Pengukuran Produktivitas Perusahaan dengan Metode Data Envelopment Analysis Berbasis Performance Prism

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX

KUESIONER. Hormat saya, Chandra Gunawan D. No : Nama : Jabatan :

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

Kata Kunci : Data Envelopment Analysis, Technical Efficiency, Scale Effficiency

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

Integrasi Balanced Scorecard dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4

BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE PRISM PERFORMANCE (STUDI KASUS DI PT. POLOWIJO)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, turut berkembang pula dunia bisnis.

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus di Batik Putra Bengawan)

1.1 Latar Belakang Masalah

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dan berdasarkan datadata

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

Y u s t i n a N g a t i l a h Teknik Industri FTI-UPNV Jatim

IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM

BAB I PENDAHULUAN. Tabel. 1.1 Supply dan Demand Tenaga Kerja Pelaut

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

ANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM. (Studi Kasus di Hotel UMM INN) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya persaingan yang kompetitif di pasar saat ini, tidaklah dapat

BAB 2. PERAN STRATEGIS MSDM 2

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya ialah

PEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut,

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. modal (investor dan kreditor), tetapi juga kepentingan karyawan, konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. Apakah Anda puas dengan hasil investasi perusahaan Anda pada inovasi? Persentase responden yang menjawab ya

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, perusahaan tidak bisa hanya dengan mengandalkan kekayaan fisiknya saja.

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi di bidang teknologi informasi. adalah produk yang harus dibuat sesuai dengan SOP (Standard Operation

APLIKASI DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) UNTUK PENGUKURAN EFISIENSI AKTIVITAS PRODUKSI.

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

Definisi Activity Based Management Aktivitas utama manjemen adalah mancari laba untuk kelangsungan hidup perusahaan. Setiap aktivitas harus

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Menangkan Persaingan dengan Business Intelligent

BAB I PENDAHULUAN. Era perdagangan bebas dan globalisasi saat ini telah memaksa industri di

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi, persaingan ketat, dan pertumbuhan inovasi yang terusmenerus.

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DI PT.X MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TURNOVER PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA. Ana Rakhmawati Christiono Utomo, ST, MT, Phd ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, akan dibahas mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian.

Pengukuran Kinerja (Performance Measurement)

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MELALUI PERILAKU PRODUKTIF KARYAWAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PEMILIHAN PARTNER SUBKONTRAK DENGAN MODEL INTEGRASI DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) MONTE CARLO DI PT. ANTAR SURYA JAYA

Ayuningtyas ---

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB III METODOLOGI. Sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi dari DMU,

PENERAPAN METODE DEVELOPMENT ENVELOPMENT ANALYSIS DALAM MENGEVALUASI EFISIENSI UNIT PRODUK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS ABSTRAK

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA INSTITUSI DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

KEUNGGULAN KOMPETITIF

17/12/2011. Manajemen Pengetahuan. tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur

ANALISIS EFISIENSI KINERJA MENGGUNAKAN MODEL DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) PADA PT XYZ

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan

ANALISIS KINERJA IFRS X PURWOKERTO DARI PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada

: Ajeng Pertiwi NPM : : Dr. Widyatmini, SE., MM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. entitas yang memiliki tanggungjawab kepada shareholder, dan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu strategi perusahaan adalah bagaimana perusahaan. mengimplementasikan Supply Chain Management (SCM) yang baik.

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat, pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya supaya dapat survive menghadapi persaingan yang ada. Perubahan cara

CLASTERING PROGRAM STUDI TEKNIK DENGAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

BAB I PENDAHULUAN. makin kompetitif jika ingin bertahan dalam persaingan bisnis. Banyak

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti

DAFTAR REFERENSI. viii

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur. Pengukuran Kinerja dengan Metoda Performance Prism dan Objectif Matrik

PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA

omenerangkan Hubungan Antara Sistem Pengendalian Manajemen dengan Tujuan Organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

Oleh: Nurul Budi Murtini Drs. Sulistiyo, MT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data kuantitatif dengan

PERBANDINGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN

MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen

Transkripsi:

Pengukuran Produktivitas Perusahaan dengan Metode Data Envelopment Analysis Berbasis Performance Prism Aprillita Putri 1,*, Nur Aini Masruroh 1 1 Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjahmada * E-mail : aprillita.ptr@gmail.com Abstrak. Metode Data Envelopment Analysis telah dikembangkan dan digunakan sebagai salah satu metode pengukuran produktivitas dimana dapat diketahui efisiensi teknis dari sejumlah unit pembuat keputusan dengan menggabungkan input dan output tanpa mengetahui hubungan antara faktor input dan output tersebut. Dalam penelitian ini, penggunaan metode Data Envelopment Analysis dikombinasikan dengan Performance Prism dimana terdapat lima dimensi dalam Performance Prism yaitu peran stakeholder, kepuasan stakeholder, strategi, proses, dan kapabilitas perusahaan. Pengukuran produktivitas dengan menggunakan metode ini diterapkan pada 24 unit pembuat keputusan dari industri makanan cepat saji, yang memiliki sejumlah stakeholder yang terdiri dari customer, supplier, employee, dan investor. Kepuasan dari stakeholder merupakan parameter output dari proses Data Envelpoment Analysis, sedangkan parameter input meliputi sejumlah parameter yang menjadi tingkat penilaian untuk kontribusi stakeholder. Melalui penelitian ini, maka diperoleh sejumlah unit pembuat keputusan yang tidak produktif dilihat dari sudut pandang performance prism sehingga perlu dilakukan perbaikan pada beberapa parameter. Kata Kunci: Data Envelopment Analysis, Performance Prism, Produktivitas, Stakeholder 1. Pendahuluan Produktivitas merupakan salah satu isu penting dalam perusahaan maupun organisasi. Menurut [1], terbesar untuk mencapai keuntungan dari segi biaya dan kualitas dalam persaingan dengan perusahaan lain. Produktivitas juga dapat berarti seberapa banyak dan seberapa baik sebuah perusahaan mampu memproduksi barang maupun jasa dari sumber daya yang telah tersedia. Apabila perusahaan tersebut memproduksi barang yang sama dengan sumber daya yang lebih sedikit, maka dapat dikatakan terjadi peningkatan produktivitas [2]. Berdasarkan hal tersebut maka perusahaan perlu melakukan pengukuran tingkat produktivitas, kemudian dilakukan perbaikan dalam rangka peningkatkan produktivitas. Pengertian produktivitas yang menurut beberapa penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Pengertian Produktivitas = units of outputs/units of inputs Tabel 1.1. Pengertian Produktivitas Produktivitas = value added/ input dari faktor produksi Produktivitas = efisiensi*efektivitas = value adding time/total time Produktivitas adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pasar akan barang dan jasa dengan penggunaan sumber daya yang minimum Referensi Chew,1988 Aspen et al., 1991 Jackson dan Petersson, 1999 Moseng dan Rostaldas, 2001 Pengukuran produktivitas secara tradisional telah banyak dilakukan dengan berorientasi pada laporan finansial. Melihat produkivitas dan performa perusahaan dari sudut pandang finansial adalah penting, namun hal ini lebih banyak dipengaruhi oleh economic trends [3]. Selain itu, pengukuran produktivitas perusahaan seringkali dirasa cukup dengan melihat kepuasan pelanggan dan aktifitas A. 26 Institut Teknologi Nasional Malang SENIATI 2016

atau respon kompetitor terhadap strategi dan inovasi yang dilakukan perusahaan. Dapat dikatakan bahwa pengukuran produktivitas perusahaan cenderung lebih memperhitungkan perspektif eksternal daripada perspektif internal [4]. Menurut [4] proses juga mengabaikan beberapa perspektif dari performance, misal pendapat dari shareholder, customer dan tenaga kerja. Sebaliknya, benchmarking cenderung melibatkan pengambilan beberapa perspective external dengan membandingkan performance kompetitor dan best perspective dalam proses bisnis. Sedangkan kepuasan dan kontribusi stakeholders kurang diperhatikan dalam mengukur produktivitas perusahaan. Stakeholders dalam hal ini adalah suatu lingkungan tugas terdiri dari elemen-elemen yang terdapat dalam lingkungan eksternal perusahaan atau organisasi yang secara langsung mempengaruhi perusahaan atau organisasi tersebut dalam satu cara atau lebih, serta memiliki kepentingan atas kinerjanya [5]. Menurut [6], apabila salah satu atau semua stakeholders, baik internal maupun eksternal merasa tidak puas dengan proses, strategi, maupun kebijakan perusahaan maka perusahaan tersebut akan mengalami kemunduran dan tidak dapat melanjutkan proses untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Selain itu, kelangsungan hidup dan keberhasilan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan dari manajer untuk menciptakan kekayaan yang cukup, nilai, serta kepuasan dari stakeholders, sehingga masingmasing stakeholder dapat melanjutkan perannya sebagai bagian dari sistem sebuah perusahaan. [7] menyatakan bahwa pemberian fasilitas kepada stakeholders akan meningkatkan kepuasan stakeholders dan berpengaruh terhadap performa perusahaan. Berdasarkan hal ini, maka perlu dirancang sebuah metode pengukuran produktivitas yang dapat mengakomodir peran dan kontribusi stakeholders dalam peningkatan efisiensi dan efektifitas perusahaan, serta mempertimbangkan kepuasan masing-masing stakeholder secara keseluruhan. Konsep dasar Performance Prism adalah adanya lima dimensi, yaitu kepuasan stakeholder, kontribusi stakeholder, strategi, proses, dan kapabilitas perusahaan. Stakeholder yang dimaksud dalam hal ini yaitu investor, pemasok, tenaga kerja, konsumen, pemerintah, dan komunitas masyarakat sekitar. Menurut [4], langkah penting dalam Performance Prism adalah memahami atribut apa yang menyebabkan stakeholders puas terhadap strategi, proses, dan kapabilitas perusahaan. [8] mengemukakan bahwa tidak seperti metode pengukuran yang lain, Performance Prism beroperasi dalam hierarki pengukuran jamak. Hal ini dapat dijelaskan pada Gambar 1.1. Gambar 1.1. Ruang Lingkup Performance Prism (Adams dkk, 2000) Data Envelopment Analysis (DEA) adalah sebuah teknik pemrograman matematis yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi relatif dari sebuah kumpulan unit-unit pembuat keputusan dalam mengelola sumber daya (input) dengan jenis yang sama sehingga menjadi hasil (output) dengan jenis yang sama pula, dimana hubungan bentuk fungsi dari input ke output tidak diketahui [9]. Kelebihan dari DEA menurut [10] adalah dapat menggabungkan berbagai input dan output untuk menghitung efisiensi teknis, sehingga dapat dikatakan bahwa pengukuran dengan metode ini lebih SENIATI 2016 Institut Teknologi Nasional Malang A. 27

praktis dan mudah diterapkan di perusahaan manufaktur maupun jasa. Dengan mengkombinasikan kedua metode tersebut, maka diharapkan dapat dihasilkan sebuah metode baru untuk mengukur produktivitas perusahaan yang praktis, namun dapat mengakomodir peran stakeholders dalam strategi, proses, dan kapabilitas perusahaan dalam rangka peningkatan produktivitas. 2. Metodologi Penelitian Dalam rangka mengukur produktivitas perusahaan makanan cepat saji X, maka penelitian ini dilakukan dalam enam tahap yaitu: tahap identifikasi stakeholder, tahap identifikasi performance prism component, tahap identifikasi DEA component, tahap pengukuran, tahap validasi hasil pengukuran, tahap evaluasi dan tindak lanjut. Tahapan pengukuran produktivitas diberikan pada Gambar 1.1. Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5 Tahap 6 Stakeholder Performance Prism component DEA component Pengukuran Produktivitas Validasi hasil pengukuran Evaluasi dan tindak lanjut Gambar 2.1 Tahapan Pengukuran Produktivitas Dalam penelitian ini, untuk mengembangkan metode pengukuran produktivitas dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) berbasis performance prism, maka digunakan kasus perusahaan makanan cepat saji X sebagai objek penelitian. Dua puluh empat gerai yang tersebar di Surakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta digunakan sebagai Decision Making Unit (DMU). Sample yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari masing-masing stakeholder yang dimiliki oleh perusahaan cepat saji, pengambilan sampel untuk pegawai, supplier, dan investor dilakukan dengan metode purposive judgement sampling (pengambilan sampel berdasarkan tujuan), sedangkan untuk stakeholder pelanggan pengambilan sampel dilakukan dengan metode random sederhana 1. Pegawai (employee) Masing masing gerai memiliki 15 orang pegawai yang terdiri dari pimpinan cabang, wakil pimpinan cabang, head cook, kasir, dan pramusaji 2. Customer Jumlah sampel dari customer adalah 75 orang untuk masing-masing gerai secara acak. 3. Supplier Supplier dalam hal ini merupakan pihak yang memasok barang baku berupa sayuran, beras, minyak, buah-buahan, minuman dan sebagainya. 4. Investor Jumlah responden untuk investor yaitu 3 orang dalam hal ini owner dari gerai, maupun pihak yang hanya menginvestasikan dananya untuk masing- masing gerai. 3. Hasil dan Pembahasan Tahap 1 sampai tahap 3 merupakan proses identifikasi dari komponen-komponen penyusun parameter pengukuran produktivitas berdasarkan kaidah performance prism, yaitu dengan mempertimbangkan kepuasan dan kontribusi stakeholder berdasarkan strategi, proses, dan kapabilitas perusahaan. Pada akhir tahap 3, maka diperoleh sejumlah variabel input dan output yang dijabarkan pada Tabel 3.1 A. 28 Institut Teknologi Nasional Malang SENIATI 2016

Tabel 3.1. Komponen DEA (Data Envelopment Analysis) Variabel Input: Stakeholder Contribution Pelanggan (Customer) 1. Jumlah pelanggan corporate (X1) 2. Jumlah pelanggan yang terdaftar member card. (X2) 3. Persentase pelanggan yang mengisi kuisioner melalui website. (X3) 4. Jumlah follower akun social media. (X4) Karyawan (employee) 1. Jumlah karyawan yang memiliki nilai evaluasi di atas rata-rata. (X5) Pemasok (supplier) 1. Persentase ketidakterlambatan pengiriman bahan baku (availability). (X6) 2. Persentase bahan baku tidak dikembalikan karena reject. (X7) Investor 3. Persentase kenaikan investasi. (X8) Variabel Output: Stakeholder Satisfaction 1. Customer Satisfaction (Y1) 2. Employee Satisfaction (Y2) 3. Supplier Satisfaction (Y3) 4. Investor Satisfaction (Y4) Hasil perhitungan produktvitas dengan metode Data Envelopment Analysis dapat dilihat pada Tabel 3. Metode Data Envelopment Analysis yang digunakan adalah CCR input oriented. Terdapat sejumlah unit pembuat keputusan yang dinilai kurang produktif. Metode CCR input oriented memberikan nilai yang harus dicapai pada sejumlah parameter input untuk menghasilkan nilai produktivitas yang baik. Tabel 3.2. Hasil Pengukuran Produktivitas dengan Data Envelopment Analysis DMU Name Objective Value Efficient DMU 1 0.984060318 DMU 2 0.97971 DMU 3 1 Yes DMU 4 1 Yes DMU 5 1 Yes DMU 6 1 Yes DMU 7 0.977392155 DMU 8 0.964696553 DMU 9 0.989420192 DMU 10 1 Yes DMU 11 0.95864666 DMU 12 1 Yes DMU 13 1 Yes DMU 14 1 Yes DMU 15 1 Yes DMU 16 0.969894532 DMU 17 1 Yes DMU 18 1 Yes DMU 19 1 Yes DMU 20 1 Yes DMU 21 1 Yes DMU 22 0.978917426 DMU 23 1 Yes DMU 24 1 Yes Validasi hasil pengukuran dengan Data Envelopment Analysis dilakukan dengan uji Rank-Sum-Test (Wilcoxon-Mann-Whitney), untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara unit pembuat keputusan yang dinyatakan produktif dengan yang tidak produktif. SENIATI 2016 Institut Teknologi Nasional Malang A. 29

Tabel 3.3. Hasil Uji Statistik dengan Rank-Sum-Test Test Statistics b TidakProduktif - Produktif Z -2.521 a Asymp. Sig. (2-tailed).012 a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Berdasarkan hasil dari perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Z yang didapat sebesar -2,521 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,012 di mana kurang dari batas kritis penelitian 0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah menerima H1 atau yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara kelompok DMU (Decision Making Unit) yang produktif dengan yang kurang produktif. 4. Kesimpulan Selain aspek finansial, kontribusi dan kepuasan stakeholder memberikan nilai penting dalam peningkatan efisiensi kerja ataupun produktivitas perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk mengembangkan metode pengukuran dengan memperhitungkan keterlibatan stakeholder untuk berbagai jenis perusahaan baik di bidang jasa maupun manufaktur. 5. Daftar Referensi [1] Tangen, Stefan 2005, Demystifying Productivity and Performance. International Journal of Productivity and Performance Management, Vol. 54, pp. 34-46. [2] Bernolak, C 1997, Productivity Gainsharing: Working Paper, No. EMD/16/E, International Labor Organization, Geneva. [3] International Journal of Production Economics, Vol. 78, pp. 57-67. [4] nerja dengan Metode Performance Prism (Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. [5] Griffin, R. W. 2004, Manajemen, Erlangga, Jakarta [6] Galbr Management Decision, Vol. 44, pp. 1106-1121. [7] sian Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh November. [8] Purwantoro, R. Nugroho dan Siswadi, Erwinta 2006, Metode Data Env Majalah Usahawan LMFEUI, Agustus 2006 [9] Alliance Journal of Business Research. A. 30 Institut Teknologi Nasional Malang SENIATI 2016