PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PPKn DI SEKOLAH DASAR
|
|
- Erlin Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PPKn DI SEKOLAH DASAR Ludfi Arya Wardana, S.Pd., M.Pd/ / Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Panca Marga Probolinggo Abstrak Mencermati tujuan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) salah satu misi yang diemban yaitu pembentukan karakter. Karakter dapat diartikan sebagai konsistensi sikap yang semakin lama menjadi kebiasaan atau pola hidup. Keberhasilan penanaman karakter dapat diketahui dengan menggunakan proses penilaian yang jelas. Selain itu, proses penilaian karakter dalam mata pelajaran PPKn dibutuhkan instrumen yang valid sehingga mampu untuk mengukur konsistensi sikap siswa. Selama ini yang terjadi di lapangan guru belum mempunyai instrumen penilaian yang mampu mengukur konsistensi sikap siswa Pengumpulan informasi yang dilakukan dibeberapa sekolah dasar (SD) di Kota Probolinggo ditemukan masalah, yaitu guru belum mampu untuk mengukur konsistensi sikap sehingga penanaman karakter belum diketahui keberhasilannya. Pengumpulan informasi lanjutan dapat disimpulkan bahwa ketidakmampuan guru dalam proses penilaian dikarenakan tidak adanya instrumen penilaian dalam pembelajaran PPKn. Solusi dari permasalahan di atas, yaitu dengan mengembangkan instrumen penilaian yang mampu membaca perkembangan konsistensi sikap siswa dalam beberapa jangka waktu.tujuan penelitian pengembangan ini untuk menghasilkan instrumen penilaian pada mata pelajaran PPKn yang mempunyai tingkat kevalidan, keterterapan dan keterbacaan tinggi. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan O Malley & Pierce yang telah dimodifikasi menjadi: (1) pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk, (4) validasi ahli, (5) uji coba lapangan, (6) produk akhir. Hasil validasi ahli dan uji coba lapangan instrumen penilaian yang dikembangkan mendapatkan nilai dalam kriteria valid dengan revisi kecil (4,11), kriteria sesuai pada keterterapan (4,27), kriteria sesuai pada keterbacaan (4). Penggunaan instrumen penilaian agar maksimal, sebaiknya perlu memperhatikan petunjuk penggunaan dengan seksama. Kesimpulan dari penelitian pengembangan ini instrumen penilaian mempunyai keunggulan, yaitu: (1) instrumen penilaian dapat melihat perkembangan konsistensi sikap sehingga ketercapaian penanaman karakter dapat diketahui, (2) instrumen penilaian terdapat simpulan rapor dan deskripsinya sehingga hasil penilaian dapat diketahui dengan jelas, dan (3) instrumen penilaian dapat digunakan di SD luar Kota Probolinggo karena sudah mempunyai tingkat kevalidan, keterterapan dan keterbacaan yang tinggi. Saran produk instrumen penilaian ini, yaitu: (1) guru harus memahami dengan baik panduan penggunaan instrumen penilaian, (2) melakukan penyebaran secara luas atau diseminasi, dan (3) pengembangan produk lebih lanjut dapat digunakan dan disesuaikan dalam pembelajaran tematik di SD. Kata kunci : Instrumen penilaian karakter, pembelajaran PPKn. Pendahuluan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) adalah salah satu mata pelajaran pokok yang harus ditempuh oleh siswa sekolah dasar (SD). Tujuan utama mata pelajaran PPKn di SD yaitu memfokuskan pada pembentukan warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter. Salah satu kunci penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran PPKn adalah guru. Guru dituntut untuk menanamkan nilai-nilai yang tertuang dalam tujuan pembelajaran PPKn. Indikator keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran PPKn tergantung pada kemampuan penilaian guru terhadap kompetensi siswa. Pada prinsipnya penilaian dalam pembelajaran PPKn tidak 1
2 berbeda dengan penilaian dalam mata pelajaran lainnya, hanya penekanan penilaian dalam mata pelajaran PPKn lebih pada aspek afektif (Winataputra, 2008:125). Menurut Krathwohl (1964) ranah afektif pada tingkat characterization dapat diartikan konsistensi sikap yang sudah menjadi pola hidup atau karakter. Artinya, dalam tingkat characterization konsistensi sikap harus dapat diukur sehingga dalam ketercapaian pembentukan karakter dapat diketahui. Selama ini yang terjadi di lapangan, penilaian karakter pembelajaran PPKn belum dilakukan secara efektif dan efisien. Hal ini disebabkan karena belum adanya instrumen penilaian. Hasil angket yang diberikan ke beberapa guru Kota Probolinggo (3 Agustus 2015) menunjukan bahwa guru belum mampu mengukur konsistensi sikap karena dalam proses pembelajaran guru masih bingung dalam pembuatan instrumen penilaian. Menanggapi hal itu beberapa guru berhasil diwawancarai (29 Agustus 2015), hasil yang diperoleh dapat disimpulkan guru melakukan penilaian sikap dengan pengamatan secara tak terstruktur. Guru belum melakukan penilaian konsistensi perkembangan sikap. Hal ini dilakukan karena terbatasnya pengetahuan dan keterampilan guru sehingga guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan instrumen penilaian. Selain itu, belum adanya contoh instrumen penilaian yang menggambarkan kemampuan sikap menjadi kendala guru dalam melakukan penilaian. Berdasarkan pengumpulan informasi di atas dapat disimpulkan permasalahan yang terjadi, yaitu belum adanya instrumen penilaian yang mampu untuk mengukur konsistensi sikap sehingga dalam pembentukan karakter pada mata pelajaran PPKn belum diketahui keberhasilannya. Kondisi ini tentu tidak sesuai dengan tujuan mata pelajaran PPKn yang mempunyai misi pembentukan karakter. Peneliti berpendapat solusi permasalahan di atas adalah pembuatan instrumen penilaian yang mampu mengukur konsistensi perkembangan sikap. Pembuatan instrumen penilaian merupakan langkah nyata untuk memperbaiki pengambilan informasi tentang perkembangan sikap siswa selama proses pembelajaran sehingga membantu guru untuk mengambil keputusan. Hal ini sejalan pendapat Bull (dalam Wahyuni, 2010:29) penilaian merupakan suatu kegiatan pengumpulan informasi untuk mengambil sebuah keputusan. Pengambilan keputusan yang dilakukan guru didasarkan dalam proses penggunaan instrumen penilaian. Proses penggunaan instrumen penilaian didasarkan pada indikator sikap yang muncul dalam setiap kegiatan pembelajaran sehingga dapat diukur konsistensinya. Jika siswa mulai konsisten dalam kemunculan indikator sikap, maka dapat diartikan siswa mulai konsisten atau membudayakan. Hal ini sejalan dengan kriteria yang dikembangkan Kemendiknas (2010:9-10), yaitu belum terlihat (BT), mulai terlihat (MT), mulai berkembang (MB), dan membudaya karakter (MK) yang masing-masing mempunyai konversi skor serta deskripsi konsistensi. Instrumen penilaian karakter belum banyak dikembangkan di SD terutama pada mata pelajaran PPKn. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Haryani, dkk (2012) dengan judul Pengembangan Instrumen Asesmen Pembelajaran Membaca Puisi Siswa SMP/MTS pada Guru SMP 18 Malang, yaitu instrumen yang telah dibuat sudah menunjukkan kemudahan dalam menilai siswa dan menunjukan kemampuan siswa dalam membaca puisi. Hasil penelitian Wicaksono (2012) dengan judul Pengembangan Instrumen Asesmen Autentik untuk Proses dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS Kelas IV SD, yaitu instrumen asesmen autentik memberikan gambaran kemampuan siswa dan penilaian proses belajar siswa dapat terukur dengan jelas. Hasil penelitian yang dilakukan Bundu (2013) dengan judul Instrumen Asesmen Keterampilan Proses dan Nilai Karakter Berbasis E-Portfolio di Sekolah Dasar. Hasil 2
3 penelitian menyimpulkan instrumen asesmen keterampilan proses berbasis nilai karakter mudah digunakan dan dimodifikasi oleh guru. Beberapa penelitian terdahulu di atas mendukung solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam permasalahan ini diperlukan penelitian dengan judul Pengembangan Instrumen Penilaian Karakter dalam Pembelajaran PPKn di Sekolah Dasar. Metode Metode penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam mengembangkan instrumen penilaian karakter menggunakan model pengembangan model O Malley & Pierce. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan O Malley & Pierce yang telah dimodifikasi menjadi: (1) pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk, (4) validasi ahli, (5) uji coba lapangan, (6) produk akhir. Uji coba kelayakan produk yang dilakukan meliputi: (1) uji validasi dari ahli isi/materi dan ahli evaluasi pembelajaran dan (2) uji coba lapangan. Subjek uji coba meliputi ahli isi/materi, ahli evaluasi pembelajaran, dan beberapa guru di Kota Probolinggo. Instrumen pengumpulan data yang digunakan antara lain lembar validasi para ahli, angket tanggapan siswa dan angket tanggapan guru. Analisis data yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini yaitu analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil Penelitian dan Pengembangan a. Data Uji Validasi Ahli Isi/Materi Ahli isi/materi dipercayakan untuk memvalidasi produk pengembangan yaitu Bapak Drs. Imam Nawawi, M.Si. Beliau merupakan dosen pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Selain itu, beliau juga telah melakukan beberapa penelitian terutama pada mata pelajaran PPKn SD. Hasil perolehan uji validasi instrumen penilaian menunjukkan perolehan sebesar 3,95 dan hasil tersebut mendapat kriteria cukup valid. b. Data Uji Validasi Ahli Evaluasi Pembelajaran Ahli evaluasi pembelajaran dipercayakan sebagai validator evaluasi pembelajaran yaitu Ibu Dr. Titik Harsiati, M.Pd., beliau merupakan dosen Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang dan Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Hasil perolehan uji validasi instrumen penilaian menunjukkan perolehan hasil sebesar 4,28. Setelah dikonversi pada tabel tingkat kelayakan, produk tersebut termasuk dalam kategori valid. c. Data Uji Coba Lapangan Subjek dalam uji lapangan ini yaitu beberapa guru Kota Probolinggo dan siswanya yang berjumlah 45 orang. Data uji coba lapangan bertujuan untuk mengetahui tingkat keterterapan dan keterbacaan produk. Tingkat keterterapan diambil dari angket tanggapan guru dan siswa. Tanggapan guru dikumpulkan melalui angket yang diberikan peneliti pada guru. Hasil tanggapan guru terhadap keterterapan instrumen penilaian menunjukkan perolehan nilai dengan sebesar 4,3. Sedangkan hasil tanggaan siswa menunjukkan presentase skor sebesar 4,25. Setelah dikonversi, skor tersebut sebesar 4,27 berkategori sesuai. 3
4 Tingkat keterbacaan diambil dari angket tanggapan guru dan siswa. Tanggapan guru dikumpulkan melalui angket yang diberikan peneliti pada guru. Hasil tanggapan guru terhadap keterterapan instrumen penilaian menunjukkan perolehan nilai dengan sebesar 4. Sedangkan hasil tanggaan siswa menunjukkan presentase skor sebesar 4. Setelah dikonversi, skor tersebut sebesar 4 berkategori sesuai. Pembahasan Kevalidan instrumen penilaian karakter diambil dari hasil validasi ahli yang merupakan data yang paling penting untuk merevisi produk agar lebih sempurna. Berdasarkan hasil uji ahli evaluasi pembelajaran diperoleh nilai sebesar 4,28 yaitu nilai tersebut valid. Saran dari ahli evaluasi pembelajaran yaitu instrumen penilaian karakter harus mengukur tingkat konsistensi siswa minimal 1 semester sehingga diketahui konsistensi sikap. Hal ini sejalan Kemendiknas (2010:9-10) bahwa deskripsi sikap pada pedoman penskoran hasil belajar afektif mengukur tingkat konsistensi sikap siswa. Selain itu, pada jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) porsi sikap lebih dominan dari pada pengetahuan dan keterampilan. Hal ini sejalan dengan keseimbangan aspek sikap lebih berat daripada aspek keterampilan dan aspek pengetahuan. Marzano (dalam Kemendikbud, 2013:9). Instrumen penilaian karakter menunjukan kemampuan siswa dalam membuat karya. Karya yang dihasilkan berupa peta sederhana, semboyan dan esai. Siswa lebih antusias dalam proses pembelajaran dan hasil kegiatan siswa lebih autentik. Hasil uji ahli materi atau isi mendapatkan nilai 3,95 termasuk dalam kualifikasi cukup valid, sehingga hanya memerlukan revisi kecil. Revisi yang dilakukan berkaitan dengan indikator sikap dibuat lebih operasional sesuai dengan konteks kegiatan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Ruminiati (2007:115) yang mengatakan bahwa PPKn merupakan pendidikan yang cenderung pada pendidikan aspek afektif tetapi tanpa meninggalkan aspek yang lain. Selain itu, menurut Winataputra (2008:125) secara umum penilaian dalam PPKn sama dengan mata pelajaran lainnya, tetapi penekanannya cenderung pada aspek afektif. Dengan demikian perubahan dilakukan pada indikator sikap dibuat lebih operasional dan disesuaikan dengan konteks kegiatan pembelajaran yang akan diukur. Hasil uji keterterapan dan keterbacaan dilihat dari hasil uji coba lapangan menyatakan bahwa instrumen penilaian karakter memperoleh skor 4,2 dengan kategori sesuai, sedangkan hasil keterbacaan memperoleh skor 4 dengan kategori sesuai. Saran dari dibuat simpulan rapor tentang konsistensi sikap agar mempermudahkan guru dalam melaporkan kepada orang tua. Dengan demikian proses pelaporan nilai konsistensi sikap siswa lebih sederhana. Pencapaian skor yang telah didapat pada uji lapangan cukup tinggi hal tersebut sejalan dengan teori keterterapan menurut Brown (2004:5) alat penilaian dikatakan memiliki keterterapan yang tinggi, jika dapat dilakukan guru pada kondisi apapun. Hal ini menunjukan instrumen penilaian ini sesuai dengan teori keterterapan. Selain itu, hasil uji keterbacaan menurut Harjdasujana (1999:10) kalimatnya mudah dipahami, paragraf-paragrafnya memiliki kesatuan dan isi yang memadai, bab-babnya runtut dan gaya bahasanya sederhana. Skor yang diperoleh dari lapangan instrumen penilaian menunjukan sesuai dengan teori keterterapan karena petunjuk pembelajaran dan prosedur penilaian dapat dipahami oleh guru dan siswa. 4
5 Simpulan dan Saran Produk instrumen penilaian karakter dalam pembelajaran PPKn di SD yang telah dikembangkan memenuhi tingkat kelayakan produk dan dapat digunakan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan instrumen ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan produk yang telah disusun adalah sebagai berikut. 1. Terdapat simpulan rapor dan deskripsi sehingga diketahui hasil pembentukan karakter siswa. 2. Instrumen penilaian menggambarkan keadaan sesungguhnya siswa dalam membuat karya. 3. Siswa antusias dalam pembelajaran karena kegiatan lebih autentik dengan membuat peta sederhana, membuat semboyan, dan membuat esai. Adapun kelemahan produk ini, sebagai berikut. 1. Guru membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pedoman penskoran yang digunakan. 2. Terlalu banyak siswa menjadi kendala penilaian sikap dalam proses pembelajaran. Produk instrumen penilaian karakter yang telah dikembangkan dapat digunakan secara maksimal jika guru dan siswa mempelajari terlebih dahulu petunjuk penggunaan agar memudahkan dalam proses pembelajaran. Produk ini juga dapat dimanfaatkan untuk kalangan lebih luas dengan penyesuaian terutama penyesuaian pada karakteristik siswa sebagai pengguna. Lebih lanjut instrumen penilaian ini dapat dikembangkan penilaian sikap dikembangkan dalam kegiatan-kegiatan di luar kelas, pengamatan hasil penilaian konsistensi sikap dilakukan 1 semester dan instrumen penilaian dapat dikembangkan pada sikap sesuai dengan Kompetensi Dasar. Selain itu, dalam implementasi Kurikulum 2013 instrumen penilaian karakter ini dapat digunakan dalam pembelajaran tematik di SD. Daftar Rujukan Akbar, S Pendidikan Karakter Bangsa Melalui Pendekatan Menyeluruh. Malang: FIP UM. Akbar, S Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Achmad, R Penerapan Asesmen Auntentik Berbasis Konstruktivisme untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Biologi di Kelas X-1 SMAN 2 Malang. Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPs UM. Arifin, Z Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Baswardono, D Pendidikan Karakter di Rumah. Conference Proceeding. Malang: Program Studi Psikologi FIP UM. Bundu, P Model Asesmen Keterampilan Proses dan Nilai Karakter Berbasis E- Portfolio di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan Se-Indonesia, 17:
6 Borg, W.R, and Gall, M.D Education Reseacrh An Introduction (Fourth Edition). New York: Longman Inc. Gall, M. D. dkk Educational Research An Introduction (7th ed.). New York: Person Education Inc. Brown, H.D Language Assesment: Pricipples and Classroom Practice. New York: Pearson Education Inc. Danielson, Charlote, & Marquez, Elizabeth A Collection of Perfomance Task And Rubrics: High School Mathematics. Larchmont, Ny: Eye On Education.Inc. Djaali & Pudji, Mujiono Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo. Harsiati, T Penerapan Penilaian Otentik (Authentic Assesment) Berbentuk Portofolio dalam Upaya Peningkatan Proses dan Hasil Penulisan Karya Ilmiah pada Perkuliahan Bahasa Indonesia Keilmuan di Universitas Negeri Malang. Malang: Lemlit UM. Harsiati, T Penerapan Pendekatan Konstruktivis dan Peneilaian autentik (Portofolio) dalam Upaya Peningkatan Kualitas Perkuliahan Evaluasi PBI pada Mahasiswa JPBSI UM. Laporan Hasil Penelitian LPTK UM. Harsiati, T Penilaian dalam Pembelajaran (Aplikasi pada Pembelajaran Membaca dan Menulis). Malang: Percetakan Universitas Negeri Malang. Hajdasujana, dkk Evaluasi Keterbacaan Buku Teks Sunda untuk SD di Jawa Barat. Jakarta: Depdikbud. 6
PENGEMBANGAN PERANGKAT ASESMEN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENGEMBANGAN PERANGKAT ASESMEN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Abdul Basit Program Studi PGSD Universitas Panca Marga email:abdulbasit@upm.ac.id Ludfi Arya Wardana Jl. Yos Sudarso
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG Nur Fadilah Sri Untari Siti Awaliyah Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I Lilik Suhartatik Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Fenomena mengenai rendahnya tingkat kemampuan siswa terhadap
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ASESMEN PENUGASAN MENULIS TEKS EKPOSISI DENGAN RANGSANGAN MASALAH AUTENTIK
Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 3 Bulan Maret Tahun 2016 Halaman: 314 325 PENGEMBANGAN ASESMEN PENUGASAN MENULIS TEKS EKPOSISI
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE GUGUS 2 KECAMATAN NGANTANG
PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE GUGUS 2 KECAMATAN NGANTANG Sisca Wulandari 1, Sukamti 2, dan Dimyati 3 Mahasiswa S2 Pendidikan Dasar Pascasarjana
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
Pedagogy Volume 2 Nomor 1 ISSN 2502-3802 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Ahmad Fadillah 1 Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK.
TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 1, Januari 2017 Halaman: 10-15
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) pada hakikatnya meliputi empat unsur utama yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut saling berkaitan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini mengembangkan buku ajar pendamping pada tema 5 (pahlawanku) kelas 4 sekolah dasar dengan menggunakan model penelitian berupa
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS KURIKULUM 2013
PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS KURIKULUM 2013 Andra Setia Bhakti 1, Sentot Kusairi 2, dan Muhardjito 3 E-mail: ardna_star001@yahoo.com ABSTRAK: Salah satu elemen perubahan Kurikulum 2013
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR PADA MATERI TITRASI ASAM BASA KELAS XI-MIA SMAN 4 KOTA JAMBI OLEH ALANISA LOLA PASARIBU NIM RSA1C112010 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan media pembelajaran modul virtual yang digunakan diadaptasi dari model penelitian dan pengembangan Borg and Gall yang secara skematik tahapan
Lebih terperinciT-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
T-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI Allen Marga Retta 1 1 Email: Allen_marga_retta@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MEMBACA KELAS VII SMP
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MEMBACA KELAS VII SMP Nila Maulana 1 Imam Agus Basuki 2 Bustanul Arifin 3 Universitas Negeri Malang Jalan Semarang No. 5 Malang Email: nila_maulana@yahoo.co.id
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. SIL/TSP/PTK 205/13 Revisi: 00 Tgl: Hal 1 dari 5 MATA KULIAH : METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN KODE MATA KULIAH : PTK 205 SEMESTER : GENAP PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN (S1)
Lebih terperinciSeminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SD Linda Rachmawati, Bagus Amirul Mukmin Universitas Nusantara PGRI Kediri
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBEJARAN BONEKA KAUS KAKI BERBASIS LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBEJARAN BONEKA KAUS KAKI BERBASIS LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR Erwin Putera Permana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciPengembangan E-portofolio Tematik-Terpadu Berbasis Web Blog untuk Menanamkan Karakter Kritis dan Kreatif melalui Pembelajaran IPA
Pengembangan E-portofolio Tematik-Terpadu Berbasis Web Blog untuk Menanamkan Karakter Kritis dan Kreatif melalui Pembelajaran IPA Arfilia Wijayanti 1 dan Moh. Aniq Khairul Basyar 2 Universitas PGRI Semarang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG
PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG Dwi Retno Pintarti, Hadi Suwono, dan Noviar Darkuni
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN AUTENTIK KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN DAN TEKS FABEL UNTUK SISWA SMP/MTS YANG MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013
Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 3 Bulan Maret Tahun 2016 Halaman: 421 427 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN AUTENTIK KETERAMPILAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR Wahyu Pramudita Sari (1), Drs. H. Winarto, M.Pd, Drs. Dwi
Lebih terperinciANALISIS KESESUAIAN BUKU SISWA KELAS V TEMA PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN DENGAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TEMATIK DAN PENDEKATAN SAINTIFIK
ANALISIS KESESUAIAN BUKU SISWA KELAS V TEMA PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN DENGAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TEMATIK DAN PENDEKATAN SAINTIFIK (1) Nilamsari Damayanti Fajrin, (2) Sa dun Akbar, dan (3) Sutarno.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika
59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Penelitian pengembangan modul pembelajaran Fisika berbasis scientific approach yang dilakukan meliputi tahapan:
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs Nanik Susilowati Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Seorang pendidik dituntut kreativitasnya untuk mampu menyusun
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI OLEH: 1. Dhika Riyana NIM. A1C310004 2. Dra. Jufrida, M.Si. NIP. 196608091993032002
Lebih terperinciAgung Widodo, Muhammad Thariq Azis Universitas Muhammadiyah Sukabumi Abstrak
Volum DOI: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN (PJOK) TERINTEGRASI DENGAN AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN BAHASA ARAB (ISMUBA) DI SD/MI MUHAMMADIYAH Agung Widodo, Muhammad Thariq Azis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian
Lebih terperinciPengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama
Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 213 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama Putri Handayani Sitompul 1, Syarifuddin 2 1 SMP Negeri 1 Perbaungan, Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran. Perangkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan dengan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika model TADIR dengan mengintegrasikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN Rahma Widiantie 1, Lilis Lismaya 2 1,2 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kuningan Email: rahmawidiantie@gmail.com
Lebih terperinciARTIKEL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR DESAIN BERBASIS KEARIFAN LOKAL BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN SENI RUPA
ARTIKEL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR DESAIN BERBASIS KEARIFAN LOKAL BAGI MAHASISWA PENDIDIKAN SENI RUPA Oleh: Ketua: Eni Puji Astuti, M.Sn Anggota: Ismadi, M.A Dibiayai DIPA BLU Universitas
Lebih terperinciANALISIS BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS IX. Oleh Meilia Pratiwi Drs. Syamsul Arif, M.Pd.
ANALISIS BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS IX Oleh Meilia Pratiwi Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi, konsistensi,
Lebih terperinci40 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 1, No. 1, 2016, hlm 40-46
40 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 1, No. 1, 2016, hlm 40-46 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, 2016, hlm. 40-46 Tersedia Online di http://journal.um.ac.id/index.php/bk JKBK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 2009). Maka penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran penerapan
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk membuat
Lebih terperinciPengembangan Instrumen Penilaian Autentik untuk Mengukur Sikap Sosial Peserta Didik SMA Kelas X pada Pembelajaran Fisika
Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik untuk Mengukur Sikap Sosial Peserta Didik SMA Kelas X pada Pembelajaran Fisika Nadya Nur Anggraheni, Sriyono, Nur Ngazizah Universitas Muhammadiyah Purworejo Jl.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA
PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Lebih terperinciModel Berbasis Portofolio untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKN
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) ISSN Cetak: 2477-8524-ISSN Online: 2502-8103 http://jurnal.iicet.org DOI : https://doi.org/10.29210/ Volume 1 Nomor 3, 2017, hlm 19-26 /02017105 Info Artikel:
Lebih terperinciOleh : Qomaria Amanah Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK SISWA KELAS VIII SEMESTER I Oleh : Qomaria Amanah Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Mojolaban yang beralamat di Jl. Veteran No. 69 Mojolaban, Sukoharjo.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA oleh Ida Zulaeha dan Deby Luriawati Fakultas Bahasa dan Seni UNNES ABSTRAK Micro teaching
Lebih terperinciPENERAPAN ASESMEN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PECAHAN
Tersedia secara online http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/ EISSN: 2502-471X DOAJ-SHERPA/RoMEO-Google Scholar-IPI PENERAPAN ASESMEN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PECAHAN Arif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG Anita Puspita Handayani 1, Muhardjito 2, Sumarjono 3,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia bahkan tidak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia bahkan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan proses kehidupan manusia, dengan kata lain, kebutuhan manusia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and Develepment). Penelitian R & D (Research and Develepment) adalah suatu proses atau
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model materi ajar sintaksis
103 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model materi ajar sintaksis berbasis linguistik fungsional yang cocok bagi mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Performance assesment merupakan cara penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa saat melakukan sesuatu (Uno, 2012). Performance assesment merupakan penilaian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan metode penelitian yang dilaksanakan. Uraian tersebut diawali dengan uraian tentang lokasi dan subjek penelitian, desain dan metode penelitian yang digunakan,
Lebih terperinciKata Kunci: instrumen penilaian, benar-salah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dinamika rotasi, kesetimbangan tegar
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES BENAR-SALAH UNTUK MENILAI KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA PADA MATERI DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Aliyyatus Sa adah, Sugiyanto, S.Pd, M.Si, dan Drs.
Lebih terperinciPenerapan Teori Konstruktivisme
Penerapan Teori Konstruktivisme untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Nilai Kebersamaan dalam Merumuskan Pancasila Pada Siswa Kelas IV SDN 4 Sumberagung Eko Supriyadi 1 1 SDN 4 Sumberagung, Tulungagung
Lebih terperinciBAHAN AJAR BERBASIS WEBSITE MATA KULIAH WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG.
TEKNO, Vol 26 September 2016, ISSN : 1693-8739 BAHAN AJAR BERBASIS WEBSITE MATA KULIAH WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Hari Putranto Abstrak: Mata
Lebih terperinciKata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN SWISHMAX-4 PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA KELAS X Bery Fredy Universitas Negeri Malang Email:beryfredy@gmail.com
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)
46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sebuah harapan, keinginan, tuntutan dan pandangan bersama. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah investasi jangka panjang sebagai modal perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Pencapaian dan peningkatan mutu pendidikan menjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 145) produk penelitian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN MENULIS TEKS PERCAKAPAN UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH SITI NURHASANAH NIM
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN MENULIS TEKS PERCAKAPAN UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH SITI NURHASANAH NIM 107211402893 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA INDONESIA PRODI
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial
Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Pengembangan Penilaian Autentik Berbasis Karakter pada Ranah Keterampilan di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan M. Ridha S. Damanik dan Deny Setiawan* Jurusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan
42 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan
Lebih terperinciPF-38: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI HUKUM ARCHIMEDES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA
PF-38: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI HUKUM ARCHIMEDES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA Frans Tonaogy, Agus Setyo Budi, Esmar Budi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta
Lebih terperinciBAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and
24 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian pengembangan modul pembelajaran menulis puisi berbasis experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and Development
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X Cahya Prasetya, Widjianto, Mudjihartono Universitas Negeri
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Holifa Cahyo Ning Arif, Mimien Henie Irawati, Susilowati Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciMuhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi
PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL TIGA DIMENSI STRUKTUR KRISTAL DAN SIMETRI KRISTAL BERBASIS SKETCHUP UNTUK MENUNJANG PERKULIAHAN FISIKA ZAT PADAT DI JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Muhammad Amil Busthon
Lebih terperinciPENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK PADA PRAKTIKUM SUBMATERI KOEFISIEN DISTRIBUSI MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA
1 PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK PADA PRAKTIKUM SUBMATERI KOEFISIEN DISTRIBUSI MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA Putri Hazarianti, Masriani, Lukman Hadi Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email:
Lebih terperinciKeywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME UNTUK SISWA SMAN 1 KEPANJEN KELAS XI Oleh Mohammad Charisun 1, Mimien Henie Irawati
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan pendidikan (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar pada mata pelajaran IPS
Lebih terperinciUniversitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 ANALISIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan tantangan yang akan dihadapi oleh anak bangsa pada masa kini maupun masa yang akan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan
24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan
31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D.
Lebih terperinciPengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola Luhur Agus Utomo, Muslimin, Darsikin Email: luhur.utomo93@gmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV DI SDN SE- KABUPATEN MALANG
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV DI SDN SE- KABUPATEN MALANG Kiki Calista 1), Syaiful Imam 2), Endang Setyo Winarni 2)* Universitas Negeri
Lebih terperinciArtikel Penelitian Kolaborasi
Artikel Penelitian Kolaborasi PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI, SISTEM PENDINGIN AIR DAN TRANSMISI OTOMATIS PADA SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI Oleh: Noto Widodo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan dan perubahan suatu bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perubahan adalah pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA
PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA Rosy Irmaningtyas, Istamar Syamsuri, dan Susilowati Universitas
Lebih terperinciSeminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014
Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 4 MENGEMBANGKAN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA TIGA TINGKAT SEBAGAI ALAT EVALUASI MISKONSEPSI MATERI OPTIK Sri Lestari Handayani, Ani Rusilowati dan Sugianto Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,
Lebih terperinciISSN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE PENELITIAN PENDIDIKAN DENGAN ADDIE MODEL. Oleh: I Made Tegeh 1 dan I Made Kirna 2 ABSTRAK
ISSN 1829-5282 12 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE PENELITIAN PENDIDIKAN DENGAN ADDIE MODEL Oleh: I Made Tegeh 1 dan I Made Kirna 2 1 Dosen Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Undiksha 2 Dosen Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. karakter peduli kesehatan siswa SMP melalui pembelajaran pada materi sistem
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif karena penelitian ini bermaksud untuk mengetahui gambaran penerapan asesmen untuk menilai karakter
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS KINERJA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MODEL REACT DI SMA KELAS X SEMESTER 2
1 PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS KINERJA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MODEL REACT DI SMA KELAS X SEMESTER 2 Dewi Wulandari 1, Sugiyanto, dan Dwi Haryoto. Jurusan Fisika, FMIPA Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA Susilawati Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI Semarang Jln. Lontar No. 1 Semarang susilawatiyogi@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan
BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian ini mengacu pada model Research and Development (R & D) dari Borg
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan
39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN MENGAJAR DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SD
PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN MENGAJAR DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SD Suharjo Sutrisno Prodi PGSD FIP Universitas Nergeri Malang Jl. Semarang 5 Malang.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Wonomulyo, dapat ditarik kesimpulan: 1. Karakteristik perangkat pembelajaran: - Karakteristik RPP
Lebih terperinciTEKNIK EVALUASI BIDANG STUDI ILMU PERPUSTAKAAN. Oleh: Gatot Subrata, S.Kom
TEKNIK EVALUASI BIDANG STUDI ILMU PERPUSTAKAAN Oleh: Gatot Subrata, S.Kom Abstrak: Teknik evaluasi bidang studi ilmu perpustakaan dapat menggunakan teknik pengumpulan data teknik tes, non tes, dan penilaian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono
TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 1, PEBRUARI 2013:51 62 PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH Suwasono Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan e-modul online
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi
v DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah
Lebih terperinciPENELITIAN TINDAKAN KELAS (CAR) Dwiyanto Djoko Pranowo, M.Pd
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CAR) Dwiyanto Djoko Pranowo, M.Pd 1 ) A. Pendahuluan Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara, antara lain: melalui peningkatan kualifikasi pendidik dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan
Lebih terperinciANALISIS MUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA BUKU SISWA KELAS VI SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR
ANALISIS MUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA BUKU SISWA KELAS VI SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR Latifatul Chabibah, Suharjo dan Muchtar, Universitas Negeri Malang E-mail: latifatul_chabibah@yahoo.com; suharjofipum@yahoo.com;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang berbagai genre teks bahasa Indonesia sesuai dengan jenjang pendidikan. bahasa Indonesia (Permendikbud, No 60 tahun 2014).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara umum diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi para siswa. Kemampuan berkomunikasi siswa yang dimaksud adalah menggunakan
Lebih terperinciLembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA
PENGEMBANGAN BUKU AJAR MKU BAHASA INDONESIA BERBASIS KARAKTER BAGI MAHASISWA IKIP PGRI MADIUN Agus Budi Santoso 1, Dwi Rohman Soleh 2, Eni Winarsih 3 1,2,3 FKIP, Universitas PGRI Madiun Email: 1 agusbudisantoso994@yahoo.co.id,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL AUDIO VISUAL UNTUK PELATIHAN PEMBIAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF ABSTRACT PENDAHULUAN
PENGEMBANGAN MODUL AUDIO VISUAL UNTUK PELATIHAN PEMBIAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF Rahmah 1*, Rayandra Asyhar 2, Muhammad Rusdi 2 1 SMK Negeri 2 Muara Jambi, 2 Universitas Jambi ABSTRACT This article is
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Penelitian dan Pengembangan 1. Model Penelitian dan pengembangan Menurut Sugiyono dalam bukunya, metode penelitian dan pengembangan (dalam bahasa Inggris Research
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah. Dalam perencanaan kurikulum lembaga pendidikan tahapan pertama
143 BAB V PEMBAHASAN A. Perencanaan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Dalam perencanaan kurikulum lembaga pendidikan tahapan pertama yang harus dilalui adalah pembentukan tim pengembang kurikulum. Dalam kegiatan
Lebih terperinci