MODUL PERTAMA PENGANTAR PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI. Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

Psikologi Dunia Kerja Pengantar Psikologi Dunia Kerja

BUKU AJAR PSIKOLOGI INDUSTRI. Oleh : Tim Dosen Mata kuliah Psikologi Industri Program Studi Teknik Industri

PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI. Shirley Fakultas Psikologi Universitas Medan Area

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seseorang dapat memenuhi kebutuhannya ia akan mempunyai kepuasan kerja

MODUL KELIMA KEPEMIMPINAN. Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

4. Mahasiswa bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius (S1, S2, S3, S7, S8);.

Perkembangan Teori Manajemen. Ima Yudha Perwira, SPi, MP

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

IKLIM ORGANISASI. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

MODUL KEDUA MOTIVASI KERJA. Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak permulaan abad ke-20, perhatian terhadap faktor produksi sumber

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA

DOSEN : DIANA MA RIFAH TEORI PERKEMBANGAN MANAJEMEN

MEMOTIVASI, MEMUASKAN DAN MEMIMPIN KARYAWAN. Muniya Alteza

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI (PIO)

teguhfp.wordpress.com HP : Flexi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Di dalam sebuah perusahaan jasa, seperti agensi Sales Promotion Girl (SPG),

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan penyebaran angket, serta pengujian analisis jalur (path analysis) yang dilakukan

ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan memiliki pesaing yang banyak di era globalisasi saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung

2. Perkembangan Teori Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah membuat sebagian besar wanita ikut

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif seperti sekarang ini, para pengusaha yang progresif akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

PENDAHULUAN (MATERI) Pengertian Psikologi Pendakatan dalam Psikologi: Sub disiplin Psikologi Bidang terapan Psikologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan. Motivasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan perjanjian (Hasibuan, 2007). Sedangkan menurut kamus besar bahasa

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan

Buat Lima Prosedur Ini Bekerja bagi Anda

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Pelatihan Sumber Daya Manusia

SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM PANDAWA JAYA CABANG SURAKAKARTA

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Silabus Psikologi Umum Budi Astuti, M.Si (NIP )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi akibat reformasi

HUBUNGAN SERIKAT KARYAWAN MANAJEMEN PERTEMUAN 13

Bab 3. Model Perilaku Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya suatu instansi maka akan semakin sulit pula perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan semakin baik. Salah satu tindakan yang penting dan harus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tidak hanya suami saja yang harus bekerja untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan seefektif mungkin. suatu tujuan perusahaan. Pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. kunci utama untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya yang berupa pendapatan

BAB II LANDASAN TEORI. Terdapat banyak definisi mengenai pemimpin. Dalam Kamus Besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kinerja. yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2000). Sedangkan pengertian kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terampil maka dalam proses perencanaan tujuan tersebut akan mengalami banyak

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DAN BERPIKIR POSITIF DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

PSIKOLOGI SDM MOTIVASI INDIVIDU. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan suatu organisasi. Ketika sumber

BAB I PENDAHULUAN. sama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang dengan sekelompok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selama masa hidupnya orang lebih banyak berada pada kondisi saling

EMOSI DAN SUASANA HATI

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan melalui hubungan dengan rekan kerja. Oleh karena itu, hubungan

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT GADING CEMPAKA GRAHA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi berusaha meningkatkan serta

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah dengan dicantumkannya bimbingan dan konseling pada

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern yang makin kompleks, manusia akan cenderung

PSIKOLOGI INDUSTRI ORGANISASI

Psikologi Fungsionalisme

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi barang atau jasa, serta mempunyai tujuan tertentu yang ingin

Nama : Eko Darma Satrio. Nim : : Sistem Informasi

FAKTOR ERGONOMI & PSIKOLOGI PERTEMUAN KE-4

Pengaruh Kelelahan Emosional Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika. Meilantifa

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan

c. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam orga-nisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam dunia bisnis sangat ketat, oleh sebab

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. apabila individu dihadapkan pada suatu masalah. Individu akan menghadapi masalah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebab keadaan ekonomi yang belum stabil dan banyaknya orang yang ingin

2.1 Analisis Sikap II. LANDASAN TEORI Pengertian Sikap. Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat. Perusahaan-perusahaan yang sudah berhasil dan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang cepat, perampingan perusahaan, PHK, merger dan

HUBUNGAN ANTARA JOB STRESS DENGAN KINERJA KARYAWAN

DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

ORGANIZATIONS 8 th. th edition

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan kinerja karyawan menurun. Penurunan kinerja karyawan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat

Transkripsi:

MODUL PERTAMA PENGANTAR PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI 2011

1 MODUL PERTAMA PENGANTAR PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI 1. Tujuan Instruksional Umum Setelah membaca modul ini, Anda akan dapat memahami pengantar psikologi industri dan organisasi. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah membaca modul ini, Anda diharapkan dapat: a. Mengetahui dan memahami sejarah dan latar belakang tingkah laku organisasi b. Mengetahui dan memahami pengertian dari ilmu psikologi c. Mengetahui dan memahami pengertian ilmu psikologi industri dan organisasi d. Mengetahui dan persoalan pokok psikologi industri dan organisasi 3. Pengantar Psikologi Industri Organisasi adalah alat yang digunakan orang-orang secara individu maupun kelompok untuk mencapai beberapa tujuan. Organisasi menggabungkan pengetahuan kolektif, nilai dan visi orang-orang yang secara sadar (dan kadang tidak sadar) berusaha untuk memperoleh sesuatu yang mereka inginkan. Organisasi juga dapat dikatakan sebagai respon dan alat menciptakan keuntungan yang memenuhi beberapa kebutuhan manusia. Beberapa organisasi baru bermuculan ketika beberapa teknologi baru tersedia, sebagai contoh organisasi perusahaan. Perusahaan adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen manusia, bahan-bahan mentah dan mesin-mesin. Produktivitas suatu perusahaan sangat ditentukan oleh bagaimana interaksi antara ketiga komponen tersebut. Namun faktor manusianya tetap sebagai penentu terhadap segala produktivitas. Suatu bentuk usaha tanpa manusia, tidak mungkin ada dan tidak dapat dibayangkan. Bagaimanapun sederhana ataupun kompleksnya suatu bentuk usaha, manusia yang menjadi intinya. Karena dalam dunia kerja yang semakin kompetitif dan memiliki banyak tuntutan, para manajer tidak hanya mengandalkan keterampilan teknis mereka saja, namun dibutuhkan suatu keterampilan teknis di dalam menangani orang dengan baik, bagaimana suatu pemimpin dan manajer mempertahankan kinerja yang tinggi dari tenaga kerja dan memperhatikan fasilitas yang memuaskan bagi konsumen. Untuk menyikapi tuntutan dan permasalahan yang ada di dalam dunia industri dan organisasi (perusahaan), saran-saran psikologis sangat dibutuhkan, guna mendapatkan

2 pemikiran yang semakin realistis dan maju. Karena psikologi di dalam dunia industri dan organisasi mampu menangani masalah-masalah manusia dan masalah antar manusia secara profesional. Perusahaan Komponen: Mesin-mesin Bahan-bahan mentah Manusia Profuktivitas Pemimpin dan Manajer: 1 Menangani manusia dengan baik 2 Mempertahankan kinerja yang tinggi dari tenaga kerja 3 Memperhatikan fasilitas yang bagi konsumen memuaskan Saran-saran Psikologis: Mendapatkan pemikiran yang semakin realistis dan maju. Karena mampu menangani masalahmasalah manusia dan masalah antar manusia secara profesional. Adapun ruang lingkup psikologi dalam industri dan organisasi meliputi, studi mengenai tingkah laku tenaga kerja (sebagai komponen) dalam interaksinya dengan organisasi perusahaan (sistemnya) di mana ia menjadi anggotanya. Manusia dipelajari berperan sebagai calon tenaga kerja dan tenaga kerja. Psikologi dalam industri dan organisasi juga mempelajari permaslahan tingkah laku sebagai komponen di luar sistem organisasi permasalahan yang berinteraksi dengan sistem perusahaan tersebut. Dalam hal ini manusia di pelajari tidak hanya berperan sebagai calon tenaga kerja dan tenaga kerja, tetapi juga berperan sebagai konsumen. 4. Sejarah dan Latar Belakang Tingkah Laku Organisasi Tingkah laku manusia pada dasarnya adalah cermin yang paling sederhana dari motivasi sederhana mereka. Setiap manusia memiliki cita-cita tentang dirinya sendiri, mau jadi apa dan di mana tempat dia hidup dan bekerja. Secara keseluruhan, tingkah lakunya dituntun oleh keinginan untuk mewujudkan diri sendiri sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam suatu organisasi (industri), misalnya perusahaan dapat menjadi tekanan bagi

3 seseorang bila keadaan menuntut darinya untuk bertindak berlawanan dengan apa yang dianggapnya sebagai kepentingan sendiri. Tingkah laku organisasi sampai pada abad ke-19 (Kartono, 2002) yang disebut sebagai periode Palaeoteknik (palaio = tua, abad yang banyak menggunakan unsur batubara, besi dan mesin uap; merupakan periode awal tumbuhnya industri dengan metode kerja yang tua) sangat memprihatinkan. Manusia dianggap sebagai gerigi bagi mesin industri, tidak ubahnya dengan sebuah mur dari mesin pabrik; atau dianggap sebagai satu nomor dalam sistem perangkatan, dengan mendapatkan gaji sangat minim. Berpuluhpuluh ribu wanita dan anak di bawah umur diperas tenaganya untuk bekerja di pabrik-pabrik sebagai buruh tenaga murah dengan mendapatkan perlakuan yang sangat kejam dan tidak manusiawi. Kaum lemah dieksploitir sampai batas optimum tanpa rasa belas kasihan. Kaum buruh dianggap sebagai social animal yang terpaksa dan dipaksa bekerja, kalau dia tidak mau mati. Pada masa itu harga manusia lebih murah dari pada mesin-mesin pabrik. Di sisi lain para buruh harus mampu menyesuaikan diri terhadap tuntutan pabrik dan kondisi dari mesin-mesin kalau mereka ingin tetap bertahan hidup. Fungsi buruh pada saat itu ialah memproduksi barang. Semakin banyak dia menghasilkan produk kerja, semakin unggul atributnya. Sedangkan tujuan utama dari pabrik dan perusahaan ialah memprodusir hasil yang sebanyak-banyaknya, dengan mengeluarkan ongkos yang seminimal mungkin tanpa memperhatikan kondisi sosial para buruh. Pada tahun 1879, Wilhelm Wundt menciptakan suatu laboratorium khusus untuk penelitian terhadap tingkah laku manusia. Kemudian penelitian-penelitian tentang tingkah laku manusia, pada awal abad ke-20 berkembang kepada penelitian tentang tingkah laku dalam organisasi. Salah satunya adalah Frederick Winslow Taylor. Taylor adalah salah seorang sarjana teknik, pelopor gerakan scientific management, mencari cara-cara yang paling efisien untuk melakukan pekerjaan, dan menciptakan alat mekanik yang disesuaikan dengan struktur faal badan dan anggota badan manusia. Sejak saat itu para sarjana teknik industri bersama-sama para sarjana psikologi eksperimen menggarap objek penelitian yang baru, yaitu kesesuaian dan penyesuaian dari lingkungan kerja fisik, peralatan kerja dan proses kerja dengan keterbatasan kemampuan fisik dan psikis dari manusia sebagai tenaga kerja. Dengan bekerja sama dengan para sarjana teknik, para sarjana psikologi memberi keterangan tentang kapasitas dan keterbatasan manusia dalam menggunakan peralatan canggih. Pada abad ke-20 kondisi sosial yang sangat buruk sudah banyak berubah. Tingkah laku organisasi menjadi lebih baik. Di dalam perkembangan selanjutnya psikologi (dalam Kartono, 2002) melakukan ekspansi dalam dunia industri diantaranya ditujukan pada pemenuhan kebutuhan manusia dan pemberian kesejahteraan umum yang lebih banyak.

4 Kondisi ini memungkinkan para pekerja pabrik tidak lagi dianggap sebagai roda gigi dalam sistem permesinan. 5. Pengertian Ilmu Psikologi Ditinjau dari segi bahasa, istilah psikologi berasal dari psyche yang diartikan jiwa dan logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Karena itu psikologi sering diartikan dengan ilmu pengetahuan tentang jiwa atau disingkat ilmu jiwa. Sementara ahli ada yang kurang sependapat bahwa psikologi diartikan dengan ilmu jiwa. Gerungan (dalam Bimo, 2004) menjelaskan penggunaan kedua istilah tersebut, sebagai berikut: a. Ilmu jiwa merupakan istilah bahasa Indonesia sehari-hari dan dikenal tiap-tiap orang, sehingga penggunaan ilmu jiwa dapat digunakan karena artinya yang luas dan sudah lazim dipahami orang. Sedangkan kata psikologi merupakan suatu istilah ilmu pengetahuan suatu istilah yang scientific, ilmu jiwa yang bercorak ilmiah tertentu. b. Ilmu jiwa digunakan dalam istilah yang lebih luas daripada istilah psikologi. Ilmu jiwa meliputi segala pemikiran, pengetahuan, tanggapan, tetapi juga segala khayalan dan spekulasi mengenai jiwa itu sendiri. Psikologi meliputi ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah yang memenuhi syaratsyaratnya dan dimufakati sarjana-sarjana psikologi pada zaman sekarang. Istilah ilmu jiwa menunjukkan kepada ilmu jiwa pada umumnya, sedangkan istilah psikologi menunjukkan ilmu jiwa yang ilmiah menurut norma-norma ilmiah yang modern. Sudut pandang yang diberikan oleh Gerungan dapat dipahami bahwa ada segi perbedaan antara ilmu jiwa dan psikologi. Psikologi merupakan ilmu jiwa yang ilmiah, yang scientific. Artinya dalam mempelajari psikologi harus dari sudut ilmu, psikologi sebagai suatu science. Psikologi sebagai suatu ilmu, merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan penelitian-penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah adalah penelitian yang dijalankan secara terencana, sistematis, terkontrol dan dalam psikologi dilakukan berdasarkan data empiris. Pengertian psikologi menurut Menurut Woodworth dan Marquish (dalam Anoraga dan Suyati, 1995): Psychology can be defined as the science of the activities of the individual. The word activity is used here in very broad sense. It includes not only motor activities like walking and speaking, but also cognitive (knowledge getting) activities like seeing, hearing, remembering and thinking, and emotional activities like laughing and crying, and feeling or sad. Psikologi dalam sudut pandang Woodworth dan Marquish menggambarkan bahwa psikologi mempelajari aktivitas-aktivitas individu. Aktivitas-aktivitas (dalam pengertian lain tingkah laku) yang dapat dipelajari tidak hanya aktivitas motorik seperti berjalan dan

5 berbicara, tetapi juga aktivitas kognitif seperti melihat, mendengar, dan berfikir. Dan aktivitas emosional seperti tertawa dan menangis, perasaan dan bersedih. Berdasarkan uraian pengertian dari psikologi di atas, dapat difahami bahwa psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Meskipun jiwa tidak nampak, tetapi dapat dipelajari melalui observasi terhadap tingkah laku atau aktivitas-aktivitas yang merupakan manifestasi dari kehidupan jiwa. Misalnya orang yang sedang menggerutu, adalah pertanda bahwa orang itu sedang tidak senang dalam hatinya; orang yang nampaknya terburuterburu dapat difahami bahwa ada sesuatu yang harus segera dilakukan. 6. Pengertian Ilmu Psikologi Industri dan Organisasi Ilmu psikologi industri dan organisasi (I/O) menurut Munsterberg (dalam Berry 1998) adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam dunia kerja. Munandar (2001) memberikan pengertian yang lebih rinci bahwa ilmu psikologi I/O adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen, baik secara perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar temuannya dapat diterapkan dalam industri dan organisasi untuk kepentingan dan kemanfaatan bersama. Tingkah laku I/O di pusatkan pada tingkah laku terbuka, yang secara langsung dapat diamati. Sedangkan tingkah laku yang tertutup dapat disimpulkan melalui ungkapannya ke dalam tingkah laku terbuka. Sebagai contoh, tenaga kerja yang senang dengan pekerjaannya akan memperlihatkan berbagai macam tingkah laku yang mencerminkan kesenangannya, meskipun sibuk dalam menjalankan tugasnya, wajahnya tetap nampak cerah, dalam jam istirahat berbicara tentang pekerjaannya dengan rekannya, tidak menunggu jam pulang kerja. Apabila ditanya tentang pekerjaannya ia menjawab dengan gairah semua pertanyaan. Melalui observasi dari perilakunya yang terbuka dapat ditafsirkan perilakunya yang tertutup. Tingkah laku manusia dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen di pelajari di dalam lingkungan kerjanya. Dalam pengertian ini manusia dipelajari di dalam interaksinya dengan pekerjaannya, dengan lingkungan kerja fisiknya dengan lingkungan sosialnya di pekerjaan. Apabila sebagai tenaga kerja manusia menjadi anggota organisasi industrinya, maka sebagai konsumen manusia menjadi pengguna (user) dari produk atau jasa dari organisasi perusahaan. Sedangkan tingkah laku manusia dipelajari secara perorangan maupun secara kelompok, dengan asumsi bahwa dalam suatu organisasi industri terdapat berbagai unit kerja. Unit kerja yang besar (divisi) terdiri dari unit kerja yang lebih kecil yang masing-masing terdiri dari unit-unit kerja yang lebih kecil lagi dan seterusnya. Dalam hal ini yang dipelajari sejauh mana dampak satu kelompok atau unit kerja terhadap tingkah laku tenaga kerja dan

6 sebaliknya. Juga dipelajari sejauh mana struktur, pola dan jenis organisasi mempunyai pengaruh terhadap tenaga kerjanya, terhadap sekelompok tenaga kerja, dan terhadap seorang tenaga kerja. Dalam hal konsumen, masalah yang dipelajari seperti, sejauh mana ada reaksi yang sama dari kelompok konsumen dengan ciri-ciri tertentu terhadap iklan suatu produk. Setelah mempelajari tingkah laku manusia dalam dunia kerja, baik tingkah laku tenaga kerja dan konsumen; secara perorangan maupun secara kelompok maka berdasarkan temuan-temuannya dapat dikembangkan teori, aturan-aturan atau hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan kembali ke dalam kegiatan-kegiatan industri dan organisasi untuk kepentingan tenaga kerja, konsumen dan organisasinya dan untuk menguji ketepatannya. 7. Persoalan Pokok Psikologi Industri dan Organisasi Pada mulanya, tujuan utama dari penerapan psikologi adalah untuk mempromosikan kegunaan ilmu psikologi dasar dalam menyelesaikan problem-problem kerja. Dewasa ini, tema psikologi I/O yang dideskripsikan oleh Muensterberg (dalam Berry, 1998) diartikan sebagai studi perilaku dalam dunia kerja. Dengan kata lain psikologi I/O hampir sebesar keseluruhan ruang lingkup psikologi itu sendiri, karena situasi kerja juga hampir sebesar kehidupan itu sendiri. Orang-orang cenderung menghabiskan sedikitnya sepertiga waktunya dalam sehari untuk bekerja. Hampir seluruh aktivitas hidup bergerak di dunia kerja, sama seperti apa yang dilakukan oleh orang-orang di rumah atau sekolah. Persoalan pokok dalam psikologi I/O menyertakan variasi tingkah laku yang terjadi dalam setting kerja. Kita semua belajar tentang bagaimana komposisi kerja itu sendiri, dan garis produksi sampai manajemen eksekutif. Kita mencari cara bagaimana memperbaiki proses seleksi orang untuk jenis pekerjaan tertentu. Kita dapat mendisain dan mengevaluasi program pelatihan, pengembangan karir, dan konselling kerja. Kita juga menaruh perhatian terhadap motivasi kerja, hadiah bagi kualitas kerja dan kepuasan kerja. Problem-problem kerja itu sendiri dapat berupa penyalah gunaan alkohol, stress kerja, serta pelecahan seksual yang sangat membutuhkan solusi dari psikologi I/O. Melalui penerapan psikologi I/O, Kita juga berusaha untuk memahami dan memperbaiki kepemimpinan dan supervisi. Dan Kita juga mengembangkan kondisi kerja yang mampu mengakomodasi pekerja-pekerja individual. Namun di dalam pembahasan modul-modul yang akan kita pelajari ruang lingkup persoalan pokok psikologi I/O dalam setting kerja akan kita batasi terkait dengan permasalahan: motivasi dan kepuasan kerja; stres dalam pekerjaan; kepemimpinan; gaya, aktivitas dan keterampilan kepemimpinan; dinamika kelompok dan tim; konflik dan

7 keterampilan negosiasi; teknologi komunikasi dan proses interpersonal; dan psikologi konsumen. Motivasi dan Kepuasan Kerja (2) Stres dalam Pekerjaan Kepemimpinan Gaya, Aktivitas dan Keterampilan Kepemimpinan Dinamika Kelompok dan Tim Konflik Organisasi (2) Keterampilan Negosiasi Teknologi Komunikasi dan Proses Interpersonal (2) Psikologi Konsumen (2) Tingkah Laku Organisasi

8 REFERENSI Anoraga, S & Suyati, S. 1995. Psikologi Industri dan Sosial. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya. As ad, M. 1996. Psikologi Industri. Jakarta: Universitas Terbuka. Berry, M.L. 1998. Psychology at Work: an Introduction to Industri and Organizational Psychology. McGraw-Hill Book Co. Boston. Bimo, W. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi offset. Kartono, K. 2002. Psikologi Sosial Untuk Manajemen, Perusahaan dan Industri. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Munandar., A. S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI Press.