MANUAL PROSEDUR SANKSI PELANGGARAN AKADEMIK BERAT

dokumen-dokumen yang mirip
Standard Operating Procedure. Sanksi Pelanggaran Akademik Berat

MANUAL PROSEDUR SANKSI PELANGGARAN AKADEMIK SEDANG

SANKSI PELANGGARAN AKADEMIK SEDANG BERAT

Standard Operating Procedure. Sanksi Pelanggaran Akademik Sedang

SANKSI PELANGGARAN AKADEMIK RINGAN

MANUAL PROSEDUR TAHAPAN PELAKSANAAN PENYUSUNAN TESIS

Standard Operating Procedure. Evaluasi Kemajuan Belajar

VII. KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : 1128/J04/P/2006 TENTANG KETENTUAN KETERTIBAN MAHASISWA DALAM KAMPUS

PERATURAN AKADEMIK BIDANG PENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

BAB I PENGERTIAN Pasal 1

Standard Operating Procedure. Penasehat Akademik

BAB I PENGERTIAN UMUM

MANUAL PROSEDUR REVISI SKRIPSI PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

MANUAL PROSEDUR IJIN TIDAK MENGIKUTI UJIAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

ATURAN, ETIKA AKADEMIK, TUGAS DAN KEWAJIBAN DOSEN PEMBIMBING, KETUA SIDANG DAN PENGUJI DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR : 04/PU/REK/BAAK/XI/2004 TENTANG

MAHASISWA PINDAH PROGRAM STUDI

MANUAL PROSEDUR PENGAJUAN DOSEN LUAR BIASA

Universitas Nusa Cendana

MAHASISWA PINDAH ANTAR PT

EVALUASI KEMAJUAN STUDI MAHASISWA AKHIR PROGRAM

Memperhatikan : Rapat Senat Fakultas PertanianUniversitas Muria Kudus tanggal 20 Juni 2010 MEMUTUSKAN:

Peraturan Akademik Bidang Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Peraturan Rektor. Nomor : 01 Tahun Tentang. Peraturan Disiplin Mahasiswa

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 1595/UN4/05.10/2013 TENTANG

Manual Prosedur Ijin Tidak Mengikuti Kuliah

Manual Prosedur Pendaftaran, Pra Yudisium dan Pelaksanaan Yudisium Sarjana

MANUAL PROSEDUR PANDUAN TUGAS BELAJAR DAN PENGAKTIFAN KEMBALI

MANUAL PROSEDUR PENGISIAN KRS PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN PRAKTEK TENAGA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERMOHONAN PINDAH KULIAH DARI FK PTN LAIN KE FK UNDIP

PERATURAN DISIPLIN MAHASISWA UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SILIWANGI Nomor : 492/UN58/PP.2/2016 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS SILIWANGI

Manual Prosedur Persiapan Perkuliahan KBK

MANUAL PROSEDUR PENDAFTARAN WISUDA PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP/MP/

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA NOMOR : 1891/KEP/II.3-AU/UMSU/A/2012 TENTANG PERATURAN DISIPLIN MAHASISWA

MANUAL PROSEDUR YUDISIUM KELULUSAN PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

TATA TERTIB KEHIDUPAN KEMAHASISWAAN DI KAMPUS

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB VIII ATURAN DAN ETIKA AKADEMIK

Bab XXVIII : Kejahatan Jabatan

MANUAL PROSEDUR EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN (SIAKAD) PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN STAF PENGAJAR PROGRAM STUDI PERPAJAKAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Nomor : Dj.I/255/2007. Tentang TATA TERTIB MAHASISWA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB V PENUTUP. putusan hakim yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van

Lembar Pengendalian MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN UJIAN SEMESTER SUBBAG AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP MP 04 05

Mengingat : 1 Undang-Undang RI Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2 MEMUTUSKAN:

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELESAIAN PELANGGARAN KODE ETIK DAN PELANGGARAN DISIPLIN BERAT

NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 1595/UN4/05.10/2013 TENTANG

MANUAL PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK

Lembar Pengendalian MANUAL PROSEDUR

EVALUASI KEMAJUAN STUDI MAHASISWA AKHIR SEMESTER 3 DAN 7

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No perkembangan peraturan perundang-undangan sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER NOMOR: 1565/PER/II.3.AU/F/2013. Tentang: DISIPLIN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PENGUNGGAHAN E-JOURNAL MAHASISWA

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Manual Prosedur Ijin Tidak Mengikuti Kuliah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA,

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Dengan tidak mengesampingkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana, PNS yang melakukan pelangggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.

- - PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Standard Operating Procedure. YUDISIUM (S.KG dan drg.)

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

MANUAL PROSEDUR PELANGGARAN KODE ETIK

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 17 TAHUN 1999 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

MANUAL PROSEDUR. YUDISIUM (S.KG dan drg.)

MANUAL PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK

PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA. No.1386, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Pengaduan. Laporan. Penanganan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

PERATURAN DEKAN FAKULKTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG NOMOR : 4426/UN26/I/KP/2016 TENTANG TATA PERGAULAN MAHASISWA DI FEB UNILA

MANUAL PROSEDUR USULAN MATERI UJIAN TES SUBSTANSI NON PNS

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G

Manual Prosedur Pengajuan Cuti Akademik

PERATURAN AKADEMIK AKADEMI ANALIS KESEHATAN 17 AGUSTUS 1945 S E M A R A N G AAK 17 SEMARANG TERDEPAN DALAM MUTU

KEPUTUSAN BERSAMA KETUA BADAN PELAKSANA HARIAN (BPH) DAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA No. 011/SKB/BPH-UMS/2007

Standard Operating Procedure Pembinaan dan Pengembangan Pegawai. (PNS dan Non PNS)

MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN RUANG KULIAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

Manual Prosedur Penanganan Keluhan dan Evaluasi Kepuasan Pelanggan

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG TUGAS BELAJAR, IJIN BELAJAR DAN IKATAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PRAKTEK DOKTER, PRAKTEK PERAWAT, PRAKTEK BIDAN DAN PRAKTEK APOTEKER

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

Transkripsi:

MANUAL PROSEDUR SANKSI PELANGGARAN AKADEMIK BERAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1 PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

MANUAL PROSEDUR SANKSI PELANGGARAN AKADEMIK BERAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1 PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA KodeDokumen : Revisi : 0 Tanggal : Diajukanoleh : Ketua Program Studi dr. Nunuk Sri Muktiati, SpP(K) Dikendalikan : PembantuDekan I oleh Disetujuioleh : Dekan Dr. WisnuBarlianto, M.Si.Med,SpA Dr. dr. Sri Andarini, M. Kes

Tujuan MP sanksiakademikbertujuansebagaipedomanbagiberbagaipihak yang terkait, dalamrangkamembantumenyelesaikanmasalahmahasiswa yang melanggarperaturanperaturanakademik yang telahditetapkan di lingkungan Prodi PenddikanDokterSpesialisPulmonologidanKedokteranRespirasiUniversitasBrawijaya. sanksiakademikmemilikisasaran, MP yaituuntukmengembalikanfungsipenyelenggaraankegiatankegiatanakademiksecarabenardanmencegahterulangnya, terutama yang lebihbesar/fatal. Ruanglingkup a. Syarat-syarat yang diperlukanuntukmetetapkansangsiakademik. b. Tahapkegiatandalamprosedurmetetapkansangsiakademik; c. Pihak-pihak yang terlibatdalamprosedurmetetapkansangsiakademik; d. Waktu yang dibutuhkandalamprosedurmetetapkansangsiakademik; e. Dokumen yang diperlukanataudihasilkandalamprosedurmetetapkansangsiakademik; Referensi a. Undang-undangNomor 20 tahun 2003 tentangsistempendidikannasional; b. Undang-undangNomor 12 tahun 2012 tentangpendidikantinggi c. PeraturanPemerintah no.17 tahun 2010 tentangpengelolaandanpenyelenggaraanpendidikandan PP Nomor 66 tahun 2010 TentangPerubahanatasperaturanpemerintahnomor 17 tahun 2010 Tentangpengelolaandanpenyelenggaraanpendidikan; d. KeputusanMenteriPendidikandanKebudayaanRepublik Indonesia Nomor 056/U/1994 tentangpedomanpenyusunankurikulumpendidikantinggidanpenilaianhasilbelajarmahasiswa; e. KeputusanRektor UNDIP No: 209/ PER/ UN7/ 2012 tentangperaturanakademikbidangpendidikan Program Sarjanadan Program Diploma (III-IV) UniversitasDipopnegoro f. BukuPedomanAkademik Prodi IlmuGiziFakultasKedokteranUniversitasDipopnegoro. Definisi a. Dalam proses belajarmengajarkadang-kadangterdapatmahasiswa yang dengansengajamelakukanakademik. Mahasiswa yang tidakdisiplin (melanggarketentuan-ketentuan yang telahditetapkan) akandikenakansanksiakademik. Beratatauringannyasanksitersebutdisesuaikandenganbesarkecilnya yang dilakukan. Olehkarenaitumahasiswa yang

bersangkutanharusdiberikansanksisesuaidengantingkat yang dilakukan. b. PelanggaranAkademikBerat, antara lain : Pemalsuan Tanpa ijin mengganti atau mengubah/memalsukan nama, tanda tangan, nilai atau transkrip akademik, ijasah, kartu tanda mahasiswa, tugas-tugas, ptaktikum, keterangan atau laporan dalam lingkup kegiatan akademik Penyuapan Melanggar hukum dengan sengaja atau tidak, mempengaruhimempengaruhi atau mencoba mempengaruhi orang lain dengan cara membujuk, memberi hadiah atau ancaman dengan maksud mempengaruhi penilaian terhadap prestasi akademiknya. Perbantuan atau percobaan perbantuan akademik berat Melanggar hukum dengan sengaja atau tidak membantu atau mencoba membantu menyediakan sarana atau prasarana yang dapat menyebabkan terjadinya akademik berat. Penyertaan dalam akademik berat melawan hukum dengan sengaja atau tidak, bekerjasama atau ikut serta melakukan atau menyuruh melakukan perbuatan-perbuatan yang menyebabkan terjadinya akademik berat. Pelanggaran administrasi dan tata tertiib berat secara melawan hukum dengan sengaja atau tidak, baik sendiri maupun bekerjasama melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan tata tertib dan administrasi yang dikeluarkan Departemen Pendidikan Nasional. Tindakan pidana yang diancam hukuman penjara 1(satu) tahun atau lebih berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. SanksiterhadapPelanggaranAkademik: Sanksi terhadap, akademik berat adalah pemecatan atau dikeluarkan atau dicabut status kemahasiswaannya secara permanen oleh pimpinan Universitas Brawijaya. Prosedur a. Ketua Program Studi Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUB menunjuk Tim Pemeriksa untuk memeriksa dan mengumpulkan fakta/data/informasi terhadap dugaan terjadinya akademik sedang dan atau berat; b. Tim Pemeriksa dalam rangka memeriksa dan mengumpulkan fakta/data/informasi mempunyai kewenangan untuk memanggil pihak- pihak yang terkait dan meminta data, bukti atas dugaan terjadinya akademik berat; c. Hasil pemeriksaan Tim Pemeriksa terhadap dugaan terjadinya akademik berat, diserahkan kepada Ketua Program Studi untuk kemudian disampaikan kepada dekan dan pimpinan universitas d. Pimpinan universitas setelah memperhatikan, mempertimbangkan berita acara hasil pemeriksaan dan pengumpulan fakta/data/informasi atas kasus tersebut, yang disusun oleh tim yang ditunjuk pimpinan fakultas dapat menyelenggarakan rapat khusus untuk menangani dugaan terjadinya akademik sedang dan atau berat. e. Rapat khusus tersebut dihadiri oleh: Tim Penegak Disiplin Kampus (TPDK) Pimpinan fakultas Mahasiswa yang bersangkutan dan dapat didampingi pendamping dan atau penasihat hukumnya Tim yang dibentuk dari pimpinan fakultas dan Penemu kasus f. Selama proses pemeriksaan dalam rapat khusus, Mahasiswa yang diduga melakukan

akademik berat diberikan hak untuk membela diri; g. Pembelaan diri yang dilakukan mahasiswa yang diduga melakukan akademik berat dapat dilakukan oleh pendamping dan atau penasihat hukum. h. Berdasarkan hasil rapat khusus, pimpinan universitas dapat memutuskan penjatuhan sanksi terhadap mahasiswa yang bersangkutan dengan memperhatikan bobot atau jenis akademik dan sanksi yang dapat dikenakan. i. Pengenaan sanksi akademik berat terhadap mahasiswa yang melakukan akademik berat hanya dapat dilakukan setelah dilakukan pemberhentian sementara bagi yang bersangkutan. j. Pimpinan Universitas dapat menjatuhkan sanksi pemberhentian sementara paling lama 2 (dua) semester dan dihitung sebagai masa studi, dalam hal mahasiswa yang diduga melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 19 c ayat (6) menjalani masa penahanan dan atau telah mendapat Putusan Pengadilan Negeri yang amarnya menyatakan mahasiswa bersangkutan bersalah. k. Dalam hal setelah sanksi pemberhentian sementara selesai dijalani, ternyata mahasiswa yang bersangkutan masih dalam masa penahanan, maka masa studi mahasiswa yang bersangkutan dibantarkan (sementara tidak dihitung) sampai ada Putusan Pengaditan yang berkekuatan hukum tetap. l. Pengenaan sanksi akademik berat terhadap mahasiswa yang melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 19 c ayat (6) hanya dapat dikenakan setelah ada Putusan Pengadilan berkekuatan hukum tetap yang amarnya menyatakan mahasiswa bersangkutan bersalah dan dikenai pidana penjara. m. Dalam hal mahasiswa yang diduga melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 19 c ayat (6) pada Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dinyatakan tidak bersalah atau dihukum percobaan, maka masa studi selama yang bersangkutan ditahan dan atau diberhentikan sementara, tidak dihitung sebagai masa studi. n. Mahasiswa yang dikenai sanksi karena melakukan akademik dalam segala tingkatan, mempunyai hak untuk menyampaikan keberatan dan atau banding administratif, dengan tenggang waktu pengajuan 14 (empat betas) hari sejak diterimanya pemberitahuan Putusan Sanksi akademik dimaksud. o. Mahasiswa yang diperiksa karena diduga melakukan akademik berat, berhak untuk didampingi orangtua/wali dan atau penasihat hukumnya selama proses pemeriksaan berlangsung.

5. PROSEDUR PEMBERIAN SANGSI PELANGGARAN AKADEMIK SEDANG DAN BERAT PELAKSANA BAKU MUTU Dekan/ No. URAIAN KEGIATAN Keterangan Pelapor Penanggung Tim VerifikasiRektor Mahasiswa Waktu Luaran Jawab PenemukasusmelaporkepadaDekanatau Laporan 1 PenanggungJawabterkaitdenganperbuatan 1 jam Bukti-buktiatausaksi 2 Dekan/ PenanggungJawabKegiatanmembentuk Tim untukmenverifikasikebenaranlaporan 1 hari Tim verifikasi terbentuk Tim Verifikasimelakukanpenelitianuntuk kepastiandan 3 memastikankebenaranlaporandanmelaporkan *) bukti / saksi hasilnyakedekan/ PenanggungJawabKegiatan waktutergantungtingkat permasalahan 4 Dekan/ PenanggungJawabKegiatanmenerima 1 hari laporan dilampiribuktidan saran sangsi laporandaritimdanmelaporkankepadarektor Rektor, denganmemperhatikanmasukandan 5 saran DekandanPimpinanUniversitas *) menetapkansangsikepadamahasiswa Mahasiswamenjalanisangsi yang diberikan Rektoratau banding SK sangsi terhadap sedang/ berat waktutergantungtingkat permasalahan