HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN KEBIASAAN MAKAN FAST FOOD DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA PELAJAR DI SMP KRISTEN EBEN HAEZAR 2 MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi yang selalu meningkat setiap tahun, baik di negara maju maupun

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh*

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Kegemukan saat ini merupakan suatu epidemik global, lebih dari 1 miliar

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

FAKTOR-FAKTOR GAYA HIDUP YANG BERHUBUNGAN DENGAN OBESITAS ANAK SEKOLAH DASAR SWASTA BERNARDUS DAN HJ ISRIATI KELAS 4-6 DI SEMARANG

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN FREKUENSI FAST FOOD DENGAN KEJADIAN OVERWEIGHT PADA REMAJA DI SMP N 5 KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

kelompok rawan gizi kategori WUS,karena pada fase remaja terjadi berbagai macam perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. maju dan negara berkembang. Setiap tahun prevalensi obesitas selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah. negara. Peningkatan prevalensinya tidak saja terjadi di negara

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

PENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA MURID

BAB 1 PENDAHULUAN. Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas merupakan salah satu faktor utama penyebab pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ditandai dengan berat badan diatas rata-rata dari indeks massa tubuh (IMT) yang di

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. kelompok penyakit-penyakit non infeksi yang sekarang terjadi di negara-negara maju

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat memiliki status gizi yang baik, sehingga anak memiliki tinggi badan. pola makan yang seimbang dalam menu makanannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Keywords: Anemia, Social Economy

BAB 1 : PENDAHULUAN. lebih. Kondisi ini dikenal sebagai masalah gizi ganda yang dapat dialami oleh anakanak,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, salah satunya kehidupan sosial ekonomi dunia. Sejak pertengahan 2007,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena overweight saat ini sedang menjadi perhatian. Overweight atau

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN OBESITAS PADA SISWA DI SMA NEGERI 1 KOTA BITUNG Retno Emelia*, Nancy S. H. Malonda*, Nova H.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) DENGAN OBESITAS PADA SISWA KELAS V DAN VI SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kata Kunci: Katarak, Diabetes Mellitus, Riwayat Trauma Mata, Konsumsi Minuman Beralkohol, Pekerjaan

Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Kebiasaan Merokok, Riwayat Keluarga, Kejadian Hipertensi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

Rizqi Mufidah *), Dina Rahayuning P **), Laksmi Widajanti **)

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

Rumus IMT (Index Massa Tubuh) sendiri sebagai berikut:

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK, SCREEN TIME

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK USIA 8-10 TAHUN DI SD KATOLIK 03 FRATER DON BOSCO MANADO

Keywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age.

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN GAYA HIDUP PADA PASIEN RAWAT JALAN DI BLU RSU Prof. Dr. R.D. KANDOU MANADO

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA SISWA SMPN DI PEKANBARU

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang menghadapi masalah kesehatan yang kompleks.

PREVALENSI OBESITAS PADA REMAJA DI KABUPATEN MINAHASA. Karina Kussoy. Billy Kepel

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS

Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Gaya Hidup dengan Kejadian Obesitas pada Siswa SD Negeri 08 Alang Lawas Padang

BAB 1 : PENDAHULUAN. pada anak-anak hingga usia dewasa. Gizi lebih disebabkan oleh ketidakseimbangan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. WHO menyatakan bahwa obesitas sudah merupakan suatu epidemi global,

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

HUBUNGAN FREKUENSI MAKAN DI LUAR RUMAH DAN JUMLAH UANG JAJAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA MAHASISWI DI SURAKARTA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan kelompok peralihan dari masa anak-anak. menuju dewasa dan kelompok yang rentan terhadap perubahanperubahan

FAKTOR RISIKO GIZI LEBIH PADA ANAK UMUR 9-11 TAHUN DI SEKOLAH DASAR MARSUDIRINI SEMARANG TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. serius karena termasuk peringkat kelima penyebab kematian di dunia.sekitar 2,8 juta

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Gizi Dan Konsumsi Protein Dengan Kejadian KEK Pada Mahasiswi STIKES Ngudi Waluyo

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK. Kata Kunci : karies gigi, nutrisi, dewasa muda. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. masa atau usia antara anak-anak dan dewasa. Perubahan fisik pada masa

ABSTRAK PENGARUH SARAPAN YANG TIDAK TERATUR, FAKTOR GENETIK TERHADAP RISIKO OBESITAS DAN BMI (BODY MASS INDEX) YANG ABNORMAL

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan menjadi status gizi

BAB I PENDAHULUAN. diriwayatkan Nabi R. Al-Hakim,At-Turmuzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban: minum, dan sepertiga lagi untuk bernafas.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan prevalensi terjadinya berat badan berlebih (overweight)

ABSTRAK PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS

Pengaruh Faktor Keturunan dan Gaya Hidup Terhadap Obesitas pada Murid SD Swasta di Kecamatan Ilir Timur 1 Palembang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

BAB I PENDAHULUAN. lebih di Indonesia terjadi di kota-kota besar sebagai akibat adanya

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA SMP KRISTEN TATELI KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN INDEKS KESEGARAN KARDIOVASKULER PEGAWAI PEMADAM KEBAKARAN KOTA MANADO

ABSTRAK PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI SD X KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. anak dan remaja saat ini sejajar dengan orang dewasa (WHO, 2013). Menurut

Masalah Kelebihan Berat Badan pada Orang Dewasa di Indonesia. Sihadi. Badan Litbangkes, Kementerian Kesehatan RI

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN KEBIASAAN MAKAN FAST FOOD DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA PELAJAR DI SMP KRISTEN EBEN HAEZAR 2 MANADO Hutri P Kasenda*, A.J.M Rattu*, Grace D Kandou* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi. ABSTRAK Obesitas pada anak adalah faktor penentu yang sangat penting terhadap obesitas pada usia dewasa. Salah satu kelompok umur yang berisiko terjadinya obesitas adalah kelompok umur usia sekolah. Faktor yang menyebabkan gizi lebih pada anak usia sekolah adalah aktivitas fisik dan kebiasaan makan. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran aktivitas fisik dan kebiasaan makan fast food dan menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dan kebiasaan makan fast food dengan kejadian obesitas pada pelajar di SMP Kristen EbenHaezar 2 Manado. Penelitian yang dilakukan dengan rancangan kasus control (case control) dilaksanakan pada bulan September sampai oktober 2015 di SMP Kristen EbenHaezar 2 Manado. Responden sebesar 102 pelajar (51 pelajar obesitas dan 51 pelajar tidak obesitas). Instrumen penelitian :Kuesioner aktivitas fisik, kuesioner kebiasaan makan fast food, alat ukur tinggi badan (mikrotoa), dan timbangan berat badan digital. Pengolahan data menggunakan uji statistic Chi-Square dengan α = 0,5dan tingkat kepercayaan 95%. Hasil Penelitian yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisikdankebiasaanmakanfast food dengankejadianobesitaspadapelajar di SMP Kristen EbenHaezar 2 Manado dengannilaiaktivitasfisik (p < 0,05; OR= 15,495), dannilaikebiasaanmakanfast food (p < 0,05; OR= 12,571). Saran daripenelitiian yaitu bagi pelajar yang mempunyai Status Gizi Obesitas sebaiknya perlu diperhatikan agar mulai mengurangi berat badannya melalui Kegiatan Aktivitas fisik dan mengurangi Kebiasaan makan Fast food. Kata kunci: Obesitas, Aktivitas fisik, Kebiasaan makan fast food, Pelajar SMP ABSTRACT Obesity in children is a very important determinant of obesity in adulthood. One of risks of obesity is in the agegroup of school age. Factors that lead to better nutrition in school-age children is a physical activity and the habit of eating.the purpose of the research is to know the descriptionof physical activity and the habit of eating fast food and analyzing the relationship between physical activity and the habit of eating fast food with incidence of obesity in students in SMP Kristen EbenHaezar 2 Manado. The research is done with case control design conducted from September to October 2015 in the Christian junior EbenHaezar 2 Manado. Respondents of 102 students (51 students and 51 students are not obese obesity). The research instrument: Questionnaire physical activity, eating habits fast food questionnaires, measuring instrument height (mikrotoa), and a digital weight scales. Processing data using statistical test Chi-Square with α = 0,5and confidence level of 95 %. Results there was a significant association between physical activity and eating habits fast food with the incidence of obesity in students in junior Christian EbenHaezar 2 Manado to the value of physical activity (p <0.05; OR = 15.495), and the value of the habit of eating fast food ( p <0.05; OR=12.571). Suggestion It is suggested for students who have the Nutritional Status Obesity should keep in mind in order to begin to lose weight through physical activity and reduce the activity eating habits Fast food. Keywords: Obesity, physical activity, eating habits, fast food, Student SMP 1

PENDAHULUAN Masalah gizi yang ada pada remaja terjadi karena adanya perilaku gizi yang salah yang dilakukkan oleh remaja yaitu adany a ketidakseimbangan antara konsumsi gizi yang telah dianjurkan. Salah satu yang menjadi masalah gizi pada remaja yaitu gizi lebih, sebagai akibat terjadinya penumpukan lemak yang terlalu banyak dalam tubuh seseorang. (Sulistyoningsih,2011). Obesitas telah menjadi masalah kesehatan di dunia. WHO menyatakan bahwa obesitas sudah menjadi epidemic global. Obesitas merupakan masalah yang sulit di tanggulangi karena merupakan suatu masalah yang memiliki banyak faktor penyebab dan penatalaksanaanya sulit untuk dilakukakan. (Suiraoka, 2012). Prevalensi overweight dan obesitas di seluruh dunia mengalami peningkatan dalam 30 tahun terakhir. Salah satu kelompok umur yang beresiko terjadinya gizi lebih adalah usia remaja. Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun (2013), Prevalensi gemuk pada remaja umur 13-15 tahun di Indonesia sebesar 10,8 persen, terdiri dari 8,3 persen gemuk dan 2,5 persen sangat gemuk (obesitas). Sebanyak 13 provinsi dengan prevalensi gemuk diatas nasional, yaitu Jawa Timur, Kepulauan Riau, DKI, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Bali, Kalimantan Timur, Lampung, Sulawesi Utara dan Papua. Penelitian yang dilakukan Winarsi, (2013) tentang Hubungan Konsumsi Fast food dengan Kejadian Obesitas pada anak SD di Kota Manado menunjukkan ada hubungan antara konsumsi fast food dengan kejadian obesitas. Berdasarkan penelitian dari Romauli (2008) tentang Pengaruh Pola konsumsi, Aktivitas fisik dan Keturunan terhadap Kejadian Obesitas Pada Siswa Sekolah Dasar Swasta di kecamatan Medan Baru, menunjukkan bahwa kejadian obesitas dipengaruhi oleh variabel asupan lemak, asupan energi, frekuensi makan, jenis makanan dan aktivitas fisik terutama aktivitas fisik berat (p=0,0001; OR=26,41) dan aktivitas fisik sedang (p=0,0001; OR=17,33). Berdasarkan hasil Observasi di SMP Eben Heazer 2 Manado terdapat 40 pelajar mempunyai berat badan lebih. Adanya kasus obesitas tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan Judul: Hubungan antara Aktivitas Fisik dan Kebiasaan Makan Fast Food Dengan Kejadian Obesitas Pada pelajar di SMP Kristen Eben Haezar 2 Manado. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Survey Analitik dengan menggunakan rancangan case control. Dimana peneliti menggunakan pendekatan retrospective, dimana efek diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor risiko diidentifikasi ada atau terjadinya pada waktu yang lalu. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen Eben Haezar 2 Manado, pada bulan September-oktober tahun 2015. Sekolah ini berlokasi di Jl. 14 Februari Teling Atas Manado. Sekolah ini mendapatkan status akreditasi A dan satu-satunya sekolah swasta 2

yang mendapatkan predikat Sekolah Standar Nasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pelajar yang mempunyai berat badan lebih sebagai kasus sebanyak 51 pelajar dan pelajar yang tidak mempunyai berat badan lebih sebagai kontrol sebanyak 51 pelajar. Data aktivitas fisik dan kebiasaan makan fast food dikumpulkan dengan cara wawancara dengan pertanyaan yang tersusun dalam kuesioner sedangkan untuk data obesitas dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan responden. Pengolahan data meliputi proses rekapitulasi data pengukuran responden, Coding, Data Entry dan, Data Cleaning. Analisis data univariat menggunakan tabel distribusi, Sedangkan analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square (x2) pada tingkat kemaknaan HASIL DAN PEMBAHASAN SMP Kristen Eben Haezar 2 Manado adalah sekolah lanjutan tingkat pertama yang bersatus swasta yang dikelola oleh Gereja, dalam hal ini GMIM Kristus Manado melalui Yayasan Eben Haezar. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kristen Eben Haezar 2 Manado. Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Obesitas Tingkat Aktivitas Fisik Aktivitas Ringan <600 MET/ minggu Aktivitas Sedang >600-3000 MET/ minggu Kasus 46 5 90,2% 9,8% Kontrol 19 32 37,3% 62,7% P OR CI 95% Lower Upper 0,000 15,495 5,243 45,788 Total 51 100% 51 100% Berdasarkan hasil analisis, ditemukan subjek penelitian pada kelompok kasus obesitas dengan aktivitas ringan sebanyak 46 orang (90,2%) aktivitas sedang sebanyak 5orang (9,8%). Sedangkan pada kelompok kontrol tidak obesitas dengan aktivitas sedang sebanyak32 orang (62,7%) aktivitas ringan sebanyak 19 orang (37,3%). Hasiluji chisquare (x 2 ) dengan diperoleh nilai OddsRatio= 15,495 CI (5,243-45,788). Hal ini menunjukan bahwa aktivitas fisik merupakan faktor risiko terhadap kejadian obesitas dimana remaja dengan aktivitas fisik ringan 15,495 kali lebih berisiko menjadi obesitas, dibandingkan dengan remaja dengan aktivitas fisik sedang. Analisis 3

dengan taraf signifikansi 95%diperoleh nilai p < 0,05 (0,000) yang berarti bahwa hipotesis diterima dan disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas. Hal ini sesuai dengan teori terjadinya obesitas karena rendahnya aktivitas fisik sehingga asupan energi yang masuk hanya sedikit terpakai untuk beraktivitas dan sebagian besar tersimpan sebagai lemak tubuh, dengan kata lain, kelompok obesitas hanya menggunakan sedikit energi untuk melakukan aktivitasnya (Proverawati, 2010). Hal ini sejalan dengan penelitian yang mengatakan bahwa kehilangan aktivitas fisik akibat menonton televisi atau bermain game lebih dari 1 jam setiap hari memiliki kontribusi yang signifikan terhadap obesitas pada anak (Simatupang, 2008). Penelitian yang dilakukan pada siswa SMP N 1 Manado yang obesitas memiliki aktivitas fisik ringan (total MET 577,56 MET/minggu) dan siswa tidak obesitas sebagian besar memiliki aktivitas fisik sedang (total MET 785,62 MET/minggu). Secara statistik ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada remaja di SMP N 1 Manado (p < 0,05; OR= 6,591) yang artinya remaja dengan aktivitas fisik yang ringan 6,591 kali lebih berisiko menjadi obes dibandingkan remaja WHO merekomendasikan aktivitas fisik untuk kelompok usia 5-17 tahun, meliputi: 60 menit akumulasi aktivitas fisik sedang dan berat setiap hari, Sebaikanya aktivitas yang membutuhkan pergerakan tulang dan otot dilakukan paling kurang tiga kali seminggu (WHO, 2011). Hasil penelitian ini senada dengan pendapat (Irianto, 2007) pada umumnya memiliki tingkatan aktivitas fisik sedang, sebab kegiatan yang sering dilakukan adalah belajar. Remaja yang kurang melakukan aktivitas fisik sehari-hari, menyebabkan tubuhnya kurang mengeluarkan energi. Hubungan antara Kebiasaan Makan Fast Food dengan Obesitas pada pelajar di SMP Kristen Eben Haezar 2 Manado Kebiasaan Makan Kasus Kontrol P OR CI 95% Lower Upper Sering 66-100% 44 86,3% 17 33,3% 0,000 12,571 4,683 33,746 Jarang 33-66% 7 13,7% 34 66,75 Total 51 100% 51 100% 4

Berdasarkan hasil analisis, ditemukan subjek penelitian pada kelompok kasus obesitas dengan sering melakukan kebiasaan makan fast food sebanyak 44 orang (86,3%) Jarang melakukan kebiasaan makan fast food sebanyak 7 orang (13,7%), Sedangkan pada kelompok kontrol tidak obesitas dengan sering melakukan kebiasaan makan fast food sebanyak 17 orang (33,3%) jarang melakukan kebiasaan makan fast food sebanyak 34 orang (66,75%). Hasil uji chi-square (x 2 ) dengan diperoleh nilai OddsRatio=12,571CI (4,683-33,746). Hal ini menunjukan bahwa Kebiasaan makan fast food merupakan faktor risiko terhadap kejadian obesitas dimana remaja dengan sering melakukan kebiasaan makan fast food 12,571 kali lebih berisiko menjadi obes, dibandingkan dengan remaja yang jarang melakukan kebiasaan makan fast food. Analisis dengan taraf signifikansi 95 % yang berarti bahwa hipotesis diterima dan disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan makan fast food dengan kejadian obesitas. Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian pada Siswa SD Negeri 11 Manado menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi fast food dengan obesitas dengan nilai OR=3,28 Hal ini berarti bahwa siswa yang sering mengkonsumsi fast food mempunyai risiko 3,28kali lebih besar menjadi gizi lebih dibandingkan dengan siswa-siswi yang jarang mengkonsumsi fast food,(fauzul,2009). KESIMPULAN 1. Sebagian besar pelajar SMP Eben Heazar 2 Manado yang obesitas memiliki aktivitas fisik ringan dengan rata-rata 347,231 total MET/minggu dan Pelajar yang tidak obesitas memiliki aktivitas fisik sedang dengan rata-rata 566,458 total MET/minggu. 2. Sebagian besar pelajar SMP Eben Heazar 2 Manado yang obesitas sering melakukan kebiasaan makan fast food yaitu 2-7x/minggu dengan nilai ratarata77,01% dan Pelajar yang tidak obesitas jarang melakukan kebiasaan makan fast food yaitu 3-4x/bulan dengan nilai rata-rata54,91%. 3. Aktivitas fisik secara statistik mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian obesitas pada Pelajar SMP Eben Heazar 2 Manado (p<0,05) dengan nilai OR=15,495 CI (5,243-45,788). 4. Kebiasaan makan fast food secara statistik mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian obesitas pada Pelajar SMP Eben Heazar 2 Manado (p<0,05) dengan nilai OR=12,571CI (4,683-33,746). 5

SARAN 1. Bagi Instansi Pemerintah khususnya Dinas Kesehatan Kota Manado, perlu adanya suatu program rutin yaitu program yang lebih diarahkan Kepada upaya merubah perilaku, membudayakan pola hidup sehat melalui kegiatan promosi kesehatan, seperti melakukan senam pagi, jalan sehat disetiap minggu. 2. Pihak sekolah dengan melakukan upaya kesehatan sekolah, maka lebih meningkatkan lagi kegiatan olahraga di sekolah, melalui guru olahraga. 3. Perlu dilakukan penyuluhan kepada para pelajar tentang pentingnya melakukan 4. aktivitas yang memiliki pengeluaran energi yang lebih tinggi. 5. Perlu melakukan penyuluhan kepada para pelajar agar supaya mengurangi Kebiasaan Makan Fast food untuk mencegah terjadinya Obesitas. 6. Bagi para pelajar yang mempunyai Status Gizi Obesitas perlu diperhatikan agar mulai mengurangi berat badannya. DAFTAR PUSTAKA Fauzul, (2009). Konsumsi Fast Food sebagai Faktor Risiko Terjadinya Gizi Lebih Pada siswa SD Negeri 11 manado. Irianto, D. P. (2007).Panduan Gizi L lengkap Keluarga dan olahragawan. Jogyakarta: ANDI Malonda, N (2012). Analisis Aktivitas Ringan Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Obesitas Pada Remaja Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Manado. Proverawati, A. (2010). Obesitas dan Gangguan Perilaku Makan pada Remaja. Yogyakarta: Nuha Medika Romauli, M. (2008).Pengaruh Pola Konsumsi, Aktivitas Fisik Dan keturunan Terhadap Kejadian obesitas Pada Siswa Sekolah dasar Swasta Di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Simatupang, M. R. (2008). Pengaruh pola Konsumsi terhadap kejadian obesitas Pada siswa Sekolah Dasar Swasta di Kecamatan Medan Baru. tesis dipublikasikan. Medan: Universitas Sumatera utara. Riskesdas, (2013) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. 6

Suiraoka, I. P. (2012). Penyakit Degeneratif Mengenal, Mencegah dan mengurangi Faktor Resiko 9 Penyakit Degeneratif. Yogyakarta: Nuha medika Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak,Yogyakarta:Graha Ilmu Winarsi, N. G. (2013).Hubungan Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian Obesitas pada Anak SD Di Kota Manado. WHO, (2011).Global Atlas on Cardiovascular Disease Prevention andconrol.http://whqlibdoc.who.int/ publications/2011/9789241564373_e ng.pdf.diaksestanggal 7 Mei 2015. 7