ix

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

ANALISIS KELEMBABAN TANAH PERMUKAAN MELALUI CITRA LANDSAT 7 ETM+ DI WILAYAH DATARAN KABUPATEN PURWOREJO

Indeks Vegetasi Bentuk komputasi nilai-nilai indeks vegetasi matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

5. PEMBAHASAN 5.1 Koreksi Radiometrik

III. METODOLOGI. Gambar 1. Peta Administrasi Kota Palembang.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI Halaman INTISARI... Ii ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR PERSAMAAN...

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

Pemetaan Tingkat Kekeringan Berdasarkan Parameter Indeks TVDI Data Citra Satelit Landsat-8 (Studi Kasus: Provinsi Jawa Timur)

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian yang meliputi pengolahan data citra dilakukan pada bulan Mei

Lampiran 1. Peta klasifikasi penutup lahan Kodya Bogor tahun 1997

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Suhu Udara Perkotaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN HASIL

DAFTAR TABEL. No. Tabel Judul Tabel No. Hal.

Gambar 1.1 Siklus Hidrologi (Kurkura, 2011)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR

SUB POKOK BAHASAN 10/16/2012. Sensor Penginderaan Jauh menerima pantulan energi. Sensor Penginderaan Jauh menerima pantulan energi

PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian METODE Waktu dan Tempat Penelitian

SEMINAR NASIONAL GEOGRAFI UMS 2016 Farid Ibrahim, Fiqih Astriani, Th. Retno Wulan, Mega Dharma Putra, Edwin Maulana; Perbandingan Ekstraksi

BAB III DATA DAN METODOLOGI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3Perubahan tutupan lahan Jakarta tahun 1989 dan 2002.

IV. METODOLOGI 4.1. Waktu dan Lokasi

ANALISA DEGRADASI HUTAN MANGROVE PADA KAWASAN WISATA TELUK YOUTEFA KOTA JAYAPURA

BAB III METODA. Gambar 3.1 Intensitas total yang diterima sensor radar (dimodifikasi dari GlobeSAR, 2002)

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kekeringan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Lokasi Potensial Budidaya Tiram Mutiara Dengan Mengunakan Citra Satelit Landsat 7 ETM+

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 3 A. CITRA NONFOTO. a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik

METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

DAFTAR ISI. Halaman JUDUL PENGESAHAN PERSEMBAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Program Studi Geografi

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Hasil Pengolahan Band VNIR dan SWIR

I PENDAHULUAN. α =...(1) dimana, α : albedo R s : Radiasi gelombang pendek yang dipantulkan R s : Radiasi gelombang pendek yang datang

LOGO PEMBAHASAN. 1. Pemetaan Geomorfologi, NDVI dan Temperatur Permukaan Tanah. 2. Proses Deliniasi Prospek Panas Bumi Tiris dan Sekitarnya

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

JENIS CITRA

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas

Gambar 11. Citra ALOS AVNIR-2 dengan Citra Komposit RGB 321

Nilai Io diasumsikan sebagai nilai R s

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan, dan sistematika penulisan. BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. 1.2 RUMUSAN MASALAH Error Bookmark not defined. 2.1 UMUM Error Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

2.7.6 Faktor Pembatas BAB III METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat Bahan Lokasi Penelitian...

DISTRIBUSI, KERAPATAN DAN PERUBAHAN LUAS VEGETASI MANGROVE GUGUS PULAU PARI KEPULAUAN SERIBU MENGGUNAKAN CITRA FORMOSAT 2 DAN LANDSAT 7/ETM+

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 2 A. PENGINDERAAN JAUH NONFOTOGRAFIK. a. Sistem Termal

BAB III METODE PENELITIAN

1. PENDAHULUAN 2. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

SEBARAN TEMPERATUR PERMUKAAN LAHAN DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI KOTA MALANG

q Tujuan dari kegiatan ini diperolehnya peta penggunaan lahan yang up-to date Alat dan Bahan :

BAB III. METODOLOGI 2.5 Pengindraan Jauh ( Remote Sensing 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Data dan Alat Penelitian Data yang digunakan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Wilayah Pengembangan Tegallega pada Tahun

Hasil klasifikasi citra ALOS PALSAR filterisasi Kuan. dengan ukuran kernel size 9x dengan ukuran kernel size 3x

memberikan informasi tentang beberapa daftar penelitian LAI dengan pendekatan optik dan hukum Beer-Lambert.

ABSTRAK. Kata kunci: Ruang Terbuka Hijau, Penginderaan Jauh, Citra Landsat 8, Indeks Vegetasi (NDVI, MSAVI2 dan WDRVI) vii

METODE PENELITIAN. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 9. Peta Orientasi Wilayah Kecamatan Beji, Kota Depok

KOMPONEN PENGINDERAAN JAUH. Sumber tenaga Atmosfer Interaksi antara tenaga dan objek Sensor Wahana Perolehan data Pengguna data

PEMETAAN KERUSAKAN MANGROVE MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT OLI DI DELTA MAHAKAM, KALIMATAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KOREKSI RADIOMETRIK CITRA LANDSAT-8 KANAL MULTISPEKTRAL MENGGUNAKAN TOP OF ATMOSPHERE (TOA) UNTUK MENDUKUNG KLASIFIKASI PENUTUP LAHAN

DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

PENGINDERAAN JAUH. --- anna s file

KERUSAKAN MANGROVE SERTA KORELASINYA TERHADAP TINGKAT INTRUSI AIR LAUT (STUDI KASUS DI DESA PANTAI BAHAGIA KECAMATAN MUARA GEMBONG KABUPATEN BEKASI)

DAFTAR ISI... PARAKATA... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Citra Satelit Landsat

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

2. TINJAUAN PUSTAKA Pemanfaatan Citra Satelit Untuk Pemetaan Perairan Dangkal

11/25/2009. Sebuah gambar mengandung informasi dari obyek berupa: Posisi. Introduction to Remote Sensing Campbell, James B. Bab I

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LOKASI PENELITIAN 12/20/2011. Latar Belakang. Tujuan. Manfaat. Kondisi Umum

3. METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2016

TINJAUAN PUSTAKA Konsep Dasar Penginderaan Jauh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Evapotranspirasi Potensial Standard (ETo)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

menunjukkan nilai keakuratan yang cukup baik karena nilai tersebut lebih kecil dari limit maksimum kesalahan rata-rata yaitu 0,5 piksel.

Pemanfaatan Data Landsat-8 dan MODIS untuk Identifikasi Daerah Bekas Terbakar Menggunakan Metode NDVI (Studi Kasus: Kawasan Gunung Bromo)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

MODUL V FISIKA MODERN RADIASI BENDA HITAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SENSOR DAN PLATFORM. Kuliah ketiga ICD

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR ORISINALITAS... iii INTISARI... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

THE MULTISPECTRAL DATA ANALYSIS TO IDENTIFICATE GEOTHERMAL POTENTIAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Transkripsi:

DAFTAR ISI viii

ix

x

DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Emisivitas dari permukaan benda yang berbeda pada panjang gelombang 8 14 μm. 12 Tabel 1.2. Kesalahan suhu yang disebabkan oleh emisivitas objek pada suhu 288 K (15 o C) 14 Tabel 1.3. Skema klasifikasi penggunaan lahan menurut Anderson... 21 Tabel 2.1. Jenis data yang digunakan dalam penelitian.. 29 Tabel 2.1. Konstanta kalibrasi Landsat ETM band termal.. 25 Tabel 2.2 Statistik citra hasil pengolahan koreksi radiometrik band 6... 29 Tabel 3.1 Rata-rata suhu udara, kelembaban, tekanan udara, kecepatan angin, curah hujan dan penyinaran matahari melalui Stasiun Meteorologi Samarinda, 2012 46 Tabel 4.1. Persamaan regresi dan invers regresi pada band yang diterapkan... 51 Tabel 4.2. Statistik citra hasil pengolahan koreksi radiometrik band 6... 52 Tabel 4.3 Statistik parameter koreksi atmosfer.. 52 Tabel 4.4 Statistik citra emisivitas objek dari citra. 53 Tabel 4.5 Statistik citra hasil pengolahan koreksi atmosfer Landsat ETM band 6. 56 Tabel 4.6 Statistik citra hasil klasifikasi multispektral... 58 Tabel 4.7. Statistik citra hasil ekstraksi suhu permukaan 62 Tabel 4.8. Tabel penilaian akurasi peta tutupan lahan 72 Tabel 4.9. Suhu pada masing-masing tutupan lahan... 78 Tabel 4.10. Suhu udara, penyinaran matahari, dan hari hujan pada bulan Januari dan April tahun 2012. 83 Tabel 4.11. Statistik perubahan tutupan lahan menggunakan propotional crosstabulation... 85 Tabel 4.12. Statistik perubahan emisivitas (atas) dan suhu permukaannya (bawah), pada perubahan tutupan lahan yang terjadi. 87 xi

Tabel 4.13. Hasil pengolahan statistik perubahan emisivitas dan suhu permukaan.. 90 Tabel 4.14. Aggregation index tiap kelas penutup lahan... 91 Tabel 4.15. Hasil pengolahan statistik aggregation index tiap perubahan tutupan lahan dan suhu permukaan 92 Tabel 4.16. Statistik citra suhu permukaan hasil pengolahan nilai rerata piksel 95 Tabel 4.17. Statistik citra suhu permukaan hasil pengolahan nilai rerata piksel 96 Tabel 4.18. Tabel statistik hasil pengolahan heat island tahun 2002 dan 2012 99 xii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Faktor yang mengontrol suhu yang terekam pada sensor satelit.. 6 Gambar 1.2. Spektrum gelombang inframerah termal, tipe absorbsi oleh gas dan air di atmosfer, dan jendela atmosfer untuk inframerah termal di penginderaan jauh 7 Gambar 1.3. Spektrum radiasi benda hitam pada suhu yang berbeda, diturunkan Hukum Planck pada persamaan 1.3, Stefan- Boltzman (area yang ditandai di bawah kurva 300 K) dan Hukum pergeseran Wien (garis putus-putus hijau). Grafik batang berwarna biru menunjukkan spectrum tampak 10 Gambar 1.4. Dampak dari perbedaan emisivitas terhadap suhu yang direkam oleh sensor. Perbedaan suhu yang dihasilkan dari sebuah blok aluminium dengan emisivitas yang rendah dengan separuh dicat dengan cat yang mengandung banyak. 12 Gambar 1.5. Kurva variasi suhu harian (diurnal radiant temperature curves) dari beberapa material. 15 Gambar 1.6 Kerangka alir penelitian.. 26 Gambar 2.1. Peta lokasi penelitian (b) berada di pulau Kalimantan (a).. 30 Gambar 2.2. Posisi matahari terhadap bumi dalam setahun. Pada bulan Maret dan September, matahari berada di ekuator yang menyebabkan intensitas radiasi yang diterima bumi semakin besar. Berbeda dengan bulan januari saat matahari berada di selatan bumi.. 38 Gambar 2.3. Diagram alir penelitian 43 Gambar 3.1. Peta lokasi penelitian... 49 Gambar 4.1. Histogram emisivitas objek pada citra tahun 2002 (a) dan tahun 2012 (b)... 53 Gambar 4.2. Peta emisivitas tahun 2002 hasil pengolahan menggunakan NDVI tahun 2002. 54 xiii

Gambar 4.3. Peta emisivitas tahun 2002 hasil pengolahan menggunakan NDVI tahun 2012. 55 Gambar 4.4. Citra Landsat sebelum dimasking (kiri) diterapkan file mask batas daerah penelitian (tengah) menjadi citra Landsat setelah di masking (kanan).. 57 Gambar 4.5. Grafik perubahan tutupan lahan antara tahun 2002 dan tahun 2012... 59 Gambar 4.6. Peta tutupan lahan tahun 2002. 60 Gambar 4.7 Peta tutupan lahan tahun 2012. 61 Gambar 4.8. Histogram ekstrasi suhu permukaan tahun 2002 (a) dan tahun 2012 (b)... 62 Gambar 4.9. Peta suhu permukaan tahun 2002 hasil pengolahan citra. 64 Gambar 4.10. Peta suhu permukaan tahun 2012 hasil pengolahan citra. 65 Gambar 4.11. Kenampakan obyek vegetasi yang rapat (a) dan vegetasi yang bercampur dengan tanah (b). 68 Gambar 4.12. Kenampakan obyek air di sungai Mahakam (a) dan di daerah sawah yang terisi air yang relatif keruh (b). 70 Gambar 4.13. Kenampakan obyek lahan terbuka 71 Gambar 4.14. Grafik hubungan suhu permukaan dan suhu hasil pengecekan lapangan pada tahun 2002... 75 Gambar 4.15. Grafik hubungan suhu permukaan dan suhu hasil pengecekan lapangan pada tahun 2012... 76 Gambar 4.16. Grafik hubungan antara tutupan lahan dan suhu permukaan tahun 2002 dan 2012 berdasarkan data dari citra 78 Gambar 4.17. Grafik hubungan antara tutupan lahan dan suhu permukaan... 80 Gambar 4.18. Grafik antara suhu permukaan dan suhu udara hasil survei lapangan.. 81 Gambar 4.19. Grafik hubungan suhu permukaan dan suhu udara. 82 Gambar 4.20. Grafik hubungan antara suhu pada citra tahun 2002 (a) dan tahun 2012 (b) dengan suhu udara hasil survei lapangan. 84 Gambar 4.21. Peta hasil penerapan image differencing pada suhu permukaan 87 Gambar 4.22. Histogram hasil pengolahan persamaan untuk perolehan heat island, tahun 2002 (a) dan tahun 2012 (b) 95 xiv

Gambar 4.23. Histogram hasil pengolahan pada tahun 2002 (a) dan tahun 2012 (b) 96 Gambar 4.24. Peta heat island tahun 2002. 97 Gambar 4.25. Peta heat island tahun 2012. 98 Gambar 4.26. Peta persebaran heat island berdasarkan analisis fragmentasi dengan input peta heat island pada tahun 2002... 101 Gambar 4.27. Peta persebaran heat island berdasarkan analisis fragmentasi untuk tahun 2012. Menunjukkan terjadinya perluasan area terdampak heat island.. 102 Gambar 4.28. Visualisasi mengenai pengecekan suhu permukaan ketika perekaman dilakukan 105 xv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Header citra... 122 Lampiran 2. Koordinat titik sampel lapangan.. 126 Lampiran 3 Hasil uji akurasi suhu permukaan hasil survei. 125 xvi