BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

Lampiran 1: Pembagian Tugas dan Tanggungjawab. Direktur merupakan jabatan tertinggi dari struktur organisasi PT. Bintang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya redesign (penyesuaian rancangan) sehingga mengakibatkan delay. Marketing (Analisis Kebutuhan Konsumen)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBAR UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang pembuatan dan perbaikan mesin dan peralatan pada pabrik kelapa sawit.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Perusahaan yang bergerak di bidang produksi parabola ini didirikan oleh Bapak Susanto Lim. Nama perusahaan ini adalah PT. Bintang Persada Satelit. Perusahaan beroperasi di Jalan Raya Medan-Delitua yaitu Jalan Brigjend Hamid / Jalan Ladang, Gang Perdamaian No. 34, Medan dengan luas area sekitar kurang lebih 1,5 Hektar yang terdiri dari beberapa bangunan untuk mesin produksi, gudang produk, dan gudang bahan baku. Untuk kantor pemasarannya sendiri berada di Jalan Sutomo Ujung Medan. PT. Bintang Persada Satelit pertama didirikan pada Tahun 2002 dan mulai beroperasi pada Tahun 2003. Awalnya President Director PT Bintang Persada Satelit bapak Susanto Lim hanya membuka pabrik parabola lengkap dengan receivernya. Tetapi dengan beberapa pertimbangan dari pihak manajemen maka diputuskan tidak memproduksi receivernya. Dan seiring dengan berkembangnya usaha ini, PT Bintang Persada Satelit ini mengembangkan bisnis produksi kereta sorong. 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. Bintang Persada Satelit adalah suatu perusahaan swasta yang bergerak dibidang industri pembuatan parabola Parabola yang diproduksi terbagi atas dua merek, yaitu merek BP dan QQ yang masing-masing merek memiliki spesifikasi

yang berbeda-beda. Banyak tidaknya produk yang dihasilkan tergantung dari permintaan pelanggan dan didukung oleh ketersediaan sumber daya, baik itu bahan maupun fasilitas lainnya yang mendukung kegiatan produksi. Selain produksi- produksi di atas PT. Bintang Persada Satelit Medan juga menyediakan dan melayani permintaan pembuatan kereta sorong. 2.3. Lokasi Perusahaan PT. Bintang Persada Satelit terletak di Jalan Raya Medan-Delitua yaitu Jalan Brigjend Hamid / Jalan Ladang, Gang Perdamaian No. 34, Medan. PT. Bintang Persada Satelit menempati areal seluas ± 1,5 Hektar. 2.4. Daerah Pemasaran Target pasar PT. Bintang Persada Satelit adalah konsumen atau pelanggan yang berada di dalam negeri. Daerah pemasarannya tersebar di beberapa daerah di Indonesia, di antaranya daerah di pulau Sumatera dan sekarang meluas hingga ke wilayah pulau Jawa dan Indonesia Bagian Timur. Masalah harga dari produk menjadi hal yang sensitif dari pemasaran yang diberikan perusahaan dalam memasarkan produknya masih dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sejenis. 2.5. Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah bagian yang menggambarkan hubungan kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang saling berkaitan untuk

pencapaian suatu tujuan tertentu. Struktur organisasi yang baik adalah dimana setiap karyawan (staf dan tenaga kerja) dapat melihat keseluruhan sistem birokrasi untuk setiap departemen dengan jelas, terperinci dan mudah dimengerti, sehingga setiap karyawan dapat mengetahui kepada siapa dan bagaimana harus melaporkan aktifitas kerjanya atau apabila ada masalah yang belum pernah dihadapi sebelumnya harus dapat dengan cepat dan tepat melaporkan kepada pihak yang berwenang. Struktur perusahaan yang baik juga diharapkan bersifat fleksibel dalam arti hidup berkembang dan bergerak sesuai dengan kondisi yang dihadapi perusahaan serta mampu mengarahkan orang-orang yang berada di dalam perusahaan kepada keadaan yang sedemikian rupa sehingga mereka dapat melaksanakan aktifitas dengan baik yang mendukung tercapainya sasaran perusahaan. Pada PT. Bintang Persada Satelit memiliki struktur organisasi campuran lini-fungsional. Sruktur lini yaitu merupakan struktur dimana didalamnya terdapat garis wewengang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan. Struktur fungsional adalah struktur organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada pelaksana dengan keahlian khusus. Adapun struktur Organisasi pada PT. Bintang Persada Satelit dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Direktur Wakil Direktur General Manager Auditor Manager Financial dan Accounting Manager Operational Manager Marketing Manager HRD Purchase Accounting ADM KA. T.Engineering KA. Produksi KA. Logistik GA Machinery Electrical Technical Quality Control Supervisor Dish Supervisor K. Sorong ADM Supervisor Gudang Security Karyawan Cleaning Service Driver Keterangan : = Hubungan Lini = Hubungan Fungsional Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Bintang Persada Satelit

Struktur organisasi PT. Bintang Persada Satelit adalah berbentuk garis dan fungsional. Bentuk atau hubungan garis ditunjukkan dengan adanya spesialisasi atau pembagian tugas setiap unit organisasi (departemen) sehingga pelimpahan wewenang dari pimpinan dalam bidang pekerjaan tertentu dapat langsung dilimpahkan kepada departemen yang menangani pekerjaan tersebut. Yang termasuk dalam hubungan garis ini adalah manajer produksi dan manajer engineering. Hubungan fungsional dijumpai di bagian umum atau kepegawaian dan bagian keuangan, dimana seluruh karyawan dapat berhubungan dengan bagian ini sepanjang menyangkut fungsi kepegawaian dan keuangan. 2.5.1. Pembagian Tugas dan Tanggungjawab Masing-masing jabatan memiliki peran penting dalam jalannya perusahaan ini. Untuk pembagian tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan oleh masing-masing jabatan dapat dilihat pada lampiran 1. 2.6. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Di dalam melaksanakan kegiatan operasional pabrik, PT. Bintang Persada Satelit mempunyai tenaga kerja sebanyak 132 orang. Alokasi tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Tenaga Kerja dan Jumlah Tenaga Kerja No. Jabatan Pendidikan Jumlah 1. Direktur Sarjana 1 2. Wakil Direktur Sarjana 1 3. General Manager Sarjana 1 4. Auditor Sarjana 1 5. Financial and Accounting Manager Sarjana 1

Tabel 2.1. Tenaga Kerja dan Jumlah Tenaga Kerja (Lanjutan) No. Jabatan Pendidikan Jumlah 6. Operational Manager Sarjana 1 7. Marketing Manager Sarjana 1 8. HRD Manager Sarjana 1 9. Purchase Sarjana / D3 2 10. Accounting Sarjana / D3 4 11. ADM Financial and Accounting Sarjana / D3 4 12. Kabag T. Engineering Sarjana / D3 1 13. Kabag Produksi Sarjana / D3 1 14. Kabag Logistik Sarjana / D3 1 15. Kabag General Administration Sarjana / D3 1 16. Machinery D3 2 17. Electrical D3 2 18. Technical Sarjana / D3 2 19. Quality Control Sarjana / D3 2 20. Supervisor Disc Sarjana / D3 1 21. Supervisor Kereta Sorong Sarjana / D3 1 22. ADM Logistik D3 2 23. Supervisor Gudang Sarjana / D3 1 24. Security SMA 4 25. Karyawan SMA 91 26. Cleaning Service SMA 2 27. Driver SMA 5 TOTAL 132 Sumber: PT. Bintang Persada Satelit Dalam memelihara ketertiban dan kedisiplinan kerja setiap perusahaan mengeluarkan tata tertib/peraturan kerja yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan perusahaan, termasuk dalam penetapan jam kerja. Ketentuan jam kerja di PT. Bintang Persada Satelit diatur menurut aturan shift yang ditunjukkan pada Tabel 2.2. Tabel 2.3. dan Tabel 2.4. a. Jam kerja pada bagian administrasi dan kantor Tabel 2.2. Sistem Pembagian Jam Kerja Bagian Administrasi dan Kantor HARI JAM KERJA (WIB) ISTIRAHAT (WIB) Senin Sabtu 08.00 17.00 12.00 13.00 Sumber: PT. Bintang Persada Satelit

b. Jam kerja bagian produksi Tabel 2.3. Sistem Pembagian Jam Kerja Bagian Produksi JAM KERJA HARI SHIFT ISTIRAHAT (WIB) (WIB) I 08.00 16.00 12.00 13.00 Senin Sabtu II 16.00 24.00 18.00 19.00 Sumber: PT. Bintang Persada Satelit c. Jam kerja bagian keamanan Tabel 2.4. Sistem Pembagian Jam Kerja Bagian Keamanan JAM KERJA HARI SHIFT (WIB) I 07.00 19.00 Senin Sabtu II 19.00 07.00 Sumber: PT. Bintang Persada Satelit 2.7. Proses Produksi Proses produksi merupakan suatu proses pengolahan dari bahan baku, bahan setengah jadi hingga bahan jadi. Proses produksi merupakan suatu cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan mengggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan dana) yang ada, dan menghasilkan nilai tambah dari suatu barang. Pada PT. Bintang Persada Satelit, jenis proses produksinya adalah mass production dikenal sebagai tipe produksi massal. Mass production dirancang untuk menghasilkan produk dalam jumlah besar tetapi relatif sejenis. Mesin dan peralatan yang digunakan dirancang untuk mampu menghasilkan produk dengan produktivitas yang tinggi. Disisi lain, keterampilan berproduksi dari manusia

dialihkan ke mesin sehingga tidak terlalu membutuhakan skill yang tinggi dari operator. Perusahaan ini juga memiliki scrap, yang akan dijual. Type Produk 2.8. Standar Mutu Bahan/Produk Produk yang dihasilkan dalam sebuah perusahaan harus memiliki standar mutu yang akan digunakan sebagai batasan, jaminan atau kendali dalam produksi. Produk yang dihasilkan oleh PT. Bintang Persada Satelit berupa parabola dengan spesifikasi berikut: Tabel 2.5. Jenis Produk Parabola PT. Bintang Persada Satelit Rangka (cm) Bibir (cm) Siku (cm) Tinggi Fokus (cm) Diameter (cm) Kecekungan (cm) Mesh (cm) Plat Strip 6 QQ 96 148 148 77 188 31,5 55 x 120 85 6 BP 96 148 148 77 108 31,5 55 x 120 85 7 QQ 110 167 167 85 212 36,5 70 x 120 103 7 BP 102 155 155 80 107 33,5 70 x 120 103 8 QQ 123,5 186 186 97 237,5 43,2 60 x 120 116 8 BP 117 177 177 93 225 38,5 60 x 120 116 9 QQ 142 212 212 106,5 270 50 165 x 120 135 9 BP 142 212 212 106,5 270 50 165 x 120 135 10 QQ 152 226 226 106,5 288 55 175 x 120 145 10 BP 147 220 220 106,5 278 53,5 175 x 120 145 2.8.1. Bahan yang Digunakan 2.8.1.1. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan yang ikut langsung dalam proses produksi hingga menjadi produk jadi dimana sifat dan bentuk bahan tersebut akan mengalami perubahan. Bahan baku ini memiliki komposisi yang paling banyak di antara bahan-bahan lainnya. Tanpa adanya bahan baku, produk tersebut tidak akan dapat dihasilkan.

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi ini adalah aluminium coil, plat besi, pipa besi, plat strip dan aluminium hollow. Aluminium coil digunakan untuk membuat komponen disc yang terdiri dari jaring mesh. Plat strip dan aluminium hollow digunakan untuk membuat komponen rangka dan bibir disc. Plat besi dan pipa besi digunakan untuk komponen mounting. 2.8.1.2. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang membantu proses produksi dan ikut dalam proses produksi. Komposisi bahan penolong ini lebih sedikit dibandingkan dengan bahan baku. Bahan penolong yang digunakan dalam proses pembuatan parabola ini adalah sebagai berikut: 1. Zink Zink ini digunakan untuk melapisi komponen komponen dari parabola agar tidak berkarat. 2. HCl (Asam Klorida) HCl (asam klorida) digunakan untuk menghilangkan karat-karat pada komponen - komponen parabola. 3. Flux Flux digunakan untuk pelapis parabola agar zink dapat melekat pada parabola tersebut. 4. Air Air yang digunakan dalam pembuatan parabola ini sangat banyak. Fungsi air ini, di antaranya:

a. Air digunakan dalam proses pencampuran bahan-bahan tambahan di atas. b. Air yang dipanaskan hingga pada temperatur 60 0 C 70 0 C, bertujuan untuk memisahkan minyak dari pelat parabola. c. Air biasa bertujuan untuk mendinginkan komponen parabola agar tidak merusak mesin yang digunakan pada proses. Selain itu juga digunakan untuk membilas komponen parabola setelah pencelupan dengan HCl dengan tujuan untuk membersihkan komponen - komponen parabola dari kandungan HCl tersebut. 6. Batang kawat las digunakan untuk menyatukan masing-masing komponen baik komponen mounting dan komponen disc. 2.8.1.3. Bahan Tambahan Dalam proses produksi juga membutuhkan bahan tambahan dimana pengertian bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses pengolahan untuk melengkapi dan memperbaiki mutu dari produk yang dihasilkan oleh suatu proses produksi dan merupakan bagian dari produk akhir produk. Bahan tambahan ini digunakan untuk menambah nilai jual dari produk. Bahan tambahan yang digunakan dalam perusahaan ini adalah : 1. Tinta Digunakan untuk membuat label atau cap pada parabola. Selain itu, juga terdapat stiker yang ditempel pada parabola. 2. Kawat Digunakan untuk mengikat satu bagian parábola yang akan dipasang.

3. Paku tembak digunakan untuk menyatukan antara mesh satu dengan mesh lainnya. 4. Baut digunakan untuk melekatkan setiap bagian di parabola. 2.8.2. Uraian Proses 2.8.2.1. Proses Pembuatan Disc Pada proses ini disc dibuat melalui beberapa tahapan-tahapan untuk menjadi sebuah disc yang baik dan dapat digunakan. Adapun tahapan-tahapan dalam membuat disc adalah sebagai berikut : 1. Pembuatan rangka disc Pembuatan rangka disc terdiri dari beberapa tahapan, antara lain : a. Pemotongan aluminium hollow Bahan baku pembuat rangka disc yaitu aluminium hollow dipotong sesuai ukuran mulai dari 6 sampai dengan 10 ft. b. Roll aluminium hollow Hasil potongan aluminium hollow yang masih lurus tersebut kemudian di roll rangka sampai bengkok, agar bisa dibentuk mengikuti kecekungan parabola. c. Pengeboran aluminium hollow Setelah selesai diroll kemudian aluminium hollow yang sudah dipotong tersebut dibor. Bor terdiri dari bor 1 dan bor 3. Proses pengeboran bor 1 digunakan untuk menyatukan mounting sedangkan pengeboran bor 3 digunakan untuk menyatukan parabola.

d. Pengelasan aluminium hollow Setelah selesai dibor, aluminium hollow disatukan dengan menggunakan mesin las hingga membentuk rangka disc parabola. 2. Pembuatan mesh Pembuatan mesh terdiri dari beberapa tahapan, antara lain : a. Pembentukan jaring mesh Bahan baku pembuat mesh yaitu aluminium coil dibentuk menggunakan mesin pembuat mesh. Lempengan aluminium coil dibentuk hingga menjadi lembaran jaring-jaring mesh. Ukuran mesh disesuaikan dengan spesifikasi parabola yang akan dibuat. b. Proses roll mesh Setelah menjadi jaring-jaring mesh kemudian dimasukkan ke dalam mesin roll agar permukaanya menjadi rata. c. Proses pemotongan mesh Setelah diroll, mesh tersebut kemudian dimasukkan ke dalam mesin potong dan dipotong menjadi dua bagian yang akan berbentuk menjadi mesh segitiga. 3. Pemotongan plat strip Plat strip dipotong menggunakan mesin potong plat strip. Plat strip merupakan lembaran dari aluminium yang digunakan untuk menyatukan disc dengan mesh. Lembaran ini digunakan sebagai alas sebelum diberikan paku tembak untuk menyatukan rangka disc dan mesh tersebut.

4. Penyatuan komponen disc Setelah semua proses pembentuk komponen disc selesai, tahapan berikutnya adalah penyatuan rangka disc, mesh dan plat strip. Mesh disusun diatas rangka disc kemudian plat strip digunakan sebagai bantalan paku tembak yang menyatukan antara mesh dan rangka disc. 2.8.2.2. Proses Pembuatan Mounting Pada proses pembutan mounting ada beberapa tahapan. Adapun tahapantahapan dalam membuat mounting adalah sebagai berikut : 1. Cetak dan pon Proses cetak dan pon yaitu proses mencetak berbagai komponen-komponen yang dibutuhkan untuk mounting dan proses pengepresan. Berbagai komponen seperti piring atas, piring bawah, dan tutup botol dicetak dan dipon agar dapat digabungkan nantinya. 2. Pemotongan plat besi Badan mounting dibuat dari bahan baku plat 2 mm ukuran 120 x 240 cm. yang dipotong hingga membentuk badan mounting. 3. Proses Hidrolik Bahan baku plat 2 mm ukuran 120 x 240 cm dibentuk menjadi kran hidrolik, dan tiang hidrolik. 4. Pembuatan tiang fokus Bahan baku pembuat tiang fokus adalah pipa besi ukuran ¾ x 1mm x 5,7 m yang dipotong sesuai ukuran spesifikasi parabola yang akan dibuat.

5. Pengelasan Komponen yang telah selesai dikerjakan di atas kemudian dilas untuk menyatukan semua komponen hingga membentuk sebuah badan mounting. 6. Galvanis Pada proses ini komponen mounting digalvanis yaitu dengan cara memasukkannya ke dalam larutan Hcl. Galvanis merupakan proses pembersihan komponen pembentuk mounting dari karat dan oli/minyak yang melekat pada komponen pembentuk mounting. 7. Gerinda Mounting Dilakukan penggerindaan pada bagian mounting yang masih kasar, sehingga bekas proses pemotongan menjadi lebih halus. 8. Perakitan Setelah komponen pembentuk mounting kilat maka proses selanjutnya adalah proses perakitan. Pada proses ini semua komponen pembentuk mounting di rakit dan disatukan. 2.8.3. Mesin dan Peralatan Mesin produksi yang digunakan oleh PT. Bintang Persada Satelit untuk mendukung kegiatan proses produksinya antara lain: 1. Mesin potong hollow 2. Mesin roll rangka 3. Mesin bor 4. Mesin mesh

5. Mesin roll mesh 6. Mesin potong mesh 7. Mesin tepotong plat strip 8. Mesin gerinda 9. Mesin las 10. Mesin air rivet 11. Mesin pon 12. Mesin potong plat 13. Mesin hidrolik 14. Mesin potong pipa 15. Mesin gerinda Peralatan yang digunakan oleh PT. Bintang Persada Satelit untuk mendukung kegiatan produksinya antara lain: 1. Gergaji potong 2. Meja disc 3. Trolley 4. Forklift 5. Pallet