SILABUS MATA KULIAH MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

PENJABARAN MATA KULIAH (COURSE OUTLINE)

Manajemen Persediaan KONTRAK PERKULIAHAN DAN PENGENALAN MANAJEMEN PERSEDIAAN. Irvan Hermala, S.E. M.Sc. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI OLEH : KHAMALUDIN, S.T., M.T.

SILABUS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SILABUS MATA KULIAH MANAJEMEN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan usaha pada sektor manufaktur saat ini telah

Yayah Sopiyah 1 Didiek Pramono 2. Abstrak. Kata kunci : Material, Persediaan, Teknik Lot Sizing, Biaya Persediaan Minimum.

BAB VIII SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. baik (SeputarTuban.com, 2 Juli 2013). instalasi farmasi merupakan salah satu unit rumah sakit yang berfungsi

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR DAFTAR BAGAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian...

DEFINISI dan TUJUAN SIKLUS PENGELUARAN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelangsungan kehidupan perusahaan. Proses produksi tersebut memerlukan

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Siklus Pengeluaran: Pembelian dan Pengeluaran Kas. Pertemuan 12

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI S I L A B U S. Kode : SMJ 306 SKS : Teori: 2 sks Praktik : 1 sks

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MANAJEMEN OPERASIONAL JURUSAN MANAJEMEN STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

K E L O M P O K S O Y A : I N D A N A S A R A M I T A R A C H M A N

BAB III METODE PENELITIAN

PENGANTAR. EMA302 Manajemen Operasional. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah:

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING) (MRP) BAB - 8

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

Universitas Bina Nusantara. USULAN PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL di PT. PRATAMA ABADI INDUSTRI

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB 13 MANAJEMEN SEDIAAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA PERENCANAAN PADA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK TEFFLON DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

SIKLUS PENGELUARAN: PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS ADMINISTRASI BISNIS. Program Studi. Mata Kuliah : OPERASI BISNIS

SILABUS MATA KULIAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

SILABUS MATA KULIAH STUDI KELAYAKAN BISNIS

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blocher (2007:12) Husnanto (2013:1)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

MANAJEMEN PERSEDIAAN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

RPS TIN303 Sistem Produksi Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD.

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan bahan baku (Bhattacharyya, 2011). target penjualan (made to stock) dan pesanan pelanggan (made to order) untuk

1. Memahami fungsi dan tugas komponen utama sistem komputer. 2. Memahami struktur dan tugas komponen utama sistem komputer

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SILABUS PENGANTAR AKUNTANSI BISNIS II

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam jadwal produksi induk. Contoh dari depended inventory adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan semakin maju dan berkembangnya perekonomian kota Malang membuat

Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB

BAB II LANDASAN TEORI

BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis

Analisa Keseimbangan Lintasan Dengan Menggunakan Metode Helgeson-Birnie (Ranked Positional Weight) Studi Kasus PT. D

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

BAB I PENDAHULUAN. faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang-barang dan jasa bagi masyarakat,

Ekonomi & Bisnis Manajemen

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

SILABUS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

EMA302 Manajemen Operasional

Universitas Bina Nusantara

MRP(MATERIAL REQUIREMENT PLANNING ) OLEH YULIATI, SE, MM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alamat : Setiabudi Atrium Building lantai 6, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62 Kuningan

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Hal itu menjadi prioritas perusahaan dalam mencapai

A B S T R A K. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA USULAN PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PRODUKSI SEPATU MILITER DI PT. MARINO PELITA INDONESIA

SKRIPSI. : Guntur Dwi Prakoso NIM : Program Studi Manajemen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016

MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KELIMA BELAS BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM

MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KELIMA BELAS BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi kapal beserta

BAB I PENDAHULUAN. CV. New Sehati merupakan UKM (Usaha Kecil Menengah) keripik yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada masa sekarang ini keadaan ekonomi yang tumbuh dengan pesat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan pengendalian persediaan. Render dan Heizer (2001:314) merencanakan untuk persediaan bahan baku pada perusa haan.

PENJADWALAN OPERASI MANAJEMEN OPERASIONAL MINGGU KESEBELAS BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.SI. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia

Transkripsi:

Kode Formulir : FM-STMIK MDP-KUL-04.02/R3 SILABUS MATA KULIAH MANAJEMEN OPERASIONAL LANJUTAN A. IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Manajemen (S1) Mata Kuliah : Manajemen Operasional Lanjutan Kode : MJ 206 Bobot : 3 SKS Kelas : Manajemen Semester : 4 (Genap) Mata kuliah prasyarat : Manajemen Operasional (MJ 203) Deskripsi mata kuliah : Mempelajari aktivitas yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas pada bidang manufaktur dan jasa. Menjelaskan penggunaan Manajemen Operasional Lanjutan secara realistis dan praktis di dalam setiap proses opersional perusahaan yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. : Menganalisis Manajemen Operasional Lanjutan berhubungan dengan aktivitas fungsi operasi-operasi moderen yang merupakan pengetahuan kerja fundamental dari sisi operasional B. PENILAIAN a. : 20% b. Kuis : 10% c. UTS : 30% d. UAS : 40% C. DOSEN a. Koordinator : Ratna Juwita, SE, M.Si (ratnaj@stmik-mdp.net) b. Anggota : Indrawani Sinoem, ST, M.Si (indrawani@stmik-mdp.net) : Rahmi Aryanti,SE, ME D. PUSTAKA a. Buku wajib : Heizer, J., & Render, B., Manajemen Operasi, (Edisi 9 Terjemahan), Buku 2, Salemba Empat, Jakarta, 2010 b. Buku Pelengkap : 1. Sumayang, L., Dasar-dasar Manajemen Produksi & Operasi, Salemba Empat, Jakarta, 2003 2. Yamit, Z., Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Pertama, Ekonisia, Jakarta, 1998 E. JADWAL KONSULTASI Hari : Jum at Jam : 09.40 11.20 F. SANKSI : 1. dikumpul tepat waktu, jika terlambat mendapatkan nilai nol. 2. Mahasiswa yang memiliki tingkat kehadiran kurang dari 75%, tidak diizinkan mengikuti UAS. 3. Mahasiswa yang menggunakan sandal dianggap tidak hadir.

G. TABEL KULIAH, POKOK BAHASAN DAN TUGAS MEMBACA Pertemuan ke 1 Pokok Bahasan Deskripsi singkat mata kuliah dan standar kompetensi mata kuliah. 2 Manajemen Rantai Pasokan 3 Pengalihdayaan (Outsourching) 4 Manajemen Persediaan 5 Manajemen Persediaan (Lanjutan), Kuis 1 Membaca SILABUS dan RMP Hal 1-37 Hal 51-70 Hal 79-109 Hal 109-127 Soal - 1 2 3 6 Perencanaan Agregat 7 Perencanaan Agregat (Lanjutan) Hal 145-163 Hal 164-180 4 UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) 8 9 Material Requirement Planning - MRP (Perencanaan Kebutuhan Bahan) Pengembangan MRP dan Enterprise Resource Planning ERP (Perencanaan Sumber Daya Perusahaan) Hal 197-222 Hal 223-239 5 10 Penjadwalan Jangka Pendek 11 Penjadwalan Jangka Pendek (Lanjutan), Kuis 2 12 Just In Time JIT dan Operasi Ramping 13 Pemeliharaan dan Keandalan 14 Model Transportasi UJIAN AKHIR SEMESTER Hal 253-270 Hal 270-297 Hal 311-342 Hal 353-371 Hal 389-402 6 7 Latihan 8 Latihan 9

: Manajemen Rantai Pasokan. : Memahami kepentingan manajemen rantai pasokan dalam pendistribusian. 1.1. Mendefinisikan Strategi rantai pasokan (2A). 1.Strategi rantai pasokan. 1.2. Memahami etika rantai pasokan (2B). 2.Etika rantai pasokan. 1.Mengetahui manajemen rantai pasokan 2.Memahami proses dan pengelolaan rantai pasokan 3.Menjelaskan kinerja manajemen rantai pasokan. 2.1 Memahami permasalahan dalam rantai pasokan (2A). 2.2 Memahami peluang dalam rantai pasokan (2B). 3.1.Memahami sistem distribusi (2C). 3.2. Menjelaskan prosedur logistik dan biaya pengiriman yang dilakukan perusahaan (2D). 3.3. Memahami kinerja rantai pasokan yang dilakukan 1. Permasalahan dalam rantai pasokan. 2. Peluang dalam rantai pasokan. 1. Sistem distribusi. 2.Logistik dan biaya pengiriman. 3.Kinerja rantai pasokan. 1.Menjelaskan pengertian strategi rantai pasokan. 2. Membandingkan strategi rantai pasokan yang dilakukan setiap perusahaan di dunia bisnis. 3.Menjelaskan etika rantai pasokan yang dilakukan setiap 1.Menjelaskan permasalahan dalam rantai pasokan di dalam menjalankan bisnis. 2.Mencontohkan peluang dalam rantai pasokan yang digunakan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan bisnis. 1.Menjelaskan sistem distribusi yang dilakukan oleh perusahaan pada saat mengalokasikan produk ke konsumen. 2.Mencontohkan pelaksanaan logistik dan biaya pengiriman kompetitif di dalam melaksanakan kegiatan bisnis. 3.Menjelaskan kinerja rantai pasokan yang berlangsung pada kegiatan

: Pengalihdayaan (Outsourching) : Memahami pengalihdayaan (Outsourching) sebagai siasat rantai pasokan. 1. Mengetahui pengalihdayaan (Outsourching). 1.1. Mendefinisikan gejala yang timbul akibat adanya pengalihdayaan (2A). 1.2. Menjelaskan risiko yang dihadapi pada saat dilakukan pengalihdayaan (2B). 1.Gejala pengalihdayaan. 2.Risiko 1. Menjelaskan gejala pengalihdayaan yang ada di dunia bisnis. 2. Mencontohkan risiko yang harus dihadapi pada saat pengalihdayaan di dunia bisnis. 2. Memahami metodologi pengalihdayaan 3. Memahami keuntungan dan kerugian pengalihdayaan. 2.1 Memahami faktor risiko yang dihadapi perusahaan di dalam pengalihdayaan (2B). 2.2 Memahami pengalihdayaan dengan menggunakan analisis titik impas (2D). 3.1. Menjelaskan keuntungan pengalihdayaan (2B). 3.2. Menjelaskan kerugian pengalihdayaan (2C). 1.Faktor risiko. 2.Analisis titik impas. 1.Keuntungan pengalihdayaan. 2.Kerugian pengalihdayaan. 1. Menjelaskan pentingnya memperhatikan faktor risiko di dalam memaksimalkan bisnis 2. Mencontohkan menganalisis penggunaan pengalihdayaan dengan menggunakan titk impas. 1. Mengelompokan keuntungan yang ditimbulkan dengan adanya pengalihdayaan. 2. Menjelaskan kerugian yang ditimbulkan dengan adanya pengalihdayaan.

: Manajemen Persediaan : Memahami pelaksanaan manajemen persediaan di dalam lingkungan 1.Memahami pelaksanaan manajemen persediaan. 2. Memahami model-model persediaan. 3.Memahami model-model persediaan untuk permintaan independen. 1.1. Menjelaskan pelaksanaan manajemen persediaan (2A). 1.2. Menjelaskan fungsi-fungsi persediaan yang dilakukan perusahaan(2b). 2.1. Memahami biaya penyimpanan yang dilakukan perusahaan (2B). 2.2. Memahami yang termasuk di dalam biaya pemesanan (2B). 3.1. Menerapkan setiap model persediaan yang digunakan perusahaan di dalam melaksanakan manajemen persediaan (3C) 1.Manajemen persediaan. 2.Fungsi-fungsi persediaan. 1.Biaya penyimpanan. 2.Biaya pemesanan. 1.Permintaan. 2.Model kuantitas pemesanan ekonomis dasar (The Basic Economic Order Quantity (EOQ) Model). 3. Minimalkan biaya. 4. Titik pemesanan ulang. 5. Model Kuantitas Pesanan Produksi (Production Order Quantity Model). 6. Model diskon kuantitas. 1.Menjelaskan manajemen persediaan yang dilakukan perusahaan di dalam kegiatan bisnis. 2.Menjelaskan fungsi-fungsi persediaan yang ada di dalam kegiatan bisnis. 1.Mencontohkan perhitungan biaya penyimpanan yang dilakukan 2.Mencontohkan perhitungan biaya pemesanan yang dilakukan 1.Mencontohkan perhitungan setiap model di dalam melaksanakan manajemen persediaan.

: Perencanaan Agregat. : Memahami pelaksanaan perencanaan agregat di dalam proses produksi 1.Memahami perencanaan agregat. 2. Menerapkan metode perencanaan agregat 1.1. Memahami proses perencanaan yang dilakukan perusahaan (2C). 1.2. Memahami sifat perencanaan agregat (2C) 1.3. Memahami penggunaan strategi perencanaan agregat di setiap perusahaan (2C). 2.1. Memahami metode grafik, pendekatan matematis, perbandingan berbagai metode perencanaan agregat, dan manajemen imbal hasil (2D). 2.2. Menerapkan metode grafik, pendekatan matematis, perbandingan berbagai metode perencanaan agregat, dan manajemen imbal hasil (3C). 1. Proses perencanaan. 2. Sifat perencanaan agregat. 3. Strategi perencanaan agregat. 1. Metode grafik. 2. Pendekatan matematis. 3. Perbandingan berbagai metode perencanaan agregat. 4. Manajemen imbal hasil 1. Menjelaskan seluruh proses perencanaan sebagai dasar atau input untuk menghasilkan barang ataupun jasa. 2. Menjelaskan sifat perencanaan agregat yang digunakan 3. Menjelaskan strategi perencanaan agregat yang dilakukan perusahaan di dalam melaksanakan kegiatan bisnis. 1. Memberikan contoh perhitungan yang berhubungan dengan metode grafik, pendekatan matematis, perbandingan berbagai metode perencanaan agregat, dan manajemen imbal hasil sesuai dengan kegiatan

: Material Requirement Planning - (Perencanaan Kebutuhan Bahan) : Memahami pelaksanaan Material Requirement Planning - MRP (Perencanaan Kebutuhan Bahan) yang dilakukan 1.Menjelaskan manajemen MRP. 2. Memahami teknik penentuan ukuran lot. 1.1. Memahami dan dapat menerapkan pelaksanaan manajemen MRP di dalam perusahaan (3A). 1.2. Memahami dan dapat menerapkan penggunaan struktur MRP di perusahaan(3b). 2.1. Memahami teknik penentuan ukuran lot untuk menentukan banyaknya bahan yang dibutuhkan perusahaan(3a). 2.2. Memahami berbagai teknik penentuan ukuran lot yang dapat diterapkan di dalam perusahaan (3B). 1.Manajemen MRP. 2.Struktur MRP. 1.Lot untuk lot. 2.Lot dengan EOQ. 3.Lot dengan PPB. 1. Menggambarkan bentuk manajemen MRP di dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan 2. Mencontohkan struktur MRP yang digunakan dan dilaksanakan di dalam 1. Menjelaskan teknik penentuan jumlah pesanan terhadap bahan yang dibutuhkan perusahaan untuk proses produksi. 2. Mencontohkan teknik penentuan ukuran lot dalam berbagai bentuk.

: Pengembangan MRP dan Enterprise Resource Planning ERP (Perencanaan Sumber Daya Perusahaan). : Meganalisis hubungan MRP dan ERP pada setiap proses produksi. 1.1. Menganalisis perencanaan terhadap kebutuhan 1. Perencanaan kebutuhan bahan. bahan yang akan dibeli perusahaan (4A). 2.Perencanaan loop tertutup. 1.2. Menganalisis perencanaan kapasitas dengan menggunakan loop tertutup (4B). 1.Menganalisis pengembangan MRP. 2. Memahami MRP dan ERP. 2.1. Menggambarkan bentuk perencanaan sumber daya distribusi untuk menghasilkan suatu produk (4B). 2.2. Menganalisis kelebihan dan kekurangan sistem ERP perusahaan (4B). 1.Perencanaan sumber daya distribusi. 2. Kelebihan dan kekurangan sistem ERP. 1. Menjelaskan kegiatan perencanaan yang dilakukan perusahaan untuk menentukan besaran kebutuhan terhadap bahan baku di dalam proses produksi. 2. Mendiskusikan kegitan di dalam merencanakan kapasitas atau jumlah bahan baku yang dibutuhkan perusahaan di dalam proses produksi. 1. Menggambarkan bagaimana perusahaan melakukan perencanaan sumber daya distribusi atau berhubungan dengan penyediaan bahan baku. 2. Mendiskusikan kelebihan dan kekurangan sistem ERP yang dilakukan

: Penjadwalan Jangka Pendek. : Menganalisis pelaksanaan penjadwalan kerja perusahaan dalam jangka pendek. 1. Menganalisis penjadwalan jangka pendek di dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. 2.Menganalisis pelaksanaan pekerjaan berdasarkan urutanurutan pekerjaan. 1.1. Menganalisa isu penjadwalan yang berhubungan dengan kegiatan tugas karyawan (4A). 1.2. Menganalisa pengendalian input dan output pada saat proses produksi(4a). 1.3. Menganalisa prosedur penggunaan Diagram Gantt penyelesaian jadwal kerja (4C). 1.4. Menganalisa prosedur di dalam melaksanakan Metode Penugasan di dalam proses produksi. 2.1. Menganalisa pengurutan pekerjaan yang dikerjakan terlebih dahulu (4A). 2.2. Menganalisis aturan prioritas yang digunakan perusahaan di dalam proses produksi (4B). 2.3. Menganalisa kegiatan operasional terutama yang berhubungan dengan rasio kritis, Aturan Johnson dan Penjadwalan kerja. 1. Isu penjadwalan 2. Pengendalian input-output 3. Diagram Gantt. 4. Metode Penugasan 1. Pengurutan pekerjaan 2. Aturan prioritas 3. Rasio kritis. 4. Aturan Johnson. 5. Penjadwalan 1. Menjelaskan bagaimana isu penjadwalan yang dilakukan oleh bagian produksi di dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan. 2. Mencontohkan pengendalian input dan output yang dilakukan bagian operasional pada saat proses produksi. 3. Menjelaskan pelaksanaan kerja berdasarkan Diagram Gantt. 4. Mencontohkan bagaimana penyelesaian pekerjaan dengan menggunakan Metode penugasan. 1. Menjelaskan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan urutan-urutan yang telah ditetapkan di dalam proses produksi. 2. Mencontohkan pelaksanaan aturan prioritas di dalam pelaksanaan produksi. 3. Mencontohkan pelaksanaan kegiatan yang berhubungan denagan rasio kritis, Aturan Johnson, dan Penjadwalan.

: Just In Time - JIT. : Menganalisis Just In Time JIT pada saat pelaksanaan dan penyelesaian proses produksi. 1.Menganalisis Just In Time - JIT. 1.1. Menganalisa Just In Time - JIT (4A). 1.2. Menganalisa konsep tata letak penempatan mesin dan barang di dalam perusahaan (4B). 1. Just In Time - JIT. 2. Tata letak JIT. 1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Just In Time - JIT. 2. Mendiskusikan bagaimana penempatan mesin dan fasilitas 2.Menganalisis pelaksanaan pekerjaan dan persediaan. 3.Menganalisis kegiatan JIT 2.1. Menganalisis pengurangan jarak pelaksanaan pekerjaan sehingga efisiensi dan efektivitas dapay diwujudkan dengan maksimal (4B). 2.2. Menganalisa kapan perusahaan mengalami peningkatan secara fleksibilitas di dalam menghasilkan suatu produk (4C). 2.3. Menganalisa kapan perusahaan melakukan kesesuaian antara besaran ruang dengan jumlah persediaan. (4C) 3.1. Mengorganisasikan penjadwalan JIT (4B). 3.2. Menganalisis standarisasi kualitas JIT (4C). 3.3. Menganalisa prosedur kegitan operasi ramping (4C). 3.4.Menganalisa bagaimana perusahaan membangn operasi ramping di dalam proses produksi (4C). 1. Pengurangan jarak. 2. Peningkatan fleksibilitas. 3. Ruang dan persediaan berkurang 1. Penjadwalan JIT 2. Kualitas JIT 3. Operasi Ramping 4. Membangun operasi ramping. perusahaan sesuai dengan tata letak. 1. Menggambarkan pelaksanaan pengurangan jarak yang harus dilakukan perusahaan di dalam pelaksanaan proses produksi. 2. Mendiskusikan bagaimana pelaksanaan peningkatan fleksibilitas yang harus dilakukan perusahaan di dalam proses produksi. 3. Mencontohkan perbandingan antara ukuran ruang dengan jumlah persediaan yang akan dibeli oleh perusahaan di dalam melakukan proses produksi. 1.Menjelaskan bagaimana melakukan penjadwalan JIT. 2.Menjelaskan kualitas JIT berdasarkan standarisasi yang telah ditetapkan. 3. Menjelaskan pelaksanaan operasi ramping di dalam proses produksi. 4. Menjelaskan bagaimana membangun operasi ramping di dalam pelaksanaan danpenyelesaian produksi.

: Pemeliharaan dan Keandalan. : Menerapkan pemeliharaan fasilitas dan keandalan yang ada di dalam 1.1. Menerapkan pentingnya strategi dan keandalan di 1. Pentingnya strategi dan keandalan. dalam menghasilkan produk (3A). 2. Keandalan. 1.2. Menerapkan keandalan di dalam setiap produk yang dihasilkan (3B). 1.Menjelaskan keandalan produk 2.Menganalisis pemeliharaan fasilitas. 1.1. Menerapkan pemeliharaan terhadap pseluruh fasilitas perusahaan (3B) 1.2. Menganalisa kegiatan pemeliharaan seluruh fasilitas perusahaan yang dapat mempengaruhi produksi total. (4B). 1. Pemeliharaan. 2. Pemeliharaan produktif total. 1. Mejelaskan pentingnya strategi dan keandalan di alam penciptaan suatu produk yang dihasilkan di dalam suatu proses produksi. 2. Menjelaskan keandalan yang menjadi standar produk yang dihsilkan 1. Menjelaskan kegitan pemeliharaan yang dilakukan perusahaan terhadap berbagai fasilitas yang ada di dalam 2. Mendiskusikan kegitan yang diambil perusahaan untuk melakukan pemeliharaan terhadap fasilits dan bagaimana melakukan pengembangan terhadap fasilitas tersebut sehingga produksi tetap maksimal.

: Model Transportasi. : Menganalisis model-model transportasi yang dilakukan di dalam 1.1. Menganalisis pelaksanaan Aturan Northwest- 1. Aturan Northwest-Corner. 1. Mencontohkan perhitungan Aturan 2x50 Corner (4A). 2. Metode biaya terendah Intuitif. Northwest-Corne, Metode biaya 1.2. Menganalisis penggunaan metode biaya terendah 3. Metode Stepping Stone. terendah intuitif, dan Metode intuitif (4B). Stepping Stone sehingga 1.3. Menganalisis pelaksanaan Metode Stepping Stone perusahaan dapat menentukan (4B). jumlah biaya yang dikeluarkan. 1.Menganalisis model-model transportasi. 2.Menganalisis permasalahan yang timbul dalam permodelan. 1.1. Menganalisis permasalahan khusus dalam permodelan (4A). 1.2. Membedakan antara permintaan dan pasokan (4B). 1. Permasalahan khusus dalam permodelan. 2. Permintaan tidak sama dengan pasokan. 1. Mencontohkan perhitungan ketika timbulnya permasalahan khusus dalam pelaksanaan permodelan perhitungan biaya. Disiapkan oleh, Diperiksa oleh Disahkan oleh, Ratna Juwita, S.E., M.Si. Koordinator Dosen Ampu Retno Budi L, S.E., M.Si. Ketua Program Studi Manajemen Dr. Yulizar Kasih, S.E., M.Si. Pembantu Ketua I