Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Rumah Sakit Aisyah Blitar. Oleh: Bambang Subagyo Dosen AMPINDO Blitar

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH KOORDINASI DAN DISIPLIN PEGAWAI TERHADAP EFISIENSI PELAYANAN PUBLIK PADA KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI ENDANG MURTI

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

KUESIONER. Data Responden : 1. Nama Responden *) : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir : Usia : Bekerja pada bagian :...

Nurus Safa atillah *) *)

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

PENGARUH KONDISI KERJA DAN PROGRAM PELAYANAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERUSAHAAN AIR MINERAL CLIF KOTA DEPOK

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA)

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH EFEKTIVITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KOTA KEDIRI

PENGARUH MUTASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS JURNAL. Oleh : LILA FITRI ALSYANI BP :

Pembahasan. Uji Validitas dan Reliabilitas

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

PENGARUH GAJI DAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MAHKOTA SAKTI JAYA SIDOARJO

Lampiran 1. ANGKET KUESIONER

KUESIONER PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEBEL UD.LAZUARDI DESA NGURI KEC.LEMBEYAN KAB.

Pengaruh Motivasi, Kompensasi, Lingkungan Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Study Kasus Pada PT Yamaha Motor Semarang)

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. SUZUKI DIANA MOTOR CABANG PALOPO. Haedar¹ Suandi Putra Syamsuddin²

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

PENGARUH SISTEM PENGUPAHAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GENTENG TH. SOKKA KEBUMEN

BAB IV ANALISIS DATA. bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam bidang industri manufaktur yang memproduksi furniture. Perusahaan ini

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. Pada tanggal 26 Juni 2005 J.Co Donuts hadir dengan berbagai varian donatnya. J.Co

PENGARUH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. MAJU MAKMUR JAYAPURA

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT COLUMBINDO PERDANA CABANG PURWOREJO

ANGKET PENELITIAN. Nama Responden. Jenis Kelamin. Pendidikan terakhir

KUESIONER. Data Responden Petunjuk Pilihlah Isilah data responden kemudian pilihan jawaban dimasukkan ke dalam kotak yang tersedia.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INSENTIF DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA (Studi pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Kayutangan, Malang)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Analisa Hasil Penelitian. (karyawan yang bekerja di Kantor Cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

PENGARUH INSENTIF DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PABRIK KELAPA SAWIT 1 PADA PT PERKEBUNAN MITRA OGAN BATURAJA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. lokasi penelitian, yaitu SD Negeri di wilayah Kecamatan Bangunrejo Kabupaten

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

ESENSI, Vol. 19 No. 3 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MELALUI ASPEK-ASPEK KOMPENSASI PT. XYZ

ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA KSP. TUNAS ARTHA MANDIRI PROPINSI JAWA TIMUR.

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK SYARIAH MANDIRI Tbk CABANG DEPOK. Nama : Septiani Sukma D Kelas : 4EA12 NPM :

Pengaruh Kompetensi dan Insentif Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada STKIP PGRI Sumatera Barat. Oleh Fitria Nengsih /

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. JAFPA COMFEED INDONESIA Tbk CABANG SUMATERA BARAT JURNAL

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SINAR BODHI CIPTA

KUESIONER PRA SURVEY. untuk data pra survey dalam rangka penyusunan skripsi pada Program Sarjana

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

PENGARUH MINAT DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 2 PURWOREJO

ASSALAMU ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUH. Terima Kasih Kepada Yang Terhormat :

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SEKOLAQ DARAT KABUPATEN KUTAI BARAT

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PT. TELKOMSEL MEDAN DIVISI CALL CENTRE

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

KUISIONER PENELITIAN. Yang Terhormat, Bapak/Ibu pejabat dan staf Dinas Pertanian Kabupaten Magetan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gerakan dakwah amar ma ruf nahi munkar yang didirikan oleh Kiai Haji Ahmad

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUMBER FAJAR INTI ABADI SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk. CABANG BANJARMASIN. Erni Alfisah* dan Selamet Sutopo**

JURNAL PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN BONUS TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT MATAHARI DEPARTMENT STORE KEDIRI

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

DAFTAR PUSTAKA. Amstrong. Michael Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah analisis korelasi terangkum pada Tabel 5.1 berikut ini. Model Summary b

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KLINIK BERSALIN BAKTI NUGRAHA TERHADAP KEPUASAN PASIEN

BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

Kuesioner. Sehubungan dengan ini penulis memberitahukan bahwa,penulis.adalah mahasiswa

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PT.Perkebunan Nusantara 1 Cot Girek)

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JANGKA WAKTU PEMBERIAN KREDIT TERHADAP KREDIT YANG DISALURKAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

PENGARUH JAM PELAJARAN KOSONG TERHADAP KENAKALAN PESERTA DIDIK DI SMAN 1 REJOTANGAN TAHUN 2013 Oleh : Supriadi Guru SMAN 1 Rejotangan

Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, dan Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Iphone di ITC Depok. Monica Arum Kusumaningtyas EA13

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEMAMPUAN KERJA KARYAWAN KOPERASI ANUGERAH DI PURWOREJO

PENGARUH KEPUASAN KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT NUTRICIA INDONESIA SEJAHTERA

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada

Transkripsi:

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Rumah Sakit Aisyah Blitar Oleh: Bambang Subagyo Dosen AMPINDO Blitar ABSTRAK. Upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan memerlukan kajian mendalam atas faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan produktivitas kerja. Dari berbagai faktor yang ada, pemberian insentif merupakan faktor diduga memiliki pengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian insentif finansial dan insentif non finansial terhadap produktivitas kerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian kepustakaan dan data lapangan, menunjukkan bahwa pemberian insentif yang dilakukan Rumah Sakit Aisyah Blitar baik yang bersifat finansial maupun non finansial berada pada kualifikasi baik. Pemberian insentif finansial dan insentif non finansial tidak berpengaruh, baik secara simultan maupun parsial terhadap produktivitas kerja karyawan Rumah Sakit Aisyah Blitar Kata kunci: : Insentif, Produktivitas Kerja Pemberian insentif dalam bentuk gaji sering juga terjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Upah/honor sering menjadi pemicu keengganan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Hal ini dikarenakan upah/honor yang merupakan hak karyawan diberikan dibawah standar yang berlaku secara umum. Upah/honor bahkan diberikan tidak secara proposional yang sesuai dengan tanggung jawab pekerjaan. Disisi lain ruang kerja karyawan tidak sesuai dengan kapasitas jumlah karyawan yang ada. Sirkulasi udara terganggu dan sinar matahari yang dibutuhkan kurang memadai. Kondisi semacam ini dapat menyebabkan karyawan dalam melaksanakan tugas tidak maksimal. Motivasi dengan menggunakan perangkat insentif akan menggerakkan karyawan untuk bekerja dengan efektif dan efisien. Namun dengan demikian sebagaimana dikemukakan di atas bahwa dalam pelaksanaan pemberian insentif harus proposional sesuai tanggung jawab dan tetap memperhatikan aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Motivasi dalam bentuk insentif merupakan suatu proses mempengaruhi karyawan untuk bekerja dengan baik sehingga produktivitas yang diharapkan dapat tercapai.

Rumah Sakit Aisyah Blitar merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa kesehatan yang di dalamnya menggunakan sumber daya manusia. Sehubungan itu dapat dimungkinkan permasalahan di atas akan juga terjadi pada Rumah Sakit Aisyah Blitar, oleh karena itu pimpinan perlu secara dini melakukan langkah-langkah pemecahannya yang salah satu terapinya menggunakan motivasi insentif secara sistematik dan objektif. Berdasarkan penjelasan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh secara simultan maupun parsial pemberian insentif finansial dan insentif non finansial terhadap produktivitas kerja karyawan pada Rumah Sakit Aisyah Blitar? Kajian Teori Pengertian Insentif Insentif merupakan suatu bentuk motivasi yang berbentuk finansial maupun non-finansial. Para ahli dalam memberikan batasan tentang insentif berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan ini tergantung pada pendekatan yang dilakukan para cendikiawan tersebut. Henry Simamora merumuskan bahwa Insentif merupakan suplemen sekali waktu (on time) terhadap gaji dasar yang diberikan atas dasar tenaga kerja yang luas, termasuk karyawan biasa dan anggota serikat kerja (Simamora, 1995:490) Sedangkan Muchdarsyah Sinungan mengemukakan bahwa, Yang paling penting, program peningkatan produktivitas yang berhasil itu ditandai dengan adanya andil yang luas dari keuangan dan tunjangantunjangan lain diseluruh organisasi. Setiap pembayaran kepada perorangan harus ditentukan oleh andilnya bagi produktivitas, sedangkan kenaikan pembayaran harus dianugerahkan terutama berdasarkan hasil produktivitas. (Sinungan, 2003:67) Manullang memberi batasan, bahwa : pengaruh insentif itu dapat dirumuskan sebagai seni dan ilmu untuk memperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja sehingga tujuan organisasi dapat di realisis secara efektif sekaligus adanya kegairahan bekerja dan para pekerja. (Manullang, 2001:340). Menurut Ranu Pandojo, dkk. Mengatakan, bahwa :..insentif dimaksudkan untuk memberikan upah atau gaji yang berbeda karena prestasi kerja yang berbeda. Jadi dua orang karyawan yang mempunyai jabatan yang sama bisa menerima upah yang berbeda karena prestasi kerja yang berbeda. (Pandojo, cs, 1990:161). Apabila diperhatikan secara seksama pendapat para ahli tentang insentif dapat disimpulkan, bahwa insentif merupakan suatu perangsang atau daya tarik yang diberikan kepada karyawan untuk bekerja dengan baik untuk menghasilkan produktivitas kerja yang maksimal. Pemberian insentif diberikan sesuai dengan kedudukan dan tanggung jawab serta produktifitas kerja karyawan. Dengan kata lain insentif diberikan kepada karyawan yang memiliki dedikasi yang tinggi dan bukan kepada kepentingan perorangan serta kelompoknya. Jenis Insentif Manullang (1993:141) mengemukakan pada dasarnya insentif dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: Financial insentif dan Non financial insentif. Financial insentif merupakan Insentif yang berbentuk pendapatan yang

digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan dapat dinilai dengan uang, diantaranya meliputi upah atau gaji yang pantas, bagi keuntungan dari perusahaan/instansi dan soal-soal kesejahteraan yang meliputi pemeliharaan kesehatan, rekreasi, jaminan hari tua dan sebagainya. Sedangkan Non financial insentif, merupakan insentif yang biasanya merupakan suatu penghargaan yang bersifat psikologis. Sedangkan bentuknya berupa, antara lain: Menumbuhkan rasa kebanggaan dan kesenangan terhadap karyawan, memberikan simpati dan perlakuan yang wajar kepada karyawan, memberikan kesempatan untuk dipromosikan, kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelatihan, adanya keamanan dan ketenangan dalam bekerja, serta harapan untuk mendapatkan penghargaan, kesejahteraan yang memadai termasuk keluarganya dalam pengobatan, tunjangan hari tua, asuransi kecelakaan dan lain-lain. Sedangkan pelaksanaan pemberian insentif dibagi menjadi dua bagian, yaitu: Insentif positif Insentif positif diberikan dengan cara mendorong karyawan untuk berpartisipasi secara aktif dengan diikuti imbal jasa. Insentif negatif Insentif semacam ini dilakukan dengan cara memberikan sanksi agar karyawan merasa takut dan bekerja sesuai keinginan pimpinan. Sanksi semacam ini biasanya akan menimbulkan kesenjangan yang mendalam yang pada akhirnya karyawan bosan bekerja dengan baik. (Karsono, 1998:30) Keuntungan Pemberian Insentif Insentif merupakan alat untuk menggerakkan tenaga kerja dalam meningkatkan produktivitasnya. Demikian juga pemberian insentif akan berpengaruh pada produktivitas perusahaan/instansi. Sedangkan keuntungan pemberian insentif kepada karyawan, adalah sebagai berikut: Tambahan upah insentif akan mendorong karyawan untuk lebih berkarya atau lebih giat bekerja sehingga ia akan memperoleh tambahan pendapatan. Dengan tambahan pendapatan ini berarti pula karyawan dapat meningkatkan taraf hidupnya dan ataupun dapat memenuhi kebutuhan yang tidak terduga. Mendorong produktivitas kerja karyawan Di atas telah dikatakan bahwa insentif merupakan alat untuk menciptakan keamanan karyawan. Disisi lain insentif dapat meningkatkan pengetahuan dan kecakapan karyawan sekaligus akan berdampak pada meningkatnya prestasi kerja dan keuntungan perusahaan akan meningkat pula. Sedangkan dampak pemberian insentif adalah sebagai berikut: Dapat menimbulkan semangat kerja karyawan untuk berprestasi sehingga dirinya merupakan satu kesatuan dalam mencapai tujuan perusahaan. Dengan meningkatnya semangat kerja serta meningkatnya produktivitas akan berdampak pula pada peningkatan gaya hidup para karyawan. Pemberian insentif diharapkan produktivitas karyawan meningkat sehingga target yang ditetapkan baik

secara kuantitatif maupun secara kualitatif dapat tercapai dengan baik. Dalam pemberian insentif hendaknya memperhatikan unsur-unsur yang mempengaruhinya, yaitu: Tingkat kebutuhan hidup karyawan. Pemberian insentif harus memperhatikan macam dan jenis pekerjaan masing-masing karyawan. Sasaran yang akan dicapai oleh perusahaan. Waktu pemberian insentif. Pengabdian, loyalitas, dan disiplin karyawan. Kreatifitas, kemampuan dan tingkat pengetahuan karyawan dalam pelaksanaan tugasnya. (Karsono, 1998:30) Macam-macam Pemberian Insentif Manullang mengatakan bahwa dalam pelaksanaan insentif dapat diberi secara individual, tetapi bila pekerjaan dilayani beberapa orang sehingga sukar diketahui berapa bantuan masing-masing orang ini maka insentif diberikan secara kelompok (Manullang, 2001:347). Dengan demikian apabila diperhatikan pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa pemberian insentif sasarannya pada individu maupun kelompok. Pemberian insentif secara perorangan adalah untuk merangsang agar mereka bekerja dengan giat dan sistematik. Dengan kemampuannya ia akan mendapatkan upah yang lebih besar dari upah yang telah ditetapkan. Sedangkan insentif kelompok diberikan kepada beberapa karyawan yang mempunyai tugas yang sama atau sendiri-sendiri antara kelompok satu dengan kelompok lainnya. Pemberian insentif kelompok biasanya didasarkan pada produktivitas dari masing-masing kelompok. Pemberian insentif perorangan dan pemberian insentif kelompok harus benar-benar objektif dan tidak didasarkan pada hubungan keluarga, kawan dan sebagainya yang dapat menimbulkan permasalahan baru. Pengawasan Pemberian Insentif Pengawasan merupakan salah satu fungsi dari manager untuk memastikan bahwa perencanaan yang telah ditetapkan dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu pengawasan merupakan usaha untuk melihat kembali apakah rencana itu dilaksanakan atau tidak. Apabila dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan terhadap rencana maka diluruskan kembali sesuai dengan rencana tersebut. Pengawasan digunakan dengan menggunakan umpan balik informasi apa yang dilakukan dan yang telah dilakukan. Pengawasan adalah alat bagaimana tujuan organisasi atau perusahaan dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan kata lain adalah bagaimana menyelaraskan tujuan perorangan (karyawan) dengan tujuan perusahaan dapat tercapai dengan selaras, seimbang dan dinamis serta tidak merugikan kedua belah pihak. Pengertian Produktivitas Setiap perusahaan/instansi ingin selalu meningkatkan produktivitas kerja dengan baik, dalam hal ini sangat perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan/instansi. Secara filosofis, produktivitas adalah sikap mental yang berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, sedangkan hari esok harus lebih baik dari hari ini.

Menurut Muchdarsyah Sinungan, produktivitas adalah : Suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktivitas untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi. (Muchdarsyah Sinungan, 2003:17). Pengertian produktivitas menurut Winardi (1992:392), adalah : Jumlah yang dihasilkan setiap pekerja dalam jangka waktu tertentu. Hal tersebut tergantung dari perkembanganperkembangan teknologi, alat-alat produksi, organisasi dan manejemen, syarat-syarat dan banyak faktor lainnya Produktivitas kerja biasanya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, disiplin, sikap dan etika kerja, motivasi jaminan sosial, ketrampilan, kesempatan bekerja dan berkreatif, lingkungan kerja, sarana produksi, teknologi dan lain-lain. Hubungan Produktivitas Kerja Karyawan dengan Insentif Produktivitas adalah perbandingan antara jumlah output dengan jumlah input tertentu dalam jangka waktu tertentu pula. Dalam suatu perusahaan/instansi apabila diketahui adanya target yang tidak tercapai sesuai dengan apa yang telah ditentukan, maka hal ini menunjukkan indikasi menurunnya produktivitas kerja karyawan di dalam perusahaan/instansi tersebut. Pencapaian produktivitas tidak dapat terlepas dari pemenuhan kebutuhan hidup baik fisik maupun rohani karyawan. Pemberian kompensasi dari perusahaan/instansi secara langsung akan mempengaruhi tingkat produktivitas kerja karyawan. Maka insentif merupakan faktor yang paling dominan untuk menunjang produktivitas kerja karyawan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hipotesa Berdasarkan uraian di atas maka hipotesa yang diajukan menurut hasil penelitian kepustakaan dan data lapangan adalah sebagai berikut : Diduga terdapat pengaruh secara simultan antara insentif finansial dan insentif non finansial terhadap produktivitas kerja karyawan. Diduga terdapat pengaruh secara parsial antara insentif finansial dan insentif non finansial terhadap produktivitas kerja karyawan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Federal International Finance Kabupaten Banyuwangi, dengan alamat Jalan.Ahmad Yani No. 61 Banyuwangi. Alasan memilih PT. Federal International Finance Kabupaten Banyuwangi sebagai tempat penelitian karena PT. Federal International Finance Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu alternatif yang banyak dipilih konsumen atas pembiayaan sepeda motor yang dibeli. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang secara langsung berhubungan dengan responden yang diselidiki dan merupakan pendukung bagi penelitian yang dilakukan, yaitu data yang diperoleh dari instansi tempat dilakukan penelitian, diantaranya : prosentase absensi, rata-rata tingkat absensi, tingkat perputaran tenaga kerja (LTO), pendapat karyawan tentang insentif, pendapat

karyawan tentang produktivitas kerja. Sedangkan data sekunder merupakan data yang secara tidak langsung berhubungan dengan responden yang diselidiki dan merupakan pendukung bagi penelitian yang dilakukan, yaitu data yang diperoleh dari instansi tempat dilakukan penelitian. Dalam pengumpulan data sebagai bahan penulisan penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan data wawancara, dokumnteasi dan kuesioner. Populasi pada Rumah Sakit Aisyah Blitar sejumlah 17 karyawan yang terdiri dari Kepala Bidang, Kepala Sub Bidang dan Staf. Adapun sampel yang akan diteliti sejumlah 17 karyawan atau seluruh populasi yang ada pada Rumah Sakit Aisyah Blitar. Metode Analisa Data Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner selanjutnya diolah dan dianalisis dengan cara sebagai berikut : Analisis Kualitatif, merupakan metode analisis data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, membandingkan dan menganalisis data-data berupa tabel-tabel dan grafik secara deskriptif. Misalnya data mengenai profil responden dianalisis dengan cara menghitung data yang diperoleh terhadap data responden dilakukan perhitungan prosentase. Analisis kuantitatif merupakan metode analisis data yang dilakukan dengan cara mengklasifikasikan, membandingkan dan menghitung angka-angka dengan rumus-rumus relevan. Dalam hal ini rumus yang digunakan adalah regresi linier yaitu : y a b1 x1 b2 x2 e Keterangan : y = Produktivitas a = Konstanta x1 = Jumlah upah insentif finansial perbulan dalam setahun x2 = Insentif non finansial perbulan dalam setahun b = koefisien regresi x e = error Analisis Data Koefisien Korelasi Perhitungan Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan dilakukan dengan program SPSS for windows v 9.0, hasilnya sebagai berikut: Tabel 4.8 Hubungan Pemberian Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Correlations Y X1 X2 Y Pearson Correlation 1,000,160,237 Sig. (2-tailed),,539,359 N 17 17 17 X1 Pearson Correlation,160 1,000,670** Sig. (2-tailed),539,,003 N 17 17 17 X2 Pearson Correlation,237,670** 1,000 Sig. (2-tailed),359,003, N 17 17 17 **. Correlation is significant at the 0.01 lev el (2-tailed). Berdasarkan tabel 4.8 tersebut di atas memberikan informasi bahwa taraf signifikansi 1% = 0,670, berdasarkan tabel r product-moment dengan n = 17 diperoleh taraf signifikansi 1% = 0,606 dan taraf signifikansi 5% = 0.,482. Hal ini berarti bahwa koefisien korelasi sebesar 0,670 lebih besar dari taraf signifikansi 1% maupun 5% yang berarti pula telah terbukti adanya hubungan yang lemah antara variabel insentif finansial dan insentif non finansial (variabel bebas) terhadap produktivitas kerja (variabel terikat). Regresi Linier Untuk membuktikan hipotesis yang berbunyi 1. Diduga terdapat pengaruh secara simultan antara insentif finansial dan insentif non finansial terhadap produktivitas kerja karyawan 2. Diduga terdapat pengaruh secara parisal antara insentif finansial dan insentif non finansial terhadap produktivitas kerja karyawan Digunakan perhitungan regresi linier berganda yang dilakukan melalui program SPSS for windows v 9.0, hasilnya sebagai berikut : Tabel 4.9 Pengaruh Secara Simultan Pemberian Insentif Finansial dan Insentif Non Finansial Terhadap Produktivitas Kerja Model 1 Regression Residual Total a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y ANOVA b Sum of Mean Squares df Square F Sig. 26,972 2 13,486,418,666 a 451,191 14 32,228 478,163 16 Pembuktikan hipotesa yang berbunyi diduga terdapat pengaruh secara simultan antara insentif finansial dan insentif non finansial

terhadap produktivitas kerja karyawan digunakan uji F. Adapaun hasil perhitungan statistic menunjukkan bahwa F (hitung) 0,418 < F (tabel) 2,33 pada taraf signifikansi 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian insentif finansial dan insentif non finansial tidak berpengaruh secara simultan terhadap produktivitas kerja karyawan (H o diterima) dan (H a ditolak). Untuk membuktikan hipotesa yang berbunyi diduga terdapat pengaruh secara parsial antara insentif finansial dan insentif non finansial terhadap produktivitas kerja karyawan digunakan uji t. Tabel 4.10 Pengaruh Secara Parsial Pemberian Insentif Finansial dan Insentif Non Finansial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Coefficients a Model 1 (Constant) X1 X2 a. Dependent Variable: Y Unstandardized Coeff icients Standardi zed Coeff icien ts B Std. Error Beta t Sig. 27,348 7,578 3,609,003 1,803E-03,293,002,006,995,169,251,236,675,511 Berdasarkan tabel 4.10 tersebut di atas diperoleh persamaan Y = 27,348 + 0,0018X1 + 0,169X2. Berdasarkan informasi tabel 4.10 diperoleh T X1 (hitung) 0.006 < T (tabel) 2,110 pada taraf signifikansi 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian insentif finansial tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. (H o diterima) dan (H a ditolak). T X2 (hitung) 0.675 < T (tabel) 2,110 pada taraf signifikansi 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian insentif non finansial tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. (H o diterima) dan (H a ditolak) Pembahasan Hasil Penelitian Pemberian Insentif Rumah Sakit Aisyah Blitar Insentif Finansial Dari hasil analisis distribusi frekuensi menunjukkan bahwa pemberian insentif finansial yang diberikan oleh Rumah Sakit Aisyah Blitar adalah baik, karena berdasarkan skor rata-rata sebanyak 5 responden atau sebesar 31,40% menunjukkan bahwa responden puas terhadap pemberian insentif finansial. Insentif Non Finansial Hasil analisis distribusi frekuensi menunjukkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh sebanyak 8 responden atau sebesar 47,06% menyatakan puas atas pemberian insentif non finansial. Hal ini

menunjukkan bahwa pemberian insentif non finansial yang dilakukan oleh Rumah Sakit Aisyah Blitar adalah baik Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan Rumah Sakit Aisyah Blitar Hasil analisis distribusi frekuensi menunjukkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh sebanyak 7 responden atau sebesar 39,22% menyatakan puas atas kinerja yang telah dilakukan selama ini. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas kerja karyawan Rumah Sakit Aisyah Blitar adalah baik Pengaruh Pemberian Insentif Finansial dan Non Finansial Secara Simultan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Rumah Sakit Aisyah Blitar Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit Aisyah Blitar diperoleh bahwa pemberian insentif finansial dan insentif non finansial tidak berpengaruh secara simultan terhadap produktivitas kerja karyawan Rumah Sakit Aisyah Blitar Hal tersebut di perkuat dengan hasil analisis yang diperoleh F (hitung) 0,418 < F (tabel) 2,33 pada taraf signifikansi 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian insentif finansial dan insentif non finansial tidak berpengaruh secara simultan terhadap produktivitas kerja karyawan (Ho diterima) dan (Ha ditolak) Pengaruh Pemberian Insentif Finansial dan Non Finansial Secara Parsial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Rumah Sakit Aisyah Blitar Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit Aisyah Blitar diperoleh bahwa pemberian insentif finansial dan insentif non finansial tidak berpengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan Rumah Sakit Aisyah Blitar Hal tersebut di perkuat dengan hasil analisis yang diperoleh t X1 (hitung) 0.006 < t (tabel) 2,110 pada taraf signifikansi 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian insentif finansial tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. (H o diterima) dan (H a ditolak) t X2 (hitung) 0.675 < t (tabel) 2,110 pada taraf signifikansi 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian insentif non finansial tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. (H o diterima) dan (H a ditolak) Dari hasil analisis secara statistic, baik secara simultan maupun secara parsial, pebmberian variabel insentif finansial dan insentif non finansial tidak berpengaruh produktivitas kerja karyawan Rumah Sakit Aisyah Blitar. Hal ini berarti bahwa krayawan dalam bekerja tidak memperhatikan insentif yang diberikan oleh Rumah Sakit Aisyah Blitar. Hasil ini didukung dengan hasil pnyebaran frekuensi jawaban responden tentang pemberian insentif dan non insentif serta produktivitasnya, dimana analisis distribusi frekuensi menunjukkan bahwa pemberian insentif finansial dan non fnansial yang diberikan oleh Rumah Sakit Aisyah Blitar adalah baik.

Dengan demikian, hasil penelitian ini bertentangan dengan pernyataan yang menyebutkan bahwa Pemberian kompensasi dari perusahaan/instansi secara langsung akan mempengaruhi tingkat produktivitas kerja karyawan. Dengan demikian, insentif bukan merupakan faktor yang paling dominan untuk menunjang produktivitas kerja karyawan Rumah Sakit Aisyah Blitar dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melihat kenyataan ini, maka dimungkinkan ada faktor lain selain faktor insentif yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan Rumah Sakit Aisyah Blitar. Oleh sebab itu, untuk melihat faktor apa yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan Rumah Sakit Aisyah Blitar, disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut, dimana variabelnya bebasnya selain variabel insentif DAFTAR PUSTAKA Alex S. Nitisemito, 1992, Manajemen Personalia, Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta Ahiri, Jafar., 2004 Validitas Dan Reliabilitas Tes: Deskripsi Konsep dan Aplikasinya dalam Evaluasi Pendidikan, (http://www.pustekkom.go.id/t eknodik/t13/isi.htm, diakses 23 Desember 2004) Filippo, Edwin B. 1992, Manajemen Personalia, Terjemahan Mohammad Masud SH, MA. Edisi Keenam Jilid 2, Penerbit Erlangga. Jakarta Henri Simamora, 1995, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesatu, Cetakan Pertama, Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Manullang, 1990, Pokok-pokok Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia, Cetakan Pertama, Penerbit Bumi Aksara. Jakarta Manullang, M., 2001 Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Penerbit BPPE. Yogyakarta Masduqi, 2004, Produktivitas dan Peningkatan Ekonomi (http://www.suaramerdeka.com /harian/0401/24/kha2.htm, diakses 28 September 2004) Ndraha Taliziduhu, 1999, Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penertbit Rineka Cipta. Jakarta Ranupandojo, Heidjrachman dan Suad Husnan, 1990, Manajemen Personalia, Penerbit BPPE. Yogyakarta Schuler S. Rendall dan Jackson E. Susan, 1997, Manajemen Sumber Daya Manusia Menghadapi Abad Ke-21, Edisi Keenam Jilid 1, Penerbit Erlangga. Jakarta Sinungan Muchdarsyah, 2003, Produktivitas Apa dan

Bagaimana, Penerbit Bumi Aksara. Jakarta Sugiono, 1997, Metode Penelitian Administrasi, Penerbit Alfabeta. Bandung Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Cetakan Kesembilan, Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Sutrisno Hadi, 1990, Metodologi Research, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Penerbit Liberty. Yogyakarta