Daniel Karo Sekali ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK. Tina Margareth Hutabarat

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

PERAN KOMUNIKASI KELOMPOK DAN MINAT BEROLAHRAGA SKRIPSI. Daniel Karo Sekali

KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.

JESSICA LARA

PELAYANAN JASA DAN PENINGKATAN CITRA INSTANSI PERUSAHAAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

EFEKTIVITAS MEDIA DALAM GERAKAN DONOR DARAH

KOMUNIKASI FORMAL DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

Sebrina Mentari ABSTRAK

KREATIVITAS DESAIN DAN TINDAKAN MEMBELI PELAJAR

Muhammad Ghozali

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah

PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT

Pengaruh Film Habibie Ainun Terhadap Sikap Mahasiswa ABSTRAK PENDAHULUAN

PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran

Peranan Kegiatan Kehumasan Terhadap Pencitraan Positif anggota DPRDSU. M. Fattahilla Siregar

Daftar pustaka. Bungin, Burhan Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada

MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

Komunikasi Kelompok Yang Mempengaruhi Konsep Diri Dalam Komunitas Cosplay COSURA Surabaya

STRATEGI KOMUNIKASI DAN TINGKAT KESADARAN KESEHATAN

GAME ONLINE DAN BERPIKIR KREATIF

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah

Public Relations dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Internal Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain. Oleh karena sifatnya ini, maka mereka secara

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA

Groupthink Dalam Komunikasi Kelompok

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Adapun jenis penelitian ini adalah penenlitian kuantitatif dengan metode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Dahlan, M., dkk. Kamus Induk Istilah Ilmiah. Surabaya: Target Press

Efek kognisi yang didapat dari apa yang mereka tonton, benar-benar. bermanfaat. Manfaat tersebut kiranya dapat berguna. Kegunaan yang diharapkan

ÉBAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

Adegan Erotis Pada Film Horor

MEDAN FIRST TOASTMASTERS CLUB DAN KEMAMPUAN BERETORIKA

Tjiptono, Fandy, Gregorius, Chandra. Service Quality and Statisfactions. Penerbit Andi, Yogyakarta Chip, Bell R. Customer as Partners Building

PEMBERITAAN PANSUS CENTURY DAN SIKAPMAHASISWA. (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Pansus Century di Kompas Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu hanya

BAB IV PENUTUP. sikap masyarakat, dapat disimpulkan bahwa pemberitaan meletusnya Gunung Merapi

BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan serangkaian proses penelitian, pengolahan data hingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR

HOBI COSTUME PLAY (COSPLAY) DAN KONSEP DIRI. (Studi Korelasional Hubungan Antara Hobi Cosplay dengan Konsep Diri Anggota Komunitas Cosplay Medan)

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini, terlebih dahulu perlu dijelaskan tentang pengertian

DINAMIKA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU DALAM MENJAGA HARMONISASI. Fipit Novita Sari

Kata Kunci: Efektivitas Komunikasi Antarpribadi, Motivasi Belajar, Konseling, SMA Sutomo I Medan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penting, kurang begitu efektif karena ada sebagaian orang tua yang

TAYANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DAN SIKAP SISWA MENGENAI PROGRAM GENERASI BERENCANA. (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Iklan Layanan Masyarakat

PEMIMPIN DAN DISIPLIN KERJA

B A B I PENDAHULUAN. beragam, sehingga makin disadari bahwa pelayanan dan kepuasan pelanggan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.

TINGKAT KEPUASAN KHALAYAK PENDENGAR RADIO TERHADAP PROGRAM SPORT NEWS. (Studi pada siaran Edan Bola di PT Radio Chakra Bhuwana kota Malang ) SKRIPSI

GAYA KOMUNIKASI PIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN

III. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

mustah}iq sebagai akibat. Adapun pendekatan yang digunakan dalam

PENGARUH WEBSITE KOMISI PEMILIHAN UMUM TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP PEMILIH CERDAS PADA PEMILU 2014

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

DAFTAR PUSTAKA. Frank Jefkin, Public Relations, Edisi ke-4, Penerbit Erlangga

PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM PERUSAHAAN. (Studi Pada Karyawan PT Indomarco Prismatama Malang)

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI EKSTENSION FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

Positioning Iklan Sabun LUX di Televisi Terhadap Perilaku Siswi SMUN 2 Medan Dalam Membeli Sabun Lux SKRIPSI. Sunita Nawang Palupi

EFEKTIFITAS ISI PESAN MEDIA BANNER DALAM SOSIALISASI PERATURAN PENERTIBAN BERPENAMPILAN PADA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang di dapat peneliti mengenai Tingkat

PENGGUNAAN HANDPHONE QWERTY

KUALITAS KOMUNIKASI TELEMARKETER YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI NASABAH

BAB IV PENUTUP. Empat Mata Di Trans7, dalam penelitian ini Tukul Arwana bertindak sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN

Hubungan Tayangan Para Petualang Cantik Trans7 dengan Minat Berwisata Keliling Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan radio mulai berkembang. Semakin banyak perusahaan radio, semakin

BAB IV PENUTUP. Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STRATEGI KOMUNIKASI PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN DI BANK BUKOPIN CABANG MEDAN. Duti Marcyola. abstrak

BAB V PENUTUP. Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PENUTUP. responden. Dalam penelitian ini telah dilakukan pengkajian yang lebih dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah

PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP SIKAP

Transkripsi:

PERAN KOMUNIKASI KELOMPOK DAN MINAT BEROLAHRAGA (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Minat Berolahraga Pada Anggota Asosiasi BMX Indonesia Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli Medan) Daniel Karo Sekali ABSTRAK Penelitian ini berjudul Komunikasi Kelompok dan Minat Berolahraga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi kelompok terhadap minat berolaraga pada Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara, mengetahui tanggapan anggota terhadap Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, seberapa besar hubungan tersebut dan tidak adanya hubungan antara komunikasi kelompok terhadap minat berolahraga pada anggota BMX Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota tetap yang masih aktif mengikuti kegiatan dan latihan selama tahun 2012. Peran Komunikasi Kelompok dan Minat Berolahraga di Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara memiliki pengaruh sebesar 16%, sisanya 84% disebabkan oleh faktor pengaruh lain diluar komunikasi kelompok. Dari hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh anatara komunikasi kelompok dan minat berolahraga pada anggota Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli Medan. Kata kunci: Komunikasi Kelompok, Minat, Berolahraga Pendahuluan Sejak kelahirannnya di muka bumi, manusia telah memiliki kelompok pertama yang disebut kelompok formal- primer yaitu keluarga, dimana kelompok ini merupakan salah satu dari jenis kelompok- kelompok yang paling berkesan di setiap individu. Namun seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya individu pun mulai melepas hubungan- hubungan keluarga itu dan memasuki dunia luar untuk melalukan berbagai kegiatannya dan bertemu dengan manusia lain yang memiliki kesamaan tujuan, kepentingan, dan berbagai aspirasi lainnya. Di dalam kelompok, setiap anggota kelompok saling berinteraksi, berkomunikasi dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan individu akan memilih kelompok yang memiliki nilai- nilai, minat dan tujuan yang sama dengan mereka sebelum memasuki suatu kelompok. Dengan demikian mereka bisa saling berbagi informasi, pengalaman dan pengetahuan dengan anggota lainnya. 1

Sebagai suatu kelompok, mereka memiliki tujuan yang ditetapkan bersama yang kemudian disebut sebagai tujuan kelompok. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya kerjasama yang baik diantara anggotanya. Disamping itu mereka juga telah menetapkan aturan- aturan atau norma- norma dan peran pada masing- masing anggotanya untuk memudahkan terwujudnya tujuan bersama tersebut. Di dalam kelompok, setiap anggota kelompok saling berinteraksi, berkomunikasi dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan individu akan memilih kelompok yang memiliki nilai- nilai, minat dan tujuan yang sama dengan mereka sebelum memasuki suatu kelompok. Dengan demikian mereka bisa saling berbagi informasi, pengalaman dan pengetahuan dengan anggota lainnya. Sebagai suatu kelompok, mereka memiliki tujuan yang ditetapkan bersama yang kemudian disebut sebagai tujuan kelompok. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya kerjasama yang baik diantara anggotanya. Disamping itu mereka juga telah menetapkan aturan- aturan atau norma- norma dan peran pada masing- masing anggotanya untuk memudahkan terwujudnya tujuan bersama tersebut. Melalui peningkatan minat berolahraga sepeda BMX ini, dapat diketahui apakah suatu keklompok dalam memberi inspirasi bagi anggotanya dan masyarakat, serta diharapkan dapat memperluas wawasan tentang olahraga sepeda BMX yang banyak diminati masyarakat khususnya anak muda untuk memberikan pengaruh positif dalam kehidupan mereka yang sesungguhnya. Tak lepas dari semua masalah tersebut, penelitian ini bersifat korelasional. Peneliti ingin melihat bagaimanakah hubungan komunikasi dalam kelompok olahraga sepeda BMX dan minat berolahraga anggotanya. Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Minat Berolahraga Pada Anggota Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli Medan. Untuk menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti menetapkan batasan masalah yang lebih jelas dan spesifik mengenai hal- hal yang diteliti. 2

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Komunikasi kelompok sebagai variabel bebas dalam penelitian ini terbatas pada faktor- faktor yang mempengaruhi hubungan komunikaasi kelompok antara lain: interaksi, waktu, partisipasi dan tujuan. b. Minat berolahraga sebagai variabel terikat dalam penelitian ini terbatas pada faktor- faktor antara lain mengembangkan kemampuan, mengembangkan keterampilan dan mengembangkan hobi. c. Penelitian ini di khususkan kepada anggota ABI yang masih aktif dalam mengikuti latihan dan berbagi event kejuaraan tingkat lokal maupun nasional. d. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012, dengan lama penelitian yang akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui hubungan komunikasi kelompok terhadap minat berolahraga di kalangan anggota Asosiasi BMX Indonesia Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli Medan. b. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap Asosiasi BMX Indonesia Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli Medan. c. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan komunikasi kelompok terhadap minat berolahraga di kalangan anggota Asosiasi BMX Indonesia Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli Medan. Kerangka Teori Komunikasi Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa latin communication yang artinya membagi. Sebuah defenisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia bahwa: komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang- orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar sesama manusia, (2) 3

melalui pertukaran informasi, (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain (4) serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu. (Cangara,2004:18). Komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujauan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi jika didukung dengan adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek. Unsur- unsur ini bisa juga disebut dengan komponen atau elemen komunikasi. Komunikasi Kelompok Filsuf Belanda, Baruch Spinoza 300 tahun yang lalu menyatakan bahwa manusia adalah binatang sosial. Pernyataan ini diperkuat oleh psikologi modern yang menyebutkan bahwa orang lain mempunyai pengaruh yang sangat besar pada sikap kita, perilaku kita, dan bahkan persepsi kita (Severin, 2005:219). Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok kecil seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggotaanggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok. Minat Berolahraga Minat menurut Tidjan (1976 :71) adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian terhadap suatu objek sebab ada perasaan senang. Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa minat itu sebagai pemusatan perhatian atau reaksi terhadap suatu objek seperti benda tertentu atau situasi tertentu yang didahului oleh perasaan senang terhadap objek tersebut. Sedangkan menurut Drs. Dyimyati Mahmud (1982), Minat adalah sebagai sebab yaitu kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada orang situasi atau aktifitas tertentu dan bukan pada yang lain, atau minat 4

sebagai akibat yaitu pengalaman efektif yang distimulasi oleh hadirnya seseorang atau sesuatu objek, atau karena berpartisipasi dalam suatu aktifitas. Berdasarkan definisi tersebut dapatlah penulis kemukakan bahwa minat mengandung unsur-unsur sebagai berikut: 1. Minat adalah suatu gejala psikologis 2. Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subjek karena tertarik. 3. Adanya perasaan senang terhadap objek yang menjadi sasaran 4. Adanya kemauan atau kecenderungan pada diri subjek untuk melakukan kegiatan guna mencapai tujuan. Dari pengertian minat dan olahraga diatas, maka dengan ini peneliti menyimpulkan bahwa minat berolahraga adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian terhadap kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia seutuhnya. Variabel Teoritis 1. Variabel Bebas (X) Komunikasi Kelompok 2. Variabel Terikat (Y) Minat Berolahraga 3. Variabel Antara (Z) Karakteristik Responden TABEL 1.1 VARIABEL OPERASIONAL Variabel Operasional a. Interaksi b. Waktu c. Partisipasi d. Tujuan a. Mengembangkan pengetahuan b. Mengembangkan keterampilan c. Mengembangkan kemampuan a. usia b. jenis kelamin c. pendidikan d. posisi e. lamanya menjadi anggota 5

Teori S-O-R Penelitian ini, didukung oleh teori S-O-R (stimulus- organism- response). Yang beranggapan bahwa organism menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus pula. Jadi, efek yang ditimbulkan oleh reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Adapun unsur model ini, adalah sebagai berikut: a. Pesan (stimulus, S) b. Komunikan (organism, O) c. Efek (response, R) Menurut Effendy (Effendy, 2003:255), perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu itu sendiri. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Dan proses berikutnya adalah si komunikan mengerti dan kemampuan komunikan inilah yang akan melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolah dan menerimanya, maka akan terbentuk sikap terhadap sesuatu yang diperkenalkan, yang dalam hal ini adalah minat berolahraga. Dapat dikaitkan pula dengan penelitian ini, yakni mengenai komunikasi kelompok terhadap minat berolahraga. Maka dapat ditentukan bahwa: S (pesan) : Komunikasi Kelompok ABI SUMUT O (komunikan) : Anggota ABI SUMUT R (response) : Minat Berolahraga ABI SUMUT Perubahan yang terjadi pada individu, sangat bergantung pada proses yang terjadi pada individu itu sendiri. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak. Maka setelah terjadinya proses- proses yang ada dalam diri komunikan, maka perubahan yang terjadi adalah: 1. Perubahan Kognitif, pada perubahan ini pesan ditujukan kepada komunikan bertujuan hanya untuk mengubah pikiran komunikan. 6

2. Perubahan Afektif, yang mana dalam hal ini adapaun tujuan komunikator bukan hanya untuk diketahui oleh komunikan, melainkan diharapkan aadanya timbul suatu bentuk perasaan tertentu. 3. Perubahan Behavioral, yakni dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Dan pada penelitian ini, peneliti terbatas hanya meneliti pada perubahan Behavioral, dimana dalam diri anggota timbul minat berolahraga melalui komunikasi kelompok yang diadakan oleh pengurus maupun senior. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yaitu metode yang bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain (Rakhmat, 1993:27). Metode korelasional digunakan untuk meneliti hubungan diantara variabel- variabel. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek dalam penelitian (Arikunto, 2006). Populasi dalan penelitian ini adalah keseluruhan anggota dari Asosiasi BMX Indonesia Pengda Sumatera Utara sampai tahun 2012 yang berjumlah 800 orang. b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006). Untuk pengambilan jumlah sampel, maka dapat menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90%, yakni sebagai berikut: n = N N d 2 + 1- Keterangan: n = jumlah sampel N = Jumlah populasi d = nilai presisi yang ditetapkan Berdasarkan data yang ada, maka peneliti ini memerlukan sampel sebanyak: = 800 800 (0,1) 2 + 1- n = 800 8 + 1-7

Teknik Analisis Data n = 800 9- n= 88,8888 n = 89 orang Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini kemudian akan dianalisis dengan menggunakan 3 tahap analisis, yaitu: 1. Analisis Tabel Tunggal Merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi- bagikan variabel penelitian kedalam kategori- kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 1995:273). 2. Analisis Tabel Silang Merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif (Singarimbun, 1995:273). 3. Uji Hipotesis Merupakan pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk mengkaji hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus korelasi Spearman s Rho Rank- Order Correlations, yang bersumber dari aplikasi SPSS for windows 13.0. Dimana Sperman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal. Selanjutnya, untuk mengukur kekuatan derajat hubungan, digunakan nilai koefisien korelasi sebagai berikut: < 0,20 : hubungan rendah sekali atau lemah sekali 0,20 0,39 : hubungan rendah tapi pasti 0,40 0,70 : hubungan yang cukup pasti 0,71 0,90 : hubungan yang tinggi > 0,90 : hubungan yang sangat tinggi 8

Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan pengaruh antara variabel X terhadap Y, yaitu dengan rumus: Kp = (Rs)² x 100% (Rakhmat, 2005:30) Pembahasan Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian dan membahas hasil penelitian mengenai Komunikasi Kelompok dan Minat Berolahraga. Peneliti mengumpulkan data- data melalui kuisioner dan studi pustaka. Penyebaran kuisioner kepada Anggota Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli Medan selama 1 minggu yaitu terhitung mulai dari tanggal 14 Mei s/d 20 Mei 2012. Berdasarkan penelitian dilapangan, peneliti melihat bahwa anggota Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara terlihat antusias dalam mengisi kuisioner yang dibagikan. Peneliti juga sempat berbincang- bincang dengan beberapa atau sekelompok anak yang sedang istirahat dari latihannya, bahkan peneliti juga sempat mengambil foto dan video mereka sewaktu latihan atau bersepeda santai disekitaran Taman Sri Deli Medan. Setelah menganalisa setiap data dari kuisioner maka dilanjutkan dengan menguji hipotesa yaitu pengukuran tingkat hubungan diantara variabel yang linier dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Rank Spearman dari perhitungan SPSS versi 13.0. Berdasarkan dari jumlah n = 89, dengan uji korelasi dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa pada peran komunikasi kelompok terhadap minat berolahraga adalah 0.488, > 0,05. Artinya terdapat pengaruh yang cukup pasti antara Peran Komunikasi Kelompok (X) dengan Minat Berolahraga Pada Anggota Asossiasi BMX Pengda Sumatera Utara (Y). Ho: Tidak terdapat pengaruh antara komunikasi kelompok dengan minat berolahraga pada anggota Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli Medan. Ha: Terdapat pengaruh antara komunikasi kelompok dengan minat berolahraga pada anggota Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli Medan. 9

Selanjutnya untuk mengukur kekuatan derajat hubungan tersebut digunakaan nilai koefisien korelasi (Kriyantono 2006:168-169) yaitu > 0,40-0,70 yang artinya ada hubungan yang cukup pasti. Kemudian selanjutnya adalah mencari besarnya Peran Komunikasi Kelompok Terhadap Minat Berolahraga Sepeda BMX di Taman Sri Deli Medan adalah: Kp = (Rs)² x 100% = (0,4)² x 100% = 0,16 x 100% = 16% Dengan demikian Peran Komunikasi Kelompok dan Minat Berolahraga di Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara memiliki pengaruh sebesar 16%, sisanya 84% disebabkan oleh faktor pengaruh lain diluar komunikasi kelompok. Secara sederhana, dapat diartikan bahwa minat berolahraga memiliki pengaruh sebesar 16% dari komunikasi kelompok. Pertukaran pesan atau informasi antar anggota Asosiasi BMX Indonesia Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli Medan cukup sering dilakukan ini terbukti dengan adanya latihan yang dilakukan setiap malam hari khususnya malam minggu mulai dari pukul 20.00 sampai dengan pukul 22.00 WIB. Hal ini dibuktikan dengan data yang menunjukkan bahwa 45 orang atau 50,6% menjawab sangat sering dan 43 orang atau 48,3% yang menjawab sering untuk berinteraksi dengan anggota yanga lain. Lamanya waktu yang dibutuhkan antar anggota dalam pertukaran pesan atau informasi untuk pengembangan diri setiap anggota pada umumnya cepat karena mereka mempunyai tempat latihan khusus di Taman Sri Deli Medan sehingga tempat latihan inilah yang menjadi wadah untuk menyalurkan pendapat dan jaraknya juga ke tempat latihan sangat mudah untuk dijangkau oleh semua anggota. Hal ini dibuktikan dengan 33 orang atau 37,1% menjawab sangat efektif dan 51 orang atau 57,3% menjawab efektif dengan penentuan waktu yang dibuat oleh pengurus. Keikutsertaan atau keterlibatan setiap anggota dalam kegiatan pengembangan diri sebenarnya sangat tinggi dari semua anggota di Asosiasi BMX 10

Pengda Sumatera Utara. 34 orang atau 38,2% yang menjawab sangat sering berpartisispasi dan 39 orang atai 43,8% menjawab sering berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diadakan ataupun yang diikuti oleh Asosiasi tersebut. Komunikasi kelompok yang dilakukan oleh Asosiasi BMX Indonesia Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli Medan untuk mencapai tujuan kelompok dari data dapat kita lihat bahwa 47 orang atau 52,8% menyatakan sangat dapat dan 35 rang atau 39,3% menyatakan dapat mencapai tujuan melalui komunikasi kelompok. Adanya dorongan dalam diri setiap anggota Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara untuk mengembangkan pengetahuannya melalui keikutsertaan atau keterlibatannya dalam komunikasi kelompok. Terlihat jelas bahwa 48 orang atau 53,9% menyatakan sangat mampu mengembangkan pengetahuan berolahraga dan 38 orang atau 42,7% menyatakan mampu. Oleh karena itu, jelas terlihat bahwa komunikasi kelompok sangat berperan penting untuk menumbuhkan pengetahuan diantara anggota Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara. Adanya dorongan dalam diri setiap anggota Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara untuk mengembangkan keterampilannya melalui keikutsertaan atau keterlibatan dalam komunikasi kelompok. Dari data yang ada bahwa, 50 orang atau 56,2%mengatakan sangat dapat dan 39 orang atau 43,8% yang menyatakan bahwa dapat mengembangkan keterampilan memalui komunikasi kelompok. Adanya dorongan dalam diri setiap anggota Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara untuk mengembangkan kemampuannya melalui keikutsertaan atau keterlibatan dalam komunikasi kelompok. Dari data yang dihasilkan bahwa 47 orang atau 52,9% menyatakan sangat mampu dan 40 orang atau 44,9% menyatakan mampu untuk mengembangkan pengetahuan melalui komunikasi kelompok. Umur anggota yang menjadi responden pada umumnya 15-25 tahun (72 orang atau 80,9%) yang rata- rata adalah pelajar (SMA) dikarenakan bahwa generasi muda adalah faktor utama untuk diajarkan hidup sehat melalui olahraga khususnya olahraga sepeda BMX dan untuk mengukir prestasi di bidang tersebut, 11

jadi pada umumnyalah yang bergerak lebih aktif untuk tetap latihan dan meningkatkan minat berolahraga, sedangakan usia 26-35 tahun sebanyak 11 orang atau 12,4% dan sisanya berumur 36-55 tahun sebanyak 6,7%. Jenis kelamin anggota yang menjadi responden yang paling besar adalah pria sebanyak 85 orang atau 95,5% sedangkan wanita hanya 4 orang atau 4,5%. Jelas bahwa peminat yang paling tinggi dari olahraga tersebut adalah pria karena olahraga ini termasuk olahraga yang ekstrim atau berbahaya jika belum latihan secara rutin dan biasanya anggota wanita hanya memanfaatkan olahraga sepeda BMX bukan sampai untuk ikut dalam pertandingan tetapi hanya sebagai olahraga santai saja. Pendidikan terakhir anggota yang menjadi responden yang terbanyak adalah SMA sebanyak 63 orang atau 70,8% diikuti oleh D3 sebanyak 14 orang atau 15,7% serta S1 sebanyak 10 orang atau 11,2% dan yang paling sedikit adalah 2 orang atau 2,2 %. Pelajar adalah anggota yang paling banyak di Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara, rata- rata adalah SMA. Pelajar sebanyak 58 orang atau 65,2%, diikuti oleh mahasiswa sebanyak 11 orang atau 12,4% dan pegawai swasta ataupun negeri sebanyak 7 orang atau 7,9% dan sisanya adalah lain- lain sebanyak 13 orang atau 14,6%. Lamanya responden menjadi anggota Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara berkisar 3-5 tahun sebanyak 37 orang atau 41,6%, sedangkan 0-2 tahun sebanyak 27 orang atau 30,2% dan sisanya yang lebih dari 5 tahun sebanyak 25 orang atau 28,1%. Ini terbukti bahwa keanggotaan di Asosiasi tersebut sangat solid dan bersifat kekeluargaan sehingga tidak hanya tujuan olahraga dan prestasi saja yang dicapai tetapi hubungan antar anggota juga tetap dijaga agar semakin banyak masyarakat khususnya generasi muda untuk hidup sehat melalui olahraga sepeda maupun berprestasi di bidang olahraga sepeda BMX. Teori S-O-R (stimulus- organism- response). Yang beranggapan bahwa organism menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus pula. Jadi, efek yang ditimbulkan oleh reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. 12

Menurut Effendy (Effendy, 2003:255), perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu itu sendiri. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Dan proses berikutnya adalah si komunikan mengerti dan kemampuan komunikan inilah yang akan melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolah dan menerimanya, maka akan terbentuk sikap terhadap sesuatu yang diperkenalkan, yang dalam hal ini adalah minat berolahraga. Oleh karena itu, pesan yang disampaikan dari komunikasi kelompok itu sendiri akan berpengaruh kepada anggota Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara terhadap minat olahraga bersepeda khususnya sepeda BMX. Pada penelitian ini perubahan Behavioral, dimana dalam diri anggota timbul minat berolahraga melalui komunikasi kelompok yang diadakan oleh pengurus maupun senior terhadap minat berolahraga bersepeda. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya pengaruh komunikasi kelompok terhadap minat berolahraga adalah sebesar 16% dan nilai korelasi peran komunikasi kelompok terhadap minat berolahraga adalah 0.488, > 0,05. Artinya terdapat pengaruh yang cukup pasti antara Peran Komunikasi Kelompok (X) dengan Minat Berolahraga Pada Anggota Asossiasi BMX Pengda Sumatera Utara (Y). Maka dengan teori S-O-R ini, stimulus yang diberikan komunikasi kelompok diterima dengan baik oleh anggota Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli Medan sehingga menimbulkan minat berolahraga kepada anggotanya. Penutup a. Bahwa komunikasi kelompok memiliki pengaruh yang cukup pasti terhadap minat berolahraga, dinyatakan pada korelasi koefisien 16% pada variabel komunikasi kelompok dan minat berolahraga sepeda BMX di Taman Sri Deli Medan. b. Tanggapan responden terhadap Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara cukup baik, hal ini dikarenakan anggota sangat antusias mengikuti latihan, 13

pertemuan kelompok, mengikuti kejuaraan di tingkat nasional maupun daerah serta menjaga kebugaran fisik melalui olahraga bersepeda. c. Sesuai dengan tujuan peneliti yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang menyatakan ada terdapat hubungan komunikasi kelompok dengan minat berolahraga yaitu cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi kelompok memiliki hubungan yang cukup tinggi dalam meningkatkan minat berolahraga khususnya sepeda BMX. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta. Bungin, Burhan, 2005. Metode Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu- Ilmu Sosial Lainnya. Kencana, Jakarta. Bungin, Burhan, 2006. Sosiologi Komunikasi. Pernada Media Group, Jakarta. Cangara, Hafield. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antarmanusia, Kuliah Dasar, Edisi Kelima. Profesional Books, Jakarta. Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya Bhakti, Bandung. Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana Prenada, Jakarta. Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana Prenada, Jakarta. Mulyana, Deddy. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Nawawi, H & Martini Hadari. 2001. Metode Penelitian Sosial UGM. Press, Yogyakarta. Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 14

Severin, Werner J & James W. Tankard, Jr. 2005. Teori Komunikasi, Sejarah, Metode, dan Terapan, Edisi Kelima. Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Sendjaja, Sasa Djuarsa. 2005. Teori Komunikasi. Universitas Terbuka, Jakarta. Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survey. LP3ES, Jakarta. Walgito, Bimo. 2008. Psikologi Kelompok. Penerbit Andi, Yogyakarta. Wiryanto, Dr. MA. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Sumber Lain: http://bmxindonesia.com ( diakses tanggal 28 April 2012) http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2009/01/komunikasi-kelompok.html (diakses tanggal 1 Mei 2012) http://id.shvoong.com/pengertian-minat-berolahraga-menurut-para/ (diakses tanggal 3 Mei 2012) http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-minat.html (diakses tanggal 4 Mei 2012) 15