakukan analisis yang dalam (Pardjono, 2009: 258). Kemampuan analisis yang dimiliki tiap siswa tentu berbeda sehingga perlu adanya media pembelajaran yang mampu mendukung peningkatan kemampuan analisis siswa. Penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan analisis siswa dalam pelajaran fisika sangat diperlukan. Salah satu diantaranya pada materi hukum Archimedes. Pengembangan media pembelajaran khususnya dalam pelajaran Fisika telah banyak dilakukan. Hal 130

ini dikarenakan Fisika sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam dimana sebagian besar tidak bisa hanya dijelaskan lewat kata-kata tetapi perlu adanya penggunaan media sebagai alat untuk mempermudah penyampaiannya. Pentingnya penggunaan alat peraga pada materi fluida khususnya ditunjukkan oleh hasil kuesioner dengan beberapa guru dan wawancara dengan beberapa siswa di SMA khususnya kelas XI. Sebagian besar guru mengharapkan adanya media yang bisa menunjukkan secara nyata proses terapung, melayang, dan tenggelam. Begitu juga dengan siswa yang masih sering mengalami kebingungan bagaimana kapal laut yang memilki massa jenis lebih besar dapat mengapung di air. Media yang dikembangkan berupa alat peraga kapal selam yang dapat digunakan sebagai salah satu 2. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan (Research & Development) dengan menggunakan pendekatan model Borg & Gall. Menurut Borg and Gall, penelitian pengembangan ialah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi paket materi pendidikan, seperti materi pembelajaran, buku teks, metode alternatif media pembelajaran fisika pada materi fluida khususnya. Dengan mengembangkan media tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan analisis siswa karena media tersebut memanfaatkan. Alat peraga yang telah ada sebelumnya merupakan rancangan yang dipublikasikan oleh Prof. Dr.Almasdi Syahza, SE., MP. dalam workshop pengembangan profesi guru (http://almasdi.unri,ac,id: 15). Media pembelajaran ini dirancang sebagai alat peraga yang bisa digunakan selain sebagai alat demonstrasi juga bisa digunakan sebagai alat bantu dalam melakukan eksperimen. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan media pembelajaran fisika yang mengarah kepada kemampuan analisis siswa dan meningkatkan kreatifitas guru. pembelajaran, desain instruksional, dan lainlain yang digunakan dalam suatu penelitian pengembangan (Borg and Gall, 2007: 775). 2. Desain Penelitian Desain yang dikembangkan pada penelitian ini merupakan pengembangan dari desain penelitian Borg and Gall. Ada 10 langkah pada desain penelitian ini. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut 131

Studi Literatur Teori dan gambaran umum yang berkenaan dengan penelitian Survei lapangan Alternatif alat peraga yang akan dibuat Tahap 1 Penyusunan kisi-kisi instrumen pengumpulan data Kisi-kisi instrumen yang berkenaan dengan model set Penyusunan instrumen pengumpulan data taksiran Materi yang dibutuhkan dalam Pengumpulan data untuk pembuatan rancangan alat peraga Data taksiran kebutuhan yang dapat menjadi rancangan set Pembuatan rancangan alat peraga Materi pembelajaran berdasarkan taksiran Tahap 2 Uji coba validitas tenaga ahli Pengujian keefektifan model alat peraga Archimedes Instrumen memenuhi syarat Alat peraga yang efektif bagi peserta didik Revisi hal-hal yang diperlukan Set eksperimen layak digunakan setelah penilaian dan hasil Tahap 3 Rekomendasi alat eksperimen Hasil belajar dengan alat peraga Alat Peraga yang teruji Gambar. Tahapan Pengembangan Media Pembelajaran 3. Langkah-Langkah Pengembangan Model Langkah langkah riset pengembangan dapat dikelompokkan menjadi tiga tahapan, yaitu: (1) Penelitian Pendahuluan; (2) Perencanaan Pengembangan Model; (3) Validasi, Evaluasi, dan Revisi (4) Tahap Implementasi. Adapun kegiatankegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi dan menganalisis permasalahan dan kebutuhan guru di sekolah untuk menyampaikan konsep. Penelitian pendahuluan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: Langkah pertama, 132

studi pustaka bertujuan mengumpulkan informasi dan teori yang berhubungan dengan permasalahan yang ada, khususnya pembelajaran fluida pada materi. Langkah kedua, yaitu melakukan survei lapangan untuk memperoleh data mengenai kondisi nyata yang ada dalam pembelajaran fluida pada materi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuesioner, dengan rincian sebagai berikut: a. Kuesioner menggunakan pertanyaan openended untuk mendukung teori, informasi kebutuhan untuk pengembangan media pembelajaran. b. Wawancara. Dalam penelitian dilakukan wawancara dengan pertanyaa open-ended sehingga responded dapat memberikan informasi yang tidak terbatas dari berbagai perspektif (Cresswell, 2008:225). Wawancara mendalam diperlukan untuk memperoleh data tentang proses belajar dan pembelajaran untuk mengembangkan media pembelajaran. Kemudian studi pustaka dan data hasil survei dianalisis, untuk disusun kerangka teoritik yang akan dikembangkan. Langkah ketiga adalah menyusun kisikisi instrumen pengumpulan data yang diikuti oleh langkah keempat, yaitu menyusun instrumen untuk menaksir kebutuhan materi pembelajaran. Langkah kelima yaitu mengumpulkan data lapangan. 1. Perencanaan Pengembangan model Pada perencanaan pengembangan dimulai dengan menentukan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat alat peraga kapal selam, dengan memperhitungkan ukuran dan bentuk. Berapa biaya yang dibutuhkan dan lama waktu pengerjaan juga diperhitungkan. Kemudian membuat gambar atau skema alat peraga, selanjutnya pembuatan alat peraga. Melalui instrumen akan diuji kevalidan, kepraktisan dan kefektifan alat peraga untuk digunakan di dalam proses KBM. 2. Validasi, Evaluasi, dan Revisi Model Alat peraga yang telah selesai dibuat kemudian melalui uji validasi oleh tenaga ahli. Uji validasi bertujuan untuk mengetahui validitas dari alat peraga yang dihasilkan. Kemudian alat peraga akan dievaluasi juga untuk melihat sejauh mana alat peraga bisa dan layak digunakan. Melalui evaluasi kelebihan dan kekurangan alat akan bisa diketahui dan sangat memungkinkan untuk dilakukan perbaikan sehingga media pembelajaran berupa alat peraga ini akan menjadi bagus. Setelah dilakukan perbaikan atau direvisi, barulah alat peraga bisa diimplemetasikan. Jika memungkinkan adanya evaluasi lagi dan direvisi kembali sampai media berupa alat peraga tersebut menjadi lebih bagus. 3. Implementasi Model Alat peraga yang telah divalidasi diuji cobakan kepada siswa kelas XI SMA. Siswa yang mengikuti observasi alat peraga sebanyak satu kelas. Setelah siswa mengikuti uji coba alat peraga selanjutnya siswa diminta untuk mengisi lembar kuisioner. Siswa juga akan diuji dengan tes tertulis untuk mengukur kemampuan analisisnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitan ini yaitu kuisioner dan tes tertulis. Tes tertulis diberikan kepada siswa kelas XI SMA. Kuisioner diberikan kepada tenaga ahli dan siswa kelas XI SMA. Tenaga ahli yaitu praktisi pendidikan fisika yang sudah berpengalaman di bidangnya. Skala penilaian yang digunakan pada masing-masing kuisioner set peralatan termodinamika yang terdiri dari lima kategori yaitu: Skor 5: Sangat Setuju Skor 4: Setuju Skor 3: Sedang Skor 2: Tidak Setuju Skor 1: Sangat Tidak Setuju Batas penilaian ketepatan dan kesesuaian set eksperimen termodinamika untuk dijadikan sebagai alat bantu pembelajaran didasarkan pada kriteria interpretasi skor untuk skala Likert (Ridwan, 2005:87) yaitu: 0 20% : Sangat kurang setuju 21 40% : Kurang 41 60% : Cukup 61 80% : Baik 81 100%: Sangat Baik 3. HASIL PENELITIAN PENDAHULUAN DAN EKSPEKTASI Dari penelitian pendahuluan melalui kuesioner dengan guru didapatkan hasil bahwa sebagian besar guru menginginkan adanya media pembelajaran yang efisien dan efektif yang bisa menunjukkan secara langsung tentang fenomena Fisika yang terjadi khususnya dalam materi Hukum Archimedes. Sebagian yang lain mengatakan bahwa pemanfaatan media pembelajaran masih kurang maksimal bahkan ada yang mengatakan bahwa di sekolah belum tersedia media pembelajaran yang mendukung. Ekspektasi dari penelitian ini adalah dapat memenuhi keinginan para guru tersebut untuk membuat sebuah media yang bisa menunjukkan suatu proses fisika dan bisa dimanfaatkan secara maksimal dalam proses KBM 4. KESIMPULAN Dari hasil peneltian pendahuluan bisa diambil kesimpulan bahwa pengembangan media pembelajaran pada pelajaran fisika memang sangat diperlukan. Tidak hanya sebagai alat demonstrasi 133

tetapi juga dapat digunakan sebagai alat praktek yang mampu meningkatkan kemampuan analisis siswa. DAFTAR PUSTAKA Creswell, John W. 2008. Educational Research. NJ: Pearson Depdiknas. 2004. Panduan Materi Ujian Sekolah SMA/MA 2004-2005 Fisika. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Borg, W.R. and Gall, M.D. 2007. Educational Research, An Introduction 8th Edition. New York: Pearson Inc.. 1983. Educational Research An Introduction, 4th edition. London: Longman Inc. Kim, Minkee. 2007. Development of an instrument for measuring affective factors regarding conceptual understanding in high school physics. Journal of Korea Association of Research Science Education. http://www.ascilite.org.au/ajet/ajet21/muller.html, (diakses tanggal 1 Januari 2013) Pardjono. 2009. Peningkatan Kemampuan Analisis, Sintesis, Dan Evaluasi melalui Pembelajaran Problem Solving. http://eprints.uny.ac.id/3500/1/05atikel_cp_pardjono WARDAYA_EDIT.pdf, (diakses tanggal 2 Januari 2013) Rosenblum, Bruce. 2008. How to Study Physics. http://griffin.ucsc.edu/teaching/08q4-6a/rosenblum%20tips.pdf. (Diakses 1 Januari 2013) Syahza, Almasdi. 2010. Alat Peraga Dalam Rangka Pengembangan Profesi Guru. http://almasdi.unri,ac,id. (Diakses pada bulan Oktober 2013) Wicaksoni, Hendrik Tri. 2013. Pengembangan Alat Peraga Resonator sebagai Alternatif Media Pembelajaran Pada Materi Gelombang Bunyi Kelas XII SMA. Jurnal Radiasi.Vol.3. 134