Dewi Maya Maharani, STP, MSc

dokumen-dokumen yang mirip
MEKANISME PENGERINGAN By : Dewi Maya Maharani. Prinsip Dasar Pengeringan. Mekanisme Pengeringan : 12/17/2012. Pengeringan

PENGERINGAN. Teti Estiasih - PS ITP - THP - FTP - UB

Prinsip proses pengawetan dengan penurunan kadar air pada bahan pangan hasil ternak. Firman Jaya

Tujuan pengeringan yang tepat untuk produk: 1. Susu 2. Santan 3. Kerupuk 4. Beras 5. Tapioka 6. Manisan buah 7. Keripik kentang 8.

Pengeringan Untuk Pengawetan

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

TIM DOSEN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

BAB VI KANDUNGAN AIR

Analisa Kadar Air (Moisture Determination) Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama

PENGGORENGAN, EKSTRUSI, & PEMANGANGGAN. Teti Estiasih - THP - FTP - UB

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN. ENDRIKA WIDYASTUTI, S.Pt, M.Sc, MP

1/14/2014 FREEZE DRYING PROSES PENGERINGAN BEKU

Pengeringan (drying)/ Dehidrasi (dehydration)

BAB I PENDAHULUAN. dan hasil pertanian merupakan bentuk dari proses pengeringan. Melalui proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

bakey, burnt, dan overfried yaitu suatu keadaan dimana air seduhan teh

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

PROSES PENGOLAHAN MAKANAN FERMENTASI - Fermentasi merupakan salah satu metode pengawetan bahan pangan. -Banyak mikroorganisme dimanfaatkan untuk produ

1. PROSPEK TEH HIJAU SEBAGAI INDUSTRI HILIR TEH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGERINGAN BUBUK TEH DENGAN MENGGUNAKAN FLUID BED DRYER (FBD) (Aplikasi PTP.N.IV Bah butong Simalungun)

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

EVAPORASI 9/26/2012. Suatu penghantaran panas pada cairan mendidih yang banyak terjadi dalam industri pengolahan adalah evaporasi.

PENGERING UNTUK BAHAN BERBENTUK PADATAN

Pengolahan dan Pengawetan Ikan

BAB IV ANALISA. Gambar 4.1. Fenomena case hardening yang terjadi pada sampel.

Pengawetan pangan dengan pengeringan

PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH. Oleh : ROSIDA, S.TP,MP

Oleh : Dr. Ai Nurhayati, M.Si. AIR

Macam-macam Pengering. TBM ke 9

PENGERINGAN GABAH DENGAN PENERAPAN DCS PADA ROTARY DRYER

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

PENGERINGAN SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5)

1. BAB I PENDAHULUAN. karena kandungan gizi yang ada didalamnya. Susu merupakan sumber protein,

PENGGORENGAN, EKSTRUSI, PEMANGANGAN

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

KONSEP DASAR PENGE G RIN I GA G N

AIR: komponen yang paling banyak di alam & pangan, I.e.: juice 87% air, susu 87%, daging 60%, apel 85% keju 37% tepung 12%. Struktur mol. : H 2 O.

BAB V Alat-Alat Pengering. By Tri Hartono, M.Chem.Eng

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGELOMPOKAN DAN PEMILIHAN MESIN PENGERING

Pengeringan. Shinta Rosalia Dewi

KESETIMBANGAN ENERGI

Waktu yang dibutuhkan untuk menggoreng makanan tergantung pada:

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

Ahmad Zaki Mubarok Kimia Fisik Pangan. Silika

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

METODE PENELITIAN. Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Batch Dryer, timbangan, stopwatch, moisturemeter,dan thermometer.

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI

PENGAWETAN. Pengawetan Termal Pengawetan Non Thermal. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Pengolahan Non Thermal 1. Pengolahan Non Thermal

PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN PENDAHULUAN

Satuan Operasi dan Proses TIP FTP UB

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UJI KINERJA ROTARY DRYER YANG DILENGKAPI DCS UNTUK PENGERINGAN BIJI KACANG HIJAU

BLANSING. mrngurangi terjadinya pengkaratan kaleng dan memperoleh keadaan vakum yang baik dalam headspace kaleng. dalam wadah

Prinsip pengawetan. Mencegah/memperlambat kerusakan mikrobial. Mencegah/memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan

UJI KINERJA ROTARY DRYER YANG DILENGKAPI DCS UNTUK PENGERINGAN BIJI KACANG HIJAU

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

P PENGARUH PENAMBAHAN MALTODEKSTRIN PADA PENGOLAHAN MINUMAN SERBUK SIRSAK TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

4.1 FENOMENA DAN PENYEBAB KERUSAKAN KUALITAS PADA PRODUK PENGERINGAN

PENGOLAHAN KOPI BUBUK. Beberapa jenis olahan kopi biji

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. air pada tubuh ikan sebanyak mungkin. Tubuh ikan mengandung 56-80% air, jika

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak masyarakat Indonesia mengkonsumsi buah-buahan bertujuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN DCS PADA ROTARY DRYER UNTUK PENGERINGAN KACANG TANAH. (Implementation Of DCS System and Appliance Rotary Dryer for

I PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik

STUDI EXPERIMENT KARAKTERISTIK PENGERINGAN BATUBARA TERHADAP VARIASI SUDUT BLADE PADA SWIRLING FLUIDIZED BED DRYER.

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan Beku

JENIS-JENIS PENGERINGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGEMASAN VACUUM DAN CUP SEALER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

Umum Pengering.

Bab III Bahan dan Metode

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

METODOLOGI PENELITIAN

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Pertemuan ke : 2 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DAN EFISIENSI ENERGI PADA ALAT PENGERINGAN DAUN SELEDRI BERBASIS KONTROL SUHU DAN HUMIDITY UDARA

TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH HITAM

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENGERINGAN BAHAN PANGAN (KER)

Air. Shinta Rosalia Dewi

Pengeringan. Shinta Rosalia Dewi

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dan minuman sering menggunakan pemanis sebagai

A. WAKTU DAN TEMPAT B. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN. 1. Penelitian Tahap I

Soal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

Bunga. Sayuran. Cold Storage. Hortikultura

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

Transkripsi:

PENGENALAN MESIN PENGERING Dewi Maya Maharani, STP, MSc Page 1 Page 2 1

PENGERINGAN : Pengurangan / Penurunan kadar air dalam bahan sampai batas tertentu yang diperlukan untuk proses lanjutan, dengan penerapan panas Page 3 Page 4 2

Tujuan Pengeringan : Pengawetan Mengurangi volume dan berat produk: transportasi dan penyimpanan Penganekaragaman produk seperti breakfast cereal, minuman instan Page 5 Pengeringan merupakan proses penghantaran panas dan massa yang terjadi secara serempak Sebagai media pembawa panas dan massa uap biasanya dipakai udara dengan entalpi dan tekanan tertentu Page 6 3

Aktivitas Air Air dalam bahan pangan berbeda-beda derajat keterikatannya. Ada air yang terikat secara fisik (misalnya terperangkap dalam jaringan kapiler) dan ada yang terikat secara kimia (misalnya dalam bentuk air hidrat) Hal ini mempengaruhi kecepatan dalam menghilangkan air. Page 7 Semakin lemah derajat keterikatan air oleh bahan pangan, maka air semakin mudah dihilangkan, dan sebaliknya. Pada prakteknya, proses pengeringan tidak dapat menghilangkan keseluruhan air dalam bahan pangan, karena terdapat air yg terikat sangat kuat (terutama yg terikat secara kimia) yang tidak dapat dilepaskan dengan pengeringan. Page 8 4

Mikroba hanya dapat menggunakan air yang terikat lemah oleh bahan pangan. Air yang dapat digunakan oleh bahan pangan untuk pertumbuhannya disebut air bebas (free water) Dalam proses pengeringan, air bebas mudah untuk dihilangkan. Dengan menghilangkan air bebas, maka mikroba tidak mendapatkan cukup air sehingga tidak dapat tumbuh dalam bahan pangan, demikian juga reaksi enzimatis tidak dapat terjadi bila tidak cukup air. Page 9 FLUIDIZED BED DRYER (FBD) Misal : Proses pengeringan bubuk teh Pemanasan untuk mempertahankan sifat-sifat yang telah diperoleh pada tahap oksidasi enzimatis, sehingga dihasilkan bubuk teh kering dengan kadar air yang rendah dengan sifatsifat sesuai yang diharapkan. Page 10 5

Keterangan: 1. Ducting, sebagai saluran udara menuju cyclone 2. Oscillator, untuk meratakan serta mendorong bubuk teh ke depan 3. Katup pengarah 4. Katup pemasukan udara panas 5. Cooling fan, untuk mendinginkan suhu bubuk Powerpoint teh sebelum Templates keluar Page 11 Prinsip Kerja 1. Kompor pemanas dinyalakan hingga mencapai suhu pengeringan. 2. Kipas dinyalakan untuk menghembuskan udara panas ke mesin pengering. 3. Pergerakan bubuk digerakkan dengan tekanan tinggi dari hembusan kipas. 4. Bubuk teh kering yang keluar dari mesin adalah bubuk kering yang sudah dingin. Page 12 6

Page 13 Keunggulan : Perlakuan seragam Kapasitas dapat tinggi sampai sangat tinggi Tingkat automatisasi tinggi Moving parts terbatas pemeliharaan dan sanitasi mudah Untuk konstant rate drying dapat digabungkan dg pneumatic transport pneumatic drying. Page 14 7

ENDLESS CHAIN PRESSURE (ECP) Page 15 Keterangan: 1. Termometer inlet 2. Kaca kontrol 3. Termometer outlet 4. Spider 5. Corong pemasukan bubuk 6. Corong pengeluaran bubuk Page 16 8

Prinsip Kerja 1. Kompor pemanas dan mesin dinyalakan. 2. Bubuk yang berada dalam trays kemudian dialirkan udara panas yang arahnya berlawanan dengan arah bubuk (counter flow). Trays yang membawa bubuk akan berjalan horizontal, setelah sampai di ujung penggerak, teh yang tadinya berada di atas kemudian jatuh ke bawah, begitu seterusnya hingga bubuk teh itu keluar dari pengering. 3. Ketebalan bubuk masuk pengeringan diatur agar panas dapat mencapai ke seluruh bagian bubuk sehingga pengeringan merata. Page 17 Skema arah aliran bahan dan aliran udara pada mesin pengering ECP Page 18 9

Perbedaan mesin ECP dan FBD No. Keterangan Endless Chain Pressure (ECP) Fluidized Bed Dryer (FBD) 1. Udara Tidak memerlukan tekanan udara yang tinggi Memerlukan tekanan udara yang tinggi 2. Gerak bubuk Diam (dibawa trays) Bergerak (oleh hembusan udara mengambang di atas plat berlubang) 3. Pengisian/Penggunaan - Dapat digunakan untuk mengeringkan bubuk dan badag - Biasa tidak berkesinambungan - Tiap jenis bubuk dapat dipisah - Digunakan hanya untuk bubuk - Harus berkesinambungan - Tiap jenis bubuk tidak dapat pisah 4. Lama Pengeringan 20 25 menit 15 20 menit 5. Kapasitas - Agak rendah - Tidak ditentukan oleh panjangnya mesin - Ditentukan oleh panjangnya mesin 6. Teh yang dihasilkan Masih panas Sudah dingin Page 19 No. Keterangan Endless Chain Pressure (ECP) Fluidized Bed Dryer (FBD) 1. Udara Tidak memerlukan tekanan udara yang tinggi Memerlukan tekanan udara yang tinggi 3. Gerak bubuk Diam (dibawa trays) Bergerak (oleh hembusan udara mengambang di atas plat berlubang) 4. Pengisian/Penggunaan - Dapat digunakan untuk mengeringkan bubuk dan badag - Biasa tidak berkesinambungan - Tiap jenis bubuk dapat dipisah - Digunakan hanya untuk bubuk - Harus berkesinambungan - Tiap jenis bubuk tidak dapat pisah 5. Lama Pengeringan 20 25 menit 15 20 menit 6. Kapasitas - Agak rendah - Tidak ditentukan oleh panjangnya mesin - Ditentukan oleh panjangnya mesin 7. Teh yang dihasilkan Masih panas Sudah dingin Page 20 10

Semakin tinggi kadar air maka semakin banyak air yang harus diuapkan oleh mesin pengering dan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan. Page 21 FREEZE DRYER (PENGERINGAN BEKU) Page 22 11

Definisi : Pengeringan beku Proses pengeringan dimana air dikeluarkan dari bahan dengan cara mengubah air dalam bentuk padat (es) ke bentuk gas (uap air) Page 23 Tujuan pokok freeze dryer Untuk pengawetan bahan biologis tanpa injury dengan membekukan air yang terkandung dan kemudian menghilangkan es dengan sublimasi Page 24 12

Freeze dryer diterapkan pada tiga kategori bahan hayati 1. Bahan tak hidup seperti plasma darah, serum, larutan hormon dan bahan pangan. 2. Bahan transplantasi seperti kulit, cornea, artery, tulang 3. Sel-sel hidup yang disengaja agar tetap hidup utk periode waktu lama (bakteri, yeasts, virus, jamur dsb) Page 25 Bahan hasil pertanian dan Produk pangan yg dpt dikeringkan menggunakan freeze dryer : Sayur-sayuran Buah-buahan Daging Ikan Produk yang sudah diekstrak spt kopi, teh, dsb Page 26 13

Tahapan proses freeze dryer Prefreezing, pembentukan kristal es Bahan yg akan dikeringbekukan terlebih dahulu dibekukan sampai semua cairan yg dikandung bahan tsb menjadi beku Pengeringan utama, Sublimasi kristal es dg pemanasan pd umumnya dalam vakum Pengeringan kedua Sisa-sisa lengas diuapkan pd suhu kamar pd keadaan vakum Page 27 FREEZE DRYER Page 28 14

Selama berlangsung pengeringan beku akan terbentuk lapisan kering di bagian luar lapisan beku yg dibatasi oleh permukaan sublimasi Panas dipindahkan dari permukaan bahan ke permukaan sublimasi secara konduksi melalui pori-pori pd lapisan kering utk selanjutnya dilepas ke udara Page 29 Laju pengeringan tgt pd Tahanan bahan thd transfer panas dan massa dari sublimasi Ukuran dan ketebalan bahan Perbedaan suhu Page 30 15

Keunggulan penggunaan freeze dryer : Produk akhir kering, ringan, porus, dg bentuk dan tekstur mendekati bentuk asal Lama simpan relatif panjang asalkan tidak kontak dg lengas dan O 2 Mempunyai kemampuan kembali ke sifat fisik, organoleptik dan fisiologis. Page 31 Perubahan minor yang terjadi : Protein, pati dan karbohidrat Kemungkinan degradasi oksidasi lemak Kemungkinan terjadi reaksi enzimatik dan pencoklatan Page 32 16

PENGERING VAKUM Page 33 Vacuum Belt Dryer Page 34 17

Page 35 18