PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TARI BAMBU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 28 DESA PETANI

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V A SDN 54 PEKANBARU

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II A SD NEGERI 8 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 22 TITIAN ANTUI KECAMATAN PINGGIR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV B SDN 111 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 153 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 56 PEKANBARU

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 148 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS II SDN 008 SUNGAI JALAU

Keywords: tari bambu,the Result Of Sosial Studies

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS SISWA KELAS III.B SDN 1 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MI NUR ILHAM SEMUNAI KECAMATAN PINGGIR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 177 PEKANBARU

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II C SD NEGERI 21PEKANBARU

Penerapan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 09 Minas Barat Kecamatan Minas

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 15 PINGGIR

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 94 Pekanbaru

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE INVESTIGATION GROUP TYPE TO INCREASE LEARNING IIIA STATE ELEMENTARY SCHOOL 017 SEDINGINAN

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 023 SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV A SDN 69 PEKANBARU

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB SDN 54 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

IMPLEMENTATION OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MODEL FOR SOCIAL IN FIVE GRADERS AT SDN 4 PEKANBARU

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

Junidar, Hendri Marhadi, Mahmud Alpusari CP

Muhamad Midun, Hendri Marhadi, Zariul Antosa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDS BATIN BETUAH BALAI MAKAM KECAMATAN MANDAU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 001 SINABOI

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU

Jusmawati, Gimin, Gani Haryana Hp:

IMPLEMENTATION INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE RESULTS IPA LEARNING CLASS VB SD STATE 023 SEDINGINAN

IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL INQUIRI TO IMPROVEMENT SOCIAL STUDIES (IPS) STUDENT ACHIEVEMENT OF FOURTH GRADES IV SDN 125 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS Vb SD NEGERI 113 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 026 PADANG MUTUNG KEC. KAMPAR.

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

Prinawati, Syahrifuddin, Otang Kurniaman No.

Lena Sari, Zulkifli, Lazim N Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau

Susilawati, Hendri Marhadi, Syahrilfuddin, No.

Tabel 1 Ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas II B pada semester ganjil SD Negeri 21 Pekanbaru TP / 2012

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONTRUKSI DARI KERTAS KORAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 RAMBAH

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IVB SDN 153 Pekanbaru

Riza Elyana, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra ,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV C SD NEGERI I67 PEKANBARU

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI KELAS VC SDN 42 PEKANBARU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Education Elementary School Teacher Faculty Of Training and Education Sciener University Of Riau

Elmalia Rahmawita 1, Hamizi 2, Hendri Marhadi 3. Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Dasrul, Mahmud Alpusari, Drs. Lazim. N

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 15 PEKANBARU. Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU

Primary Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELASVB SD NEGERI 56 PEKANBARU

Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas (%) 22 61,11% Rata-rata Kelas 63,89

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VC SD NEGERI 164 PEKANBARU

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU. Abstract

Darmawati, Arnentis dan Sri Iryani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru 28293

Resti Hayati, Mahmud Alpusari, Lazim N ( )

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 011 BUKIT KAPUR.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING SISWA KELAS II D SDN 148 PEKANBARU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

Mulim, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

THE APPLICATION LEARNING CYCLE MODEL TO INCREASE STUDENTS RESULT ON NATURAL SUBJECT AT FIFTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL 105 PEKANBARU

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

Fitria Mulia 1, Hamizi 2, H. Lazim N 3. : Cooperative Integrated Reading And Composition, reading Comprehension

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IIIB SD NEGERI 117 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 016 BASILAM BARU

Yatik, Mahmud Alpusari, Hendri Marhadi Cp

THE APPLICATION OF ACTIVE LEARNING STRATEGY INSTANT ASSESSMENT

Transkripsi:

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 058 BALAI MAKAM KECAMATAN MANDAU Oleh Randra Wiweni 1, Hendri Marhadi 2, Zulkifli 3 Abstrak The problem in this study is the low learning outcomes IPS 058 fifth grade students of SDN 058 Duri Balai Makam Duri. This research is a classroom action research that aims to improve learning outcomes IPS. The research was conducted on March 7 to 8 April 2013. research subjects were students of class V SD Negeri 058 Balai Makam Duri withh 35 students, which consisted of 20 male students and 15 female students. This study is a class of data about learning outcomes and implementation of the learning by implementing cooperative learning model type Group Investigation (GI). The research instrument in the form of achievement test and teacher and student observation sheet. Techniques of data collection by observation and tests. The study consisted of 2 cycles. The first cycle consists of two meetings and the second Cycle consists of two meetings. Research data to increase student learning outcomes, which prior to an investigation of 35 students in the classical many as 14 students (40%) completed the study, while as many as 21 students (60%) are still not completely in the learning and the value is still below the expected average the average value obtained is still below the 67 students KKM. After the act of Cooperative Learning Model Study Group Investigation (GI). Activity teachers in the first cycle are categorized either by an average of 80.5% and 91.66% in the second cycle is very good category with an increase of 11.16%. Activities of students during the learning process (Cycle I and Cycle II) categorized Both with an average 74.15% in the first cycle and 90% in Cycle II with Amat Both categories increase of 15.85%. Keywords: Cooperatif Learning Type GI, The result of social study I. PENDAHULUAN Menyadari pentingnya pembelajaran IPS pada setiap jenjang pendidikan, maka perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh untuk meningkatkan hasil belajar IPS tersebut. Dalam pembelajaran, guru hendaknya dapat menggunakan strategi ataupun model pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dalam belajar. Guru sebagai pengelola dalam proses pembelajaran harus berusaha merancang pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang disampaikan, sehingga proses pembelajarn dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar pun akan baik yakni mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan. Berdasarkan observasi awal peneliti lakukan di kelas V SD Negeri 58 Balai Makam Duri, ditemukan data hasil belajar IPS siswa masih rendah, dengan nilai rata-rata siswa 67,9 ditandai dengan banyaknya siswa yang belum mencapai KKM. Dalam penentuan KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah adalah 70. Dari 35 orang siswa hanya 14 orang (40%) yang mencapai KKM, sedangkan 21 orang (60%). 1. Mahasiswa program studi PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Riau, NIM 0905137680 e-mail: 2. Hendri Marhadi, S.E.,M.Pd sebagai Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Program Studi PGSD Jurusan ilmu Pendidikan FKIP Universitas Riau. e-mail: hendri_m29@yahoo.co.id 3. Drs. H. Zulkifli, S.Pd. sebagai Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Program Studi PGSD Jurusan ilmu Pendidikan FKIP Universitas Riau. e-mail: zulkifli@yahoo.co.id

Rendahnya hasil belajar IPS siswa ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu dalam mengajar guru terlalu banyak memberikan dan menjelaskan di depan kelas, dalam mengajar guru tidak menggunakan media atau alat peraga sehingga kurang mendorong berkembangnya kemampuan berfikir siswa. Hal ini dapat dilihat sewaktu guru menjelaskan materi-materi pelajaran siswa hanya menerima penjelasan guru tanpa bertanya dari mana datang atau asalnya, artinya siswa kurang berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, serta siswa jarang mengumpulkan tugas yang diberikan guru dan kurang tekun dalam mengerjakan latihan-latihan yang diberikan guru, hal ini terlihat dari senangnya siswa melihat atau mencontoh pekerjaan temannya, sehingga tidak ada rasa kompetisi di dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan prestasinya sendiri bersaing dengan siswa yang lain dalam kemampuan belajarnya. Berdasarkan kondisi di lapangan memperlihatkan bahwa dalam pembelajaran IPS di kelas lebih berpusat pada guru, artinya guru mendominasi kegiatan pembelajaran secara keseluruhan sehingga siswa menjadi pasif dan tidak dapat mengembangkan potensi dan kreatifitas berfikir mereka, siswa diperintahkan untuk menghafal dan menimbun berbagai informasi, tanpa dituntut memahami informasi yang diingatnya. Peran guru yang sangat mendominasi kegiatan belajar mengajar sudah sebaiknya ditinjau ulang. Dampak dominasi guru yang menghalangi pengembangan potensi siswa mesti diminimalisir. Adapun usaha yang telah dilakukan belum juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai yang diharapkan sehingga penulis mencari solusi lain untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Group Investigation (GI) merupakan model pembelajaran kooperatif yang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan pembelajaran yang berbasis konstruktivisme (membangun pengetahuan siswa dari pengetahuan awal dan prinsip pembelajaran demokratis (Isjoni, 2009:87). Alasan penelitian menggunakan Group Investigation (GI) adalah karena Group Investigation(GI) merupakan model pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok kecil dimana siswa bekerja menggunakan inkuiri kooperatif, perencanaan di dalam diskusi kelompok siswa akan mempresentasikan penemuan mereka sehingga kelas menjadi lebih aktif dan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir siswa yang mandiri. Pembelajaran ini memberi peluang kepada siswa untuk mempertajam wawasan. Keunggulan menggunakan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) adalah suasana belajar saling bekerja sama dan saling berinteraksi sehingga membuat siswa lebih aktif dalam proses belajar dari awal sampai akhir. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 58 Balai Makam Duri Kecamatan Mandau. 2

3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 58 Balai Makam Duri Kecamatan Mandau dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Negeri 58 Balai Makam Kecamatan Mandau. Penelitian ini berlangsung dengan 2 Siklus, waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester Genap tahun Ajaran 2012/2013., dengan jumlah siswa 35 orang siswa. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan 6 kali pertemuan. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif. Peneliti dan guru bekerja sama dalam merencanakan tindakan kelas dan merefleksi hasil tindakan. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti dan guru kelas bertindak sebagai pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Sesuai dengan jenis penelitian tindakan kelas kolaboratif ini, maka desain penelitian tindakan kelas adalah model siklus dengan pelaksanaannya dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I diadakan perbaikan proses pembelajaran pada siklus II. Instrumen dalam penelitian ini yaitu Perangkat Pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, dan LKS kemudian instrumen pengumpul data yang terdiri dari observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Data yang diperoleh melalui lembar pengamatan dan tes hasil belajar IPS kemudian dianalisis. Teknik analisis data yang akan digunakan adalah statistik deskriptif yang bertujuan untuk mendiskripsikan data tentang aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran dan data tentang ketuntasan belajar IPS siswa. Analisis data tentang aktivitas guru dan siswa didasarkan dari hasil lembar pengatan selama proses pembelajaran. Lembar pengamatan berguna untuk mengamati seluruh aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran dan dihitung dengan menggunakan rumus: 1. Aktivitas Guru dan Siswa dengan rumus: JS NR = 100 % SM Keterangan: NR = Presentase rata-rata aktivitas guru/siswa JS SM = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan = Maksimal aktivitas guru/siswa Tabel 1 Interval dan Kategori Aktifitas Guru dan Siswa NO Interval Kategori 1 81 100 Amat Baik 2 61 80 Baik 3 51 60 Cukup 4 < 50 Kurang Baik Sumber : Purwanto dalam Syarilfuddin dkk (2011:82)

4 Hasil belajar IPS siswa dikatakan meningkatakan apabila skor ulangan siklus I dan ulangan siklus II lebih tinggi dari skor dasar terhadap KKM yang di tetapkan. Skor ulangan siklus I dan ulang siklus II dianalisis untuk mengetahui ketercapaian KKM yang ditetapkan. Hasil belajar siswa dihitung dengan menggunakan rumus: 1. Ketuntasan individu dengan rumus : Jumlah Individu yang menjawab benar Ketuntasan Individu x 100 Jumlah Soal Dengan kriteria apabila seorang siswa (individu) telah mencapai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65 dikatakan tuntas secara individu. Tabel 2 Kriteria Hasil Belajar Siswa Ketuntasan Individu NO Interval Kategori 1 80 100 Amat Baik 2 70 79 Baik 3 60 69 Cukup 4 40 59 Kurang 5 0 39 Kurang Sekali Sumber : Purwanto dalam Syarilfuddin (2011:82) 2. Peningkatan hasil belajar dengan rumus: Keterangan: P : Peningkatan Hasil Belajar Posrate : Nilai sesudah diberikan tindakan Baserate : Nilai sebelum diberikan tindakan 3. Ketuntasan Klasikal Dikatakan tuntas apabila suatu kelas telah mencapai 80% dari jumlah siswa yang tuntas, maka kelas itu dikatakan tuntas. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Persiapan Penelitian Pada tahap persiapan peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan yaitu berupa perangkat pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Perangkat pembelajaran terdiri dari bahan ajar berupa silabus, RPP, Lembar Kerja Siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar pengamatan dan tes hasil belajar IPS. Pada tahap ini ditetapkan bahwa kelas yang dilakukan tindakan adalah kelas IV.

5 Tahap Pelaksanaan Proses Pembelajaran Pada penelitian ini proses pembelajaran menerapkan model pembelajara kooperatif tipe Group Investigation, dilaksanakan dalam enam kali pertemuan dengan dua kali ulangan siklus. Siklus pertama dilaksanakan tiga kali pertemuan. Dua kali melaksanakan proses pembelajaran dan satu kali Ulangan Harian I. Berdasarkan data yang telah yang telah terkumpul kemudian dievaluasi guna menyempurnakan tindakan. Kemudian dilanjutkan dengan siklus kedua yang dilaksanakan tiga kali pertemuan. Hasil Penelitian Untuk melihat keberhasilan tindakan, data yang diperoleh diolah sesuai dengan teknik analisis data yang ditetapkan. Data tentang aktivitas guru dan siswa. Selama proses pembelajaran berlangsung diadakan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru. Berdasarkan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada pertemuan pertama, belum terlaksana sepenuhnya seperti yang direncanakan, disebabkan siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Sedangkan pada pertemuan berikutnya aktivitas guru dan siswa mulai mendekati kearah yang lebih baik sesuai RPP. Peningakatan ini menunjukkan adanya keberhasilan pada setiap pertemuan. Data hasil observasi guru dapat dilihat pada Tabel Rata-rata peningkaan aktivitas guru pada siklus I dan siklus II pada Tabel dibawah ini. Tabel 3 Persentase Aktivitas Guru pada Siklus I dan Siklus II Aspek yang diamati Penilaian Siklus I Siklus II Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II Jumlah Skor 47 50 53 57 Persentase 78% 83% 88.33% 95% Kategori baik Amat Baik Amat Baik Amat Baik Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa secara umum aktivitas guru dari Siklus I ke Siklus II mengalami peningkatan. Dari jumlah skor pada Siklus I pertemuan I jumlah skor sebesar 47 pada pertemuan 2 sebesar 50. Pada Siklus II pertemuan I jumlah skor 53 meningkat pada pertemuan 2 menjadi 57. Sedangkan dari persentase, dapat dilihat pada Siklus I pertemuan pertama persentase sebesar 78% dengan kategori baik, pada pertemuan kedua sebesar 83% dengan kategori amat baik. Pada Siklus II pertemuan I sebesar 88.33% dengan kategori amat baik dan pada pertemuan kedua sebesar 95% dengan kategori amat baik. Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat peningkatan persentase aktivitas guru setiap pertemuan, peningkatan tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :

6 Grafik 1 Persentase Aktivitas Guru pada Siklus I dan Siklus II Data hasil observasi tentang aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II yang disajikan dalam Tabel dibawah ini. Tabel 3 Persentase Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan Siklus II Aspek yang Penilaian diamati Siklus I Siklus II Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan I Pertemuan II Jumlah Skor 41 48 53 55 Persentase 68,3% 80% 88,3% 91,7% Kategori Cukup Baik Amat Baik Amat Baik Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa secara umum aktivitas siswa dari Siklus I ke Siklus II mengalami peningkatan. Dari jumlah skor pada Siklus I pertemuan I jumlah skor sebesar 41 pada pertemuan 2 sebesar 48 Pada Siklus II pertemuan I jumlah skor 53 meningkat pada pertemuan 2 menjadi 57 Sedangkan dari persentase, dapat dilihat pada Siklus I pertemuan pertama persentase sebesar 68.3% dengan kategori cukup, pada pertemuan kedua sebesar 83% dengan kategori Baik. Pada Siklus II pertemuan I sebesar 80% dengan kategori amat baik dan pada pertemuan kedua sebesar 91,7% dengan kategori amat baik. Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat peningkatan persentase aktivitas siswa setiap pertemuan, peningkatan tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :

7 Grafik 2 Persentase Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan Siklus II Untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil ketuntasan belajar ulangan harian I dan ulangan harian II yang disajikan pada Tabel di bawah ini: Tabel 4 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Data Rata-rata Peningkatan Skor Dasar 67,9 SD=UH I SD=UH II UH I 75,6 7,7 (11,3%) 14 (20,6%) UH II 81,9 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil belajar IPS pada skor dasar yang diambil dari nilai rata-rata ulangan harian IPS siswa sebelum diterapkan model pembelajaran Group Investigation (GI) adalah 67,9. Pada Siklus I ulangan harian I nilai rata-ratanya 75,6. Pertemuan dilanjutkan pada Siklus II dapat dilihat rata-rata hasil belajar IPS terjadi peningkatan dengan nilai 81,9. Hasil belajar telah terpenuhi apabila setiap siswa mencapai KKM dengan nilai 70, maka siswa dikatakan tuntas dan materi yang diajarkan telah dikuasai oleh siswa tersebut. Peningkatan hasil belajar siswa dari skor dasar sebelum diterapkan Group Investigation (GI) ke Siklus I, dan Siklus II setelah diterapkan Group Investigation (GI) dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

8 Grafik 3 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dari Skor Dasar, UH I, dan UH II Dari uraian diatas terlihat bahwa dengan penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI) dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan mulai dari skor dasar, UH I dan UH II. Pada skor dasar nilai rata-rata 67,9 pada ulangan harian I nilai rata-rata ulangan siswa mengalami peningkatan sebesar 11,3% menjadi 75,6 kemudian pada ulangan harian II nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan sebesar 20,7% yaitu menjadi 81,9. Disini dapat dilihat bahwa dengan penerapan pembelajaran Group Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan siswa pada umumnya dapat menyelidiki masalah atau topik bersama kelompok sehingga mereka mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam dari biasanya. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data siklus I dan siklus II maka penerapan model pembelajaran inkuiri dalam proses pembelajaran telah meningkatkan beberapa hal seperti: 1. Peningkatan Aktivitas Guru Aktivitas guru dari nilai rata-rata pada Siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan dari 80,5% dengan kategori baik menjadi 91,66% dengan kategori amat baik. Peningkatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran berarti guru telah menempatkan dirinya sebagai pendidik dalam proses pembelajaran yang berfungsi sebagai fasilitator dan motivator, penentu metode dan model dalam pembelajaran yang akan membuat pembelajaran semakin bermakna. Pembagian waktu dalam proses pembelajaran dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Goup Investigation juga disesuaikan dan dialokasikan sesuai dengan kebutuhan pada kegiatan sehingga pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Hasil pengamatan pada Siklus II dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Goup Investigation akan membuat siswa selalu beraktivitas, dalam menemukan konsep jawaban atas permasalahan yang dirasakan atau dihadapi siswa, sehingga menimbulkan rasa percaya diri pada diri siswa. Karena pembelajaran kooperatif tipe Goup Investigation diketahui bagaimana penguasaan

9 konsep menghasilkan produk, yaitu bagaimana cara siswa memecahkan permasalahan dengan pengamatan atau penyelidikan, bekerja sama demikian akan menghasilkan pemahaman sehingga terjadi proses berfikir. Dengan harapan para guru dalam membelajarkan siswa-siswinya hendaknya menggunakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation, sehingga pembelajaran yang bermakna akan tercapai dan hasil belajar siswa dapat kita tingkatkan. 2. Peningkatan Aktivitas Siswa Berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukan siswa pada setiap proses pembelajaran setiap Siklus mengalami peningkatan pada Siklus I rata-rata peningkatan siswa sebesar 74,15% (baik) dan pada siklus II rata-rata peningkatan siswa sebesar 90% (amat baik). Peningkatan siswa dari Siklus I ke Siklus II, rendahnya aktivitas ssiswa pada Siklus I ini dikarenakan siswa masih belum terbiasa dengan pembelajaran tipe Group Investigation, siswa masih terbiasa dengan pembelajaran cara lama yang memang sedikit melibatkan aktivitas siswa, kebiasaan siswa masih mendengar, mencatat hal ini membuat siswa canggung dan takut salah dalam melakukan kegiatan pada saat pembelajaran berlangsung. Pada Siklus I pertemuan I kelompok yang mendapat penghargaan hebat adalah kelompok I,II, dan IV, sedangkan kelompok III dan V mendapat penghargaan baik. Pada pertemuan II, semua kelompok mendapat penghargaa hebat. Pada Siklus II pertemuan I penghargaan super diberikan kepada kelompok II, sedangkan kelompok I,III,IV, dan V mendapat penghargaan hebat. Pada pertemuan II, kelompok I dan IV mendapat penghargaan hebat, sedangkan kelompok II,III, dan V mendapat penghargaan super. Meningkatnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menunjukkan bahwa siswa sudah menempatkan diri dan sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran yang bersifat investigasi dan siswa dapat beraktivitas untuk menentukan konsep yang dicapai dalam pembelajaran. 3. Hasil belajar siswa Ketuntasan belajar pada Ulangan Harian I dan Ulangan Harian II menunjukkan bahwa ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada Siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan. Dengan meningkatnya hasil belajar siswa berarti pengetahuna siswa sudah berkembang melalui aktivitas yang mereka lakukan dalam proses pembelajaran, karena pembelajaran bukan hanya ditentukan sejauh mana siswa menguasai materi saja tetapi juga dengan aktivitas yang dilakukan siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Dahar dalam Trianto (2007:165), menyatakan bahwa pembelajaran konsep bisa juga dipakai sebagai alat evaluasi berdasarkan atas tiga struktur yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. IV. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa Kelas V SD Negeri 058 Balai Makam Duri. Hal ini dapat dilihat pada :

10 1. Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya hasil ulangan siswa dari skor dasar ke UH I sebesar 11,3% dari UH I dan UH II mengalami peningkatan 20,7%. 2. Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan proses pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya peningkatan aktivitas guru pada Siklus I dari 78% menjadi 83% pada Siklus II dari 88,33% menjadi 95% dan juga diikuti dengan peningkatan aktivitas siswa pada Siklus I dari 68,3% menjadi 80% dan pada Siklus II dari 88,3% menjadi 91,7%. Melalui penelitian ini maka dapat disarankan beberapa saran sebagai berikut : 1. Model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan hasil pembelajaran. Hal ini disarankan kepada guru untuk menerapkan disekolah untuk usaha meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga model ini sangat baik digunakan dalam proses pembelajaran. V. UCAPAN TERIMAKASIH Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan, rasa hormat, dan ucapan trima kasih yang setulusnya kepada: 1. Dr. H. M. Nur Mustafa, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. 2. Drs. Zariul Antosa, M.Sn selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau 3. Drs. H. Lazim N, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Univesitas Riau 4. Hendri Marhadi, S.E.,M.Pd selaku Pembimbing I dan Drs. H. Zulkifli, S.Pd. sebagai Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu dosen Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasr FKIP Universitas Riau yang telah membekali ilmu kepada peneliti. 6. Bapak kepala sekolah, guru dan siswa kelas V SD Negeri 58 Balai Makam Duri yang telah memberi kesempatan kepada peneliti selama penelitian berlangsung. 7. Keluarga, sahabat-sahabat, teman-teman mahasiswa seangkatan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga kebersamaan ini akan abadi. Semoga Allah SWT memberikan keridhoannya atas bantuan semuanya. VI. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharismi, dkk, 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara. Noviana, Eddy, 2010. Budaya Masyarakat Demokrasi. Pekanbaru : Cendikia Insani. Gimin, dkk, 2009. Model-model Pembelajaran. Pekanbaru: Cendikia Insani. Isjoni, 2007. Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta. Isjoni, 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung : Refika Aditama. Ramadhan. Elwis. 2012. Skripsi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD 181 Pekanbaru. Pekanbaru. Riyanto, Yatim, 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Slavin. R.E, 2005. Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media. Slameto, 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta. Suprijono, Agus, 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Syahrilfuddin, 2009. Psikologi Pendidikan. Pekanbaru : Cendikia Insani. Trianto, 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-groupinvestigation.html 11