LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KONTEKS DAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN OPERASI PENGURANGAN BILANGAN CACAH SAMPAI DENGAN 500

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KONTEKS DAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN CACAH SAMPAI DENGAN 500.

RUMAH BILANGAN DAN KANTONG KACANG MERAH DALAM MENENTUKAN NILAI TEMPAT. Ambarsari Kusuma Wardani

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KARTU BERGAMBAR PADA PEMBELAJARAN FPB. Disusun oleh :

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KONTEKS PADA PEMBELAJARAN FAKTOR BILANGAN. Disusun oleh :

BELAJAR NILAI TEMPAT DENGAN RUMAH BILANGAN

LAPORAN OBSERVASI KELAS LAMPU LALU LINTAS SEBAGAI KONTEKS DALAM PEMBELAJARAN KELIPATAN PERSEKUTUAN KECIL (KPK) Disusun oleh :

AYO MENABUNG!! Oleh: Sylvana Novilia S. A. Pendahuluan

PMRI DI SDN 179 PALEMBANG (4) Oleh: Sylvana Novilia Sumarto

PENUKARAN UANG DI KOPERASI SEKOLAH Oleh:

MENEMUKAN KONSEP LUAS TRAPESIUM DENGAN PENDEKATAN PERSEGI PANJANG DAN SEGITIGA Oleh:

KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL

Tujuan dari proses pembelajaran dengan pendekatan PMRI dan menggunakan media jam kertas yaitu:

MENEMUKAN RUMUS LUAS LAYANG - LAYANG MELALUI KONTEKS PERMAINAN LAYANG - LAYANG Oleh:

BELAJAR KONSEP PEMBAGIAN MELALUI PERMAINAN MEMBAGI PERMEN DENGAN DADU

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

Menghitung Kelipatan Sambil Menabung. (Observasi Pada Kelas IV A SD Negeri 21 Palembang)

MINIMARKET GURU UNTUK BELAJAR PENGURANGAN Oleh:

INSTRUMEN IMPLEMENTASI RPP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II DENGAN METODE KARTU BILANGAN

MENGHITUNG KELIPATAN SAMBIL MENABUNG. (Laporan Observasi Pertama)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Belajar Pengukuran Sudut Sambil Bermain Jam Analog. Novita Sari

UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG

LAPORAN OBSERVASI 2. Proses Pembelajaran Matematika di kelas 5C di Sekolah Dasar Xaverius 1 Palembang dan SD IGM Palembang

bilangan Menuliskan bilangan pada posisi Penjumlahan tanpa menyimpan Penjumlahan teknik menyimpan Pengurangan tanpa menyimpan

Laporan Observasi 4 di SDN 117 Palembang pada Tanggal 7 Oktober 2010

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

Naik Kereta Api dari Bandung ke Surabaya

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BELAJAR SUDUT LEWAT GERAKAN TANGAN. (Laporan Observasi Ke-2)

Pembelajaran Jarak, Waktu, dan Kecepatan Dengan Menggunakan Pendekatan PMRI

Menemukan Rumus Luas Lingkaran dengan Konteks Bundaran Air Mancur Palembang. Novita Sari

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

30 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Kelas IV

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh : Nikmatul Husna

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) OLEH : ULFAH KHUMAYASARI

Gambar 1. Siswa Sedang Mendengarkan Konteks Pembelajaran yang Diberikan

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) DUNIA MATEMATIKA 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi awal dan wawancara dengan guru kelas II SD Negeri

MENEMUKAN RUMUS LUAS LINGKARAN DENGAN KONTEKS TUTUP KALENG KUE BERBENTUK LINGKARAN Oleh:

JAM SEBAGAI STARTING POINT DALAM PEMBELAJARAN SUDUT DI SEKOLAH DASAR. Oleh Shahibul Ahyan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Perencanaan Pembelajaran. dipersiapkan diantaranya:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP siklus 1)

PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK SEBAGAI PENDEKATAN BELAJAR MATEMATIKA

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 5 SD XAVERIUS 1 PALEMBANG Sabtu, 8 Oktober 2011

MINIMARKET GURU UNTUK BELAJAR PENGURANGAN. Sri Rejeki

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 7 PEMBELAJARAN VOLUME KUBUS DAN BALOK DI SD XAVERIUS 1 PALEMBANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2009/2010, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada bulan Februari

LAPORAN OBSERVASI KEENAM DAN KETUJUH SD NEGERI 117 PALEMBANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MANAKAH YANG LEBIH BERAT? (Laporaan Observasi Ke-5)

KONTEKS MEMBAGI ROTI DALAM MEMPELAJARI LUAS SEGITIGA. Navel O. Mangelep.

Pendahuluan. Rumusan Masalah Observasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : : : :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. Semester 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SD Negeri Purbo 03 menyatakan bahwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PROSIDING ISBN :

DESAIN PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN BILANGAN 1-29 BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SD NEGERI 117 PALEMBANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. desa blimbingsari, Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Desa

SURAT PERNYATAAN. : PSKGJ S1 PGSD FKIP-UKSW Salatiga

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I

Lampiran 1 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I tahun pelajaran yang berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

CONTOH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

LAPORAN OBSERVASI 4 Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMRI di SD IGM Palembang

LAMPIRAN Lampiran 1 HASIL NILAI PRA SIKLUS

CATATAN OBSERVASI PENDAHULUAN

KAJIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA (HASIL TAHAPAN PLAN SUATU KEGIATAN LESSON STUDY MGMP SMA)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGGUNAAN ICEBERG DALAM PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. Pada BAB V ini, peneliti akan membahas hasil penelitian dan diskusi hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

34 LAMPIRAN - LAMPIRAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

CONTOH SILABUS BERDIVERSIFIKASI DAN PENILAIAN BERBASIS KELAS

Transkripsi:

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KONTEKS DAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN OPERASI PENGURANGAN BILANGAN CACAH SAMPAI DENGAN 500 Disusun oleh : Ambarsari Kusuma Wardani, Boni Fasius Hery dan Talisadika Maifa 1. PENDAHULUAN Materi operasi hitung pengurangan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa Sekolah Dasar, dimana materi ini juga menjadi dasar dan modal bagi siswa untuk dapat mengikuti materi materi selanjutnya dalam proses pembelajaran Matematika. Namun kenyataan yang sering terjadi adalah masih terdapat siswa Sekolah Dasar yang belum mampu untuk menguasai operasi hitung pengurangan, salah satu penyebabnya adalah siswa hanya menghafalkan prosedur operasi pengurangan tanpa memahami konsep dari prosedur itu sendiri. Pemahaman akan sebuah konsep erat hubungannya dengan kemampuan siswa dalam berpikir secara matematis. Hal ini sejalan dengan salah satu prinsip matematika sekolah, yaitu prinsip pembelajaran dimana siswa harus mempelajari matematika melalui pemahaman serta secara aktif membangun pengetahuan baru ( Wijaya, 2012:11 ) dan dikatakan pula bahwa pembelajaran yang lebih menekankan pemahaman konsep daripada penguasaan prosedural akan membangun aktivitas dan kreatifitas. Hal ini memberi jaminan bahwa sekalipun siswa lupa akan sebuah prosedur atau algoritma ataupun ketika mereka berhadapan dengan soal soal non rutin, siswa pasti mampu menyelesaikannya, karena mereka telah memiliki pemahaman akan konsep. Permasalahan tentang pemahaman konsep juga dialami oleh siswa kelas IIA Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Palembang, dimana pada kegiatan pembelajaran sebelumnya tentang operasi hitung pengurangan belum seratus persen dari 35 siswa dapat mencapai KKM dengan kata lain masih banyak siswa yang belum mampu melakukan operasi hitung pengurangan. Oleh karena itu Ibu Mustika selaku wali kelas IIA meminta kami secara

bersama sama untuk mendesain pembelajaran materi operasi hitung pengurangan untuk mengulang kembali materi operasi hitung pengurangan. Pembelajaran didesain dengan pendekatan PMRI untuk dapat menghantarkan pemahaman konsep kepada siswa. Pendekatan PMRI merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pemberian konteks. Pemberian konteks yang nyata bagi siswa akan memudahkan mereka untuk memahami konsep dari materi operasi hitung pengurangan. Pendekatan PMRI memiliki beberapa karakteristik yaitu (de Lange dalam Zulkardi, 2005:14); 1) Penggunaan masalah kontekstual 2) Penggunaan berbagai model 3) Kontribusi siswa 4) Interaktifitas 5) Keterkaitan Kelima karakteristik ini dinilai sangat sesuai untuk menyampaikan konsep-konsep Matematika khususnya pada anak usia sekolah dasar. Selain pemberian konteks, penggunaan media pembelajaran juga membantu siswa dalam memahami langkah-langkah pada algoritma. Sehingga tim observer dan guru menyusun desain pembelajaran yang menekankan pada pemberian konteks dan penggunaan media pada materi operasi pengurangan bilangan sampai 500 untuk diterapkan di kelas IIA Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Palembang dengan Ibu Mustika sebagai Guru mata pelajaran. Pembelajaran dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 14 November 2012, dimulai pada jam 10.50 sampai dengan jam 11.50. 2. KERANGKA UMUM DESAIN PEMBELAJARAN Desain ini disusun dengan mengacu pada karakteristik-karakteristik utama dari PMRI. Adapun kerangka pembelajaran yang kami rencanakan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Konteks yang digunakan dalam pembelajaran faktor bilangan ini yaitu masalahmasalah situasional yang relatif nyata bagi siswa. Dalam hal ini digunakan cerita Bapak Penjual Es Kacang Merah. Model yang digunakan berupa alternatif cara siswa menemukan jawaban dari soal pengurangan dengan bantuan media Kertas Pengurangan dan Kantong Kacang Merah. Kontribusi dari siswa yang diharapkan muncul dalam pembelajaran yaitu siswa mencoba memecahkan masalah secara bersama-sama dalam kelompok. Kelas yang terdiri dari 35 siswa ini dibentuk dalam 6 kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa, hal ini dimaksud agar tiap siswa dapat saling berinteraksi dengan teman kelompoknya, sehingga terjadi pertukaran informasi yang diharapkan memancing siswa untuk mengingat kembali konsep nilai tempat pada operasi bilangan. Pembelajaran operasi pengurangan bilangan sampai dengan 500 dikaitkan dengan materi yang telah siswa dipelajari, yaitu nilai tempat suatu bilangan. Desain pembelajaran yang telah dibuat oleh tim observer diajukan kepada Ibu Mustika, kemudian Beliau memberikan komentar mengenai konteks yang akan digunakan pada pembelajaran. Menurut Ibu Mustika, konteks yang digunakan pada tahap apersepsi sebaiknya berkaitan dengan media yang digunakan. Sebelumnya observer mengajukan konteks mengenai permainan kelereng, atas saran dari Ibu Mustika, konteks yang akan disampaikan kepada siswa diganti menjadi cerita tentang Bapak penjual es kacang merah. Sehingga dari konteks, siswa dapat dengan mudah dihantarkan untuk menggunakan media kantong kacang merah. Kemudian Ibu Mustika setuju untuk melaksanakan desain pembelajaran tersebut bersama tim observer dan Beliau yang akan bertindak sebagai pengajar.

3. PENERAPAN DESAIN PEMBELAJARAN DI KELAS Berikut laporan hasil kegiatan pembelajaran dikelas IIA Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Palembang, pada materi operasi pengurangan bilangan sampai dengan 500: Tim observer bertindak sebagai pengajar di kelas, hal ini disebabkan karena Ibu Mustika selaku Guru yang akan mengajar memiliki urusan penting yang harus diselesaikan terlebih dahulu, sehingga Ibu Mustika datang ditengah proses pembelajaran sedang berlangsung. Salah satu tim observer membuka pelajaran dengan menyampaikan apersepsi dalam bentuk cerita dan pertanyaan-pertanyaan yang akan menuntun siswa melakukan operasi pengurangan. Gambar 1. Salah Satu Tim Observer Menyampaikan Apersepsi pada Siswa

Berikut cuplikan interaksi antara tim observer (O) dan siswa (S): O: Siapa yang pernah makan es kacang merah? S: Saya, Bu! O: Sekarang kalau beli es kacang merah, biasanya pakai apa? S: Pakai gelas, Bu. O: Nah, sekarang Ibu punya cerita. Pak Amir adalah penjual es kacang merah. Ia membuat 235 gelas es kacang merah tiap harinya. Apabila hari ini Pak Amir hanya menjual 168 gelas es kacang merah. Berapa gelas es kacang merah yang tersisa? Siswa diberikan waktu untuk menyelesaikan soal yang diberikan selama 2 menit. Setelah 2 menit, tim observer menanyakan kepada siswa mengenai jawaban dari soal yang diberikan. Hampir semua siswa meneriakkan jawaban mereka masing-masing. Tetapi jawaban yang disebutkan bervariasi. Sehingga tim observer meminta beberapa siswa untuk menuliskan jawabannya di papan. Gambar 2. Siswa Menuliskan Jawabannya di Papan

Terlihat pada Gambar 2, Siswa pada foto sebelah kiri menuliskan jawaban yang benar yaitu 67 gelas yang tersiswa. Namun siswa pada foto sebelah kanan menuliskan jawaban yang salah. Ia menuliskan angka 6 pada hasil pengurangan nilai tempat satuan dari masing-masing bilangan. Jawaban yang benar seharusnya 7. Adapula siswa yang duduk di bangku yang ketika diamati observer menuliskan jawabannya adalah 133, ini diduga siswa langsung melakukan pengurangan, dimana angka yang besar dikurangi angka yang kecil pada setiap tempat nilai satuan. Ini menunjukkan bahwa tidak semua siswa kelas 2A memahami operasi pengurangan bilangan sampai 500. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan membagikan media pembelajaran yaitu Kertas Pengurangan dan Kantong Kacang Merah kepada masing-masing kelompok. Gambar 3. Kertas Pengurangan dan Kantong Kacang Merah Pada kertas pengurangan terdapat kolom ratusan, puluhan dan satuan dan kantong kacang merah juga terdiri dari kantong ratusan, puluhan dan satuan. Hal ini guna memudahkan siswa memahami operasi pengurangan dengan pemahaman nilai tempat, terlebih untuk operasi pengurangan meminjam.

Setelah dibagikan media, siswa diminta untuk menyelesaikan soal yang diberikan pada apersepsi. Dengan bimbingan tim observer, siswa digiring untuk menggunakan media tersebut. Berikut cuplikan pertanyaan-pertanyaan yang menggiring siswa menemukan jawaban dengan menggunakan media yang diberikan: (Observer mengarahkan siswa untuk memperhatikan media dengan pertanyaan dan sambil mengingatkan siswa mengeani pelajaran sblmnya tentang nilai tempat) O: Ada tulisan apa saja pada kertas pengurangan? S: Ratusan, puluhan, satuan, Bu. O: Yang akan kita lakukan adalah menyatakan bilangan yang paling besar pada tempat ratusan, puluhan dan satuan. Bilangan yang terbesar dari 235 dan 168 adalah? S: 235, Bu O: Nah, sekarang ayo kita nyatakan bilangan 235 dengan kantong kacang merah yang tersedia dan letakkan pada kertas pengurangan! (Observer memberi waktu untuk siswa menyatakan sendiri bilangan 235 pada tempatnya. Setelah siswa selesai, observer melanjutkan dengan pertanyaan berikutnya) O: Tadi soalnya adalah 235 168. Kira kira apa yang akan kita lakukan? (siswa diberi waktu menjawab dan diharapkan jawabannya adalah mengambil 168 dari 235. Tetapi siswa tidak sampai pada kesimpulan bahwa ia harus mengambil 168 dari 235 maka observer membimbing dengan soal pengurangan yang mudah) O: Misalnya Ibu punya 5 buku, dan Rafi mengambil 2 dari buku yang Ibu punya. Berapa sisa buku Ibu? S: 3, Bu. O: Jadi kalau Ibu punya 5 buku, diambil Rafi 2. Jadi sisanya 3. Itu berarti operasi hitung apa?

S: Kurang, Bu. O: Apa kurang apa? Terus hasilnya berapa? S: 5 2 = 3 (Observer melanjutkan pertanyaan) O: Maka kita mengambil berapa dari 235? S: 168, Bu ( Siswa diminta mengisi media dengan tulisan tangan menggunakan pensil. Pada baris dari : tuliskan 235 dan banyaknya kantong tiap kolom Dan baris ambil tuliskan 168 dan banyak kantong tiap kolom ) (Pembelajaran dilanjutkan dengan Ibu Mustika sebagai guru. Guru memberi waktu pada siswa untuk mencoba mengambil 168 biji kacang merah dari 235.) (Guru melanjutkan dengan pertanyaan) O: Menurut kalian dari tempat mana dulu kita mengambil, satuan atau puluhan atau ratusan? S: Satuan. O: Di tempat satuan pada bilangan 168 adalah angka? S: 8 O: Artinya kita mengambil 8 dari 5. Bisa tidak? S: Tidak! O: Jadi apa yang kita lakukan? S: Meminjam dari sebelah, Bu.

(Setelah diambil, kantong puluhan dibuka dan ada 10 kantong satuan, jadi semuanya ada 15 kantong satuan, diambil 8. Sehingga kantong satuan tersisa sebanyak 7 kantong satuan. Dan seterusnya guru mengarahkan untuk puluhan dan ratusan. Siswa menuliskan jawabannya pada baris sisa. Maka hasilnya adalah jumlah dari semua sisa. 6 kantong puluhan dan 7 kantong satuan nilainya 67. Gambar 4. Siswa Menghitung Kantong Puluhan yang Tersisa Alokasi waktu untuk materi pengurangan pada hari itu ternyata hanya 40 menit, sehingga tidak cukup bagi siswa untuk mengerjakan satu soal lagi. Pembelajaran pun ditutup oleh Ibu Mustika dengan menanyakan siswa mengenai apa yang telah dipelajari dan menggiring siswa untuk membuat kesimpulan dari materi pengurangan tersebut. Selanjutnya siswa diberikan pekerjaan rumah sebanyak 3 soal. Soal Pekerjaan Rumah. 1. 346 176 =. 2. 200 175 =... 3. 145 28 =

4. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang bisa kami tarik dari kegiatan observasi kelas ini adalah: 1) Siswa tertarik dengan media yang digunakan, tetapi siswa mengalami kebingungan ketika menyelesaikan operasi pengurangan meminjam. Karena siswa harus membuka ikatan dari kantong kacang ratusan dan puluhan. 2) Alokasi waktu yang tidak berjalan sesuai rencana, yang harusnya 60 menit ( 2 x jam pelajaran ) hanya berlangsung 40 menit. Hal ini dikhawatirkan siswa belum benar benar memahami konsep operasi pengurangan, karena kurangnya latihan soal dengan menggunakan media. 3) Kemampuan individu siswa tidak dapat dievaluasi karena soal yang direncanakan sebagai soal individu di kelas dijadikan soal PR. 4) Haruslah ada penambahan jam untuk latihan soal operasi pengurangan pada pertemuan selanjutnya, mengingat masih banyak siswa yang belum bisa melakukan operasi hitung pengurangan dan singkatnya waktu pembelajaran dengan menggunakan media untuk pengurangan.

Berikut adalah iceberg dari aktivitas yang dilakukan dalam pembelajaran operasi pengurangan bilangan cacah sampai 500. 67 Formal Siswa menuliskan langkah-langkah operasi hitung pengurangan menggunakan media kertas pengurangan ke dalam buku catatan Model For Model Of Siswa diberikan masalah kontekstual dengan sebuah cerita tentang bapak penjual es kacang merah Contextual Problem

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Palembang Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : II/Ganjil Standar Kompetensi : 1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500 Kompetensi Dasar : 1. 4 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500 Indikator :1.4.3 Mengingat fakta dasar dari pengurangan 1.4.4 Mengurangkan bilangan sampai dengan 500 Alokasi Waktu : 2 x 30 menit I. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini dengan baik melalui pendekatan PMRI, diharapkan siswa dapat: 1. Mengingat fakta dasar dari pengurangan 2. Mengurangkan bilangan sampai dengan 500 II. Materi Pembelajaran Pengurangan Bilangan sampai dengan 500 III. Metode Pembelajaran - Metode : Tanya jawab dan diskusi kelompok - Pendekatan : Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) IV. Strategi Pembelajaran No Alokasi Kegiatan Guru Kegiatan Siswa. waktu A. Pendahuluan 15 menit 1. Menyampaikan cerita : Pak Amir Menyimak cerita dengan 2 menit adalah penjual es kacang merah. Ia seksama

membuat 235 gelas es kacang merah tiap harinya. Apabila hari ini Pak Amir hanya menjual 168 gelas es kacang merah. 2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar pengurangan bilangan puluhan berdasarkan cerita tersebut. Alternatif pertanyaan: Berapa gelas es kacang merah yang tersisa? Menjawab pertanyaan 3 menit 3. Memberikan kesempatan kepada Menampilkan jawabannya dan 5 menit siswa untuk menampilkan jawaban ke depan kelas. menjelaskan kepada Guru dan teman-teman yang lain 4. Menggali alasan dari tiap jawaban siswa dan mengaitkan penjelasan siswa dengan materi sebelumnya Pengurangan bilangan puluhan dan materi yang akan dipelajari hari ini yaitu Pengurangan Bilangan sampai dengan 500 Memberikan penjelasan dari jawaban yang diberikan 5 menit B. Kegiatan Inti 35 menit 4. Membagikan koran nilai tempat, biji kacang merah dan LKS kepada tiap kelompok Menerima koran nilai tempat, biji kacang merah dan LKS 5 menit 6. Membimbing siswa dalam Menjawab pertanyaan 15 menit menyelesaikan pertanyaan yang ada menggunakan Koran nilai di LKS menggunakan media yang tempat dan kacang merah telah dibagikan. 7. Meminta siswa menuliskan Menuliskan jawaban ke depan 15 menit jawaban ke papan tulis kelas. Sementara yang lain

memperhatikan jawaban yang dituliskan, dan mendiskusikannya bersama guru dan kelompok C. Penutup 10 menit 9. Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang apa yang telah dipelajari berserta klarifikasi. 10. Membimbing siswa dalam menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari 11. Memberikan PR kepada siswa yang harus dikerjakan secara individu 12. Menginformasikan tentang materi yang akan dipelajari dipertemuan berikutnya. Menjawab pertanyaan dari 2 menit guru Menarik kesimpulan mengenai 3 menit materi yang telah dipelajari Diberikan pekerjaan rumah 2 menit (PR) yang terdapat pada buku pelajaran, dikerjakan secara individu, kemudian dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Siswa mendengarkan informasi 3 menit guru, tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. V. Sumber dan Alat Belajar Sumber : 1. Buku Tampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas II, Erlangga 2. Dunia Matematika, Platinum Alat : 1. Koran Nilai tempat 2. Biji kacang merah VI. Penilaian 1. Proses : Observasi pada saat diskusi kelompok, mengerjakan soal-soal yang diberikan.

2. Soal evaluasi akhir Kepala MIN 2 Palembang Palembang, 10 November 2012 Guru Mata Pelajaran Budiman, S.Pd.I, M.MPd. R. A. Mustika Hariyanti, S.Pd.