PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

MENCIPTAKAN HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA

Daftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

MAKSUD DAN TUJUAN. Melakukan dialog mengenai kebijakan perubahan iklim secara internasional, khususnya terkait REDD+

CATATAN IDE PROGRAM PENGEMBANGAN PENGURANGAN EMISI DI REPUBLIK DEMOKRATIK KONGO

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai "Para Peserta")

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012

Rangkuman Pertemuan Antara Perwakilan GCF dan Entitas-Entitas Eropa Dalam Rangka Mendukung REDD+ Barcelona, Spanyol - 14 Pebruari 2012

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Mengenai Pasar Modal Indonesia. Bursa Efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Deklarasi Rio Branco. Membangun Kemitraan dan Mendapatkan Dukungan untuk Hutan, Iklim dan Mata Pencaharian

Infografis Kemakmuran Hijau v5.2 PRINT.pdf PROYEK KEMAKMURAN HIJAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan. Center for International Forestry Research

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

ALAM. Kawasan Suaka Alam: Kawasan Pelestarian Alam : 1. Cagar Alam. 2. Suaka Margasatwa

DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP. Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth

Perbaikan Tata Kelola Kehutanan yang Melampaui Karbon

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN LITBANG KEHUTANAN PUSAT LITBANG PERUBAHAN IKLIM DAN KEBIJAKAN

Bogor, November 2012 Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan. Dr. Ir Kirsfianti L. Ginoga, M.Sc

Proyek GCS- Tenurial. Kepastian tenurial bagi masyarakat sekitar hutan. Studi komparasi global ( )

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

dan Mekanisme Pendanaan REDD+ Komunikasi Publik dengan Tokoh Agama 15 Juni 2011

DANA INVESTASI IKLIM

VISI ACEH YANG BERMARTABAT, SEJAHTERA, BERKEADILAN, DAN MANDIRI BERLANDASKAN UNDANG-UNDANG PEMERINTAHAN ACEH SEBAGAI WUJUD MoU HELSINKI MISI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

Kesiapan dan Tantangan Pengembangan Sistem MRV dan RAD/REL Provinsi Sumbar

RENCANA STRATEGIS

1. Mengelola penyampaian bantuan

Risalah Konsep. 31 Juli 2013

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan

Perhutanan Sosial Dapat Menjadi Sarana Efektif Bagi Pengentasan Kemiskinan

REVITALISASI KEHUTANAN

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan

PENGELOLAAN PERIKANAN KOLABORATIF PENGELOLAAN PERIKANAN BERSKALA KECIL DI DAERAH TROPIS

PANDUAN IDENTIFIKASI Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi di Indonesia. Oleh: Konsorsium Revisi HCV Toolkit Indonesia

Konservasi dan Rehabilitasi Lahan dan Hutan Gambut di Area PT Hutan Amanah Lestari Barito Selatan dan Barito Timur

Rencana Strategis Pemantauan Independen Kehutanan di Indonesia

Menyelamatkan Daerah Aliran Sungai (DAS): Saatnya Bertindak Sekarang

Prinsip Kriteria Indikator APPS (Dokumen/ Bukti Pelaksanaan) ya/ tidak 1) Jika tidak/belum, apa alasannya 3) Keterangan 2)

Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

KERANGKA ACUAN KONSULTAN KOMUNIKASI CONSERVATION INTERNATIONAL INDONESIA

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

Komite Advokasi Nasional & Daerah

Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam Sejahtera Om Swastiastu

Kepastian Pembiayaan dalam keberhasilan implementasi REDD+ di Indonesia

KERANGKA DAN STRATEGI PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DALAM PROGRAM KARBON HUTAN BERAU (PKHB)

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

Intisari Laporan Penelitian Keadilan Sosial di Pesisir

Sintesis Pengaman Sosial dan Lingkungan (SES) TFCA Kalimantan

Bab 1: Konteks Menganalisis Lingkungan Indonesia

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

FCPF CARBON FUND DAN STATUS NEGOSIASI TERKINI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KAJIAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL DI KPHP DAMPELAS TINOMBO PROVINSI SULAWESI TENGAH

i:.l'11, SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI viii xii DAFTAR SINGKATAN ...

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. peradaban umat manusia di berbagai belahan dunia (Maryudi, 2015). Luas hutan

Kajian Tengah Waktu Strategi Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERAN DINAS KEHUTANAN SEBAGAI MITRA UTAMA DDPI KALTIM

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

TERM OF REFERENCE FASILITASI KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)

Ringkasan Eksekutif. Ringkasan Eksekutif. Akhiri KEMISKINAN pada Generasi Saat Ini

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

PENDEKATAN SERTIFIKASI YURISDIKSI UNTUK MENDORONG PRODUKSI MINYAK SAWIT BERKELANJUTAN

Sebuah Kota bagi Semua Menuju Sydney yang tangguh dan berkeadilan sosial

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan

Membangun Kolaborasi Peningkatan Ekonomi dan Perlindungan Lingkungan Melalui Kawasan Ekosistem Esensial (KEE)

Profil. Yayasan Swiss untuk kerjasama Teknis

Catatan Informasi mengenai Proses Multi-Stakeholder

DANA INVESTASI IKLIM. 7 Juli 2009 DOKUMEN RANCANG UNTUK PROGRAM INVESTASI HUTAN, PROGRAM YANG DITARGETKAN BERDASARKAN DANA PERWALIAN SCF

Golden Agri Resources Memprakarsai Keterlibatan Industri untuk Konservasi Hutan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pemuda Asia Tenggara sebagai Pemersatu untuk Dunia Kita Inginkan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Shared Resources Joint Solutions

Menanggulangi Permasalahan Pekerja Anak Melalui Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia menunjukkan nilai rata-rata 33,37 1 pada skala 1 sampai dengan 100.

Muhammad Zahrul Muttaqin Badan Litbang Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

I. PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial budaya. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang

Transkripsi:

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF LEMBAR FAKTA 2015 GAMBARAN SEKILAS Praktek-Praktek REDD+ yang Menginspirasi MENCIPTAKAN JASA-JASA LINGKUNGAN DAN REDD+ ROUNDTABLE MADRE DE RIOS Apa» Pembentukan Jasa-jasa Lingkungan & Forum REDD+ Meja Bundar (Roundtable) di Madre de Dios (MSAR), sebuah ruang untuk diskusi, partisipasi dan kerja kooperatif antara pemerintah daerah, masyarakat sipil, serta penduduk asli dan masyarakat daerah dari Madre de Dios Siapa» Organisasi-organisasi masyarakat, termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) daerah dan nasional» Perwakilan-perwakilan masyarakat daerah dan penduduk asli» Pemerintah Daerah Madre de Dios (GOREMAD)» WWF-Peru Dimana Wilayah Madre de Dios, Amazon Peru Kapan 2010 sampai saat ini Anggota Tim Maria Eugenia Arroyo Nelson Gutiérrez Alonso Córdova Jhonathan Jara ANDRÉ BÄRTSCHI RINGKASAN Praktik REDD+ yang menginspirasi ini berfokus pada Jasa-jasa Lingkungan & forum REDD+ Meja Bundar (Roundtable) di Madre de Dios, sebuah wilayah Amazon Peru. Proses ini bertujuan menciptakan ruang partisipatif untuk kemajuan teknis dan diskusi, dalam rangka memperkuat tata kelola lingkungan di wilayah yang mengalami ancaman serius atas keanekaragaman hayati yang luas dan ekstensif. Hasil dari kegiatan meja bundar (rountable) dikenal sebagai MSAR untuk singkatan dalam bahasa Spanyol, sukses dalam memajukan transparansi dan partisipasi secara lebih besar di tingkat dialog daerah tentang REDD+. Karena proses tersebut, pemerintah daerah, masyarakat sipil, penduduk asli dan masyarakat daerah, pengguna hutan dan pemangku kepentingan lain di Madre de Dios telah melembagakan forum tersebut, dimana mereka dapat bertukar pikiran dan bekerjasama menciptakan masa depan yang berkelanjutan di wilayah tersebut. KONTEKS Wilayah yang dikenal sebagai Madre de Dios adalah hutan yang membentang lebih dari 8 juta hektar, termasuk wilayahwilayah alam yang dilindungi dan lahan luas yang dimiliki oleh penduduk asli. Madre de Dios terletak di hutan hujan Amazon dan dianggap sebai ibukota keanekaragaman hayati Peru, karena di dalamnya terdapat varietas flora dan fauna yang kaya dan memiliki konsentrasi spesies burung paling tinggi di dunia. Sebagai tambahan, Madre de Dios adalah rumah bagi hutan utuh yang sehat dengan stok karbon mendekati 400 juta ton. Walaupun memiliki kekayaan yang besar, Madre de Dios mengalami ancaman yang meningkat dari pertambangan emas aluvial, pengembangan pertanian dan produksi bahan makanan yang tidak lestari, migrasi yang meningkat, serta ekspansi wilayah urban yang kurang terencana. Hal-hal tersebut menyumbangkan peningkatan bahaya tingkat deforestasi dan degradasi hutan, dipercepat pada dekade yang lalu 1

TUJUANNYA ADALAH UNTUK MEMBANGUN RUANG UNTUK DIALOG, PARTISIPASI DAN PEMBANGUNAN KAPASITAS, SEHINGGA SEMUA PEMANGKU KEPENTINGAN UTAMA DALAM REDD + DI WILAYAH TERSEBUT BISA BEKERJA LEBIH EFISIEN BERSAMA-SAMA. ANDRÉ BÄRTSCHI oleh pembangunan jalan raya yang menghubungkan lautan dan melalui wilayah tersebut. Untuk mengukur dampak hilangnya hutan dan menemukan cara untuk meresponnya, pemerintah daerah Madre de Dios (GOREMAD) membentuk sebuah Konsorsium Teknis REDD+ di tahun 2008. Tetapi, karena hambatan-hambatan teknis dan institusi, Konsorsium (yang kemudian dikenal sebagai REDD+ Roundtable) gagal mencapai tujuan-tujuannya dan dikurangi perannya ke peran yang kurang aktif dalam upaya-upaya REDD+ di seluruh wilayah. Di tahun 2010, WWF memahami perlunya mengkoordinasikan upaya-upaya REDD+ antara pemerintah dan masyarakat daerah serta mencari cara mengaktifkan kembali REDD+ Roundtable. Tujuannya adalah untuk mendirikan sebuah ruang bagi dialog, partisipasi dan pengembangan kapasitas, sehingga seluruh pemangku kepentingan REDD+ di wilayah tersebut dapat bekerjasama secara efektif. Pada saat yang sama, semakin jelas bahwa cara terbaik untuk mendorong pelestarian hutan dan menghentikan deforestasi adalah menggabungkan upaya-upaya REDD+ dengan upaya-upaya memberikan nilai bagi lingkungan atau layanan-layanan ekosistem. Sebagai hasilnya, forum meja bundar (roundtable) yang telah diaktifkan kembali memperluas tujuan-tujuan yang sudah ada, memberi namanya kembali sebagai Environmental Services & REDD+ Roundtable of Madre de Dios (MSAR) dan berfungsi sebagai alat untuk mencapai akhir ekonomi hijau di Madre de Dios. PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG DIHARAPKAN Mencapai kondisi-kondisi teknis dan kelembagaan yang diperlukan untuk menerapkan mekanisme-mekanisme REDD+ di Madre de Dios pada tahun 2020 Mendukung dan memperkuat ruang kerja dan dialog tentang REDD+ dan Penduduk Asli RIA REDD+ yang transparan dan partisipatif, serta yang dilembagakan dengan jelas, berdasarkan peraturan-peraturan yang bertanggungjawab Memposisikan pemerintah daerah pada isu-isu lingkungan Membangun berbagai kapasitas untuk mengembangkan tata kelola lingkungan yang efektif Memajukan partisipasi pemangku kepentingan kunci termasuk pemerintah, masyarakat sipil, pengguna hutan, dan organisasi-organisasi akar rumput yang mewakili wanita, penduduk asli dan kelompok-kelompok tradisional yang terpinggirkan dalam pengembangan strategi daerah REDD+ 2

Mendukung rancang sistem untuk Monitoring, Reporting/Pelaporan, dan Verification/Verifikasi (MRV) yang bersifat partisipatif dan melengkapi dengan alat-alat yang diadaptasi untuk pengambilan keputusan di tingkat daerah. KERANGKA WAKTU PENGEMBANGAN PROYEK HARI INI PARA PESERTA BERBAGI INFORMASI DAN MEMAHAMI BAHWA, WALAUPUN MINAT INDIVIDU MEREKA YANG BERBEDA, SELURUHNYA BEKERJASAMA DALAM MEMELIHARA HUTAN MADRE DE DIOS. 2008 : Pemerintah Regional Madre de Dios membentuk Konsorsium REDD+ mengumpulkan perwakilan-perwakilan dari kelompok masyarakat sipil, sektor swasta dan organisasi-organisasi internasional untuk memonitor sumberdaya alam di wilayah tersebut secara lebih baik. Konsorsium bekerja selama lebih dari dua tahun, tetapi tidak dapat memenuhi harapan karena kurangnya kapasitas daerah dan berbagai tantangan komunikasi diantara tim teknis. 2010 : WWF memulai kerja REDD+ di Madre de Dios dan memahami pentingnya kebutuhan untuk menfasilitasi koordinasi dan komunikasi diantara pemerintah, masyarakat sipil dan penduduk setempat. Dengan dukungan dari para pemangku kepentingan tersebut, WWF menyerukan pengaktifan kembali REDD+ Roundtable yang diberi nama kembali Environmental Services & REDD+ Roundtable of Madre de Dios (MSAR). 2010-2011 : Melalui serangkaian pertemuan-pertemuan bulanan, MSAR menciptakan forum yang berbeda dan partisipatif yang menyatukan perwakilanperwakilan pemerintah regional, Amazon National University of Madre de Dios (UNAMAD), pemetik dan pedagang buah sarangan (chestnut), pemegang hak konsesi hutan, produsen pertanian, serta berbagai penduduk regional asli. Para peserta berbagi informasi dan bekerjasama, membangun kapasitas, kolaborasi dan kepercayaan mereka yang baru. Kepercayaan tersebut terbukti penting bagi penduduk asli yang sebelumnya tidak percaya REDD+ dan tidak memiliki suara dalam proses REDD+ nasional. PEMANGKU KEPENTINGAN PEMANGKU KEPENTINGAN LANGSUNG TERLIBAT DALAM DESAIN PROYEK, MEMBUAT KEPUTUSAN, DAN MENERIMA MANFAAT WWF Anggota-anggota Layanan Lingkungan Hidup & Meja Bunda REDD+ Madre de Dios/Environmental Services & REDD+ Roundtable of Madre de Dios (MSAR) PPEMANGKU KEPENTINGAN STRATEGIS MENYEDIAKAN MATERI, SUMBER DAYA MANUSIA, DAN SUMBERDAYA LAINNYA Kementerian Lingkungan Hidup (MINAM) Pemerintah Regional Madre de Dios (GOREMAD) Korsorsium Antar Wilayah Amazon/ Interregional Amazon Consortium (CIAM) nisiatif Sektor Kehutanan Peru/The Peru Forest Sector Initiative (PFSI) Lembaga Pembangunan dan Kerjasama Norwegia/Norwegian Agency for Development and Cooperation (NORAD) PEMANGKU KEPENTINGAN LANGSUNG PEMANGKU KEPENTINGAN STRATEGIS 3

HARI INI, PESERTA BERBAGI INFORMASI DAN MENGAKUI BAHWA, MESKIPUN KEPENTINGAN MASING- MASING YANG BERBEDA, SEMUA BEKERJA SAMA UNTUK MENJAGA HUTAN MADRE DE DIOS. Juni 2011 : Dengan bantuan dan dukungan WWF dan MSAR, penduduk asli Madre de Dios mengusulkan pembentukan forum REDD+ Meja Bundar (Roundtable) Penduduk Asli. 2012 : MSAR memajukan kerja di bidang teknis, hukum, lembaga, keuangan dan isu-isu sosial/lingkungan. Di bulan Agustus, MSAR menyelenggarakan workshop regional pertama tentang kebijakan pengaman (safeguards) sosial dan lingkungan di Madre de Dios. 2013 : GOREMAD menerima MSAR melalui keputusan presiden. 2013 : MSAR berkolaborasi dalam rancangan partisipatif peta jalan untuk REDD+ di Madre de Dios. MSAR juga mendirikan baseline karbon untuk menfasilitasi monitoring dan perencanaan sumberdaya alam. Sebuah peta biomas dan karbon telah diselesaikan dan dipresentasikan melalui upaya-upaya bersama komite teknis biomas dalam MSAR diketuai oleh WWF-Peru, bersama para ahli, lembaga pemerintah, universitas, asosiasi akar rumput, lembaga swasta dan LSM. 2014 : Di bulan April, terbentuk Badan Pengelola Hutan dan Lingkungan Hidup Regional/Regional Authority on Forest and the Environment, sebuah pencapaian yang didukung oleh MSAR dan diinisiasi oleh Peru Forest Sector Initiative, Consejo Interregional Amazónico (badan koordinasi regional, CIAM untuk singkatan dalam bahasa Spanyol), dan dukungan teknis dan fasilitasi disediakan oleh WWF. 2014 : MSAR tetap aktif, dan berfungsi sebagai sebuah model kolaboratif, kerja partisipatif diantara pemerintah regional dan masyarakat sipil untuk forum meja bundar independen lainnya: meja bundar teknis, meja bundar keanekaragaman hayati, dan meja bundar untuk pemetik dan pedagang buah sarangan (chestnut). PENCAPAIAN REDD+ telah berevolusi menjadi sebuah alat untuk mencapai ekonomi hijau di Madre de Dios. Pendekatan ini termasuk pengembangan rencana untuk wilayah yang telah diidentifikasi sebagai sebuah wilayah prioritas dan diseleksi oleh pemerintah nasional dan mitra kerja internasional untuk mendapatkan dukungan atas implementasi kebijakan-kebijakan berdasarkan pemanfaatan berbagai sumberdaya yang berkelanjutan. Saat ini, terdapat pemahaman yang lebih besar diantara para peserta MSAR. Sebelumnya, proses-proses REDD+ dilihat dengan kecurigaan dan ditandai oleh tidak adanya transparansi, partisipasi dan koordinasi. Hari ini para peserta berbagi informasi dan memahami bahwa, walaupun minat individu mereka yang berbeda, seluruhnya bekerjasama dalam memelihara hutan Madre de Dios. Saat ini, para anggota masyarakat memiliki berbagai kesempatan untuk mengekspresikan keinginan dan keraguan tentang REDD+ dan untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan melalui proses voting MSAR. Hal tersebut meningkatkan masukan dari daerah, kapasitas teknis yang lebih besar dan meningkatnya dukungan keuangan untuk berbagai proyek REDD+ di wilayah tersebut. Beberapa pencapaian teknis yang penting telah diraih, karena kerjasama antara anggota MSAR dan antara MSAR serta organisasi-organisasi lainnya. Para peserta bekerjasama untuk memilih dan mengaplikasikan alat teknis yang sesuai untuk mempelajari deforestasi di Madre de Dios dan mampu mengembangkan peta karbon hutan untuk wilayah tersebut. Badan Pengelola Hutan dan Lingkungan Hidup Regional/Regional Authority on Forests and the Environment didirikan dengan fungsi merencanakan, mengelola, mengatur, mengawasi, membuat anggaran dan mengawasi masalah-masalah lingkungan wilayah yang ada. Hal ini menggambarkan sebuah restrukturisasi pemerintah regional untuk memperkuat tata kelola pemerintah di Madre de Dios. 4

TANTANGAN MSAR telah membuat kemajuan-kemajuan penting, tetapi karena kemajuan-kemajuan tersebut bersifat teknis, sulit untuk dikomunikasikan nilai pentingnya. Penting untuk menerapkan strategi komunikasi yang lebih baik guna berbagi pencapaianpencapaian MSAR dengan seluruh sektor masyarakat. Memperbaiki komunikasi tentang peluang-peluang REDD+ dapat menciptakan kepercayaan dan partisipasi yang lebih besar diantara para pemangku kepentingan di wilayah tersebut. Proses-proses partisipatif lebih lambat dan mahal. Hal ini membatasi MSAR dan kemampuannya untuk mencapai seluruh masyarakat dan sektor publik yang akan dipengaruhi oleh REDD+. Ketidakstabilan politik menghambat kemajuan REDD+ di wilayah ini. Tingginya angka keluar masuk pegawai dan perubahan yang sering dalam pemerintahan regional, memaksa MSAR untuk mengulangi kembali upaya-upayanya dalam membangun kapasitas dan menciptakan berbagai kerjasama. Lemahnya koordinasi antara berbagai proses REDD+ di tingkat nasional dan regional. Berbagai pencapaian dan dialog di sekitar REDD+ di Madre de Dios mendahului pekerjaan yang dilakukan di tingkat nasional. Hal ini menyebabkan rendahnya pengakuan kerja regional di tingkat nasional dan kurangnya penyesuaian antara upaya-upaya pada kedua skala tersebut. Koordinasi regional dan nasional dalam proses REDD+ yang dilakukan secara dekat akan mengurangi konflik dan memperkuat upaya-upaya di seluruh tingkatan. ANDRÉ BÄRTSCHI 5

100% DAUR ULANG PELAJARAN YANG DIPEROLEH Investasi dalam berbagai proses partisipatif adalah penting untuk mempengaruhi perubahan jangka panjang. Menciptakan sebuah forum seperti MSAR membutuhkan waktu dan invesasi yang lebih lama, tetapi menjadikan dialog menjadi lebih inklusif, lengkap, dan kondusif dalam membangun kapasitas, seluruhnya disiapkan dengan baik untuk para pemangku kepentingan dalam menuntun implementasi REDD+ dan memperbaiki tata kelola lingkungan hidup di wilayah yang menghadapi beragam ancaman serius. Hal ini, pada gilirannya, menciptakan beragama kondisi yang sesuai bagi proses REDD+ agar tetap berada dalam arahan masyarakat sendiri dan hasilnya benar-benar berkelanjutan. Komunikasi yang jelas adalah kunci bagi proses-proses REDD+ agar inklusif dan efektif. Pada saat WWF mulai bekerja di Madre de Dios, disadari dengan segera kurangnya komunikasi dan koordinasi di semua tingkatan: antara pemerintah dan masyarakat daerah, khususnya penduduk asli; antara organisasi yang terlibat pada upaya-upaya REDD+; antara organisasiorganisasi tersebut serta pemerintah regional dan masyarakat daerah; dan antara proses REDD+ di tingkat regional dan beragam diskusi tentang REDD+ di tingkat nasional. Melalui berbagai dialog yang telah dikembangkan oleh MSAR bahwa komunikasi telah ditingkatkan, tetapi hal tersebut baru permulaan. Memperbaiki akses terhadap informasi dan umpan balik antara beragam tingkatan dan skala aksi yang akan memperkuat seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam REDD+, dan hal tersebut akan memberikan REDD+ kesempatan yang lebih baik untuk sukses. Penting juga untuk membuat komunikasi yang lebih sederhana dan mudah untuk dipahami sehingga para anggota masyarakat yang memiliki peran di REDD+ menjadi yang terbaik dan yang menerima manfaat menjadi yang terbesar dapat meraih pencapaian-pencapaian MSAR yang lebih baik dan apa yang mereka maksudkan untuk masyarakat. BRENT STIRTON REDD+ adalah alat untuk sebuah akhir. Di Madre de Dios, REDD+ berfungsi sebagai sebuah wadah untuk membangun kapasitas, beragam proses partisipatif dan tata kelola lingkungan hidup. Penciptaan MSAR dan beragam proses REDD+ terkait yang sedang berjalan di wilayah adalah bagian dari gerakan lebih besar yang memperkuat penduduk asli dan masyarakat daerah, mentransformasikan hubungan antara pemerintah regional dan masyarakat, serta memberikan peningkatan pandangan bagi pembangunan berkelanjutan yang melindungi hutan Madre de Dios. / wwf / wwfforestcarbon WWF Pemilik Merek Terdaftar 1986, WWF-World Wide Fund for Nature (dahulu World Wildlife Fund), Gland, Swiss VISI KAMI Program Hutan dan Iklim WWF bekerja untuk memastikan bahwa konservasi hutan tropis sebagai simpanan karbon dijamin dengan pembangunan ekonomi hijau yang bermanfaat bagi manusia, iklim dan keanekaragaman hayati dengan cara-cara yang transformasional. panda.org/forestclimate www.panda.org/forestclimate Untuk menghentikan degradasi lingkungan alam planet ini dan membangun masa depan di mana manusia hidup selaras dengan alam Mengapa kami berada di sini Foto dan gambar WWF atau digunakan dengan ijin. Teks tersedia dengan lisensi Creative Commons. MENCIPTAKAN JASA-JASA LINGKUNGAN DAN REDD+ ROUNDTABLE MADRE DE RIOS FORESTCLIMATE@WWF.PANDA.ORG PANDA.ORG/FORESTCLIMATE 6