Ketentuan gudang komoditi pertanian

dokumen-dokumen yang mirip
PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG

Nomor :..., Lampiran : Perihal : Permohonan Persetujuan sebagai Gudang dalam Sistem Resi Gudang...

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI,

2016, No Noor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang- Undang Noor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Kooditi (Lebaran Negara Rep

SANITASI DAN KEAMANAN

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA

BAB II STUDI PUSTAKA

Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 05 Tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan Tertentu.

PEDOMAN PENERBITAN IJIN GUDANG BAHAN PELEDAK

PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3

TATA CARA DAN PERSYARATAN TEKNIS PENYIMPANAN DAN PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Spesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : KEP-01/BAPEDAL/09/1995

Perencanaan rumah maisonet

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

Keputusan Kepala Bapedal No. 1 Tahun 1995 Tentang : Tata Cara Dan Persyaratan Teknis Penyimpanan Dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

Analisa Program Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit PPI RSIA CICIK

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Persyaratan Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 Yulinah Trihadiningrum 11 Nopember 2009

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

IDENTIFIKASI & TEKNIK PENYIMPANAN LIMBAH B3

Pasar rakyat SNI 8152:2015

Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

: MEMBANGUN BARU, MENAMBAH, RENOVASI, BALIK NAMA

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

2014, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disin

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

Pengemasan ular hidup melalui sarana angkutan udara

3/17/2015 STANDAR PELAYANAN DI PUSKESMAS DESAIN KAMAR OPERASI

PENYIMPANAN DAN PENGUMPULAN LIMBAH B3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. negara (Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga, 2009).

BERITA NEGARA. Lembaga Sandi Negara. Tempat Kegiatan Sandi. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Cara uji jalar api pada permukaan bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

LAMPIRAN LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

PERATURAN BANGUNAN /BUILDING REGULATION

FORMULIR PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI / KONSTRUKSI BANGUNAN

Spesifikasi bangunan pelengkap unit instalasi pengolahan air

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG SARANA PERDAGANGAN Tahun Anggaran 2013

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Konstruksi Atap. Pengertian, fungsi dan komponen konstruksi atap

Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

D. BANGUNAN KANTOR PEMERINTAH A. PENGERTIAN

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

IMPLEMENTASI PERATURAN DAN KEBIJAKAN DI BIDANG PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH B3

Pintu dan Jendela. 1. Pendahuluan

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Disampaikan Pada Kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B September 2016

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1998 TENTANG PRASARANA DAN SARANA KERETA API PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Spesifikasi kereb beton untuk jalan

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

Perkiraan dan Referensi Harga Satuan Perencanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti kegiatan 5. Pelaksanaan

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PEMBAHASAN. Beracun (B3) yang dihasilkan di PT Saptaindra Sejati site ADMO bahwa

organisasi ruang pusat perbelanjaan kerajinan. Tata atur ruang pusat perbelanjaan

*35899 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 69 TAHUN 1998 (69/1998) TENTANG PRASARANA DAN SARANA KERETA API PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

No.1414, 2014 BNPB. Pergudangan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PERGUDANGAN

P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1998 TENTANG PRASARANA DAN SARANA KERETA API PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KELEBIHAN MUATAN ANGKUTAN BARANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB II TINJAUAN OBJEK

Prakata. Bandung, Desember 2004

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1993 TENTANG KENDARAAN DAN PENGEMUDI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN TEKNIS PENYIMPANAN TABUNG LPG DI PENYALUR DAN PENGGUNAAN LPG UNTUK PENGGUNA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1998 TENTANG PRASARANA DAN SARANA KERETA API PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

189. Setiap kuantitas yang lebih besar dari 50 liter harus dihapus dari ruang ketika tidak digunakan dan disimpan di toko yang dirancang dengan baik

Rambu evakuasi tsunami

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

Transkripsi:

Standar Nasional Indonesia Ketentuan gudang komoditi pertanian ICS 03.080.99 Badan Standardisasi Nasional

Daftar isi Daftar Isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Istilah dan definisi...1 3 Persyaratan gudang komoditi pertanian...3 3.1 Persyaratan umum...3 3.2 Persyaratan teknis...4 Tabel 1 Klasifikasi gudang...6 Bibliografi...9 i

Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) Ketentuan Gudang Komoditi Pertanian ini disusun dengan tujuan untuk : 1. Menjaga komoditi pertanian dari kerusakan, penyusutan dan penurunan mutu selama penyimpanan di gudang dalam jangka waktu tertentu; 2. Melindungi produsen, konsumen dan pengelola gudang komoditi pertanian dari kerugian penyimpanan akibat kondisi gudang yang tidak memenuhi persyaratan; 3. Menunjang kelancaran distribusi dan perdagangan komoditi pertanian; 4. Menunjang efektivitas pelaksanaan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang. Standar ini telah disusun oleh Panitia Teknis 03 03 Jasa Bidang Perdagangan dan telah dibahas serta disepakati dalam rapat Konsensus Nasional pada tanggal 31 Mei 2007 di Jakarta yang dihadiri oleh Anggota Panitia Teknis, Instansi Pemerintah terkait, Pakar, Konsumen, Pemilik dan Pengelola Gudang. ii

Ketentuan gudang komoditi pertanian 1 Ruang lingkup Standar ini menetapkan ketentuan umum gudang untuk komoditi pertanian yang mencakup hasil komoditi tanaman pangan dan perkebunan yang mempunyai daya simpan minimal 3 (tiga) bulan dan telah dikemas dalam karung. Gudang yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah semua ruangan yang tidak bergerak dan tidak dapat dipindah pindahkan dengan tujuan tidak dikunjungi oleh umum, tetapi untuk dipakai khusus sebagai tempat penyimpanan barang yang dapat diperdagangkan secara umum. Standar ini meliputi definisi, klasifikasi, persyaratan umum dan persyaratan teknis gudang untuk komoditi pertanian. 2 Istilah dan definisi 2.1 alat pemadam kebakaran yang tidak kadaluwarsa alat pemadam kebakaran yang masih berfungsi dan dapat digunakan dengan baik 2.2 bahan kimia berbahaya bahan kimia yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat (korosif, oksidator, reaktif, radioaktif, mudah meledak atau mudah terbakar) dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan lingkungan dan/atau membahayakan kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan/atau makhluk hidup lainnya 2.3 bekas pabrik bahan kimia lokasi yang pernah digunakan sebagai pabrik bahan kimia berbahaya 2.4 bekas tempat pembuangan sampah lokasi yang pernah digunakan sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 2.5 fasilitas sandar dan bongkar muat fasilitas yang harus tersedia bagi gudang komoditi pertanian yang terletak di dekat atau di pinggir akses lain melalui perairan 2.6 jalan kelas I jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter dan muatan sumbu terberat yang diizinkan lebih besar dari 10 ton 1 dari 9

2.7 jalan kelas II jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 10 ton 2.8 jalan kelas IIIA jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton 2.9 jalan kelas IIIB jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 12.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton 2.10 jalan kelas IIIC jalan lokal yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton 2.11 kanopi atap pada teras yang terletak di atas pintu gudang 2.12 klasifikasi gudang pengelompokan kelas gudang berdasarkan pemenuhan terhadap persyaratan umum dan teknis gudang yang terdiri dari lokasi, konstruksi bangunan, fasilitas dan kelengkapan peralatan gudang sebagai Gudang kelas A, B, atau C. 2.13 komoditi tanaman pangan dan perkebunan hasil budidaya tanaman pangan dan perkebunan yang belum diolah, misalnya antara lain jagung, kedelai, gabah, beras, kakao, kopi 2.14 lorong kebakaran lorong yang terletak antara tumpukan dengan dinding bangunan gudang yang berfungsi untuk memudahkan pemadaman api jika terjadi kebakaran 2.15 lorong pokok lorong yang terletak antara tumpukan yang menghubungkan pintu pintu atau menuju pada satu pintu yang berfungsi untuk pemasukan/pengeluaran barang 2.16 lorong silang lorong yang terletak menyilang tegak lurus dengan lorong pokok yang digunakan untuk memudahkan penumpukan dan pengeluaran barang 2 dari 9

2.17 lorong stapel lorong yang terletak di antara dua tumpukan dan memotong tegak lurus dengan lorong pokok dan/ atau lorong silang 2.18 palet alas tumpukan barang yang terbuat dari kayu atau plastik yang disusun searah dan disela balok melintang, sehingga terdapat ruang untuk sirkulasi udara 2.19 persyaratan teknis gudang komoditi pertanian persyaratan yang berkaitan dengan konstruksi bangunan, fasilitas dan peralatan gudang 2.20 persyaratan umum gudang komoditi pertanian persyaratan yang berkaitan dengan lokasi gudang 2.21 tangga stapel tangga yang digunakan untuk menjangkau stapel/tumpukan bagian paling atas 2.22 tanda tera sah tanda tera yang berlaku dan diberikan oleh instansi yang berwenang berdasarkan keakuratan terhadap alat ukur, takar, timbang dan dilakukan secara berkala 2.23 teritis lantai di sekeliling bangunan gudang yang di atasnya masih beratap 2.24 ventilasi lubang atau alat yang dipergunakan untuk mengatur udara yang masuk dan keluar secara bebas 3 Persyaratan gudang komoditi pertanian 3.1 Persyaratan umum Lokasi gudang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Di dekat atau di pinggir jalan kelas I, II, IIIA, IIIB, IIIC atau akses lain melalui perairan untuk memudahkan keluar dan masuk area gudang sehingga menjamin kelancaran kegiatan bongkar muat dan distribusi. b. Di daerah yang aman dari banjir dan longsor. c. Jauh dari pabrik atau gudang bahan kimia berbahaya, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan/atau tempat pembuangan sampah/ limbah kimia. d. Terpisah dengan bangunan lain di sekitarnya sehingga keamanan dan keselamatan barang yang disimpan lebih terjamin dan tidak mengganggu keselamatan penduduk di sekitarnya. e. Tidak terletak pada bekas tempat pembuangan sampah dan bekas pabrik bahan kimia. 3 dari 9

3.2 Persyaratan teknis 3.2.1 Konstruksi bangunan gudang Konstruksi bangunan gudang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Kerangka bangunan gudang harus kokoh guna menjaga mutu barang dan keselamatan manusia. b. Atap gudang yang dapat dilengkapi dengan atap pencahayaan, terbuat dari bahan yang cukup kuat dan tidak bocor. c. Dinding bangunan gudang harus kokoh. d. Lantai gudang terbuat dari beton atau bahan lain yang kuat untuk menahan berat barang yang disimpan sesuai dengan kapasitas maksimal gudang dan bebas dari resapan air tanah. e. Talang air terbuat dari bahan yang kuat dan menjamin air mengalir dengan lancar. f. Pintu harus terbuat dari bahan yang kuat, tahan lama dan dilengkapi dengan kunci yang kuat, serta berkanopi guna menjamin kelancaran pemasukan dan pengeluaran barang. g. Ventilasi harus ditutup dengan jaring kawat penghalang untuk menghindari gangguan burung, tikus dan gangguan lainnya. h. Bangunan gudang mempunyai teritis dengan lebar yang memadai sehingga air hujan tidak mengenai dinding gudang. i. Bangunan gudang disarankan membujur dari timur ke barat, sehingga sedikit mungkin terkena sinar matahari secara langsung. 3.2.2 Fasilitas gudang Gudang harus mempunyai fasilitas sebagai berikut : a. Identitas pengaturan lorong yang memadai guna menunjang kelancaran penyimpanan barang maupun akses keluar masuk barang. b. Instalasi air dan listrik dengan pasokan terjamin sehingga menunjang operasional gudang. c. Instalasi hydrant dan alat penangkal petir. d. Kantor atau ruang administrasi yang dilengkapi dengan jaringan komunikasi. e. Saluran air yang terpelihara sehingga air dapat mengalir dengan baik untuk menghindari genangan air. f. Sistem keamanan, ruang jaga dan pagar kokoh di sekelilingnya. g. Kamar mandi dan WC. h. Halaman atau area parkir dengan luas yang memadai. i. Fasilitas sandar dan bongkar muat yang memadai bagi gudang yang berlokasi di dekat atau di pinggir akses lain melalui perairan. 3.2.3 Peralatan gudang Gudang harus mempunyai peralatan sebagai berikut: a. Alat timbang yang ditera sah untuk mengukur berat barang. 4 dari 9

b. Palet yang kuat untuk menopang tumpukan barang sehingga mutu barang yang disimpan terjaga. c. Higrometer dan termometer untuk mengukur kelembaban dan suhu udara dalam gudang. d. Tangga stapel untuk memudahkan penumpukan barang di gudang. e. Alat pemadam kebakaran yang tidak kadaluarsa sebagai alat penanggulangan pertama apabila terjadi kebakaran. f. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) yang dilengkapi dengan obat dan peralatan secukupnya. g. Alat kebersihan agar kebersihan gudang terjaga. 3.2.4 Klasifikasi gudang komoditi pertanian Klasifikasi gudang komoditi pertanian berdasarkan pemenuhan persyaratan umum dan teknis dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu Gudang A, B, dan C. Gudang A merupakan gudang kualitas terbaik dengan fasilitas dan peralatan lengkap, gudang B merupakan gudang kualitas 2 dan gudang C merupakan gudang kualitas 3. Klasifikasi gudang selengkapnya terdapat pada tabel. 5 dari 9

Tabel 1 Klasifikasi gudang No Persyaratan I. Persyaratan umum Akses transportasi jalan kelas I / II/ perairan Klasifikasi gudang A B C jalan kelas I / II/ perairan jalan kelas I / II / IIIA, IIIB, IIIC/ perairan II. Persyaratan teknis Konstruksi bangunan 1 Kerangka gudang besi baja besi baja kayu keras 2 Atap gudang yang baja dapat dilengkapi atap pencahayaan lembaran lapis seng baja lembaran lapis seng/baja lembaran lapis aluminium 3 Dinding gudang a. Bahan dinding tembok terplester atau tembok terplester dan terlapis seng 6 dari 9 baja lembaran lapis seng/baja lembaran lapis aluminium tembok terplester atau tembok terplester dan seng tembok terplester dan/ atau seng b.tinggi dinding minimal 6,00 m minimal 6,00 m minimal 4,00 m 4 Lantai gudang a. Bahan lantai cor beton cor beton bertulang cor beton bertulang rangka rangka b. Daya beban lantai > 3,00 ton/m 2 2,50-3,00 ton/m 2 < 2,50 ton/m 2 c. Tinggi lantai dari tanah minimal 0,50 m minimal 0,30 m minimal 0,30 m 5 Talang air baja lembaran lapis seng/ pipa PVC baja lembaran lapis seng/ pipa PVC Baja lembaran lapis seng/ pipa PVC 6 Pintu gudang a. Bahan pintu plat besi/ kayu plat besi/ kayu plat besi/ kayu b. Lebar pintu minimal 4,00 m minimal 4,00 m minimal 3,00 m c. Tinggi pintu minimal 3,50 m minimal 2,25 m minimal 2,25 m d. Jumlah pintu minimal 2 pintu minimal 2 pintu minimal 1 pintu e. Panjang kanopi minimal 4,00m minimal 4,00 m minimal 3,00 m 7 Jarak ventilasi dari a. Atap b. Lantai 0,75-1,25 m 0,50 m 0,75-1,25 m 0,50 m 0,30 0,50 m 0,50 m 8 Lebar teritis 0,90 1,10 m 0,90 1,10 m 0,90 1,10 m

Tabel 1 (lanjutan) No Persyaratan Klasifikasi gudang A B C Fasilitas gudang 1 Identitas pengaturan lorong a. Lorong pokok minimal 1,50 m minimal 1,50 m minimal 1,00 m b. Lorong silang minimal 1,00 m minimal 0,75 m -- c. Lorong stapel minimal 0,50 m minimal 0,50 m -- d. Lorong kebakaran minimal 0,75 m minimal 0,75 m minimal 0,50 m 2 a. Instalasi air ada ada ada b. Instalasi listrik ada ada ada c. Instalasi telepon ada ada ada d. Instalasi hydrant ada ada -- e. Generator ada -- -- f. Penangkal petir ada ada ada 3 Saluran air ada ada ada 4 Letak kantor atau ruang administrasi di luar gudang di luar gudang di luar/dalam gudang 5 Sistem keamanan a. Ruang jaga di luar gudang di luar gudang di luar gudang b. Alarm/ tanda bahaya ada ada ada c. Pagar ada ada ada 6 Kamar mandi/ WC di luar gudang di luar gudang di luar gudang 7 Luas area parkir minimal 500 m 2 minimal 350 m 2 minimal 200 m 2 8 Fasilitas sandar dan bongkar muat ada ada ada 7 dari 9

Tabel 1 (lanjutan) No Persyaratan Klasifikasi gudang A B C Peralatan gudang 1 Alat timbang bertera sah ada ada ada 2 Palet kayu/ plastik ada ada ada 3 Alat ukur a. Higrometer ada ada ada b. Termometer ada ada ada 4 Tangga stapel ada ada ada 5 Alat pemadam ada ada ada kebakaran 6 Kotak P3K dan obat ada ada ada 7 Alat kebersihan ada ada ada 8 dari 9

Bibliografi Undang Undang Nomor 11 Tahun 1965 tentang Pergudangan. Undang Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 16/M-DAG/PER/3/2006 tentang Penataan dan Pembinaan Pergudangan. Keputusan Kepala Badan Urusan Logistik Nomor Kep 142/KA/07/2002 tentang Peraturan Pergudangan di Lingkungan Badan Urusan Logistik. Philippine Agricultural Engineering Standards (PAES 419:2000): Agricultural Structures - Warehouse for Bagged Strorage of Grains. Standards of Warehousing United Kingdom Warehousing Association 2006. 9 dari 9