Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pit Batu Hijau berpotensi dikembangkan ke fase 7

dokumen-dokumen yang mirip
Apa alasan Freeport inengajukan perpanjangan kontrak karya di Papua hingga 2041?

Tadinya, PT Freeport mematok penjualan emas akan 50,5% dibanding tahun lalu

Tentang Pemurnian dan Pengolahan Mineral di Dalam Negeri

BAB 1 PENDAHULUAN. Tailing yang dihasilkan dari industri pertambangan menjadi perdebatan karena volume

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

Bedah Permen ESDM No. 7 Tahun Tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral

Tambang Batu Hijau, Indonesia

Oleh Rangga Prakoso dan Iwan Subarkah

Dilema Ancaman PHK dan UU Minerba. Ditulis oleh David Dwiarto Rabu, 08 Januari :27 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 08 Januari :29

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Freeport Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil

Ditulis oleh David Dwiarto Rabu, 20 November :02 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 20 November :20

Menimbang Manfaat PT Freeport bagi Indonesia. Indonesia Corruption Watch (ICW) Jakarta, 1 November 2011

berat pada kapasitas alat yang digunakan untuk mengangkut hasil produksi bahan galian yang terlalu berlebihan. PT Freeport Indonesia memproduksi 250

BAB II PT. NEWMONT SEBAGAI PERUSAHAAN MNC. pemerintah Indonesia dengan Newmont Gold Company dari Amerika Serikat. Lokasi

Ditulis oleh David Dwiarto Senin, 05 November :53 - Terakhir Diperbaharui Senin, 05 November :13

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan Visi dan Misi Jenis Usaha

BAB I PENDAHULUAN. administratif termasuk ke dalam provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau

BAB II GAMBARAN UMUM PT AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA (PT. AMNT)

Dini Hariyanti.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG PERIZINAN ATAU PERJANJIAN DI BIDANG PERTAMBANGAN YANG BERADA DI KAWASAN HUTAN

Upaya Peningkatan Kerjasama INDONESIA - AS DI SEKTOR PERTAMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun dimulai ketika batuan ultramafik

BAB 3 ANALISIS DAN PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Penelitian

DISAMPAIKAN PADA RAPAT KERJA MENTERI KEUANGAN DENGAN KOMISI XI DPR-RI

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Nusa Tenggara Barat, mulai berproduksi pada tahun 2000 dan masih

KONTRIBUSI DISTRIK ERTZBERG-GRASBERG TERHADAP MINERAL ENDOWMENT INDONESIA. Diskusi Freeport dan Indonesia Bangsa Pemenang

BIJIH BESI OLEH : YUAN JAYA PRATAMA ( ) KEOMPOK : IV (EMPAT) GENESA BIJIH BESI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG PERIZINAN ATAU PERJANJIAN DI BIDANG PERTAMBANGAN YANG BERADA DI KAWASAN HUTAN

PANDUAN PENGISIAN FORMULIR PELAPORAN MINERAL EITI INDONESIA UNTUK LAPORAN TAHUN 2012 DAN 2013

KEYNOTE SPEECH BIMBINGAN TEKNIS REKLAMASI DAN PASCATAMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Hasil tambang baik mineral maupun batubara merupakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu sistem terdiri dari komponen-komponen yang

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Repub

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Renegosiasi Saling Untung. Ditulis oleh David Dwiarto Jumat, 27 Juni :38 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 27 Juni :41

Boks.1 MODEL PENGELOLAAN PERTAMBANGAN BATUBARA YANG BERKELANJUTAN

Tambang Newmont Nusa Tenggara dalam Pusaran Politik Rente. Indonesia Corruption Watch Jakarta, 10 Juni 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

PANDUAN PENGISIAN FORMULIR PELAPORAN MINERAL EITI INDONESIA UNTUK LAPORAN TAHUN 2014

SUARA TAMBANG. Perebutan saham PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) Tambang Newmont Nusa Tenggara dalam Pusaran Politik Rente

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III DATA DAN PENGOLAHAN DATA

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Meilani Magdalena/

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

V E R S I P U B L I K

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian dunia dimana batasan penghambat menjadi semakin berkurang

BAB I PENDAHULUAN. penyedia barang dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat. Namun di sisi lain,

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11712 TENTANG

PANDUAN PENGISIAN FORMULIR PELAPORAN MINERAL EITI INDONESIA UNTUK LAPORAN TAHUN 2015

BAB IV. KONDISI EKSISTING WILAYAH PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kepulauan Indonesia dengan jumlah yang sangat besar seperti emas, perak, nikel,

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 LEMBAR PENGESAHAN 2 LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TESIS.. 3 KATA PENGANTAR. 4 ABSTRACK... 7 INTISARI 8 DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE)

BAB I PENDAHULUAN. dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi

BAB I PENDAHULUAN. pertambangan antara lain, Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang

Aplikasi Website Pendataan dan PelaporanPenggunaan Lahan Pertambangan

Perlukah Nasionalisasi Freeport Indonesia? Luqmannul Hakim

BAB I PENDAHULUAN. industri adalah baja tahan karat (stainless steel). Bila kita lihat di sekeliling kita

- 4 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.

SIARAN PERS. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk MENGUMUMKAN LABA TRIWULAN KETIGA 2008

Laporan Bulanan Kegiatan Eksplorasi PT Toba Bara Sejahtra Tbk

PT Merdeka Copper and Gold Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya bauksit di Indonesia mencapai 3,47 miliar ton, yang terdapat di dua

Ringkasan Analisa Keuangan dan Diskusi Manajemen untuk Semester I 2013 PT Toba Bara Sejahtra Tbk dan Anak Perusahaan

MAKALAH MANAJEMEN TAMBANG KLASIFIKASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN MINERAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KUNJUNGAN PANJA MINERBA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI LAMPUNG PENINJAUN TERMINAL BATUBARA TARAHAN. PT. BUKIT ASAM (Persero) MASA PERSIDANGAN I

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 148 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERIAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN EKSPLORASI KEPADA PT. MEGAPURA KAWASAN GOLD

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. SARI...iv. ABSTRACT...v. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL...ix. DAFTAR GAMBAR...x. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. PT. Aneka Tambang Tbk (ANTAM) didirikan di Indonesia pada 5 Juli 1958 dan

Oleh : DR. TGH. M. ZAINUL MAJDI GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

2017, No sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015

BARANG TAMBANG INDONESIA II. Tujuan Pembelajaran

Hilirisasi Pembangunan Industri Berbasis Migas dan Batubara. Direktorat Industri Kimia Hulu Ditjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka 17 Februari 2016

LAPORAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI SULAWESI UTARA MASA PERSIDANGAN II TAHUN DESEMBER 2017

SIARAN PERS. Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2017 Mencapai Rp 170,9 Triliun

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, tanggung jawab perusahaan tidak hanya kepada para shareholder,

BAB I PENDAHULUAN I.1.

PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk MATERI PAPARAN PUBLIK (PUBLIC EXPOSE )

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di sektor pertambangan batubara dengan skala menengah - besar.

BAB I PENDAHULUAN. pendapatannya. Menekankan pendapatan yang dimaksud adalah dengan

Trenggono Sutioso. PT. Antam (Persero) Tbk. SARI

BAB I PENDAHULUAN. Maka pada tingkat awal pengolahan batugamping terutama dalam peremukan harus

Memperkuat Landasan Menetapkan Haluan

GOLD Tbk, suatu perseroan terbatas terbuka yang dan berkedudukan di Jakarta Selatan (selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hampir diseluruh kawasan kepulauan Indonesia. Kondisi ini menjadi daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan penambangan bawah tanah yang meliputi kegiatan berupa

Transkripsi:

Oleh: Ignasius Laya Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pit Batu Hijau berpotensi dikembangkan ke fase 7 JAKARTA. PT Newmont Nusa Tenggara, anak usaha Newmont Mining Corporation, salah satu dari lima perusahaan tambang emas dan tembaga terbesar di dunia, memproyeksikan tambang Batu Hijau di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, masih ekonomis hingga 2038. Rubi Purnomo, Juru Bicara Newmont Nusa Tenggara, mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan awal, pit Batu Hijau berpotensi dikembangkan ke fase 7 sehingga rencana penutupan tambang akan dilakukan pada 2038, mundur dari rencana semula 2027. Beberapa perubahan strategi pertambangan dilakukan guna memastikan tambang fase 7 ekonomis. Itu salah satu faktor perubahan rencana kerja tambang Newmont," kata Rubi. 1 / 6

Menurut Rubi, rencana pengembangan tambang ke fase 7 merupakan lanjutan dari penambangan fase 6 yang telah dilakukan sejak 2010. Rencana pengembangan tambang ke fase 7 akan memerlukan izin dari Kementerian Kehutanan karena akan ada perluasan pit. Namun izin tersebut hingga kini belum diajukan ke Kementerian Kehutanan. "Newmont belum memerlukan izin dari Kementerian Kehutanan, karena fase 7 belum dimulai secara operasional. Saat ini kami fokus menyelesaikan tahapan fase 6 yang akan selesai 2016 atau 2017," ungkap dia. Saat ini kegiatan penambangan fase 6 masih dilakukan dengan melebarkan lingkaran pit yang mengandung kandungan tembaga dan emas yang rendah. Hasil penambangan yang mengandung kandungan emas dan tembaga yang lebih tinggi pada fase ini langsung dikirim melalui conveyor belt sepanjang 3 kilometer ke pabrik berkapasitas 100 ribu ton per hari untuk diolah menjadi konsentrat. Sedangkan basil galian dengan kandungan yang lebih rendah disimpan di stockpile. Pabrik Newmont juga mengolah ore dari stockpile hasil produksi sebelumnya. Produksi tembaga dan emas dengan kadar yang lebih rendah tahun lalu akan berlangsung hingga tahun ini. Hal itu menyebabkan produksi emas yang menjadi jatah (attributable) Newmont Mining Corp pada kuartal IV 2012 turun 56% menjadi 7 ribu ounce dari periode sama 2011 sebesar 16 ribu ounce. Produksi emas sepanjang 2012 turun hingga 79% menjadi 33 ribu ounce dibanding produksi 2011 sebesar 154 ribu ounce, menurut keterangan resmi Newmont Mining Corporation. 2 / 6

Produksi tembaga yang menjadi jatah Newmont Mining pada kuartal IV 2012 tercatat 16 juta pound atau turun 36% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 25 juta pound. Sedangkan secara tahunan, produksi tembaga turun hingga 45% menjadi 76 juta pound dibanding realisasi produksi 2011 137 juta pound. Selain produksi, penjualan emas Newmont yang berasal dari Batu Hijau sepanjang 2012 juga turun 81% menjadi 32 ribu ounce dibanding tahun sebelumnya sebesar 145 ribu ounce. Sedangkan penjualan tembaga pada periode yang sama turun 46% menjadi 79 juta pound dari 45 juta pound pada 2011. Produksi emas tahun ini diperkirakan sekitar 20 ribu-30 ribu ounce. Namun tahun depan produksi tembaga dan emas Batu Hijau akan lebih tinggi dari tahun ini karena penambangan fase 6 mulai memasuki area pit dengan kandungan tembaga dan emas yang lebih tinggi. Gary Goldberg, President dan Chief Operating Officer (COO) Newmont Mining Ltd, induk usaha Newrnont, sebelumnya mengatakan kegiatan operasi di Batu Hijau masih akan mengandalkan produksi dari stockpile. 3 / 6

"Kami akan terus mengandalkan produksi dari stockpile sampai proyek fase 6 selesai pada 2014," kata Goldberg. Sementara Freeport McMoran Copper and Gold, induk usaha PT Freeport Indonesia berencana meningkatkan produksi dan penjualan tembaga dan emas dari tambang Grasberg, di Papua tahun ini. Manajemen Freeport McMoran melalui surat elektronik kepada Finance Today menyebutkan produksi emas 2013 ditargetkan naik 39,2% menjadi 1,2 juta ounce dibanding realisasi tahun lalu sebesar 862 ribu ounce. Produksi tembaga 2013 dipatok naik 58, 5% menjadi 1, 1 miliar pound dibanding realisasi tahun lalu sebesar 694 juta pound. Blok Elang 4 / 6

Selain fokus pada penambangan fase 6 di Bukit Hijau, Newmont juga terus melakukan eksplorasi blok Elang di Kabupaten Sumbawa yang masih termasuk dalam wilayah Kontrak Karya Newmont. Dia menambahkan setelah eksplorasi Newmont akan melakukan studi kelayakan (feasibility study), analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), dan perizinan yang dibutuhkan. Produsen emas lainnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan fokus melakukan eksplorasi di Pegunungan Bintang, Papua untuk memastikan cadangan emas di daerah itu. Alwin Syah Lubis, Direktur Utarna Aneka Tambang, mengatakan potensi emas di Pegunungan Bintang cukup besar karena secara geologis masih terkait dari tambang Grasberg milik Freeport. Sumber: Indonesia Finance Today, 08 Maret 2013 5 / 6

6 / 6