Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
ISOLASI DNA DAN AMPLIFIKASI FRAGMEN D-LOOP MITOKONDRIAL PADA IKAN Ompok hypophthalmus (Bleeker, 1846) DARI SUNGAI KAMPAR PROVINSI RIAU

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia ABSTRACT

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus BinaWidya Pekanbaru, 28293, Indonesia ABSTRACT

BAB 4. METODE PENELITIAN

Isolasi DNA Total Dan Optimasi Suhu Annealing Untuk Primer COX2 Pada Ikan Ompok eugeneiatus (Vaillant 1893) Asal Sungai Indragiri Hulu Riau

Periode Juli-September 2016 ISSN ONLINE :

4.1. Alat dan Bahan Penelitian a. Alat Penelitian. No. URAIAN ALAT. A. Pengambilan sampel

OPTIMASI SUHU ANNEALING PRIMER UNTUK AMPLIFIKASI DNA GEN LINAMARASE

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Tabel 1. Jumah Sampel Darah Ternak Sapi Indonesia Ternak n Asal Sapi Bali 2 4

OPTIMASI SUHU ANNEALING PRIMER UNTUK AMPLIFIKASI DNA GEN MEISA1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 sampel dari 7

BAB III METODE PENELITIAN. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel. Penyiapan templat mtdna dengan metode lisis sel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap

BAB III METODE PENELITIAN Bagan Alir Penelitian ini secara umum dapat digambarkan pada skema berikut:

VISUALISASI HASIL PCR DENGAN METODE PCR LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG PADA SAMPEL BAKTERI Pseudomonas fluorescens dan Ralstonia solanacearum

MATERI DAN METODE. Kota Padang Sumatera Barat pada bulan Oktober Amplifikasi gen Growth

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian

II. MATERI DAN METODE. Tempat pengambilan sampel daun jati (Tectona grandis Linn. f.) dilakukan di

3. METODE PENELITIAN

ANALISA HASIL TRANSFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN PCR KOLONI DAN RESTRIKSI

PRAKATA. Alhamdulillah syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah swt., atas

BAB III METODE PENELITIAN. amplifikasi daerah HVI mtdna sampel dengan menggunakan teknik PCR;

Keanekaragaman Genetika Ikan Lais Cryptopterus spp. dari Propinsi Riau Berdasarkan Sitokrom-b DNA Mitokondria

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

3 Metodologi Penelitian

MATERI DAN METODE. Materi

TEKNIK ISOLASI DAN ELEKTROFORESIS DNA TOTAL PADA TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz.) GENOTIPE ROTI DAN MENGGALO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini terdapat lima tahapan penelitian yang dilakukan yaitu

MATERI DAN METODE. Materi. Tabel 1. Sampel Darah Sapi Perah dan Sapi Pedaging yang Digunakan No. Bangsa Sapi Jenis Kelamin

OPTIMASI PCR : KONSENTRASI PRIMER DAN VOLUME TEMPLAT DNA PADA AMPLIFIKASI mtdna IKAN MEDAKA Oryzias spp. DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) MAROS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk

POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan diawali dengan preparasi alat dan bahan untuk sampling

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

LAMPIRAN. Lampiran 1. Deskripsi Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Sampel yang digunakan dalam penelitian

METODE. Materi. Tabel 1. Jumlah Sampel DNA yang Digunakan dan Asal Pengambilan Sampel Darah.

Kolokium Departemen Biologi FMIPA IPB: Ria Maria

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menidentifikasi gen angiotensin converting enzyme (ACE)

Metodologi Penelitian. Metode, bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini akan dipaparkan pada bab ini.

ISOLASI DAN ELEKTROFORESIS DNA TOTAL DARI UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz.) GENOTIPE VARIEGATA DAN KERITING ASAL PROVINSI RIAU

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Sampel Pengambilan Sampel Ekstraksi DNA Primer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode

III. Bahan dan Metode

OPTIMASI AMPLIFIKASI PCR (Polymerase Chain Reaction) SEKUEN GEN matk cpdna PADA TANAMAN MANGGA (Mangifera) RIAU

II. BAHAN DAN METODE. Betina BEST BB NB RB. Nirwana BN NN RN. Red NIFI BR NR RR

MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Materi Sapi Perah FH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

FAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI

BAB III METODE PENELITIAN

OPTIMASI PCR (Polymerase Chain Reaction) FRAGMEN 724 pb GEN katg MULTI DRUG RESISTANCE TUBERCULOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUK AMPLIFIKASI

K. Ratnayani, Sagung Chandra Yowani, dan Liangky Syane S. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

Saintek Vol 5, No 6, Tahun 2010 POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) Zuhriana K.Yusuf

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER Oleh: Ixora Sartika M ISOLASI DNA PLASMID

AMPLIFIKASI GEN 18S rrna PADA DNA METAGENOMIK MADU DARI DESA SERAYA TENGAH, KARANGASEM DENGAN TEKNIK PCR (POLYMERASE CHAIN REACTION)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang bertujuan untuk

Teknik-teknik Dasar Bioteknologi

AMPLIFIKASI GEN CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT I (COI) DARI SAMPEL SIRIP IKAN HIU DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA PASANGAN PRIMER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sintesis fragmen gen HA Avian Influenza Virus (AIV) galur

Pengujian DNA, Prinsip Umum

ANALISIS KERAGAMAN GENETIK MUTAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) HASIL PERLAKUAN MUTAGEN KOLKISIN BERDASARKAN PENANDA MOLEKULER RAPD

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Institute of Human Virology and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 4. Hasil Amplifikasi Gen FSHR Alu-1pada gel agarose 1,5%.

4 Hasil dan Pembahasan

GAMBARAN RESTRICTION FRAGMENT LENGTH POLYMORPHISM (RFLP) GEN SITOKROM b DNA MITOKONDRIA DARI SEMBILAN SPESIES IKAN AIR TAWAR KONSUMSI DENNY SAPUTRA

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan metode

METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari-Agustus 2010 di Laboratorium Zoologi Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

ISOLASI DNA TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) ASAL KECAMATAN BANTAN, BENGKALIS RIAU.

HASIL DAN PEMBAHASAN. DNA Genom

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Deteksi genom virus avian influenza pada penelitian dilakukan

1 0,53 0,59 2 0,3 0,2 3 0,02 0,02 4 0,04 0,04 5 0,3 0,3 Ilustrasi rangkaian isolasi DNA tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

BAB III BAHAN DAN METODE

BIO306. Prinsip Bioteknologi

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup dari penelitian ini meliputi bidang ilmu sitogenetika.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji Kualitatif dan Kuantitatif Hasil Isolasi RNA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk mengetahui

Transkripsi:

ELEKTROFORESIS DNA TOTAL DAN AMPLIFIKASI PCR FRAGMEN GEN COX3 PADA IKAN Kryptopterus limpok (Bleeker 1852) DARI TIGA SUNGAI RAWA BANJIRAN PROVINSI RIAU Vella Nurazizah Djalil 1, Roza Elvyra 2, Dewi Indriyani Roslim 3 1 Mahasiswa Program S1 Biologi 2 Dosen Bidang Zoologi Jurusan Biologi 3 Dosen Bidang Genetika Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia velladjalil@yahoo.com ABSTRACT Riau Province has the typical of floodplain river. One of the fish that live in this river ecosystem is Kryptopterus limpok. Information of molecular barcodes of mitochondrial cytochrome c oxydase subunit 3 (COX3) gene from K. limpok is still unknown. The objective of this research was to obtain the DNA fragment of the mitochondrial COX3 gene K. limpok from Kampar River, Tapung River, and Indragiri Hulu River. Total DNA isolated were taken from the muscle of fish-tail. The total DNA was electrophoresed on 1,2% agarose gel and then visualized using UV transiluminator (WiseUv WUV-M20, Daihan Scientific). PCR amplification was performed using a primer pair of COXIIIF1 (forward) 5 GCT TAG GTT TCA CCA CAA GA3 and COXIIIR1 (reverse) 5'CGA ACA CAA ATC AGT GGT GTT CT3'. PCR condition based on Elvyra dan Duryadi (2007) with modification. Total DNA concentrations produced ranging from ±300 ng/µl and the fragment length of the mitochondrial COX3 gene K. limpok was 660 bp. Keywords : Amplification, DNA, Electrophoresis, Kryptopterus limpok, PCR ABSTRAK Provinsi Riau memiliki karakteristik sungai yang khas yaitu sungai rawa banjiran. Salah satu ikan yang hidup dalam ekosistem sungai tersebut adalah ikan Kryptopterus limpok. Informasi molekuler mengenai barkode ikan K. limpok pada gen sitokrom c oksidase sub unit 3 (COX3) mitokondria masih belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan fragmen gen COX3 mitokondria pada ikan K. limpok dari Sungai Kampar, Sungai Tapung, dan Sungai Indragiri Hulu. Isolasi DNA total diambil dari bagian otot ekor ikan. DNA total dimigrasikan pada 1,2 % gel agarosa dan divisualisasikan dengan UV transluminator (WiseUv WUV-M20, Daihan Scientific). Amplifikasi PCR dilakukan dengan menggunakan sepasang primer COXIIIF1 (forward) 5 GCT TAG GTT TCA CCA CAA GA3 dan COXIIIR1 (reverse) 5 CGA ACA ATC CAA AGT GGT GTT Repository FMIPA 1

CT3. Kondisi PCR berdasarkan Elvyra dan Duryadi (2007) dengan modifikasi. Hasil yang diperoleh adalah konsentrasi DNA total berkisar ±300 ng/μl dan panjang fragmen gen COX3 yang berukuran 660 pb. Kata Kunci : Amplifikasi, DNA, Elektroforesis, Kryptopterus limpok, PCR PENDAHULUAN Provinsi Riau memiliki ekosistem sungai dengan ciri berbeda dengan sungai-sungai pada umumnya, yaitu ekosistem sungai rawa banjiran atau floodplain river (Elvyra 2009). Salah satu ikan yang hidup di ekosistem sungai tersebut adalah ikan Kryptopterus limpok. Ikan K. limpok termasuk ke dalam famili Siluridae (Kottelat et al. 1993) Masyarakat Riau mengenal ikan ini dengan nama ikan selais janggut. Berdasarkan informasi nelayan, ikan ini hanya ditemukan pada musim penghujan saja. Meskipun termasuk ikan ekonomis dan memiliki nilai komersil yang tinggi, data molekuler masih terbatas jumlahnya. Penelitian eksplorasi molekuler untuk mengetahui informasi genetik guna menunjang upaya konservasi sumber daya secara genetik. Tahapan elektroforesis DNA total dan amplifikasi PCR gen COX3 pada ikan K. limpok merupakan tahapan penting dalam mendapatkan fragmen DNA yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan fragmen gen COX3 mitokondria pada ikan K. limpok dari Sungai Kampar, Sungai Tapung, dan Sungai Indragiri Hulu. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2014 - Januari 2015 di Laboratorium Genetika Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Riau. Alatyang digunakan adalah gunting, pipet mikro berukuran 10 l, 100 l, dan 1000 l, tabung mikro berukuran 1,5 ml dan 2,0 ml, mesin sentrifus, vorteks, pinset, waterbath, sisir, cetakan agarosa tip mikro, mesin PCR, mesin elektroforesis horizontal, timbangan analitik, hot plate, gelas ukur, UV transiluminator, stirer, dan kamera. Bahan yang digunakan adalah 10 sampel DNA otot ekor ikan K. limpok dari Sungai Kampar, Sungai Tapung dan Sungai Indragiri Hulu. Bahan kimia yang digunakan adalah PCR Kit TopTaq dari Qiagen, buffer TE (dh 2 O; 1 MTris- HCl ph 8,0; 0,5 M EDTA ph 8,0), akuabidestilata, primer COXIIIF1 (forward) 5 GCT TAG GTT TCA CCA CAA GA3 dan primer COXIIIR1 (reverse) 5 CGA ACA ATC CAA AGT GGT GTT CT3, buffer TBE (Tris- Borate; EDTA) 1x,etidium bromida, loading dye, gel agarosa 1,2%, dan 1 kb DNA ladder. a. Elektroforesis DNA Total Sepuluh sampel otot ekor ikan K. limpok dari masing-masing sungai di yang telah diisolasi di Laboratorium Genetika Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Riau diperiksa kualitas dan kuantitasnya melalui proses elektroforesis (Fison Mode FEC 360, Repository FMIPA 2

Large Horizontal Gel System), yaitu dengan memigrasikannya pada gel agarosa 1,2% dalam buffer TBE 1x ph 8,0 pada 75 Volt selama 45 menit. Gel hasil elektroforesis diwarnai dengan 2µg/50ml etidium bromida, lalu divisualisasikan diatas lampu UV (WiseUv WUV-M20, Daihan Scientific) dan difoto menggunakan kamera (Olympus SP-500 UZ). b. Amplifikasi PCR Fragmen Gen COX3 Molekul DNA total yang telah dielektroforesis kemudian diamplifikasi menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Amplifikasi PCR menggunakan bahan PCR Kit TopTaq dari Qiagen dan sepasang primer COXIIIF1 (forward) 5 GCT TAG GTT TCA CCA CAA GA3 dan primer COXIIIR1 (reverse) 5 CGA ACA ATC CAA AGT GGT GTT CT3 yang sebelumnya dilarutkan dengan buffer TE dan diencerkan dengan akuabidestilata. Komposisi komponen PCR yang dipakai meliputi : Tabel 1. Komposisi komponen PCR Komponen [ ] akhir Volume (µl) CoralLoad 10 5 primer forward 10 µm 1 primer reverse 10 µm 1 TopTaq Mastermix 2x 15 dh 2 O - 25 DNA sampel ikan 300 ng/µl 3 Total 50 Kondisi PCR menurut Elvyra dan Duryadi (2007) dengan beberapa modfikasi meliputi pra PCR dengan suhu 94 C selama 5 menit, PCR 35 siklus dengan tahap: denaturasi pada suhu 94 C selama 1 menit, penempelan primer pada suhu 51,6 C selama 1 menit, pemanjangan pada suhu 72 C selama 1 menit, dan post PCR dengan suhu 72 C selama 5 menit. Setelah dilakukan PCR, kemudian dielektroforesis untuk melihat hasil PCR. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Molekul DNA Total Elektroforesis dilakukan untuk melihat keutuhan DNA total. Hasil elektroforesis DNA total dari sampel 10 sampel ikan dari masing-masing sungai tidak semua menghasilkan pita. Dari 10 sampel masing-masing sungai didapatkan 4 sampel dari Sungai Kampar, 3 sampel dari Sungai Tapung, dan 2 sampel dari Sungai Indragiri Hulu (Gambar 1.). Sampel yang berhasil dielektroforesis ditunjukkan dengan adanya satu pita utuh dengan konsentrasi DNA total berkisar 300 ng/ l pada tiap sampel dari ketiga sungai. Hal ini menunjukkan bahwa amplifikasi berjalan dengan baik meskipun pita yang memiliki ketebalan yang berbeda. Gambar 1. Hasil elektroforesis DNA total sampel ikan K. limpok yang telah diisolasi. Keterangan : (M) DNA ladder; (A) Sungai Kampar; (B) Sungai Repository FMIPA 3

Tapung; Indragiri Hulu (C) Sungai b. Fragmen Gen COX3 Molekul DNA total hasil elektroforesis dijadikan cetakan DNA untuk amplifikasi gen COX3 dengan menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Teknik PCR adalah suatu teknik atau metode enzimatis untuk memperbanyak suatu sekuen nukleotida tertentu secara in vitro (Yuwono 2006). Teknik PCR pertama kali ditemukan oleh Kary B. Mullis tahun 1985 yang memungkinkan adanya perbanyakan (amplifikasi) potongan DNA antara dua primer hanya di dalam tabung reaksi, tanpa perlu memasukkannnya ke dalam sel (in vivo). Reaksi perbanyakan potongan DNA ini dibatasi oleh dua buah primer oligonukleotida yang bertindak sebagai forward dan reverse (Zein & Prawiradilaga 2014). Fragmen DNA dari gen COX3 yang diperoleh berukuran 660 pb (Gambar 2.). Hal ini menunjukkan bahwa proses amplifikasi berjalan dengan baik dan menghasilkan fragmen yang berukuran panjang. Menurut Zein & Prawiradilaga (2014), berhasil atau tidaknya amplifikasi daerah target sangat ditentukan oleh kondisi primer, penempelan primer pada DNA genom sampel yang digunakan. Selain itu, juga dipengaruhi oleh bahan pereaksi PCR. Ratnayani et al. (2007) mengemukakan bahwa dihasilkannya pita tunggal menandakan pasangan primer yang digunakan bersifat spesifik dan menempel pada posisi yang diharapkan (pada kondisi annealing yang digunakan). Gambar 2. Hasil amplifikasi PCR fragmen gen COX3 ikan K. limpok. Keterangan: (M) DNA ladder; (A) Sungai Kampar;(B) Sungai Tapung; (C) Sungai Indragiri Hulu KESIMPULAN Dari 10 sampel otot ekor ikan K. limpok yang memiliki DNA total utuh dan tidak smear ada sebanyak 4 sampel dari Sungai Kampar, 3 sampel dari Sungai Tapung, dan 2 sampel dari Sungai Indragiri Hulu Provinsi Riau. Konsentrasi DNA total berkisar ±300 ng/µl. Fragmen gen COX3 yang didapat dari amplifikasi PCR berukuran 660 pb. Fragmen yang panjang selanjutnya dapat digunakan untuk analisis kekerabatan dan keanekaragaman genetik. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada DP2M DIKTI yang telah mendanai penelitian ini melalui Hibah Kompetensi tahun anggaran 2015 atas nama Dr. Roza Elvyra, M.Si dan Dr. Dewi Indriyani Roslim, M.Si. DAFTAR PUSTAKA Elvyra R, Duryadi D. 2007. Kajian penanda genetik gen sitokrom b dna mitokondria ikan lais dari Repository FMIPA 4

Sungai Kampar Riau. J. Natur Ind 10: 6-12. Elvyra R. 2009. Kajian keragaman genetik dan biologi reproduksi ikan lais di Sungai Kampar Riau [disertasi]. Bogor: Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Kottelat M, Whitten AJ, Kartikasari SN, Wirdjoatmodjo S. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Jakarta: Periplus Edition (HK) incwith The Environment Rep. of Indonesia. Ratnayani K, Wirajana IN, Laksmiwati AAIAM. 2007. Analisis variasi nukleotida daerah D-loop DNA mitokondria pada satu individu suku bali normal. Jurnal Kimia 1 (1): 7-14. Yuwono T. 2006. Teori dan Aplikasi PCR. Yogyakarta: Penerbit Andi. Zein MSA, Prawiradilaga DM. 2014. DNA Barcode Fauna Indonesia. Jakarta: Kencana. Repository FMIPA 5