VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN PULAU BIAWAK DENGAN PENGUKURAN INSITU DAN CITRA AQUA MODIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebaran Arus Permukaan Laut Pada Periode Terjadinya Fenomena Penjalaran Gelombang Kelvin Di Perairan Bengkulu

Gambar 1. Diagram TS

SIRKULASI ANGIN PERMUKAAN DI PANTAI PAMEUNGPEUK GARUT, JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH MONSUN MUSIM PANAS LAUT CHINA SELATAN TERHADAP CURAH HUJAN DI BEBERAPA WILAYAH INDONESIA

2. TINJAUAN PUSTAKA. sebaran dan kelimpahan sumberdaya perikanan di Selat Sunda ( Hendiarti et

BAB III METODE PENELITIAN

2. TINJAUAN PUSTAKA. Suhu permukaan laut Indonesia secara umum berkisar antara O C

PRISMA FISIKA, Vol. II, No. 1 (2014), Hal ISSN :

ANALISIS POLA SEBARAN DAN PERKEMBANGAN AREA UPWELLING DI BAGIAN SELATAN SELAT MAKASSAR

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Rochmady Staf Pengajar STP - Wuna, Raha, ABSTRAK

2. KONDISI OSEANOGRAFI LAUT CINA SELATAN PERAIRAN INDONESIA

Diterima: 14 Februari 2008; Disetujui: Juli 2008 ABSTRACT

STUDI PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

3. METODE. penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari. posisi koordinat LS dan BT.

Kata kunci: Citra satelit, Ikan Pelagis, Klorofil, Suhu, Samudera Hindia.

Kajian Elevasi Muka Air Laut di Perairan Indonesia Pada Kondisi El Nino dan La Nina

STUDI VARIASI TEMPERATUR DAN SALINITAS DI PERAIRAN DIGUL IRIAN JAYA, OKTOBER 2002

BAB II KAJIAN PUSTAKA

FENOMENA UPWELLING DAN KAITANNYA TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN IKAN LAYANG DELES (Decapterus Macrosoma) DI PERAIRAN TRENGGALEK

JOURNAL OF OCEANOGRAPHY. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di :

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pola Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Salinitas pada Indomix Cruise

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN DINAMIKA SUHU PERMUKAAN LAUT GLOBAL MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH MICROWAVE

BAB III BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KONDISI OSEANOGRAFIS SELAT MAKASAR By: muhammad yusuf awaluddin

Oleh Satria Yudha Asmara Perdana Pembimbing Eko Minarto, M.Si Drs. Helfinalis M.Sc

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PASANG SURUT DAN ARUS PASANG SURUT DI PERAIRAN LAMONGAN

Variabilitas Suhu Permukaan Laut Di Pantai Utara Semarang Menggunakan Citra Satelit Aqua Modis

5 PEMBAHASAN 5.1 Sebaran SPL Secara Temporal dan Spasial

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di :

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis wilayah Indonesia terletak di daerah tropis yang terbentang

Analisis Spasial dan Temporal Sebaran Suhu Permukaan Laut di Perairan Sumatera Barat

POLA DISTRIBUSI SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN TELUK AMBON DALAM

Simulasi Pola Arus Dua Dimensi Di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu Pada Bulan September 2004

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi Variabilitas Lapisan Atas Perairan Samudera Hindia Berbasis Model Laut

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

3 METODE PENELITIAN. Gambar 7. Peta Lokasi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Keadaan Umum Perairan Pantai Timur Sumatera Utara. Utara terdiri dari 7 Kabupaten/Kota, yaitu : Kabupaten Langkat, Kota Medan,

PENGARUH MONSUN TERHADAP DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-a DI PERAIRAN SELATAN BALI

3. METODOLOGI PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Jatinangor, 22 Juli Haris Pramana. iii

KONDISI OSEANOGRAFI DI SELAT SUNDA DAN SELATAN JAWA BARAT PADA MONSUN BARAT 2012

PENDAHULUAN Latar Belakang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Relationship between variability mixed layer depth T=0.5 o C criterion and distribution of tuna in the eastern Indian Ocean

Identifikasi Lokasi Potensial Budidaya Tiram Mutiara Dengan Mengunakan Citra Satelit Landsat 7 ETM+

ANALISIS SUHU PERMUKAAN LAUT SELAT MALAKA. Universitas Riau.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman Online di :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III BAHAN DAN METODE

Abstract. SUHU PERMT]KAAI\{ LAUT I}I PERAIRAN RAJAAMPAT PROPINSI PAPUA BARAT (Hasil Citra )

VARIABILITAS SPASIAL DAN TEMPORAL SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KONSENTRASI KLOROFIL-a MENGGUNAKAN CITRA SATELIT AQUA MODIS DI PERAIRAN SUMATERA BARAT

VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DI LAUT JAWA DARI CITRA SATELIT AQUA MODIS DAN TERRA MODIS INDRA VERDIAN KARIF SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN POTENSIAL IKAN TUNA MATA BESAR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT DI PERAIRAN LHOKSEUMAWE

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. METODOLOGI Waktu dan Lokasi Penelitian. Lokasi pengamatan konsentrasi klorofil-a dan sebaran suhu permukaan

BAB I PENDAHULUAN. kepulauan terbesar di dunia, dengan luas laut 5,8 juta km 2 atau 3/4 dari total

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAITAN MONSUN TERHADAP VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A UNTUK PREDIKSI POTENSI FISHING GROUND DI PERAIRAN KARIMUNJAWA

Pasang Surut Surabaya Selama Terjadi El-Nino

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Arah Dan Kecepatan Angin Musiman Serta Kaitannya Dengan Sebaran Suhu Permukaan Laut Di Selatan Pangandaran Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SIMULASI PENGARUH ANGIN TERHADAP SIRKULASI PERMUKAAN LAUT BERBASIS MODEL (Studi Kasus : Laut Jawa)

Variabilitas Suhu dan Salinitas Perairan Selatan Jawa Timur Riska Candra Arisandi a, M. Ishak Jumarang a*, Apriansyah b

PENDAHULUAN. Pantai Timur Sumatera Utara merupakan bagian dari Perairan Selat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK DAN VARIABILITAS BULANAN ANGIN PERMUKAAN DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA

4. HUBUNGAN ANTARA DISTRIBUSI KEPADATAN IKAN DAN PARAMETER OSEANOGRAFI

ANALISIS SPASIAL SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN LAUT JAWA PADA MUSIM TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN DATA DIGITAL SATELIT NOAA 16 -AVHRR

2. TINJAUAN PUSTAKA. Suhu menyatakan banyaknya bahang (heat) yang terkandung dalam suatu

4 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Karakteristik Oseanografi Dalam Kaitannya Dengan Kesuburan Perairan di Selat Bali

BAB III METODE PENELITIAN

VARIABILITAS KONSENTRASI KLOROFIL A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN NATUNA

PERTEMUAN KE-5 M.K. DAERAH PENANGKAPAN IKAN SIRKULASI MASSA AIR (Bagian 2) ASEP HAMZAH

KAJIAN SEBARAN SPASIAL PARAMETER FISIKA KIMIA PERAIRAN PADA MUSIM TIMUR DI PERAIRAN TELUK SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI DATA INDERAAN MULTI SPEKTRAL UNTUK ESTIMASI KONDISI PERAIRAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS DI SELATAN JAWA BARAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

SIFAT FISIK OSEANOGRAFI PERAIRAN KEPULAUAN TAMBELAN DAN SEKITARNYA, PROPINSI KEPULAUAN RIAU

ANALISIS DISTRIBUSI ARUS PERMUKAAN LAUT DI TELUK BONE PADA TAHUN

PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU

Transkripsi:

VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN PULAU BIAWAK DENGAN PENGUKURAN INSITU DAN CITRA AQUA MODIS Irfan A. Silalahi 1, Ratna Suwendiyanti 2 dan Noir P. Poerba 3 1 Komunitas Instrumentasi dan Survey Kelautan (KOMITMEN), Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Email: irfan_766hi@yahoo.com 2 Komunitas Instrumentasi dan Survey Kelautan (KOMITMEN), Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Email: ratnasuwendiyanti@hotmail.com 3 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Email : noaapoerba@aol.com Abstrak Variabilitas suhu diperairan dapat menunjukkan fenomena yang terjadi di laut seperti front dan upwelling. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan serta menganalisis variabilitas suhu permukaan laut di sekitar perairan Pulau Biawak dari pengukuran langsung serta dari citra satelit Aqua Modis untuk melihat kecenderungan perubahan suhu permukaan laut yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode survey untuk pengambilan data salinitas, SPL, DO, angin, dan arus. Data tersebut diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan Surfer 10. Hasil pengolahan data menunjukkan rentang SPL tertinggi yang diperoleh yakni pada bulan Juni 2011 yakni 26.4 30.9 ºC dan rentang terkecil diperoleh pada bulan Juni 2008 yakni 28.62 28.88 ºC. Sedangkan sebaran suhu secara spasial cenderung sama. Sebaran suhu tertinggi terdapat di daerah Barat Laut Pulau Biawak dan sebaran suhu terendah terdapat pada daerah Timur Pulau Biawak. Kata kunci : suhu permukaan laut, variabilitas suhu, Pulau Biawak. PENDAHULUAN Pulau Biawak terletak di perairan laut Jawa Kabupaten Indramayu. Laut Jawa terletak di selatan Asia Tenggara dan berbatasan dengan tiga pulau, Kalimantan Selatan (Borneo), utara Pulau Jawa dan Sumatera Selatan. Laut Jawa juga dihubungkan ke bagian selatan Laut Cina Selatan oleh Selat Karimata, dan terhubung dengan wilayah timur melalui Laut Flores. Kondisi ini mengungkapkan kemungkinan sangat dipengaruhi oleh wilayah bagian utara dan timur yang berhubungan dengan Laut Jawa. Selain itu, diketahui juga bahwa iklim di Laut Jawa dipengaruhi oleh variabilitas musiman (Wyrtki, 1961). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, rata-rata suhu permukaan laut di Laut Jawa berkisar antara 27.25 28.25 ºC dengan suhu permukaan laut lebih tinggi

berada pada bagian barat (Gaol dan Sadhotomo, 2007). Gelombang laut diperairan Pulau Biawak memiliki spesifikasi tinggi dan arah jalarnya dipengaruhi oleh angin, sedangkan tinggi gelombang bervariasi antara 0,5-1 meter. Ketinggian gelombang pada saat musim angin barat dapat mencapai 2 3 meter. Variasi Salinitas horizontal maupun vertikal pada perairan Pulau Biawak relatif kecil. Data kisaran Salinitas rata-rata umumnya berkisar 30 ppm - 33 ppm. Data kisaran derajat keasaman (ph) pada perairan disekitar Pulau Biawak umumnya memiliki nilai ph 7 8. Variasi rata-rata temperatur air di Pulau Biawak,Pulau Gosong, Dan Pulau Biawak Utara berkisar antara 28 30ºC. Adanya variasi tersebut dipengaruhi oleh kedalaman pulau yang bervariasi serta dipengaruhi oleh musim. Pada saat musim timur, arus bergerak dari wilayah timur menuju barat membawa massa air yang lebih dingin dari wilayah timur, sedangkan pada musim barat arus membawa masuk massa air dari laut cina selatan yang memiliki suhu yang lebih rendah (Wyrtki, 1961). Suhu permukaan laut (SPL) memiliki kaitan yang erat dengan keadaan lapisan air laut yang berada di bawahnya, sehingga data suhu permukaan laut dapat digunakan untuk menafsirkan fenomena-fenomena yang terjadi dilaut seperti front, arus, upwelling, sebaran suhu secara horizontal dan aktifitas biologi (Robinson, 1985). Pergerakan angin muson juga mempengaruhi variasi suhu permukaan laut di Laut Jawa. Pada musim barat, angin bergerak dari barat menuju menuju timur sehingga membawa massa air dari laut cina selatan mengisi laut jawa, sedangkan pada musim timur angin bergerak dari timur ke barat membawa massa air yang relatif lebih dingin menuju ke barat (Wyrtki, 1961). Pengukuran parameter-parameter seperti suhu, arus, angin, serta parameter laut lainnya pun dapat dilakukan dengan menggunakan satelit. Salah satunya adalah satelit aqua MODIS yang merupakan suatu instrumen berupa sensor multispectral yang memiliki 36 kanal dengan kanal 1-19 berada pada kisaran cahaya tampak dan kanal 20-36 berada pada kisaran inframerah (NASA, 2009). Kanal-kanal ini membuat sensor MODIS mampu mengukur parameter dari permukaan laut hingga atmosfer. Penelitian ini dilakukan untuk untuk memetakan serta menganalisis variabilitas suhu permukaan laut di sekitar perairan pulau biawak dari pengukuran langsung

serta dari citra satelit Aqua Modis untuk melihat kecenderungan perubahan suhu permukaan laut yang terjadi selama 3 tahun pada lokasi penelitian. METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni 2012 di perairan pantai pulau Biawak (5-7 LS dan 107-109 BT), Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat dalam jangka waktu satu minggu. Alat dan Data Penelitian ini menggunakan data primer berupa data SPL, salinitas, kadar oksigen, angin, dan arus dan data sekunder yang didapatkan dari data citra aqua MODIS. Data tersebut diolah dengan komputer menggunakan software Microsoft Excel 2007 dan Surfer 10. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh data dari lokasi penelitian dan menarik hubungan sebab akibat dari data yang diperoleh. Data yang dikumpulkan di lapangan merupakan data primer yang selanjutnya dikorelasikan dengan data sekunder yang diperoleh dari satelit Aqua MODIS yang kemudian dianalisis secara deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Lokasi Penelitian Pulau Biawak merupakan pulau kecil yang terdapat di Kabupaten Indramayu Jawa Barat, dengan posisi geografis terletak di lepas pantai Laut Jawa, ± 40 km disebelah utara pantai Indramayu pada posisi 05º56 50,8 Lintang selatan dan 108º 22 52,5 Bujur Timur. Berdasarkan wilayah admiristratif Pulau Biawak, Pulau Gosong Dan Pulau Rakit Utara/ (Pulau Candikian) berada di Desa Pabean Ilir Kecamatan Kota Indramayu Kabupaten Indramayu Propinsi Jawa Barat. Gelombang laut diperairan Pulau Biawak memiliki spesifikasi tinggi dan arah jalarnya dipengaruhi oleh angin, sedangkan tinggi gelombang bervariasi antara 0,5-1 meter. Ketinggian gelombang pada saat musim angin barat dapat mencapai 2 3 meter. Variasi Salinitas horizontal maupun vertikal pada perairan Pulau Biawak relatif kecil. Data kisaran Salinitas rata-rata umumnya berkisar 30 ppm - 33 ppm. Data kisaran derajat keasaman (ph) pada perairan disekitar Pulau Biawak umumnya memiliki nilai ph 7 8. Variasi rata-rata temperatur air di Pulau Biawak,Pulau Gosong, Dan Pulau Biawak Utara berkisar antara 28 30ºC. Adanya

variasi tersebut dipengaruhi oleh kedalaman pulau yang bervariasi serta dipengaruhi oleh musim. Secara umum apabila kedalaman semakin kecil maka temperatur air laut pada saat siang hari akan semakin besar, karena adanya pengaruh penetrasi cahaya matahari. Meskipun demikian karena adanya mekanisme naik turunnya air laut oleh karena pasang surut maka tempereture perairan akan berkisar pada temperature normal pada umumnya (DKP,2006). Pola Pergerakan Arus Musim Timur ebaran spasial SPL di perairan Pulau Biawak sangat dipengaruhi pola pergerakan arus. Begitu juga pola pergerakan arus pada perairan Pulau Biawak dipengaruhi oleh pola pergerakan arus Laut Jawa karena Pulau Biawak terdapat di perairan Laut Jawa. Pola pergerakan arus menurut Wyrtki (1961) di perairan Laut Jawa pada musim Timur, arus bergerak dari wilayah timur menuju barat (Gambar1.). Pola pergerakan arus yang ditunjukkan Wyrtki (1961) mendukung fenomena persebaran SPL pada penelitian ini. Gambar. Pola Pergerakan arus pada musim

Pengukuran secara Insitu Pengambilan data di Pulau Biawak dilakukan selama satu minggu. Pengambilan data temperatur dilakukan di 8stasiun dengan tiga kali pengulangan pada masingmasing stasiun. Hasil pengukuran temperatur di perairan Pulau Biawak yang telah dilakukan, disajikan pada Tabel berikut ini : Station Longitude Lattitude Depth Temperature (ºC) (m) I II III Rata Stasiun 1 108º22 52 5º56 18 41 29.5 28.7 28.7 28.97 Stasiun 2 108º22 28.4 5º56 5.9 24 29.8 28.4 28.3 28.83 Stasiun 3 108º22 11.6 5º55 44.2 32.6 30.5 28.3 28.9 29.23 Stasiun 4 108º22 18.1 5º55 11.9 17 31.2 28.3 28.2 29.23 Stasiun 5 108º22 47.4 5º55 20.7 36 29.9 28.3 28.2 28.8 Stasiun 6 108º23 57 5º55 30.5 33.2 28.3 28.3 28.3 28.3 Stasiun 7 108º23 28.4 5º55 52.1 19.3 26.5 28.3 28.3 27.7 Stasiun 8 108º23 15 5º56 17.4 35.8 28.7 28.3 28.3 28.43 ada data di atas, terlihat jelas bahwa pengukuran yang dilakukan secara harian menghasilkan nilai yang bervariasi (tidak sama). Hal ini disebabkan akibat daerah perairan yang diukur hanya pada sekeliling Pulau Biawak dan ini sangat sempit sehingga penjalaran massa air pada sekitar daerah perairan tersebut sangat cepat. Hasil olahan peta sebaran suhu permukaan laut yang dilakukan secara langsung di lapangan disajikan seperti gambar ini : Gambar. SPL Pulau Biawak Juni 2011

Analisis Kecenderungan Gambar diatas merupakan peta variabilitas suhu permukaan dan kecenderungan perubahan suhu permukaan laut (SPL) yang terjadi pada Juni 2008, Juni 2009, Juni 2010 dan Juni 2011 dimana data SPL pada bulan Juni 2008,2009 dan 2010 merupakan data sekunder dari citra satelit Aqua MODIS dan data SPL Juni 2011 merupakan data primer dari pengukuran langsung di lokasi penelitian. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa keadaan SPL Pulau Biawak memiliki variasi yang terjadi pada Juni 2008-2010. kecenderungan perubahan suhu permukaan laut (SPL) yang terjadi pada Juni 2008, Juni 2009, Juni 2010 dan Juni 2011. Perubahan sebaran suhu permukaan terjadi pada tahun 2010 dan 2009 sedangkan pada tahun 2011 dan 2008 daerah persebaran suhu permukaan laut cenderung sama. Dari gambar tersebut, adanya variasi SPL tiap tahunnya di Pulau biawak ini membuktikan bahwa pada musim yang sama serta dengan tahun yang berbeda, memungkinkan terjadi perubahan sebaran suhu permukaan laut dalam skala perairan yang sempit. Rentang suhu permukaan laut tertinggi diperoleh pada Juni 2011 yakni 26.4 30.9 ºC, serta rentang suhu permukaan laut terendah diperoleh pada Juni 2008 yakni 28.62 28.88 ºC. Kecenderungan perubahan sebaran suhu permukaan tidak tetap karena setiap

tahunnya terjadi perubahan sebaran suhu yang berbeda-beda. Oseanologi Laut Jakarta : P3O-LIPI. Cina Selatan. KESIMPULAN Sebaran SPL pada perairan Pulau Biawak pada musim yang sama serta bulan yang sama, menunjukkan adanya variasi pada setiap tahunnya. Secara Spasial, rentang SPL tertinggi yang diperoleh yakni pada bulan Juni 2011 yakni 26.4 30.9 ºC dan rentang terkecil diperoleh pada bulan Juni 2008 yakni 28.62 28.88 ºC. Sebaran suhu yang cenderung sama secara spasial diperoleh pada Juni 2008 dan Juni 2009 dimana sebaran suhu tertinggi terdapat di daerah Barat Laut Pulau Biawak dan sebaran suhu terendah terdapat pada daerah Timur Pulau Biawak. REFERENSI Hutabarat, S. dan S. M. Evans. 1986. Pengantar Oseanografi. Cetakan ke-3. Jakarta :UI Press. Ilahude, A. G. 1997. Sebaran Suhu, Salinitas, Sigma-T, dan Zat Hara Perairan Laut Cina Selatan. Hal 25-90. In Suyarso (ed.), Atlas NASA. 2009. Spesification MODIS. www.modis.gsfc.nasa.gov (diunduh tanggal 10 Juni 2012). Nontji, A. 2005. Laut Nusantara. Jakarta : Penerbit Djambatan. Wyrtki, K. 1961. Physical Oceanography of South East Asian Water. Naga Report. Vol 2. Scripps Institution of Oceanography. The University of California. California : La Jolla. DKP, 2006. Penyusunan Naskah Akademik Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Pulau Biawak Kabupaten Indramayu. Laporan Gaol, J. L. dan B. Sadhotomo. 2007. Karakteristik dan Variabilitas Parameter-Parameter Oseanografi Laut Jawa Hubungannya Dengan Distribusi Hasil Tangkapan Ikan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (3) : 201-211.