Website :

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) IUPHHK-HA

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HA

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HT. Bobot Verifier Alat Penilaian 5 > 5

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HTI. Bobot Verifier Alat Penilaian 5 > 5

Resume Hasil Penilaian Kinerja PHPL Penilikan II PT. Pemantang Abadi Tama Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IUPHHK-HA. Bobot Verifier Alat Penilaian 5 > 5

Resume Hasil Penilaian Kinerja PHPL PT. Barumun Raya Padang Langkat

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

PEDOMAN PELAPORAN PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA PEMEGANG IUPHHK-RE

STANDAR PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA PEMEGANG IUPHHK-RE

Website :

STANDARD DAN PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN LESTARI PADA HUTAN NEGARA (IUPHHK HA/HT/HTI)

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA PEMEGANG IZIN DAN PEMEGANG HAK PENGELOLAAN

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI, IUPHHK-RE, DAN HAK PENGELOLAAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN NOMOR : P.14/VI-BPPHH/2014 TENTANG

c) Ir. Sunarwan (Auditor Ekologi)

PT. GRAHA SENTOSA PERMAI

RESUME HASIL VERIFIKASI LK

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI, IUPHHK-RE, DAN HAK PENGELOLAAN KRITERIA DAN INDIKATOR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

Resume Hasil Penilaian Kinerja PHPL IUPHHK-HA Penilikan IV PT. Kemakmuran Berkah Timber Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur

Lampiran Surat No. 025/EQ.S/I/2016 tanggal 11 Januari 2016 PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL. a. Nama Lembaga : PT. MUTUAGUNG LESTARI

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL PADA IUPHHK-HA PT. FORTUNA CIPTA SEJAHTERA KABUPATEN MURUNG RAYA DAN BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

STANDARD DAN PEDOMAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU DARI HUTAN NEGARA (IUPHHK-HA/HPH, IUPHHK- HTI/HPHTI, IUPHHK RE)

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA IUPHHK-HA, IUPHHK-HT, IUPHHK-RE, DAN HAK PENGELOLAAN

PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN AUDIT PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

RESUME HASIL VERIFIKASI

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IPK PT ADAU HIJAU LESTARI

RESUME HASIL SERTIFIKASI

RESUME HASIL PENILIKAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU


STANDARD DAN PEDOMAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU DARI HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT (IUPHHK-HTR, IUPHHK-HKM)

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PAGUYUBAN GAPOKTANHUT MARGO LUHUR

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KEDUA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 143/EQ.SHPK/II/2018

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KEDUA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 768/EQ.SHPK/XII/2017

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT (HTR, HKm, HD, HTHR)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI NOMOR : P.14/PHPL/SET/4/2016 TENTANG

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KEDUA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 145/EQ.SHPK/II/2018

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL PT SINDO LUMBER

RESUME HASIL SERTIFIKASI

2 ekonomi biaya tinggi sebagaimana hasil kajian Komisi Pemberantasan Korupsi Tahun 2013, perlu pengaturan kembali mengenai Inventarisasi Hutan Menyelu

Lampiran Surat No. 004/EQ.S/I/2016 tanggal 4 Januari 2016 PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

RESUME HASIL SERTIFIKASI

PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT RIAU ANDALAN PULP AND PAPER

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT (HTR, HKm, HD, HTHR)

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IPK KELOMPOK TANI TELAGA RUSA

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL PT. AUSTRAL BYNA

RESUME HASIL VERIFIKASI IPK PT SATYA JAYA ABADI

PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM SILVIKULTUR TEBANG PILIH TANAM INDONESIA (TPTI)

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KEDUA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 127/EQ.SHPK/II/2018

RESUME HASIL VERIFIKASI

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT (HTR, HKm, HD)

PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

: Jl. WARUNG BUNCIT RAYA No. 4 - B JAKARTA SELATAN TELP. (021) , FAX. (021) Web.

2 Pemberantasan Korupsi Tahun 2013, perlu perbaikan dan pemisahan dalam Peraturan tersendiri menyangkut Inventarisasi Hutan Berkala dan Rencana Kerja

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.33/Menhut-II/2014 TENTANG

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

STANDAR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) PADA HUTAN NEGARA YANG DIKELOLA OLEH MASYARAKAT (HTR, HKm, HD, HTHR)

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PKTHR ALAS MADANI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 66 /Menhut-II/2014 TENTANG

Lampiran Surat No : 364.2/EQ.S/XII/2013 tanggal 9 Desember 2013 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL


RESUME HASIL PENILIKAN KE-1 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT GUNUNG RAYA TIMBER INDUSTRIES

PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IPK CV AUBIL PRIMA DAYA

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU UMHR GAPOKTANHUT MADUDAKAR

RESUME HASIL PENILIKAN KE-2 PENILAIAN KINERJA PHPL PT SINERGI HUTAN SEJATI

LAPORAN SERTIFIKASI PENILAIAN KINERJA PHPL IUPHHK-HT PT. RIMBA RAYA LESTARI. RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL IUPHHK-HT PT. Rimba Raya Lestari

Dengan Hormat, PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION

RESUME HASIL PENILIKAN KE-3 PENILAIAN KINERJA PHPL PT KALIMANTAN SATYA KENCANA

RESUME HASIL PENILIKAN KINERJA PHPL PADA IUPHHK-HA PT. ARFAK INDRA KABUPATEN FAKFAK, PROVINSI PAPUA BARAT

RESUME HASIL PENILIKAN KE-4 PENILAIAN KINERJA PHPL PT ERNA DJULIAWATI

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KEDUA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 165/EQ.SHPK/III/2018

RESUME HASIL PENILIKAN KE-1 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT BORNEO KARUNIA MANDIRI

PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian)

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IPK KELOMPOK TANI PADEDELE

RESUME HASIL PENILIKAN KE-2 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT NUSA PRIMA MANUNGGAL

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IPK PT SAWIT LAMANDAU RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT BINTANG LIMA MAKMUR

RINGKASAN HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL : PT TELUK BINTUNI MINA AGRO KARYA (PT TBMAK)

3. RINGKASAN TAHAPAN. Tahapan Lokasi dan Waktu Ringkasan Catatan. Pertemuan Pembukaan Kantor PT. Anugerah Langkat Makmur 8 Oktober 2016

RESUME HASIL PENILIKAN KE-2 PENILAIAN KINERJA PHPL PT KALIMANTAN SATYA KENCANA

Lampiran Surat No : 83.a /EQ.S/VI/2013, tanggal 22 Juni 2013 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL PT. AUSTRAL BYNA

RESUME HASIL PENILIKAN KE-2 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT SURYA KIRANA DUTAMAS

PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM SILVIKULTUR TEBANG PILIH TANAM JALUR (TPTJ)

RESUME HASIL VERIFIKASI LK

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

OFFICE : JL. WARUNG BUNCIT RAYA NO.4-B JAKARTA SELATAN TELP. (021) , , FAX. (021)

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA IPK PT MULIA SAWIT AGRO LESTARI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH OLEH LVLK PT INTI MULTIMA SERTIFIKASI.

Transkripsi:

RESUME HASIL PENILIKAN KINERJA PHPL PADA IUPHHK-HA PT SALAKI SUMMA SEJAHTERA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI, PROVINSI SUMATERA BARAT (1) IDENTITAS LEMBAGA PENILAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (LP-PHPL) a. Nama Lembaga : PT. AYAMARU SERTFIKASI b. Nomor Akreditasi : LPPHPL-001-IDN, tanggal 2 September 2010 c. Alamat : Komplek Ruko Braja Mustika B-11 Jl. Dr. Sumeru, Bogor 16111 Indonesia d. Nomor Telepon/Faks/E-mail : Telp. 0251-8333513, 0251-8333515, Fax. 0251-8333593, Email : asert@ayamarusertifikasi.co.id Website : www.ayamarusertifikasi.co.id e. Direktur : Ir. Akhmad f. Tim Audit : a) Ir. Agung Supriyanto (Lead Auditor/Auditor Prasyarat) b) Ahmad Yudana, S. Hut (Auditor Produksi) c) Ir. Sunarwan (Auditor Ekologi) d) Dr. Entin Hendartin, S.Hut, Msi (Auditor Sosial) e) Ir. Agung Supriyanto (Auditor Legalitas Kayu) (2) IDENTITAS PEMEGANG IUPHHK-HA (a) Nama Perusahaan : PT SALAKI SUMMA SEJAHTERA (b) Keputusan IUPHHK-HA Menteri Kehutanan : - Surat Keputusan IUPHHK-HA : - Nomor : SK.413/Menhut-II/2004 - Tanggal : 19 Oktober 2004 - Luas : 48.420 Hektar - Kabupaten : Kepulauan Mentawai - Provinsi : Sumatera Barat 1

- Addemdum Surat Keputusan IUPHHK-HA : - Nomor : SK.654/Menhut-II/2010 - Tanggal : 22 November 2010 - Luas : 47.605 Hektar - Kabupaten : Kepulauan Mentawai - Provinsi : Sumatera Barat (c) Alamat Perusahaan - Kantor Pusat : Kantor Taman A9 Unit B Lt. 4, Jl. Mega Kuningan, Jakarta 12950, Telp. (021) 576 1189/576 1106; Fax. (021) 5761109 - Kantor Cabang : Jl. Prof. Dr. Hamka 230 Air Tawar Timur, Padang 25133, Sumatera Barat, Telp. (0751) 705 3423; Fax. (0751) 447 871 (3) Komposisi Pemegang Saham Proyeksi kepemilikan saham PT Salaki Summa Sejahtera adalah sebagai berikut : - Renaldus Iwan Sumarta : 1.500 lembar (50 %) - PT. Sitasa Timber : 1.500 lembar (50 %) - (4) Susunan Direksi dan Komisaris Susunan pengurus susunan Dewan Komisaris dan Dewan PT Salaki Summa Sejahtera adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris : - Komisaris Utama : Mohamad Hekal - Komisaris : Natalia Kurniawan Dewan Direksi : - Direktur Utama : Ardi Sumarta - Direktur Keuangan : Mohamad Sunan Arief - Direktur Produksi : Ir. Mangatas Simanjuntak 2

(3) RINGKASAN TAHAPAN Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan 1 Audit Tahap I Senin s/d Jumat, 13 s/d 17 Oktober 2014 - Melakukan pengumpulan dan verifikasi dokumen. - Melakukan diskusi kesiapan Audit Tahap II melalui komunikasi telepon dan email. - Berdasarkan masa operasional, PT. Salaki Summa Sejahtera dinilai dengan menggunakan bobot verifier untuk umur auditi > 5 tahun. - Pelaksanaan penilaian kinerja PHPL mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.5/VI-TPLPHH/2014 tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) 2 Mobilisasi Tim Senin, 20 Oktober 2014 - Mobilisasi Tim Auditor Jakarta Padang 3 Koordinasi dengan Instansi Kehutanan Senin, 20 Oktober 2014 - Tim Auditor melapor ke Dinas Kehutanan perihal penilaian kinerja PHPL pada IUPHHK-HA PT. Salaki Summa Sejahtera 4 Mobilisasi Tim Selasa, 21 Oktober 2014 - Mobilisasi Tim Auditor Padang Base Camp Tiniti 5 Pertemuan Pembukaan) 6 Verifikasi Kelengkapan Dokumen (Audit Dokumen) Selasa, 21 Oktober 2014 (Base Camp Tiniti) Rabu, 22 Oktober 2014 (Base Camp Tiniti) - Penyampaian rencana teknis verifikasi - Konfirmasi ketersediaan tenaga pendamping - Jadwal teknis pelaksanaan verifikasi per hari, jenis aspek dan lokasi yang akan diverifikasi, teknik mobilisasi Tim di lapangan, dll. - Output : (1) Berita Acara opening Meeting, (2) Notulensi opening Meeting. Verifikasi dokumen bertujuan untuk : - Memperoleh data dan informasi aspek prasyarat dan produksi antara lain : - Dokumen pelaksanaan dan pemeliharaan tata batas; - Visi, misi perusahaan; - Dokumen pelaksanaan TPTI; - Dokumen terkait perizinan (Akte, SK, NPWP, dll.); - Dokumen terkait dengan keberadaan tenaga profesional kehutanan/ganis; - Struktur organisasi dan unit kerja dalam mendukung pengelolaan hutan lestari; - Ketersedian perangkat SIM dan tenga pelaksananya (dikukuhkan dengan SK); 3

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan 7 Verifikasi Lapangan Kamis s/d Jum at, 23 s/d 24 Oktober 2014 Areal kerja PT. SSS - Ketersediaan kembaga Pengawas internal (dikukuhkan dengan SK); - Dokumen implementasi visi misi perusahaan terkait dengan kelola produksi, lingkungan dan sosial; - Dokumen rencana kerja pengelolaan yang sah (RKU, RKT dan lampiran peta) - Dokumen RIL - Dokumen Finansial (hasil audit akuntan publik); - Dokumen POS terkait produksi. - Memperoleh data dan informasi aspek ekologi antara lain : - Dokumen pelaksanaan RKL dan RPL; - Dokumen penanaman pada areal eks TPK, TPn, tanah kosong, kanankiri jalan; - Dokumen terkait kelola flora dan fauna; - Dokumen perlindungan hutan; - Dokumen pengelolaan limbah. - Memperoleh data dan informasi aspek Sosial antara lain : - Dokumen insentif masyarakat; - Dokumen CSR/CD; - Dokumen konflik. - Dokumen K3 - Dokumen kecelakaan kerja - Dokumen ketenaga kerjaan - Surat perjanjian dengan masyarakat; - Dokumen terkait tenaga kerja. - Memperoleh data dan informasi aspek Legalitas Kayu antara lain : - Dokumen LHP - Dokumen pengangkatan petugas LHP, P2LHP, P2SKSKB - Dokumen SKSKB - Bon Trip - Dokumen SPP dan Bukti Setor PSDH dan DR - Dokumen TUK - Surat Izin Log pond - Identas/tanda-tanda PUHH, dll. Bertujuan untuk cross check/uji petik terhadap ketersediaan bukti fisik lapang pelaksanaan kegiatan : - Aspek prasyarat dan produksi : - Pelaksanaan TPTI; - Bukti pelaksanaan dan pemeliharaan tata batas konsesi; - Implementasi visi misi terhadap kelola produksi, lingkungan dan sosial; - Sarana dan prasarana produksi; 4

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan - Pelaksanaan RIL; - Aspek ekologi : - Pelaksanaan RKL dan RPL; - Kegiatan penanaman pada areal eks TPK, TPn, tanah kosong, kanan-kiri jalan; - Kelola flora dan fauna; - Kegiatan perlindungan hutan; - Kegiatan pengelolaan limbah. - Memperoleh data dan informasi aspek Sosial : - Pelaksanaan insentif masyarakat; - Pelaksanaan CSR/CD; - Memperoleh data dan informasi aspek Legalitas Kayu : - Ketersediaan APD - Implementasi K3 di lapangan - Keterlacakan asal usul log kayu bulat. 8 Mobilisasi TIM Sabtu, 25 Oktober 2014 - Base Camp Tiniti - Padang 9 Audit Dokumen Lanjutan Minggu, 26 Oktober 2014 (Kantor Padang) 10 Pertemuan Penutup Senin, 27 Oktober 2014 (Kantor Padang) 11 Koordinasi dengan Instansi Kehutanan Senin, 27 Oktober 2014 Padang 12 Mobilisasi TIM Senin, 27 Oktober 2014 - Padang - Jakarta 13. Pengambilan Keputusan - Memperoleh data dan informasi aspek prasyarat, produksi, ekologi dan sosial. - Paparan sementara hasil audit lapangan dan klarifikasi keberadaan dokumen yang belum tersedia dan diperlukan untuk mendukung audit - Notulensi Closing Meeting - Berita acara Closing Meeting - Tally sheet hasil audit lapangan - Melengkapi data-data yang belum dipenuhi oleh auditi - Tim Auditor melapor ke Dinas Kehutanan perihal telah selesai pelaksanaan penilaian kinerja PHPL PT. Salaki Summa Sejahtera. Bogor dalam pengelolaan hutan lestari (Aspek Prasyarat, Produksi, Ekologi, Sosial dan Legalitas Kayu) dengan predikat kinerja selama periode 1 (satu) tahun secara umum dapat dipertahankan, sehingga status sertifikat yang telah diberikan terpelihara dan berlanjut. 5

(4) RESUME HASIL PENILAIAN 1. PRASYARAT 1. 1. Kepastian Kawasan Pemegang Ijin dan Pemegang Hak Pengelolaan 1. 2. Komitmen Pemegang Ijin 1. 3. Jumlah dan Kecukupan Tenaga Profesional Bidang Kehutanan Pada Seluruh Tingkatan Untuk Mendukung Pemanfaatan, Implementasi, Penelitian, Pendidikan dan Latihan - IUPHHK-HA PT. SSS telah memiliki dokumen legal dan administrasi tata batas sesuai dengan tingkat perkembangan kegiatan tata batas yang telah dilaksanakan (SK IUPHHK-HA, dan Laporan Tata Batas) - Pelaksanaan Tata Batas telah temu gelang dan dikukuhkan. - Telah ada pengakuan atas eksistensi PT. SSS oleh masyarakat pemilik lahan adat. - Tidak ada perubahan fungsi kawasan pada areal kerja PT. SSS (fungsi hutan produksi). - Pada areal kerja PT. SSS tidak ada penggunaan lain di luar sektor kehutanan. - PT. SSS telah memiliki visi dan misi sesuai dengan kerangka pengelolaan hutan lestari (PHL), - PT. SSS telah melaksanakan kegiatan sosialisasi visi dan misi terhadap karyawan (level pemegang izin) dan masyarakat sekitar ( berita acara sosialisasi) - PT. SSS sebagian besar telah melaksanakan kegiatan pengelolaan hutan lestari (PHL) sesuai dengan visi dan misi. - PT. SSS telah memiliki tenaga profesional pada sebagian besar bidang pengelolaan. - PT. SSS secara periodik telah melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) baik secara mandiri (inhouse training) maupun dengan pihak lain (instansi yang berwenang. Tingkat pencapaian pelaksanaan DIKLAT sebesar 95,08 %. - PT. SSS telah memiliki dokumen ketenagakerjaan secara lengkap sebagai acuan dalam pengembangan SDM yang professional. - IUPHHK-HA PT. Salaki Summa Sejahtera telah memiliki dokumen legal dan administrasi tata batas sesuai dengan tingkat perkembangan kegiatan tata batas yang telah dilaksanakan (SK IUPHHK- HA, dan Laporan Tata Batas) - Pelaksanaan Tata Batas telah temu gelang dan dikukuhkan. - Tidak ada konflik terkait tata batas areal kerja PT. Salaki Summa Sejahtera dengan pemegang izin lain. telah memiliki visi dan misi sesuai dengan kerangka pengelolaan hutan lestari (PHL), telah melaksanakan kegiatan sosialisasi visi dan misi terhadap karyawan (level pemegang izin) dan masyarakat sekitar ( berita acara sosialisasi) sebagian besar telah melaksanakan kegiatan pengelolaan hutan lestari (PHL) sesuai dengan visi dan misi. telah memiliki tenaga profesional pada sebagian besar bidang pengelolaan. secara periodik telah melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) baik secara mandiri (inhouse training) maupun dengan pihak lain (instansi yang berwenang. Tingkat pencapaian pelaksanaan DIKLAT sebesar 95,08 %. telah memiliki dokumen ketenagakerjaan secara lengkap sebagai acuan dalam pengembangan SDM yang professional. 6

SEDANG - PT. SSS telah memiliki struktur organisasi (SK Direktur Utama PT. SSS No : 190A/SK- DIR/SSS/P/IX/2013, tanggal 18 September 2013) dan job deskripsi sesuai dengan kerangka PHPL. - PT. SSS telah memiliki perangkat SIM dan tenaga pelaksana berdasarkan surat penunjukan dari direksi PT. SSS (SK. Nomor : 03/SK/P/SSS/BC/I/2013, tanggal 5 Januari 2013), namun belum berjalan secara optimal. SEDANG telah memiliki struktur organisasi (SK Direktur Utama PT. SSS No : 190A/SK- DIR/SSS/P/IX/2013, tanggal 18 September 2013) dan job deskripsi sesuai dengan kerangka PHPL. telah memiliki perangkat SIM dan tenaga pelaksana berdasarkan surat penunjukan dari direksi PT. Salaki Summa Sejahtera (SK. Nomor : 03/SK/P/SSS/BC/I/2013, tanggal 5 Januari 2013),. telah membentuk organisasi : 178/SK-DIR/SSS/ P/X/2014, tanggal 6 Oktober 2014, tentang revisi penetapan Struktur Organisasi, dan telah berjalan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan. - Terdapat tindak lanjut koreksi hasil monetoring. telah telah memperoleh persetujuan pengelolaan blok RKT 2014. - Pelaksanaan tata batas pada areal PT. Salaki Summa Sejahtera telah melibatkan para pihak (Kabupaten, Camat, desa dan tokoh masyarakat) - Telah ada persetujuan dalam proses penetapan dan pelaksanaan CSR/CD dari sebagian kecil para pihak; - Telah ada persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung. TETAP 1. 4. Kapasitas dan Mekanisme untuk Perencanaan, Pelaksanaan, Pemantauan Periodik, Evaluasi dan Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian IUPHHK Pada Hutan Alam 1. 5. Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA) - PT. SSS telah telah memperoleh persetujuan pengelolaan blok RKT 2013 dan URKT 2014. - PT. SSS telah memiliki dokumen ANDAL beserta lampiran dan telah memperoleh persetujuan dalam proses pembuatan AMDAL dari para pihak. - Pelaksanaan tata batas pada areal PT. SSS telah melibatkan para pihak (Kabupaten, Camat, desa dan tokoh masyarakat) - Telah ada persetujuan dalam proses penetapan dan pelaksanaan CSR/CD dari sebagian kecil para pihak; - Telah ada persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung. 2. PRODUKSI 2. 1. Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari - Terdapat bukti kesesuain antara rencana jangka panjang yang tertuang dalam RKU yang diimplementasi dalam rencana tahunan (RKT) dan penataan areal kerja di lapangan berupa tanda-tanda batas yang jelas dan sesuai dengan dokumen yang telah dibuat. - Ketersediaan dokumen RKUPHHK yang sudah disetujui oleh pejabat berwenang, dan disusun berdasarkan hasil IHMB/survei potensi/risalah/lanscaping areal produksi efektif yang realistis/benar, dan tidak 7

- Telah dilaksanakan pemeliharaan batas blok dan petak, yang ditunjukkan dengan tersedianya batas yang jelas di lapangan. dikenai peringatan terkait pemenuhan kewajiban RKU. - Penataan areal kerja (blok RKT dan kompartemen/petak) mengalami pergeseran, namun masih dalam areal yang telah ditetapkan dalam IHMB(RKU IUPHHK- HA PT. Salaki Summa Sejahtera), hal tersebut dikarenakan lokasi sangat dipengaruhi oleh kesepakatan dengan suku pemilik lahan pada blok tersebut - Tanda batas blok dan petak kerja seluruhnya terlihat dengan jelas di lapangan. - Memiliki data potensi tegakan per tipe ekosistem dari hasil IHMB/survei potensi /risalah / hasil ITSP 3 tahun terakhir beserta kelengkapan peta pendukungnya (jalur survei, peta pohon, peta kelas hutan dll.) - Memiliki data pengukuran riap tegakan / PUP untuk semua tipe ekosistem yang ada dan sudah dianalisis. - Terdapat bukti upaya melakukan analisis data potensi dan riap tegakan untuk periode 5 tahun terakhir atau selama periode waktu penilaian dan menyampaikan laporan. 2. 2. Tingkat pemanenan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap tipe ekosistem *) - PT. SSS memiliki data potensi tegakan pada tipe ekosistem tanah kering berupa data hasil IHMB dan hasil ITSP 3 tahun terakhir, disamping itu tersedia kelengkapan peta pendukung data potensi tegakan pada tiap petak blok RKT, berupa peta pohon dan peta kontur. - PUP Seri I dibuat pada tahun 2011 pada areal bekas tebangan BKT 2007/2008 berada pada petak 185, luas 100 Ha, Fungsi Hutan HP, data hasil pengukuran pada PUP tersebut telah terlaksana sebanyak 3 seri yaitu pengukuran pada Tahun 2010, tahun 2011, tahun 2012, - Belum dilakukan Analisis terhadap Pengukuran Riap tersebut - PT SSS telah mempunyai data perhitungan internal/ self JTT berbasis data potensi dan kondisi kemampuan pertumbuhan tegakan /riap tegakan untuk penentuan JTT. - POS/SOP seluruh tahapan kegiatan sistem Silvikultur TPTI tersedia dengan lengkap, dan isinya sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku. - Dalam implementasi tahapan sistem silvikultur, diketahui bahwa seluruh kegiatan tersebut telah sesuai dengan POS - Berdasarkan data potensi dari hasil IHMB diketahui, bahwa potensi pohon inti semua jenis sebesar 61,85 batang/ha. 2. 3. Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan SEDANG - Tersedia SOP seluruh tahapan sistem silvikultur yang sesuai dengan pedoman pelaksanaan atau ketentuan teknis yang berlaku - Terdapat implementasi sebagian SOP tahapan sistem silvikultur - Belum ada data pohon inti dan pohon yang disisakan (tidak ditebang) dari jenisjenis komersial pada petakpetak yang telah dilakukan TURUN 8

- Hasil penelitian tingkat kerusakan tegakan tinggal, yang dilakukan pada tahun 2010, didapatkan hasil sebagai berikut : Jumlah Pohon sebelum di panen 76,80 batang/ha, Pohon rusak akibat penebangan 9,30 batang/ha, dan rusak akibat penyaradan 7,20 batang, sehingga kerusakan tegakan tinggal mencapai 25 %. Sehingga tegakan sisa sebesar 57,6 batang/ha. - Hasil penelitian tingkat kerusakan tegakan tinggal, mencapai 25 %. Sehingga permudaan tingkat tiang yang tersisa menjadi 182 batang/ha. penebangan, walaupun berdasarkan data hasil IHMB, potensi pohon inti semua jenis berkisar sekitar 61,85 batang /ha namun dengan adanya aktivitas penebangan pada petakpetak tebang, potensi tersebut akan berkurang. - Belum ada hasil kajian potensi permudaan pada areal bekas tebangan, walaupun potensi rata-rata permudaan tingkat tiang pada seluruh areal berdasarkan hasil IHMB > 100, namun dengan adanya aktivitas pemanenan maka potensi permudaan tersebut akan berkurang sehingga kurang mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke -3 SEDANG - Tersedia SOP pemanfaatan/pengelolaan hutan ramah lingkungan untuk seluruh kegiatan pengelolaan hutan, dan isinya sesuai untuk karakteristik kondisi setempat - Terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan pada 1-2 tahapan kegiatan pemanenan hasil atau pengelolaan hutan. - Tingkat kerusakan tegakan tinggal rata-rata untuk semua tingkatan permudaan (semai, pancang, tiang, pohon) 16 % - 30%. - Hasil pendugaan Faktor Eksploitasi (FE) 0,70, namun masih ditemukan banyak limbah akibat pemanenan yang kurang sempurna dan belum ada hasil kajian tingkat factor eksploitasi pada blok tebang 2013 dan 2014. - Terdapat dokumen RKT secara lengkap (selama periode waktu penilaian) yang disusun berdasarkan RKU dan disahkan secara self approval oleh Direktur Utama PT. Salaki Summa Sejahtera. 2. 4. Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan 2. 5. Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/ pemanenan/ pemanfaatan pada areal kerjanya *) - SOP/ POS RIL yang diacu telah sesuai dengan kondisi/ karaktersitik setempat; - Terdapat upaya aplikasi/penerapan teknologi ramah lingkungan pada seluruh tahapan kegiatan pemanenan di lapangan; - Tingkat kerusakan tegakan tinggal untuk tingkat pohon inti adalah sebesar 25 % - Nilai Faktor Eksploitasi berdasarkan hasil penenlitian adalah 0,75 - Dokumen RKT 2011 dan 2012 PT. SSS telah mengacu pada RKU PHHK PT. SSS yang belum berbasisi IHMB sedangkan RKT 2013 PT. SSS telah mengacu pada RKU PT. SSS berbasis IHMB periode 2012-2021, dimana kedua dokumen RKU tersebut TURUN 9

2. 6. Tingkat investasi dan reinves tasi yang memadai dan memenuhi kebutuhandalam pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan pengemba-ngan, serta peningkatan kemampuan SDM telah disahkan oleh pejabat yang berwenang; - PT. SSS telah memiliki Peta Kawasan Lindung secara lengkap, yang menggambarkan areal yang dilindungi dan sesuai dengan RKU PHHK dan RKT yang telah disahkan; - PT. SSS telah melakukan penandaan batas pada seluruh blok tebangan/ dipanen/ dimanfaatkan/ ditanam/ dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung; - Realisasi volume tebangan total dan per jenis mencapai 88,63 % dari rencana tebangan tahunan dan lokasi panen sesuai dengan RKT yang telah disahkan - Realisasi penggunaan dana ratarata mencapai 83,261 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara umum perusahaan telah memiliki dana (modal) yang cukup, untuk membiayai seluruh kebutuhan pengelolaan hutan. - Proposionalitas anggaran Kelola Lingkungan dan Litbang 1,23 % sd 22,76 %, perbedaan tidak melebihi 50 % (anggaran penebangan tidak dimasukan dalam perhitungan) - Pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan, khususnya kegiatan penanaman belum sesuai dengan tata waktu, hal ini dikarenakan pihak PT. SSS mengaplikasikan kegiatan penanaman secara langsung pada areal pasca penebangan (ET+0/ ET Current), sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap kegiatan penanaman pada areal bekas tebangan (ABT) lain dalam pemenuhannya; - Realisasi anggaran pembinaan hutan mencapai 81 % dari total anggaran yang telah di rencanakan. - Sedangkan realisasi penanaman hingga September 2013 pada seluruh ABT telah mencapai 79,36 % dari yang direncanakan. - Terdapat peta kerja yang menggambarkan areal yang boleh ditebang/ dipanen/ dimanfaatkan/ ditanam/ dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung. - Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan pada seluruh batas blok tebangan/ dipanen/ dimanfaatkan/ ditanam/ dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung - Realisasi volume tebangan total mencapai di atas 70 % dari rencana tebangan tahunan, namun terdapat kelompok jenis yang kurang dari 70%, lokasi panen sesuai dengan RKT yang disahkann serta tidak melebihi luas yang direncanakan. SEDANG - Likuiditas antara 100-150%, Solvabilitas antara 100-150%, Rentabilitas: positif, Dan Catatan kantor akuntan public terhadap Laporan Keuangan tahun buku terakhir Wajar dengan Pengecualian. - Realisasi alokasi dana hanya mencukupi 60-79% kebutuhan kelola hutan yang seharusnya berdasarkan laporan penatausahaan keuangan yang dibuat sesuai dengan Pedoman Pelaporan Keuangan Pemanfaatan Hutan Produksi yang telah diaudit oleh akuntan publik). - Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan kurang proporsional (perbedaan > 20-50%). - Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan lancar dan sesuai dengan tata waktu - Terealisasi modal untuk kegiatan pembinaan hutan, perlindungan hutan dan penanaman tanah kosong di areal pemegang izin oleh IUPHHK-HA 60% - 80 %. - Realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan (luas dan kualitas tegakan) 60-80% dari yang direncanakan. TURUN 10

3. EKOLOGI 3. 1. Keberadaan kemantapan dan Kondisi Kawasan Dilindungi Pada Setiap Tipe Hutan - PT. SSS telah mengalokasikan areal kawasan dilindungi seluas 8.818 ha atau 18,52 % dari total areal konsesinya dan telah diimplementasikan di lapangan serta terdapat kesesuaian dengan dokumen perencanaan yang ada, serta telah mempertimbangkan kondisi biofisik dan serta kondisi spesifik. - PT. SSS telah melakukan kegiatan penataan kawasan lindung sesuai dengan rencana, yang ditunjukkan dengan tersedianya bukti fisik penataan di lapangan. Areal kawasan lindung yang telah ditata sesuai dengan rencana sampai tahun 2013 adalah sepanjangan 105,70 km ha atau sebesar 69,31% dari panjang total seluruh areal kawasan lindung yang ada. Namun demikian untuk rencana penataan kawasan lindung setiap tahunnya sesuai dengan yang direncanakan telah terealisasi 100%. - Berdasarkan hasil interpretasi citra landsat tahun 2013 dan uji petik dilapangan menunjukan bahwa kondisi penutupan lahan areal kawasan lindung yang terdapat di areal auditi kondisinya sebagian besar (93,3 %) berupa hutan, tidak ada gangguan berupa illegal logging maupun kebakaran hutan. - Terkait dengan pengakuan para pihak terhadap kawasan dilindungi, kondisi ini menggambarkan bahwa secara faktual belum terdapat pengakuan dari seluruh para pihak terhadap keberadaan kawasan lindung yang sudah di tata dilapangan; - Auditi sudah mendokumentasikan hasil kegiatan pengelolaan kawasan lindung dalam bentuk laporan dengan lampiran berupa dokumen berita acara pelaksanaan, terhadap seluruh kawasan dilindungi hasil tata ruang sesuai dengan yang direncanakan untuk setiap tahun kegiatan berjalan - PT Salaki Summa Sejahtera masih mempertahankan luasan untuk kawasan dilindungi dalam rencana tata ruangnya seluas 8.818 ha atau 18,52 % dari total arean konsesinya dan sebagian besar sudah di implementasikan dilapangan sesuai dengan yang direncanakan serta sudah mempertimbangkan tipe ekosistem hutan, kondisi biofisik, dan kondisi spesifik yang ada - Auditi telah membuat rencana dan sudah di implementasikan di lapangan, dimana sampai bulan Agustus 2014 telah melakukan penataan kawasan dilindungi sepanjang 118,26 km atau sebesar 74,97% dari panjang total seluruh areal kawasan lindung yang yang harus di tata serta terdapat bukti bukti hasil kegiatan penataan tersebut dilapangan - Berdasarkan hasil wawancara, verifikasi dokumen dan pengamatan lapangan menunjukan bahwa sebagian besar (93,3%) kondisi penutupan kawasan dilindungi berupa hutan. - Dari hasil analisis dokumen, wawancara dan verifikasi lapangan terkait dengan pengakuan para pihak terhadap kawasan dilindungi, secara faktual terdapat pengakuan dari para pihak terhadap kawasan dilindungi yang terdapat dia areal PT Salaki Summa Sejahtera. - Auditi sudah mendokumentasikan hasil kegiatannya dalam bentuk laporan, berita acara, serta foto foto hasil kegiatan pengelolaan terhadap seluruh kawasan dilindungi hasil tata ruang sesuai dengan yang direncanakan untuk setiap tahunnya. 11

- PT. SSS sudah memiliki POS dimana secara substansi dokumen POS tersebut sudah sesuai standar teknis dan cukup representatif sebagai pedoman dasar dalam pelaksanaan kegiatan operasional teknis di lapangan, dan memiliki legalitas dengan ditandatangani oleh pejabat yang berkompeten. POS yang tersedia sudah mencakup seluruh jenis gangguan yang ada saat inii. - PT. SSS sudah memiliki sarana prasana perlindungan dan pengamanan hutan dan tersedia dilapangan dalam kondisi baik, namun jenis maupun jumlahnya belum sesuai dengan ketentuan - Terkait ketersedian sumber daya manusia untuk pelaksanaan perlindungan hutan, auditi sudah mempunyai lembaga atau organisasi untuk bidang perlindungan dan pengamanan hutan serta personilnya, namun demikian mengacu pada Kepmenhut No 523/Kpts-II/1993, dengan lauasan 47.605 ha maka jumlah dan kualifikasi personil pengamanan hutan tersebut belum sesuai dengan peraturan tersebut. - PT. SSS telah membuat rencana untuk pelaksanaan kegiatan perlindungan hutan dan sudah di implementasikan dilapangan secara preemptif,preventif dan represif seperti pembuatan lembaga dan pengadaan SDM, pembuatan Prosedur Operasi Standar, pengadaan sarana prasarana, pemasangan papan larangan, penyuluhan dan sosialisasi, dan melakukan patroli perlindungan dan pengamanan hutan di wilayah auditi, serta berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk penanganan masalah yang terkait dengan tindakan pidana. - PT. SSS sudah memilki beberapa dokumen POS yang terkait dengan kegiatan pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pengusahaan hutan, POS tersebut sudah sesuai standar teknis dan cukup representatif sebagai pedoman dasar dalam pelaksanaan - Hasil penelusuran dokumen dan wawancara dengan pihak auditi di ketahui bahwa auditi masih memiliki Prosedur (SOP) sebagai pedoman kerja untuk aktivitas kegiatan perlindungan dan pengaman hutan dan prosedur yang tersedia telah mencakup seluruh gangguan yang ada. - Dari hasil penelusuran dokumen dan verifikasi lapangan menunjukan bahwa auditi masih sarana prasana perlindungan dan pengamanan hutan dan selalu dilakukan pemeliharaan. Sarana perlindungan hutan tersedia dilapangan dalam kondisi baik dengan jenis maupun jumlahnya sesuai dengan ketentuan. sudah mempunyai lembaga dan personil untuk menangani perlindungan dan pengamanan hutan, dengan jumlah memadai namun kualifikasinhya belum sesuai dengan ketentuian. - Auditi telah membuat rencana untuk pelaksanaan kegiatan perlindungan hutan dan sudah di implementasikan dilapangan secara preemptif,preventif dan represif serta terdapat bukti bukti hasil kegiatan dilapangan 3. 2. Perlindungan dan Pengamanan Hutan 3. 3. Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Terhadap Tanah dan Air Akibat Pemanfaatan Hutan Lestari masih memilki dokumen prosedur/sop sebagai acuan kerja untuk pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pengusahaan hutan, 12

kegiatan operasional teknis di lapangan dan sudah ditandatangani oleh pejabat yang berkompeten. Namun demikian POS yang tersedia belum mencakup penanganan seluruh dampak yang akan timbul akibat pengusahaan hutan. - Dari hasil penelusuran dokumen dan verifikasi lapangan menunjukan bahwa auditi telah memilki sarana prasarana untuk kegiatan pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air dan berfungsi dengan baik. Ketersediaan sarana prasarana tersebut baik jumlah maupun jenisnya sudah sesuai dengan ketentuan seperti yang dipersyaratakan dalam dokumen RKL dan RPL AMDAL. - ketersedian SDM untuk pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air PT. SSS sudah memiliki lembaga dan personil yang menanganinya namun kualifikasinya belum sesuai dengan ketentuan. - Dari hasil penelusuran dokumen dan verifikasi lapangan serta wawancara dengan unit manajemen maupun karyawan dilapangan terdapat bukti bukti bahwa auditi sudah membuat rencana kerja untuk pengelolaan dampak terhadap tanah dan air serta sudah di implementasikan dilapangan sesuai dengan yang direncanakan baik secara vegetatif maupun teknik sipil yang mengacu pada dokumen RKL AMDAL. - Untuk kegiatan pemantauan dampak terhadap tanah dan air PT. SSS sudah memiliki dokumen dokumen rencana kegiatan yang mengacu pada dokumen RPL (AMDAL), rencana kegiatan tersebut baru sebagian yang sudah diimplementasikan di lapangan dan sudah di buat laporan hasil kegiatannya. - terdapat dampak akibat kegiatan pemanfaatan hutan terhadap tanah dan air namun demikian dampak yang timbul masih dalam taraf yang wajar, yaitu berada pada daerah aman pada tingkat kritis dan di daerah taat berdasarkan evaluasi compliance, serta bila dibandingkan dengan proserdur yang ada sudah mencakup seluruh dampak yang akan timbul akibat pengusahaan hutan. Terdapat upaya untuk meningkatkan kualitas proedur yang ada dengan cara melakukan revisi sehingga dapat dipergunakan dengan efektif dan efisien. - Dari hasil penelusuran dokumen dan verifikasi lapangan, menunjukan bahwa PT. Salaki Summa Sejahtera masih memilki sarana prasarana untuk kegiatan pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air dan berfungsi dengan baik. Ketersediaan sarana prasarana tersebut baik jumlah maupun jenisnya sudah mengacu pada dokumen RKL dan RPL AMDAL.. - Dalam hal ketersedian SDM untuk pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air auditi sudah memiliki lembaga serta personil dengan kualifikasinya sesuai dengan ketentuan. - Dari hasil penelusuran dokumen dan verifikasi lapangan serta wawancara menunjukan bahwa auditi telah membuat rencana dan sudah di implementasikan dilapangan sesuai dengan rencana tersebut, dan terdapat bukti bukti hasil kegiatan dilapangan. - Berdasarkan hasil penelusuran dokumen dan verifikasi lapangan menunjukan bahwa auditi sudah mempunyai rencana pemantauan dampak tanah dan dari rencana tersebut udah di implementasikan di lapangan sesuai dengan yang di persyaratkan dalam dokumen AMDAL. - Terdapat dampak akibat kegiatan pemanfaatan hutan terhadap tanah dan air berupa, erosi, sedimentasi, dan 13

kondisi rona lingkungan awal tidak menunjukan adanya peningkatan dampak yang sangat signifikan terhadap tanah dan air. mempengaruhi kualitas air, namun demikian dampak yang timbul masih dalam taraf yang wajar, yaitu berada pada daerah aman pada tingkat kritis dan cenderung menurun berdasarkan evaluasi kecenderungan - Dalam rangka untuk pelaksanaan kegiatan identifikasi flora dan fauna yang dilindungi, auditi masih memiliki prosedur sebagai acuan dalam pelaksanaannya kegiatan, sudah mencakup seluruh jenis flora dan fauna yang ada di areal konsesinya. - Untuk tahun kegiatan 2014 auditi tidak melaksanakan kegiatan identifikasi flora dan fauna Yang Dilindungi dan/ atau Langka (Endangered), Jarang (Rare), Terancam Punah (Threatened) dan Endemik, mengingat berdasarkan prosedur yang ada kegiatan identifikasi flora dan fauna tahun 2014 tidak di rencanakan. 3. 4. Identifikasi Spesies Flora dan Fauna Yang Dilindungi dan/ atau Langka (Endangered), Jarang (Rare), Terancam Punah (Threatened) dan Endemik - Berdasarkan hasil verifikasi dokumen menunjukan bahwa auditi sudah memiliki prosedur sebagai acuan dalam pelaksanaannya kegiatan, sudah mencakup seluruh jenis flora dan fauna yang ada di areal konsesinya dan tersedia dilapangan serta sudah di pahami oleh personil dilapangan - Dari hasil verifikasi dokumen baik dokumen rencana dan laporan hasil kegiatan serta hasil verifikasi lapang menunjukan bahwa PT. SSS sudah memilki rencana kegiatan identifikasi flora dan fauna, sudah di implementasikan di lapangan yang dibuktikan dengan tersedianya dokumen laporan hasil kegiatan, berita acara, tally sheet, dan terdapat bukti fisik lapang, namun kegiatan tersebut belum mencakup seluruh jenis yang terdapat di areal konsesi. - PT. SSS sudah memiliki prosedur pengelolaan flora sebagai acuan kerja dalam rangka pengelolaan flora untuk : luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak dan perlindungan terhadap species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik dan POS tersebut sudah mencakup pengelolaan terhadap keseluruhan flora yang dilindungi dalam areal kerjanya. - Berdasarkan hasil analisa dokumen dan verifikasi lapangan menunjukan bahwa PT. SSS telah membuat rencana terkait pengelolaan flora dilindungi dan sudah di implementasikan dilapangan serta terdapat laporan hasil kegiatannya namun belum mencakup seluruh jenis jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan 3. 5. Pengelolaan Flora untuk: 1. Luasan terten tu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak. 2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi dan/ atau jarang langka dan terancam punah dan endemik - Berdasarkan hasil verifikasi dokumen menunjukkan bahwa auditi masih memiliki prosedur pengelolaan flora dan SOP tersebut sudah mencakup pengelolaan terhadap keseluruhan flora yang dilindungi dalam areal kerjanya. - Berdasarkan hasil analisa dokumen dan verifikasi lapangan menunjukan bahwa auditi telah melaksanakan kegiatan pengelolaan flora dilindungi yang dibuktikan dengan tersedia dokumen rencana, laporan hasil pelaksanaan dan bukti fisik lapang. - Kondisi species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik masih relatif baik walaupun terdapat gangguan berupa 14

endemik yang terdapat di areal pemegang izin. - Kondisi species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik yang terdapat pada areal kerja PT. SSS masih terjaga dengan baik. Walaupun terdapat gangguan tetapi lokasinya tidak di kawasan lindung. - PT. SSS sudah memiliki prosedur pengelolaan fauna sebagai acuan kerja dalam rangka pengelolaan fauna untuk : luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak dan perlindungan terhadap species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik dan POS tersebut sudah mencakup pengelolaan terhadap keseluruhan fauna yang dilindungi dalam areal kerjanya. - Berdasarkan hasil analisa dokumen dan verifikasi lapangan menunjukan bahwa PT. SSS telah membuat rencana terkait pengelolaan fauna dilindungi dan sudah di implementasikan dilapangan serta terdapat laporan hasil kegiatannya namun belum mencakup seluruh jenis jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin. - Kondisi species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik yang terdapat diareal PT. SSS secara umum masih tergolong cukup mantap walaupun terdapat beberapa gangguan antara lain perburuan burung beo, sedangkan perburuan jenis primata lainnya seperti yaitu bilou (Hylobates klosii), joja atau lutung Mentawai (Presbytis potenziani), simakobu (Simias concolor) dan bokoi atau beruk Mentawai (Macaca pagencis) hanya untuk pemenuhan atas kebutuhan dagiang saat pesta. perambahan tetapi lokasinya bukan di areal kawasan dilindungi. 3. 6. Pengelolaan Fauna untuk: 1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak. 2. Perlindungan terha dap species fauna dilidungi dan/ atau jarang, langka, terancam punah dan endemik - Hasil verifikasi dokumen menunjukkan bahwa auditi masih memiliki prosedur untuk pengelolaan fauna dilindungi, yang mencakup pengelolaan terhadap seluruh fauna dilindungi yang terdapat dalam areal kerjanya - Berdasarkan hasil analisa dokumen dan verifikasi lapangan menunjukan bahwa auditi telah melaksanakan kegiatan pengelolaan terhadap seluruh jenis fauna yang dilindungi yang dibuktikan dengan tersedia dokumen rencana, laporan hasil pelaksanaan dan bukti fisik lapang. - Kondisi species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik yang terdapat diareal PT. Salaki Summa Sejahtera secara umum masih tergolong cukup baik, walaupun masih terdapat gangguan. 15

4. SOSIAL 4. 1. Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/ pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat - UM telah memiliki dokumen mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDH setempat seperti: Identifikasi kawasan hutan bernilai konservasi tinggi dan Penilaian dampak sosial kegiatan operasional PT. SSS, kerjassama IDEAS Consultancy Service, Desember 2012. ANDAL, 2001. RKUPHHK-HA PT. SSS Periode 2011-2021 dan RKT 2011-2013 serta Laporan Monitoring Pemanfaatan Hasil Hutan, 2011 s/d 2013. - UM telah memiliki mekanisme Deliniasi kawasan masyarakat, Resolusi konflik, Identifikasi- Monitoring pemanfaatan hasil hutan oleh masyarakat, Kelola Sosial Partisipatif, Konsultasi dan Sosialisasi pemanfataan sumberdaya hutan serta Komunikasi dan Hubungan masyarakat. - Dokumen Rencana Umum Kelola Sosial 2010 berisi Kondisi Umum Lokasi Desa sekitar PT. SSS dan Analisis masalah dan perencanaan program kelola sosial. - Laporan deliniasi kebun amsyarakat 2011 dilengkapi peta deliniasi pemukiman dan kebun Dusun Tiniti skala 1:25.000 - s tata batas lahan masyarakat, 2012 - BAP tata batas partisipatif sukusuku dalam RKT 2013 dan URKT 2014 dilengkapi peta batas suku skala 1:10.000 - Surat Koperasi Serba Usaha Puri Manuaijat tanggal 07 Oktober 2013 perihal Pengolahan Lahan Masyarakat Suku Blok RKT 2014. - Tersedia MoU antara PT. SSS dengan KSU Purimanuaijat, 14 Juli 2012. - Surat Perjanjian Sewa Logpond antara PT. SSS dengan pemilik lahan/areal logpond, 14 Juli 2012. - Dokumen Konsultasi dan Sosialisasi Pemanfaatan Sumberdaya hutan PT. SSS Blok RKT 2013 dan URKT 2014. - UM telah memiliki dokumen pola penguasaan dan pemanfaatan SDH, sudah melakukan identifikasi hakhak dasar, identifikasi mata pencaharian masyarakat yang tergantung pada hutan serta rencana pengelolaan SDH, namun dokumen tersebut belum dilengkapi dengan informasi budaya/adat istiadat seluruh suku yang ada di areal konsesi PT SSS dan monitoring pemanfaatan hasil hutan oleh masyarakat baru mencakup 2 Desa dari 6 Desa Binaan yaitu Desa Sigapokna dan Desa Malancan - UM sudah mempunyai mekanisme penataan batas/rekonstruksi batas kawasan secara partisipatif & penyelesaian konflik yang legal, lengkap dan jelas. - UM telah memiliki dokumen mengenai mekanisme pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat, dalam perencanaan pemanfaatan sumber daya hutan yang legal, lengkap dan jelas - Adanya bukti-bukti tentang luas dan batas kawasan pemegang izin dengan sebagian (kawasan yang dimiliki), masyarakat hukum adat/setempat khususnya yang terkait dengan RKT, namun luas dan batas tersebut belum mencakup keseluruhan suku-suku yang ada di kawasan PT. Salaki Summa Sejahtera - Belum tersedia berita acara pelaksanaan tata batas partisipatif suku pada Blok URKT 2015 dan belum terdapat dokumen konsultasi, sosialisasi pemanfaatan SDH pada Desa-desa binaan di luar blok RKT serta surat pernyataan dukungan dari seluruh desa binaan sebagai bentuk dukungan terhadap operasional PT. Salaki Summa Sejahtera 16

- PT. SSS memiliki mekanisme Identifikasi-Monitoring pemanfaatan hasil hutan oleh masyarakat, Kelola Sosial Partisipatif, Konsultasi dan Sosialisasi pemanfataan sumberdaya hutan serta Komunikasi dan Hubungan masyarakat. - PT. SSS telah melaksanakan kewajiban sosialnya dengan memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar dalam berbagai bidang yaitu bidang sosial, budaya, keagamaan dan lingkungan. - Tersedia Laporan Realisasi Kegiatan PMDH/Kelola Sosial tahun 2011 s/d 2013 (bulan Agustus). - Berdasarkan informasi diatas diketahui bahwa perusahaan telah merealisasikan kewajiban sosial kemasyarakatan ± 74 persen dari rencana yang ditetapkan pada tahun 2013, dan 100 persen di tahun 2014. Namun belum semua desa binaan memperoleh manfaat sosial kemasyarakat PT SSS karena tercatat baru 2 Desa dari 6 Desa Binaan yang mendapatkan bantuan yaitu Desa Sigapokna dan Desa Malancan memiliki mekanisme yang lengkap, legal dan jelas untuk memenuhi kewajiban sosial perusahaan kepada masyarakat. - UM sudah melakukan kegiatan sosialisasi mengenai hak dan kewajiban pemegang izin namun sosialisasi belum dilakukan pada desa-desa sekitar yang termasuk desa binaan atau yang terdampak secara tidak langsung, karena sosialisasi baru dilakukan di Desa Malancan sebagai areal yang termasuk dalam RKT tahun 2015. - UM memiliki sebagian bukti realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat (bukti realisasi terhadap 2 Desa dari 6 Desa Binaan). - IUPHHK telah memiliki laporan yang lengkap dan mencakup seluruh realisasi kegiatan kelola sosial periode tahun 2013 s/d September 2014. Termasuk ganti rugi telah mempunyai data dan informasi tentang masyarakat hukum adat dan masyarakat sekitar. Namun data tersebut belum dilengkapi identifikasi budaya atau adat istiadat seluruh suku yang ada di areal PT. Salaki Summa Sejahtera dan monitoring 4. 2. Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. 4. 3. Ketersedia an mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak - Tersedia data masyarakat di sekitar maupun di dalam areal yang terlibat, tergantung dan terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH, misalnya Laporan Monitoring Pemanfaatan Hasil Hutan, 2011 s/d 2013 dan daftar nama Suku Pemilik Lahan dalam Areal PT.SSS (dalam Konsultasi dan Sosialisasi Pemanfaatan sumber 17

daya hutan PT. SSS pada Blok RKT 2013) - PT. SSS memiliki mekanisme Kerjasama dengan Masyarakat, Identifikasi-Monitoring pemanfaatan hasil hutan oleh masyarakat, Kelola Sosial Partisipatif, Konsultasi dan Sosialisasi pemanfataan sumberdaya hutan serta Komunikasi dan Hubungan masyarakat yang legal, lengkap dan jelas. - IUPHHK telah merencanakan kegiatan kelola sosial yang berkaitan dengan peningkatan peran serta dan ekonomi masyarakat sekitar yang tercantum dalam dokumen perencanaan yaitu RKL-RPL, RKUPHHK-HA, RKT, dan Buku Rencana Kelola Sosial 2010. - IUPHHK telah melakukan 6 (enam) dari rencana 8 (delapan) kegiatan (75,00%) peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat setempat berupa perekrutan tenaga kerja lokal, program kerjasama pembelian hasil pertanian, beasiswa, bongkar muat, bantuan bibit coklat, kerjasama dengan KSU Purimunaijat. - IUPHHK telah memiliki dokumen/laporan yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik terkait pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak yaitu laporan program Kelola Sosial, bukti pembayaran kewajiban kepada pemerintah, perjanjian kerja sama dengan pihak lain, laporan tenaga kerja, dan berita acara bantuan sosial kepada masyarakat. pemanfaatan hasil hutan baru dilakukan pada 2 desa binaan dari 6 desa binaan. - UM memiliki Mekanisme mekanisme yang legal, lengkap dan jelas terkait peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat berbasis hutan. - UM memiliki dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang lengkap dan jelas. - UM memiliki bukti implementasi ( 50%) kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat oleh pemegang izin telah merealisasikan kewajiban-kewajiban sosial kepada masyarakat sekitar dan kewajiban kepada pemerintah baik pusat maupun daerah (PSDH-DR). Distribusi manfaat kepada masyarakat sekitar berupa kegiatan kelola sosial meliputi bantuan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang berwawasan lingkungan, penyediaan sarana dan prasarana ekonomi dan sosial. Sedangkan distribusi manfaat kepada pemerintah berupa pembayaran PSDH dan DR, dan distribusi manfaat kepada karyawan berupa pembayaran Jamsostek. Sehingga disimpulkan bahwa PT. Salaki Summa Sejahtera memiliki bukti dokumen/laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik. - UM telah memiliki mekanisme resolusi konflik yang lengkap dan jelas. sudah memiliki Peta Konflik dalam areal konsesi dengan skala 1:25.000. Peta tersebut menggambarkan secara jelas lokasi konflik yang pernah terjadi. 4. 4. Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal - PT. SSS telah memiliki mekanisme resolusi konflik yang lengkap dan jelas untuk diimplementasikan di lapangan - PT. SSS telah memiliki matrik pemetaan konflik namun belum dituangkan dalam bentuk peta. - UM telah memiliki penanggung jawab konflik yang diwujudkan dalam struktur kelembagaan, 18

SDM dan pendanaan yang cukup dalam mengelola konflik yang ada - Tersedia dokumen Konflik dengan masyarakat yang terjadi selama ini dan dapat diselesaikan dengan baik oleh Unit Manajemen PT. SSS melalui kesepakatan bersama dengan mediasi KSU Purimunaijat. - PT. SSS telah mengimplementasikan sebagian besar hubungan industrial dengan karyawannya meliputi keberadaan dokumen Peraturan Perusahaan (PKB) 2013-2015 mengacu pada Permennakertrans Nomor PER.16/MEN/XI/2011 tanggal 17 November 2011, Surat Perjanjian Kerja (SPK) bagi karyawan, standar upah sesuai SK Gubernur Provinsi Sumatera Barat mengenai UMR tahun 2013 dan Surat Pernyataan Direktur Utama tentang Kebebasan berserikat dan tidak mempekerjakan karyawan di bawah umur. - PT. SSS telah memiliki rencana dan realiasi diklat bagi karyawan 2011-2013 dan sebagian besar telah direalisasikan (>50%) - PT. SSS telah menyusun standar jenjang karir bagi karyawannya yang diatur dalam Peraturan Perusahaan, POS Promosi, dan Mutasi, POS Penilaian dan Evauasi, 2010. - IUPHHK telah memiliki dokumen tunjangan kesejahteraan karyawan berupa PKB, Perjanjian Penyelenggaraan Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Karyawan/wati PT. SSS beserta keluarga di poliklinik basecamp Tiniti Km 6, Bukti setor iuran jamsostek Juli 2013, sertifikat kepesertaan Jamsostek yang telah diterapkan kepada seluruh karyawan serta data pengobatan 2013 dan transportasi cuti karyawan yang dibayar perusahaan 2013. - Tersedia dokumentasi fasilitas bagi karyawan meliputi: transportasi, komunikasi via V- SAT, mess, kantin, MCK, dapur umum, klinik, mushala, sarana olah raga, genset penerangan, dan fasilitas air bersih. memiliki organisasi, sumberdaya, dan pendanaan yang cukup untuk menangani konflik. telah mendokumentasikan kronologis konflik yang terjadi secara lengkap dan memelihara dokumen tersebut dengan baik. - UM telah merealisasikan seluruh hubungan industrial dengan karyawan, misalnya: PT. Salaki Summa Sejahtera tidak mempekerjakan karyawan di bawah 18 tahun, tidak memberikan gaji dibawah UMP yang ditetapkan oleh Surat Keputusan Gubernur Nomor 562-846-2014 bulan Oktober 2013 tentang Upah Minimum Propinsi Sumatera Barat tahun 2014 sebesar Rp1.490.000. memberikan jaminan kebebasan berserikat, dan memberikan Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta lebih banyak merekrut tenaga kerja lokal (66,67%). - UM telah merealisasikan 100% rencana pengembangan kompetensi karyawan yang telah dibuat, dan pelatihan tersebut telah disesuaikan dengan bidang kerja karyawan yang bersangkutan. telah memiliki standar jenjang karir karyawan yang cukup jelas yang diatur dalam Peraturan Perusahaan, SOP dan formulir penilaian serta Surat Keputusan dari pejabat terkait - UM memiliki dokumen tunjangan kesejahteraan karyawan seperti THR, Jamsostek, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, bantuan transport cuti, sumbangan duka cita dan suka cita, dan terdapat mekanisme keluhan karyawan. Namun terkait dengan jaminan pemeliharaan kesehatan karyawan, pernah terjadi kekosongan obat di poliklinik periode 1 Juli sampai dengan minggu ke-2 Oktober 2014 (±3,5 bulan). 4. 5. Perlindungan, Pengem bangan dan Peningkat an kesejahteraan Tenaga Kerja 19

5 LEGALITAS KAYU P.1 1.1.1 Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK). P.2 2.1.1 RKUPHHK/ RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang. - PT. SSS sudah memiliki dokumen legal berhubungan dengan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.413/ Menhut-II/2004, 19 Oktober 2004, atas areal seluas ± 48.420 Ha, di Kabupaten Kepulauan Mentawai,. - PT. SSS telah membayar Iuran (IIUPHHK) berdasarkan Surat Perintah dan bukti setor Pembayaran Iuran IUPHHK pada Hutan Alam Nomor S.211/VI- BPHH/2007 tanggal 26 Maret tahun 2007, Sebesar Rp. 4.085.437.500,- untuk Areal Hutan seluas 48.420 Ha, pada Bank Mandiri Cabang Jakarta Pusat Kehutanan pada tanggal 25 April 2007. - PT. SSS telah memiliki dokumen RKUPHHK-HA berbasis IHMB periode 2011 2021 yang telah disahkan sesuai Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.138/VI-BUHA/2011, 13 Oktober 2011 dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam Pada Hutan Produksi An. PT. Salaki Summa Sejahtera tahun 2013, SK 01/SSS/P/I/2013. - Terdapat Peta Rencana Kerja UPHHK-HA an. PT. Salaki Summa Sejahtera skala 1:50.000, yang telah ditanda tangani oleh Direktur Bina Usaha Hutan Alam Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan an. Menteri Kehutanan dan di cap/stempel basah; - PT. SSS telah menetapkan kawasan lindung berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor: 198A/SSS/P/X/2010 tahun 2010. - Dari Hasil Observasi dilapangan, ditemukan adanya tanda lokasi blok dan petak tebangan yang jelas, sesuai dengan informasi yang terdapat pada peta. Di antaranya areal yang tidak boleh ditebang berupa pal batas dan papan nama. Beberapa areal tersebut antara lain : - Sempadan sungai Tekungan seluas 25,10 Ha - Sempadan Sungai Teiku seluas 38,71 Ha - Sempadan Sungai Iran seluas 2,16 Ha sudah memiliki dokumen legal berhubungan dengan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.413/ Menhut-II/2004, 19 Oktober 2004 dan Addendum SK SK.654/Menhut-II/2010, pada areal seluas 47.605 Hektar di Kabupaten Kepulauan Mentawai,. - PT. SSS telah membayar Iuran (IIUPHHK) berdasarkan Surat Perintah dan bukti setor Pembayaran Iuran IUPHHK pada Hutan Alam - PT. Salaki Summa Sejahtera telah memiliki dokumen RKUPHHK-HA berbasis IHMB periode 2011 2021 yang telah disahkan sesuai Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.138/VI-BUHA/2011, 13 Oktober 2011 dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam Pada Hutan Produksi An. PT. Salaki Summa Sejahtera tahun 2014 dan lampiran peta kerja. - PT. Salaki Summa Sejahtera telah menetapkan kawasan lindung berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor: 198A/SSS/P/X/2010 tahun 2010. - Dari Hasil Observasi dilapangan, ditemukan adanya tanda lokasi blok dan petak tebangan yang jelas, sesuai dengan informasi yang terdapat pada peta. 20