HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA ISTANO BASA PAGARUYUNG

dokumen-dokumen yang mirip
Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA ISTANO BASA PAGARUYUNG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEASIDE HOTEL DI KAWASAN PANTAI TIRTA SAMUDRA JEPARA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Hotel Resort sebagai Fasilitas Akomodasi Penginapan Kelas Menengah ke Atas

sebagai Pengembangan Kawasan Perumahan Graha Candi Golf BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

PURWOKERTO EXPO CENTER Oleh : Larasati Probosiwi,, Budi Sudarwanto, Agung Dwiyanto

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA ISTANO BASA PAGARUYUNG

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

REDESIGN OF REST AREA GAS STATION REMBANG PENEKANAN DESAIN EKOWISATA

DAFTAR LAMPIRAN. Tabel luas ruangan bangunan fungsi campuran (mix use building)

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN CANDI IJO RESORT

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

HOTEL BAWAH LAUT DI PERAIRAN PULAU MENJANGAN KEPULAUAN KARIMUNJAWA DENGAN PENEKANAN DESAIN HI-TECH ARCHITECTURE

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN

CITY HOTEL BINTANG TIGA DI PEKALONGAN CITY HOTEL BINTANG TIGA DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR

FASILITAS PERNIKAHAN ADAT BATAK TOBA DI BEKASI DENGAN PENEKANAN DESAIN VERNAKULAR

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4

& ><&$& JNWMa Dl KAWASAN W,SATA &m & & &

III.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) HOTEL RESORT SYARIAH DI KAWASAN WISATA NGARAI SIANOK BUKITTINGGI

BATURADEN RESORT, PURWOKERTO TAOFIK HIDAYAH TEKNIK ARSITEKTUR

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Hotel Resort Bintang 3 Di Indramayu

HOTEL RESORT DI PANTAI MANGGAR BALIKPAPAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR TROPIS

HOTEL BUTIK DI SOLO BARU

BAB III: DATA DAN ANALISA

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG

BAB III ANALISIS Analisis Keruangan

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

CITY HOTEL BINTANG TIGA DI SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS. Sirkulasi 60% : 60% X 3622 RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS 40 X 2 = 80 M M X 20 = 40 M M 2

46 Andhy Setiawan

BAB V. KONSEP dan PROGRAM DASAR PERENCANAAN dan PERANCANGAN ARSITEKTUR

KRITERIA PENENTU TIPOLOGI PROPERTI HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO HATTA

MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bab II. Sumber Inspirasi. bernuansa natural. Bandara ini sangat jelas mengandung tema Neo-Vernakular

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

DENAH ALTERNATIF 1 LANTAI 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

BAB VI HASIL RANCANGAN

Minggu 2 STUDI BANDING

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO HOTEL RESORT DI KAWASAN EMBUNG KLEDUNG TEMANGGUNG TUGAS AKHIR DOSEN PEMBIMBING 1 : IR. DJOKO INDROSAPTONO, MT

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

SMK PARIWISATA DI KOTA PEMALANG

BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Program Perencanaan Arsitektur Aspek Fungsional

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Kebutuhan Ruang Ruang Aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

Tugas Akhir 127/49 Redesain Pengadilan Negeri Semarang Kelas IA Khusus BAB IV STUDI BANDING LOKASI

HOTEL RESOR DI TANJUNG JAYA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

Penzoningan pada Hotel Resor di Kawasan Obyek wisata pantai tanjung Kasuari dibagi menjadi 4.

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang Unit Pengelola No Nama Ruang Jumlah Luas Kegiatan Utama (Administrasi) A. Pengelola Yayasan 1.

Sampit. Desain Shopping Arcade ini juga merespon akan natural setting, Dalam aktivitas urban, desain Shopping Arcade dapat menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

DESA WISATA DI KAWASAN RAWA PENING DENGAN PENEKANAN DESAIN EKOWISATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KUESIONER. Fasilitas yang diperlukan untuk asrama (boleh pilih lebih dari satu) a. Kantin. e. Laundry b. Warnet. f. Mini Market c.

ENTERTAIMENT PLAZA BEKASI

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAGIAN DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

mendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P

LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT APUNG

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG

Sempur Park Hotel - Bogor

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT DI PULAU SAMOSIR. Kegiatan Privat

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA ISTANO BASA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Oleh : Yolanda Fransiska, Wijayanti, Bambang Adji Murtomo Kabupaten Tanah Datar adalah daerah destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan karena ditunjang oleh alamnya yang indah dan keluhuran budayanya. Beragam pilihan objek wisata ada di daerah ini salah satunya Istano Basa Pagaruyung. Dengan objek wisata yang masih banyak di setiap kecamatan mestinya menjadi daya tarik yang cukup kuat untuk pengembangan kegiatan kepariwisataan di daerah ini, namun nampaknya masih belum digarap dengan baik. Menyadari akan hal ini maka perlu dipikirkan sarana akomodasi yang dapat menarik serta mendukung sektor pariwisata di kawasan wisata Istano Basa Pagaruyung. Hotel resort sebagai tempat penginapan sangat dibutuhkan di kawasan wisata Istano Basa Pagaruyung, karena dengan memanfaatkan potensi alam yang ada dan memberikan kemanjaan kepada pengunjung dengan beberapa fasilitas tambahan, akan memberikan kepuasan dan nilai jual yang tinggi bagi hotel atau penginapan lainnya. Kata kunci : Istano Basa Pagaruyung, Wisata, Hotel Resort 1. Latar Belakang Berwisata merupakan salah satu kebutuhan manusia yang terkadang perlu dipenuhi. Dengan berwisata diharapkan akan memberikan suasana baru sebagai penyegar pikiran dan tubuh manusia akan rutinitas dalam pekerjaan sehari-hari yang melelahkan, dengan diciptakannya sarana wisata hal ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kota, apalagi bila sarana tersebut ditunjang dengan adanya sebuah penginapan bagi mereka yang datang dari luar kota. Kabupaten Tanah Datar adalah daerah destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan karena ditunjang oleh alamnya yang indah dan keluhuran budayanya. Beragam pilihan objek wisata ada di daerah ini. Pengembangan kegiatan kepariwisataan di Kabupaten Tanah Datar masih memerlukan penanganan serius. Hal ini disebabkan kegiatan kepariwisataan relatif masih jalan ditempat, karena penanganan pariwisata relatif masih rendah. Dengan objek wisata yang masih banyak di setiap kecamatan mestinya menjadi daya tarik yang cukup kuat untuk pengembangan kegiatan kepariwisataan di daerah ini, namun nampaknya masih belum digarap dengan baik. Objek wisata ini merupakan objek wisata primadona Kabupaten Tanah Datar. Menyadari akan hal ini maka perlu dipikirkan sarana akomodasi yang dapat menarik serta mendukung sektor pariwisata di kawasan wisata Istano Basa Pagaruyung. Tempat penginapan seperti Hotel Resort diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi yang dapat mendukung sektor pariwisata, karena dalam membicarakan pariwisata kita tidak dapat terlepas dari sektor akomodasi seperti hotel dan sejenisnya. I M A J I - V o l. 4 N o. 1 J a n u a r i 2 0 1 5 237

2. Tinjauan Pustaka 2.1.Tinjauan Pariwisata Menurut UU No.10/2009 tentang kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, dan pemerintah Koen Meyers (2009), pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh semntara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur serta tujuan-tujuan lainnya. 2.2.Tinjauan Hotel Resort Menurut SK Menparpostel No.KM 34/HK 103/MPPT-87, hotel merupakan suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan pemerintah. Resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. (Dirjen Pariwisata, Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988). Hotel Resort adalah hotel yang biasanya terletak di luar kota, di pegunungan, di tepi pantai,di tepi danau atau di daerah tempat berlibur/rekreasi yang memberikan fasilitas menginap kepada orang yang sedang berlibur dalam jangka waktu relatif lama, fasilitas yang disediakan agak beragam, lebih rileks, informal dan menyenangkan (R.S. Damarjati, Istilah-Istilah Dunia Pariwisata). 2.3.Tinjauan Arstektur Neo Vernakular Arsitektur Neo-Vernacular merupakan suatu paham dari aliran Arsitektur Post-Modern yang lahir sebagai respon dan kritik atas modernisme yang mengutamakan nilai rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi industri. Arsitektur Neo-Vernacular merupakan arsitektur yang konsepnya pada prinsipnya mempertimbangkan kaidah-kaidah normative, kosmologis, peran serta budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan, alam, dan lingkungan. Arsitektur Neo- Vernacular merupakan perpaduan antara bangunan modern dengan bangunan bata pada abad 19. 2.4.Tinjauan Unversal Desain Menurut Molly Folente Story (Universal Design Handbook 2 nd Edition, 2011) prinsip-prinsip utama universal design, yaitu : a. Equitable Use b. Flexibility in Use 238 I M A J I - V o l. 4 N o. 1 J a n u a r i 2 0 1 5

c. Simple and Intuitive Use d. Perceptible Information e. Tolerance for Error f. Low Physical Effort g. Size and Space for Approach and Use Batas-batas tapak sebagai berikut: Utara : Hutan Selatan : Sawah Barat : Istano Basa Pagaruyung Timur : Sawah 3. Lokasi Lokasi Terletak di Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Tanah Datar. 4. Konsep Desain Analisa Bentuk Atap Tapak ini terletak di sebelah timur utara Istano Basa Pagaruyung yang merupakan sebuah lahan kosong yang cukup luas. Luas total tapak adalah sebesar : 20.554,6 m 2 Lebar jalan menuju tapak : 4 m 5. Desain 5.1.Program Ruang a. Kelompok Hunian No Ruang Luas (m²) K x S 1 Superior 696 m 2 2 Deluxe 624 m 2 3 Suite 294 m 2 4 Family 1.400 m 2 Jumlah 3.014 m 2 Sirkulasi 30% 904.2 m 2 jumlah Kesuluruhan 3.918,2 m 2 I M A J I - V o l. 4 N o. 1 J a n u a r i 2 0 1 5 239

b. Kelompok Publik NO RUANG Luas (m²) K x S 1 Pengunjung Restoran Cafe dan Bar Restoran R. Makan 90 m 2 Kasir 4,8 m 2 R. Saji 4,2 m 2 Dapur 42 m 2 R. Chef 12 m 2 Waste disposal 18 m 2 Gudang basah 2,4 m 2 Gudang kering 15 m 2 Gudang alat 9,6 m 2 Cuci piring 6 m 2 Bar dan Cafe Area duduk 72m 2 Meja bar & pantry 9,5 m 2 Kasir 2,1 m 2 Jumlah 305,6 m 2 Sirkulasi 30% 91,68 m 2 jumlah Kesuluruhan 397,28 m 2 2 Pengunjung Pijat dan Refleksi Receptionist Lobby 4,8 m 2 R. Sauna 120 m 2 R. Ganti 12 m 2 R. Massage 60 m 2 Locker 24 m 2 Jumlah 229,8 m 2 Sirkulasi 30% 68,94 m 2 jumlah Kesuluruhan 298,74 m 2 3 Pengunjung Kolam Renang Utama R. Registrasi 4,8 m 2 Kolam dewasa 70 m 2 Kolam Anak 40 m 2 R. Ganti 5,2 m 2 R. Locker 24 m 2 R. Bilas 16 m 2 Spot berjemur dan 12,5 m 2 santai Ruang tunggu 12 m 2 Ruang Alat 6 m 2 Jumlah 199,5 m 2 Sirkulasi 30% 59,85 m 2 jumlah Kesuluruhan 259,35 m 2 4 Pengunjung Fasilitas Olahraga dan Rekreasi R. Registrasi 2,4 m 2 Ruang biliard 4 m 2 Ruang fitnes 120 m 2 Ruang ganti dan bilas 7,8 m 2 pria Ruang ganti dan bilas wanita 7,8 m 2 Locker 24 m 2 Jumlah 175 m 2 Sirkulasi 30% 52,5 m 2 jumlah Kesuluruhan 227,5 m 2 5 Pengunjung Pertemuan Ruang serbaguna Audience 120 m 2 Stage area 30 m 2 Backstage 25 m 2 R. Panitia 18 m 2 R. Operator 18 m 2 Gudang Alat 10 m 2 Lavatory 11 m 2 Jumlah 232 m 2 Sirkulasi 30% 69,6 m 2 jumlah Kesuluruhan 301,6 m 2 6 Pengunjung Area Komersial Drugstore 20 m² Money changer 20 m² Biro perjalanan 20 m² Toko souvenir dan butik 20 m² Ruang konektivitas 20 m² Jumlah 100 m 2 Sirkulasi 30% 30 m 2 jumlah Kesuluruhan 130 m 2 240 I M A J I - V o l. 4 N o. 1 J a n u a r i 2 0 1 5

c. Kelompok Pengelola No Ruang Luas (m²) K x S 1 Ruang manajer utama 15 m² 2 Ruang sekretaris 6,7 m² 3 Ruang manajer keuangan 4 Ruang manajer personalia 5 Ruang manajer pemasaran 6 Ruang manajer pengadaan barang 7,28 m² 7,28 m² 7,28 m² 7,28 m² 7 Ruang operasional 7,28 m² 8 Ruang manajer teknik 7,28 m² 9 Ruang rapat 30 m² 10 Ruang tunggu 10,8 m² 11 Ruang arsip 5,4 m² 12 Pantry 9,63 m² 13 Jumlah 130,21 m 2 Sirkulasi 30% 39,063 m 2 jumlah Kesuluruhan 169,273 m 2 d. Kelompok Service dan Pelayanan No Ruang Luas (m²) K x S 1 Ruang Utilitas R. Genset 12 m 2 R. Kontrol panel 16 m 2 R. PABX 15 m 2 R. Pompa 12 m 2 R. Water tank 12 m 2 R. Water Treatment 24 m 2 R. IPAL 20 m 2 R. Sampah 12 m 2 R. Trafo 45 m 2 R. Tandon air 50 m 2 Gudang Utilitas 12 m 2 Jumlah 230 m 2 Sirkulasi 30% 69 m 2 jumlah Kesuluruhan 299 m 2 2 Front Office Lobby 84 m 2 Receptionist and 4,8 m 2 Reservation Front Office 4,8 m 2 Bell Boy Station 2,4 m 2 Lounge 28,6 m 2 Jumlah 133,6 m 2 Sirkulasi 30% 40,08 m 2 Jumlah Kesuluruhan 173,68 m 2 3 Tata Graha Ruang linen 21,06 m² Ruang laundry 32,76 m² Ruang jemur 19,5 m² Ruang pegawai 50,4 m² Locker 24 m 2 Ruang makan tata graha 26,6 m² Pantry tata graha 8,9 m² Gudang alat 18,72 m² Ruang house keeping 46,8 m² Gudang house 18,72 m² keeping Ruang persediaan 18,72 m² bahan makanan Ruang penerimaan 14,04 m² Garbage Room 14,04 m² Mushola karyawan 30m² Lavatory 18m² 4 Mushalla R. Sholat 36 m² Tempat Wudhu 6 m 2 5 Keamanan Satpam 9 m 2 CCTV 9 m 2 Jumlah 431,26 m 2 Sirkulasi 30% 129,378 m 2 jumlah Kesuluruhan 560,638 m 2 I M A J I - V o l. 4 N o. 1 J a n u a r i 2 0 1 5 241

e. Kelompok Kegiatan Parkir No Ruang Luas (m²) K x S 1 Gerbang Masuk 6 m 2 2 Parkir Tamu 367,26 m 2 3 Parkir Pengunjung 63,16 m 2 4 Parkir Pengelola dan Pegawai 148,64 m 2 5 Ruang Entrance 12 m 2 Jumlah 597,06 m 2 Sirkulasi 100% 597,06 m 2 jumlah Kesuluruhan 1.194,12 m 2 f. Rekapitulasi Pendekatan Program Ruang NO Program Ruang Luas 1 Kelompok Hunian 3.918,2 m 2 2 Kelompok Publik 1.788,77 m 2 3 Kelompok Pengelola 169,273 m 2 4 Kelompok Service 1.033,318 m 2 dan Pelayanan 5 Kelompok Kegiatan Parkir 1.194,12 m 2 T O T A L 8.103,681 m 2 Dibulatkan 8.104 m 2 242 I M A J I - V o l. 4 N o. 1 J a n u a r i 2 0 1 5

Siteplan Denah Bangunan Utama Lantai 1 dan 2 Denah Hotel Lantai 1 dan 2 I M A J I - V o l. 4 N o. 1 J a n u a r i 2 0 1 5 243

Tampak Bangunan Utama Tampak Hotel Potongan Bangunan Utama Potongan Hotel Potongan Kawasan Cottage Type Suite Cottage Type Family Room 244 I M A J I - V o l. 4 N o. 1 J a n u a r i 2 0 1 5

Perspektif I M A J I - V o l. 4 N o. 1 J a n u a r i 2 0 1 5 245

Interior 246 I M A J I - V o l. 4 N o. 1 J a n u a r i 2 0 1 5

6. Daftar Pustaka A, Yoeti, Oka. Edisi Revisi 1996, Pengantar Ilmu Pariwisata, Penerbit Angkasa, Bandung. BPS Kabupaten Tanah Datar. 2013. Tanah Datar Dalam Angka. Tanah Datar. Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1996. Dirjen Pariwisata. Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988. http://definisi Pariwisata Menurut Beberapa Ahli _ Tabea Tamang.html (diunduh pada tanggal 4 Agustus 2014, pukul 20.00 WIB) Soekadijo, R. G. 1997. Anatomi Pariwisata. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Suwantoro, G. 1997. Dasar-dasar Pariwisata. Penerbit Andi. Yogyakarta. Swarbrooke. 1996. Pengembangan Pariwisata. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama. Undang-undang Nomor.10 Tahun 2009, Tentang Kepariwisataan.,Undang-undang No. 10 Tahun 2009 Industri Pariwisata. http : //dusunbambu.com/places (diakses pada tanggal 5 Agustus 2014, pukul 13.00 WIB). http : //susansparesort.com/profile/ (diakses pada tanggal 5 Agustus 2014, pukul 13.14 WIB). http : //teagardensubang.blogspot.com/ (diakses pada tanggal 5 Agustus 2014, pukul 13.23 WIB). Prijotomo, J., & Sulistyowati, M. (2009). Language of Post-Modern Architecture. Surabaya: ITS Press. Preiser, Wolfgang F.E., & Korydon H. Smith. 2011. Universal Design Handbook (2 nd Edition). New York: McGraw-Hill Ronald L. Mace, 1991, Accessible Environments: Toward Universal Design. New York: Van Nostrand Reinhold. dalam Yusita Kusumarini & Tri Noviyanto Puji Utomo, Konsep Desain Kamar Mandi Bertema Z ]_o_a Z_ šœ}}u[_x ITB J. Vis. Art & Des. Vol. 2, No. 1, 2008, 87 Sihite, Richard. 2003. Managemen Hotel. Grasindo. Jakarta. I M A J I - V o l. 4 N o. 1 J a n u a r i 2 0 1 5 247

248 I M A J I - V o l. 4 N o. 1 J a n u a r i 2 0 1 5