LAPORAN PARTISIPASI ITPC LOS ANGELES PADA PAMERAN WESTERN FOOD LOS ANGELES, AGUSTUS 2008

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015

Pendahuluan. Maksud & Tujuan

BUILDING MATERIAL EXPO

Bogor sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama sudah sewajarnyalah untuk memfasilitasi penggunaan produk halal dimasyarakat.

BERITA PERDAGANGAN. ITPC dan KJRI Chicago Promosikan Kuliner Indonesia di AS

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri GULA di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : AGUSTUS 2015

PELUANG PASAR PRODUK PERIKANAN DI AMERIKA SERIKAT

V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS

BAB I PENDAHULUAN. itu banyak investor yang merasa perlu untuk berinvestasi di industri tersebut,

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - MARET 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

TEMA SEMINAR Ketersediaan Kuliner Halal dalam menyukseskan Visit Indonesia 2011 dan tahun selanjutnya.

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - SPANYOL PERIODE : JANUARI - JULI 2015

... Hubungi Kami : Demikian penawaran kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SINGAPURA PERIODE : JANUARI MEI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Singapura

1.1.2 Tentang Acara Hari Susu Anak Sekolah Sedunia Peringatan Hari Susu Anak Sekolah Sedunia yang diperingati setiap hari Rabu terakhir di bulan Septe

P.T. CENTRAL DATA MEDIATAMA INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tempat tujuan wisata yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - SPANYOL PERIODE : JANUARI - MARET 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. pemasaran untuk merancang program pemasarannya. Konsep pemasaran tersebut

23 27 November EXHIBITION BUSINESS FORUM SPESIFIKASI KEGIATAN. Exhibition Business Forum Seminars. Bazar Art & Culture

BAB I PENDAHULUAN. konvensi diselenggarakan melalui kegiatan-kegiatan pertemuan asosiasi,

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang signifikan dari tahun ke tahun,

PERILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT MAKAN BERCIRI INTERNASIONAL. Oleh : Muliasari Pinilih 1, Intan Shaferi 2. Abstrak

INDONESIAWEEK OSAKA. P L A Y I N G I N D O N E S I A A N G K L U N G. Indonesia Week Osaka. Indonesia Week Osaka

BAB I PENDAHULUAN. konsep makanan siap saji (fast food) dan restoran atau rumah makan. Hal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. satu yang menjadi faktor penting dalam menopang kinerja

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan wisatawan muslim ke berbagai dunia, perlu adanya sebuah konsep baru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut sangat lah penting dalam pemakaian bedak tabur muka.

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online

Deskripsi Kegiatan. Tujuan Kegiatan

populasi konsumen Muslim di Indonesia telah mencapai 90% dari jumlah total penduduk (BPS,2013). Sebagai negara dengan populasi kaum Muslim terbesar,

BAB II OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Industri Kuliner di Yogyakarta. dibanding tahun sebelumnya (Hermawan,2013).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sejalan dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi serta

BAB I PENDAHULUAN. ini dalam konteks perusahaan dan konsumen/pelanggan diterjemahkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

ASPEK KULINER DAN CITARASA MAKANAN PADA PELAYANAN GIZI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini belum memenuhi harapan. Salah satu penyebabnya adalah karena masalah

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Kewirausahaan II. Menjalankan Usaha ( Bagian 5 ) Perengkapan dan Perabotan Studi Kasus : Restoran. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas

BAB I PENDAHULUAN. wilayah-wilayah yang mempunyai potensi objek wisata (Aripin, 2005).

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA DIVA CAKE AND COOKIESDI KABUPATEN SUMEDANG

BAB I PENDAHULUAN. Alamat : Jalan Gandapura No.61 Bandung. 2. Christian. 3. Trevi

Muslim M. Amin Sama halnya dengan kakao, Indonesia juga dikenal sebagai produsen kopi terbesar ketiga dunia setelah...

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - SAUDI ARABIA BULAN : SEPTEMBER 2015

kepada budi adi luhur masyarakat Bali sendiri. Penetapan pariwisata budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. incaran pelaku bisnis dan merupakan pilihan investasi yang diminati meski

BAB V KESIMPULAN. Korea Selatan merupakan negara republik dengan menerapkan sistem

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS BULAN : JULI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Perancis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Karena

Market Brief. Beras di Jerman

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Suasana Little White Cafe

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. Selama 1 tahun terakhir terjadi kenaikan dan penurunan jumlah konsumen

BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain

BAB 3 BUSINESS MODEL

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor industri yang mengalami

Pendaftaran secara ONLINE di website : pada menu JOB MARKET FAIR

Karya Ilmiah. Lingkungan Bisnis tentang Peluang Bisnis Catering. Nama : Gita Ramadanita Q NIM : Jurusan : Teknik Informatika

IBF ke-11pada 9-18 Maret 2012 Menjadi Pameran Islam yang Berkelas Dunia Wednesday, 22 February :42

Lima Perusahaan Alas Kaki Indonesia Menghadiri FOOTWEAR SOURCING Pada Pameran Dagang MAGIC

Connecting businesses with talent

Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri PETERNAKAN di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Kawasan Terpadu Trans Studio Bandung, Bandung, 30 Juni 2012 Sabtu, 30 Juni 2012

BAB I PENDAHULUAN. oleh perubahan pola makan masyarakat kota yang gemar makan di luar, dan jumlah penduduk

INDONESIA CAREER EXPO COMPANY BRANDING AND INDUSTRIAL FAIR FOR CAREER OPPORTUNITY

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL

MOSLEM EXPO BANDUNG. Graha Tirta Siliwangi 6-8 Agustus 2010 UKM & Ekonomi Syariah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah berdirinya Jakarta Culinary Center. Jakarta Culinary Center (JCC) adalah sekolah dibidang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta.

Market Brief. Cengkeh di Jerman

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Jenis Usaha Visi dan Misi a. Visi

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

Transkripsi:

LAPORAN PARTISIPASI ITPC LOS ANGELES PADA PAMERAN WESTERN FOOD LOS ANGELES, 23-25 AGUSTUS 2008 PENDAHULUAN Pada tanggal 23 25 Agustus 2008 ITPC Los Angeles mengikuti pameran Western Foodservice & Hospitality Expo (WFHE) yang diselenggarakan di Los Angeles Convention Center. Pameran WFHE yang diselenggarakan oleh Reed Exhibitions bekerjasama dengan California Restaurant Association tersebut lebih diperuntukkan kepada industri restoran dan hospitality, sehingga produk-produk yang ditampilkan adalah produk yang terkait dengan industri tersebut, baik makanan maupun equipment penunjangnya serta bidang jasa (konsultan) terkait dan produk baru lainnya. Pameran WFHE kali ini diikuti oleh sekitar 500 exhibitors yang umumnya adalah perusahaan dalam negeri serta luar negeri yang sebagian besar diwakili oleh agen mereka di AS. Pameran WFHE hanya terbuka bagi pengunjung pelaku bisnis dan perdagangan saja. Namun meskipun kondisi ekonomi AS masih melemah, pameran WFHE cukup dipadati pengunjung, baik dari para Chef maupun pelaku usaha restoran, catering, hotel dan lainnya, sehingga kesempatan tersebut cukup baik untuk menjadi sarana promosi produk. Cakupan produk barang dan jasa yang dipamerkan pada pameran WFHE sangat luas, meliputi lebih dari 200 kelompok produk antara lain dari berbagai jenis makanan dan minuman, accounting system, advertising services, apparel, bags, canopies, computerized food service systems, containers, consultants, cutlery, dishes/china, insurance, service equipment, dlsb. Western food exhibition memadukan berbagai aktifitas secara simultan dari promosi produk baru hingga berbagai edukasi antara lain mengenai trik-trik dagang yang baru, standar jasa makanan (gold standard foodservices), serta kesempatan melakukan usaha di bidang jasa restaurant. Berbagai spot menarik yang ditampilkan antara lain adalah Ferdinand Metz Foodservice Forum, demo memasak oleh celebrity chef di Hot Spot theater dan tidak kalah menarik display produk sekalian mencicipi produk makanan dan minuman yang ditawarkan. Untuk pertama kalinya, Western Food exhibition tahun ini mengadakan Los Angeles Wine Expo yang diselenggarakan hanya 2 hari dari tanggal 23 24 Agustus 2008 dan akan menjadi acara tetap dalam WFHE. Adapun pavilion asing 1

yang kali ini tampil menarik adalah Pavilion Thailand. Dengan menyewa lahan sebesar 1000 sqft, pavilion Thailand menampilkan kesatuan display promosi yang menarik dilengkapi dengan demo memasak oleh Chef Thai terkenal di AS serta pembagian makanan tradisional dan buah-buahan. PELAKSANAAN PAVILION INDONESIA 1. Pameran Western Food Show tahun 2008 adalah keikut sertaan ITPC LA ke 3. Pada pameran kali ini, ITPC LA mengajak 4 importir produk Indonesia yang terdiri dari 3 importir produk makanan olahan dan 1 perwakilan exportir produsen produk glove (sarung tangan). Perusahaan tersebut adalah: No Nama Perusahaan Produk cakupan 1 Empire International Co 1351 E. Chief Privado Ontario, CA 91761 Phone: (909) 923-8588 E-mail: sales@empire-international.com Website: www.empireinternational.com Kecap Indofood, Instant Noodle, Spicy 2 Shamrock Manufacturing Co. 5445 Daniels St. Chino, CA 91710 Phone: (909) 591 8855 Fax: (909) 628-6283 E-mail: emmyt@smcgloves.com Website: www.smcgloves.com Gloves 3 Takari International 1250 N. Knollwood Circle Anaheim, CA 92801 Phone: (714) 827 5710 Fax: (714) 827 5739 E-mail: info@takari.com Website: www.takari.com 4 Wira Corporation 1633 W. 2 nd St Pomona, CA 91766 Phone: (909) 629 1988 Fax: (909) 629 1977 Website: www.wiracorp.com Santan Kara, Ice Cream, Stikko Juices Cassava Chips Shrimp Chips 2

2. ITPCLA menyediakan berbagai informasi mengenai potensi ekspor Indonesia, cara berbisnis dengan Indonesia dan form isian profile importir. Pada kesempatan tersebut kami juga menginfokan mengenai Trade Expo Indonesia 2008 bulan Oktober mendatang di Jakarta serta Indo Expo yang diselenggarakan tanggal 30 Agustus 2008 di Los Angeles dalam rangka HUT RI ke-63. 3. Bertempat dilokasi International Tasting Arena dalam satu pavilion soft wall, pavilion kelompok ITPC LA cukup banyak didatangi pengunjung. Selain menanyakan informasi mengenai Indonesia dan produk Indonesia di booth ITPC, sebagian pengunjung juga menanyakan mengenai resepresep makanan Indonesia. Beberapa produk pameran Indonesia yang banyak diminati pengunjung adalah produk mi instant, bumbu kemas indofood, ice cream, santan kara dan keripik singkong. 4. Selama pameran 3 hari pavilion ITPC LA telah dikunjungi lebih dari 240 orang yang terdiri dari para pelaku industri, baik restaurant, hotel catering, chef dan sebagainya (daftar inquiry terlampir). Selanjutnya inquiry yang masuk akan di follow up dan ditindak lanjuti oleh masing-masing peserta Indonesia (Wira Corp, Takari International, Empire International dan Shamrock). Sebagian besar pengunjung tertarik dan menanyakan dimana dapat ditemukan produk-produk Indonesia tersebut. Peluang pasar lainnya adalah produk halal, yang dicari oleh kalangan muslim. Keberadaan produk Indonesia yang merupakan produk halal telah menarik dan membuka peluang pasar tersendiri. 5. Secara umum, pameran Western Food cukup baik untuk diikuti, khususnya dalam mempromosikan makanan olahan Indonesia secara langsung kepada pelaku industri dan para chef. Disamping itu, Western Food Exhibition tidak saja dapat menjadi saranan promosi produk makanan olahan, tetapi juga menjadai sarana yang tepat untuk mempromosikan masakan Indonesia melalui restaurant-restaurant Indonesia di AS. Dengan penanganan yang lebih baik, bentuk pameran yang dilakukan ITPC selanjutnya diharapkan juga dapat menggiring pengunjung langsung ke restaurant-restaurant yang menyediakan masakan dan makanan Indonesia, sebagaimana yang dilakukan 3

oleh Thailand. Meskipun makanan Indonesia sudah dikenal dikalangan pengunjung, namun penggemar masakan dan makanan Indonesia belum sebanyak penggemar makanan Thailand maupun Vietnam di AS. Dengan bentuk promosi yang lebih menarik pada pameran mendatang, diharapkan dapat meningkatkan konsumsi terhadap produk Indonesia secara lebih nyata. PAVILION THAILAND Pada pameran western Food tahun 2008 ini, pavilion Thailand tampil dengan sangat menarik dan profesional. Menyewa lahan sebesar 1000 sqft, pavilion Thailand dibangun dengan konsep class room yang terpadu. Panggung dibuat untuk demo masakan disertai MC pro dengan menyediakan kursi-kursi untuk penonton. Disamping melakukan demo di pavilion, chef terkenal Thai Tommy Tang, juga melakukan demo memasak di stage Hot Spot, yang disediakan penyelenggaran bagi celebrity chef. Disekeliling booth, dibuat shelf yang diperuntukkan bagi peserta pameran dari perusahaan-perusahaan Thailand untuk menawarkan buah-buahan, makanan/kue-kue tradisional untuk dicicipi, bahkan bunga anggrek untuk dijual. Konsep promosi yang dilakukan Thailand, sangat menarik untuk dijadikan acuan bagi pameran produk Indonesia di masa datang. Dengan bentuk promosi yang terpadu antara importer, pemilik restoran dan pemerintah, diharapkan potensi produk Indonesia dapat menjadi lebih dikenal lagi. PENUTUP 1. Seperti diketahui pasar impor AS untuk beberapa kelompok produk makanan cukup besar dan signifikan yaitu US$. 34,480 milyar tahun 2005 menjadi US$. 39,734 milyar tahun 2006 dan US$. 42,840 milyar periode tahun 2007. Peningkatan dari tahun 2006 ke 2007 sekitar US$. 5,254 milyar dan senilai US$. 3,106 milyar. Kelompok produk minuman mendominasi impor makanan dan minuman AS diikuti oleh seafood, edible fruit and nuts, meat, preserved food dan prepared fish. 2. Trend kenaikan ekspor untuk kelompok produk makanan tersebut dari Indonesia ke AS selama tiga tahun terakhir (2005 2007) sebesar 8,96% 4

dengan nilai ekspor US$. 805,41 juta pada tahun 2005, US$. 853,33 juta tahun 2006 dan US$. 956,22 milyar tahun 2007. Nilai ekspor makanan Indonesia pada tahun 2007 meningkat 12,06% atau senilai US$. 102,90 juta dibanding tahun 2006. 3. Kecenderungan impor makanan AS yang tinggi nilainya dan terus meningkat menunjukkan tingkat kebutuhan yang cukup besar. Dilain pihak impor dari Indonesia masih relatif kecil dibandingkan dengan tingkat kebutuhan AS, sehingga peluang Indonesia masih cukup besar untuk meningkatkan ekspor dan mengisi ceruk pasar AS. Dengan memperhatikan peraturan yang berlaku dan jenis produk yang cocok dengan selera konsumen, maka produk Indonesia dapat memiliki pasar tersendiri di AS. 4. Kegiatan promosi yang dilakukan secara tepat khususnya dengan melibatkan para chef dan pemilik restaurant Indonesia juga menjadi salah satu alternatif promosi yang menarik. Meningkatnya kegemaran akan masakan dan makanan Indonesia secara langsung akan meningkatkan ekspor produk makanan olahan Indonesia. Sebagai informasi, pameran Western Foodservice & Hospitality Expo 2009 akan diadakan pada tanggal 30 Agustus 1 September 2009 di San Diego Convention Center. Los Angeles, 04 September 2008 5