B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PERTANIAN DAN PANGAN hal 1 dari 10

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PACITAN

PROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses

RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

A. Realisasi Keuangan

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Perkembangan Ekonomi Makro

Bidang Tanaman Pangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

LAPORAN REALISASI KEGIATAN dan ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAJALENGKA. dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan program

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DA TAHUN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANA

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN

Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian Kabupaten Bandung KONDISI AWAL 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LkjIP) DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN 2015

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan

PEMERINTAH KABUPATEN

DINAS PERTANIAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA. Halaman 358

FUNGSI : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat b.

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 146

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN URUSAN PILIHAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PENETAPAN KINERJA ( PK ) TAHUN 2013 (REVISI) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR

1 of 14 7/31/17, 9:07 AM

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD tahun 2014

POHON KINERJA DINAS PERTANIAN

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB. IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun

KERTAS KERJA EVALUASI KESELARASAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BESERTA INDIKATOR KINERJA SKPD

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RENCANA AKSI KENERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI RIAU I II III IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara merupakan bagian dari. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara dan merupakan unsur penunjang yang

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BATANG TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM

Rencana Umum Pengadaan

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/KU.340/2/2011 TENTANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

MEMBANGUN SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS DI NUSA TENGGARA BARAT

Rencana Kerja Dinas Pertanian dan Pangan TA.2018

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam

TABEL V.28 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

PENDAHULUAN. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA (LKJ)

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Transkripsi:

B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN Seperti tahun sebelumnya, pada tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Blitar melaksanakan 8 (delapan) urusan pilihan yaitu Urusan Kelautan dan Perikanan, Urusan Pertanian, Urusan Kehutanan, Urusan energi dan sumber daya mineral, Urusan Pariwisata, Urusan Industri, Urusan Perdagangan dan Urusan Ketransmigrasian. 1. Urusan Kelautan dan Perikanan Urusan kelautan dan perikanan pada tahun 2014 dilaksanakan Dinas Kelautan dan Perikanan. Urusan kelautan dan perikanan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 4.868.351.150 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 4.202.915.187 (86,33%). Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi dari masing-masing SKPD diuraikan sebagai berikut: a) Program dan Kegiatan 1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan Program Pengembangan Budidaya Perikanan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 3.707.650.650 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 3.299.871.630 (89,00%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pembangunan Balai Benih Ikan (DAK dan Pendamping DAK) b) Pendampingan Sertifikasi hak atas Tanah pembudidaya ikan c) Pendampingan Pelestarian dan pengembangan Program anti kemiskinan (APP) d) Pembangunan jalan produksi di kawasan minapolitan (Silpa DAK 2012 dan 2013) e) Peningkatan Produktifitas budidaya perikanan f) Pemantauan dan temu teknis pengendalian serangan penyakit pada ikan g) Optimalisasi Balai Benih Ikan (BBI) LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 209

Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Terlaksananya pembangunan Balai Benih Ikan (DAK dan Pendamping DAK) b) Terlaksananya pendampingan Sertifikasi hak atas Tanah pembudidaya ikan c) Terlaksananya pendampingan Pelestarian dan pengembangan Program anti kemiskinan (APP) d) Terlaksanaya pembangunan jalan produksi di kawasan minapolitan (Silpa DAK 2012 dan 2013) e) Terlaksananya peningkatan Produktifitas budidaya perikanan f) Terlaksananya pemantauan dan temu teknis pengendalian serangan penyakit pada ikan g) Terlaksananya optimalisasi Balai Benih Ikan (BBI) 2) Program Pengembangan Perikanan Tangkap Program Pengembangan Perikanan Tangkap mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 487.337.500 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 299.715.500 (61,50%) yang dilaksanakan melalui kegiatan : a) Optimalisasi SDM dan kelembagaan kelompok kelautan dan perikanan b) Pendataan dan pelaporan produksi perikanan, tangkap dan potensi pesisir dan PUD c) Pengembangan dan Peningkatan produksi Sumberdaya perairan umum darata (DAK dan pendampingan DAK) Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Terlaksananya optimalisasi SDM dan kelembagaan kelompok kelautan dan perikanan b) Terlaksananya pendataan dan pelaporan produksi perikanan, tangkap dan potensi pesisir dan PUD LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 210

c) Terlaksananya pengembangan dan peningkatan produksi sumberdaya perairan umum darat (DAK dan pendampingan DAK) 3) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 210.258.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 206,752,131 (98,83%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Introduksi dan promosi hasil perikanan b) pameran kontes ikan hias c) Optimalisasi Sub Raiser Ikan Hias d) Pendampingan pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP) Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Terlaksananya introduksi dan promosi hasil perikanan b) Terlaksananya pameran kontes ikan hias c) Terlaksananya optimalisasi Sub Raiser Ikan Hias d) Terlaksananya pendampingan pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP) 4) Program Pengelolaan Sumberdaya Laut Pesisir dan pulaupulau kecil Program Pengelolaan Sumberdaya Laut Pesisir dan pulau-pulau kecil mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 86.000.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 28.546.950 (33,19%) yang dilaksanakan melalui kegiatan Inventarisasi kawasan kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Blitar. b) Capaian Kinerja Capaian Kinerja urusan kelautan dan perikanan dalam RPJMD Kabupaten Blitar 2011-2016 diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 211

Tabel 4.49 Capaian Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan 2014 No Indikator Target Capaian 1 Ketersediaan fasilitas pelayanan pemasaran TPI 2 buah 1 buah 2 Peningkatan sarana pemasaran bergerak 1 buah 4 buah 3 Peningkatan pengadaan peralatan penstabil mutu ikan 7 unit 8 unit 4 Peningkatan kualitas ikan yang dipasarkan 80% 70% 5 Peningkatan sarana pengolahan ikan - 1 unit 6 Peningkatan jumlah produk olahan ikan 10 10 7 Meningkatnya jumlah kapal yang ada di kolam labuh 60 kapal 36 kapal Bertambahnya jumlah produksi 8 perikanan tangkap perairan 10 11 umum daratan Jumlah laporan pendataan 9 perikanan tangkap, potensi pesisir dan perairan umum daratan 1 1 10 Fungsional PPI Tambakrejo 1 1 11 % capaian pendataan potensi kelautan 15% - 12 % peningkatan produksi: - Nila (benih) 15 15,8 - Gurami (benih) 20 15 - Lele (benih) 20 21 13 % peningkatan produksi: - Nila 15 14 - Gurami 10 10 - Lele 25 24 - Koi 15 36 14 % peningkatan produksi ikan di Kawasan Minapolitan: - Koi 15 27 - Gurami 15 15 - Lele 15 20 - Nila 15 15 Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan, 2015 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 212

Potensi perikanan di Kabupaten Blitar terdiri dari perikanan tangkap, perikanan budidaya konsumsi, dan budidaya ikan hias. Untuk ikan hias sudah tidak diragukan lagi bahwa Kabupaten Blitar merupakan pusat budidaya ikan koi yang sudah sangat terkenal sehingga hasil budidayanya pun telah menjadi komoditi ekspor. Produksi ikan koi di Kabupaten Blitar pun meningkat 13,06% dari tahun 2013. Perkembangan produksi ikan koi dan ikan hias lainnya disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.50 Perkembangan Produksi Ikan Hias Tahun 2013-2014 No Jenis Ikan Produksi (Ekor) 2013 2014 1 Koi 200.800.000 227.040.000 2 Gapi 857.000 1.237.000 3 Oskar 796.000 1.110.000 4 Barbir 224.000 358.000 5 Cupang 359.000 350.000 6 Plati 255.000 296.000 7 Akara 179.000 285.000 8 Moli 401.000 186.000 9 Rainbow 93.000 103.000 10 Lalia 92.000 100.000 11 Manvis 223.000 99.000 12 Koki 26.000 57.000 13 Ikan Hias Lain 2.252.000 2.047.000 Jumlah 206.557.000 233.268.000 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan, 2015 Secara umum produksi ikan hias di Kabupaten Blitar mengalami peningkatan sebesar 11,45%. Sebagian besar mengalami peningkatan produksi, hanya beberapa jenis ikan hias mengalami penurunan produksi seperti Moli dan Manvis. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 213

Selain Ikan Koi, perikanan budidaya konsumsi juga menjadi primadona di Kabupaten Blitar dengan beberapa unggulan seperti nila, gurami dan lele. Produksi perikanan budidaya ini mengalami fluktuasi jumlah produksi di masing-masing jenis ikan yang disebabkan oleh beberapa hal seperti faktor alam, penyakit ikan, dan lain-lain. Perkembangan produksi perikanan budidaya konsumsi tahun 2014 disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.51 Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya Tahun 2012 2014 No Jenis Ikan Volume (Ton) 2012 2013 2014 1. Nila 5.709,1 6.044,4 2.941,4 2. Gurami 88,6 1.208,5 2.501,5 3. Lele 1.444,8 1.619 376,7 4. Mas 44,4 34,8 20,8 5. Tawes 12,2 10,9 4,4 6. Mujair 13,6 11,9 3,9 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan, 2015 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa produksi tertinggi adalah ikan Nila, disusul oleh Gurami dan Lele. Pada tahun 2014, produksi Lele dan Nila mengalami penurunan yang cukup signifikan, karena petani beralih pada pengembangan Gurami karena permintaan yang lebih besar, sehingga produksi Gurami pada tahun 2014 meningkat. Kabupaten Blitar juga memiliki potensi perikanan laut, meskipun produksinya tidak sebanyak kota-kota atau kabupatenkabupaten di pesisir utara, karena Kabupaten Blitar terletak di pesisir Samudra Indonesia yang ombaknya cukup besar. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 214

Tabel 4.52 Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap Laut Tahun 2013 2014 No Jenis Ikan Produksi (Ton) 2013 2014 1 Cakalang 45.664 14.676 2 Selar 14.589 5.408 3 Kembung 1.067 12.377 4 Lemuru 21.107 181.135 5 Tongkol 699.455 471.547 6 Kerapu 5.620 414 7 Kuwe 968 1,721 8 Tengiri 15.876 5.825 9 Kakap Merah 21.618 3.938 10 Hiu 47 12.081 11 Layang 684.716 200.374 12 Lemadang - 388 13 Gurita 11.892 13.688 14 Udang Barong 11.215 9.916 15 Cendro 2.045 529 16 Pari 1.164 6.198 17 Bawal Putih - - 18 Alu-Alu - - 19 Madidihang - 8.583 20 Cumi-cumi 170.000-21 Ikan Lain - 38.210 22 Rumput Laut - 76.607 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan, 2015 Perikanan laut sangatlah tergantung pada musim dan cuaca, sehingga tidak dapat dipastikan jumlah produksinya. Selain ikan, juga dihasilkan rumput laut, walaupun rumput laut ini bukan hasil budidaya namun produksinya cukup besar. Terdapat tiga jenis rumput laut yang berkembang di pesisir Kabupaten Blitar, tetapi hanya satu jenis yang dipasarkan secara komersial yaitu dikirimkan ke industri di luar kota (Gresik). LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 215

c) Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang dihadapi oleh urusan kelautan dan perikanan adalah : 1) Mutu induk gurame yang kurang baik, banyak terjadi inbreeding sehingga kwalitas benih menurun 2) Sulit mengubah kebiasaan nelayan untuk dapat meningkatkan kualitas ikan yang dipasarkan Solusi yang dapat dilakukan adalah : 1) Memperbaiki kualitas induk gurame 2) Sosialisasi dan kelompok percontohan 2. Urusan Pertanian Urusan pertanian pada tahun 2014 dilaksanakan oleh beberapa SKPD yaitu: (a) Dinas Pertanian; (b) Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K); (c) Dinas Kehutanan dan Perkebunan; dan (d) Dinas Peternakan. Secara keseluruhan urusan pertanian mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 18.499.626.900 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 15.975.594.073 (86,36%). Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi dari masing-masing SKPD diuraikan sebagai berikut: a. Dinas Pertanian Dinas Pertanian melaksanakan urusan pertanian dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.658.758.500 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 3.327.376.737 (90,94%). Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi diuraikan sebagai berikut: 1) Program dan Kegiatan a) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 48.000.000 dan dapat direalisasikan LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 216

sebesar Rp. 43.275.000 (90,16%) yang dilaksanakan melalui kegiatan Pendamping Anti poverty Program (APP) Pertanian dengan Terlaksananya pendampingan Kegiatan APP Provinsidengan bantuan 45 buah handsprayer. b) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 118.120.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 115.797.000 (98,03%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah b) Gelar potensi produk unggulan pertanian/perkebunan Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Partisipasi Gelar GAP Hortikultura tingkat Provinsi di Malang 1 kegiatan b) Terselenggaranya Gelar Potensi Unggulan Pertanian Kab. Blitar di Kantor Dinas Pertanian 1 kegiatan c) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 2.238.417.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 2.021.032.000 (90,29%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pengadaan sarana & prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna b) Teknologi Pengembangan Perbenihan c) Pengelolaan Laboratorium Pertanian LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 217

Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Pemberian bantuan sarana teknologi tepat guna ke kelompok tani dan pengadaan alat untuk aset sebanyak 11 Handtractor, 4 pompa air, 2 kultivator, 50 Ph meter, 1 Power Threser,1 kendaraan roda 3 dan aset 1 combine harvester. b) Diklat teknologi perbanyakan tanaman alpukat untuk penangkar benih hortikultura beserta Orientasi Petugas dan Penangkar Hortikultura ke Jawa Tengah terhadap 3 klp penangkar c) Pengadaan peralatan pengukur unsur untuk Laboratorium Pertanian sebanyak alat penguji unsur NPK, lemari asam beserta diklat teknik pengoperasiannya d) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 535.951.500 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 519.786.500 (96,98%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pendampingan SLPTT Padi, Jagung dan Kedelai b) Pengembangan agribisnis tanaman sayuran dan tanaman hias c) Pengembangan agribisnis tanaman buah-buahan dan biofarmaka d) Pemberdayaan Penangkar Benih Tanaman Pangan e) Pengembangan Budidaya Kacang-kacangan f) Pendaftaran Varietas Komoditas Hortikultura Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Pendampingan operasional pelaksanaan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT : Padi 11.255 Ha di 461 Klp, Jagung 1.000 Ha di 40 Klp) b) Pengembangan budidaya tanaman hias Phylodendron kepada 1 kelompok tani LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 218

c) Tersalurnya bantuan sarana bibit, pupuk dan alat pertanian untuk budidaya tanaman melon kepada 5 Klp tani d) Terlaksananya Pembinaan dan Studi Banding Klp Penangkar Benih Padi kepada 4 kelompok penangkar e) Demplot budidaya kacang tanah varietas unggul sebanyak 12 hektar f) Pendaftaran dan sertivikasi Varietas Unggul Lokal (1 komoditi Nanas) 2) Capaian Kinerja Pada Tahun 2014 Kabupaten Blitar telah mendapatkan penghargaan atas beberapa prestasi di bidang pertanian, diantaranya Juara I Lomba Buah Unggul di Tingkat Nasional dengan komoditi unggulan Alpukat Si Jago dari Kecamatan Ponggok. Capaian Kinerja urusan pertanian sub sektor pertanian dalam RPJMD Kabupaten Blitar 2011-2016 diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut: Tabel 4.53 Capaian Kinerja Urusan Pertanian (Sub Sektor Pertanian) 2014 No Indikator Target Capaian 1 Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal/pertanian a. % peningkatan hasil agribisnis/produksi: - Padi : 276.247 ton 299.019 ton 329.798 ton - Jagung : 458.526 ton 496.323 ton 507.025 ton - Kedele : 11.128 ton 12.045 ton 13.490 ton - Cabe : 11.771 ton 12.741 ton 20.327 ton - Kentang : 180 ton 219 ton 853 ton - Durian : 874 ton 946 ton 3.662 ton - Manggis : 703 ton 761 ton 527 ton - Nanas : 3.087 ton 3.341 ton 16.019 ton LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 219

No Indikator Target Capaian 2 - Belimbing : 2.072 ton 2.243 ton 7.657 ton - Pisang : 21.641 ton 23.425 ton 40.368 ton b. Penyediaan dan pengembangan bibit unggul tan. Pangan dan hortikultura c. Peningkatan dukungan infrastruktur pertanian - 1. peningkatan jumlah jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani : 35,4 km - Peningkatan panjang jalan usaha tani : 8,2 km - 4. Penambahan jumlah embung 3 unit - penambahan jumlah gedung BPP : 6 unit - Peningkatan kawasan percontohan komoditi : 1 komoditas - Peningkatan standar mutu produk : 3 komoditas - Peningkatan pemasaran produk komoditi (Promosi) : 3 komoditas 3 komoditas 4 komoditas (padi, jagung, melon, Phylodendron) 9,2 km 10,1 km 8,5 km 20,2 km 6 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 komoditas 2 komoditas 2 komoditas 1 komoditas (kacang tanah) 2 komoditas (nanas dan Alpukat) 2 komoditas (nanas dan melon) Meningkatnya daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal a. % Peningkatan petani yang mendapat pelatihan teknologi / Sekolah Lapang : 772 kelompok tani ( 5 %) b. % Peningkatan Alsintan yang dihibahkan kepada 938 kelp tani 36 unit SLPTT : Padi 11.255 Ha di 461 Klp, Jagung 1.000 Ha di 40 Klp 11 Handtractor, 4 pompa air, 2 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 220

No Indikator Target Capaian kelompok tani : 2.029 unit (5 %) Sumber : Dinas Pertanian, 2015 kultivator, 50 Ph meter, 1 Power Threser, 1 kendaraan roda 3 dan aset 1 combine harvester. Jumlah total 73 Alsintan Pertanian merupakan penyokong utama bagi perekonomian Kabupaten Blitar, dengan kontribusi sebesar 43,86% pada PDRB Kabupaten Blitar. Kontribusi terbesar di sektor pertanian adalah dari sub sektor tanaman bahan makanan yaitu sebesar 18,39%. Produksi sub sektor tanaman bahan makanan juga mengalami pertumbuhan jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar 4,87%. Sebagai sektor basis, sektor pertanian di Kabupaten Blitar didukung oleh ketersediaan lahan yang cukup luas yang digunakan sebagai lahan pertanian. Luas lahan pertanian di Kabupaten Blitar mencapai 71,61% dari keseluruhan luas Kabupaten Blitar yang seluas 158.879 Ha. Lahan pertanian terbagi menjadi dua yaitu lahan sawah dan lahan pertanian non sawah. Lahan pertanian non sawah sebagian besar merupakan tegal/kebun, selain itu juga dimanfaatkan untuk ladang/huma, perkebunan, hutan rakyat, padang penggembalaan, tambak/kolam/empang, dan hutan negara. Luasan untuk masing-masing jenis lahan tergambar pada gambar berikut ini: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 221

Gambar 4.3 Penggunaan Lahan di Kabupaten Blitar (Ha) Sawah 20% Non Pertanian 28% Non Sawah 52% Sumber : Dinas Pertanian, 2015 (diolah) Lahan sawah di kabupaten Blitar terbagi menjadi 3 jenis lahan, yaitu sawah irigasi, sawah tadah hujan dan sawah pasang surut. Sawah dengan irigasi merupakan jenis sawah yang terbanyak di Kabupaten Blitar yaitu seluas 28.045 Ha. Sedangkan luas lahan sawah tadah hujan dan pasang surut masing-masing adalah 3.361 Ha dan 287 Ha. Adapun lahan non sawah terbagi dalam beberapa jenis lahan sebagai berikut : Tabel 4.54 Penggunaan lahan Non Sawah di Kabupaten Blitar (dalam Hektar Bilangan Bulat) No Penggunaan Lahan Luas 1 LahanBukanSawah a. Tegal/kebun 44.947 b. Ladang/Huma 1.792 c. Perkebunan 13.721 d. Ditanamipohon/hutanrakyat 4.777 e. Padang penggembalaan/padangrumput 18 f. Sementaratidakdiusahakan 124 g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara dll) 16.710 2 LahanBukanPertanian (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai, dll) 45.097 Jumlah 127.174 Sumber : BPS dan Dinas Pertanian Kab. Blitar Tahun 2015 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 222

Lahan seluas 124 Ha yang tidak diusahakan saat ini tidak digunakan sebagai lahan pertanian, namun sementara oleh masyarakat dieksplorasi untuk tambang pasir besi. Suatu saat nanti masih memungkinkan untuk kembali dikembangkan sebagai lahan pertanian. Dengan modal dasar luas lahan pertanian yang lebih dari 70% dari luas keseluruhan Kabupaten Blitar serta kesuburan tanahnya, maka tidak mengherankan jika sektor pertanian merupakan kontributor tertinggi pada PDRB Kabupaten Blitar dengan produk tanaman pangan, sayur dan buah. Berikut gambaran produksi tanaman pangan, sayur dan buah-buahan di Kabupaten Blitar dari tahun ke tahun : a. Tanaman Pangan Utama Tabel 4.55 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan Utama (Ton) KOMODITI TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 Padi 308.256 318.154 329.798 Jagung 298.183 287.195 307.769 Kedelai 12.577 12.786 13.490 Kacang Tanah 6.614 5.096 5.219 Ubi Kayu 115.407 97.008 91.955 Ubi Jalar 1.663 711 3.742 Sumber : Dinas Pertanian Kab. Blitar Tahun 2015 Bila dilihat perkembangannya, produksi pertanian tanaman pangan padi pada tahun 2014 naik jika dibandingkan 2013 sebesar 3,66% hal ini memberi indikator bahwa program peningkatan ketahanan pangan melalui Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT)di Kabupaten Blitar pada tahun 2014 berhasil mendongkrak produktivitas. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 223

Jagung mengalami kenaikan produksi sebesar 7,19% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut karena naiknya produktivitas sebagai indikator keberhasilan Program SLPTT, juga kenaikan luas tanam sebesar 4.954 ha dibandingkan tahun 2013 yang terjadi pada areal non sawah atau hutan terutama di daerah Bakung dan Wates. Komoditi lain yang mengalami peningkatan dibanding tahun 2014 adalah kedelai sebesar 5,50%. Keadaan tersebut didukung Program SLPTT, harga kedelai yang stabil sehingga petani bersemangat dalam budidaya kedelai yang menghasilkan produktivitas yang lebih baik dari pada tahun 2013. Komoditi pada tahun 2014 yang mulai berkembang kembali adalah kacang tanah dan ubi jalar. Hal tersebut disebabkan diperkenalkannya bibit unggul kedua tanaman tersebut lewat kegiatan demo plot. b. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan Semusim Luas panen, rata-rata produksi tanaman sayuran dan buah semusim di Kabupaten Blitar pada tahun 2014 disajikan pada tabel 5 sebagai berikut: No 1. 2. 3. 4. 5. Tabel 4.56 Rata-rata Produksi Sayuran dan Buah Semusim Uraian Kubis KacangPanjang Cabe Besar Cabe Kecil Tomat Rata-rata Produksi (Ku/Ha) 223,70 143,29 129,17 62,38 149,42 2013 2014 Rata-rata Produksi Produksi (Kuintal) (Ku/Ha) 16.554 40.409 155.515 260.819 18.976 278,43 174,83 186,84 55,42 200,30 Produksi (Kuintal) 21.996 63.287 203.277 346.466 45.067 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 224

No 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Uraian Terung Buncis Ketimun Bayam Jamur Melon Semangka Kentang Bawang Merah Rata-rata Produksi (Ku/Ha) 217,63 129,04 184,15 29,50 5,96 kg/m 2 253,59 205,16 183,33 138,00 Sumber : Dinas Pertanian Kab. Blitar, 2015 2013 2014 Rata-rata Produksi Produksi (Kuintal) (Ku/Ha) 26.551 7.226 23.940 118 3.278 kg 42.350 30.569 5.500 138 258,28 112,08 184,50 43,23 2,81 kg/m 2 322,01 207,77 243,74 94,83 Produksi (Kuintal) 41.842 8.070 34.132 562 7.031 kg 37.997 19.115 8.531 569 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa produksicabe kecildan cabe besar tahun 2014 produksinya lebih tinggi dibandingkan tahun 2013. Hal ini disebabkan tingginya harga cabe kecildan besar membuat petani lebih semangat menanam,disamping itu terdapat kegiatan pengembangan cabe besar dan kecil dari Dinas Pertanian untuk lebih meningkatkan produktivitas per hektarnya. Sentra cabe kecil di Kecamatan Binangun, Wates dan Kademangan sedangkan cabe besardi Kecamatan Wonotirto dan Panggungrejo. Sedangkan komoditas lainnnya hanya terjadi sedikit penurunan atau kenaikan dan cenderung stabil produksinya sehingga masih dapat memenuhi kebutuhan sayuran di Kabupaten Blitar. c. Produksi Tanaman Buah-Buahan Tahunan Produksi buah-buahan tahunan seperti alpukat, rambutan, manggis, dan lain-lain sepanjang tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini : LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 225

Tabel 4.57 Produksi Tanaman Buah-Buahan Tahunan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Alpukat Uraian Belimbing Jeruk Siam Manggis Nanas Pepaya Pisang Rambutan Salak Melinjo Durian Duku/langsap Petai Rata-rata Produksi (Kg/phn) 21,06 16,82 19,37 61,69 0,79 kg/* 11,44 14,57 kg/* 61,48 16,54 kg/* 19,22 44,74 27,69 30,65 2013 2014 Rata-rata Produksi Produksi (Kuintal) (Kg/phn) 19.983 52.379 11.036 15.393 132.296 31.242 182.048 77.667 28.984 32.120 19.452 4.049 13.625 Sumber : Dinas Pertanian Kab. Blitar, Tahun 2015 * = rumpun 41,83 22,44 20,64 29,73 1,00 kg/* 27,24 30,85 kg/* 133,22 23,82 kg/* 16,03 65,12 65,59 61,94 Produksi (Kuintal) 41.423 76.567 11.851 5.271 160.199 79.033 343.678 291.179 16.787 14.280 36.616 16.910 11.411 Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa unggulan Kabupaten Blitar yaitu produksi nanas tahun 2014 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2013 karena kembali stabilnya harga nanas dan terdapat pengembangan kawasan nanas yang dulu hanya di kecamatan ponggok berkembang di kecamatan Nglegok dan Gandusari. Unggulan lain Kabupaten Blitar adalah alpukat, mengalami peningkatan produksi signifikan dibandingkan 2013 mencapai 112%. Hal ini terutama karena pembinaan dari petugas pertanian dan kegiatan dari Dinas Pertanian pada pengembangan alpukat Varietas Si Jago dari Ponggok. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 226

Komoditas lain yang dikembangkan Dinas Pertanian sehingga produksinya lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 adalah durian.hal tersebut karena adanya pembinaan dan Kegiatan Pengembangan Agribisnis Durian Varietas unggul lokal yaitu durian Badugol dari kecamatan Talun yang mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi dibandingkan durian lain. Sedangkan produksi tertinggi pada pisang yang mengalami peningkatan dibanding tahun 2013 karena harga bagus sehingga budidaya lebih intensif. b. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) BP4K melaksanakan urusan pertanian dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.635.420.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 5.403.206.160 (95,88%). Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi diuraikan sebagai berikut: 1) Program dan Kegiatan a) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 213.527.500 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 211.828.500 (99,20%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik b) Monitoring Evaluasi Penyusunan RDKK c) Pelatihan Teknologi Pengendalian OPT Tanaman Lombok Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Terlaksananya Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik kepada 1 kelompok Tani LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 227

b) Terlaksananya pendampingan penyusunan RDKK bagi kel. Tani di 22 Kecamatan c) Terlaksananya pelatihan bagi petani tentang pengendalian hama dan penyakit tanaman terpadu sebanyak 220 petani b) Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 196.367.500 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 195.518.500 (99,57%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pelatihan Management Pemasaran b) Pelatihan Pemasaran Hasil Pertanian Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Terlaksananya pelatihan manajemen pemasaran bagi petani sebanyak 110 peserta b) Terlaksananya pelatihan pemasaran hasil selama 4 hari c) Program Peningkatan Penerapan Teknologi pertanian/perkebunan Program Peningkatan Penerapan Teknologi pertanian/perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 485.675.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 483.251.750 (99,50%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi pertanian/perkebunan tepat guna b) Penyebarluasan Informasi Teknologi melalui media cetak dan Elektronik c) Penerapan teknologi Pengolahan Limbah pertanian/ Perkebunan d) Dem Farm Usaha Tani Terpadu e) Pelatihan Teknologi Terapan Tanaman Padi Sistem SRI LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 228

Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Terlaksananya praktek pengoperasian teknologi tepat guna 1 lokasi b) Tersebarnya Informasi Teknologi Pertanian di Kab. Blitar melalui : siaran radio dan TV, sebanyak 24 kali ; 8 kali c) Terlaksananya pelatihan pengolahan limbah kakao bagi petani kakao di 1 lokasi d) Terlaksananya Dem Farm usaha tani terpadu dengan pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan kambing di 4 lokasi e) Pelatihan Teknologi Terapan Tanaman Padi Sistem SRI selama 6 hari d) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 2.108.726.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 2.009.345.175 (95,29%) yang dilaksanakan melalui kegiatan : a) SLPT Organik b) Intensifikasi Lahan Pekarangan dan Lahan Kering untuk Pengembangan Komoditas Kakao c) Pelatihan Alat Pengolah Tanah dengan Mekanisasi d) Peningkatan Kualitas Bahan Baku melalui penguatan kelembagaan kelompok Petani Tembakau dengan melaksanakan Pelatihan pelatihan (DBHCHT) e) Peningkatan Kualitas Bahan Baku melalui Bantuan Sarana dan Prasarana Panen dan Pasca Panen (DBHCHT) f) Penguatan Ekonomi Masyarakat untuk Mendorong Ekonomi Daerah Melalui Bantuan Sarana Prasarana SLPTT Tembakau dan Dem Pengembangan Area Tembakau (DBHCHT) Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah : a) Terlaksananya budidaya tanaman cabai secara organik di 1 Lokasi LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 229

b) Intensifikasi Lahan Pekarangan dan Lahan Kering dengan Pengembangan Komoditas Kakao seluas 10.000 batang/20 Ha c) Terlaksananya pelatihan dan pemberian bantuan Hibah Handstraktor,Gerobak, Sumur bor beserta perlengkapannya ( 6 kelompok) d) Terlaksananya Kegiatan SLPTT Tembakau, Dem Pengembangan Area Tembakau, Pelatihan Penanganan Panen adan pasca panen tembakau, pelatihan Pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati serta pelatihan penguatan kelembagaan Kel. tani tembakau sebanyak 12 kel tani sub tembakau e) Terlaksananya SLPTT Tembakau,Dem pengembangan area tembakau dan pelatihan penanganan panen dan pasca panen tembakau sebanyak 10 kelompok f) Terlaksananya SLPTT tembakau, Dem Pengembangan area tembakau, dan pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati kepada sebanyak 10 kel petani tembakau e) Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Pemberdayaan Penyuluh Pertanian mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 673.803.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 631.614.800 (94,16%) yang dilaksanakan melalui kegiatan : a) Penyusunan Program dan Programa Penyuluhan b) Penilaian Teladan Tingkat Kabupaten c) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Penyuluh Pertanian d) Pemanfaatan Lahan BP3K sebagai BP3K Model e) Pelatihan Strategi Identifikasi dan Pemetaan Produk Unggulan Kecamatan f) Pelatihan Strategi dan Pengembangan Penyuluhan di Era Globalisasi LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 230

Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah : a) Terlaksananya penyusunan programa penyuluhan tingkat kecamatan serta program penyuluhan tingkat kabupaten sebanyak 190 orang b) Terlaksananya penilaian teladan PPL PNS, THL, PS dan Kel.Tani tingkat kabupaten sebanyak 12 orang c) Terlaksananya pelatihan peningkatan kualitas SDM Penyuluh dan THL TB PP selama 6 hari d) Terciptanya BP3K Model di wilayah Kabupaten Blitar (1 unit BP3K) e) Terlaksananya pelatihan strategi identifikasi dan pemetaan produk unggulan kecamatan sebanyak 175 peserta f) Terlaksananya pelatihan strategi dan pengembangan penyuluhan di era globalisasi sebanyak 175 peserta f) Pemberdayaan Masyarakat Tani Urusan Pemberdayaan Masyarakat Tani mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 587.379.500 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 583.534.300 (99,35%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani b) PENAS Tani c) Pelatihan Pengolahan Diversifikasi Pangan bagi Kelompok Wanita Tani d) Pelatihan Pengolahan Produk Pertanian/Perkebunan bernilai tambah e) Pelatihan Peningkatan Kualitas Mutu Hasil Pertanian Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Terlaksananya pelatihan bagi wanita tani dalam rangka pemberdayaan kelompok wanita tani sebanyak 176 peserta b) Terkirimnya peserta untuk mengikuti PENAS Tani sebanyak 15 orang LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 231

c) Terlaksananya pelatihan pengolahan diversifikasi pangan bagi kelompok wanita tani sebanyak 176 wanita tani d) Terlaksananya pelatihan pengolahan produk pertanian bernilai tambah selama 4 hari e) Terlaksananya pelatihan peningkatan kualitas mutu hasil pertanian selama 6 hari 2) Capaian Kinerja Pada Tahun 2014 Kabupaten Blitar mendapatkan penghargaan atas prestasi diantaranya sebagai Penyuluh Pertanian Teladan Tingkat Nasional. Capaian Kinerja urusan pertanian yang dilaksanakan oleh BP4K dalam RPJMD Kabupaten Blitar 2011-2016 diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut: Tabel 4.58 Capaian Kinerja Urusan Pertanian (Penyuluh Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan) Tahun 2014 No Indikator Target Capaian 1 2 Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal/ pertanian a. Peningkatan penyebaran 24 jam Talk informasi penyuluhan 32 jam show, 8 jam melalui ekspos TV b. Pelayanan informasi penyuluhan melalui 17 BPP 17 BPP teknologi cyber-extension c. Jumlah LKMA yang terbentuk 60 LKMA 60 LKMA Meningkatnya daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal a. Penumbuhan penyuluh swadaya 58 orang 58 orang b. Pembinaan pada P4S 29 P4S 29 P4S c. Jumlah kelompok tani yang 1807 kel tani 1807 kel tani LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 232

No Indikator Target Capaian mendapatkan pelatihan d. Pendampingan bagi kelompok tani dalam rangka kemitraan antara kelompok tani dengan pengusaha e. Pembangunan BPP Kecamatan 3 Penumbuhan dan Pengembangan POSLUHDES Sumber : BP4K, 2015 1807 kel tani 1807 kel tani 14 unit 1 BPP 5 Unit 5 Unit c. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan melaksanakan Urusan Pertanian khususnya sub sektor Perkebunan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.317.048.400 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 2.999.334.912 (69,48%). Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi diuraikan sebagai berikut: 1) Program dan Kegiatan a) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 84.665.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 81.706.450 (88,44%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Sekolah Lapang Pengoahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Komoditas Kakao b) Bimbingan Teknis Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Kakao Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut: a) Terlaksananya SL-PPHP Kakao 1 Kelompok b) Terlaksananya bintek pengendalian OPT Kakao 3 Kelompok LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 233

b) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 11.900.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 6.480.000 (54,45%) yang dilaksanakan melalui kegiatan Promosi dan pengembangan Pemasaran Produk Perkebunan dengan Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah terlaksananya promosi produk perkebunan sebanyak 2 komoditi. c) Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 181.340.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 81.045.687 (44,69%) yang dilaksanakan melalui kegiatan : a) Operasional Pendapatan Kebun Dinas b) Pengembangan Tanaman Kenanga c) Demplot Intensifikasi Tanaman Kopi Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut: a) Terlaksananya pemeliharaan kebun Dinas b) Tersedianya bibit tanaman kenanga sebanyak 5.000 batang dan Tersedianya pupuk kompos sebanyak 5.000 Kg. c) Terlaksanya pelatihan petani kopi ke 75 orang d) Program peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 608.015.500 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 495.078.250 (81,43%) yang dilaksanakan melalui kegiatan : a) Penguatan Kelembagaan Kelompok Petani Tembakau Melalui Bimbingan Teknis Pengamatan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tembakau (OPT) Tembakau LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 234

b) Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Melalui Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu Tembakau c) Penanganan Panen dan Pasca Bahan Baku Melalui Pemberian Bantuan Peralatan Pasca Panen d) Pelatihan Penanganan Panen dan Pasca Panen Bahan Baku e) Standarisasi Kualitas Bahan Baku Melalui Pemberian Bantuan Bibit Tembakau f) Penguatan Kelembagaan kelompok Tani Tembakau Melalui Peningkatan SDM di Bidang Penerapan Teknologi Sarana Prasarana Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut: a) Terlaksananya bimtek pengamatan dan pengendalian OPT di Kab.Blitar kepda 120 orang b) Terlaksananya sekolah lapangan PHT Tembakau pada 4 kelompok c) Terlaksananya pengadaan peralatan pasca panen Tembakau sebanyak 433 buah d) Terlaksananya pelatihan panen dan pasca panen Tembakau 2 kelompok e) Tersedianya bibit tanaman Tembakau sebanyak 187.500 Batang f) Terlaksananya pelatihan petani Tembakau kepada 50 orang e) Program Pembinaan Lingkungan Sosial Program Pembinaan Lingkungan Sosial mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 391.984.500 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 270062500 (68,90%) yang dilaksanakan melalui kegiatan : a) Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau Melalui Bantuan Sarana Prasarana Prouksi LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 235

b) Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau Melalui Bantuan Handsprayer dan Pompa Air Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut: a) Terlaksananya pengadaan sarana produksi hand traktor 2 unit, pompa air 4 unit, cultivator 6 unit (12 Unit) b) Terlaksananya pengadaan handsprayer 92 buah dan pompa air 11 buah (103 buah) 2) Capaian Kinerja Capaian Kinerja urusan pertanian sub sektor perkebunan dalam RPJMD Kabupaten Blitar 2011-2016 diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut: Tabel 4.59 Capaian Kinerja Urusan Pertanian (Sub Sektor Perkebunan) Tahun 2014 No Indikator Target Capaian 1 Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal/pertanian a. Jumlah petani agribisnis 5.682 5.992 b. % peningkatan hasil agribisnis c. % Peningkatan produktivitas tanaman 9,50 10,60 agribisnis d. % peningkatan penyediaan bibit unggul tanaman 11,67 12,95 perkebunan e. % tanaman perkebunan yang terserang hama dan penyakit 8,60 8,25 f. % capaian program pengendalian hama dan penyakit tanaman perkebunan 75,68 77,76 g. % penurunan tanaman perkebunan yang terserang hama penyakit 8,6 7,9 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 236

No Indikator Target Capaian h. % capaian program ekstensifikasi perkebunan 90,35 90,85 i. % peningkatan jumlah petani yang melakukan 5,45 6,09 ekstensifikasi perkebunan j. % capaian program intensifikasi perkebunan 88,50 88,75 k. % peningkatan jumlah petani yang melakukan 11,50 12 intensifikasi perkebunan l. % jumlah petani komoditi perkebunan yang melakukan diversifikasi 89,90 90 m. % capaian optimalisasi pengembangan sumber daya, sarana dan prasarana 75 76,23 perkebunan n. % peningkatan penanganan pasca panen 22,63 23 o. % peningkatan standar mutu produk 15,31 16,50 p. % Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna yang 9,98 9,90 ramah lingkungan q. % Peningkatan pemasaran produk komoditi 13,75 14 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2015 menghasilkan Perkebunan Kabupaten Blitar mengahsilkan beberapa jenis tanaman produksi seperti tebu, tembakau, kenanga, cengkeh, kopi, dll. Berikut ini disajikan data luas areal lahan serta hasil produksi perkebunan rakyat selama tahun 2013-2014, yaitu : LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 237

Tabel 4.60 Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Kabupaten Blitar Tahun 2013 2014 NO. JENIS TANAMAN I. TANAMAN SEMUSIM LUAS AREAL (Ha) TAHUN 2013 TAHUN 2014 PRODUKSI (Ton) LUAS AREAL (Ha) PRODUKSI (Ton) 1. Tebu 6.825,00 539.857,50 6.850,00 544.575,00 2. Tembakau Lokal 400,00 260,00 475,00 588,00 3. Tembakau Virginia 91,00 124,12 42,00 67,55 4. Tembakau Somphoris 320,00 224,00 225,00 247,50 II. TANAMANTAHUNAN 1. Kenanga 513,00 2.515,50 565,00 2.632,00 2. Cengkeh 1.926,40 678,50 2.126,40 748,49 3. Kopi 2.252,00 1.238,60 2.364,60 1.300,53 4. Kakao 4.006,10 1.450,00 4.076,00 1.834,20 5. Kelapa 17.840,00 22.040,50 17.929,00 22.253,10 JUMLAH 34.173,50 568.388,72 34.653,00 574.246,37 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2015 Tabel diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan atau perkembangan produksi tanaman perkebunan relatif konstan, karena peningkatan dan penurunan produksi masing-masing komoditi tidak terlalu signifikan rata-rata pertumbuhan adalah 1,03%. d. Dinas Peternakan Dinas Peternakan melaksanakan urusan pertanian khususnya sub sektor peternakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.888.400.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 4245676264 (86,85%). Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja, serta permasalahan dan solusi diuraikan sebagai berikut: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 238

1) Program dan Kegiatan a) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 302.225.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 297.072.040 (98,29%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak b) Monitoring, evaluasi, pelaporan dan pemantauan Hewan Qurban Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) Tersedianya sarana pencegahan dan pemberantasan penyakit menular ternak sebanyak 8 kali sosialisasi, pelayanan kesehatan 562 ekor b) Tersedianya sarana pengawasan pemantauan hewan qurban di 248 lokasi (9636 ekor) b) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 1.233.757.800 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 1.184.787.500 (96,03%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat b) Pengembangan Agribisnis Peternakan (PIK) c) Sosialisasi, Monitoring, Pengawasan Peredaran dan Penggunaan Obat Hewan d) Sosialisasi Kredit dan Kemitraan Usaha Peternakan serta Monitoring Bantuan Pemerintah (Kredit, Hibah) e) Monitoring Pelaksanaan UKL/UPL bidang Peternakan f) Pengawasan Mutu Pakan Ternak g) Pelatihan Penyusunan Ransum Unggas dan Ruminasia LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 239

Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut: a) Tersedianya bibit ternak kambing PE ke kelompok peternak kambing PE sebanyak 12 paket (246 ekor) b) Terlaksanakannya pelatih teknis peternakan dan bantuan ternak, alat kepada kelompok ternak sebanyak 5 kelompok/ pelatihan, 1 kelompok magang. c) Terlaksanakannya sosialisasi, monitoring dan pengawasan peredaran dan penggunaan obat hewan sebanyak 72 lokasi d) Terlaksanakannya kegiatan sosialisasi dan kemitraan usaha peternakan serta monitoring bantuan pemerintah (kredit, hibah) sebanyak 250 peserta e) Terlaksananya kegiatan monitoring, bimbingan pelaksanaan UKL/UPL pada usaha peternakan kepada 86 kelompok ternak f) Tersedianya sarana pengawasan mutu pakan ternak (jumlah sampel yang diawasi) 713 Sampel g) Terlaksananya kegiatan bimtek penyusunan ransum pakan ternak sebanyak 180 orang c) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 834.648.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 361.268.500 (43,28%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hasil peternakan b) Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah c) Fasilitasi Tempat Pengumpulan Susu (DAK dan Pendamping DAK) Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 240

a) Terbangunnya fasum di pasar hewan terpadu sebanyak 2 Unit b) Tersedianya wadah bagi peternak burung untuk melaksanakan promosi d) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 837.642.000 dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 825.085.250 (98,50%) yang dilaksanakan melalui kegiatan: a) Penelitian dan pengembangan teknologi peternakan tepat guna b) Pemeriksaan kebuntingan sapi betina produktif c) Sosialisasi pemotongan ternak dan pemeriksaan produk pangan dan non pangan asal hewan d) Sosialiasi, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Inseminasi Buatan e) Pengadaan sarana dan prasarana Penunjang Rumah Potong Hewan f) Pemberdayaan Lab Kesehatan Masyarakat Veteriner Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a) tersedianya bahan pemeriksaan lab. Pakan sebanyak 1 paket bahan lab dan 1 unit alab lab b) Tersedianya sarana kegiatan pemeriksaan kebuntingan sapi betina produktif c) Tersedianya produk PAH yang ASUH (jumlah sampel PAH yang diperiksa) sebanyak 277 sampel d) Terlaksananya kegiatan sosialisasi monitoring dan evaluasi kegiatan Inseminasi Buatan sebanyak 60 orang e) Tersedianya sarana dan prasarana di RPH sebanyak 1 paket peralatan LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 241

f) Tersedianya dana pemeliharaan gedung kantor (lab kesmavet) 2) Capaian Kinerja Capaian Kinerja urusan pertanian sub sektor peternakan dalam RPJMD Kabupaten Blitar 2011-2016 diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut: Tabel 4.61 Capaian Kinerja Urusan Pertanian (Sub Sektor Peternakan) Tahun 2014 No Indikator Target Capaian 1 Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal/pertanian a. Jumlah kelompok ternak binaan 1 1 2 Meningkatnya produksi usaha peternakan a. Ternak Besar 163.833 141.147 b. Ternak Kecil 120.853 147.153 c. Unggas 26.300.013 22.919.380 d. Peningkatan produksi daging 47.961 490.995 e. Peningkatan Produksi Telur 156.823 130.462 f. Peningkatan Produksi susu 45.031 28.693 Meningkatnya pemasaran dan kualitas hasil-hasil peternakan 3 (Peningkatan pengembangan 1 2 informasi pasar dan distribusi pasar hewan) 4 Peningkatan usaha peternakan berbasis teknologi tepat guna a. Jumlah pelayanan pada laboratorium pakan 615 713 b. JJumlah peternak (kelompok ternak) yang dilatih 47 500 c. Jumlah kelahiran hasil IB 44.088 42.084 5 Pencegahan masuknya penyakit ternak di Kab. Blitar (Jumlah kasus penyakit ternak 40 kasus 36 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 242

No Indikator Target Capaian yang dicegah) Peningkatan pelayanan dan 6 pencegahan kesehatan hewan (Jumlah hewan yang dilayani untuk pencegahan) Peningkatan pengawasan 7 perdagangan ternak (Jumlah ternak yang diawasi) Peningkatan pengawasan mutu 8 pakan dan bahan asal hewan (Jumlah sampel yang diawasi) Peningkatan pembinaan 9 peternakan (Jumlah kelompok peternak yang dibina) Pengawasan/pembinaan 10 penggunaan obat hewan (Jumlah Poultry Shop yang diawasi) Sumber : Dinas Peternakan, 2015 390 562 3.663 14.651 56 328 132 236 80 72 Jenis ternak di Kabupaten Blitar cukup beragam, mulai hewan ternak besar, hewan ternak kecil dan unggas dengan unggulan ayam petelur. Tabel dan gambar berikut secara berturut-turutmenyajikan perkembangan populasi dan produksi peternakan : Tabel 4.62 Perkembangan Populasi Ternak tahun 2012 s/d tahun 2014 No URAIAN SAT 2012 2013 2014 1 S a p i Potong Ekor 200.008 132.934 135.592 2 Sapi Perah Ekor 21.570 13.962 14.102 3 Kerbau Ekor 2.746 2.339 2.175 4 K u d a Ekor 134 103 118 5 B a b i Ekor 3.395 2.995 2.905 6 Kambing Ekor 128.445 130.445 136.967 7 D o m b a Ekor 4.778 6.680 7.281 8 Ayam Ras Petelor Ekor 15.336.300 15.452.100 14.679.500 9 Ayam Bukan Ras Ekor 2.555.780 2.557.800 2.583.400 10 Ayam Ras Pedaging Ekor 4.992.100 5.029.000 4.222.400 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 243

No URAIAN SAT 2012 2013 2014 11 I t i k Ekor 725.980 726.090 798.699 12 Entok Ekor 79.780 79.780-13 Kelinci Ekor 13.392 13.392-14 Puyuh Ekor 366.000 420.000 425.600 15 Merpati Ekor 22.395 22.395 - Sumber : Dinas Peternakan, 2015 Tabel di atas menunjukkan bahwa populasi ternak di Kabupaten Blitar pada tahun 2014, utamanya pada beberapa produk ternak andalan seperti sapi potong, dan sapi perah mengalami peningkatan populasi rata-rata sebesar 1%. Sedangkan untuk ayam ras petelor dan pedaging mengalami penurunan populasi. Populasi ayam petelur turun sebesar 4,99%,sedangkan populasi ayam ras pedaging cukup tinggi yaitu sebesar 16,04%. Penurunan populasi yang mengakibatkan penurunan produksi ini disebabkan oleh rendahnya harga jual daging dan telur di bawah BEP sedangkan harga pakan ternak yang mayoritas berbahan baku impor mengalami kenaikan. Selain itu juga adanya persaingan garha dari kabupaten/kota lain membuat peternak mengurangi populasi. Langkah yang ditempuh Dinas Peternakan adalah melaksanakan pembinaan dalam penyusunan ransum, monitoring peredaran obat hewan serta pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak strategis sehingga diharapkan usaha peternakan dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Dari peternakan tersebut dihasilkan produk berupa daging, susu dan telur. Kabupaten Blitar merupakan produsen telur yang tidak saja menguntungkan para pengusaha/produsen melainkan juga dinikmati pula oleh masyarakat pada umumnya yakni para pekerja, dan secara tidak langsung oleh Pemerintah Kabupaten Blitar melalui peranannya dalam menggerakkan roda perekonomian Kabupaten Blitar. Disamping telur yang berasal dari ayam ras, cukup banyak pula LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 244

telor itik yang dihasilkan di wilayah Kabupaten Blitar. Produk lain yang dihasilkan dari sektor perternakan ini adalah daging dan susu. Berikut ini gambaran produksi hasil peternakan di Kabupaten Blitar : Grafik 4.4 Perkembangan Produksi Ternak Kabupaten Blitar (TON) 2012 2013 2014 153,486 152,368 131,786 62,578 62,045 60,500 43,073 31,881 32,501 Daging Susu Telur Sumber : Dinas Peternakan Kab. Blitar, 2015 Berkurangnya populasi ternak tentu saja berakibat pada menurunnya produksi ternak, sebagaimana dapat kita lihat bersama bahwa produksi daging dan telur mengalami penurunan. Dalam hal perkembangan industri peternakan di Kabupaten Blitar khususnya yang berskala kecil, resume laporan dari kredit perbankan menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan pada investasi industri peternakan. Jumlah unit usaha pemohon kredit meningkat sebesar 23% dari 86 unit usaha pada tahun 2013 menjadi 106 unit usaha pada tahun 2014. Sementara dari nilai investasi mengalami perkembangan sebesar 0,09% yaitu dari Rp. 21.221.900.000,- pada tahun 2013 menjadi Rp. 21.240.750.000,- pada tahun 2014. Bidang peternakan di Kabupaten Blitar memang memiliki daya tarik tersendiri bagi investor, mengingat potensinya yang cukup besar dan sumber daya yang mendukung. Dengan perhatian LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014IV - 245