KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MINAPOLITAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya

DOKUMEN RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

KETERPADUAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

MODUL PEMAHAMAN DASAR STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) DAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)

IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU MELALUI PENYUSUNAN RPI2JM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN RTRW

PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) DAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

Kebijakan Program Bidang Cipta Karya

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh:

Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (Perdesaan Lestari)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

BAB I P E N D A H U L U A N

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negar

Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh

Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh. Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI KABUPATEN REJANG LEBONG BUPATI REJANG LEBONG,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2014 TENTANG

(RencanaProgram InvestasiJangkaMenengah) Bidang CiptaKarya

kementerian pekerjaan umum Direktorat Jenderal Cipta Karya PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM2011 PROGRAM KERJA

STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN/KOTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN ANGGARAN 2017

Buletin Warta Desa. Tentang Program Kotaku. Manfaat & Target Program. Tujuan. Tujuan Antara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis.

Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Balangan BAB 1 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Mekanisme Diskusi. Sesi 1 Simulasi Penyusunan RPI2JM Sesi 2 Konsultasi dokumen RPI2JM masing-masing Kab/Kota

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN

STRATEGI SANITASI KOTA KAB. SIDENRENG RAPPANG

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Permukiman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan Otonomi Daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Buku Putih Sanitasi Kota Bogor

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN.

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2017

AGENDA KEGIATAN DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN TAHUN ANGGARAN 2017

REPOSISI KAPET 2014 BAHAN INFORMASI MENTERI PEKERJAAN UMUM

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PRT/M/2015 TENTANG

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN

2015, No Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka perlu dilakukan penyempurnaan petunjuk teknis Dana Al

PENGANTAR KAJIAN PERKOTAAN DAN PERUMAHAN

( R P I J M ) PROVINSI JAMBI BIDANG PU/CIPTA KARYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG SEKRETARIAT

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 2 KETENTUAN UMUM

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

PANDUAN PERENCANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

B A B I P E N D A H U L U A N

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

BAB 1 PENDAHULUAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

sebagian besar kota/kabupaten telah menunjukkan kesiapan dari sisi administrasi

Bab I : Pendahuluan Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Arahan Kebijakan Bidang PBL dalam Mewujudkan Lingkungan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

Pembangunan dan Pengembangan Permukiman Berdasarkan IMAN

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG SEKRETARIAT

Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman. ( Refisi 2012 ) I.1

PEMERINTAH DAERAH SUMENEP REKAPITULASI BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAH DAERAH, ORGANISASI PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN DALAM MEMORANDUM PROGRAM SANITASI SEBAGAI DASAR DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PUSAT (RPI2JM- CK)

KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KOORDINASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM USDRP

KEBIJAKAN dan STRATEGI PENYEDIAAN PERUMAHAN TA

Transkripsi:

KEGIATAN PERDESAAN POTENSIAL DUKUNGAN INFRASTRUKTUR KE-CIPTA KARYA-AN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MINAPOLITAN RAPAT KOORDINASI MINAPOLITAN TAHUN 2014 BATAM 21 23 SEPTEMBER 2014 DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Materi Bahasan POTRET PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DI INDONESIA KEBUTUHAN PEMBANGUNAN PERDESAAN KONSEP PEMBANGUNAN PERDESAAN KONSEP PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDESAAN PERAN PEMERINTAH DAERAH 2 DUKUNGAN KE-CIPTA KARYA-AN PADA MINAPOLITAN PENUTUP

Potret Pembangunan Permukiman 3 Tingkat Urbanisasi: 55% hidup di kota Jumlah Perkotaan: >100 perkotaan Penduduk Perkotaan 2010: 118,8 juta POTRET PERKOTAAN Layanan Infrastruktur Terbatas/ Degradasi/ KUMUH MISKIN/ KESEJAHTERAAN RENDAH/ DISPARITAS Transformasi sumberdaya ke Perkotaan Berlebihan POTRET PERDESAAN Sumberdaya Manusia Terbatas Infrastruktur Minim Sumber: BPS, Ditjen Tata Ruang dan Ditjen CK.

Rencana Penataan Spasial Peraturan Pemerintah No.26 Tahun 2008 RTRWN beserta turunannya menetapkan kawasan-kawasan strategis dengan sudut pandang kepentingan budidaya pertanian/perikanan/pariwisata dalam bentuk kawasan perdesaan dan kawasan agropolitan/minapolitan 4

Rencana Pembangunan Ekonomi MP3EI mendesain pembangunan ekonomi dengan membentuk 6 Koridor Ekonomi. Koridor Ekonomi yang dibentuk berdasarkan keunggulan aset (sumber daya alam, SDM, lainnya) dan akses strategis wilayah (pelabuhan, bandara internasional, lainnya) 5 Dokumen MP3EI Perpres No. 32 Tahun 2011

Kebutuhan Pembangunan Perdesaan Tantangan Perkotaan Tantangan Perdesaan Spasial Plan Masterplan Pembangunan Ekonomi Kebutuhan pembangunan yang seimbang Kawasan Perdesaan sebagai Penggerak Pertumbuhan Paradigma pembangunan permukiman perdesaan adalah dengan menjadikan kawasan strategis sebagai pengerak pertumbuhan (engine of development ) perdesaan 6 Pembangunan Minapolitan Agropolitan, KTM Dan lainnya Pengembangan kawasan perdesaan yang strategis sebagai pusat pertumbuhan seperti kawasan agropolitan, minapolitan, KTM, dan lainnya.

Program Pembangunan Perdesaan Pembangunan Kawasan Perdesaan Ditjen Cipta Karya Perdesaan Belum Berkembang Kawasan Rawan Bencana Kawasan Strategis Perbatasan Perdesaan Berkembang PPIP RIS PNPM PNPM PISEW Fasilitasi infrastruktur permukiman rawan bencana/ tanggap bencana Fasilitasi infrastruktur permukiman dan infrastruktur fungsional di kawasan perbatasan (Pos Lintas Batas, dan lainnya) KSK Agropolitan/Minapolitan KTM Sejauh ini, Ditjen Cipta Karya belum memiliki dokumen perencanaan strategis pembangunan kawasan perdesaan di masing-masing kabupaten yang dapat diacu secara umum untuk mendukung rencana program investasi dalam RPIJM Bidang Cipta Karya dalam lingkup pengembangan kawasan perdesaan, baik secara fisik maupun non fisik. 7

Konsep Pembangunan Perdesaan Perdesaan Belum Berkembang Perdesaan Berkembang Penyiapan Kawasan Penyusunan strategi pembangunan kawasan perdesaan Penyediaan Infrastruktur perdesaan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Pelaku Usaha Masyarakat perdesaan Penguatan Kelembagaan perdesaan Orientasi Ekspor dan Nilai Tambah Penyediaan permodalan untuk pengembangan potensi unggulan, usaha lokal dan pemasaran Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi Kawasan Pengurangan kesenjangan wilayah Peningkatan Pendapatan Masy Penyediaan Lapangan Kerja Penurunan Tingkat Pengangguran Penurunan Tingkat Kemiskinan 8

Konsep Penyusunan Strategi STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN Sistem Usaha Pengembangan Potensi Peningkatan Program Budidaya Peningkatan Industri Perdesaan Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan SDM Sistem Permukiman Pengembangan Permukiman Peningkatan Prasarana dan Sarana Pengembangan Fasiltas Sosial dan Umum integrasi Pertumbuhan Sosial-Ekonomi Perdesaan Strategi Pembangunan Kawasan Perdesaan mengintegrasikan komponen sistem usaha pertanian/perikanan/pariwisata dengan sistem satuan permukiman guna menumbuhkan ekonomi kawasan. Pemerintah Daerah (Kota/Kabupaten) merupakan pemeran utama dalam penyusunan strategi pembangunan perdesaan ini 9

Konsep Penyusunan Strategi RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERDESAAN (RTR PERDESAAN) RENCANA TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN Kedudukan Strategi Pembangunan Kawasan Perdesaan DALAM KERANGKAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN RENCANA SEKTOR PERTANIAN (AGROPOLITAN & KTM) PERIKANAN (MINAPOLITAN) PARIWISATA (AGRO/WANA/PESISIR) RENCANA SEKTOR LAINNYA RENCANA INDUK SANITASI & AIR MINUM RENCANA INDUK SISTEM (RIS) RENCANA INDUK PERSAMPAHAN MASTERPLAN SEKTOR LAINNYA RENCANA PEMBANGUNAN INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) sinkronisasi diacu/diterjemahkan/didetailkan RENCANA AKSI PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN POTENSIAL PRIORITAS 10

Konsep Penyusunan Strategi KEBIJAKAN SPASIAL KEBIJAKAN SEKTORAL NASIONAL RTRWN RPJMN PROVINSI RTRW Provinsi RPJM Provinsi SELURUH SEKTOR Kedudukan Strategi Pembangunan Kawasan Perdesaan DALAM KERANGKAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN RTRW Kota/Kabupaten RPJM Kota/Kabupaten STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN STRATEGI KETERPADUAN SUB SEKTOR KOTA/ KABUPATEN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN RPIJM PROGRAM MULTI SEKTOR (AM-PLP-BANGKIM-PBL) PROGRAM MULTI TAHUN PROGRAM MULTI SUMBER DANA SEKTOR CIPTA KARYA MEMORANDUM PROGRAM DAN PROGRAM TAHUNAN 11

Konsep Penyusunan Strategi Lingkup Wilayah Lingkup Substansi Strategi Pembangunan Kawasan Perdesaan Kawasan Perdesaan Strategi Pembangunan Arahan Program Pembangunan Identifikasi Kawasan Perdesaan Potensial Prioritas Rencana Aksi Pembangunan Kawasan Perdesaan Potensial Prioritas Kawasan Perdesaan Potensial Prioritas (fungsional) Rencana Aksi Pembangunan Pembangunan Sistem Permukiman (Cipta Karya) Pembangunan Sistem Usaha Lingkup Substansi dari Strategi Pembangunan Kawasan Perdesaan adalah arahan pembangunan dalam bentuk strategi dan program serta penentuan prioritas kawasan perdesaan potensial dengan mengintegrasikan komponen sistem usaha budidaya pertanian/perikanan/kehutanan/ pariwisata dengan sistem satuan permukiman (infrastruktur bidang cipta karya) 12

Peran Pemerintah Daerah UU NO.32/2004 Pemerintah Daerah Peraturan Pemerintah NO.38/2007 Pembagian Urusan Pemerintah Peran Pemerintah Daerah dalam Pembangunan Kawasan Permukiman Perdesaan Penyerahan wewenang Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan Mengamanahkan PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR & PEKERJAAN UMUM sebagai Subbidang yang menjadi urusan PEMERINTAH DAERAH a. Penyiapan Strategi Pembangunan dan RPIJM kawasan perdesaan b. Pelaksanaan Program Pembangunan pemerintah pusat dapat memfasilitasi pelaksanaan program pembangunan c. Pembiayaan Program Pembangunan pemerintah pusat dapat memfasilitasi pembiayaan program dan pihak swasta juga dapat mendukung pembiayaan pembangunan 13

DUKUNGAN DITJEN KE-CIPTA KARYA-AN PADA MINAPOLITAN Pengembangan Air Minum Dukungan SPAM untuk pelayanan air minum bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di kawasan permukiman di sekitar PPI dan dukungan untuk kegiatan PPI/pelabuhan perikanan. Pembangunan unit air baku (bangunan intake, bangunan penangkap mata air) Pembangunan unit produksi (Instalasi Pengolah Air [IPA], sumur bor) Pembangunan unit jaringan distribusi Pembangunan unit pelayanan berupa Hidran Umum (HU) Dukungan Ditjen CK Pada n Minapolitan Pengembangan Permukiman Meningkatkan Kualitas produksi Meningkatkan nilai tambah & pemasaran Jalan produksi, jalan poros dalam kawasan atau menghubungkan pusat produksi ke jalan utama menuju pemasaran dan Penyediaan Air Bersih dan saluran air untuk perikanan, dalam skala kawasan Infrastruktur pendukung pengolahan seperti lantai jemur dan Packing House, serta Infrastruktur pendukung pemasaran seperti pergudangan. Meningkatkan kualitas lingkungan perumahan & permukiman Sanitasi Lingkungan seperti persampahan dan drainase dalam skala kawasan Peningkatan Kapasitas Daerah Pembinaan proses perencanaan pembangunan Pendampingan, Pengawasan dan Evaluasi

Penutup RTRW telah menetapkan kawasan-kawasan strategis untuk budidaya pertanian/perikanan/pariwisata dengan basis perdesaan. MP3EI menetapkan koridorkoridor eknomi berorientasi pada aset dan akses wilayah. Pembangunan kawasan perdesaan wajib menyelaraskan dengan rencana spasial dengan rencana pembangunan ekonomi tersebut dan juga memperhatikan daya dukung kawasan dan keterkaitan antar kawasan. Diperlukan pembangunan perdesaan sebagai pengerak pertumbuhan (engine of development) melalui pembangunan kawasan agropolitan, minapolitan, KTM, dan lainnya untuk menjawab tantangan pembangunan perdesaan dan mendukung pengembangan ekonomi. Pembangunan perdesaan antara lain melalui penyiapan kawasan dengan penyusunan master plan dan dukungan infrastruktur ; pemberdayaan masyarakat untuk penguatan pelaku usaha dan kelembagaan pengelola; dan pengembangan aktivitas usaha berorientasi ekspor dan juga memiliki nilai tambah terhadap komoditas unggulan. Pemerintah daerah merupakan aktor utama dalam pembangunan kawasan permukiman perdesaan yang terintegrasi antara pembangunan sistem permukiman dan juga pembangunan sistem usaha perdesaan. 15

DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM TERIMA KASIH