VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN PULAU BIAWAK DENGAN PENGUKURAN INSITU DAN CITRA AQUA MODIS Irfan A. Silalahi 1, Ratna Suwendiyanti 2 dan Noir P. Poerba 3 1 Komunitas Instrumentasi dan Survey Kelautan (KOMITMEN), Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Email: irfan_766hi@yahoo.com 2 Komunitas Instrumentasi dan Survey Kelautan (KOMITMEN), Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Email: ratnasuwendiyanti@hotmail.com 3 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Email : noaapoerba@aol.com Abstrak Variabilitas suhu diperairan dapat menunjukkan fenomena yang terjadi di laut seperti front dan upwelling. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan serta menganalisis variabilitas suhu permukaan laut di sekitar perairan Pulau Biawak dari pengukuran langsung serta dari citra satelit Aqua Modis untuk melihat kecenderungan perubahan suhu permukaan laut yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode survey untuk pengambilan data salinitas, SPL, DO, angin, dan arus. Data tersebut diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan Surfer 10. Hasil pengolahan data menunjukkan rentang SPL tertinggi yang diperoleh yakni pada bulan Juni 2011 yakni 26.4 30.9 ºC dan rentang terkecil diperoleh pada bulan Juni 2008 yakni 28.62 28.88 ºC. Sedangkan sebaran suhu secara spasial cenderung sama. Sebaran suhu tertinggi terdapat di daerah Barat Laut Pulau Biawak dan sebaran suhu terendah terdapat pada daerah Timur Pulau Biawak. Kata kunci : suhu permukaan laut, variabilitas suhu, Pulau Biawak. PENDAHULUAN Pulau Biawak terletak di perairan laut Jawa Kabupaten Indramayu. Laut Jawa terletak di selatan Asia Tenggara dan berbatasan dengan tiga pulau, Kalimantan Selatan (Borneo), utara Pulau Jawa dan Sumatera Selatan. Laut Jawa juga dihubungkan ke bagian selatan Laut Cina Selatan oleh Selat Karimata, dan terhubung dengan wilayah timur melalui Laut Flores. Kondisi ini mengungkapkan kemungkinan sangat dipengaruhi oleh wilayah bagian utara dan timur yang berhubungan dengan Laut Jawa. Selain itu, diketahui juga bahwa iklim di Laut Jawa dipengaruhi oleh variabilitas musiman (Wyrtki, 1961). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, rata-rata suhu permukaan laut di Laut Jawa berkisar antara 27.25 28.25 ºC dengan suhu permukaan laut lebih tinggi
berada pada bagian barat (Gaol dan Sadhotomo, 2007). Gelombang laut diperairan Pulau Biawak memiliki spesifikasi tinggi dan arah jalarnya dipengaruhi oleh angin, sedangkan tinggi gelombang bervariasi antara 0,5-1 meter. Ketinggian gelombang pada saat musim angin barat dapat mencapai 2 3 meter. Variasi Salinitas horizontal maupun vertikal pada perairan Pulau Biawak relatif kecil. Data kisaran Salinitas rata-rata umumnya berkisar 30 ppm - 33 ppm. Data kisaran derajat keasaman (ph) pada perairan disekitar Pulau Biawak umumnya memiliki nilai ph 7 8. Variasi rata-rata temperatur air di Pulau Biawak,Pulau Gosong, Dan Pulau Biawak Utara berkisar antara 28 30ºC. Adanya variasi tersebut dipengaruhi oleh kedalaman pulau yang bervariasi serta dipengaruhi oleh musim. Pada saat musim timur, arus bergerak dari wilayah timur menuju barat membawa massa air yang lebih dingin dari wilayah timur, sedangkan pada musim barat arus membawa masuk massa air dari laut cina selatan yang memiliki suhu yang lebih rendah (Wyrtki, 1961). Suhu permukaan laut (SPL) memiliki kaitan yang erat dengan keadaan lapisan air laut yang berada di bawahnya, sehingga data suhu permukaan laut dapat digunakan untuk menafsirkan fenomena-fenomena yang terjadi dilaut seperti front, arus, upwelling, sebaran suhu secara horizontal dan aktifitas biologi (Robinson, 1985). Pergerakan angin muson juga mempengaruhi variasi suhu permukaan laut di Laut Jawa. Pada musim barat, angin bergerak dari barat menuju menuju timur sehingga membawa massa air dari laut cina selatan mengisi laut jawa, sedangkan pada musim timur angin bergerak dari timur ke barat membawa massa air yang relatif lebih dingin menuju ke barat (Wyrtki, 1961). Pengukuran parameter-parameter seperti suhu, arus, angin, serta parameter laut lainnya pun dapat dilakukan dengan menggunakan satelit. Salah satunya adalah satelit aqua MODIS yang merupakan suatu instrumen berupa sensor multispectral yang memiliki 36 kanal dengan kanal 1-19 berada pada kisaran cahaya tampak dan kanal 20-36 berada pada kisaran inframerah (NASA, 2009). Kanal-kanal ini membuat sensor MODIS mampu mengukur parameter dari permukaan laut hingga atmosfer. Penelitian ini dilakukan untuk untuk memetakan serta menganalisis variabilitas suhu permukaan laut di sekitar perairan pulau biawak dari pengukuran langsung
serta dari citra satelit Aqua Modis untuk melihat kecenderungan perubahan suhu permukaan laut yang terjadi selama 3 tahun pada lokasi penelitian. METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni 2012 di perairan pantai pulau Biawak (5-7 LS dan 107-109 BT), Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat dalam jangka waktu satu minggu. Alat dan Data Penelitian ini menggunakan data primer berupa data SPL, salinitas, kadar oksigen, angin, dan arus dan data sekunder yang didapatkan dari data citra aqua MODIS. Data tersebut diolah dengan komputer menggunakan software Microsoft Excel 2007 dan Surfer 10. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh data dari lokasi penelitian dan menarik hubungan sebab akibat dari data yang diperoleh. Data yang dikumpulkan di lapangan merupakan data primer yang selanjutnya dikorelasikan dengan data sekunder yang diperoleh dari satelit Aqua MODIS yang kemudian dianalisis secara deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Lokasi Penelitian Pulau Biawak merupakan pulau kecil yang terdapat di Kabupaten Indramayu Jawa Barat, dengan posisi geografis terletak di lepas pantai Laut Jawa, ± 40 km disebelah utara pantai Indramayu pada posisi 05º56 50,8 Lintang selatan dan 108º 22 52,5 Bujur Timur. Berdasarkan wilayah admiristratif Pulau Biawak, Pulau Gosong Dan Pulau Rakit Utara/ (Pulau Candikian) berada di Desa Pabean Ilir Kecamatan Kota Indramayu Kabupaten Indramayu Propinsi Jawa Barat. Gelombang laut diperairan Pulau Biawak memiliki spesifikasi tinggi dan arah jalarnya dipengaruhi oleh angin, sedangkan tinggi gelombang bervariasi antara 0,5-1 meter. Ketinggian gelombang pada saat musim angin barat dapat mencapai 2 3 meter. Variasi Salinitas horizontal maupun vertikal pada perairan Pulau Biawak relatif kecil. Data kisaran Salinitas rata-rata umumnya berkisar 30 ppm - 33 ppm. Data kisaran derajat keasaman (ph) pada perairan disekitar Pulau Biawak umumnya memiliki nilai ph 7 8. Variasi rata-rata temperatur air di Pulau Biawak,Pulau Gosong, Dan Pulau Biawak Utara berkisar antara 28 30ºC. Adanya
variasi tersebut dipengaruhi oleh kedalaman pulau yang bervariasi serta dipengaruhi oleh musim. Secara umum apabila kedalaman semakin kecil maka temperatur air laut pada saat siang hari akan semakin besar, karena adanya pengaruh penetrasi cahaya matahari. Meskipun demikian karena adanya mekanisme naik turunnya air laut oleh karena pasang surut maka tempereture perairan akan berkisar pada temperature normal pada umumnya (DKP,2006). Pola Pergerakan Arus Musim Timur ebaran spasial SPL di perairan Pulau Biawak sangat dipengaruhi pola pergerakan arus. Begitu juga pola pergerakan arus pada perairan Pulau Biawak dipengaruhi oleh pola pergerakan arus Laut Jawa karena Pulau Biawak terdapat di perairan Laut Jawa. Pola pergerakan arus menurut Wyrtki (1961) di perairan Laut Jawa pada musim Timur, arus bergerak dari wilayah timur menuju barat (Gambar1.). Pola pergerakan arus yang ditunjukkan Wyrtki (1961) mendukung fenomena persebaran SPL pada penelitian ini. Gambar. Pola Pergerakan arus pada musim
Pengukuran secara Insitu Pengambilan data di Pulau Biawak dilakukan selama satu minggu. Pengambilan data temperatur dilakukan di 8stasiun dengan tiga kali pengulangan pada masingmasing stasiun. Hasil pengukuran temperatur di perairan Pulau Biawak yang telah dilakukan, disajikan pada Tabel berikut ini : Station Longitude Lattitude Depth Temperature (ºC) (m) I II III Rata Stasiun 1 108º22 52 5º56 18 41 29.5 28.7 28.7 28.97 Stasiun 2 108º22 28.4 5º56 5.9 24 29.8 28.4 28.3 28.83 Stasiun 3 108º22 11.6 5º55 44.2 32.6 30.5 28.3 28.9 29.23 Stasiun 4 108º22 18.1 5º55 11.9 17 31.2 28.3 28.2 29.23 Stasiun 5 108º22 47.4 5º55 20.7 36 29.9 28.3 28.2 28.8 Stasiun 6 108º23 57 5º55 30.5 33.2 28.3 28.3 28.3 28.3 Stasiun 7 108º23 28.4 5º55 52.1 19.3 26.5 28.3 28.3 27.7 Stasiun 8 108º23 15 5º56 17.4 35.8 28.7 28.3 28.3 28.43 ada data di atas, terlihat jelas bahwa pengukuran yang dilakukan secara harian menghasilkan nilai yang bervariasi (tidak sama). Hal ini disebabkan akibat daerah perairan yang diukur hanya pada sekeliling Pulau Biawak dan ini sangat sempit sehingga penjalaran massa air pada sekitar daerah perairan tersebut sangat cepat. Hasil olahan peta sebaran suhu permukaan laut yang dilakukan secara langsung di lapangan disajikan seperti gambar ini : Gambar. SPL Pulau Biawak Juni 2011
Analisis Kecenderungan Gambar diatas merupakan peta variabilitas suhu permukaan dan kecenderungan perubahan suhu permukaan laut (SPL) yang terjadi pada Juni 2008, Juni 2009, Juni 2010 dan Juni 2011 dimana data SPL pada bulan Juni 2008,2009 dan 2010 merupakan data sekunder dari citra satelit Aqua MODIS dan data SPL Juni 2011 merupakan data primer dari pengukuran langsung di lokasi penelitian. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa keadaan SPL Pulau Biawak memiliki variasi yang terjadi pada Juni 2008-2010. kecenderungan perubahan suhu permukaan laut (SPL) yang terjadi pada Juni 2008, Juni 2009, Juni 2010 dan Juni 2011. Perubahan sebaran suhu permukaan terjadi pada tahun 2010 dan 2009 sedangkan pada tahun 2011 dan 2008 daerah persebaran suhu permukaan laut cenderung sama. Dari gambar tersebut, adanya variasi SPL tiap tahunnya di Pulau biawak ini membuktikan bahwa pada musim yang sama serta dengan tahun yang berbeda, memungkinkan terjadi perubahan sebaran suhu permukaan laut dalam skala perairan yang sempit. Rentang suhu permukaan laut tertinggi diperoleh pada Juni 2011 yakni 26.4 30.9 ºC, serta rentang suhu permukaan laut terendah diperoleh pada Juni 2008 yakni 28.62 28.88 ºC. Kecenderungan perubahan sebaran suhu permukaan tidak tetap karena setiap
tahunnya terjadi perubahan sebaran suhu yang berbeda-beda. Oseanologi Laut Jakarta : P3O-LIPI. Cina Selatan. KESIMPULAN Sebaran SPL pada perairan Pulau Biawak pada musim yang sama serta bulan yang sama, menunjukkan adanya variasi pada setiap tahunnya. Secara Spasial, rentang SPL tertinggi yang diperoleh yakni pada bulan Juni 2011 yakni 26.4 30.9 ºC dan rentang terkecil diperoleh pada bulan Juni 2008 yakni 28.62 28.88 ºC. Sebaran suhu yang cenderung sama secara spasial diperoleh pada Juni 2008 dan Juni 2009 dimana sebaran suhu tertinggi terdapat di daerah Barat Laut Pulau Biawak dan sebaran suhu terendah terdapat pada daerah Timur Pulau Biawak. REFERENSI Hutabarat, S. dan S. M. Evans. 1986. Pengantar Oseanografi. Cetakan ke-3. Jakarta :UI Press. Ilahude, A. G. 1997. Sebaran Suhu, Salinitas, Sigma-T, dan Zat Hara Perairan Laut Cina Selatan. Hal 25-90. In Suyarso (ed.), Atlas NASA. 2009. Spesification MODIS. www.modis.gsfc.nasa.gov (diunduh tanggal 10 Juni 2012). Nontji, A. 2005. Laut Nusantara. Jakarta : Penerbit Djambatan. Wyrtki, K. 1961. Physical Oceanography of South East Asian Water. Naga Report. Vol 2. Scripps Institution of Oceanography. The University of California. California : La Jolla. DKP, 2006. Penyusunan Naskah Akademik Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Pulau Biawak Kabupaten Indramayu. Laporan Gaol, J. L. dan B. Sadhotomo. 2007. Karakteristik dan Variabilitas Parameter-Parameter Oseanografi Laut Jawa Hubungannya Dengan Distribusi Hasil Tangkapan Ikan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (3) : 201-211.