PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH. Sulaiman 1), Hasmiana 2), Asmaini 3)

PELAKSANAAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DI GUGUS MANGGA KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH. Sri Risky Ramadani, Nurhaidah, Soedirman Z.

PESONA DASAR JURNAL PENDIDIKAN DASAR DAN HUMANIORA

Universitas Syiah Kuala Vol. 2 No.4, April 2016, hal 1-9 ISSN:

TEKNIK SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN PROFESIONALISME GURU SD 3 DAN 10 KESIMAN DENPASAR Oleh Ni Nengah Widyani 1

PENERAPAN KEGIATAN MANAJEMEN KELAS OLEH GURU DI KELAS IV SD NEGERI LAMREUNG KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR

Supervisi Administrasi Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran. Sri Winarni

KOMPETENSI GURU DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI SDN 2 BANDA ACEH. Febi Febrina, Hajidin, Mahmud

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

: Kompetensi Manajerial, Kepala Sekolah, Kinerja guru

PELAKSANAAN SUPERVISI AKEDEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONAL GURU PADA SMP NEGERI 1 SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

pelatihan, bantuan teknis dan lain-lain sesuai apa yang dilaporkan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PERANAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBINA SIKAP NASIONALISME PADA GUGUS MELATI BANDA ACEH

UPAYA GURU DALAM MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 22 BANDA ACEH. Rafika, Israwati, Bachtiar.

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten

PENERAPAN KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI STIMULUS PADA PROSES MENGAJAR DI KELAS 4 DAN 5 SEKOLAH DASAR NEGERI LAMPAGEU ACEH BESAR

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH PENGAWAS SMK NEGERI DI KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL ILMIAH.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SMK SE KECAMATAN LUBUK ALUNG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SD NEGERI GEUMPANG KABUPATEN PIDIE. Oleh: Yusran

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KREATIVITAS GURU DI SDN UNGGUL LAMPEUNEURUT ACEH BESAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penting dimiliki seorang guru karena seorang guru memang menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran ilmu pengetahuan terjadi dalam lembaga pendidikan tersebut.tanpa

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA SMAN 2 KAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam. kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara.

Oleh: Wahdaniah, S.Pd.,M.Pd.

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN

KENDALA GURU DALAM MENERAPKAN PENDEKATAN SAINTIFIKPADA KURIKULUM 2013 DI SDN TEUPIN PUKAT MEUREUDU PIDIE JAYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Pengawasan Kepala Sekolah Dalam Kegiatan Pembelajaran

PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 8 BANDA ACEH

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. guru di SMP Muhammadiyah di Kabupaten Kendal berkriteria baik. guru yang mencapai skor 166 dan berada pada rentang skor 135

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SD NEGERI 18 BANDA ACEH. Rizawati, Sulaiman, Alfiati Syafrina

Penerapan KTSP Sekolah Dasar di Wilayah Jakarta Timur. Sukiniarti

PEMBINAAN GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1

SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONAL GURU PADA SMA METHODIST KOTA BANDA ACEH. Oleh: Henny

UPAYA GURU MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR NEGERI UNGGUL LAMPEUNERUT ACEH BESAR

Evektifitas Pelaksanaan Tugas Pengawas dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Sekolah Dasar Lingkungan UPTD Suku I Disdikpora Kota Banda Aceh

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA BIDANG STUDI IPS-SEJARAH DI MA PRINGGABAYA KAPRINGAN KRANGKENG INDRAMAYU

DESKRIPSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD NEGERI 40 BANDA ACEH. Zulhandayani, Mahmud HR, Bukhari. ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU SMP DI KOTA PADANG

Saiful Bahri, Supervisi Akademik...

BAB I PENDAHULUAN. bisa lepas dari kegiatan administrasi. Oleh karena itu setiap sekolah harus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA PROFESIONAL GURU IPA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016

URGENSI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME. Nurdin Hidayat STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR PADA PEMBELAJARAN PKn DI SMA NEGERI 1 TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG. ABSTRAK

Kata Kunci: Persepsi, Guru, Uji Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN

DINA FITMILINA A1A110053

Pemahaman Guru Fisika SMA Kota Medan dalam Mengimplementasikan Standar Evaluasi Pendidikan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

KENDALA GURU DALAM MELAKUKAN PENILAIAN PADA PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR GUGUS DELIMA BANDA ACEH

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN-SARAN. penjas terhadap kemampuan mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan Prodi

Moh. Masnun, Fatkhurrohmah

¹ Sofyan Kasiaradja Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Prof.Dr.H. Ansar M.Si dan Dr. Asrin M.

BAB V PENUTUP. dapat disimpulkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pengalaman PPL terhadap

KOMPETENSI GURU DALAM MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SD NEGERI 16 BANDA ACEH

RESPON GURU TERHADAP VISI SUPERVISI

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Rineka Cipta : Jakarta

Pelaksanaan Supervisi Akademik Untuk. Menerapkan Metode Pembelajaran di SD Negeri Neuhen Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIFITAS METODE PENGELOMPOKAN KELAS TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D-III KEBIDANAN STIKES PRIMA JAMBI TAHUN AKADEMIK

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan bangsa. Menurut Mulyasa Setidaknya terdapat tiga syarat

PROFESIONALITAS KEPALA SEKOLAH DALAM KEBERHASILAN KURIKULUM 2013

BAB V PENUTUP. dengan baik dan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya

PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA GURU DAN PEGAWAI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 015 SAMARINDA

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Fetrianis Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP ABSTRACS

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SEKOLAH DASAR

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 1 Juli-Desember 2017

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, perkembangan dan kebutuhan zaman. Di antaranya harus terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM BIDANG KURIKULUM DI SD NEGERI KECAMATAN BARANGIN KOTA SAWAHLUNTO

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 5 Komet Banjarbaru yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

Transkripsi:

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Unsyiah Volume 1 Nomor 1, 11-20 Agustus 2016 PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH Ayu 1) Nurhaidah 2), Mahmud HR 3) Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Unsyiah Banda Aceh mislina_tp@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah Untuk Pengembangan Kompetensi Guru di SD Negeri 10 Banda Aceh. penelitian ini mengangkat masalah tentang bagaimana bentuk pelaksanaan supervisi kepala sekolah untuk pengembangan kompetensi guru di SD Negeri 10 Banda Aceh?. Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap kompetensi guru di SD Negeri 10 Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitiannya yaitu deskriptif. Subjek dari penelitian ini adalah guru SD Negeri 10 Banda Aceh berjumlah 10 orang yang diambil berdasarkan Purposive Sampling. Pengumpulan data diperoleh dari hasil pemberian angket dan wawancara. Data yang diperoleh melalui pemberian angket diolah dengan menggunakan rumus persentase untuk melihat persentase jawaban responden. Selanjutnya seluruh data diolah dengan tahapan analisis data kualitatif yaitu reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasilnya menunjukkan bahwa Kepala sekolah melakukan kunjungan kelas ketika guru mengajar untuk melihat kegiatan proses belajar mengajar, kepala sekolah melakukan pertemuan dengan guru untuk melakukan evaluasi membahas segala kekurangan dan kelebihan yang dihadapi selama proses belajar mengajar, kondisi guru mengalami peningkatan baik dari proses belajar mengajar dan administrasi mengajardan supervisi memiliki dampak yang besar yaitu pengembangan kompetensi guru. Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dan guru sudah terlihat dapat menguasai karakteristik siswa, menguasai teori belajar dan melakukan evaluasi pada proses belajar dan mengajar serta guru telah bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Kata Kunci: Supervisi, Kompetensi Guru

PENDAHULUAN Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Seperti yang dikatakan Supriadi dalam Mulyasa (2006:24) Erat hubungannya antar mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim budaya sekolah, dan menurunnya perilaku nakal peserta didik. Dalam meningkatkan proses belajar mengajar guru harus saling memberi dan menerima informasi dengan kepala sekolah, sehingga seluruh tugas-tugasnya berjalan lancar selain itu diperlukan bentuk hubungan dan kerjasama berdasarkan kedudukan sejajar, kepala sekolah, komite sekolah dan semua warga sekolah perlu menjunjung tinggi hubungan kerja sama demi mewujudkan tujuan pendidikan, ini berarti bahwa kepala sekolah maupun komite sekolah dalam menjalankan tugasnya tidak saling mendominasi satu sama lain, tidak saling melanggar wewenang masing-masing tapi saling bahu membahu berdasarkan aturan yang ditetapkan. Kenyataan yang di paparkan di atas saat penulis melakukan observasi untuk kepala sekolah di SD Negeri 10 Banda Aceh kurang memperhatikan dan melaksanakan supervisi untuk guru di sekolah yang dipimpinnya, kompetensi guru yang rendah meliputi guru tidak mampu menguasai karakteristik siswa, menguasai teori belajar dan melakukan evaluasi pada proses belajar dan mengajar padahal menguasai peserta didik adalah salah satu yang dapat membuat guru dan siswa menjadi dekat karna tidak semua siswa memiliki karakteristik yang sama. guru telah bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional, namun kurang memiliki sikap Sosial, inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif, tidak menguasai seluruh materi, struktur,konsep dan pola pikir keilmuan yang yang mendukung mata pelajaran yang diampu. Hal tersebut dapat pula menyebabkan mundurnya mutu pendidikan pada sekolah yang bersangkutan. Sifat-sifat kelalaian dan ketidak mampuan kepala sekolah tidak dapat dibiarkan terus menerus begitu saja, karena hal itu dapat mempengaruhi kelancaran kegiatan belajar mengajar di sekolah. Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Bagaimana kegiatan supervisi kepala sekolah untuk pengembangan kompetensi guru di SD Negeri 10 Banda Aceh? Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan pelaksanaan supervisi kepala sekolah untuk pengembangan kompetensi guru di SD Negeri 10 Banda Aceh. 12

Supervisi merupakan usaha dari tugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru serta revisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran. Menurut pendapat Purwanto dalam bukunya administrasi dan supervisi pendidikan (2005:76) Supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang bertujuan kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan porsonil sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Disamping itu, supervisi seharusnya merupakan program yang didesain oleh sekolah maupun organisasi pembantu dan penyelenggaraan pendidikan serta didukung oleh kegiatan yang diadakan oleh pihak guru. Menurut Suhardan (2010:53) supervisi merupakan proses yang didesain oleh sekolah untuk memajukan kualitas serta kuantitas anggota staf yang diperlukan untuk memecahkan masalah, demi tercapainya tujuan sekolah. Supervisi hendaknya dilaksanakan melalui beberapa langkah, terus-menerus, berkesinambungan, dan pihak pembina tanpa mengenal bosan. Kepala sekolah tidak boleh bekerja hanya untuk membuat nama dirinya baik dengan cara membina guru-guru agar rajin dan tepat waktu, agar roda perjalanan organisasi sekolah berjalan dengan lancar tanpa memikirkan masa depan guru. Purwanto (2005:28) menyatakan bahwa sebagai aktivitas yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya, kegiatan atau usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam rangka pelaksanaan supervisi adalah sebagai berikut: a. Membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai sekolah lainnya dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya. b. Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan termasuk macam-macam media instruksional yang diperlukan bagi kelancaran jalannya proses belajar mengajar yang baik c. Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari dan menggunakan metode-metode baru dalam proses belajar mengajar yang lebih baik d. Membina kerjasama yang baik dan harmonis antara guru, murid, dan pegawai sekolah lainnya Supervisi dapat dilakukan dengan berbagai cara dengan tujuan agar yang diharapkan bersama dapat menjadi kenyataan. Secara garis besar, cara atau teknik supervisi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu teknik perorangan dan teknik kelompok. a. Teknik Perseorangan Menurut Purwanto (2005:120) Teknik perorangan ialah supervisi yang dilakukan secara perseorangan. Beberapa kegiatan dapat dilakukan antara lain adalah: a. Mengadakan kunjungan kelas (classrom visitation). Yang dimaksud dengan kunjungan kelas ialah kunjungan sewaktu-waktu yang dilakukan oleh seorang supervisor (kepala sekolah dan pengawas) untuk melihat atau mengamati seorang guru yang sedang mengajar. 13

b. Mengadakan kunjungan observasi (observation visits) Guru dari suatu sekolah sengaja ditugaskan untuk melihat atau mengamati seorang guru yang sedang mendemostrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran tertentu. c. Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa dan atau mengatasi problema yang dialami siswa Banyak masalah yang dialami guru dalam mengatasi kualitas belajar siswa, minsalnya siswa yang lambat dalam belajar, tidak dapat memusatkan perhatian, siswa yang nakal, siswa yang mengalami perasaan rendah diri dan kurang dapat bergaul dengan teman-temannya d. Membimbing guru-guru dalam hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah. Antara lain: 1. Menyusun program catur wulan atau program semerter 2. Menyusun atau membuat program satuan pembelajaran 3. Mengorganisasikan kegiatan pengelolaan kelas 4. Melaksanakan teknik evaluasi pengajaran 5. Menggunakan media dan sumber dalam proses belajar mengajar 6. Mengorganisasikan kegiatan siswa dalam bidang ekstrakulikuler dan sebagainya. Berbagai kegiatan supervisi tersebut di atas, di samping dapat dilakukan dengan teknik perseorangan, dapat juga dengan teknik kelompok, tergantung pada tujuan dan situasinya. b. Teknik kelompok Ada beberapa kegiatan supervisi yang dapat dilakukan secara kelompok. Menurut Purwanto (2005:122) Teknik kelompok ialah supervisi yang dilakukan sec ara berkelompok. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: a. Mengadakan pertemuan atau rapat Seorang kepala sekolah yang baik umumnya menjalankan tugas-tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusun. Termasuk didalam perencanaan yang telah disusunnya. b. Mengadakan diskusi kelompok Diskusi kelompok dapat diadakan dengan membentuk kelompok guru yang berminat pada mata pelajaran tertentu. c. Mengadakan penataran Teknik supervisi kelompok yang dilakukan melalui penataran-penataran sudah banyak dilakukan. Teknik kelompok dilakukan bersama guru-guru selain untuk meningkatkan kompetensi juga kebersamaan dan menjaga kekompakan antar sesama guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru yang semakin baik. Supervisor dan guru bekerjasama untuk membawa perubahan-perubahan dalam diri anak didik. Lebih dari pada itu semua yang harus dipertimbangkan sebagai ruang lingkup supervisi pendidikan adalah meliputi rencana perbaikan, organisasi perencanaan, 14

tujuan yang akan dicapai, teknik-teknik pencapaian tujuan, dan perubahan-perubahan yang dilakukan di bidang kurikulurn dan bimbingan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Banda Aceh yang terletak di jalan komplek Cinta kasih Kecamatan Lueng Bata. Subjek penelitian ini adalah guru di SD Negeri 10 Banda Aceh yang berjumlah 10 orang dan 1 orang kepala sekolah. Teknik pengumpulan data adalah angket ndan wawancra dengan menggunakan observasi dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan rumus persentase untuk melihat persentase jawaban responden. Selanjutnya seluruh data diolah dengan tahapan analisis data kualitatif yaitu reduksi data, display data, dan verifikasi data. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian melalui pemberian angket kepada para guru di SD Negeri 10 Banda Aceh diketahui bahwa guru-guru di SD Negeri 10 Banda Aceh menjawab sering melihat kepala sekolah selalu menyusun jadwal supervisi pembelajaran (50%), sering melihat (40%). Penyusunan jadwal supervisi dilakukan untuk memudahkan kepala sekolah dalam melihat proses pembelajaran yang terjadi disekolah, sehingga guruguru berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan proses belajar yang terbaik disekolah. Kepala sekolah selalu melakukan supervisi sesuai jadwal (70%), sering melakukan supervisi sesuai jadwal (20%), tidak pernah melakukan supervisi sesuai jadwal (10%). Dengan demikian dapat dimengerti bahwa sebagian besar dari jumlah guru menyatakan kepala sekolah melakukan supervisi sesuai jadwal(70%). Jadwal yang dibuat bertujuan untuk memudahkan kepala sekolah melakukan supervisi dan guru-guru melihat kepala sekolah melakukan supervisi sesuai jadwal yang telah dibuatnya dan supervisi yang dilakukan bertujuan untuk melihat segala kinerja yang dilakukan guru disekolah. Kepala sekolah mengadakan kunjungan kelas untuk melakukan pengamatan terhadap guru dalam aktivitas mengajar (50%), sering melihat (30%), kadang-kadang melihat (20%). Dengan demikian dapat dimengerti bahwa sebagian besar dari jumlah guru menyatakan selalu melihat kepala sekolah mengadakan kunjungan kelas untuk melakukan pengamatan terhadap guru dalam aktivitas mengajar (50%). Kepala sekolah mengadakan kunjungan kelas untuk melakukan pengamatan terhadap guru dalam 15

aktivitas mengajar, pengamatan dilakukan meliputi proses pembelajaran, kelengkapan media pembelajaran, administrasi pembelajaran, semua kegiatan yang dilakukan kepala sekolah untuk selalu meningkatkan kinerja yang dilakukan oleh guru. Kepala sekolah memperhatikan cara guru membuka dan menutup proses pembelajaran ( 60%), selalu melihat (20%), kadang-kadang melihat (20%). Kepala sekolah memperhatikan cara guru membuka dan menutup proses pembelajaran, karena proses membuka dan menutup proses pembelajaran mendukung suasana pembelajaran. Jika proses membuka dan menutup dilakukan dengan semangat maka suasana proses pembelajaran akan berlangsung dengan semangat. Kepala sekolah mencatat hal-hal khusus yang berkaitan dengan administrasi maupun pembelajaran guru (50%), selalu melihat (50%). Kepala sekolah mencatat halhal khusus yang berkaitan dengan administrasi maupun pembelajaran guru, mencatat kekurangan yang dimiliki untuk dilakukan segala perbaikan sehingga berdampak semakin baik pada proses pembelajaran dan kelengkapan administrasi pembelajaran. Kepala sekolah selalu mempelajari rencana/ administrasi pembelajaran yang dibuat oleh guru (50%), sering mempelajari rencana/ administrasi pembelajaran yang dibuat oleh guru (30%), kadang-kadang mempelajari rencana/ administrasi pembelajaran yang dibuat oleh guru ( 20%). Kepala sekolah selalu mempelajari rencana/ administrasi pembelajaran yang dibuat oleh guru sebelum memberikan penilaian sehingga administrasi pembelajaran dapat diperbaiki dan memberikan hasil yang baik. Kepala sekolah melakukan supervisi secara berkesinambungan ( 40%), selalu melakukan supervisi secara berkesinambungan (30%), kadang-kadang melakukan supervisi secara berkesinambungan ( 30%). Kepala sekolah melakukan supervisi secara berkesinambungan untuk melihat perkembangan guru secara keseluruhan, tidak hanya sekali-kali tapi berkesinambungan dalam melakukan supervisi. Kepala sekolah mengadakan pertemuan atau rapat bersama guru-guru (40%), sering mengadakan pertemuan atau rapat bersama guru-guru (30%), kadang-kadang mengadakan pertemuan atau rapat bersama guru-guru ( 30%). Kepala sekolah mengadakan pertemuan atau rapat bersama guru-guru dalam jangka waktu sebulan sekali untuk membahas permasalahan yang terjadi dan mencari solusi dari permasalahan serta untuk mengambil kesimpulan. Kepala sekolah tidak pernah mengadakan rapat bersama guru-guru dengan membentuk kelompok guru yang berminat pada mata pelajaran tertentu ( 50%), selalu mengadakan rapat bersama guru-guru dengan membentuk kelompok guru yang berminat pada mata pelajaran tertentu (30%), sering mengadakan rapat bersama guru-guru dengan 16

membentuk kelompok guru yang berminat pada mata pelajaran tertentu ( 10%), Dengan demikian dapat dimengerti bahwa sebagian besar dari jumlah guru melihat kepala sekolah mengadakan rapat bersama guru-guru dengan membentuk kelompok guru yang berminat pada mata pelajaran tertentu (50%) Kepala sekolah tidak melakukan pembentukan kelompok guru yang berminat pada mata pelajaran tertentu disebabkan waktu yang terbatas dan minat pada pembelajaran tertentu relatif sedikit. Guru -guru di SD Negeri 10 Banda Aceh menjawab selalu menguasai karakteristik siswa (60%), sering menguasai karakteristik siswa (20%), kadang-kadang menguasai karakteristik siswa (20%), dan tidak ada yang tidak pernah menguasai karakteristik siswa (6,66%). Guru harus mengenali karakteristik siswa agar dapat mengetahui setiap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh siswa sehingga setiap kelebihan yang dimiliki dapat dijadikan potensi. Guru-guru di SD Negeri 10 Banda Aceh menjawab selalu menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik ( 70%), sering menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik (20%), kadang-kadang menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik ( 10%). Penguasan teori belajar sangat dianjurkan untuk semua guru agar ketika proses pembelajaran terjadi lebih mudah untuk menyalurkan pesan kepada seluruh siswa tanpa menghadapi hambatan yang begitu berarti. Guru-guru di SD Negeri 10 Banda Aceh menjawab kadang-kadang melakukan pengembangan kurikulum ( 50%), selalu melakukan pengembangan kurikulum ( 30%), sering melakukan pengembangan kurikulum (20%). Pengembangan kurikulum dilakukan dengan cara melihat kemampuan yang dimiliki oleh siswa sehingga ketika siswa tidak mencapai tahap yang diharapkan, guru melakukan pengembangan dengan membuat indikator yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Guru-guru di SD Negeri 10 Banda Aceh menjawab selalu memberikan kegiatan pembelajaran yang mendidik ( 80%), sering memberikan kegiatan pembelajaran yang mendidik ( 20%), dan tidak ada yang menjawab tidak pernah (0%). Guru memberikan kegiatan pembelajaran yang mendidik bertujuan untuk menciptakan generasi yang pintar dan memiliki tujuan kehidupan yang baik serta mampu membanggakan nusa,bangsa dan agama dimasa depan. Guru memiliki peranan yang sangat tepat dalam kemajuan siswa sehingga guru harus memberikan kegiatan pembelajan dengan baik. Guru -guru di SD Negeri 10 Banda Aceh menjawab selalu mengembangkan potensi siswa (50%), kadang-kadang mengembangkan potensi siswa (30%), sering 17

mengembangkan potensi siswa (20%), dan tidak ada yang menjawab tidak pernah (0%). Mengembangkan potensi siswa merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh guru. Guru-guru di SD Negeri 10 Banda Aceh menjawab selalu berkomunikasi dengan siswa ( 90%), sering berkomunikasi dengan siswa ( 10 %), tidak ada yang menjawab kadang-kadang (0%), dan tidak ada yang menjawab tidak pernah (0%). Kegiatan komunikasi terus dilakukan oleh guru kepada siswa baik pada proses pembelajaran maupun diluar kelas. Ketika proses komunikasi dapat berjalan dengan baik maka siswa akan leluasa untuk menjelaskan kekurangan dalam proses belajar sehingga bisa terus diperbaiki sebaik mungkin. Guru-guru di SD Negeri 10 Banda Aceh menjawab selalu memberikan penilaian dan evaluasi ( 70%), kadang-kadang memberikan penilaian dan evaluasi ( 20%), sering memberikan penilaian dan evaluasi ( 10%). Guru selalu memberikan penilaian dan evaluasi. Penilaian dilakukan ke seluruh siswa dalam segala jenis proses penilaian meliputi penilaian sikap, nilai dan keterampilan dan evaluasi dilakukan untuk meihat sejauh mana siswa telah menguasai pembelajaran. Guru-guru di SD Negeri 10 Banda Aceh menjawab selalu bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional ( 80%), kadang-kadang bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional (10%), sering bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional (10%). Guru adalah suri tauladan bagi siswa, setiap tindakan menjadi contoh bagi siswa, siswa melihat sehingga guru harus berupaya untuk memiliki sikap yang baik, selalu bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional dan selalu berusaha untuk menjaga sikap baik kepada sesama guru, kepada siswa, kepada orang tua wali murid karna guru adalah pekerjaan yang sangat mulia dan sebagai guru harus baggga dengan pekerjaan yang dimilikinya. Guru-guru di SD Negeri 10 Banda Aceh menjawab selalu melakukan komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan,orang tua,siswa, dan masyarakat secara profesional ( 90%), sering melihat melakukan komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan,orang tua,siswa, dan masyarakat secara profesional (10%). Guru melakukan komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan,orang tua, siswa, dan masyarakat secara professional. Guru-guru di SD Negeri 10 Banda Aceh menjawab sering menguasai materi struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu (80%), sering menguasai materi struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang yang mendukung mata pelajaran yang diampu (20%), guru menguasai materi struktur, konsep 18

dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu sehingga menghasilkan proses pembelajaran yang baik dengan guru yang menguasai materi pembelajaran. Guru-guru di SD Negeri 10 Banda Aceh menjawab selalu mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang relatif (90%), sering mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang relatif (10%), guru mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang relatif yaitu degan berbagai cara dan kegiatan yang meningkatkan profesionalisme guru. Pada kegiatan wawancara terhadap kepala sekolah di SD Negeri 10 Banda Aceh kepala sekolah di SD Negeri 10 Banda Aceh dalam melakukan supervisi kepala sekolah dilakukan seminggu sekali dan supervisi memiliki dampak yang besar yaitu peningkatan mutu kinerja guru. Supervisi dilakukan dengan melihat secara langsung proses belajar mengajar dikelas dan memeriksa kelengkapan administrasi guru. Kepala sekolah melakukan kunjungan kelas ketika guru mengajar untuk melihat kegiatan proses belajar mengajar, kepala sekolah melakukan pertemuan dengan guru untuk melakukan evaluasi membahas segala kekurangan dan kelebihan yang dihadapi selama proses belajar mengajar, kondisi guru mengalami peningkatan baik dari proses belajar mengajar dan administrasi mengajar. kendala yang dialami pada saat proses supervisi adalah waktu yang sangat sedikit dan solusi yang dilakukan adalah dengan mengganti hari serta menambah jadwal supervisi. KESIMPULAN Pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah yaitu melakukan kunjungan kelas ketika guru mengajar untuk melihat kegiatan proses belajar mengajar, kepala sekolah melakukan pertemuan dengan guru untuk melakukan evaluasi membahas segala kekurangan dan kelebihan yang dihadapi selama proses belajar mengajar, kemampuan guru mengalami peningkatan baik dari proses belajar mengajar dan administrasi mengajar. Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru yaitu peadagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Diantaranya guru sudah terlihat dapat menguasai karakteristik siswa, menguasai teori belajar dan melakukan evaluasi pada proses belajar dan mengajar serta guru telah bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional, memiliki sikap Sosial, inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif, meningkatkan kompetensi profesional dilakukan dengan memiliki sikap menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 19

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta Jakarta: Arikunto, Suharmisi. 2004. Dasar-dasar supervisi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Danim, Sudarwan. 2010. Metedo Penelitian untuk Ilmu-Ilmu Prilaku. Jakarta: PT Bumi Aksara; Gunawan, Ary H. 2002. Administrasi sekolah, Administrasi Pendidikan Micro. Jakarta:Rineka Cipta. Mulyasa.E. 2006.Menjadi Kepxala Sekolah Profesional. Bandung: PT Rosdakarya. Remaja Purwanto, Ngalim. M. 2005. Administrasi dan supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2014. Sudijono, Anas.2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Suhardan Dadang.2010.Supervisi Profesional (Layanan dalam meningkatkan mutu pengajaran di Era Otonomi Daerah. Bandung: CV Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta. Syaefudin Saud Udin.2013. Pengembangan Pofesi Guru. Bandung: CV Alfabeta. Wahjosumidjo. 2005. Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Tim FKIP. 2016. Pedoman Penulisan Skripsi. Banda Aceh: FKIP UNSYIAH. 20