KATA PENGANTAR. Nanga Bulik, 27 Mei 2013 BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Nanga Bulik, 27 Mei 2013 BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KATINGAN TAHUN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

Peningkatan Kesejahteraan Sosial Melalui Pemerataan Infrastruktur Dasar Dan Optimalisasi Pengelolaan Keuangan Daerah

PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR : 18 TAHUN 2015

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

efektivitas dan efisiensi. Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan

PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TRANSISI KABUPATEN CIREBON TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

Halaman DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I P E N D A H U L U A N

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI NAGAN RAYA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN NAGAN RAYA TAHUN 2015

KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (KU-APBD) TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 15 TAHUN 2009 T E N T A N G PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

WALIKOTA TANJUNGBALAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGBALAI

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Peraturan Daerah RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Kata Pengantar Bupati Kabupaten Pulang Pisau

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 1A TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BAB I P E N D A H U L U A N

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) RKPD KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 BAB I - 1

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 41 TAHUN 2012 T E N T A N G TATA CARA PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN BUPATI LAMANDAU,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2011 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas perkenan- Nya penyusunan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lamandau Tahun 204 akhirnya dapat diselesaikan. Berdasarkan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 200 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, bahwa salah satu tahap yang harus dilalui dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah adalah penyusunan RKPD. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 204 disusun berpedoman pada RPJPD Kabupaten Lamandau Tahun 2005 2025 dan tetap merupakan bagian dari RPJMD Kepala Daerah terpilih periode 203 208, walaupun pada saat penetapan RKPD ini dokumen RPJMD dimaksud masih dalam proses penyusunan, namun substansi dalam RPJMD Kabupaten Lamandau Tahun 203 208 nantinya tetap mengacu pada RPJPD Kabupaten Lamandau Tahun 2005 2025. Rencana pembangunan tahun 204 di Kabupaten Lamandau yang tertuang dalam RKPD ini, diarahkan sesuai kewenangan Pemerintah Daerah berdasarkan Urusan Pemerintahan Daerah dan kondisi nyata atau isu strategis yang menjadi prioritas Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 204. Demikian Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 204 ini sebagai pedoman atau acuan Satuan Kerja Perangkat Daerah serta seluruh pelaku pembangunan dan sebagai langkah awal proses penyusunan RAPBD, dengan menyusun Kebijakan Umum APBD dan menyusun Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS)., 27 Mei 203 BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN i

DAFTAR ISI Halaman PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 2 TAHUN 203 -- KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN Vi Viiiiii Viii V BAB I : PENDAHULUAN I-. Latar Belakang I-.2 Dasar Hukum Penyusunan.3 Hubungan antar Dokumen I-2 I-4.4 Sistematika RKPD I-5.5 Maksud dan Tujuan I-6 BAB II : EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN PENCAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH 2. Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.2 Permasalahan Pembangunan Daerah 2.3 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun Lalu II- II- II-22 II-39 BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH III- DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah III- 3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah III-9 BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN IV- DAERAH 4. Tujuan dan Sasaran Pembangunan IV- 4.2 Prioritas Pembangunan IV-5 BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH V- BAB VI : PENUTUP VI- LAMPIRAN ii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2. Luas Wilayah Kabupaten Lamandau Menurut Kecamatan II. Tabel 2.2 Luas Hutan Menurut Fungsinya II.3 Tabel 2.3 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Lamandau Menurut Kecamatan Tahun 2007 s.d 20 II.4 Tabel 2.4 Nilai dan Kontribusi Sektor Dalam PDRB Tahun 2007-20 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Lamandau (Juta Rupiah) Tabel 2.5 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2007-20 Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Lamandau (Juta Rupiah) II.8 II.9 Tabel 2.6 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2007-20 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan harga Konstan (Hk) Kabupaten Lamandau II.9 Tabel 2.7 Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Tahun 2007-20 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan harga Konstan (Hk) Tahun 2007-20 II. Tabel 2.8 Struktur Perekonomian Kabupaten Lamandau Menurut Kelompok Sektor Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2007-20 (Persen) II. Tabel 2.9 PDRB Perkapita Tahun 2007 s.d 20 Atas Harga Berlaku Kabupaten Lamandau Tabel 2.0 PDRB Perkapita Tahun 2007 s.d 20 Atas Harga Konstan Kabupaten Lamandau II.2 II.3 Tabel 2. Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2007 s.d 20 Kabupaten Lamandau (%) II.3 Tabel 2.2 Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2007 s.d 20 Kabupaten Lamandau (Tahun) II.4 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2007 s.d 20 Kabupaten Lamandau Perkembangan Angka Partisipasi Kasar(APK) Tahun 2007 s.d 20 Kabupaten Lamandau Angka Harapan Hidup Kabupaten Lamandau Tahun 2007 s.d 20 II.4 II.4 II.6 iii

Tabel 2.6 Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Tahun 2007 s.d 20 II.7 Tabel 2.7 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2007 s.d 20 Kabupaten Lamandau II.9 Tabel 2.8 Jumlah Posyandu dan Balita Tahun 2007 s.d 20 Kabupaten Lamandau II.20 Tabel 2.9 Tabel 2.20 Tabel 2.2 Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Tahun 2007 s.d 20 Kabupaten Lamandau Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per jumlah Penduduk Tahun 2007 s.d 20 Kabupaten Lamandau Jumlah Dokter Tahun 2007 s.d 20 Kabupaten Lamandau II.20 II.20 II.20 Tabel 2.22 Jumlah Tenaga Medis Tahun 2007 s.d 20 Kabupaten Lamandau II.20 Tabel 2.23 Angka Konsumsi RT per Kapita Tahun 2007 s.d 20 Kabupaten Lamandau II.2 Tabel 2.24 Rasio Ketergantungan Tahun 2007 s.d 20 Kabupaten Lamandau II.22 Tabel 2.25 Tabel 3. Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 5. Evaluasi dan Realisasi RKPD Kabupaten Lamandau Tahun 202 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 20-205 Realisasi dan Proyeksi Penerimaan Pembiayaan Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 20-205 Realisasi dan Proyeksi Pagu Indikatif Belanja Tidak Langsung Kabupaten Lamandau Tahun 20-205 Realisasi dan Proyeksi Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 20-205 Rekapitulasi Realisasi dan Proyeksi Pagu Indikatif Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 20-205 Rekapitulasi Belanja per SKPD Kabupaten Lamandau Tahun 204 II.40 III-6 III-7 III-8 III-9 III-20 V-2 iv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I. Lampiran II. Program dan Kegiatan SKPD Kabupaten Lamandau Tahun 204 Berita Acara Hasil Kesepakatan Musrenbang RKPD Kabupaten Lamandau Tahun 203 v

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 2 TAHUN 203 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 204 Menimbang : a. bahwa untuk memberikan gambaran mengenai wujud masa depan yang diinginkan dalam pelaksanaan pembangunan daerah dan roda pemerintahan, perlu disusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lamandau yang akan menjadi landasan bagi pelaksanaan pembangunan untuk periode (satu) tahun kedepan; b. bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 204 memuat keputusan atau kebijakan yang merupakan kesepakatan atau kesatuan pandangan dan langkah langkah yang perlu dilakukan sebagai tuntutan penyelenggaraan Otonomi Daerah; c. bahwa, dengan pertimbangan tersebut huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 204 dengan Peraturan Bupati Lamandau. Mengingat :. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Timur Di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 480); - -

2. Undang Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang Undang Nomor 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 04, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 442); 5. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang Undang Nomor 7 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); - 2 -

8. Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 09 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028); 0. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 200 tentang Pembinaan Dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090);. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Dan Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4262); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan Dan Anggota DPRD sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan Dan Anggota DPRD (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 472); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); - 3 -

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4743); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 4 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 474); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 9. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 200 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 200-204; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Derah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 20 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 20 Nomor 30); 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 200 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200 Nomor 57); - 4 -

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 203 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 204 (Berita Negara Tahun 203 Nomor 47); 23. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 04 Tahun 200 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 200 Nomor 04, Tambahan Lembaran Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 34); 24. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 0 Tahun 20 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 200 205 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 20 Nomor 0); 25. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 09 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Tahun 2006 Nomor 8 Seri E); 26. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2008 Nomor 27 Seri E); 27. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2008 Nomor 3 seri D); 28. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2008 Nomor 32 Seri D); - 5 -

29. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 0 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2005 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2009 Nomor 36 seri E); 30. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 02 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2009 203 Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 0 203 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 02 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2009 203 (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 203 Nomor seri E); 3. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 3 Tahun 2009 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana, Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2009 Nomor 48, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 48); 32. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 4 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata, Seni Dan Budaya Dan Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2009 Nomor 49, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 42); 33. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 7 Tahun 202 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 202 Nomor 82, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 7 Seri D); 34. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 0 Tahun 202 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 202 Nomor 85, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 74 Seri D); - 6 -

35. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 202 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspketorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 202 Nomor 86, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 75 Seri D); MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 204. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal Dalam Peraturan Bupati Lamandau ini, yang dimaksud dengan :. Daerah Otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati Lamandau dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah; 3. Bupati adalah Bupati Kabupaten Lamandau; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lamandau; 5. Rencana Kerja Pemerintah Daerah adalah Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 204; - 7 -

6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang; 7. Unit Kerja adalah bagian dari SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa program; 8. adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur; 9. Program adalah penjabaran kebijakan SKPD dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi SKPD; 0. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa;. Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan; 2. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan; 3. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatankegiatan dalam satu program; - 8 -

4. Kebijakan Umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode (satu) tahun; 5. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD sebelum disepakati dengan DPRD; BAB II RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH Pasal 2 () Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 204 adalah pedoman atau arah kebijakan pelaksanaan pembangunan daerah dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk satu tahun kedepan. (2) Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau sebagaimana dimaksud pada ayat (), bertujuan mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Lamandau. Pasal 3 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204 merupakan dasar perumusan kebijakan stategis Pemerintah Kabupaten Lamandau. Pasal 4 Uraian terperinci pasal (2), Peraturan Bupati Lamandau ini sebagaimana terdapat dalam Lampiran Naskah Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 204 dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati Lamandau ini. - 9 -

BAB III PENUTUP Pasal 5 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Lamandau. Ditetapkan di pada tanggal 27 Mei 203 BUPATI LAMANDAU, MARUKAN Diundangkan di pada tanggal 27 Mei 203 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU, ARIFIN LP. UMBING BERITA DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 203 NOMOR 294. - 0 -

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Penyusunan RKPD dilaksanakan melalui 3 tahapan yaitu penyusunan rancangan awal RKPD, penyusunan rancangan akhir RKPD dan penetapan RKPD dengan menggunakan pendekatan teknokratik, partisipatif, bottom up dan top down. Pendekatan teknokratik dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berfikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk menyusun perencanaan pendapatan, perencanaan belanja dan perencanaan pembiayaan, termasuk melalui proses konsultasi dengan para pakar. Proses partisipatif dilakukan dengan mengikutsertakan seluruh pemangku kepentingan pembangunan antara lain melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Proses bottom up dilakukan secara berjenjang mulai dari Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Nasional. Sedangkan proses top down antara lain diimplementasikan dalam bentuk Dedicated Program dalam RPJMD. Rencana Kerja Pemerintah Daerah sebagai Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah yang merupakan penjabaran RPJMD dan berjangka waktu telah memuat program prioritas yang berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), RKPD merupakan Pedoman bagi SKPD untuk menyempurnakan Rencana Kerja SKPD (Renja-SKPD) dan untuk menyusun RKA SKPD. Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah I -

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204.2 Dasar Hukum Penyusunan Peraturan Perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan RKPD Kabupaten Lamandau adalah sebagai berikut :. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 04, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 442); 2. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang Undang Nomor 7 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4743); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 6. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 200 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 200-204; Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah I - 2

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 200 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200 Nomor 57); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 203 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 204 (Berita Negara Tahun 203 Nomor 47); 9. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 04 Tahun 200 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 200 Nomor 04, Tambahan Lembaran Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 34); 0. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 0 20 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 200 205 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 20 Nomor 0);. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 09 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Tahun 2006 Nomor 8 Seri E); 2. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2008 Nomor 27 Seri E); 3. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 0 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2005 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2009 Nomor 36 seri E); Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah I - 3

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204 4. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 02 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2009 203 Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 0 203 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 02 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2009 203 (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 203 Nomor seri E);.3 Hubungan antar Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang disingkat dengan RKPD adalah dokumen perencanaan Pemerintah Daerah untuk periode satu () tahun yang merupakan penjabaran dari RPJM. Mengingat pada tahun 203 ini RPJMD Kabupaten Lamandau masih dalam proses penyusunan, maka RKPD Kabupaten Lamandau Tahun 204 disusun dengan berpedoman pada RPJPD Kabupaten Lamandau Tahun 2005-2025 dan tetap memperhatikan dan mengacu pada RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 200 205, RPJM Nasional Tahun 200 204, RPJPD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005 2025 dan RPJP Nasional Tahun 2005 2025. RKPD merupakan acuan bagi daerah dalam menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), dengan demikian Kepala Daerah dan DPRD dalam menentukan Kebijakan Umum APBD (KUA), serta penentuan Prioritas dan Pagu Anggaran Sementara (PPAS) didasarkan atas dokumen RKPD. KUA dan PPAS yang telah disepakati selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam proses penyusunan APBD. RKPD menjadi acuan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD yang mana Renja SKPD merupakan dokumen perencanaan tahunan SKPD. Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah I - 4

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204 I.4 Sistematika RKPD RKPD Kabupaten Lamandau terdiri dari 6 (enam) bab, dengan sistematika sebagi berikut : BAB I : PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematika RKPD serta maksud dan tujuan. BAB II : EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Menguraikan hasil evaluasi RKPD tahun lalu serta memuat kondisi geografi dan demografi daerah, pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan permasalahan pembangunan. BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu, identifikasi isu strategis dan masalah mendesak ditingkat daerah dan nasional, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan. BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah I - 5

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204 tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD). Rencana program dan kegiatan prioritas harus mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat. Diuraikan dari program dan kegiatan yang paling bermanfaat atau memiliki nilai kegunaan tinggi bagi masyarakat. BAB VI : PENUTUP Menjelaskan hal-hal yang penting untuk diperhatikan oleh para pihak dan pemangku kepentingan untuk mewujudkan pencapaian RKPD Kabupaten Lamandau..5 Maksud dan Tujuan. Maksud Rencana Kerja Pemerintah Daerah disusun dengan maksud memberikan pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan pedoman penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta sebagai bahan dalam penyempurnaan Renja SKPD. 2. Tujuan Tujuan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lamandau adalah sebagai berikut : ) Mewujudkan pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Lamandau; 2) Mewujudkan integrasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan; 3) Mewujudkan tercapainya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan; 4) Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha. Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah I - 6

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH 2. Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.. Aspek Geografi dan Demografi. Karakteristik Wilayah A. Luas dan Batas Wilayah Wilayah Kabupaten Lamandau memiliki luas 6.44 Km 2, atau 4,8% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, menduduki urutan ke- terluas dari 4 Kabupaten/kota di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Jarak dari ibukota Lamandau, yaitu ke Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah (Palangka Raya) sekitar 559 Km. Luas wilayah Kabupaten Lamandau menurut kecamatan adalah sebagai berikut: Tabel 2. Luas Wilayah Kabupaten Lamandau Menurut Kecamatan No Kecamatan Luas (Km2) Persentase (%). Bulik 665.55 0.38 2. Bulik Timur,074.72 6.76 3. Menthobi Raya 620.88 9.68 4. Sematu Jaya 86.85.35 5. Lamandau,333.00 20.78 6. Belantikan Raya,263.00 9.69 7. Batang Kawa 685.00 0.59 8. Delang 685.00 0.59 Total 6,44.00 00.00 Sumber : Buku Kabupaten Lamandau dalam Angka Tahun 20. Sedangkan secara wilayah administrasi, Kabupaten Lamandau memiliki batas-batas administratif sebagai berikut :. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat, Kecamatan Seruyan Hulu Kabupaten Seruyan, dan kecamatan Arut Utara Kabupaten Kotawaringin Barat. 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kecamatan Balai Riam Kabupaten Sukamara. 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat. Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah I I -

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat dan sebagian dengan Kabupaten Sukamara. B. Kondisi Geografis Secara astronomis, posisi Kabupaten Lamandau berada pada posisi 9 s/d 3 36 Lintang Selatan dan 0 25 s/d 2 50 Bujur Timur. Secara geostrategis, posisi Kabupaten Lamandau memiliki posisi yang strategis karena berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Barat dan sebagai pintu gerbang arus masuk dan keluar barang dan manusia antara Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Kalimantan Tengah. C. Kondisi Topografi Keadaan topografi Kabupaten Lamandau terdiri dari rawa dataran rendah, dataran tinggi, dan perbukitan, juga dialiri oleh sungai sungai besar maupun kecil yang menjadi urat nadi perekonomian di daerah ini. Permukaan wilayah Lamandau sebagian besar adalah berupa daratan yang relatif bergelombang dengan transisi antara 0 25 %. Kondisi ini merupakan bentukan dari perbukitan lemah yang banyak dijumpai pada wilayah sebelah barat. Sedangkan cekungan dapat ditemukan pada daerah yang masih berupa rawa. D. Kondisi Geologi Geologi permukaan tanah di kawasan Lamandau terdiri dari lapisan humus, jenis tanah latosol dan podsolik merah kuning yang tahan erosi namun memiliki tingkat resapan yang sangat kecil. E. Kondisi Klimatologi Kabupaten Lamandau termasuk daerah yang memiliki Iklim tropis tipe A berdasarkan zone iklim yaitu jumlah bulan basah lebih banyak dibandingkan Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah I I - 2

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204 dengan bulan kering. Kecepatan angin antara 0,4 0,7 knot. Suhu udara minimum antara 2,5 C 23,2 C dan suhu udara maksimum berkisar antara 3,4-33,5 C. F. Kondisi Hidrologi Pada tahun 20, merupakan tahun kemarau yang mana curah hujan berkisar antara 60 4.870 mm/tahun. Curah hujan tertinggi hanya terjadi di akhir tahun antara November Desember. Kelembaban udara berkisar antara 87% - 92%. G. Penggunaan Lahan berikut: Berdasarkan penggunaan lahan/hutan menurut fungsinya adalah sebagai Tabel 2.2 Luas Hutan Menurut Fungsinya No Fungsi Luas (Ha) Hutan Produksi Tetap 9.477 2 Hutan Produksi Terbatas 234.23 3 Hutan Konversi 53.43 4 Hutan Lindung 45.467 5 Kawasan Pemukiman dan Peruntukan lain 94.408 6 Kawasan tak terdata 22.494 7 Taman Nasional/Wisata - Sumber: Buku Kabupaten Lamandau dalam Angka Tahun 20. 2. Demografi Penduduk Kabupaten Lamandau berdasarkan data akhir tahun 20 berjumlah 66.06 jiwa yang terdiri dari 8.353 rumah tangga dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 0,30 jiwa per km 2. Untuk kecamatan terpadat penduduknya di Kabupaten Lamandau adalah Kecamatan Sematu Jaya yaitu 04,89 jiwa per km 2 dengan jumlah penduduk sebanyak 9.0 jiwa dengan luas wilayahnya sebesar 86,85 km 2. Kecamatan terpadat kedua adalah Kecamatan Bulik, dengan tingkat kepadatan sebesar 34,54 per km 2 dengan luas wilayah 665,55 km 2 dengan jumlah penduduk sebanyak 22.985 jiwa. Secara lebih rinci perkembangan jumlah penduduk pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Lamandau adalah sebagai berikut : Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah I I - 3

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204 No Tabel 2.3 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Lamandau Menurut Kecamatan Tahun 2007-20 Jumlah Penduduk Kecamatan 2007 2008 2009 200 20 0 Bulik 4.00 4.833 6.20 22.600 22.985 02 Bulik Timur 6.335 6.592 6.809 6.647 6.760 03 Menthobi Raya 8.76 9.83 9.725 9.232 9.389 04 Sematu Jaya 8.095 8.473 8.88 8.958 9.0 05 Lamandau 5.948 6.74 6.405 5.605 5.700 06 Belantikan Raya 5.245 5.463 5.726 4.44 4.56 07 Batang Kawa 3.2 3.24 3.39 2.472 5.087 08 Delang 5.339 5.572 5.94 5.002 2.54 Lamandau 56.935 59.53 63.079 64.957 66.06 Pertumbuhan (%),8 4,6 6,0 6,2 3,79 Sumber: Buku Penduduk Kabupaten Lamandau Akhir Tahun 20 Sumber mata pencaharian penduduk Kabupaten Lamandau yaitu bekerja di berbagai lapangan usaha. Namun demikian sektor pertanian merupakan mata pencaharian utama bagi penduduk kabupaten Lamandau. Dari jumlah penduduk berusia 5 tahun ke atas pada tahun 20 yang bekerja berjumlah 33.88 orang, sebanyak 20.762 orang atau 62,56% bekerja di sektor pertanian, diikuti oleh sektor perdagangan 3.424 orang atau 0,32%, pemerintahan 3.28 orang atau 9,89%, jasa 2.483 orang atau 7,48%. Sektor industri pengolahan menyerap 454 orang atau,37%, bangunan/konstruksi 067 orang atau 3,2%, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 386 orang atau,6%, pertambangan dan penggalian sebesar 95 orang atau 2,87%, sewa rumah 50 orang atau 0,45%, sektor listrik dan air minum 36 orang atau 0,%, sektor bank/lembaga keuangan 94 orang atau 0,58%. Berdasarkan struktur usia penduduk Kabupaten Lamandau dapat diketahui seberapa besar penduduk dalam usia produktif, kelompok non produktif, dan besarnya beban tanggungan per 00 orang penduduk. Dari data Lamandau dalam angka Tahun 20, diketahui penduduk dalam usia produktif Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah I I - 4

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204 (usia 5-64 tahun) mencapai 44.078 jiwa, sedang usia non produktif (usia 0-4 tahun dan 64 tahun ke atas) sebanyak 2.963 jiwa, sehingga rasio ketergantungan penduduk kabupaten Lamandau adalah sebesar 50 yang berarti bahwa per 00 orang penduduk menanggung 50 orang usia tidak. Pola mobilitas penduduk Kabupaten Lamandau lebih banyak mengarah kepada pola rutin, yaitu melakukan kegiatan ekonomi dan mendapatkan kebutuhan pokok lainnya ke daerah kabupaten Kotawaringin Barat (Pangkalan Bun). Pola migrasi lainnya yaitu kegiatan pendidikan masyarakat Kabupaten Lamandau yang setelah menyelesaikan pendidikan SLTA umumnya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang ada di Kota Pangkalan Bun, Palangkaraya, Banjarmasin dan ke kota-kota lain di pulau Jawa. 3. Potensi Pengembangan Wilayah Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah yang telah dilakukan berdasarkan hasil penelitian oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lamandau tentang Kajian Pusat Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lamandau tahun 2009, maka potensi pengembangan wilayah Kabupaten Lamandau adalah sebagai berikut :. Berdasarkan potensi anglomerasi wilayah, kecamatan Bulik memiliki potensi tertinggi, diikuti kecamatan Sematu Jaya di tempat kedua dan kecamatan Menthobi Raya di tempat ketiga; 2. Berdasarkan potensi sumber daya manusia, kecamatan Bulik memiliki potensi tertinggi, diikuti kecamatan Menthobi Raya di tempat kedua dan kecamatan Sematu Jaya di tempat ketiga; 3. Berdasarkan potensi sumber daya alam (pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, bahan mineral dan batu bara, serta obyek wisata) kecamatan yang memiliki potensi tertinggi adalah : Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah I I - 5

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204 a. Pertanian, kecamatan Batang Kawa memiliki potensi tertinggi, diikuti kecamatan Lamandau di tempat kedua dan kecamatan Bulik di tempat ketiga; b. Perkebunan, Kecamatan Bulik memiliki potensi tertinggi, diikuti kecamatan Lamandau di tempat kedua dan kecamatan Menthobi Raya di tempat ketiga; c. Peternakan, Kecamatan Bulik memiliki potensi tertinggi, diikuti kecamatan Delang di tempat kedua dan kecamatan Sematu Jaya di tempat ketiga; d. Perikanan, Kecamatan Bulik memiliki potensi tertinggi, diikuti kecamatan Lamandau di tempat kedua dan kecamatan Belantikan Raya di tempat ketiga; e. Bahan Mineral dan Batubara, Kecamatan Belantikan Raya memiliki potensi tertinggi, diikuti kecamatan Lamandau, Batang Kawa dan Delang di tempat kedua; f. Obyek Wisata, Kecamatan Belantikan Raya memiliki potensi tertinggi, diikuti kecamatan Lamandau di tempat kedua dan kecamatan Delang di tempat ketiga. 2..2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat Keberhasilan pelaksanaan pembangunan dari aspek kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta seni budaya dan olahraga. 2..2. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi A. Pertumbuhan PDRB Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian secara makro adalah data produk domestik regional bruto (PDRB). Terdapat 2 (dua) jenis penilaian produk domestik regional bruto (PDRB) yang dibedakan Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah I I - 6

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204 dalam dua jenis penilaian yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Penyajian PDRB atas dasar harga konstan mengalami perubahan mendasar sebagai konsekuensi logis berubahnya tahun dasar yang digunakan. Selain menjadi bahan dalam penyusunan perencanaan, angka PDRB juga bermanfaat untuk bahan evaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan. Kondisi Perekonomian Kabupaten Lamandau terlihat dari gambaran PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) tahun 2007-20. Rata-rata pertumbuhan PDRB yang terjadi pada kurun waktu tersebut sebesar 6,06%. Tahun 20 pertumbuhan PDRB sebesar 6,52%, berada di bawah pertumbuhan tingkat Provinsi pada tahun yang sama, yaitu sebesar 6,74%. Adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi tersebut memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan regional perkapita selama kurun waktu yang sama, yaitu dari Rp.8.964.455,49,- pada tahun 2007 menjadi Rp.9.656.48,58,- pada tahun 20. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Kabupaten Lamandau tersebut, di samping memberikan dampak positif terhadap kenaikan pendapatan juga berdampak terhadap terbukanya lapangan kerja baru bagi penduduk. Walapun demikian, tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut masih belum sepenuhnya dapat menyerap jumlah angkatan kerja yang ada. Tahun 20 jumlah penduduk yang tergolong angkatan kerja berjumlah 34.05 orang, sedangkan jumlah angkatan kerja yang bekerja pada tahun yang sama sebanyak 33.88 orang, sehingga masih terdapat angkatan kerja yang belum memperoleh pekerjaan. Berdasarkan nilai dan kontribusi sektor terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Lamandau atas dasar harga konstan tahun 2000 kurun waktu tahun 2007-20, sektor pertanian merupakan sektor yang paling dominan kontribusinya terhadap pembentukan PDRB. Rata-rata kontribusi sektor pertanian pada kurun waktu tersebut adalah 64,35%. Kemudian urutan Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah I I - 7

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204 kedua terbesar dalam pembentukan perekonomian Kabupaten Lamandau adalah sektor perdagangan, restoran dan hotel dengan rata-rata kontribusi sebesar 6,28%, diikuti sektor jasa-jasa diurutan ketiga terbesar dengan rata-rata kontribusi 0,38%. Selanjutnya diikuti sektor pengangkutan dan komunikasi dengan rata-rata kontribusi 3,99% diurutan keempat, dan sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan diurutan kelima dengan rata-rata kontribusi 2,66%. Secara lengkap nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB Tahun 2007-20 atas dasar harga konstan tahun 2000, Kabupaten Lamandau adalah sebagai berikut: Tabel 2.4 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2007-20 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Lamandau (Juta Rupiah) NO Sektor 2007 2008 2009 200 20 (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % Pertanian 329.558,55 66,40 336.657,83 63,97 359.769,46 64,65 376..295,2 63,69 396.808,6 63,06 2 Pertambangan & Penggalian 2.930,09 0,59 9.284,33,76 5.949,38,07 7.042,06,9 7.529,49,20 3 Industri Pengolahan 3.750,90 0,76 3.965,90 0,75 4.355,9 0,78 4.52,66 0,77 4.806,35 0,76 4 Listrik,Gas & Air bersih 43,84 0,08 442,72 0,08 560,32 0,0 748,6 0,3 794, 0,3 5 Konstruksi.60,34 0,23.263,74 0,24.542,08 0,28.890,32 0,32 2.099,27 0,33 6 Perdagangan, Hotel & 77.688,07 5,65 85.664,96 6,28 90.03,9 6,8 97.947,7 6,58 05.230,57 6,72 Restoran 7 Pengangkutan & Komunikasi 9.74,22 3,86 2.509,36 4,09 22.927,4 4,2 23.972,86 4,06 25.29,68 3,99 8 Keuangan, sewa, & Js. Perusahaan 2.444,43 2,5 2.975,38 2,47 4.223,94 2,56 6.394,3 2,78 8.639,69 2,96 9 Jasa-jasa 49.78,25 9,9 54.503, 0,36 57.39,40 0,27 6.934,20 0,49 68.246,7 0,85 PDRB 496.298,68 00 526.267,32 00 556.499,00 00 590.745,88 00 629.283,94 00 PERTUMBUHAN (%) 5,85 6,04 5,74 6,5 6,52 Sumber: Buku Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lamandau 20/202 PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) Kabupaten Lamandau periode tahun 2007-20 tersebut, menunjukkan arah (trend) yang meningkat selama periode tersebut walaupun laju tingkat pertumbuhannya bersifat fluktuatif. Tahun 2007 PDRB sebesar Rp.790.708,26,-, dan tahun 20 meningkat menjadi Rp..232.39,02,-, terjadi kenaikan sebesar Rp.44.430,76,- atau terjadi kenaikan sebesar 55,83% selama 5 tahun. Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah I I - 8

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204 Secara terperinci nilai dan kontribusi sektor dalam pembentukan PDRB Kabupaten Lamandau tahun 2007 sampai dengan 20 atas dasar harga berlaku adalah sebagai berikut: Tabel 2.5 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2007 s.d 20 Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Lamandau (Juta Rupiah) N 2007 2008 2009 200 20 Sektor O (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % Pertanian 557.98,34 70,56 587.365,73 67,63 635.00,30 67,52 735.995,45 67,96 838.52,59 68,05 2 Pertambangan & Penggalian 4.958,67 0,63 5.40,63,77 0.056,53,07 3.97,25,22 6.092,83,3 3 Industri Pengolahan 5.34,62 0,68 6.42,28 0,7 6.959,8 0,74 7.490,87 0,69 8.30,07 0,66 4 Listrik,Gas & Air bersih 626,34 0,08 698,07 0,08 933,2 0,0.342,69 0,2.545,7 0,3 5 Konstruksi.463,77 0,9.733,22 0,20 2.239,87 0,24 2.773,5 0,26 3.293,2 0,27 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 5.03,77 4,56 35.239,40 5,57 49.254,88 5,87 65.45,93 5,27 8.340,20 4,72 7 Pengangkutan & Komunikasi 27.274,75 3,45 32.587,80 3,75 35.883,75 3,82 38.78,26 3,53 42.2,5 3,42 8 Keuangan, sewa, & Js.Perusahaan 6.750,49 2,2 8.928,44 2,8 2.723,22 2,3 26.290,22 2,43 30.736,95 2,49 9 Jasa-jasa 6.270,50 7,75 70.370,97 8,0 78.49,72 8,34 92.24,49 8,52 0.366,94 8,96 PDRB 790.708,26 00 868.467,55 00 940.570,56 00.082.925,32 00.232.39,02 00 PERTUMBUHAN (%) 4,09 9,83 8,30 5,3 3,78 Sumber: Buku Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lamandau 20/202 Nilai dan kontribusi sektor terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Lamandau atas dasar harga berlaku pada tabel 2.5 di atas, sama seperti nilai dan kontribusi sektor terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Lamandau atas dasar harga konstan tahun 2000, sektor pertanian merupakan sektor yang paling dominan kontribusinya terhadap pembentukan PDRB. Rata-rata kontribusi sektor pertanian pada kurun waktu tersebut adalah 68,05%. Kemudian urutan kedua terbesar dalam pembentukan perekonomian Kabupaten Lamandau adalah sektor perdagangan, restoran dan hotel jasajasa dengan rata-rata kontribusi sebesar 4,72%, diikuti sektor jasa-jasa diurutan ketiga terbesar dengan rata-rata kontribusi 8,96%. Selanjutnya diikuti sektor pengangkutan dan komunikasi dengan rata-rata kontribusi 3,42% diurutan keempat, dan sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan diurutan kelima dengan rata-rata kontribusi 2,49%. Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah I I - 9

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204 Kemudian dari sisi perkembangan nilai kontribusi sektor dalam PDRB tahun 2007-20, baik atas dasar harga berlaku (ADHB) dan harga konstan (ADHK), terdapat sektor yang mengalami penurunan kontribusi dalam pembentukan PDRB dan sebaliknya terdapat beberapa sektor yang mengalami peningkatan walaupun masih relatif kecil dan terdapat sektor yang kontribusinya relatif tetap. Sektor yang mengalami penurunan kontribusi adalah sektor pertanian, industri pengolahan, pengangkutan dan komunikasi keuangan, sewa, dan jasa perusahaan. Sektor yang mengalami peningkatan kontribusi adalah sektor: pertambangan dan penggalian, konstruksi, perdagangan, hotel dan restoran, dan jasa-jasa. Sedangkan sektor yang relatif tetap/sama kontribusinya adalah sektor listrik, gas dan air bersih. Berikut adalah data Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2007-20 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan harga Konstan (Hk) Kabupaten Lamandau. Tabel 2.6 Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2007-20 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan harga Konstan (Hk) Kabupaten Lamandau 2007 2008 2009 200 20 NO Sektor Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk % % % % % % % % % % Pertanian 70,56 66,40 67,63 63,97 67,52 64,65 67,96 63,69 68,05 63,06 2 Pertambangan & Penggalian 0,63 0,59,77,76,07,07,22,9,3,20 3 Industri Pengolahan 0,68 0,76 0,7 0,75 0,74 0,78 0,69 0,77 0,66 0,76 4 Listrik,Gas & Air bersih 0,08 0,08 0,08 0,08 0,0 0,0 0,2 0,3 0,3 0,3 5 Konstruksi 0,9 0,23 0,20 0,24 0,24 0,28 0,26 0,32 0,27 0,33 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 4,56 5,65 5,57 6,28 5,87 6,8 5,27 6,58 4,72 6,72 7 Pengangkutan & Komunikasi 3,45 3,86 3,75 4,09 3,82 4,2 3,53 4,06 3,42 3,99 8 Keuangan, sewa, & Js. Perusahaan 2,2 2,5 2,8 2,47 2,3 2,56 2,43 2,78 2,49 2,96 9 Jasa-jasa 7,75 9,9 8,0 0,36 8,34 0,27 8,52 0,49 8,96 0,85 PDRB 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 Sumber: Buku Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lamandau 20/202 Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah I I - 0

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204 Berdasarkan besaran kontribusi kelompok sektor terhadap pembentukan PDRB kurun waktu 2007-20, maka perekonomian Kabupaten Lamandau masih bertumpu pada kelompok sektor primer (meliputi sektor; pertanian, pertambangan dan penggalian) sebagai kelompok sektor yang kontribusinya paling besar. Rata - rata kontribusi kelompok sektor primer adalah sebesar 69,55%, diikuti kelompok sektor tersier (meliputi sektor; perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta jasa-jasa) sebesar 29,43% dan kelompok sektor sekunder (meliputi sektor; industri pengolahan, listrik dan air bersih, dan bangunan/konstruksi) sebesar,03%. Tabel 2.7 Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Tahun 2007 sampai dengan Tahun 20 Pertumbuhan Sektor Hb Hk % % Pertanian -2,5-3,34 Pertambangan & Penggalian 0,68 0,6 Industri Pengolahan -0,02 0 Listrik,Gas & Air bersih 0,05 0,05 Konstruksi 0,08 0, Perdagangan, Hotel & Restoran 0,6,07 Pengangkutan & Komunikasi -0,03 0,3 Keuangan, sewa, & Jasa Perusahaan 0,37 0,45 Jasa-jasa,2 0,94 PDRB Tabel 2.8 Struktur Perekonomian Kabupaten Lamandau Menurut Kelompok Sektor Atas Dasar Harga Berlaku 2000, Tahun 2007-20 (Persen) Kelompok Sektor 2007 2008 2009 200 20 Rata-rata Primer 7,9 69,4 68,59 69,8 69,36 69,55 Sekunder 0,94 0,99,08,07,05,03 Tersier 27,87 29,60 30,33 29,75 29,59 29,43 PDRB 00 00 00 00 00 00 Sumber: Buku Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lamandau 20/202 Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah I I -

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 204 B. PDRB Per Kapita PDRB per kapita atas harga berlaku berguna untuk menunjukkan nilai PDRB per-kepala atau satu orang penduduk. Sedangkan PDRB per kapita atas harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi perkapita penduduk suatu daerah. PDRB per kapita dihitung berdasarkan pendapatan regional netto atas dasar biaya faktor dibagi dengan jumlah penduduk regional pertengahan tahun. Pertumbuhan PDRB yang positif yang terjadi di Kabupaten Lamandau kurun waktu tahun 2007-20 menunjukkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi di wilayah ini. Walaupun demikian sasaran utama dari perkembangan ekonomi regional bukan saja untuk meningkatkan nilai tambah sektoral tetapi juga meningkatkan taraf hidup masyarakat yang tercermin dari PDRB perkapita dan pendapatan regional perkapita. Produk domestik regional bruto (PDRB) perkapita penduduk Kabupaten Lamandau kurun waktu 2007-20 menunjukkan kenaikan terus menerus setiap tahun. Rata-rata pertumbuhan PDRB perkapita atas dasar harga berlaku adalah 0,34%. Tahun 2007 PDRB perkapita atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 3.960.244,67 dan tahun 20 menjadi Rp.8.907.407,46,-, naik sebesar Rp.4.659.0,43,-. Secara terperinci PDRB Perkapita Tahun 2007 s.d 20 Atas Harga Berlaku Kabupaten Lamandau adalah sebagai berikut: Tabel 2.9 PDRB Perkapita Tahun 2007 s.d 20 Atas Harga Berlaku Kabupaten Lamandau Uraian 2007 2008 2009 200 20 Nilai PDRB (Jutaan Rp) Jumlah Penduduk tengah th (jiwa) PDRB perkapita (Rp/jiwa) 790.708,26 868.467,55 940.570,56.082.925,32.232.39,02 56.640 58.706 6.442 63.99 65.67 3.960.244,67 4.793.505,72 5.308.267,3 7.35.65,38 8.907.407,46 Sumber: Buku Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lamandau 20/202 Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah I I - 2