1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

dokumen-dokumen yang mirip
RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Suplemen Rencana Strategis

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

2014 yang. sumber. dengan. capaian. strategis. Laporan. secara. sasaran. Tabel RE 1. Sasaran Strategis. Capaian. No. 1. Sasaran Tercapai 100% di BPKP

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BPKP. Rencana strategis. Perubahan

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan


BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2013 Pengantar PENGANTAR

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013.

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2014 Pengantar PENGANTAR

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105 Tahun 2010, tugas pokok dan fungsi Inspektorat Jenderal adalah melakukan pengawasan,

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Rencana Strategis

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

Kata Pengantar. Kepala Perwakilan, Sumitro, SE., Ak., MM., CA., CFrA.

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1

LAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR

KEBIJAKAN PENGAWASAN INSPEKTORAT JENDERAL KEMDIKBUD TAHUN 2012

Kepala, Ardan Adiperdana

BAB I PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

I N S P E K T O R A T

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

RINGKASAN EKSEKUTIF. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu:

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Ikhtisar Eksekutif. vii

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Transkripsi:

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai. serta rencana pendanaan dalam tahun 2010-2014, yang selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan Kebijakan Pengawasan (Jakwas) dan Penetapan Kinerja (Tapkin) setiap tahun. Visi BPKP adalah menjadi Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas. Sebagai auditor Presiden, BPKP berperan membantu pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan negara, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2010-2014. Untuk mewujudkan visinya, BPKP memiliki empat misi, yaitu (1) menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN; (2) membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; (3) mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; serta (4) menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah. Dalam mencapai visi dan misi tersebut, BPKP menetapkan enam tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun 2010-2014, yaitu (1) meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan Negara; (2) meningkatnya tata pemerintahan yang baik; (3) terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan Negara; (4) tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; (5) meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; dan (6) terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah. Untuk mencapai tujuan strategis di atas, dalam tahun 2012 BPKP telah merumuskan delapan sasaran strategis sebagai tindak lanjut atas surat Menteri PAN dan RB Nomor B/3293/M.PAN-RB/11/2012 tanggal 30 November 2012 tentang hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) BPKP. Perumusan sasaran strategis diikuti dengan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan penetapan IKU dominan sebagai dasar pengukuran capaian sasaran strategis. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BPKP Tahun 2012 ini merupakan salah satu media yang menunjukkan kesiapan BPKP untuk mampu menjawab pertanyaan atas pencapaian kinerja tahun 2012. LAKIP ini juga sebagai alat LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2012 v

kendali dan alat pengukuran kinerja secara kuantitatif menuju terwujudnya akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas. Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak lima dari delapan sasaran strategis BPKP telah tercapai, sementara tiga sasaran strategis belum sepenuhnya tercapai. Delapan sasaran strategis BPKP berikut capaiannya dapat dilihat pada Tabel RE.1. Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran 1. Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD 2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Sebesar 87,50% 3. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 300 IPD dan Terselenggaranya Good Governance pada 75% BUMN/BUMD 4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda 6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda 7. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100% 8. Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan Tercapai 98,19% Tercapai 41,96% Tercapai 89,43% Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan IKU yang menggambarkan peran BPKP dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi pengukuran atas realisasi 12 IKU yang paling mempengaruhi capaian sasaran strategis (IKU dominan) dari 45 IKU yang telah ditetapkan dalam Tapkin BPKP Tahun 2012. Pengukuran kemudian dilanjutkan dengan analisis, khususnya terhadap IKU yang menyimpang jauh dari targetnya. Realisasi pencapaian delapan sasaran strategis tersebut di atas, adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian tiga IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. BPK RI telah memberikan opini WDP atas LKPP tahun 2011 sebagai hasil reviu yang dilakukan BPKP tahun 2012. Dengan hasil tersebut, realisasi kinerja IKU sebesar 80%, atau sesuai dengan target kinerja sebesar 80%. vi LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2012

b. Jumlah Instansi Pemerintah Pusat (IPP) yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak 27 dari 28 IPP yang diasistensi oleh BPKP, atau mencapai 96,43% dari target sebesar 80%. c. Jumlah Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak 387 dari 455 IPD yang diasistensi oleh BPKP, atau mencapai 85,05%, atau sesuai dengan target sebesar 85%. 2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Persentase peningkatan penerimaan negara dari hasil pengawasan, yang diukur dengan jumlah setoran mulai tahun 1998 sampai dengan tahun berjalan sebesar Rp 34,04 triliun atau 73,64% dibandingkan dengan temuan pemeriksaan sampai dengan tahun berjalan sebesar Rp 46,22 triliun. Realisasi IKU ini adalah sebesar 73,64%, atau di bawah target tahun 2012 sebesar 75,00%, dengan capaian sebesar 98,19%. 3. Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. Atas IKU Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima, BPKP melakukan audit kinerja Pelayanan Pemda Bidang Pendidikan dan Kesehatan atas 161 IPD untuk mendorong seluruh IPD tersebut mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaan. Apabila dibandingkan dengan targetnya sebanyak 150 IPD, maka diperoleh capaian IKU sebesar 107,33%. b. Atas IKU BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik, BPKP melakukan kegiatan sosialisasi, asistensi, assessment penerapan Good Corporate Governance (GCG), Key Performance Indicator (KPI), dan audit kinerja pada BUMN/BUMD/BUL untuk meningkatkan tata kelola perusahaan. Dari hasil evaluasi terhadap 47 BUMN/BUMD/BUL, perusahaan yang mendapat skor baik dan sangat baik sebanyak 37 badan usaha atau mencapai 143,13% dibandingkan dengan targetnya sebesar 55%. 4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Persentase pemahaman dan kepedulian atas permasalahan korupsi, yang diukur berdasarkan rata-rata hasil survei pemahaman dan kepedulian masyarakat peserta sosialisasi program anti korupsi terhadap bahaya korupsi dengan realisasi 95,80%, dengan capaian sebesar 127,73% atas target sebesar 75%. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2012 vii

5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda Realisasi persentase K/L dan Pemda yang telah menyelenggarakan SPIP sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008, yang diukur berdasarkan jumlah K/L/Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini WTP sebanyak 128 IP (61 K/L dan 67 Pemda) dari jumlah seluruh K/L/Pemda sebanyak 610 K/L/Pemda (86 K/L dan 524 Pemda) dengan realisasi 20,98%, dengan capaian 41,96% atas target sebesar 50%. Belum tercapainya realisasi IKU dominan tersebut antara lain disebabkan: a. K/L/Pemda masih mengandalkan bimbingan BPKP dalam menerapkan sosialisasi pedoman/petunjuk teknis dan asistensi penyelenggaraan SPIP. b. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi, namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa diagnostic assessment, pemetaan risiko dan penetapan serta pengembangan kebijakan/standard Operating Procedure (SOP). 6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda Realisasi jumlah unit APIP yang telah menerapkan JFA, yang diukur dari jumlah unit APIP yang telah menerapkan JFA. Sampai dengan tahun 2012, jumlah unit APIP yang telah menerapkan JFA adalah 313 unit dari target sebanyak 500 unit, atau realisasi sebesar 62,60%, dengan capaian 89,43% atas target sebesar 70%. Tidak tercapainya target antara lain disebabkan masih adanya pemerintah daerah yang belum melakukan perampingan struktur organisasi sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 2007. 7. Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. IKU Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi, diukur dengan membandingkan antara tingkat realisasi penugasan terhadap rencana capaian yang ditetapkan. Pada tahun 2012, jumlah realisasi penugasan adalah 14.535 atau 99,36% dari 14.629 rencana penugasan, dengan capaian 124,20% atas target sebesar 80%. b. IKU Tingkat Opini BPK terhadap Laporan Keuangan BPKP diukur 100% jika predikat opini BPK RI adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pada tahun 2012, opini dari BPK RI atas Laporan Keuangan BPKP Tahun Anggaran 2011 adalah WTP sehingga mencapai 100% dari target. viii LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2012

8. Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan, Terimplementasinya sistem informasi untuk mendukung pengambilan keputusan internal (manajemen BPKP) yang telah direalisasikan dengan pengembangan sistem informasi eksekutif (dashboard), sistem data warehouse, aplikasi transaksi, aplikasi lanjutan, dan infrastruktur teknikal, dengan rata-rata tingkat kematangan implementasi sistem sebesar 72% atau mencapai 118,03% dari target 61% pada tahun 2012. Selain pencapaian sasaran strategis tersebut di atas, beberapa prestasi BPKP Tahun 2012 dapat disebutkan sebagai berikut: a. Mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI atas penyajian Laporan Keuangan BPKP Tahun 2011. b. Memperoleh predikat The Most Promising Team dalam penyusunan Human Capital Development Plan (HCDP) dari Bappenas karena BPKP dapat menyelesaikan HCDP dalam tenggat waktu yang telah ditentukan dengan hasil yang memuaskan. c. Memperoleh rekor MURI atas Penyelenggaraan Test TOEFL dengan Peserta dan Lokasi Terbanyak, yang dilaksanakan serentak di 33 provinsi dan diikuti sebanyak 761 pegawai. d. Mempertahankan sertifikasi ISO 9001:2008 dari TUV-NORD untuk penerapan sistem manajemen mutu penyelenggaran pendidikan dan pelatihan. e. Mendapat akreditasi A dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk pendidikan dan pelatihan kedinasan. f. Mendapat akreditasi A untuk Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). g. Berpartisipasi aktif dengan penyajian tiga hasil penelitian Puslitbangwas BPKP, yaitu Instrumen Pengukuran Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara, Indikator dan Penilaian Efektivitas Penyelenggaraan SPIP, dan Pengawasan Intern Terhadap Public Private Partnerships (PPPs) dalam kegiatan konferensi Asia, America, Africa, Australia Public Finance Management Conference: Public Reform for Good Government Governance. h. Terkait penerapan e-gov, BPKP sebagai listed nominee FutureGov Awards untuk produk DMS dan VOIP. FutureGov Asia Pacific adalah majalah di bidang modernisasi pemerintah, pendidikan, dan kesehatan yang menjangkau pembaca sekitar 48.000 tersebar di negara Asia dan Timur Tengah, sekaligus merupakan media komunikasi para pengelola TI sektor publik dan industri TI se-asia Pasifik. Keseluruhan program yang dilaksanakan BPKP pada tahun 2012 menggunakan dana sebesar Rp1.002.092.322.000,00 atau 94,25% dari anggaran sebesar Rp1.063.206.820.000,00. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2012 ix

Secara umum sebagian besar sasaran strategis dalam tahun 2012 telah tercapai sesuai dengan yang ditargetkan. Namun demikian, masih terdapat beberapa sasaran strategis dan IKU yang masih belum mencapai target yang ditentukan. Untuk itu, diperlukan upaya dan kerja yang lebih keras lagi untuk mengoptimalkan pencapaian semua sasaran strategis di masa mendatang. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh BPKP dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain: 1. Menyempurnakan metodologi perencanaan dan pelaksanaan pengawasan yang dapat secara dini memetakan permasalahan kegiatan lintas sektoral dan permasalahan stakeholder lainnya sehingga dapat lebih efektif memberikan rekomendasi strategis. 2. Peningkatan penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, antara lain melalui: a. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP. b. Berkoordinasi lebih intensif dengan K/L/Pemda untuk percepatan implementasi SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar. 3. Intensifikasi pembentukan kedeputian BPKP yang ditugaskan secara khusus melaksanakan pembinaan SPIP kepada seluruh K/L/Pemda. 4. Intensifikasi fasilitasi penerapan JFA APIP dan peningkatan jumlah kelulusan sertifikasi auditor. 5. Peninjauan ulang penetapan target tahunan IKU yang capaiannya di bawah 100%. 6. Pengembangan sistem informasi pengukuran data kinerja sampai dengan capaian IKU. x LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2012