Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY)

EVALUASI AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PENJUALAN JASA PADA PT TELKOM WITEL SULSEL

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PEMASARAN PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA. SHELLA KRIEKHOFF Politeknik Negeri Ambon PENDAHULUAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Operasional

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

Hani Am Maria Moch. Dzulkirom AR Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB II LANDASAN TEORI

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA ANOA KENDARI. Oleh. Andi Trisno M. Ch. Rimporok Safaruddin

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

pengertian sistem pengendalian intern ada

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi

AUDIT PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK. Sri Murti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Pemeriksaan Operasional Pada Kegiatan Pemasaran PT Sekawan Kontrindo Palembang

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

EVALUASI PROSEDUR PEMBELIAN BARANG DAGANG PADA PT CLTM BANDAR LAMPUNG

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Kantor Pusat. Lampiran 1. Branch Manager. Internal Auditor. Secretaris. W & D Supervisor Branch Sales Manager

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan

ABSTRACT. Keywords: Internal Auditing, Internal Control Sales. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

PERANAN AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PEMASARAN PADA PT MERATUS LINE SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

Prosedur Pencatatan Piutang Pada PT. Tresna Sukses Mandiri. Nama : Yulina Merrys Pradipta Npm :

MANAJEMEN AUDIT VS INTERNAL AUDIT eka ananta sidharta

AUDIT MANAJEMEN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS DAN EFESIENSI KINERJA ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ALDIK SEJAHTERA BERSAMA

MANAJEMEN AUDIT. (disebut juga operational audit, functional audit, systems audit ) Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB V PENUTUP. menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN

KUESIONER PENGARUH AUDIT INTERNAL ATAS PENJUALAN TUNAI PADA PT. X VARIABEL INDEPENDEN ( X )

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN PADA PT. GRAHA MITRA SUKARAMI PALEMBANG

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara kenyataan yang ada dengan yang seharusnya ada. Setiap pemeriksaan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

STRUKTUR ORGANISASI CV.ADIPURA. Manajer / pemilik. Assisten Manajer

EVALUASI ATAS SISTEM REVIEW PENGENDALIAN INTERN DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENJUALAN KREDIT Studi Kasus PT. Mersifarma Tirmaku Mercusana

ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG)

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A

Evaluasi Sistem Penjualan Kredit pada PT Wahana Semesta Lampung. Evaluation of Credit Sales System onpt WahanaSemesta Lampung

PENTINGNYA AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN. Agus Triyono Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri

DEWI KURNIASIH Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN YANG EFEKTIF (Studi Pada PT.

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Upaya-upaya Audit Pemasaran dalam Meningkatkan Efektivitas Penjualan pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing

BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Perusahaan. Industrial Estate, Jl Jababeka Raya Blok F 29-33, Cikarang, Bekasi 17530,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT CHAROEN POKPHAN INDONESIA TBK

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PENJUALAN STUDI KASUS PT. ALFA MOTOR, BANDUNG

AUDIT OPERASIONAL ATAS SIKLUS PENJUALAN TIKET PESAWAT ONLINE (STUDI KASUS PT. GARUDA INDONESIA, Tbk.)

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi

STRUKTUR ORGANISASI PT. X DEWAN KOMISARIS DIREKTUR MANAJER TOKO MANAJER KEUANGAN MANAJER SDM MANAJER PEMASARAN ACCOUNTING ADMIN SALES

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Lampiran 1 KUESIONER AUDIT INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG JADI PADA PT. X VARIABEL INDEPENDEN

BAB I PENDAHULUAN. proses dan output. Penerapan sistem pengendalian intern siklus pendapatan dapat menunjang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. auditing. Berikut ini merupakan beberapa pengertian mengenai auditing yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup agar selalu berlanjut (going concern),

ANALISIS KINERJA PUSAT-PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. BALI REKA MAHESA CARGO DI DENPASAR

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERGURUAN TINGGI ILMU KEPOLISISAN

ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. PINDAD)

Kuesioner Peranan Pemeriksaan Operasional (Auditor Internal) No Deskripsi Ya Tidak Keterangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam

88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA

Dewi Paramita Sari Siti Ragil Handayani DwiAtmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

Transkripsi:

AUDIT FUNGSI PEMASARAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KINERJA PEMASARAN (Studi Kasus pada Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri) Oleh: Novita Rahmawati ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dan mengevaluasi efektifitas dan efesiensi kinerja fungsi pemasaran. Audit fungsi pemasaran merupakan aktivitas penilaian yang sistematis dengan tujuan untuk menilai efektifitas dan efisiensi kinerja fungsi pemasaran dengan pemberian rekomendasi dalam mengatasi permasalahan operasional yang ada di perusahaan. Rekomendasi perbaikan ini bermanfaat dalam meningkatkan prestasi di masa mendatang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan, sistem pengendalian intern fungsi pemasaran, data anggaran dan realisasi biaya penjualan serta data target dan realisasi penjualan untuk tahun 2010-2012. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif melalui tahap audit pendahuluan, pengujian pengendalian manajemen, audit lanjutan, dan tahap pelaporan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja fungsi pemasaran perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri telah berjalan secara efektif dan efisien, meskipun masih terdapat kelemahan dalam aktivitasnya, antara lain perusahaan belum memiliki auditor internal, perusahaan tidak melakukan rotasi karyawan dan pelatihan karyawan secara berkala, terdapat perangkapan fungsi yaitu fungsi pencatatan kas, penerimaan kas, dan akuntansi yang dilakukan oleh satu karyawan. Kata Kunci: Audit Fungsi Pemasaran, Efektivitas, Efisiensi. ABSTRACT This research is done in MURNI JAYA company and it is case study at marketing function of MURNI JAYA company. The research target is to assess and evaluate what marketing function performance have walked effectively and efficiently. This research use primery data and the data that s used are information about the company, organization structure, internal control system of sales function, data of budget and realization of selling expense, and also sales revenue budget and realization for periode 2010-2012. Analysis technique that s used is quantitative 38

description through preliminary survey, review and testing of management control system, detailed examination phase, and reporting phase. Based on research result known that performance of marketing function of MURNI JAYA Kediri have walked effectively and efficient although it was founded some weakness in its activities. They are, the company doesn t have internal auditor, it doesn t do periodic rotation and training to its employees and it s founded that the company has a employee that do some functions, they are chasier, chash writing, and accounting. From the result, it s better if the company solves the weakness immediately to decrease cheat by its employees. Key words: marketing function audit, effectiveness, efficiency. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan ekonomi dewasa ini membawa dampak bagi perkembangan dunia usaha. Perkembangan ekonomi yang semakin lama semakin cepat mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya supaya tetap bertahan dan berkembang serta mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan kinerja perusahaannya agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis dengan selalu mengevaluasi dan menilai kinerja setiap fungsi dalam perusahaannya. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan adalah melalui audit manajemen. Kegiatan audit manajemen yang dilakukan nantinya akan bermanfaat dalam mengetahui kelemahan yang ada dalam sistem pengendalian intern serta dapat mengetahui efektivitas, efisiensi, dan keekonomisan kinerja perusahaan. Perusahaan yang mampu bekerja secara efektif, efisien, dan ekonomis akan berhasil mencapai tujuannya. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya juga sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa, dalam hal ini fungsi pemasaran berperan penting dalam membaca setiap peluang yang ada dalam memenuhi kebutuhan pelanggan serta memasarkan produknya. Fungsi pemasaran harus dilaksanakan secara efektif, efisien dan ekonomis untuk mencapai suatu kondisi perusahaan yang sehat. Untuk itu kinerja suatu fungsi pemasaran harus selalu ditingkatkan dengan menilai secara periodik kegiatan fungsi pemasaran apakah telah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis. Untuk menilai efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi dari suatu fungsi pemasaran, perusahaan harus melakukan audit manajemen terhadap fungsi pemasaran. Audit manajemen pemasaran sangat berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam menilai kinerja fungsi pemasaran yang bertujuan untuk memastikan bahwa fungsi pemasaran telah menjalankan tugasnya dengan efektif, efisien, dan ekonomis serta memberikan dukungan yang maksimal terhadap pencapaian tujuan perusahaan yang memungkinkan terwujudnya peningkatan efektivitas, efisiensi dan keekonomisan kinerja perusahaan. 39

Perusahaan MURNI JAYA Kediri merupakan salah satu perusahaan yang bergerak didalam bidang produksi kecap. Perusahaan Kecap MURNI JAYA harus didukung oleh departemen pemasaran yang bekerja secara efektif dan efisien dalam usahanya untuk memberikan hal yang terbaik bagi konsumen, apalagi Perusahaan Kecap MURNI JAYA bukan satu-satunya produsen kecap yang berada di Kediri. Oleh karena itu, untuk menarik minat calon konsumen dan meningkatkan pelanggan, Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri berusaha memberikan kualitas produk yang bagus kepada konsumen disertai dengan pemasaran yang efektif dan efisien. Kinerja departemen pemasaran yang efektif dan efisien nantinya juga akan memberikan kontribusi positif bagi manajemen untuk mengambil keputusan dalam usaha untuk memajukan dan mengembangkan perusahaan. Oleh karena itu, audit terhadap fungsi pemasaran penting dilaksanakan dalam Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri, dimana yang selama ini belum pernah dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik mengambil judul Audit Fungsi Pemasaran untuk Menilai Efektivitas dan Efisiensi Kinerja Pemasaran (Studi Kasus padaperusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri) Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah yang diambil adalah bagaimana audit fungsi pemasaran dilakukan untuk menilai efektivitas dan efisiensi kinerja fungsi pemasaran pada Perusahaan Kecap MURNI 40 JAYA Kediri. Batasan Penelitian Agar pembahasan tidak meluas maka penelitian dibatasi pada: a. Audit yang dilakukan merupakan audit fungsi pemasaran terhadap organisasi, perencanaan, kebijakan, prosedur, pencatatan, pelaporan, personil, dan pemeriksaan intern pada Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri. b. Data yang dianalisis adalah data tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi kinerja fungsi pemasaran pada Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri. Manfaat Penelitian a. Manfaat Operasional Memberikan masukan kepada perusahaan bahwa audit terhadap fungsi pemasaran bermanfaat untuk menilai efektivitas dan efisiensi kinerja pemasaran perusahaan. b. Manfaat Akademik 1) Memberikan gambaran tentang teori yang diberikan apakah sesuai dengan kondisi dunia kerja saat ini. 2) Penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya. METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada fungsi pemasaran perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri meliputi pemeriksaan terhadap organisasi, perencanaan, kebijakan,

prosedur, pencatatan, pelaporan, personil, dan pemeriksaan intern. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri yang terletak di Jalan Mauni Gang Industri no. 35 Kediri. Peneliti mengambil lokasi ini sebagai objek penelitian dikarenakan perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri belum pernah melakukan audit terhadap fungsi pemasaran, selain itu manajemen perusahaan memudahkan peneliti dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian,. Data dan Teknik Pengumpulannya Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Sejarah singkat perusahaan dan bentuk badan hukum perusahaan. b. Visi, misi, dan tujuan perusahaan. c. Struktur organisasi perusahaan dan job description masing-masing jabatan yang ada di dalam perusahaan. d. Sistem pengendalian intern fungsi pemasaran mengenai organisasi, perencanaan, kebijakan, prosedur, pencatatan, pelaporan, personil, dan pemeriksaan intern. e. Data anggaran dan realisasi biaya penjualan untuk tahun 2010-2012. f. Data anggaran dan realisasi penjualan untuk tahun 2010-2012 Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Data Kualitatif 1. Sejarah singkat perusahaan dan bentuk badan hukum perusahaan. 2. Visi, misi, dan tujuan perusahaan. 3. Struktur organisasi perusahaan dan job description masingmasing jabatan yang ada di dalam perusahaan. 4. Sistem pengendalian intern fungsi pemasaran mengenai organisasi, perencanaan, kebijakan, prosedur, pencatatan, pelaporan, personil, dan pemeriksaan intern. b. Data Kuantitatif 1. Data anggaran dan realisasi biaya penjualan untuk tahun 2010-2012. 2. Data target dan realisasi penjualan untuk tahun 2010-2012 Teknik Pengumpulan Data digunakan, antara lain: a. Wawancara, peneliti melakukan wawancara dengan karyawan yang berwenang untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran umum perusahaan. b. Kuesioner, untuk memperoleh data mengenai pengendalian intern perusahaan. c. Dokumentasi, dari dokumentasi diperoleh data tentang sejarah singkat perusahaan, visi, misi, dan tujuan perusahaan, struktur organisasi dan job description masing-masing jabatan, anggaran dan realisasi biaya penjualan serta target dan realisasi penjualan untuk tahun 2010-2012. Identifikasi Variabel a. Audit Fungsi Pemasaran b. Efektivitas dan Efisiensi Definisi Operasional Variabel a. Audit fungsi pemasaran Audit pemasaran adalah pemeriksaan komprehensif, sistematis, independen, dan berkala 41

dari lingkungan, tujuan, strategi, dan kegiatan pemasaran unit bisnis atau perusahaan, dengan pandangan untuk menentukan wilayah masalah dan peluang serta merekomendasikan rencana aksi untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan. b. Efektifitas dan Efisiensi Efektifitas adalah hubungan antara keluaran (output) suatu pusat pertanggungjawaban dengan sasaran yang harus dicapainya, tanpa mengkaitkan berapa biaya yang telah dihabiskan untuk mencapai tujuan tersebut. Efisiensi merupakan suatu perbandingan antara keluaran dengan masukan atau jumlah output yang dihasilkan dari satu unit input yang kita gunakan. Teknik Analisis Data Penelitian ini berbentuk studi kasus dengan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik analisis sebagai berikut: a. Audit Pendahuluan Audit pendahuluan dilakukan dalam rangka mempersiapkan audit lebih dalam. Audit ini lebih ditekankan pada usaha untuk memperoleh informasi latar belakang tentang objek audit. b. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen (Review and Testing of Management Control System). Pada tahap ini dilakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan, dan dari hasil pengujian ini peneliti dapat lebih memahami pengendalian yang berlaku pada objek audit sehingga dengan lebih mudah dapat diketahui potensial terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan. c. Audit Lanjutan Audit ini bertujuan untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung tujuan audit yang sesungguhnya, yang telah ditetapkan berdasarkan hasil review dan pengujian pengendalian manajemen. d. Pengembangan Laporan (Report Development). Temuan audit harus dilengkapi dengan kesimpulan dan saran dan harus direview oleh manajer audit sebelum didiskusikan dengan auditee. (Bayangkara, 2008) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian intern fungsi pemasaran khususnya bagian penjualan meliputi: a. Organisasi: 1. Fungsi penjualan (proses pesanan penjualan) terpisah dari fungsi kredit, dimana fungsi penjualan dilakukan oleh bagian pemasaran sedangkan fungsi kredit dilakukan oleh bagian keuangan. 2. Fungsi penjualan terpisah dari fungsi akuntansi, dimana fungsi akuntansi dilakukan oleh bagian keuangan. 3. Fungsi gudang terpisah dengan fungsi pengiriman, dimana fungsi pengiriman dilakukan oleh fungsi pemasaran. b. Prosedur pencatatan dan sistem otorisasi Pada perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri, beberapa sistem otorisasi dan prosedur pencatatan 42

sudah berjalan cukup baik, diantaranya: 1) Penerimaan order dari pembeli diotorisasai oleh fungsi penjualan dengan menggunakan surat order pengiriman. 2) Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit yang dilakukan oleh bagian keuangan dengan membubuhkan tanda tangan pada copy surat order pengiriman yang diterima dari bagian penjualan yang kemudian dikembalikan lagi ke bagian penjualan. 3) Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan membubuhkan tanda tangan otorisasi dan cap sudah dikirim beserta tanggal pengirimannya pada surat order pengiriman yang kemudian dikembalikan lagi ke bagian penjualan untuk dicatat tanggal pengirimannya. c. Praktik yang sehat Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan caracara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya. Praktik sehat yang diterapkan oleh perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri adalah transaksi penjualan dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu fungsi, yaitu fungsi penjualan dan fungsi keuangan. d. Evaluasi karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Sistem pengendalian intern tidak akan berjalan dengan baik jika manusia yng menjalankannya tidak memiliki komitmen dan kecakapan yang sesuai. Oleh karena itu perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri melakukan seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan jabatan yang diperlukan. Persyaratan jabatan tersebut diperoleh dari hasil analisa jabatan dan digunakan sebagai kriteria seleksi. 2. Anggaran dan Realisasi Biaya Penjualan Tahun Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri Anggaran dan Realisasi Biaya Penjualan Anggaran Realisasi Kenaikan atau Penurunan 2010 32.500.000 31.000.000 (1.500.000) (4,62) 2011 32.500.000 30.000.000 (2.500.000) (7,69) 2012 38.000.000 37.500.000 (500.000) (1,32) Sumber: Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri 2013 3. Target dan Realisasi Penjualan Tahun Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri Target dan Realisasi Penjualan Anggaran Realisasi Kenaikan atau Penurunan 2010 3.832.000.000 3.732.796.000 (99.204.000) (2,59) 2011 3.928.000.000 3.929.259.000 1.978.000 0,03 2012 4.500.000.000 4.501.978.000 (500.000) 0,04 Sumber: Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri 2013 PEMBAHASAN Berikut hasil pemeriksaan manajemen terhadap fungsi pemasaran yang telah dilakukan: Tahap Audit Pendahuluan Audit pendahuluan dilakukan dalam rangka mempersiapkan audit lebih dalam. Audit ini lebih ditekankan pada usaha untuk memperoleh informasi latar belakang tentang objek audit. Informasi dan data yang diperoleh dari tahap ini antara lain: a) Struktur organisasi perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri dan % % 43

uraian tugas masing-masing karyawan. b) Sistem Pengendalian Intern fungsi pemasaran perusahaan khususnya transaksi penjualan kredit. c) Kebijakan pemasaran produk perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri. d) Data jumlah target dan realisasi penjualan, serta jumlah anggaran dan realisasi biaya penjualan produk. e) Informasi mengenai organisasi, perencanaan, prosedur, kebijakan, pencatatan, pelaporan, personil, dan pemeriksaan intern. Berdasarkan data yang diperoleh dari tahap audit pendahuluan dapat disimpulkan bahwa: 1) Struktur organisasi dan uraian tugas belum menggambarkan secara lengkap, fungsi atau bagian tertentu dalam perusahaan.. 2) Perusahaan memiliki tujuan pemasaran, strategi pemasaran, kebijakan pemasaran dan kebijakan promosi yang jelas. 3) Adanya rencana penjualan yang tidak tercapai oleh perusahaan pada tahun 2010. Tahap Review Pengujian dan Pengendalian Manajemenen Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pengendalian intern atas fungsi pemasaran perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pengendalian manajemen yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah cukup memadai. Berikut hasil evaluasi terhadap sistem pengendalian manajemen perusahaan: a. Pengendalian organisasi telah dilaksanakan secara efektif. b. Pengendalian perencanaan pemasaran dilaksanakan secara efektif. c. Pengendalian prosedur pemasaran telah dilaksanakan secara efektif. d. Pengendalian kebijakan pemasaran telah dilaksanakan secara efektif. e. Pengendalian pencatatan telah dilaksanakan dengan baik. f. Pengendalian pelaporan pemasaran telah dilaksanakan secara efektif. g. Pengendalian personil pemasaran telah dilaksanakan secara efektif. h. Pengendalian pemeriksaan intern belum dilaksanakan, perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri belum memiliki auditor internal dan belum pernah melakukan audit atas fungsi pemasaran untuk perbaikan organisasi. i. Masih terdapat perangkapan fungsi oleh satu karyawan, yaitu fungsi yang mencatat kas, menerima kas, dan fungsi akuntansi dilakukan oleh satu karyawan. Hal ini dapat mengakibatkan penyelewengan dalam melakukan penerimaan kas dan membuka kesempatan bagi karyawan untuk melakukan kecurangan dalam mengubah catatan akuntansi untuk menutupi kecurangan. Tahap Audit Lanjutan Berikut hasil dari tahap ini: a. Perusahaan belum memiliki auditor internal, sehingga fungsi pemasaran belum pernah diaudit. Menurut manajemen, hal tersebut belum dirasakan penting, sehingga yang selama ini diaudit hanya bagian keuangan perusahaan, sehingga manajemen tidak mengetahui bahwa terdapat kelemahan dalam pengendalian perencanaan pemasaran yang menyebabkan 44

aktivitas pemasaran belum berjalan dengan efektif dan efisien. Menurut Firman Syarif (2004), hampir semua perusahaan besar menerapkan fungsi internal audit untuk melihat sejauh mana masingmasing bagian dalam perusahaan tersebut mematuhi kebijaksanaan dan prosedur yang ditetapkan. Seharusnya jika ingin meraih kemajuan yang lebih besar di masa akan datang, perusahaan tidak boleh mengabaikan pentingnya peninjauan kembali secara berkala efektivitas manajemen dan aktivitas pemasaran dalam perusahaan melalui audit terhadap fungsi pemasaran sehingga dapat diketahui apakah fungsi pemasaran telah berjalan efektif dan efisien.. b. Perusahaan tidak melakukan rotasi karyawan dan pelatihan karyawan secara berkala. Rotasi karyawan yang diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi karyawan dalam melaksanakan tugasnya, sehingga kecurangan diantara mereka dapat dihindari dan pelatihan karyawan akan dapat meningkatkan ketrampilan karyawan. Menurut manajemen hal tersebut akan membutuhkan banyak biaya dan rotasi karyawan akan menimbulkan inefisiensi waktu karena membutuhkan pembelajaran bagi karyawan dengan posisi yang baru. Menurut Mulyadi (2009), perputaran jabatan yang diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan diantara mereka dapat dihindari. Seharusnya, untuk menghindari adanya kecurangan dan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas dilakukan rotasi karyawan dan pelatihan secara berkala. c. Prosedur analitis, yaitu dengan membandingkan anggaran dan realisasi biaya penjualan serta membandingkan target penjualan dengan realisasinya. Untuk mengetahui apakah program kerja bagian pemasaran khususnya bagian penjualan telah berjalan efektif dan efisien atau belum dapat dilihat dari analisis di bawah ini: 1) Biaya penjualan Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri Biaya Penjualan Tahun 2010 2011 Naik / Turun (%) 2012 Naik / Turun (%) Penjualan 3.732.796.000 3.929.259.000 5,26% 4.501.978.000 14,58% Biaya Penjualan 31.000.000 30.000.000 3,23% 37.500.000 25% Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa kenaikan atau penurunan biaya penjualan tidak selalu menyebabkan naik atau turunnya jumlah penjualan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah realisasi biaya penjualan pada tahun 2011 sebesar Rp. 30.000.000,00 yang jumlahnya lebih kecil Rp.1.000.000,00 dari jumlah realisasi biaya penjualan tahun 2010, tidak berakibat menurunkan jumlah penjualan, tetapi sebaliknya menaikkan jumlah penjualan sebesar Rp.196.463.000,00 dari penjualan tahun 2010 sebesar Rp.3.732.796.000,00 menjadi Rp.3.929.259.000,00 di tahun 2011, dan pada tahun 2012 dimana realisasi biaya penjualan yang meningkat Rp.7.500.000,00 dari tahun sebelumnya menyebabkan jumlah penjualan tahun 2012 juga mengalami peningkatan sebesar Rp.572.719.000,00 dari tahun 2011 45

yang jumlah penjualannya sebesar Rp.3.929.259.000,00 menjadi Rp.4.501.978.000,00 pada tahun 2012. Hal ini berarti kegiatan fungsi pemasaran perusahaan dalam usaha peningkatan penjualan telah berjalan efektif dan biaya penjualan yang dikeluarkan untuk mencapai target penjualan, efisien dalam meningkatkan jumlah penjualan karena jumlah biaya penjualan yang meningkat 3,23% pada tahun 2011 dapat meningkatkan penjualan sebesar 5,26% dari tahun 2010 dan peningkatan biaya penjualan 25% pada tahun 2012 dapat meningkatkan penjualan sebesar 14,58% dari tahun sebelumnya. 2) Target dan realisasi penjualan Selain menggunakan analisis biaya penjualan di atas, penilaian efktivitas dan efisiensi fungsi pemasaran juga dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi penjualan. Tahun Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri Target dan Realisasi Penjualan Target Penjualan Realisasi Penjualan Kenaikan atau Penurunan 2010 3.832.000.000 3.732.796.000 99.204.000 2,59 2011 3.928.000.000 3.929.259.000 1.978.000 0,03 2012 4.500.000.000 4.501.978.000 500.000 0,04 Sumber: Data primer diolah, 2013 a) Penjualan aktual untuk tahun 2010 mengalami penurunan 2,59% dibandingkan target penjualannya, hal ini berarti kegiatan pemasaran yang dilakukan tidak efektif dalam mendukung kenaikan penjualan. b) Untuk penjualan tahun 2011 yang mengalami kenaikan 0,03% dari target penjualannya dan jumlah yang meningkat sebesar 5,26% dari jumlah penjualan tahun 2010, menunjukkan bahwa kegiatan 46 % pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan efektif dalam meningkatkan penjualan. c) Penjualan aktual tahun 2012 mengalami peningkatan 0,04% dari target yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan efektif dalam mendukung peningkatan penjualan produk. 3) Rasio Profitabilitas Berikut perhitungan rasio profitabilitas perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri untuk tahun 2010 sampai dengan tahun 2012: Penjualan Bersih - HPP Penjualan Gross Profit Margin = x 100% Penjualan Bersih 3.732.796.000-2.315.255.000 Tahun 2010 = x 100% = 37,98% 3.732.796.000 3.929.259.000-2.475.756.000 Tahun 2011= x 100% = 36,99% 3.929.259.000 4.501.978.000-2.998.596.000 Tahun 2012 = x 100% = 33,39% 4.501.978.000 Net Profit Margin = Laba Bersih Penjualan Bersih x 100% 600.470.641 Tahun 2010 = 3.732.796.000 x 100% = 16,09% 614.352.960 Tahun 2011= 3.929.259.000 x 100% = 15,64% 614.033.280 Tahun 2012 = 4.501.978.000 x 100% = 13,64% Berdasarkan analisis rasio profitabilitas perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri, dilakukan pembahasan sebagai berikut: 1. Gross Profit Margin Gross profit margin merupakan persentase laba kotor dibandingkan dengan penjualan. Semakin besar gross profit margin, semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relatif lebih rendah dibandingkan dengan penjualan, demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin semakin kurang baik operasi perusahaan.

Rasio gross profit margin pada tahun 2010 sebesar 37,98% mengalami penurunan sebesar 0,99% pada tahun 2011 menjadi 36,99% dan pada tahun 2012 rasio ini mengalami penurunan 3,6% menjadi sebesar 33,39%. Besar persentase tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan biaya dalam memproduksi barang dagangan mengalami peningkatan pada tahun 2011 dan 2012. Selain itu, menurunnya angka rasio gross profit margin dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 menunjukkan bahwa kinerja fungsi pemasaran kurang efektif dalam meningkatkan jumlah penjualan. 2. Net Profit Margin Net profit margin merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung biaya dan pajak penghasilan. Marjin ini menunjukkan perbandingan laba bersih dengan penjualan. Semakin tinggi net profit margin, semakin baik operasi suatu perusahaan. Rasio net profit margin pada tahun 2010 sebesar 16,09% mengalami penurunan pada tahun 2011 menjadi 15,64%, kemudian pada tahun 2012 mengalami penurunan lagi sebesar 2% menjadi 13,64%,. Hal ini menunjukkan bahwa biaya-biaya mengalami peningkatan pada tahun 2011 dan 2012 yang menyebabkan rendahnya marjin laba, selain itu penurunan angka rasio menunjukkan kinerja fungsi pemasaran yang kurang efektif dalam meningkatkan volume penjualan pada tahun 2011 dan 2012. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di atas dapat dilihat bahwa kinerja fungsi pemasaran perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri dalam melaksanakan kegiatannya dalam mendukung peningkatan penjualan telah berjalan efektif dan efisien. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil audit yang telah dilakukan terhadap fungsi pemasaran, dapat disimpulkan bahwa kinerja fungsi pemasaran perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri berjalan secara efektif dan efisien dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan meskipun masih terdapat beberapa kelemahan dalam melakukan aktivitas. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian sebagai berikut: a. Fungsi pemasaran mampu mencapai target penjualan untuk tahun 2011 sebesar Rp. 3.929.259.000,00 dan tahun 2012 sebesar Rp. 4.501.978.000,00. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi pemasaran efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. b. Fungsi pemasaran mampu mencapai target penjualan dengan mengeluarkan biaya penjualan yang tidak melebihi anggaran yang ditetapkan, dengan biaya penjualan sebesar Rp. 30.000.000,00 pada tahun 2011 mampu menaikkan penjualan tahun 2011 sebesar Rp. 196.463.000,00 dari tahun sebelumnya, dan penurunan jumlah realisasi biaya penjualan tahun 2011 sebesar 3,23% dari tahun 2010, mampu meningkatkan penjualan sebesar 5,26% dari tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi pemasaran efisien dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan. c. Angka rasio gross profit margin dan net profit margin yang menurun 47

pada tahun 2011 dan 2012 menunjukkan bahwa kinerja fungsi pemasaran kurang efektif dalam meningkatkan volume penjualan tahun 2011 dan 2012. d. Pengendalian perusahaan terhadap organisasi, perencanaan pemasaran, prosedur pemasaran, kebijakan pemasaran, pencatatan, pelaporan, personil pemasaran telah dilaksanakan secara efektif. e. Kelemahan yang ditemukan dalam aktivitas fungsi pemasaran antara lain: 1. Perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri belum memiliki departemen internal audit sendiri. 2. Kurangnya karyawan yang terlatih dan tidak dilakukannya rotasi karyawan secara berkala. 3. Terjadinya perangkapan fungsi yang dilakukan oleh satu karyawan, yaitu penerimaan kas, dan fungsi akuntansi. Saran Setelah melakukan penelitian dengan mengikuti tahapan audit fungsi pemasaran, peneliti memberikan saransaran bagi perusahaan, antara lain: a. Perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri sebaiknya membentuk departemen internal audit sendiri yang bertugas membantu manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab dalam memberi analisis, saran, dan penilaian terhadap kinerja masing-masing fungsi dalam perusahaan. b. Perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri sebaiknya melaksanakan pelatihan karyawan yang memadai secara berkala untuk meningkatkan keahlian kerja karyawan dan melakukan rotasi karyawan secara berkala untuk mencegah kemungkinan terjadinya kecurangan. c. Perusahaan kecap MURNI JAYA Kediri sebaiknya melakukan pemisahan fungsi terhadap fungsi penerimaan kas, dan fungsi akuntansi untuk menghindari timbulnya kecurangan. DAFTAR PUSTAKA Bayangkara, IBK, (2008), Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi, Jakarta: Salemba Empat. Bayangkara, IBK, (2010), Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi, Jakarta: Salemba Empat Efferin Sujoko dkk., (2004), Metodologi Penelitian untuk Akuntansi, Edisi Pertama, Malang: Bayumedia Publishing. Fauziyah, (2009), Auditing, Kediri: Penerbitan Universitas Islam Kadiri. Kottler, Philip, (2002), Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, Jakarta: Prehallindo. PT. 48

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, (2009), Manajemen Pemasaran, Edisi Ketigabelas, Jakarta: Erlangga. Mulyadi, (2001), Sistem Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi, (2002), Auditing Jilid 1, Edisi 6, Jakarta: Salemba Empat. Sanusi, Anwar, (2009), Metodologi Penelitian, edisi 2009, Malang: Surya Pena Gemilang. Siagian, Sondang, (2001), Audit Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara. Widjaja Tunggal, Amin, (1992), Audit Pemasaran, Jakarta: Rineka Cipta Widjaja Tunggal, Amin, (2000), Management Audit Suatu Pengantar, Jakarta: Rineka Cipta. Widjaja Tunggal, Amin, (2003), Audit Manajemen Kontemporer, Jakarta: Harvarindo. 49