RUANG LINGKUP ILMU FISIKA

dokumen-dokumen yang mirip
ILMU FISIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

BAB I BESARAN & PENGUKURAN --- alifis.wordpress.com

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1

Pengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT

Pentalogy BIOLOGI SMA

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

Bab 1 Besaran dan Pengukuran

BAB II BESARAN VEKTOR

BESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1

BESARAN, SATUAN DAN VEKTOR

TKS-4101: Fisika. Kontrak Kuliah dan Pendahuluan J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PanGKas HaBis FISIKA. Vektor

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1

dengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya

BAB I BESARAN DAN SATUAN

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

A x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

Bab 1 : Skalar dan Vektor

B. Pengertian skalar dan vektor Dalam mempelajari dasar-dasar fisika, terdapat beberapa macam kuantitas kelompok besaran yaitu Vektor dan Skalar.

Angka Penting. Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com. Angka Penting

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik. Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.

BAB 1 : Besaran Dan Vektor

VEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.

10. Mata Pelajaran Fisika Untuk Paket C Program IPA

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

Rudi Susanto, M.Si VEKTOR

BAB 2 ANALISIS VEKTOR

Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar A. Mengukur Besaran Fisika B. Melakukan Penjumlahan Vektor

L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor

Konsep Dasar. Modul 1 PENDAHULUAN

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA

MAKALAH VEKTOR. Di Susun Oleh : Kelas : X MIPA III Kelompok : V Adisti Amelia J.M.L

Penulis : Ricky Aditiya Fandi. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Februari Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.com

BESARAN DAN PENGUKURAN

TUJUAN UMUM. Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1

Fisika Umum (MA 301)

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

FISIKA 9/13/2012. Physics for Scientists and Engineers - Serway/Jewett 6 th Ed/7 th Ed. *TUGAS (PR 2 setelah UTS) = 10% *UTS = 30%

BUKU AJAR FISIKA. Ira Puspasari, S.Si.,M.T. Ir. Henry Bambang Setyawan, M.M. Pengarang: INSTITUT BISNIS & INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

L mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor

Sistem Pengukuran. 1. Benda-benda. di alam. fisika. besaran-besaran. didefinisikan.

MODUL PERTEMUAN KE 2. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks) Definisi Vektor, Komponen Vektor, Penjumlahan Vektor, Perkalian Vektor.

DIMENSI, BESARAN DAN SATUAN. MUH. ARAFAH, S.Pd. website://arafahtgb.wordpress.com

BAB I ANALISIS VEKTOR

HIDROLIKA I. Yulyana Aurdin, ST., M.Eng

dan penggunaan angka penting ( pembacaan jangka sorong / mikrometer sekrup ) 2. Operasi vektor ( penjumlahan / pengurangan vektor )

Pengukuran Besaran Fisis

Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3

BESARAN, SATUAN DAN DIMENSI. Silabus

BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

fi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi

HANDOUT FISIKA KELAS X BESARAN FISIKA DAN PENGUKURAN

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

BESARAN VEKTOR B A B B A B

Besaran dan Satuan 1 BESARAN DAN SATUAN.

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

B a b 2. Vektor. Sumber:

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

Tabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok

Perkalian Titik dan Silang

PETA MATERI FISIKA SMA UN 2015

Fisika Dasar I (FI-321)

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Besaran dibagi dalam dua kategori, pertama, besaran skalar yaitu besaran yang hanya mempunyai nilai/besar saja.

Matematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah

BAB 1: BESARAN DAN SATUAN

SEBARAN DAN KISI SOAL UJIAN SEKOLAH MATA PELAJARAN FISIKA. Kls/ Smt. X/1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu)

Komponen Perkuliahan dan Evaluasi: UTS dan UAS Kuis sebelum UTS dan sebelum UAS Tugas & Tes

GENTA GROUP ATAU GUNAKAN QR-CODE DI BAWAH. BUKU INI DILENGKAPI APLIKASI CBT PSIKOTES ANDROID YANG DAPAT DI DOWNLOAD DI PLAY STORE DENGAN KATA KUNCI

8. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR FISIKA SMA/MA KELAS: X

MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER

BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B

genta group atau gunakan qr-code di bawah. Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Psikotes android yang dapat di download di play store dengan kata kunci

BAB II DEFINISI DAN SATUAN. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan satuan dan symbol kelistrikan menurut system satuan International

Kata. Kunci. E ureka Jika kalian mempunyai rekaman terjadinya tsunami, tontonlah bersama teman-teman kalian. Kemudian, jawablah pertanyaanpertanyaan

UN SMA IPA 2008 Fisika

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll.

Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

D. (1) dan (3) E. (2)

Dasar-Dasar Perancangan Mesin

Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan

Open Source. Not For Commercial Use. Vektor

Transkripsi:

RUANG LINGKUP ILMU FISIKA Definisi Ilmu Fisika Ilmu fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam yang tidak hidup serta interaksi dalam lingkup ruang dan waktu. Dalam bahasa Yunani ilmu fisika disebut dengan physikos yang artinya alamiah. Orang yang mempelajari ilmu fisika adalah mengamati perilaku dan sifat materi dalam bidang yang beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos. Ilmu Fisika juga berkaitan erat dengan matematika karena banyak teori fisika dinyatakan dalam notasi matematis dan perbedaannya adalah fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material Aplikasi ilmu fisika banyak diterapkan pada bidang lain, misalnya Geofisika, Biofisika, Fisika-kimia, Ekonofisika, dsb. Teori utama dalam ilmu Fisika 1. Mekanika Klasik :Hukum Newton, Mekanika Lagrangian, Mekanika Hamiltonian, Dinamika fluida, Mekanika kontinuum. 2. Elektromagnetik :Elektrostatik, Listrik, Magnetik, dan Per -1-

samaan Maxwell. 3. Mekanika Kuantum : Persamaan Schrödinger dan Teori medan kuantum. 4. Relativitas : Relativitas khusus dan umum. Bidang utama dalam Fisika 1. Astrofisika : Kosmologi, Ilmu planet, Fisika plasma Big Bang, Inflasi kosmik, Relativitas umum, Hukum gravitasi universal. 2. Fisika atom, molekul dan optik 3. Fisika partikel :Fisika Akselerator dan Fisika nuklir. 4. Fisika benda kondensasi :Fisika benda padat, Fisika material, Fisika polimer dsb. -2-

BESARAN DALAM ILMU FISIKA Besaran Pokok Besaran Pokok adalah besaran yang tidak tergantung pada besaran yang lain. Menurut Sistem International(SI) 1960, Bureau of Weight and Measures (Paris) Besaran Simbol Satuan Panjang l m-meter Massa m kg-kilogram Waktu t s-detik Arus listrik I A-ampere Temperatur T K-kelvin Intensitas penyinaran Lc Cd-candela Banyak zat N mol Selain besaran pokok ada juga besaran yang melengkapi besaran pokok yaitu sudut bidang dalam Radian(Rad) dan sudut ruang dalam Steradian(Sr). Sudut terbesar pada sudut bidang adalah 4π rad dan sudut terbesar pada sudut ruang adalah 4π Sr. -3-

r 1 rad r r 1 Sr r r Luas (a) Sudut Bidang (b) Sudut Ruang Gambar 1: Sudut bidang(radian) dan Sudut ruang(steradian) Besaran Turunan Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran turunan antara lain : Kecepatan, Percepatan, Gaya, Momentum dan Impuls, Energi dan Kerja, Gaya Listrik dan Magnetik, Medan Listrik, dan Magnetik, Potensial listrik dan Induksi magnetik, dsb Satuan Satuan adalah ukuran dari suatu besaran. Ada dua macam bentuk satuan yaitu : Metrik dan non Metrik masingmasing terdiri atas sistem statik dan dinamik Sistem rasionalisasi ada dua macam yaitu Statik dan Dinamik. Sistem statik terdiri atas sistem gravitasi dan sistem teknis(praktis) seperti meter kilogram sekon dan ft lbwt-sec/ft lbf sec. -4-

Sistem dinamik terdiri atas sistem cgs(cm gram sekon) dan mks(meter kilogram sekon). Satuan Internasional adalah Sistem MKS yang telah disempurnakan Meter: satu meter adalah panjang lintasan cahaya di ruang vakum selama 1 299.792.458 detik. Kilogram : satu kilogram adalah massa kilogram berbentuk silinder yang dibuat dari bahan platina iridium(sévres Perancis). Second: satu detik adalah interval waktu dari 9.192.631, 770 kali getar radiasi dari atom Cs 133 Ampere: satu ampere adalah arus tetap yang terjadi bila dua konduktor lurus sejajar dengan panjang tak berhingga berjarak satu meter diletakkan dalam ruang vakum akan menghasilkan gaya antara dua konduktor sebesar 2 10 7 N. bagian dari temperatur termo- Kelvin: satu kelvin adalah 1 273 dinamis dari titik triple air. Candela: satu candela adalah kuat penerangan tegak lurus 1 permukaan yang luasnya 600000 m2 dari sebuah benda hitam pada titik beku platina(2046.65k)dan tekanan 1 atm. Dimensi Dimensi adalah penulisan suatu formula fisika dengan menggunakan besaran-besaran pokok, seperti Massa [M], Panjang [L], Waktu [T], Temperatur [θ], Arus listrik [I] -5-

Besaran Kecepatan Percepatan Gaya Energi Momentum Dimensi LT 1 LT 2 MLT 2 ML 2 T 2 MLT 1 Vektor dan Skalar Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki besar(nilai) dan mempunyai arah misalnya : pergeseran, kecepatan, percepatan, medan listrik-magnet dsb. Besaran Skalar adalah besaran yang hanya memiliki besar(nilai) saja misalnya massa, temperatur, kerja, energi dsb. Notasi vektor Vektor dilambangkan dengan tanda panah( ) atau huruf tebal. Misalkan vektor A dilambangkan dengan A atau A dan diikuti dengan vektor satuan Bˆb atau Bˆb Dalam sistem koordinat Cartesius dengan sumbu x, y dan z pada arah positif adalah vektor satuannya ˆx, ŷ, ẑ atau î, ĵ, ˆk. Sehingga penulisan suatu vektor dalam ruang da -6-

pat dinyatakan sbb: A = Aˆx + Aŷ + Aẑ atau A = Aˆx + Aŷ + Aẑ (1) B = Bî + Bĵ + Bˆk atau B = Bî + Bî + Bˆk A A A= B A B Gambar 2: Gambar vektor dan penulisan vektor Perhitungan vektor Suatu vektor dikatakan sama besar jika besar, sejajar dan arahnya sama seperti vektor a = b dan jika berlawanan arah maka vektor a = b. Penjumlahan Vektor a = aî + aĵ + aˆk dan b = bî + bĵ + bˆk (2) Maka penjumlahan vektor A dan vektor B adalah A + B = ( A + B)î + ( A + B)ĵ + ( A + B)ˆk (3) Pengurangan Vektor Maka pengurangan vektor A dan vektor B adalah A B = ( A B)î + ( A B)ĵ + ( A B)ˆk (4) -7-

Sifat-sifat Aljabar Vektor 1. A + B = B + A (Sifat Komutatif) 2. A + (B + C) = (A + B) + C (Sifat Asosiatif) 3. ma = Am (Sifat Komutatif Perkalian) 4. m(na) = (mn)a (Sifat Asosiatif Perkalian) 5. (m + n)a = ma + na (Sifat Distributif) 6. m(a + B) = ma + na (Sifat Distributif) Vektor Satuan Vektor satuan dinyatakan sebagai â = A A (5) Arah vektor satuan sama dengan arah vektor dan dinyatakan dengan î, ĵ z k j y i O x Gambar 3: Vektor satuan -8-

Mencari Resultan Vektor Metode Jajaran Genjang Ada vektor a dan b maka resultannya R a φ θ r=a+b b Gambar 4: Resultan vektor dengan metode jajaran genjang R = a + b = a 2 + b 2 + 2 a b cosθ (6) Arah R dapat ditentukan oleh sudut antara R dan a atau b misalkan φ maka b sinφ = a + b sin(180 θ) sinφ = b sinθ a + b (Aturan Sinus) (7) Mencari selisih vektor sama dengan penjumlah vektor yaitu R = a b = a + b (8) = a 2 + b 2 2 a b cosθ -9-

Arah resultannya vektor R adalah b sinφ = a b sinθ sinφ = b sinθ a b (9) Metode Segitiga Metode ini mencari resultannya mirip dengan metode jajaran genjang yaitu R = a + b = a 2 + b 2 + 2 a b cosθ (10) Arah R dapat ditentukan oleh sudut antara R dan a atau b misalkan φ maka b sinφ = a + b sin(180 θ) sinφ = b sinθ a + b R=a+b b a θ Gambar 5: Resultan vektor dengan metode segitiga -10-

Metode Uraian Komponen Vektor Metode uraian komponen yaitu penguraian komponennya dalam arah x, y dan z misalkan ada dua vektor a = aî+ aĵ dan vektor b = bî + bĵ maka resultannya R = Rî + Rĵ vektor komponen x komponen y a aî aî b bî bî Rî = aî + bî Rĵ = aĵ + bĵ Y by 0000000000000 1111111111111 0000000000000 1111111111111 0000000000000 1111111111111 0000000000000 1111111111111 0000000000000 1111111111111 45o 30o ay b T 2y β a α X T 2x T1y T 1x ax bx Massa Mg Gambar 6: Resultan vektor dengan metode uraian vektor -11-

Perkalian Vektor Vektor dengan konstanta k a = k aî + k aĵ + k aĵ k=konstanta (11) Perkalian titik(dot product) a b = a b cos( a, b) (12) j i.j =0 i. i =1 F W=F. s F k i s Gambar 7: Perkalian dot Sifat-sifat perkalian dot 1. A B = B A 2. A (B + C) = A B + A C 3. m(a B) = (ma) B = A (mb) m=skalar 4. î î = ĵ ĵ = ˆk ˆk = 1 dan î ĵ = ĵ ˆk = k î = 0 5. A B = 0; A dan B saling tegak lurus Perkalian kali(cross product) a b = a b sin( a, b) (13) -12-

^ j F i x j =k F =q v x B B ^ k ^ i v Gambar 8: Perkalian cross a b = î ĵ ˆk a x a y a z bx by bz = ( a y bz a z by )î ( a x bz a z bx )ĵ + ( a x by a y bx )ˆk Sifat-sifat perkalian cross 1. A B = B A (Komutatif) 2. A (B + C) = A B + A C (Distributif) 3. m(a B) = (ma) B = A (mb) m=skalar 4. î î = ĵ ĵ = ˆk ˆk = 0 dan î ĵ = k, ĵ ˆk = î, k î = ĵ 5. A B = 0; A dan B sejajar atau vektor kosong -13-