BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOG1 PENELIT1AN. penelitian sangat tergantung pada metode yang digunakan. Tujuan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

III. METODOLOGI PENELITIAN. data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

A. Pengertian Hipotesis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

PENGARUH PENGGUNAAN COMPACT DISC OF MATH (CD-M) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MRANGGEN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

Efektivitas Model Pengajaran Langsung Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Dende. Rubianus. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan dua model

BAB 2 LANDASAN TEORI

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan. Sukardi (2008, 19 ) mengatakan bahwa metodologi

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

BAB III METODE PENELITIAN. hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan dengan jenis studi korelasional. Pendekatan yang dilakukan dalam. penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

MODUL PRAKTIKUM Statistik Inferens (MIK 411)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDEKATAN KETERAPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 SEUNUDDON ACEH UTARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode peelitia diartika sebagai cara ilmiah utuk medapatka data dega tujua da keguaa tertetu. Cara ilmiah berarti kegiata peelitia itu didasarka pada ciri-ciri keilmua, yaitu rasioal, empiris, da sistematis. Rasioal artiya kegiata peelitia itu dilakuka dega cara-cara yag masuk akal, sehigga terjagkau oleh pealara mausia. Empiris artiya cara-cara yag dilakuka dapat diamati oleh idera mausia, sehigga orag lai dapat megamati da megetahui cara-cara yag diguaka. Sedagka sistematis artiya proses yag diguaka dalam peelitia itu megguaka lagkahlagkah tertetu yag bersifat logis. A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia lapaga (field research), maksudya adalah peelitia yag lagsug dilakuka di kacah atau meda terjadiya gejala-gejala. Metode yag diguaka adalah metode eksperime dega megguaka desai post test oly cotrol desig yaki meempatka subyek peelitia ke dalam dua kelas yag dibedaka mejadi kategori kelas eksperime da kelas kotrol. Kelas eksperime diberi perlakua yaitu pembelajara dega strategi pembelajara kecakapa hidup (life skill) da kelas kotrol dega pembelajara kovesioal. Adapu pola desai peelitia ii sebagai berikut: R X O R O Sugiyoo, Metode Peelitia Pedidika (Pedekata Kuatitatif, Kualitatif, da R&D), (Badug: Alfabeta, 00), hlm. 3. Ibu Hadjar, Dasar-Dasar metodologi peelitia kuatitatif dalam pedidika, (Jakarta: Raja Grafido Persada, 996), hlm. 0. 45

Keteraga : R = Radom (keadaa awal kelompok eksperime) R = Radom (keadaa awal kelompok kotrol) X = Treatmet (perlakua) O = Pegaruh diberikaya treatmet O = Pegaruh tidak diberikaya treatmet 3 Lagkah-lagkah yag harus dilakuka dalam peelitia eksperime dega desai post test oly cotrol desig adalah sebagai berikut:. Melakuka peempata acak terhadap subyek. Peempata acak terhadap subyek dilakuka dega tekik cluster radom samplig setelah kedua kelas diuji dega ormalitas da homogeitas, tekik ii diguaka utuk meetuka kelas eksperime da kotrol.. Maipulasi perlakua terhadap kelompok eksperime. Maipulasi disii maksudya, peeliti memberi perlakua yag berbeda kepada kelas eksperime. Kelas eksperime diberi perlakua berupa peerapa strategi pembelajara kecakapa hidup (life skill), sedagka kelas kotrol megguaka pembelajara kovesioal yag diguaka sebagai pembadig hasil akhir utuk meguji kebeara hipotesis. 3. Melaksaaka post test terhadap kelas eksperime da kelas kotrol. Post test ii diberika kepada kelas eksperime setelah dikeai strategi pembelajara kecakapa hidup (life skill) da kelas kotrol yag dikeai model pembelajara kovesioal. Post test ii berupa soal materi garis siggug persekutua dua ligkara yag merupaka materi yag dijadika obyek peelitia. Soal yag diberika kepada kelas eksperime da kelas kotrol merupaka soal yag sama persis, sehigga hasil post test tersebut dapat dibadigka. 4. Membadigka hasil post test kelas eksperime da kelas kotrol. 3 Sugiyoo, Metode Peelitia Pedidika, hlm.. 46

Setelah diperoleh ilai hasil belajar kelas eksperime da kelas kotrol maka selajutya data tersebut dibadigka utuk megetahui perbedaa rata-rata kedua kelas. Selajutya rata-rata tersebut diguaka utuk meguji hipotesis yag telah ditetapka. 4 Pegguaa desai tapa pre test ii mempuyai beberapa kelemaha atara lai sebagai berikut:. Perbedaa awal atar kelompok subyek yag mugki tidak dapat diteka dega peempata acak tidak dapat terdeteksi. Perbedaa tigkat pegaruh perlakua yag berbeda pada variabel depede tidak dapat diuji. Peeliti megguaka uji aalisis data keadaa awal, yaki uji ormalitas da homogeitas terhadap kelas eksperime da kelas kotrol sebelum diberi perlakua utuk megatasi kelemaha pada poi pertama. Data awal yag peeliti guaka di sii adalah data ilai ujia akhir semester gasal kelas VIII. Da dega adaya uji aalisis data awal (uji ormalitas, homogeitas da kesamaa rata-rata) kelemaha yag kedua dapat teratasi karea kita bisa membadigka data awal da data akhir, sehigga perbedaa tigkat pegaruh perlakua dapat diuji. B. Tempat da Waktu Peelitia. Waktu peelitia Dalam peelitia ii, waktu yag diguaka peeliti utuk mulai megadaka peelitia sampai meyelesaikaya adalah mulai taggal 3 Jauari 0 sampai dega taggal 9 Maret 0.. Tempat Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMP Negeri Wadaslitag, dega alamat di Jl Raya Wadaslitag Km. Kecamata Wadaslitag Kabupate Woosobo. 3-34. 4 Ibu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Peelitia Kuatitatif dalam Pedidika., hlm. 47

C. Populasi da Sampel Peelitia. Populasi Populasi adalah wilayah geeralisasi yag terdiri dari obyek/ subyek yag mempuyai kualitas da karakteristik tertetu yag ditetapka oleh peeliti utuk dipelajari da kemudia ditarik kesimpulaya. 5 Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri Wadaslitag yag terbagi mejadi 7 kelas yaitu keals VIII A, kelas VIII B, kelas VIII C, kelas VIII D, kelas VIII E, kelas VIII F da kelas VIII G.. Sampel Sampel adalah bagia dari jumlah da karakteristik yag dimiliki oleh populasi. 6 Sampel dalam peelitia ii yaitu dua kelas yag masih merupaka aggota populasi. Peetua sampel megguaka tekik cluster radom samplig setelah dilakuka uji ormalitas, homogeitas, da kesamaa ratarata. Tekik ii diguaka utuk meetuka kelas eksperime da kelas kotrol. Kelas eksperime, yaitu kelas yag maa pada pembelajaraya diterapka strategi pembelajara life skill. Sedagka kelas kotrol, yag maa kegiata pembelajaraya diterapka model pembelajara kovesioal. Pada peelitia ii setelah dilakuka uji ormalitas dari 7 kelas yag ada pada populasi haya terdapat 4 kelas yag berdistribusi ormal yaitu kelas VIII C, VIII D, VIII E da VIII G. Dari empat kelas tersebut secara cluster radom samplig dipilih dua kelas sebagai sampel dega tigkat keormala hampir sama, yaitu kelas VIII C sebagai kelas kotrol da kelas VIII D sebagai kelas eksperime. Kemudia kedua kelas tersebut diuji homogeitas da kesamaa rata-rataya. Berikut hasil perhituga uji ormalitas, homogeitas da kesamaa rata-rata data awal : 5 Sugiyoo, Metode Peelitia Pedidika, hlm. 7. 6 Sugiyoo, Metode Peelitia Pedidika, hlm. 8. 48

Tabel Uji Normalitas Data Awal No Kelas Kemampua hitug χ tabel χ keteraga VIII A Nilai awal 6.4893.07 Tidak Normal VIII B Nilai awal 5.66.07 Tidak Normal 3 VIII C Nilai awal 8.377.07 Normal 4 VIII D Nilai awal 7.59.07 Normal 5 VIII E Nilai awal 3.9003.07 Normal 6 VIII F Nilai awal 4.0559.07 Tidak Normal 7 VIII G Nilai awal 4.4999.07 Normal Perhituga uji ormalitas selegkapya dapat dilihat pada lampira 9 5. Tabel 3 Uji Homogeitas Kelas Eksperime da Kotrol No Kelas F hitug F tabel Kriteria Eksperime (VIIID) Kotrol (VIIIC).58.8 Homoge Perhituga selegkapya dapat dilihat pada lampira 6. Tabel 4 Uji Kesamaa Rata-rata Kelas Eksperime da Kotrol No Kelas t hitug t tabel Kriteria Eksperime (VIIID) Tidak 0.573.00 Kotrol (VIIIC) Berbeda Perhituga selegkapya dapat dilihat pada lampira 7. 49

D. Variabel Peelitia Variabel peelitia adalah segala sesuatu yag berbetuk apa saja yag ditetapka oleh peeliti utuk dipelajari sehigga diperoleh iformasi tetag hal tersebut, kemudia ditarik kesimpulaya. 7 Pada peelitia ii diguaka dua variabel, yaitu:. Variabel R Variabel R dalam peelitia ii adalah kelompok eksperime, yaitu kelas VIII D. Dimaa kelas eksperime merupaka kelas yag diajar dega megguaka strategi pembelajara kecakapa hidup (life skill).. Variabel R Variabel R dalam peelitia ii adalah kelompok kotrol, yaitu kelas VIII C. Dimaa kelas kotrol merupaka kelas yag diajar dega megguaka model pembelajara kovesioal. E. Tekik Pegumpula Data Tekik pegumpula data adalah ketepata cara-cara yag diguaka oleh peeliti utuk megumpulka data. Tekik Pegumpula yag diguaka dalam peelitia ii adalah:. Dokumetasi Dokumetasi adalah cara pegumpula data melalui peiggala tertulis, seperti arsip-arsip da termasuk juga buku-buku tetag pedapat, teori, dalil, atau hukum-hukum da laiya yag berkaita dega masalah peelitia. 8 Dokumetasi ii diguaka utuk memperoleh data ilai awal utuk meetuka sampel peelitia peserta didik kelas VIII. Data ii diperoleh dari ilai mata pelajara matematika semester gasal kelas VIII di SMP Negeri Wadaslitag Woosobo Tahu Ajara 0/0. 7 Sugiyoo, Statistika Utuk Peelitia, (Badug, Alfabeta, 00), hlm.. 8 S. Margoo, Metodologi Peelitia Pedidika, hlm. 8. 50

. Tes Tes adalah seperagkat ragsaga (stimuli) yag diberika kepada seseorag dega maksud utuk medapat jawaba yag dapat dijadika dasar bagi peetapa skor agka. 9 Tes ii diguaka utuk medapatka data hasil belajar peserta didik pada sub materi pokok garis siggug persekutua dua ligkara baik kelas kotrol maupu kelas eksperime. a. Materi Materi yag diguaka dalam peelitia ii adalah materi mata pelajara matematika pada sub materi pokok garis siggug persekutua dua ligkara. b. Betuk Tes Betuk tes yag diguaka adalah tes subyektif betuk uraia. Tes ii diberika kepada kelas eksperime da kelas kotrol utuk mejawab hipotesis peelitia. c. Peyusua Istrume tes Lagkah- lagkah dalam peyusua istrume tes adalah sebagai berikut: ) Pembatasa terhadap materi yag aka diujika. Dalam peelitia ii telah dibatasi pada materi garis siggug persekutua dua ligkara. ) Meetuka alokasi waktu yag disediaka. Waktu yag disediaka adalah x jam pelajara ( x 40 meit). 3) Meetuka jumlah soal-soal yag disediaka pada peelittia ii adalah sebayak 0 butir soal uraia (sebelum diuji cobaka). Soal uji coba ada pada lampira 3. 4) Meetuka kisi-kisi soal. sebagaimaa tertera pada lampira. 9 S. Margoo, Metodologi Peelitia Pedidika, hlm. 70. 5

d. Aalisis Istrume Soal Istrume yag telah disusu kemudia diujicobaka utuk megetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda da tigkat kesukara soal. Uji coba dilakuka pada peserta didik yag perah medapatka materi tersebut. Tujuaya utuk megetahui apakah item-item soal yag telah disusu tersebut memeuhi syarat tes yag baik atau tidak. Pada peelittia ii soal diujicobaka pada kelas IX-E. ) Validitas Validitas atau kesahiha adalah ketepata megukur yag dimiliki oleh butir item (yag merupaka bagia tak terpisahka dari tes sebagai suatu totalitas) dalam megukur apa yag seharusya diukur lewat butir item tersebut. 0 Sebuah soal dikataka valid apabila tes tersebut megukur apa yag hedak diukur. Rumus yag diguaka adalah rumus korelasi product momet, dega megorelasika jumlah skor butir dega skor total sebagai berikut : r xy = { N keteraga: r xy N X Y XY N XY ( X )( Y) X ( X ) }{ N Y ( Y ) = koefisie korelasi atara variabel X da variabel Y = bayakya peserta didik yag megikuti tes = skor item tiap omor = jumlah skor total = jumlah perkalia X da Y } Selajutya ilai r hitug dikosultasika dega harga kritik r product momet, dega taraf sigifika 5 %. Bila harga r hitug > r tabel maka item soal tersebut dikataka valid. Sebalikya 006 ), hlm.8. 0 Aas Sudijoo, Pegatar Evaluasi Pedidika, (Jakarta: PT. Raja Grafido Persada, 5

apabila harga r < r maka item soal tersebut tidak valid. hitug tabel Berdasarka hasil perhituga validitas butir soal pada lampira 6, diperoleh hasil seperti pada tabel berikut: Tabel 5 Persetase validitas butir soal No Kriteria No Butir Soal Jumlah Persetase Valid,, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 0 0 00% Total 0 00% Cotoh perhituga validitas utuk butir soal omor, dapat dilihat pada lampira 7. ) Reliabilitas Seperagkat tes dikataka reliabel apabila tes tersebut dapat memberika hasil tes yag tetap, artiya apabila tes tersebut dikeaka pada sejumlah subjek yag sama pada waktu lai, maka hasilya aka tetap sama atau relatif sama. Soal pada peelitia ii merupaka soal uraia. Oleh karea itu, aalisis reliabilitas tes diukur dega megguaka rumus Alpha sebagai berikut: k σ i = k σ t r Keteraga: r σ i σ t k = reliabilitas istrume = jumlah varias skor tiap-tiap item = varias total = bayak item soal Aas Sudijoo, Pegatar Evaluasi Pedidika, hlm.8. 53

Rumus varias item soal yaitu: σ i = X ( N X ) N Keteraga: N = bayakya respode Rumus varias total yaitu: σ t = Y ( N Y ) N Keteraga: Y = Jumlah skor item Y = Jumlah kuadrat skor item N = Bayak respode Nilai r yag diperoleh dikosultasika dega harga r product momet pada tabel dega taraf sigifika 5%. Jika r > r tabel maka item tes yag diujicobaka reliabel. 3 Berdasarka hasil perhituga pada lampira 6, koefisie reliabilitas butir soal diperoleh r = 0.888, sedag r tabel dega taraf sigifika 5 % da N = 34 diperoleh tabel = 0.339. Karea r > artiya koefisie reliabilitas butir soal uji coba memiliki kriteria pegujia yag reliabel. Perhituga selegkapya dapat dilihat pada lampira 8. r rtabel Suharsimi Arikuto, Prosedur Peelitia: Suatu Pedekata Praktek, (Jakarta: Rieka Cipta, 006), hlm. 96. 3 Sugiyoo, Statistik Utuk Peelitia, hlm. 40. 54

3) Tigkat Kesukara Uji tigkat kesukara diguaka utuk megetahui tigkat kesukara soal tersebut apakah sukar, sedag, atau mudah. Tigkat kesukara soal utuk piliha gada da soal uraia dapat ditetuka dega megguaka rumus: Keteraga : P x S m = tigkat kesukara soal = bayakya peserta didik yag mejawab bear = skor maksimum N = Jumlah seluruh peserta tes 4 Kriteria : x P = N. S m 0,00 < P 0,30 (Soal sukar) 0,30 < P 0,70 (Soal sedag) 0,70 < P,00 (Soal mudah) 5 Berdasarka hasil perhituga tigkat kesukara pada lampira 6, diperoleh seperti pada tabel berikut: Tabel 6 Persetase tigkat kesukara butir soal No Kriteria No Butir Soal Jumlah Persetase Sedag, 5, 0 3 3% Mudah, 3, 4, 6, 7, 8, 9 7 70% Total 0 00% 4 Sumara Surapraata, Aalisis, Validitas, Reliabilitas da Iterpretasi Hasil Tes, Implemetasi Kurikulum 004, (Badug: RemajaRosdakarya, 006), Cet. III, hlm.. 5 Sumara Surapraata, Aalisis, Validitas, Reliabilitas da Iterpretasi Hasil Tes, hlm. 55

Cotoh perhituga tigkat kesukara soal utuk butir soal omor dapat dilihat pada lampira 9. 4) Daya Beda Daya pembeda soal adalah kemampua sesuatu soal utuk membedaka atara peserta didik yag padai (berkemampua tiggi) dega peserta didik yag bodoh (berkemampua redah). Agka yag meujukka besarya daya pembeda disebut ideks diskrimiasi (D). Seluruh peserta didik yag ikut tes dikelompokka mejadi dua kelompok, yaitu kelompok atas (padai) da kelompok bawah (bodoh). 6 Rumus utuk meetuka ideks diskrimiasi adalah: D = P P A dimaa P A B A = da ( S ) A m P B B = ( S ) B m Keteraga: D = Ideks daya pembeda A = Jumlah peserta tes yag mejawab bear pada kelompok atas B = Jumlah peserta tes yag mejawab bear pada kelompok bawah S m = Skor maksimum tiap soal A = Jumlah peserta tes kelompok atas B = Jumlah peserta tes kelompok bawah 7 hlm -4. 6 Suharsimi Arikuto, Dasar-Dasar Evaluasi Pedidika, (Jakarta: Rieka Cipta, 006), 3-3. 7 Sumara Surapraata, Aalisis, Validitas, Reliabilitas da Iterpretasi Hasil Tes, hlm. 56

Utuk soal uraia = = 7% x N. Dimaa N adalah A B jumlah peserta tes. Adapu kriteria daya beda soal sebagai berikut : Besarya DB Klasifikasi Kurag dari 0, 0 Jelek 0,0 0,40 Cukup 0,40 0.70 Baik 0,70,00 baik sekali Bertada egatif Butir soal dibuag 8 Berdasarka hasil perhituga daya pembeda butir soal pada lampira 6 diperoleh hasil seperti pada tabel berikut: Tabel 7 Persetase daya pembeda butir soal No Kriteria No Butir Soal Jumlah Persetase Cukup, 3, 4, 6, 7, 8, 9 7 70% Baik, 5, 0 3 30% Total 0 00% Cotoh perhituga daya pembeda soal utuk butir soal omor dapat dilihat pada lampira 0. F. Tekik Aalisis Data Jeis peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah kuatitatif. Dalam peelitia kuatitatif, aalisis data merupaka kegiata setelah data dari seluruh respode terkumpul. Tekik aalisis data dalam peelitia kuatitatif megguaka statistik. 9 8 Aas Sudijoo, Pegatar Evaluasi Pedidika, hlm. 389. 9 Sugiyoo, Metode Peelitia Pedidika, hlm. 07. 57

Dalam aalisis ii peulis aka meujukka keefektifa strategi pembelajara kecakapa hidup (life skill) terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII Semester Geap pada sub materi pokok garis siggug persekutua dua ligkara di SMP Negeri Wadaslitag.. Uji Normalitas Uji ormalitas diguaka utuk megetahui apakah kelas eksperime da kelas kotrol setelah dikeai perlakua berdistribusi ormal atau tidak. Utuk meguji ormalitas, data yag diguaka adalah ilai semester gasal da uji yag diguaka adalah uji Chi-Kuadrat, dega hipotesis: H 0 = data berdistribusi ormal H = data tidak berdistribusi ormal Pegujia hipotesis: χ = ( Oi Ei Ei k ) i= Keteraga : χ = Chi Kuadrat O i =Frekuesi hasil pegamata E i = Frekuesi yag diharapka Kriteria yag diguaka diterima H o = χ hitug < χ tabel. 0 Adapu lagkah-lagkah uji ormalitas data awal sebagai berikut: a. Meyusu data da mecari ilai tertiggi da teredah. b. Membuat iterval kelas da meetuka batas kelas. c. Meghitug rata-rata da simpaga baku. d. Membuat tabulasi data ke dalam iterval kelas. e. Meghitug ilai Z dari setiap batas kelas dega rumus sebagai berikut: xi x Z i = s 0 Sudjaa, Metoda Statistika, (Badug : Tarsito, 005), hlm. 73. 58

f. Megubah harga Z mejadi luas daerah kurva ormal dega megguaka tabel. g. Meghitug frekuesi harapa berdasarka kurva dega rumus sebagai berikut : χ dega: χ E i ) K ( O = i E i E = Chi Kuadrat O i = Frekuesi pegamata E i = Frekuesi yag diharapka i h. Membadigka harga Chi Kuadrat hitug dega Chi Kuadrat tabel dega taraf sigifikasi 5%. i. Mearik kesimpula, yaitu H 0 diterima jika χ hitug < χ tabel maka data berdistribusi ormal, jika χ hitug χ tabel, maka H 0 ditolak artiya populasi tidak berdistribusi ormal.. Uji Homogeitas Uji homogeitas dilakuka utuk megetahui apakah kelas kotrol da kelas eksperime setelah dikeai perlakua mempuyai varia yag sama (homoge) atau tidak. Statistik yag diguaka utuk uji homogeitas sampel adalah dega uji F, dega rumus: var ias terbesar F = var ias terkecil Hipotesis yag diguaka : H 0 : σ = σ H : σ σ Kedua kelompok mempuyai varia yag sama, atau dega kata lai H o diterima apabila megguaka α = 5 % meghasilka F hitug F tabel F tabel diperoleh dega: dk pembilag= N da dk peyebut = N. Sugiyoo, Statistik Utuk Peelitia, hlm. 40. 59

3. Uji Perbedaa Rata-rata Uji perbedaa rata-rata diguaka utuk meguji hipotesis yag meyataka adaya perbedaa hasil belajar peserta didik yag pembelajaraya diterapka strategi pembelajara kecakapa hidup (life skill) dega hasil belajar peserta didik yag pembelajaraya secara kovesioal. Utuk uji perbedaa rata-rata diguaka uji t yag berdistribusi studet. Hipotesis yag diguaka adalah: H o : µ µ H : µ > µ Keteraga: µ = Rata-rata kelompok eksperime µ = Rata-rata kelompok kotrol Hipotesis diatas diuji dega megguaka rumus uji-t pihak kaa, dega megguaka rumus tersebut: a. Jika σ = σ rumus yag diguaka yaitu: t hitug tabel x x =, dega S = ( ) ( ) s + S + t =, + Keteraga: + s x x s : mea sampel kelas eksperime : mea sampel kelas kotrol : jumlah peserta didik pada kelas eksperime : jumlah peserta didik pada kelas kotrol : stadar deviasi gabuga data eksperime da kotrol : variasi data kelas eksperime s : variasi data kelas kotrol 3 Sugiyoo, Metode Peelitia Pedidika, hlm. 65. 3 Sudjaa, Metoda Statistika, hlm. 39. 60

Kriteria pegujia adalah H diterima jika megguaka α = 5 % 0 meghasilka t hitug t dega dk = + -, da H 0 ditolak utuk tabel harga t laiya. 4 b. Jika σ σ rumus yag diguaka yaitu: 5 t x x =, dega S = ( ) ( ) s + S S + + s kriteria pegujia adalah terima H jika w t + w t w + w < < dega t w t + w t w + w S = ; w w = t = t( -α ), ( -) da t = t( -α ), ( -) t β, m didapat dari daftar distribusi studet dega peluag β da dk = m. Utuk harga t laiya, 6 H 0 ditolak. S Keteraga : t x : uji t : mea sampel kelas eksperime x S S S : mea sampel kelas kotrol : simpaga baku gabuga : simpaga baku kelas eksperime : simpaga baku kelas kotrol : bayakya kelas eksperime : bayakya kelas kotrol 4 Sudjaa, Metoda Statistika, hlm. 43. 5 Sudjaa, Metoda Statistika, hlm. 40-4. 6 Sudjaa, Metoda Statistika, hlm. 4. 6