Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain. Menggambarkan susunan elektron

dokumen-dokumen yang mirip
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VI IKATAN KIMIA

Bab V Ikatan Kimia. B. Struktur Lewis Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya. Gambaran terjadinya

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

Struktur dan Ikatan Kimia dalam senyawa Organik

IKATAN KIMIA. Tim Dosen Kimia Dasar FTP

Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN 1

1. Aturan Aufbau. Konfigurasi Elektron. 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p,

IKATAN KIMIA Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Susunan Elektron Gas Mulia Ikatan Ion Ikatan Kovalen

A. KESTABILAN ATOM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN ION D. IKATAN KOVALEN E. IKATAN KOVALEN POLAR DAN NONPOLAR F. KATAN KOVALEN KOORDINASI G

,

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion

IKATAN KIMIA BAB 3. Pada pelajaran bab tiga ini akan dipelajari tentang ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA

MATERI IKATAN KIMIA. 1.Kondisi Stabil Atom Unsur

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA

BAB 2. Pada bab struktur atom dan sistem periodik unsur, Anda sudah mempelajari bahwa. Ikatan Kimia. Kata Kunci. Pengantar

Ikatan Kimia dan Struktur Molekul. Sulistyani, M.Si.

MODUL KIMIA KELAS X MIA

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 KIMIA

Menguasai pengetahuan dan menerapkan teknik, ketrampilan dan tools dalam bidang industri. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Dalam pengembangan strategi pembelajaran intertekstualitas pada materi

3. Manfaat BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. 2. Tujuan

Peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IKATAN KOVALEN. 1. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.

IKATAN KIMIA. Tabel 3.1 Konfigurasi elektron unsur unsur gas mulia. Unsur Nomor Atom

IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL

IKATAN KIMIA. RATNAWATI, S.Pd

Soal 3 Diantara unsur unsur di bawah ini yang paling stabil adalah... A. 8 P B. 9 Q C. 10 R D. 12 S E. 20 T

IKATAN KIMIA BY. V_CVA MAN RETA 2010/2011

MATERI IKATAN KIMIA. 1.Kondisi Stabil Atom Unsur

SOAL-SOAL LATIHAN BAB II

III. Ikatan Kimia. Diharapkan Anda mampu memahami pembentukan jenis-jenis ikatan kimia beserta sifat-sifat fisisnya setelah mempelajari bab ini.

KEGIATAN BELAJAR 3 IKATAN KIMIA. 1. Menguasai tentang jenis-jenis ikatan kimia dan proses pembentukannya

BAB II IKATAN KIMIA. A. KOMPETENSI DASAR 1.2 : Mendeskripsikan kemungkinan terjadinya ikatan kimia dengan menggunakan tabel periodik.

TEORI ATOM. Ramadoni Syahputra

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA 1

10 Soal dan Pembahasan Ikatan Kimia

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O 2

SOAL-SOAL LATIHAN BAB II

Partikel Materi. Partikel Materi

IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

SIFAT-SIFAT SENYAWA KOVALEN

Ikatan Kimia. 2 Klasifikasi Ikatan Kimia :

IKATAN KIMIA MAKALAH KIMIA DASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah antara guru sebagai

! " "! # $ % & ' % &

BENDA WUJUD, SIFAT DAN KEGUNAANNYA

BAB III TABEL PERIODIK

SKL 1. Ringkasan Materi

kimia Kelas X REVIEW I K-13 A. Hakikat Ilmu Kimia

Ikatan dan Isomeri. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

Ikatan Kimia. B a b 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB IV BILANGAN OKSIDASI DAN TATA NAMA SENYAWA

IKATAN KIMIA. Tabel 3.1 Konfigurasi elektron unsur unsur gas mulia. Unsur Nomor Konfigurasi Elektron

SIFAT FISIS DAN SIFAT KIMIA UNSUR-UNSUR

Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan dimana elektronelektron yang dipakai bersama-sama hanya berasal dari satu atom.

~ gaya tarik antar atom yang pemutusan atau pembentukannya dapat menyebabkan terjadinya perubahan kimia.

1. Ikatan Kimia. Struktur Molekul. 1.1 Pengertian. 1.2 Macam-Macam. ~ gaya tarik antar atom

IKATAN KOVALEN. berikutnya adalah membentuk elektron persekutuan. Dalam kerja sama ini, atom-atom

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

Ikatan Kimia. Ikatan kimia adalah gaya tarik antar atom yang pemutusan atau pembentukannya menyebabkan terjadinya perubahan kimia.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

S I L A B U S. Indikator Materi Pembelajaran Imtaq Kegiatan Pembelajaran Metode Penilaian Alokasi Waktu

IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 1 PINRANG PADA MATERI IKATAN KIMIA MENGGUNAKAN THREE-TIER TEST

Standar Kompetensi: Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom

STRUKTUR ATOM. 3. Perhatikan gambar berikut :

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT (Diskusi Informasi) INFORMASI Larutan adalah campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.

BAB 3 IKATAN DAN STRUKTUR MOLEKUL

MODUL KIMIA KELAS X MIA

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

IKATAN KIMIA Isana SYL

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

KIMIA UNSUR. (4) energi ionisasi kripton lebih tinggi daripada energi ioniasasi neon

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Menggambarkan Molekul dan Ion dengan Struktur Lewis

SOAL TENTANG SISTEM PERIODIK UNSUR DAN JAWABANNYA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kumpulan contoh soal ujian nasional kimia UN tahun , 2012 dan 2013, 2014 tentang ikatan kimia.

ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Pengertian Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

KIMIA (2-1)

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr.

MAKALAH KIMIA ORGANIK IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL

kimia Kelas X TABEL PERIODIK K-13

Chemical Chemic al Bonding Bonding

PAKET UJIAN NASIONAL 6 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

Bab II Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul

BAB II KAJIAN TEORITIS

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

MEDIA POWERPOINT MATERI KIMIA SISTEM PERIODIK UNSUR RANGKUMAN MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR

Transkripsi:

Lampiran 1 SILABUS 1 Nama Sekolah : SMA Tri Sukses Natar Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : X/1 Standar Kompetensi : 1. Mendeskripsikan struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia serta struktur molekul dan sifat-sifatnya. Alokasi Waktu : 7 x 40 menit Kompetensi Dasar 1.1 Membandingkan Proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam, serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk. Materi Pelajaran Ikatan kimia Susunan elektron valensi (struktur Lewis Kegiatan Pembelajaran Melakukan diskusi untuk menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain. Melakukan diskusi untuk menggambarkan susunan elektron valensi (struktur Lewis) atom gas mulia (duplet & oktet). Indikator Penilaian Alokasi Jenis Bentuk Contoh Instrumen waktu Tagihan Instrum Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain. Menggambarkan susunan elektron valensi (struktur Lewis) atom gas mulia (duplet dan oktet) dan elektron valensi bukan gas mulia (struktur Lewis) Tugas individu (LKS) Ulangan harian en Tes tertulis Berapa elektron yang dilepas atau diterima unsurunsur berikut untuk mencapai kesatibalannya: a. 9 F c. 8 O b. 19 K d. 15 P e. 7N 7 x 40 menit Sumber/ bahan / alat Buku kimia Lembar kerja siswa

54 Ikatan ion Melakukan diskusi tentang proses terjadinya ikatan ion dan contoh senyawanya Menjelaskan proses terjadinya ikatan ion dan contoh senyawanya. Tes tertulis Tentukan rumus kumia dan senyawa yang terbentuk antara: a. P dengan Cl, b.n dengan Cl c.na dengan F Serta gambarkan proses pembentukan ikatannya Ikatan kovalen Senyawa polar dan nonpolar Melakkan diskusi untuk contoh unsur yang membentuk ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, rangkap tiga serta menjelaskan proses terjadinya ikatan tersebut berdasarkan pemakanian bersama pasangan elektron. Diskusi kelompok mengerjakan contoh beberapa senyawa polar dan nonpolar untuk menyimpulkan penyebab kepolaran senyawa Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga serta contoh senyawanya. Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegati fan Tugas individu (LKS) Ulangan harian Tugas individu (LKS) Ulangan harian Tes tertulis Tes tertulis Tentukan ikatan yang terbentuk dari molekul: a. KNO 3 b. NH 4 OH c. NaOH d. NH 3 Bila nomor atom H=1, N=7, O=8, Na=11, K=19 Bila harga keelektronegatifa n dari: H= 2,1, C = 2,5, N=3,0, Cl= 3,0, F = 4,0 Tentukan kepolaran senyawa berikut:

55 Ikatan kovalen koordinasi Ikatan logam (perbedaan keelektronegatifan dan bentuk molekul). Diskusi kelompok untuk beberapa contoh ikatan kovalen koordinasi dan menjelaskan proses terjadinya ikatan tersebut berdasarkan sumbangan pasangan elektron dari salah satu unsur yang berikatan Melakukan diskusi mengemukakan sifat fisis logam yaitu dapat menghantar listrik dan panas, mudah ditempa, dan mudah dibengkokkan serta hubungannya dengan ikatan logam. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa contoh senyawa sederhana Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisis logam Tugas individu (LKS) Ulangan harian Tes tertulis Tes tertulis a. H 2 O b. CHCl 3 c. NH 3 d. HF Tentukan ikatan yang terjadi dalam molekul: a. NH 4 Cl b. H 2 SO 4 c. Na 2 SO 4 Bila nomor atom: H=1, N=7, Cl=17, S=16, Na=11, O=8 Tentukan jenis ikatan kimia pada unsur atau senyawa berikut apakah ikatan logan, ikatan ion atau ikatan kovalen a. Br 2 d. N 2 O 5 b. Al e. F c. KCl Menjelaskan teori yang menerangkan proses terbentukknya ikatan logam.

56 Melakukan diskusi untuk menentukan jenis ikatan berbagai senyawa berdasarkan nomor atom dan jenis unsur serta membandingkan sifat fisisnya. Memprediksikan jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa dan membandingkan sifat fisisnya Tugas individu Ulangan harian Tes tertulis Tentukan jenis ikatan yang terdapat dalam senyawa berikut: a. KNO 3 b. NH 4 OH c. NaOH d. KOH Bila nomor atom: K=19, N=7, O=8, Na=11, H=1 (Kecakapan hidup: mengolah data, menghubungkan variabel)

Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP KELAS EKSPERIMEN I ) Nama Sekolah : SMA Tri Sukses Natar Kelas : X Semester : Ganjil Tahun Pelajaran : 2012-2013 Materi Pokok : Ikatan Kimia Alokasi Waktu : 4 X 40 Menit Standar Kompetensi : Mendeskripsikan struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia serta struktur molekul dan sifat-sifatnya. Kompetensi Dasar : Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk. Indikator : 1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan dengan cara berikatan dengan unsur lain. 2. Menggambarkan susunan elektron valensi (struktur Lewis) unsur gas mulia (duplet atau oktet) dan bukan gas mulia. 3. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion, dan contoh senyawanya. 4. Menjelaskan pengertian ikatan ion. 5. Menjelaskan penertian ikatan kovalen. 6. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga serta contoh senyawanya. 7. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi.

58 8. Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan. 9. Siswa mampu menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi. 10. Siswa mampu menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan. 11. Menjelaskan proses pembentukan ikatan ikatan logam 12. Membandingkan sifat-sifat fisis dari senyawa ion, kovalen dan logam Tujuan Pembelajaran Diakhir pembelajaran diharapkan siswa dapat : 1. Menjelaskan konfigurasi duplet dan oktet. 2. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan. 3. Mampu menggambarkan struktur lewis dari unsur gas mulia dan bukan gas mulia. 4. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion, dan contoh senyawanya. 5. Menjelaskan pengertian ikatan ion. 6. Menjelaskan pengertian ikatan kovalen. 7. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga serta contoh senyawanya. 8. Siswa mampu menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi. 9. Siswa mampu menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan. 10. Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam 11. Membandingkan sifat-sifat fisis dari senyawa ion, kovalen dan logam Materi Pembelajaran Unsur gas mulia merupakan unsur yang paling stabil. Semua unsur gas mulia terdapat dialam sebagai gas monoatomik (atom-atomnya berdiri sendiri). Menurut D.N Lewis dan W. Kossel menyatakan bahwa kestabilan gas mulia berkaitan dengan konfigurasi elektronnya. Gas mulia mempunyai konfigurasi penuh yaitu konfigurasi oktet (mem-

59 punyai 8 elektron pada kulit luar), kecuali Helium dengan konfigurasi duplet ( dua elektron pada kulit luar). Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet dengan jalan membentuk ikatan. Kecenderungan unsur-unsur menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan aturan oktet. Konfigurasi oktet dapat dicapai dengan cara serah terima atau pemasangan elektron. Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk karena adanya gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negatif. Ikatan ion terbentuk antar atom logam dan non logam. Logam mempunyai daya tarik elektron yang lemah dan lebih mudah melepaskan elektron sehingga membentuk ion positif. Sedangkan atom nonlogam mempunyai daya tarik elektron yang besar dan lebih mudah menerima elektron sehingga memebentuk ion negatif. Ikatan kovalen terjadi karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron oleh dua atom sehingga masing-masing mempunyai susunan elektron gas mulia. Dalam melukiskan ikatan kovalen mengggunakan rumus lewis yang biasanya berupa tanda titik dan tanda silang. Pada umumnya, ikatan kovalen terjadi antara unsur non logam yaitu antar unsur yang mempunyai daya tarik elektron relatif besar. Senyawa yang berikatan hanya dengan ikatan kovalen merupakan senyawa molekul. Dua atom dapat membentuk ikatan dengan sepasang, dua pasang atau tiga pasang elektron bergantung pada jenis unsur yang berikatan. Ikatan dengan sepasang elektron disebut dengan ikatan kovalen tunggal, yang menggunakan dua pasang elektron disebut ikatan kovalen rangkap dua, sedangkan yang menggunakan tiga pasang elektron disebut ikatan rangkap tiga. Ikatan kovalen dapat berupa ikatan kovalen polar dan non polar. Sifat kepolaran ikatan ini dipengaruhi oleh perbedaan keelektronegatifan. Ikatan kovalen polar terbentuk karena atom-atom yang berikatan memiliki perbedaan keelektronegatifan. Contoh: HCl dan HF. Sedangkan ikatan kovalen nonpolar karena kelektronegatifan

60 kedua atom sama besar, biasanya atom non logam yang berikatan dengan sesamanya dan membentuk molekul diatomik. Contoh: H 2, Cl 2, N 2. Pada ikatan kovalen biasa, pasangan elektron yang digunakan bersama dengan atom lain berasal dari masing-masing atom unsur yang berikatan. Akan tetapi, ada ikatan kovalen dimana pasangan elektron tersebut hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan. Ikatan kovalen demikian disebut ikatan kovalen koordinasi, yaitu ikatan kovalen dimana elektron-elektron dalam pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan. Unsur logam memiliki sedikit elektron valensi. Oleh karena itu, kulit terluar unsur logam relatif longgar sehingga elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain. Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat penggunaan bersama elektronelektron valensi antar atom logam. Kekuatan ikatan logam ditentukan oleh besarnya gaya tarik menarik antara ion-ion positif dan elektron-elektron bebas. Semakin besar jumlah muatan positif ion logam yang berarti semakin banyak jumlah elektron bebasnya, maka semakin besar kekuatan ikatan logam. Kegiatan Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Kooperatif tipe TPS 2. Pendekatan : Kontruktivisme 3. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 dan 2 Alokasi Waktu : 4 x 40 menit Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu A. Pendahuluan Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran Guru menggali pengetahauan awal siswa dan mengaitkan dengan materi pembelajaran. Siswa mendengar indikator dan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Siswa mendengar dan memperhatikan pertanyaan guru 10 menit

61 Lanjutan. Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu Contoh: Mengapa gas mulia seperti He, Ar dan Ne tidak dapat bersenyawa dengan unsur lain? Bagaimanakah konfigurasi elektron unsur gas mulia dan senyawa lain? Contoh: Bagaimanakah cara unsur bukan gas mulia mencapai kestabilan? Terdiri dari unsur apa saja garam dapur yang sering kita gunakan dalam kehidupan seharihari? B. Kegiatan Inti Tahap penomoran ( Numbering): Guru mengelompokkan siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari lima orang tiap kelompok dan memberi mereka nomor sehingga setiap siswa dalam kelompok memiliki nomor yang berbeda. Tahap pengajuan pertanyaan ( Questioning ) : Guru membagikan LKS 1 kepada masing-masing kelompok tentang peranan elektron dalam pembentukan ikatan dan ikatan kimia Tahap berfikir bersama ( Head Together ) : Guru membimbing siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang ada pada LKS 1 tentang peranan elektron dalam pembentukan ikatan dan ikatan ion Tahap pemberian jawaban: Guru menyebutkan satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan untuk mempresentasikan jawabannya. Siswa mengikuti intruksi guru Siswa bersama kelompoknya memperhatikan petunjuk dalam mengerjakan dan menjawab pertanyaan pada LKS 1 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 1 Siswa menuliskan hasil jawaban dari pertanyaan pada LKS 1 Siswa berdasarkan nomor yang dipanggil oleh guru mengangkat tangan dan mempresentasikan hasil diskusi 140 menit

62 Lanjutan. Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu C. Penutup Guru memberikan penguatan tentang hasil jawaban siswa Guru menuntun siswa untuk menyimpulkan kembali tentang peranan elektron dalam pembentukan ikatan dan ikatan ion Siswa memperhatikan penguatan yang diberi guru Siswa menyimpulkan kembali hasil diskusi tentang peranan elektron dalam pembentukan ikatan dan ikatan ion. 10 menit Pertemuan 3 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu A. Pendahuluan Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran Guru menggali pengetahauan awal siswa dan mengaitkan dengan materi pembelajaran. Contoh : Ada beberapa senyawa yaitu: NaCl, Al 2 O, O 2, CaCl, Na 2 O, N 2, KCl, NH 3. Dari senyawasenyawa tersebut, manakah yang merupakan senyawa ion? Mengapa senyawa tersebut ada yang tidak berikatan ion? Lalu bagaimana senyawa tersebut dapat berikatan? B. Kegiatan Inti Tahap penomoran ( Numbering): Guru mengelompokkan siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari lima orang tiap kelompok dan memberi mereka nomor sehingga setiap siswa dalam kelompok memiliki nomor yang berbeda. Siswa mendengar indikator dan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Siswa mendengar dan memperhatikan pertanyaan guru Siswa mengikuti intruksi guru 10 menit 60 menit

63 Lanjutan. Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu Tahap pengajuan pertanyaan ( Questioning ) : Guru membagikan LKS 2 kepada masingmasing kelompok tentang ikatan kovalen. Siswa bersama kelompoknya memperhatikan petunjuk dalam mengerjakan dan menjawab pertanyaan pada LKS 2 Tahap berfikir bersama ( Head Together ) : Guru membimbing siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang ada pada LKS 2 tentang ikatan kovalen. Tahap pemberian jawaban: Guru menyebutkan satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan untuk mempresentasikan jawabannya Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 2 Siswa menuliskan hasil jawaban 2 Siswa berdasarkan nomor yang dipanggil oleh guru mengangkat tangan dan mempresentasikan hasil diskusi C. Penutup Guru memberikan penguatan tentang hasil jawaban siswa Guru menuntun siswa untuk menyimpulkan kembali tentang ikatan kovalen. Siswa memperhatikan penguatan yang diberi guru Siswa menyimpulkan kembali hasil diskusi tentang ikatan kovalen. 10 menit Pertemuan 4 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu A. Pendahuluan Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran Guru menggali pengetahauan awal siswa dan mengaitkan dengan materi pembelajaran. Contoh : Meminta siswa menggambarkan ikatan kovalen dari Siswa mendengar indikator dan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Siswa mendengar dan memperhatikan pertanyaan guru 10 menit

64 Lanjutan. Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu NH 3 dan BCl 3! Mengapa NH 3 itu bersifat stabil? Apakah NH 3 sudah oktet? Lalu, apakah BCl 3 sudah oktet? Tetapi faktanya ada senyawa NH 3.BCl 3, mengapa demikian? Ikatan apa saja yang terbentuk dari senyawa tersebut? B. Kegiatan Inti Tahap penomoran ( Numbering): Guru mengelompokkan siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari lima orang tiap kelompok dan memberi mereka nomor sehingga setiap siswa dalam kelompok memiliki nomor yang berbeda. Tahap pengajuan pertanyaan (Questioning) : Guru membagikan LKS 3 kepada masing-masing kelompok tentang kepolaran dan ikatan kovalen koordinasi Tahap berfikir bersama ( Head Together ) : Guru membimbing siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang ada pada LKS 3 tentang kepolaran dan ikatan kovalen koordinasi Tahap pemberian jawaban: Guru menyebutkan satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan untuk mempresentasikan jawabannya C. Penutup Guru memberikan penguatan tentang hasil jawaban siswa Guru menuntun siswa untuk menyimpulkan kembali tentang kepolaran dan ikatan kovalen koordinasi Siswa mengikuti intruksi guru Siswa bersama kelompoknya memperhatikan petunjuk dalam mengerjakan dan menjawab pertanyaan pada LKS 3 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 3 Siswa menuliskan hasil jawaban dari pertanyaan pada LKS 3 Siswa berdasarkan nomor yang dipanggil oleh guru mengangkat tangan dan mempresentasikan hasil diskusi Siswa memperhatikan penguatan yang diberi guru Siswa menyimpulkan kembali hasil diskusi tentang kepolaran dan ikatan kovalen koordinasi 60 menit 10 menit

65 Pertemuan 5 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu A. Pendahuluan Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran Guru menggali pengetahauan awal siswa dan mengaitkan dengan materi pembelajaran. Contoh : Apakah besi dapat menghantarkan listrik? Guru membawa contoh-contoh logam seperti paku, aluminium, tembaga, dll. Paku merupakan logam, mengapa paku ada yang berukuran mulai dari yang kecil hingga yang besar? Lalu, kabel listrik jika dibuka isinya adalah tembaga, mengapa tembaga dapat menghantarkan arus listrik? Bagaimanakah bentuk ikatan dalam logam sehingga memiliki sifat-sifat seperti itu? B. Kegiatan Inti Tahap penomoran ( Numbering): Guru mengelompokkan siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari lima orang tiap kelompok dan memberi mereka nomor sehingga setiap siswa dalam kelompok memiliki nomor yang berbeda. Tahap pengajuan pertanyaan ( Questioning ) : Guru membagikan LKS 4 kepada masing-masing kelompok tentang ikatan logam dan sifat-sifat ikatan ion, kovalen dan logam Tahap berfikir bersama ( Head Together ) : Guru membimbing siswa berdiskusi untuk menjawab Siswa mendengar indikator dan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Siswa mendengar dan memperhatikan pertanyaan guru Siswa mengikuti intruksi guru Siswa bersama kelompoknya memperhatikan petunjuk dalam mengerjakan dan menjawab pertanyaan pada LKS 4 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 10 menit 60 menit

66 Lanjutan. Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu pertanyaan yang ada pada LKS 4 tentang ikatan logam dan sifat-sifat ikatan ion, kovalen dan logam Siswa menuliskan hasil jawaban dari pertanyaan pada LKS 4 Tahap pemberian jawaban: Guru menyebutkan satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan untuk mempresentasikan jawabannya C. Penutup Guru memberikan penguatan tentang hasil jawaban siswa Guru menuntun siswa untuk menyimpulkan kembali tentang ikatan logam dan sifat-sifat ikatan ion, kovalen dan logam Siswa berdasarkan nomor yang dipanggil oleh guru mengangkat tangan dan mempresentasikan hasil diskusi Siswa memperhatikan penguatan yang diberi guru Siswa menyimpulkan kembali hasil diskusi tentang ikatan logam dan sifat-sifat ikatan ion, kovalen dan logam 10 menit Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Alat Pembelajaran Papan tulis, spidol dan LKS 2. Sumber Pembelajaran a. Purba,M. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas X semester 1. Jakarta: Erlangga b. Johari, J dan Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X. Penilaian Jakarta: Esis a) Penilaian hasil belajar : Test tertulis b) Alat penilaian : 1. Berapa unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut : P = 2 8 7 Q = 2 8 8 R = 2 8 2 S = 2 8 8 1

67 T = 2 8 4 Diantara unsur diatas yang paling stabil adalah. a. P b. Q c. R d. S e. T 2. Manakah diantara spesi berikut yang konfigurasi elektronnya sama dengan 10Ne a. 11 Na b. 11 Na + c. 12 Mg + d. 8 O 2+ e. 13 Al 2+ 3. Ikatan ion terbentuk karena adanya.. a. Pemakaian elektron bersama b. Pasangan elektron dari salah satu atom c. Gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negative d. Pasangan elektron bersama e. Gaya tarik menarik akibat dari serah terima elektron 4. Ikatan kovalen terjadi karena. a. Unsur logam dengan unsure logam b. Unsur logam dengan unsur non logam c. Unsur logam dengan golongan transisi d. Unsur non logam dengan non logam e. Unsur golongan utama dengan golongan transisi 5. Ikatan yang terbentuk dari molekul N 2 adalah a. Ikatan ion b. Ikatan kovalen rangkap dua c. Ikatan kovalen d. Ikatan kovalen rangkap tiga e. Ikatan logam 6. Ikatan apakah yang terdapat dalam molekul CH 4.. ( Ar C = 6, H = 1 ) a. Ikatan ion b. Ikatan kovalen c. Ikatan kovalen rangkap dua d. Ikatan kovalen rangkap tiga e. Ikatan logam 7. Ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama pasangan elektron yang disumbang oleh salah satu atom yang berikatan disebut a. Ikatan ion b. Ikatan kovalen c. Ikatan kovalen koordinat d. Ikatan logam e. Ikatan kovalen polar 8. Ikatan kimia yang terbentuk sebagai akibat penggunaan bersama pasangan elektron oleh dua atom yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan disebut

68 a. Ikatan ion b. Ikatan kovalen c. Ikatan kovalen koordinat d. Ikatan logam e. Ikatan kovalen polar 9. Beberapa sifat senyawa : 1. Mengkilap 2. Berupa padatan 3. Menghantarkan panas dan arus listrik dengan baik 10. Dibawah ini yang merupakan logam adalah a. K b. O 2 c. F d. Ne e. H 2 Nomor Soal Kunci Jawaban Skor Soal 1 B 2 2 B 2 3 C 2 4 D 2 5 D 2 6 B 2 7 C 2 8 E 2 9 E 2 10 A 2

69 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP KELAS EKSPERIMEN 1I) Nama Sekolah : SMA Tri Sukses Natar Kelas : X Semester : Ganjil Tahun Pelajaran : 2012-2013 Materi Pokok : Ikatan Kimia Alokasi Waktu : 5 X 40 Menit Standar Kompetensi : Mendeskripsikan struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia serta struktur molekul dan sifat-sifatnya. Kompetensi Dasar : Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk. Indikator : 13. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan dengan cara berikatan dengan unsur lain. 14. Menggambarkan susunan elektron valensi (struktur Lewis) unsur gas mulia (duplet atau oktet) dan bukan gas mulia. 15. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion, dan contoh senyawanya. 16. Menjelaskan pengertian ikatan ion. 17. Menjelaskan penertian ikatan kovalen. 18. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga serta contoh senyawanya. 19. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi.

70 20. Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan. 21. Siswa mampu menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi. 22. Siswa mampu menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan. 23. Menjelaskan proses pembentukan ikatan ikatan logam 24. Membandingkan sifat-sifat fisis dari senyawa ion, kovalen dan logam Tujuan Pembelajaran Diakhir pembelajaran diharapkan siswa dapat : 12. Menjelaskan konfigurasi duplet dan oktet. 13. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan. 14. Mampu menggambarkan struktur lewis dari unsur gas mulia dan bukan gas mulia. 15. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion, dan contoh senyawanya. 16. Menjelaskan pengertian ikatan ion. 17. Menjelaskan pengertian ikatan kovalen. 18. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga serta contoh senyawanya. 19. Siswa mampu menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi. 20. Siswa mampu menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan. 21. Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam 22. Membandingkan sifat-sifat fisis dari senyawa ion, kovalen dan logam Materi Pembelajaran Unsur gas mulia merupakan unsur yang paling stabil. Semua unsur gas mulia terdapat dialam sebagai gas monoatomik (atom-atomnya berdiri sendiri). Menurut D.N Lewis dan W. Kossel menyatakan bahwa kestabilan gas mulia berkaitan dengan konfigurasi

71 elektronnya. Gas mulia mempunyai konfigurasi penuh yaitu konfigurasi oktet (mempunyai 8 elektron pada kulit luar), kecuali Helium dengan konfigurasi duplet ( dua elektron pada kulit luar). Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet dengan jalan membentuk ikatan. Kecenderungan unsur-unsur menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan aturan oktet. Konfigurasi oktet dapat dicapai dengan cara serah terima atau pemasangan elektron. Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk karena adanya gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negatif. Ikatan ion terbentuk antar atom logam dan non logam. Logam mempunyai daya tarik elektron yang lemah dan lebih mudah melepaskan elektron sehingga membentuk ion positif. Sedangkan atom nonlogam mempunyai daya tarik elektron yang besar dan lebih mudah menerima elektron sehingga memebentuk ion negatif. Ikatan kovalen terjadi karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron oleh dua atom sehingga masing-masing mempunyai susunan elektron gas mulia. Dalam melukiskan ikatan kovalen mengggunakan rumus lewis yang biasanya berupa tanda titik dan tanda silang. Pada umumnya, ikatan kovalen terjadi antara unsur non logam yaitu antar unsur yang mempunyai daya tarik elektron relatif besar. Senyawa yang berikatan hanya dengan ikatan kovalen merupakan senyawa molekul. Dua atom dapat membentuk ikatan dengan sepasang, dua pasang atau tiga pasang elektron bergantung pada jenis unsur yang berikatan. Ikatan dengan sepasang elektron disebut dengan ikatan kovalen tunggal, yang menggunakan dua pasang elektron disebut ikatan kovalen rangkap dua, sedangkan yang menggunakan tiga pasang elektron disebut ikatan rangkap tiga. Ikatan kovalen dapat berupa ikatan kovalen polar dan non polar. Sifat kepolaran ikatan ini dipengaruhi oleh perbedaan keelektronegatifan. Ikatan kovalen polar terbentuk karena atom-atom yang berikatan memiliki perbedaan keelektronegatifan.

72 Contoh: HCl dan HF. Sedangkan ikatan kovalen nonpolar karena kelektronegatifan kedua atom sama besar, biasanya atom non logam yang berikatan dengan sesamanya dan membentuk molekul diatomik. Contoh: H 2, Cl 2, N 2. Pada ikatan kovalen biasa, pasangan elektron yang digunakan bersama dengan atom lain berasal dari masing-masing atom unsur yang berikatan. Akan tetapi, ada ikatan kovalen dimana pasangan elektron tersebut hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan. Ikatan kovalen demikian disebut ikatan kovalen koordinasi, yaitu ikatan kovalen dimana elektron-elektron dalam pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan. Unsur logam memiliki sedikit elektron valensi. Oleh karena itu, kulit terluar unsur logam relatif longgar sehingga elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain. Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat penggunaan bersama elektronelektron valensi antar atom logam. Kekuatan ikatan logam ditentukan oleh besarnya gaya tarik menarik antara ion-ion positif dan elektron-elektron bebas. Semakin besar jumlah muatan positif ion logam yang berarti semakin banyak jumlah elektron bebasnya, maka semakin besar kekuatan ikatan logam. Kegiatan Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Kooperatif tipe TPS 2. Pendekatan : Kontruktivisme 3. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 dan 2 Alokasi Waktu : 4 x 40 menit Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu B. Pendahuluan Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran Guru menggali pengetahauan awal siswa dan mengaitkan dengan materi pembelajaran Siswa mendengar indikator dan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Siswa mendengar dan memperhatikan pertanyaan guru 10 menit

73 Lanjutan. Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu Contoh: Mengapa gas mulia seperti He, Ar dan Ne tidak dapat bersenyawa dengan unsur lain? Bagaimanakah konfigurasi elektron unsur gas mulia dan senyawa lain? Contoh: Bagaimanakah cara unsur bukan gas mulia mencapai kestabilan? Terdiri dari unsur apa saja garam dapur yang sering kita gunakan dalam kehidupan seharihari? C. Kegiatan Inti Tahap Thinking ( berfikir ) : Guru mengelompokkan siswa kedalam kelompok yang terdiri dari empat orang tiap kelompok. Guru membagikan LKS I tentang peranan elektron dalam pembentukan ikatan, ikatan ion Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan LKS I secara mandiri Tahap Pairing ( berpasangan ) : Masing-masing kelompok dibagi menjadi dua pasang, pasangan A dan pasangan B, dimana setiap pasang membahas masalah yang berbeda. Guru meminta siswa mendiskusikan LKS bersama pasangannya Tahap Sharing: Guru membimbing dan meminta kedua pasang siswa kembali bertemu dalam kelompok berempat dan berbagi informasi dalam mendiskusikan LKS 1 Siswa mengikuti intruksi guru untuk duduk berdasarkan kelompok masing-masing Siswa memperhatikan petunjuk dalam mengerjakan dan menjawab pertanyaan pada LKS 1 secara mandiri Siswa berdiskusi dengan pasangannya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 1 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 1 dan menuliskan hasil jawaban dari pertanyaan pada LKS 1 140 menit

74 Lanjutan. Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi. Siswa Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. D. Penutup Guru memberikan penguatan tentang hasil jawaban siswa Guru menuntun siswa untuk menyimpulkan kembali tentang peranan elektron dalam pembentukan ikatan, ikatan ion Pertemuan 3 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Siswa memperhatikan penguatan yang diberi guru Siswa menyimpulkan kembali hasil diskusi tentang peranan elektron dalam pembentukan ikatan, ikatan ion 10 menit A. Pendahuluan Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran Guru menggali pengetahauan awal siswa dan mengaitkan dengan materi pembelajaran. Contoh: Ada beberapa senyawa yaitu; NaCl, Al 2 O, O 2, CaCl, Na 2 O, N 2, KCl, NH 3. Dari senyawasenyawa tersebut, manakah yang merupakan senyawa ion? Mengapa senyawa tersebut ada yang tidak berikatan ion? Lalu bagaimana senyawa tersebut dapat berikatan? kehidupan sehari-hari? B. Kegiatan Inti Tahap Thinking ( berfikir ) : Guru mengelompokkan siswa kedalam kelompok yang terdiri dari empat orang tiap kelompok. Siswa mendengar indikator dan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Siswa mendengar dan memperhatikan pertanyaan guru Siswa mengikuti intruksi guru untuk duduk berdasarkan kelompok masing-masing 10 menit 60 menit

75 Lanjutan. Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu Guru membagikan LKS 2 ikatan kovalen Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan LKS 2 Ikatan kovalen secara mandiri Siswa memperhatikan petunjuk dalam mengerjakan dan menjawab pertanyaan pada LKS 2 secara mandiri Tahap Pairing ( berpasangan ) : Masing-masing kelompok dibagi menjadi dua pasang, pasangan A dan pasangan B, dimana setiap pasangan membahas masalah yang berbeda. Untuk pasangan A, menjelaskan pengertian ikatan kovalen dan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal dan untuk pasangan B menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen rangkap dua dan rangkap tiga serta contoh senyawanya. Guru meminta siswa mendiskusikan LKS bersama pasangannya Tahap Sharing : Guru membimbing dan meminta kedua pasang siswa kembali bertemu dalam kelompok berempat dan berbagi informasi dalam mendiskusikan LKS 2 Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi. C. Penutup Guru memberikan penguatan tentang hasil jawaban siswa Guru menuntun siswa untuk menyimpulkan kembali tentang ikatan kovalen Siswa berdiskusi dengan pasangannya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 2 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 2 dan menuliskan hasil jawaban dari pertanyaan pada LKS 2 Siswa Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Siswa memperhatikan penguatan yang diberi guru Siswa menyimpulkan kembali hasil diskusi tentang ikatan kovalen 10 menit

76 Pertemuan 4 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Pendahuluan Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran Guru menggali pengetahauan awal siswa dan mengaitkan dengan materi pembelajaran. Contoh: Meminta siswa mengggambarkan ikatan kovalen dari NH 3 dan BCl 3! Mengapa NH 3 itu bersifat stabil? Apakah NH 3 sudah oktet? Lalu, apakah BCl 3 sudah oktet? Tetapi faktanya ada senyawa NH 3.BCl 3, mengapa demikian? Ikatan apa saja yang terbentuk dari senyawa tersebut? B. Kegiatan Inti Tahap Thinking ( berfikir ) : Guru mengelompokkan siswa kedalam kelompok yang terdiri dari empat orang tiap kelompok. Guru membagikan LKS 3 kepolaran dan ikatan kovalen koordinasi Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan LKS 3 kepolaran dan ikatan kovalen koordinasi secara mandiri Tahap Pairing ( berpasangan ) : Masing-masing kelompok dibagi menjadi dua pasang, pasangan A dan pasangan B, dimana setiap pasangan membahas masalah yang Siswa mendengar indikator dan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru Siswa mendengar dan memperhatikan pertanyaan guru Siswa mengikuti intruksi guru untuk duduk berdasarkan kelompok masing-masing Siswa memperhatikan petunjuk dalam mengerjakan dan menjawab pertanyaan pada LKS 3 secara mandiri Siswa berdiskusi dengan pasangannya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 3 10 menit 60 menit

77 berbeda. Untuk pasangan A, menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan Lanjutan. Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu keelektronegatifan dan untuk pasangan B menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi Guru meminta siswa mendiskusikan LKS bersama pasangannya Tahap Share: Guru membimbing dan meminta kedua pasang siswa kembali bertemu dalam kelompok berempat dan berbagi informasi dalam mendiskusikan LKS 3 Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 3 dan menuliskan hasil jawaban dari pertanyaan pada LKS 3 Siswa Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. C. Penutup Guru memberikan penguatan tentang hasil jawaban siswa Guru menuntun siswa untuk menyimpulkan kembali tentang kepolaran dan ikatan kovalen koordinasi Siswa memperhatikan penguatan yang diberi guru Siswa menyimpulkan kembali hasil diskusi tentang kepolaran dan ikatan kovalen koordinasi 10 menits Pertemuan 5 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Pendahuluan Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran Siswa mendengar indikator dan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru 10 menit

78 Guru menggali pengetahauan awal siswa dan mengaitkan dengan materi pembelajaran Lanjutan. Siswa mendengar dan memperhatikan pertanyaan guru Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu Contoh: Apakah besi dapat menghantarkan listrik? Guru membawa contoh-contoh logam seperti paku, aluminium, tembaga, dll. Paku merupakan logam, mengapa paku ada yang berukuran mulai dari yang kecil hingga yang besar? Lalu, kabel listrik jika dibuka isinya adalah tembaga, mengapa tembaga dapat menghantarkan arus listrik? Bagaimanakah bentuk ikatan dalam logam sehingga memiliki sifat-sifat seperti itu? B. Kegiatan Inti Tahap Thinking ( berfikir ) : Guru mengelompokkan siswa kedalam kelompok yang terdiri dari empat orang tiap kelompok. Guru membagikan LKS 4 ikatan logam dan sifat-sifat ikatan ion, kovalen dan logam Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan LKS 4 ikatan logam dan sifat-sifat ikatan ion, kovalen dan logam secara mandiri Tahap Pairing ( berpasangan ) : Masing-masing kelompok dibagi menjadi dua pasang, pasangan A dan pasangan B, dimana setiap pasangan membahas masalah yang berbeda. Untuk pasangan A menentukan jenis ikatan kimia pada unsur atau senyawa dan untuk pasangan B membandingkan sifat- Siswa mengikuti intruksi guru untuk duduk berdasarkan kelompok masing-masing Siswa memperhatikan petunjuk dalam mengerjakan dan menjawab pertanyaan pada LKS 4 secara mandiri Siswa berdiskusi dengan pasangannya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 4 60 menit

79 sifat fisis dari senyawa ion, kovalen dan logam Lanjutan. Kegiatan guru Kegiatan Siswa waktu Guru meminta siswa mendiskusikan LKS bersama pasangannya Tahap Share: Guru membimbing dan meminta kedua pasang siswa kembali bertemu dalam kelompok berempat dan berbagi informasi dalam mendiskusikan LKS 4 Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan pada LKS 4 dan menuliskan hasil jawaban dari pertanyaan pada LKS 4 Siswa Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. C. Penutup Guru memberikan penguatan tentang hasil jawaban siswa Guru menuntun siswa untuk menyimpulkan kembali tentang ikatan logam dan sifat-sifat ikatan ion, kovalen dan logam. Siswa memperhatikan penguatan yang diberi guru Siswa menyimpulkan kembali hasil diskusi tentang ikatan logam dan sifat-sifat ikatan ion, kovalen dan logam 10 menit Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Alat Pembelajaran Papan tulis, spidol dan LKS 2. Sumber Pembelajaran a. Purba,M. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas X semester 1. Jakarta: Erlangga b. Johari, J dan Rachmawati. 2007. Kimia 1 SMA dan MA untuk kelas X. Jakarta: Esis Penilaian

80 a) Penilaian hasil belajar : Test tertulis b) Alat penilaian : 1. Berapa unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut : P = 2 8 7 Q = 2 8 8 R = 2 8 2 S = 2 8 8 1 T = 2 8 4 Diantara unsur diatas yang paling stabil adalah. b. P b. Q c. R d. S e. T 2. Manakah diantara spesi berikut yang konfigurasi elektronnya sama dengan 10Ne a. 11 Na b. 11 Na 2+ c. 12 Mg + d. 8 O 2+ e. 13 Al 2+ 3. Ikatan ion terbentuk karena adanya.. a. Pemakaian elektron bersama b. Pasangan elektron dari salah satu atom c. Gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negative d. Pasangan elektron bersama e. Gaya tarik menarik akibat dari serah terima elektron 4. Ikatan kovalen terjadi karena. a. Unsur logam dengan unsure logam b. Unsur logam dengan unsur non logam c. Unsur logam dengan golongan transisi d. Unsur non logam dengan non logam e. Unsur golongan utama dengan golongan transisi 5. Ikatan yang terbentuk dari molekul N 2 adalah a. Ikatan ion b. Ikatan kovalen rangkap dua c. Ikatan kovalen d. Ikatan kovalen rangkap tiga e. Ikatan logam 6. Ikatan apakah yang terdapat dalam molekul CH 4.. ( Ar C = 6, H = 1 ) a. Ikatan ion b. Ikatan kovalen c. Ikatan kovalen rangkap dua d. Ikatan kovalen rangkap tiga e. Ikatan logam 7. Ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama pasangan elektron yang disumbang

81 oleh salah satu atom yang berikatan disebut a. Ikatan ion b. Ikatan kovalen c. Ikatan kovalen koordinat d. Ikatan logam e. Ikatan kovalen polar 8. Ikatan kimia yang terbentuk sebagai akibat penggunaan bersama pasangan elektron oleh dua atom yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan disebut a. Ikatan ion b. Ikatan kovalen c. Ikatan kovalen koordinat d. Ikatan logam e. Ikatan kovalen polar 9. Beberapa sifat senyawa : 1. Mengkilap 2. Berupa padatan 3. Menghantarkan panas dan arus listrik dengan baik 4. Dapat ditempa dan dibentuk Yang merupakan sifat logam adalah a. 1 dan 2 b. 1,2 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2,3 dan 4 e. 1,2,3 dan 4 10. Dibawah ini yang merupakan logam adalah a. K b. O 2 c. F d. Ne e. H 2 Nomor Soal Kunci Jawaban Skor Soal 1 B 2 2 B 2 3 C 2 4 D 2 5 D 2 6 B 2 7 C 2 8 E 2

9 E 2 10 A 2 82

Lampiran 4 Nama : Kelas : ( Kelas Eksperimen I) Mata Pelajaran Materi Pokok Sub Materi Pokok Alokasi Waktu : Kimia : Ikatan Kimia : Peranan Elektron Dalam Pembentukan Ikatan, Ikatan Ion : 4 X 40 Menit Standar Kompetensi : Mendeskripsikan struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia serta struktur molekul dan sifat-sifatnya. Kompetensi Dasar : Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen,ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu menjelaskan konfigurasi duplet dan oktet pada suatu unsur. 2. Siswa mampu menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan. 3. Siswa mampu menggambarkan struktur Lewis dari unsur gas mulia dan bukan gas mulia. 4. Siswa mampu menjelaskan proses terjadinya ikatan ion dan contoh senyawanya 5. Siswa mampu menjelaskan pengertian ikatan ion Peranan Elektron pada Pembentukan Ikatan Kimia Atom di alam ini pada umumnya tidak berdiri sendiri, melainkan bergabung dengan atom lain membentuk molekul atau ion untuk mencapai kestabilan. Hanya gas mulia

84 yang di alam dalam bentuk atom-atom bebas dan stabil, yaitu He, Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Unsur-unsur golongan IA, IIA, dan IIIA memiliki kecenderungan kaidah oktet dengan cara melepas elektron valensi untuk membentuk ion positif. Perhatikan gambar di bawah ini! 2 8 8 2 8 18 8 18Ar Isilah titik-titik pada tabel di bawah ini! 36Kr Unsur Lambang Elektron Nomor atom Konfigurasi elektron unsur Valensi Helium He 2 2 2 Neon Ne 10 2 8 8 Argon Ar 18 2 8 8 8 Kripton Kr 36 2 8 18 8 8 Xenon Xe 54 2 8 18 18 8 8 Radon Rn 86 2 8 18 32 8 8

85 1. Elektron valensi pada Helium (He) adalah 2 (dua) dan konfigurasi demikian disebut konfigurasi duplet. Jadi susunan elekron valensi duplet adalah konfigurasi yang mempunyai 2 elektron valensi pada kulit terluarnya. 2. Elektron valensi Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn adalah 8 (delapan) Konfigurasi unsur gas mulia tersebut disebut konfigurasi oktet. Jadi susunan elektron valensi oktet adalah konfigurasi yang mempunyai 8 elektron valensi pada kulit terluarnya. 3. Susunan elektron valensi oktet dan duplet merupakan konfigurasi yang stabil. Perhatikan gambar dibawah ini! Isilah titik-titik pada tabel di bawah ini! Unsur Lambang Nomor Elektron Konfigurasi elektron unsur atom Valensi Hidrogen H 1 1 1 Litium Li 3 2 1 1 Oksigen O 8 2 6 6 Natrium Na 11 2 8 1 1 Magnesium Mg 12 2 8 2 2 Klorin Cl 17 2 8 7 7 Bromin Br 35 2 8 18 7 7 Berdasarkan tabel diatas, konfigurasi elektron dari atom atom-atom H, Li, O, Na, Mg, Cl dan Br tidak Duplet dan tidak Oktet. Atom-atom yang memiliki konfigurasi 1, 3, 8, 11, 12, 17 dan 35 akan membentuk ikatan kimia agar mencapai kestabilan seperti gas mulia.

86 Perhatikan gambar di bawah ini! 2 1 2 Li ( 2 1 ) Li + ( 2) 2 8 7 + e 2 8 8 Cl ( 2 8 7 ) Cl - ( 2 8 8 ) Agar konfigurasi elektron Li menjadi duplet, maka Li harus melepaskan 1 elektron. Sedangkan konfigurasi elektron Cl menjadi oktet apabila menangkap 1 elektron. Kesimpulan Jadi, konfigurasi elektron suatu unsur bukan gas mulia dapat stabil seperti unsur gas mulia dicapai dengan cara melepaskan dan menangkap 1 elektron.

87 Lambang Lewis Unsur Lambang unsur Nomor atom Elekrton valensi Hidrogen H 1 1 Lambang Lewis Helium He 2 2 : He Litium Li 3 Oksigen O 8 6 Neon Ne 10 Natrium Na 11 1 Magnesium Mg 12 2 Klorin Cl 17 7 Argon Ar 18 8 Kalsium Ca 20 2 1 8. H. Li.. : O :.. : Ne :... Na.. Mg. : Cl :.... : Ar :.... Ca Berdasarkan tabel di atas, hubungan antara jumlah elektron valensi suatu unsur dengan jumlah titik-titik pada lambang Lewis adalah Banyaknya jumlah elektron valensi dalam suatu unsur menunjukkan banyaknya jumlah titik-titik pada lambing Lewis. Kesimpulan Jadi, lambang Lewis adalah Jumlah elektron valensi suatu unsur dengan menunjukkan jumlah titik-titik Lewis adalah sama.

88 Latihan soal Gambarkan struktur lewis dari H 2 O Jawab : Molekul H 2 O Langkah-langkah : 1. Menentukan elektron valensi Konfigurasi 1 H : 1 Elektron valensi H : 1 Konfigurasi 8 O : 2 6 Elektron valensi O : 6 2. Jumlah elektron valensi total H = 2 atom x 1 = 2 O = 1 atom x 6 = 6 + 8 3. Jumlah elektron dari semua atom bebas dalam keadaan oktet atau duplet H = 2 atom x 0 = 0 O = 1 atom x 4 = 4 + 4 4. Jumlah elektron ikatan Jumlah elektron ikatan = total elektron bebas oktet - total elektron valensi = 8-4 = 4 5. Jumlah pasangan elektron ikatan = jumlah elektron ikatan 2 = 4 2 = 2 6. Menggambarkan struktur lewis a. Menentukan atom pusat ( jumlah atom yang paling sedikit) Atom pusat = O

89 Menempatkan posisi atom lain mengelilingi atom pusat O H H c. Menuliskan pasangan elektron ikatan antara tiap atom dengan atom pusat. H * O * H d. Menuliskan sisa elektron supaya tiap atom mencapai oktet dan duplet H * O * H Ikatan Ion Perhatikan gambar dibawah ini + + 11Na(2 8 1) 17Cl(2 8 7) 11Na(2 8 ) 17Cl(2 8 8) Garam dapur dalam ilmu kimia di sebut dengan nama Natrium Klorida. Konfigurasi elektron 11Ne = 2 8 1 11Na = 2 8 2 17Cl = 2 8 7 18Ar = 2 8 8 Dilihat dari konfigurasi diatas, 1. Agar konfigurasi elektron Na menyerupai atom Ne, maka atom Na akan melepaskan 1 elektron dan membentuk ion (+)/kation 2. Agar konfigurasi elektron Cl menyerupai atom Ar, maka atom Cl akan menangkap 1 elektron dan membentuk ion (-)/anion

90 3. Antara ion Na + dan ion Cl - terjadi gaya tarik menarik karena perbedaan muatan membentuk suatu ikatan, yang disebut dengan ikatan ion. Jadi Ikatan Ion adalah Ikatan yang terjadi karena adanya serah terima elektron. Elektron yang dilepaskan oleh Na akan diterima oleh atom Cl sehingga terjadi serah terima elektron membentuk Natrium Klorida yang stabil. Dari contoh diatas, senyawa NaCl terdiri dari ion Na + dan Cl -. Unsur Na termasuk kedalam golongan Logam, sedangkan unsur Cl termasuk kedalam golongan Non logam. Sehingga ikatan ion tersusun atas ion dari golongan Logam dan Non logam Proses pembentukan ikatan pada natrium klorida. Na ( 2 8 1 ) Na + ( 2 8 ) + e Cl ( 2 8 7 ) + e Cl - ( 2 8 8 )..... :..... : - Na * Cl Na + + * Cl NaCl Perhatikan contoh berikut. Atom 12 Mg dan 8 O dapat saling berikatan. Tuliskan rumus kimia senyawanya dan gambarkan proses pembentukannya? Jawab : Konfigurasi elektron 12Mg = 2 8 2 8O = 2 6 Untuk mencapai konfigurasi oktet, Mg harus melepaskan dua elektron. Sedangkan O harus menangkap dua elektron. Mg ( 2 8 2 ) Mg 2+ ( 2 8 ) + 2e x 1 O ( 2 6 ) + 2e O 2- ( 2 8 ) x 1 Mg ( 2 8 2 ) Mg 2+ ( 2 8 ) + 2e O( 2 6 ) + 2 e O 2- ( 2 8 )

91 1 Ion Mg 2+ dan 1 ion O 2- bereaksi membentuk MgO... o. : * *.. Mg Mg 2+ + O : *.. MgO Evaluasi 1. Mengapa unsur gas mulia bersifat stabil? 2. Bagaimana cara unsur bukan gas mulia dapat stabil seperti gas mulia? 3. Berapa elektron yang dapat dilepaskan atau diterima unsur-unsur berikut untuk mencapai kestabilan: a. 8O b. 11 Na e. 20 Ca c. 13 Al d. 17 Cl 4. Gambarkan struktur Lewis dari senyawa berikut : a. PCl 3 c. CCl 4 b. CO 2 Diketahui 15 P, 8 O, 17 Cl, 6 C 5.Tuliskan bahasa simbolik dari unsur-unsur berikut : a. Nitogen c. Kalium b. Belerang d. Fosfor 6..Apakah yang dimaksud dengan ikatan ion? 7. Dari golongan apakah unsur-unsur yang terlibat dalam ikatan ion? 8. Tentukan rumus kimia dari senyawa yang terbentuk antara a) 11 Na dan 8 O b) 13 Al dan 9 F serta gambarkan proses pembentukan ikatannya

Nama : Kelas : 92 Mata Pelajaran Materi Pokok Sub Materi Pokok Alokasi Waktu ( Kelas Eksperimen I) : Kimia : Ikatan Kimia : Ikatan Kovalen : 2 X 40 Menit Standar Kompetensi : Mendeskripsikan struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia serta molekul dan sifat-sifatnya. Kompetensi Dasar : Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen,ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian ikatan kovalen. 2. Siswa mampu menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga serta contoh senyawanya. Ikatan Kovalen Perhatikan!! Konfigurasi elektron 1H = 1 Struktur lewis = H 2He = 2 Struktur lewis = :He 17Cl = 2 8 7 Struktur lewis = : Cl :..

93 18Ne = 2 8 8 Struktur lewis = : Ne : Dari konfigurasi di atas dapat dilihat bahwa 1. Agar menyerupai konfigurasi gas mulia He, atom H akan menangkap 1 elektron. 2. Agar menyerupai gas mulia Ne, atom Cl akan menangkap 1 elektron. 3. Untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia atom H dan Cl sama-sama menangkap 1 elektron dari atom Na dan atom Cl digunakan bersama-sama untuk berikatan. Proses pembentukan senyawa HCl.. H. * +.... Cl. : H. Cl. : * H Cl Ikatan kovalen ikatan kovalen HCl Pemakaian bersama pasangan elektron tersebut membentuk ikatan yang disebut dengan ikatan kovalen. Jadi Ikatan kovalen adalah Pemakaian bersama pasangan elektron. Atom H merupakan unsur dari golongan Nonlogam (logam/nonlogam) sedangkan Cl merupakan unsur dari golongan Nonlogam (logam/nonlogam). Jadi ikatan kovalen terbentuk antara golongan nonlogam dan nonlogam. 1. Pembentukan molekul O 2 Konfigurasi elektron 8 O = 2 6.. : O... + : O. O: : O O=O.. O 2 :.. :.. Ikatan kovalen rangkap dua 2. Pembentukan molekul N 2 Konfigurasi elektron 7 N = 2 5 :N. : +. : N : : N. :. : N : _ N N N 2 Ikatan kovalen rangkap tiga

94 Ikatan kovalen dibedakan menjadi dua yaitu ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen rangkap. HCl memiliki 1 (satu) pasang elektron yang digunakan bersamasama. HCl merupakan contoh ikatan kovalen tunggal. Jadi ikatan kovalen tunggal adalah Ikatan yang memiliki 1 (satu) pasangan elektron yang digunakan bersamabersama. Ikatan kovalen rangkap dibedakan atas ikatan kovalen rangkap dua dan ikatan kovalen rangkap tiga. pada molekul O 2 jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama-sama adalah 2 (dua) pasang. Ikatan kovalen yang terbentuk tersebut disebut dengan ikatan kovalen rangkap dua. Jadi ikatan kovalen rangkap dua adalah Ikatan yang memiliki 2 (dua) pasangan elektron yang digunakan bersama-sama. Pada molekul N 2 jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama-sama adalah 3 (tiga) pasang. N 2 merupakan contoh ikatan kovalen rangkap rangkap tiga. Jadi ikatan kovalen rangkap tiga adalah Ikatan yang memiliki 3 (tiga) pasangan electron yang digunakan bersama-sama. Evaluasi 1. Tuliskan rumus kimia yang terbentuk dari a. atom 6 C dan atom 1 H b. atom 1 H dan atom 16 S c. atom 1 H dan atom 17 Cl 2. Kita mengenal rumus kimia ammonia adalah NH 3. Mengapa 1 atom N mengikat 3 atom H dan gambarkan struktur lewisnya? 3. Tentukan jenis ikatan dan proses pembentukan dari molekul: a. CO 2 b. CH 4 c. O 2 d. C 2 H 2 Bila nomor atom N = 7, H = 1, C = 6, O = 8

Nama : Kelas : 95 Mata Pelajaran Materi Pokok Sub Materi Pokok Alokasi Waktu ( Kelas Eksperimen I ) : Kimia : Ikatan Kimia : Kepolaran dan Ikatan Kovalen Koordinasi : 2 X 40 Menit Standar Kompetensi : Mendeskripsikan struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia serta molekul dan sifat-sifatnya. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan kemungkinan terjadinya ikatan kimia. TujuanPembelajaran : 1. Siswa mampu menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi. 2. Siswa mampu menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan. Kepolaran Ikatan Kovalen Perhatikan tabel berikut ini! No 1 H 2 2 CO 2 Senyawa 3 CCl 4 4 HCl 5 HF 6 NH 3 7 H 2 O Unsur penyusun H H C O C Cl H Cl H F N H H O Keelektro negatifan 2,1 2,1 3,0 3,0 2,5 3,5 2,5 3,0 2,1 3,0 2,1 4,0 3,0 2,1 Perbedaan keelektronegatifan Bentuk molekul Momen dipole sama simetris 0 sama simetris 0 beda simetris 0 beda simetris 0 beda asimetris 1,08 beda asimetris 1,91 beda asimetris 1,47