PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN AGAM TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN BAPPEDA KOTA BATU

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun I-1

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1-1

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BINTAN TAHUN

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Daftar Tabel Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) Kab. Jeneponto Tahun 2016

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Peraturan Daerah RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Kata Pengantar Bupati Kabupaten Pulang Pisau

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,

Lampiran Meningkatnya cakupan

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BULELENG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

DAFTAR ISI PERDA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

D A F T A R I S I Halaman

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 06 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

Diperbanyak Oleh : Sub Bidang Pengendalian Program Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palangka Raya

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Halaman DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lingga Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN AGAM TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang Mengingat : : a. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat penjabaran visi, misi dan Program Kerja Kepala Daerah; b. bahwa penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders) dengan mempertimbangkan batas kewenangan Pemerintah Daerah dan kemampuan keuangan daerah; c. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah merupakan dokumen perencanaan pembangunan Pemerintah Kabupaten Agam yang antara lain menjadi pedoman dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Renstra-SKPD dan Renja SKPD Kabupaten Agam; d. bahwa sesuai amanat Pasal 150 ayat (3) huruf e Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pengolahan Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah, RPJM Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Agam Tahun 2010-2015. 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Rebuplik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 20. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010, Nomor 0199/M PPN/04/2010, Nomor PMK 95/PMK 07/2010, tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dengan Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional (RPJMN) 2010-2014; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi, Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 22. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005-2025; 23. Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 11 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Agam (Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 11); 24. Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 4); 25. Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 7 ); 26. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Agam (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 9).

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN AGAM dan BUPATI AGAM MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH KABUPATEN AGAM TAHUN 2010-2015 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1 Daerah adalah Kabupaten Agam; 2 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat dengan DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah 3 Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 4 Bupati adalah Bupati Agam; 5 Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah orang/lembaga pada Pemerintah Daerah Kabupaten Agam yang bertanggung jawab kepada Bupati dan membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Agam; 6 Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia; 7 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, yang selanjutnya disingkat RPJP Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun; 8 Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang selanjutnya disingkat RPJM Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan untuk periode waktu 5 (lima) tahun; 9 Rencana Strategis Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Agam yang selanjutnya disebut Renstra-SKPD adalah dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Agam untuk periode 5 (lima) tahun; 10 Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun; 11 Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Agam yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun;

12 Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Badan, Dinas, Kantor, Bagian, dan Camat di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Agam; 13 Pembangunan Daerah adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua pelaku pembangunan dalam rangka mewujudkan Visi. 14 Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan; 15 Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi; 16 Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi; 17 Kebijakan adalah arah /tindakan yang dicapai untuk mencapai tujan; 18 Program adalah instrumen kebijakan yang berisikan satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah; 19 Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan di daerah kabupaten adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut Kepala BAPPEDA; 20 Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat Musrenbang adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan Daerah. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) RPJM Daerah merupakan penjabaran visi, misi dan program kerja Kepala Daerah terpilih yang dilaksanakan pada Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) langsung Tahun 2010 (2) RPJM Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai maksud: a. agar tersedianya dokumen publik yang menjadi pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahunan, Renstra-SKPD 5 (lima) tahun dan Renja-SKPD; b. agar tersedia landasan bagi DPRD dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja Pemerintah Daerah, sehingga pelaksanaan pembangunan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan wilayah; c. agar tersedia program dan kegiatan prioritas yang dapat menjadi pedoman bagi semua pemangku kepentingan pembangunan (stakeholders) dalam mengoptimalkan kiprah dan partisipasinya membangun Kabupaten Agam menuju Kabupaten yang Mandiri dan Madani; d. menyediakan acuan resmi bagi seluruh jajaran pemerintah dan DPRD dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang dibiayai dengan APBD dan APBN; e. menyediakan tolak ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap SKPD; f. memudahkan seluruh jajaran aparatur pemerintah daerah dan DPRD dalam mencapai tujuan dangan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur serta memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan.

Pasal 3 RPJM Daerah disusun dengan tujuan untuk: a. mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan; b. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu dan antar fungsi pemerintah; c. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; d. mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan e. menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisiensi, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 4 Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah mencakup penyelenggaraan perencanaan makro semua fungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan yang menjadi wewenang daerah secara terpadu. BAB IV KEDUDUKAN DAN FUNGSI Pasal 5 (1) RPJM Daerah berfungsi sebagai penjabaran dari RPJP Daerah dan memuat visi, misi, gambaran umum kondisi masa kini, gambaran kondisi yang diharapkan, analisis lingkungan internal dan ekternal, arah kebijakan, strategi dan indikasi rencana program lima tahunan secara lintas sumber pembiayaan. (2) RPJM Daerah berfungsi sebagai acuan bagi pemerintah daerah dalam menyusun RKPD dan bagi SKPD dalam menyusun Renstra SKPD BAB V SISTEMATIKA Pasal 6 (1) RPJM Daerah disusun dengan Sistematika sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan BAB II : Gambaran Umum dan Kondisi Daerah BAB III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan BAB IV : Analisis dan Isu-Isu Strategis BAB V : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran BAB VI : Strategi dan Arah Kebijakan BAB VII : Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah BAB VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan BAB IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah BAB X : Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan (2) RPJM Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini

BAB VI TATACARA PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN Pasal 7 Penyusunan RPJM Daerah mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dengan memperhatikan RPJM Daerah Propinsi dan RPJM Nasional BAB VII PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA Pasal 8 (1) Pemerintah Daerah melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. (2) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Bupati yang berpedoman kepada Peraturan Pemerintah. Pasal 9 (1) Pembangunan Daerah Tahun 2010-2015 dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. (2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada lampiran peraturan ini yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Agam. Ditetapkan di Lubuk Basung Pada tanggal, 30 Juni 2011 BUPATI AGAM CAP/DTO Diundangkan di Lubuk Basun Pada tanggal, 30 Juni 2011 INDRA CATRI SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN AGAM CAP/DTO SYAFIRMAN, SH NIP.19580524 198611 1 001 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN AGAM TAHUN 2011 NOMOR 8

NOTA PERSETUJUAN BERSAMA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN AGAM DAN PEMERINTAH KABUPATEN AGAM Nomor 4 tahun 2011 Nomor 4 tahun 2011 TENTANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN AGAM TAHUN 2010-2011 Tahun 2011

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-6 1.4. Sistematika Penulisan... I-7 1.5. Maksud dan Tujuan... I-8 BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografi dan Demografi... II-1 2.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi... II-1 2.1.2. Letak dan Kondisi Geografis... II-1 2.1.3. Topografi... II-2 2.1.4. Geologi... II-2 2.1.5. Hidrologi... II-3 2.1.6. Klimatologi... II-3 2.1.7. Penggunaan Lahan... II-3 2.1.8. Potensi Pengembangan Wilayah... II-4 2.1.8.1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi... II-4 2.1.8.2. Kawasan Peruntukan Pertanian... II-5 2.1.8.3. Kawasan Peruntukan Peternakan... II-5 2.1.8.4. Kawasan Peruntukan Perkebunan... II-5 2.1.8.5. Kawasan Peruntukan Perikanan... II-6 2.1.8.6. Kawasan Pertambangan... II-7 2.1.8.7. Kawasan Peruntukan Industri... II-9 2.1.8.8. Kawasan Pariwisata... II-10 2.1.8.9. Kawasan Pemukiman... II-11 2.1.8.10. Wilayah Rawan Bencana... II-12 2.1.9. Demografi... II-16 2.1.9.1. Jumlah Penduduk... II-16 2.1.9.2. Kepadatan Penduduk... II-17 2.1.9.3. Proyeksi Penduduk... II-18 i

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat... II-18 2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi... II-18 2.2.1.1. Struktur dan Perkembangan Perekonomian Kabupaten Agam... II-18 2.2.1.2. PDRB Perkapita dan Pengeluaran Perkapita... II-24 2.2.1.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi... II-25 2.2.1.4. Prosentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan... II-25 2.2.2. Fokus Kesejahteraan Masyarakat... II-26 2.2.2.1. Pendidikan... II-26 2.2.2.2. Kesehatan... II-32 2.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga... II-34 2.3 Aspek Pelayanan Umum... II-36 2.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib... II-36 2.3.1.1 Pendidikan... II-36 2.3.1.1.1. Pendidikan Dasar... II-36 2.3.1.1.2. Pendidikan Menenggah... II-39 2.3.1.1.3. Fasilitas Pendidikan... II-40 2.3.1.1.4. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)... II-40 2.3.1.1.5. Angka Putus Sekolah... II-40 2.3.1.1.6. Angka Kelulusan... II-41 2.3.1.2 Kesehatan... II-41 2.3.1.2.1. Rasio Posyandu Persatuan Balita... II-41 2.3.1.2.2. Rasio Puskesmas, Poli Klinik dan Pustu Persatuan Penduduk... II-42 2.3.1.2.3. Rasio Dokter Persatuan Penduduk... II-43 2.3.1.2.4. Rasio Tenaga Medis persatuan Penduduk... II-44 2.3.1.2.5. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan... II-45 2.3.1.2.6. Cakupan Nagari Universal Child Immunisation (UCI)... II-45 2.3.1.2.7. Cakupan Gizi Buruk Mendapat Perawatan... II-45 ii

2.3.1.2.8. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC/BTA... II-45 2.3.1.2.9. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD... II-46 2.3.1.2.10. Cakupan Kunjungan bayi... II-46 2.3.1.2.11. Cakupan Puskesmas... II-46 2.3.1.2.12. Cakupan Pembantu puskesmas... II-46 2.3.1.3. Pekerjaan Umum... II-46 2.3.1.3.1. Proporsi Panjang Jalan Dalam Kondidisi Baik... II-46 2.3.1.3.2. Rasio Jaringan Irigasi... II-49 2.3.1.3.3. Rasio Tempat Ibadah Persatuan Penduduk... II-51 2.3.1.3.4. Rasio Tempat Pembuangan Sampah... II-52 2.3.1.3.5. Rasio Permukiman Layak Huni... II-53 2.3.1.4. Perumahan... II-53 2.3.1.4.1. Rumah Tangga (RT) yang Menggunakan Air Bersih... II-53 2.3.1.4.2. Rumah Tangga (RT) Pengguna Listrik... II-54 2.3.1.4.3. Persentase Rumah Tangga Bersanitasi... II-55 2.3.1.5. Penataan Ruang... II-56 2.3.1.5.1. Rasio Ruang Terbuka Hijau Persatuan Luas Wilayah ber HPL/HGB... II-56 2.3.1.5.2. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)... II-56 2.3.1.5.3. Perubahan Pemanfaatan Ruang Publik... II-57 2.3.1.6. Perencanaan Pembangunan... II-58 2.3.1.7. Perhubungan... II-59 2.3.1.7.1. Jumlah Arus penumpang Anglutan Umum... II-59 2.3.1.7.2. Rasio Izin Trayek... II-59 2.3.1.7.3. Jumlah Uji KIR Angkutan Umum... II-60 2.3.1.7.4. Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis.. II-60 2.3.1.7.5. Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum. II-61 2.3.1.7.6. Pemasangan Rambu-rambu... II-61 iii

2.3.1.8. Lingkungan Hidup... II-62 2.3.1.8.1. Persentase Penanganan Sampah... II-62 2.3.1.8.2. Persentase Penduduk Berakses Air Minum... II-63 2.3.1.8.3. Persentase Luas Pemukiman Yang Tertata... II-65 2.3.1.9. Pertanahan... II-65 2.3.1.10. Kependudukan dan Catatan Sipil... II-66 2.3.1.11. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. II-68 2.3.1.11.1. Cakupan Peserta KB Aktif... II-69 2.3.1.11.2. Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera 1... II-69 2.3.1.12. Sosial... II-69 2.3.1.13. Ketenagakerjaan... II-70 2.3.1.13.1. Angka Partisipasi Angkatan Kerja... II-70 2.3.1.13.2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja... II-70 2.3.1.14. Koperasi Usaha Kecil dan Menegah... II-70 2.3.1.14.1. Persentase Koperasi Aktif... II-70 2.3.1.15. Penanaman Modal... II-71 2.3.1.15.1. Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN/PMA)... II-71 2.3.1.15.2. Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA)... II-72 2.3.1.15.2.1 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja... II-72 2.3.1.15.3. Kenaikan/Penurunan Nilai Realisasi PMDN (Milyar Rupiah)... II-73 2.3.1.16. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.. II-74 2.3.1.17. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian... II-76 2.3.1.18. Ketahanan Pangan... II-77 2.3.1.19. Statistik... II-78 2.3.1.20. Kearsipan... II-79 2.3.1.21. Komunikasi dan Informatika... II-79 2.3.1.22. Perpustakaan... II-80 iv

2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan... II-82 2.3.2.1. Pertanian... II-82 2.3.2.2. Kehutanan... II-86 2.3.2.3. Energi dan Sumber Daya Mineral... II-87 2.3.2.4. Pariwisata... II-88 2.3.2.5. Kelautan dan Perikanan... II-89 2.3.2.6. Perdagangan... II-90 2.3.2.7. Perindustrian... II-91 2.4 Aspek Daya Saing Daerah... II-92 2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah... II-92 2.4.1.1. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum Adminitrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian... II-92 2.4.1.1.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Perkapita... II-92 2.4.1.1.2. Pengeluaran Konsumsi Tumah Tangga Makanan dan Non Makanan... II-93 2.4.1.1.3. Produktivitas Total Daerah... II-93 2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur... II-95 2.4.2.1. Komunikasi dan Informatika... II-95 2.4.2.1.1. Rasio Ketersediaan Daya Listrik... II-95 2.4.2.1.2. Persentase Rumah Tangga Yang Menggunakan HP/Telepon... II-96 2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi... II-96 2.4.3.1. Angka Kriminalitas di Kabupaten Agam selama 2007 2010... II-97 2.4.3.2. Jumlah Demonstrasi... II-97 2.4.3.3. Lama Proses Perizinan... II-98 2.4.3.4. Jumlah dan Macam Pajak dan Retribusi Daerah II-100 2.4.3.5. Jumlah Perda Mendukung Iklim Usaha... II-101 BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Tahun 2005 2010... III-1 v

3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD 2005 2010... III-2 3.1.2. Neraca Daerah... III-8 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun Anggaran 2008 dan 2009... III-13 3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran... III-13 3.2.2. Analisis Pembiayaan... III-13 3.3. Kerangka Pendanaan... III-15 3.3.1. Analisis Pengeluaran Priodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama... III-15 3.3.2. Proyeksi Data Masa Lalu... III-18 3.3.3. Perhitungan Kerangka Pendanaan... III-20 BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS 4.1. Permasalahan Pembangunan... IV-1 4.1.1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat... IV-1 4.1.1.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi... IV-1 4.1.1.2. Fokus Kesejahteraan Masyarakat... IV-1 4.1.1.2.1. Pendidikan... IV-2 4.1.1.2.2. Kesehatan... IV-6 4.1.1.2.3. Pertanahan... IV-8 4.1.2. Aspek Pelayanan Umum... IV-9 4.1.2.1. Pekerjaan Umum... IV-9 4.1.2.2. Perumahan... IV-10 4.1.2.3. Penataan Ruang... IV-10 4.1.2.4. Perhubungan... IV-10 4.1.2.5. Lingkungan Hidup... IV-11 4.1.2.6. Kependudukan dan Catatan Sipil... IV-12 4.1.2.7. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak... IV-12 4.1.2.8. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera... IV-13 vi

4.1.2.9. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah... IV-13 4.1.2.10. Penanaman Modal... IV-13 4.1.2.11. Kepemuadaan dan Olah Raga... IV-14 4.1.2.12. Kebudayaan... IV-14 4.1.2.13. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum Adminitrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian... IV-14 4.1.2.14. Ketahanan Pangan... IV-14 4.1.2.15. Pemberdayaan Masyarakat Nagari... IV-15 4.1.3. Fokus Layanan Urusan Pilihan... IV-15 4.1.3.1. Pertanian... IV-15 4.1.3.2. Kahutanan... IV-16 4.1.3.3. Pariwisata... IV-16 4.1.3.4. Kelautan dan Perikanan... IV-16 4.1.3.5. Perdagangan... IV-17 4.2. Isu Isu Stategis... IV-17 BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Jangka Menengah Daerah... V-1 5.2 Misi Jangka Menengah Daerah... V-2 5.3 Tujuan dan Sasaran... V-4 BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KIBERJA DAERAH BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. Pedoman Transisi RKPD Tahun 2016... X-1 10.2 Kaidah Pelaksanaan... X-1 10.3 Pengendalian dan Evaluasi... X-3 vii

II.1 II.2 II.3 II.4 II.5 II.6 II.7 II.8 DAFTAR TABEL Potensi Sumber Daya Mineral di Kabupaten Agam... Bencana gerakan Tanah / Longsor di Kabupaten Agam... Jumlah Penduduk di Kabupaten Agam. Kepadatan Penduduk di Kabupaten Agam Tahun 2009... Analisis Kategori Tingkat Kepadatan Penduduk di Kabupaten Agam Tahun 2009... Proyeksi Jumlah Penduduk di Kabupaten Agam Tahun 2009-2015... Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2005-2009 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Agam... Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2005 2009 Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Agam... II-8 II-15 II-16 II-17 II-17 II-18 II-20 II-21 II.9 II.10 II.11 II.12 II.13 II.14 II.15 II.16 II.17 PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita Kabupaten Agam Tahun 2005 2009 Berdasarkan Harga Berlaku Jumlah Rumah Tangga Miskin Tahun 2005 dan Rumah Tangga Sasaran Tahun 2008... Angka Melek Huruf Menurut Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010 Perkembangan Angka Melek Huruf di Kabupaten Agam Tahun 2006 2010.. Perkembangan Angka Pertisipasi Kasar (APK) di Kabupeten Agam Tahun 2006 2010... Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2010 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010... Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKBH) di Kabupaten Agam Tahun 2010... Balita Gizi Buruk Menurut Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2010..... II-24 II-25 II-27 II-27 II-29 II-31 II-32 II-33 II-34 viii

II.18 II.19 II.20 II.21 II.22 II.23 II.24 II.25 II.26 II.27 II.28 II.29 II.30 II.31 II.32 II.33 II.34 Perkembangan Seni, Budaya dan Olah Raga Kabupaten Agam Tahun 2006 2009.. Perkembangan Seni, Budaya dan Olah Raga di Kabupaten Agam Menurut Kecamatan Tahun 2009... Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah di Kabupaten Agam Tahun 2006 2010... Jumlah Guru dan Murid jenjang Pendidikan Dasar di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010... Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Menengah di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010 Jumlah guru per Kelas Jenjang Pendidikan Menengah di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010 Jumlah Posyandu dan Balita di Kabupaten Agam Tahun 2006 2010... Jumlah Puskesmas dan Pustu di kabupaten Agam Tahun 2006-2010... Jumlah Dokter di Kabupaten Agam Tahun 2006 2010... Jumlah Tenaga Dokter Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2010... Jumlah Tenaga Para Medis Menurut Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2006 2010... Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan kondisi Menurut Kecamatan tahun 2010 Kabupaten Agam... Rasio Jaringan Irigasi Tahun 2009 s.d 2010 Kabupaten Agam Rasio Jaringan Irigasi Menurut Kecamatan Tahun 2010 Kabupaten Agam... Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Jaringan Irigasi Tahun 2010 Kabupaten Agam Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Jaringan Irigasi Menurut Kecamatan Tahun 2010... Rasio Tempat Ibadah Tahun 2008 dan 2009.... II-35 II-35 II-37 II-38 II-39 II-40 II-42 II-43 II-43 II-44 II-44 II-47 II-49 II-49 II-51 II-51 II-52 ix

II.35 II.36 II.37 II.38 II.39 II.40 II.41 II.42 II.43 II.44 II.45 II.46 II.47 II.48 II.49 II.50 II.51 II.52 Rasio Tempat Ibadah Menurut Kecamatan Tahun 2009 Kabupaten Agam Rasio Pemukiman Layak Huni... Persentase Rumah Tangga (RT) Yang menggunakan Air Bersih Provinsi / Kabupaten Agam Tahun 2010... Persentase Rumah Tangga (RT) Yang menggunakan Listrik Kabupaten Agam Persentase Rumah Tangga (RT) Bersanitasi Tahun 2010 Kabupaten Agam... Persentase Rumah Tangga (RT) Bersanitasi Menurut Kecamatan Tahun 2010 Kabupaten Agam... Jumlah Penumpang Angkutan umum Tahun 2006 s.d 2010 Kabupaten Agam... Rasio Ijin Trayek Tahun 2009 dan 2010 Kabupaten Agam Jumlah uji KIR Angkutan umum Tahun 2006 2010 Kabupaten Agam Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum Jenis dan Kebutuhan Rambu-Rambu Tahun 2010 Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Tahun 2009 dan 2010 Kabupaten Agam (M 3 / Hari)... Jumlah Volume Sampah (M 3 / Hari) dan Produksi Sampah Menurut Kecamatan Tahun 2010 Kabupaten Agam.. Proporsi Jumlah Penduduk Yang Mendapatkan Akses Air Minumdan Jumlah Penduduk Tahun 2010 Kabupaten Agam... Proporsi Jumlah Penduduk Yang Mendapatkan Akses Air Minum dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2010 Kabupaten Agam Persentase Luas Permukiman Yang Tertata Tahun 2010 Kabupaten Agam... Rasio Penduduk Ber KTP per Satuan Penduduk Kepemilikan Akte Kelahiran Per 1000 Penduduk Tahun 2008 2009... II-52 II-53 II-54 II-54 II-55 II-55 II-59 II-59 II-60 II-61 II-61 II-62 II-63 II-63 II-64 II-65 II-66 II-67 x

II.53 II.54 II.55 II.56 II.57 II.58 II.59 II.60 II.61 II.62 II.63 II.64 II.65 II.66 II.67 II.68 Jumlah Akseptor KB dan Pasangan Usia Subur di Kabupaten Agam Tahun 2006 2010... Jumlah Peserta KB Aktif dan Pasangan Usia Subur di Kabupaten Agam Tahun 2006 2010. Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I di Kabupaten Agam Tahun 2006 2010.. Persentase Koperasi Aktif Kabupaten Agam Tahun 2005 2010... Jumlah Investor PMDN / PMA Tahun 2006 2010 Kabupaten Agam... Jumlah Investasi PMDN / PMA Skala Nasional Tahun 2006 s/d 2010 Kabupaten Agam...... Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun 2006 2010 Kabupaten Agam. Nilai Investasi Yang Ditanamkan Menurut Institusi Di Kabupaten Agam Tahun 2005 2010 sesuai Harga Berlaku (Jutaan Rupiah)... Nilai Investasi Yang Ditanamkan Menurut Institusi Yang Menanamkan Modal Di Kabupaten Agam Tahun 2005 2010 sesuai Harga Konstan (Jutaan Rupiah)... Pelanggaran Perda Pada Tahun 2006 2009... Rasio Jumlah Pamong Praja Tahun 2007 2010 Kabupaten Agam... Rasio Jumlah LINMAS Per 10.000 Penduduk Tahun 2007 2010 Kabupaten Agam... Jumlah PNS Menurut Golongan dan Tingkat Pendidikan Kabupaten Agam Tahun 2006 2009. Jumlah Perpustakaan Tahun 2007 2010 Kabupaten Agam... Jumlah Pelayanan Pustaka Keliling Tahun 2005 2009... Luas Tanam, Panen, Produksi dan Produiktifitas Padi Tahun 2006 2009.. II-68 II-69 II-69 II-70 II-71 II-72 II-72 II-73 II-73 II-74 II-75 II-75 II-76 II-81 II-82 II-83 xi

II.69 II.70 II.71 II.72 II.73 II.74 II.75 II.76 II.77 II.78 II.79 II.80 II.81 II.82 II.83 II.84 III.1 III.2 III.3 Perkembangan Luas Tanam dan Produksi Tanaman Pangan Lainnya Di Kabupaten Agam Tahun 2006 2009 Perkembangan Produksi Luas Panen Tanaman Sayur-Sayuran Di Kabupaten Agam Tahun 2006 2009 Perkembangan Produksi dan Populasi Tanaman Buah-Buahan Di Kabupaten Agam Tahun 2006 2009. Perkembangan Populasi Ternak (ekor) Tahun 2006 2009 Perkembangan Kondisi dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerinthan Daerah Bidang Kehutanan Kondisi Fisik Pasar-Pasar di Kabupaten Agam Tahun 2010. Perkembangan Industri dan Pengrajin Di Kabupaten Agam Persentase Penduduk Kabupaten Agam Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Per Bulan.. Perkembangan Persentase Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Untuk Makanan dan Non Makan Tahun 2006 2009... Produktivitas Sektor dan Produktifitas Total Daerah Tahun 2006 2009... Kebutuhan Beban Tenaga Listrik Provinsi / Kabupaten Agam Tahun 2010.... Persentase Rumah Tangga (RT) Yang Menggunakan HP/Telepon Kabupaten Agam Tahun 2010... Angka Kriminalitas Kabupaten Agam Tahun 2007 2010 Jumlah Demonstrasi Tahun 2008 2010 Lama Proses Perijinan Pelayanan Umum Di Kabupaten Agam Jenis Pajak dan Retribusi Daerah Di Kabupaten Agam Rata Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2006 2009 Kabupaten Agam Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Kabupaten Agam Tahun 2008 2009... Rasio Belanja Perjenis Belanja Terhadap total Belanja dan Rasio Efisiensi Belanja... II-84 II-84 II-85 II-86 II-87 II-90 II-91 II-92 II-93 II-94 II-95 II-96 II-97 II-97 II-99 II-100 III-3 III-5 III-6 xii

III.4 III.5 III.6 III.7 III.8 III.9 III.10 III.11 III.12 III.13 III.14 III.15 III.16 III.17 III.18 V.1 V.2 V.3 V.4 Proporsi Realisasi Belanja Tahun 2008 dan 2009.. Rata Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Agam... Proporsi Kelompok Aset Kabupaten Agam Tahun 2006 2009... Perkembangan Modal Kerja Kabupaten Agam Tahun 2006 s.d 2009... Analisa Rasio Keuangan Kabupaten Agam Tahun 2006 s.d 2009... Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Agam... Defisit Real Anggaran Kabupaten Agam... Komposisi Penutup Devisit Real Anggaran Kabupaten Agam...... Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Agam Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Agam... Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Agam. Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Priorits Utama Kabupaten Agam... Kapasitas Real Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pebangunan Daerah Kabupaten Agam... Sisa Lebih (Real) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan Kabupaten Agam Proyeksi Sisa Lebih (Real) Pembiayaan Anggaran Kabupaten Agam... Tujuan dan Sasaran Dalam Mewujudkan Misi 1 Tujuan dan Sasaran Dalam Mewujudkan Misi 2 Tujuan dan Sasaran Dalam Mewujudkan Misi 3 Tujuan dan Sasaran Dalam Mewujudkan Misi 4 III-7 III-8 III-10 III-11 III-11 III-13 III-13 III-14 III-15 III-16 III-18 III-19 III-20 III-20 III-21 V-5 V-7 V-8 V-10 xiii

V.5 V.6 VI.1 VI.2 VI.3 VI.4 VI.5 VI.6 VI.7 VI.8 IX.1 Tujuan dan Sasaran Dalam Mewujudkan Misi 5 Tujuan dan Sasaran Dalam Mewujudkan Misi 6 Tujuan, Sasaran, Strategi dan kebijakan Misi 1... Tujuan, Sasaran, Strategi dan kebijakan Misi 2... Tujuan, Sasaran, Strategi dan kebijakan Misi 3... Tujuan, Sasaran, Strategi dan kebijakan Misi 4... Proyeksi Perubahan Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Produksi Sawah Tahun 2010-2015 Rencana Luas Peruntukan Perkebunan di Kabupaten Agam Sampai Tahun 2015... Tujuan, Sasaran, Strategi dan kebijakan Misi 5... Tujuan, Sasaran, Strategi dan kebijakan Misi 6... Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Agam.. V-14 V-17 VI-2 VI-8 VI-10 VI-13 VI-16 VI-19 VI-26 VII-36 IX-1 xiv

DAFTAR GAMBAR GB.I.1 Bagan Proses Penyusunan dan Penetapan RPJM Daerah Menurut Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008... I-4 GB.II.1 GB.II.2 Hasil Analisa Probabilitas Hazard 2% (Atas) Dan 10% (Bawah) Berdasrkan Gempa Periode Ulang 50 Tahunan... Sebaran Hasil Letusan Gunung Merapi dan Gunung Tandikat (data PVMBG-DESD)... II-12 II-13 xv

DAFTAR GRAFIK Grafik II.1 II.2 II.3 II.4 II.5 II.6 II.7 II.8 II-9. II-10 Luas Hutan Di Kabupaten Agam... Perkembangan Angka Pendidikan Yang di Tamatkan (APT) di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010 (%)... Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi Tahun 2007 s.d 2010 Kabupaten Agam (KM)... Jenis Permukaan Jalan (KM) Kabupaten Agam 2010... Jumlah Penduduk ber KTP per satuan Penduduk... Produksi dan Konsumsi Beras Kabupaten Agam... Perkembangan Produksi Padi Tahun 2006-2009... Perkembangan Produksi Hasil ternak (Kg) Tahun 2006-2009... Jumlah Kunjungan Wisata kabupaten Agam Tahun 2005-2009... Perkembangan Produksi Perikanan (Ton) Tahun 2006-2009... II-4 II-30 II-47 II-48 II-67 II-78 II-83 II-86 II-89 II-89 xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, memberikan harapan kepada daerah untuk mengurus dan menata wilayahnya sendiri sesuai dengan potensi yang dimiliki dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Disisi lain pemberlakuan Undang-Undang tersebut merupakan sebuah tantangan, dimana daerah lebih dituntut untuk mengembangkan kreatifitas dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya. Untuk mencapai hal tersebut daerah harus mampu menggerakkan dan menghimpun berbagai harapan dan kepentingan dengan melibatkan seluruh stake holder. Sebagai langkah awal perwujudan dari harapan ke depan tersebut perlu dituangkan dalam bentuk perencanaan pembangunan. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. Sedangkan pembangunan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat dalam rangka mencapai tujuan. Pelaksanaan pembangunan membutuhkan waktu dan pengalokasian sumberdaya, dan dalam kenyataannya waktu dan sumberdaya yang ada sangat terbatas untuk mencapai suatu tujuan pembangunan. Berkaitan dengan hal tersebut diperlukan sistem dan periode perencanaan pembangunan sehingga pengalokasian waktu dan sumberdaya dimaksud berjalan secara efektif, efesien dan bersasaran. Sehubungan dengan hal tersebut, sistem perencanaan pembangunan di Indonesia telah diatur melalui Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Dalam Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa dokumen perencanaan pembangunan yang harus disiapkan baik di tingkat nasional maupun daerah adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) nasional atau daerah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan komprehensif lima tahunan, yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah I-1

(Renstra-SKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Acuan dimaksud sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Sebagai dokumen perencanaan lima tahunan, RPJM adalah bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang merupakan dokumen perencanaan induk yang berwawasan waktu 20 tahun. Acuan utama penyusunan RPJM adalah rumusan dari visi, misi, arah kebijakan dan rencana program indikatif Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah terpilih, yang disampaikan kepada masyarakat pemilih dalam sidang Paripurna DPRD dalam tahapan kampanye pemilihan pasangan Kepala Daerah/Wakil Kepala daerah secara langsung. Disamping itu, penyusunan RPJM Daerah ini juga mengacu pada RPJM Nasional, RPJMD Propinsi, RTRW Nasional, RTRW Propinsi dan RTRW Kabupaten. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin terciptanya sinergi kebijakan dan sinkronisasi program secara vertikal antar tingkat pemerintahan yang berbeda. Selain itu, RPJMD juga disusun dengan memperhatikan statistik regional dan lokal, yang mencakup: (1) statistik berbagai fungsi pemerintahan di bidang ekonomi, seperti lapangan pekerjaan utama, tingkat pendapatan rata-rata masyarakat, potensi sektor unggulan daerah yang dapat dipacu, sektor informal dan kandungan potensi sumberdaya daerah; (2) statistik fungsi-fungsi pemerintahan di bidang sosial, budaya, seperti tingkat kesehatan rata-rata masyarakat, indeks pembangunan manusia, angka kemiskinan, tingkat pengangguran, angka partisipasi kasar, angka partisipasi murni pendidikan dasar dan menengah; (3) statistik bidang pemerintahan umum, seperti pelayanan umum pemerintahan kepada masyarakat (4) statistik bidang fisik prasarana, seperti pola-pola penataan ruang dan kawasan andalan, kantong-kantong kemiskinan, kawasan rawan bencana dan kawasan tertinggal serta kondisi ekologi dan lingkungan hidup daerah dan (5) kapasitas fiskal dan keuangan daerah. Selanjutnya, karena RPJM akan berfungsi sebagai dokumen publik yang merangkum daftar rencana kegiatan lima tahunan dibidang pelayanan umum pemerintahan, maka proses penyusunannya juga dilakukan melalui serangkaian forum musyawarah perencanaan partisipatif, dengan melibatkan seluruh unsur pelaku pembangunan di daerah. I-2

Penyusunan ini juga memperhatikan masukan dari berbagai elemen masyarakat dengan tujuan penyempurnaan dan untuk mendapatkan komitmen para pemangku kepentingan sehingga penyusunan rencana program dan kegiatan pembangunan lima tahunan yang diuraikan dalam dokumen perencanaan ini merupakan hasil kesepakatan seluruh unsur pelaku pembangunan daerah Kabupaten Agam, dengan tetap memperhatikan kebijakan dan program strategis propinsi dan nasional. Dalam rangka memenuhi semua ketentuan normatif aturan perundangundangan mengenai perencanaan pembangunan nasional dan daerah, maka disusun rangkaian dokumen perencanaan daerah sebagai berikut : 1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-Daerah) yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan makro politis dalam jangka waktu dua puluh tahun yang memuat visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang, yang akan digunakan sebagai pedoman penyusunan RPJM- Daerah setiap lima tahun sekali. 2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, berfungsi sebagai penjabaran dari RPJP Daerah dan memuat visi, misi, gambaran umum kondisi masa kini, kondisi yang diharapkan, analisis lingkungan internal dan eksternal, arah kebijakan, strategi dan indikasi rencana program lima tahunan secara lintas sumber pembiayaan. 3) Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra-SKPD), befungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis RPJM Daerah untuk setiap unit kerja daerah, yang memuat visi, misi, arah kebijakan teknis dan indikasi rencana program setiap bidang kewenangan dan atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu lima tahunan yang disusun oleh setiap satuan kerja perangkat daerah. 4) Rencana Kerja SKPD (Renja-SKPD) yang merupakan dokumen perencanaan tahunan setiap unit kerja daerah yang disusun berdasarkan Renstra-SKPD dan memuat rencana kegiatan pembangunan tahun berikutnya, yang dilengkapi dengan formulir kerangka anggaran dan kerangka regulasi serta indikasi pembiayaan dua tahun ke depan. I-3

5) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), yang disusun sebagai dokumen perencanaan tahunan dan merupakan kompilasi kritis atas Renja- SKPD setiap tahun anggaran dan merupakan bahan utama pelaksanaan Musrenbang Daerah yang dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari tingkat nagari, kecamatan, kabupaten dan provinsi. Gambar I.1 Bagan Proses Penyusunan dan Penetapan RPJM Daerah Menurut Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 Penetapan RPJM Daerah paling lambat 3 bulan setelah pelantikan Penetapan RPJM Daerah Peraturan Daerah tentang RPJM Daerah Konsultasi Publik Pembahasan di DPRD Sosialisasi Publik Penyusunan Rancangan awal RPJM Daerah Wilayah legislative Wilayah eksekutif Dokumen Rancangan Akhir RPJM Daerah Musrebang Jangka Menengah paling lambat 2 bulan setelah pelantikan Musrenbang Jangka Menengah Penyusunan Rancangan RPJM Daerah Dokumen Rancangan RPJM Daerah yang sudah disepakati Dokumen Rancangan RPJM Daerah Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Dokumen Rancangan Renstra SKPD Konsultasi Publik Penyusunan Rancangan akhir RPJM Daerah Dokumen Rancangan Awal RPJM Daerah Kepala Daerah dilantik Proses yang sudah dilaksanakan Proses yang dilewatkan / tidak dilaksanakan Proses yang sedang / belum dilaksanakan I-4

1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25); 2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 6) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33); 8) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 4725); 9) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 10) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 11) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 12) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82); I-5

13) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 14) Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014; 15) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 16) Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Agam Tahun 2005-2025. 1.3. Hubungan Antar Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah mempedomani kepada RPJM Propinsi dan Nasional. Disamping itu RPJM Daerah merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang acuannya adalah RPJP Provinsi dan Nasional. RPJMD merupakan pedoman bagi satuan kerja perangkat daerah untuk menyusun Renstra SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. RPJMD menjabarkan Rencana Kerja Tahunan Daerah dalam bentuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang diserasikan dengan RKP Provinsi dan Nasional, dan RKPD ini mengacu kepada Renja-SKPD, sementara Renstra-SKPD merupakan pedoman penyusunan kegiatan tahunan SKPD yang disebut Renja-SKPD. Dengan berpedoman kepada RKPD dan Renja SKPD maka disusun Rencana Kerja Anggaran ( RKA ) Tahunan SKPD, dan RKPD yang selanjutnya dituangkan menjadi Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). RAPBD yang dibahas bersama DPRD akhirnya akan disahkan menjadi APBD. merupakan tahapan perencanaan pembangunan lima tahunan yang kedua dalam rangka pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Agam Tahun 2006-2025. I-6

1.4. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan terdiri dari 10 bab yang terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN Memuat Latar Belakang, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan Antar Dokumen, Sistematika Penulisan, serta Maksud dan Tujuan Penyusunan Dokumen RPJMD. BAB II BAB III. BAB IV. BAB V. BAB VI. GAMBARAN UMUM DAN KONDISI DAERAH Menjelaskan dan menyajikan secara logis dasar-dasar analisis, gambaran umum kondisi Kabupaten Agam meliputi aspek geografi dan demografi serta indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah. Informasi yang disampaikan adalah yang menjelaskan gambaran umum kondisi daerah yang selaras dan mendukung isu strategis, permasalahan pembangunan daerah, visi/misi kepala daerah, dan kebutuhan perumusan strategi. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Bab ini menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis terhadap pengelolaan keuangan daerah. ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Analisis isu-isu strategis merupakan salah satu bagian terpenting dokumen RPJMD karena dasar utama visi dan misi pembangunan jangka menengah. Penyajian analisis ini harus dapat menjelaskan butir-butir penting isu-isu strategis yang akan menentukan kinerja pembangunan dalam 5 (lima ) tahun mendatang. Penyajian isu-isu strategis meliputi permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Bab ini menyajikan Visi, Misi Kepala Daerah terpilih serta uraiannya. Pada bab ini juga diuraikan tujuan dan sasaran serta penjelasan hubungan setiap tujuan dan sasaran yang ditetapkan dengan isu strategis daerah. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Pada bab ini diuraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi yang dipilih. I-7

BAB VII. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini diuraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan yang berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja. Pada bab ini juga disajikan penjelasan tentang hubungan antara program pembangunan daerah dengan indikator kinerja yang dipilih. BAB VIII. INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITASNYANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Bab ini menguraikan hubungan pemerintah dengan SKPD terkait beserta program yang menjadi tanggungjawab SKPD. Pada bagian ini disajikan pula pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan. BAB IX. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Pada bab ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD terkait beserta program yang menjadi tanggungjawab SKPD. Pada bab ini disajikan pula pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan. BAB X. PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Memuat tentang kaidah pelaksanaan RPJMD Kabupaten Agam sebagai pedoman penyusunan Renstra dan pelaksanaan Program SKPD yang meberikan peluang penguatan peran stakeholder/pelaku dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan. 1.5. Maksud dan Tujuan dimaksudkan untuk dapat memberi arah dan pedoman bagi pelaku pembangunan (pemerintah, swasta dan masyarakat) dalam mendorong proses pembangunan daerah. RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 juga sebagai pedoman penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten, Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), supaya terwujud proses pembangunan yang bersinergi. Disamping itu RPJMD dimaksudkan juga sebagai pedoman bagi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nagari, dalam rangka mewujudkan pembangunan terpadu antar nagari di Kabupaten Agam. I-8