METODE PENELITIAN. membeli saus sambal botol di Bandar Lampung meliputi kajian mengenai

dokumen-dokumen yang mirip
JIIA, VOLUME 3 No. 1, JANUARI 2015 PENGAMBILAN KEPUTUSAN RUMAH TANGGA DALAM MEMBELI SAUS SAMBAL BOTOL DI BANDAR LAMPUNG

III. METODE PENILITIAN. Konsumen rumahtangga adalah responden yang diwakili oleh ibu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Gaplek merupakan ubi kayu yang sudah melewati proses pengeringan yang. selanjutnya akan diolah menjadi beras siger

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian

III. METODE PENELITIAN. Semangka merah tanpa biji adalah salah satu buah tropik yang diproduksi dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Motor Air Tiris, Kec. Kampar jln. Pekanbaru-Bangkinang KM.48 Psr. Air

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

BAB III METODE PENELITIAN Metode dan Jenis Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan cara peneliti yang digunakan dalam mendapatkan data untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Variabel dependen, yaitu loyalitas konsumen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. satu variable dengan variable yang lain atau dengan istilah lain adalah

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksplanatori (explanatory

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengkaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi. keputusan konsumen dalam pembelian teh Osmo-filter di Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN. Kayu Jati yang berada di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. Tipe penelitian ini merupakan tipe penelitian eksplanatori. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. dan mempelajari berbagai literatur, jurnal, karangan ilmiah dan penerbitan lainnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2009:5) metode penelitian dapat diartikan, Metode deskriptif itu sendiri menurut (Sugiono, 2009:206):

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Customer Value dan Brand Image terhadap Customer Loyalty Nasabah

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Pengukuran Indikator Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif asosiatif. Metode penelitian kuantitatif asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research).

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel dependen

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian pengambilan keputusan rumah tangga dalam membeli saus sambal botol di Bandar Lampung meliputi kajian mengenai atribut-atribut yang mempengaruhi konsumen dalam membeli saus sambal botol, dengan mengkombinasikan empat atribut produk, yaitu warna, rasa, kemasan dan ukuran. Kombinasi atribut yang diperoleh adalah warna (orange kemerahan dan orange pekat), rasa (pedas dan tidak terlalu pedas), kemasan (plastik (sachet dan refil) dan botol (plastik dan beling) dan ukuran ( 250 ml dan > 250 ml). Kajian mengenai pola konsumsi saus sambal botol adalah frekuensi pembelian, jumlah pembelian, merek produk yang dibeli, alasan memilih merek, tempat pembelian, alasan memilih tempat dan penggunaan saus sambal. Kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian saus sambal botol meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian saus sambal botol adalah pendidikan, pendapatan, jumlah anggota keluarga, pengetahuan gizi, sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi pengambilan keputusan

38 pembelian saus sambal adalah harga saus sambal, iklan, merek saus sambal, harga kecap manis, merek saus sambal dan harga saus tomat. Responden penelitian adalah ibu rumah tangga kelas menengah atas, -karena ibu-ibu rumah tangga kelas menengah atas merupakan wanita karir, sehingga aktivitas yang dilakukan lebih banyak di luar rumah. Oleh sebab itu, ibu rumah tangga kelas menengah atas kurang memiliki waktu untuk mengolah makanannya sendiri. B. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan definisi yang digunakan untuk memperoleh data dan melakukan analisis yang berhubungan dengan tujuan penelitian. Perilaku konsumen merupakan kegiatan individu dalam mencari, mendapatkan, menggunakan dan menghabiskan produk barang atau jasa dengan tujuan memperoleh kepuasan setelah mengkonsumsi barang atau jasa tersebut. Kegiatan perilaku konsumen dalam penelitian ini adalah pengambilan keputusan konsumen dalam membelii saus sambal botol di Bandar Lampung. Pengambilan keputusan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh konsumen terhadap suatu barang dimana konsumen tersebut akhirnya benar-benar memilih atau membeli dan mengkonsumsi barang tersebut.

39 Tahap pengambilan keputusan merupakan pertimbangan konsumen terhadap suatu produk barang atau jasa sebelum melakukan keputusan pembelian yang sesuai dengan keinginannya. Pada penelitian ini, tahap pengambilan keputusan terbagi menjadi lima, yaitu tahap pengenalan kebutuhan, tahap pencarian informasi, tahap evaluasi alternatif, tahap pembelian dan tahap evaluasi pasca pembelian. Pengenalan kebutuhan merupakan suatu kondisi dimana konsumen menghadapi suatu masalah antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan yang sebenarnya (yang mungkin berbeda dengan keinginannya). Tahap ini diukur dengan kuesioner (daftar pertanyaan) mengenai motivasi membeli saus sambal botol dan manfaat yang diinginkan dalam membeli saus sambal botol. Pencarian informasi merupakan kegiatan konsumen dalam mencari informasi tentang produk (barang atau jasa) karena konsumen merasa produk tersebut telah dapat memenuhi kebutuhannya. Tahap ini diukur menggunakan pertanyaan mengenai informasi pertama kali responden mengetahui produk saus sambal botol dan apakah responden menyediakan waktu khusus dalam melakukan pembelian saus sambal botol. Evaluasi alternatif merupakan proses evaluasi yang dilakukan oleh konsumen terhadap produk (barang atau jasa) yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Pada tahap ini responden diberikan pertanyaan melalui kuesioner mengenai kriteria yang menjadi pertimbangan responden saat membeli saus sambal botol.

40 Pembelian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam membeli suatu produk (barang atau jasa) yang dianggap dapat memenuhi kebutuhannya. Tahap ini diukur melalui daftar pertanyaan (kuesioner) yang berisi tentang kapan waktu membeli dan diman pembelian saus sambal, apakah terencana atau tidak, saat berbelanja kebutuhan bulanan atau pada saat persediaan saus sambal botol sudah habis. Evaluasi pasca pembelian merupakan tanggapan yang diberikan oleh konsumen terhadap produk barang atau jasa yang telah digunakan. Tahap ini diukur dengan pertanyaan kuesioner mengenai tingkat kepuasan setelah membeli saus sambal botol dan apakah akan melakukan pembelian berulang atau tidak. Pola pembelian adalah cara seseorang dalam memilih makanan. Pola pembelian dalam penelitian ini meliputi frekuensi pembelian saus sambal botol dalam satu bulan, volume pembelian (ml), merek saus sambal botol yang dibeli, alasan memilih merek saus sambal botol dan alasan memilih tempat membeli serta alasan menggunakan saus sambal botol. Responden adalah ibu rumah tangga kelas menengah atas yang melakukan pembelian saus sambal botol di Bandar Lampung yang bersedia diwawancarai dengan menggunakan kuesioner. Saus sambal botol merupakan produk makanan olahan dari cabai segar berupa cairan kental yang ditambahkan pada makanan yang berfungsi untuk meningkatkan penampilan, aroma dan rasa makanan.

41 Atribut merupakan karakteristik yang melekat pada suatu produk. Atribut yang digunakan dalam penelitian ini adalah warna saus sambal botol, rasa saus sambal botol, kemasan saus sambal botol dan ukuran saus sambal botol. Rasa saus sambal merupakan tanggapan yang diberikan konsumen setelah membeli saus sambal botol tersebut. Rasa saus sambal botol dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu, rasa peda dan rasa tidak terlalu pedas. Harga saus sambal botol merupakan banyaknya jumlah uang yang dikeluarkan responden untuk membeli saus sambal botol yang dinyatakan dalam satuan rupiah per ml (Rp/ml). Harga saus tomat merupakan banyaknya jumlah uang yang dikeluarkan responden untuk membeli saus tomat yang dinyatakan dalam satuan rupiah per ml (Rp/ml). Harga kecap manis merupakan banyaknya jumlah uang yang dikeluarkan responden untuk membeli kecap manis yang dinyatakan dalam satuan rupiah per ml (Rp/ml). Pendidikan responden adalah lamanya responden mengikuti pendidikan formal di bangku sekolah atau kuliah dilihat dari jenjang sekolah terakhir yang diperoleh, yang diukur dalam tahun. Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh konsumen per bulan, diukur dalam satuan rupiah per bulan (Rp/bulan).

42 Jumlah anggota rumah tangga merupakan banyaknya anggota rumah tangga yang menjadi tanggungan dan tinggal bersama responden yang dinyatakan dalam satuan jiwa (orang). Merek saus sambal merupakan jenis atau nama dagang saus sambal botol apa yang akan dikonsumsi konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Pada penelitian ini merek saus sambal botol diukur menggunakan variabel dummy. D 1 = 1 jika merek ABC dan D 1 = 0 jika merek bukan ABC. Iklan merupakan sarana promosi yang digunakan oleh produsen saus sambal botol untuk mempengaruhi konsumen sehingga membeli produk mereka. Iklan yang mempengaruhi responden dalam melakukan pembelian saus sambal botol diukur menggunakan variabel dummy. D 2 = 1 jika pembelian dilakukan karena pengaruh iklan dan D 2 = 0 jika pembelian bukan karena pengaruh iklan. Kemasan merupakan karakteristik yang diberikan produsen untuk suatu produk yang diproduksi. Pada penelitian ini, kemasan saus sambal botol terdiri dari kemasan botol plastik dan botol beling. Pengetahuan kandungan gizi saus sambal botol merupakan pengetahuan konsumen mengenai informasi gizi yang terdapat pada produk saus sambal botol, diukur sebagai variabel dummy. Dalam penelitian ini, D 3 = 1 jika konsumen mengetahui dengan benar kandungan gizi saus sambal botol, D 3 = 0 jika konsumen tidak mengetahui kandungan gizi saus sambal botol.

43 C. Lokasi, Waktu dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bandar Lampung. Penentuan atau pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan bahwa Kota Bandar Lampung merupakan pusat pemerintahan Provinsi Lampung dan pusat perbelanjaan terbanyak berada di Kota Bandar Lampung. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April-Mei 2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode pengambilan sampel gugus bertahap, yaitu pengambilan sampel yang digunakan saat dijumpai populasi yang sangat menyebar (Mantra dan Kasro, 1987). Pada penelitian ini, tahap pertama yang dilakukan adalah menentukan kecamatan yang tergolong kelas menengah atas, yaitu Kemiling, Sukabumi, Tanjung Karang Timur, Kedamaian, Kedaton, Teluk Betung Barat, Tanjung Karang Pusat, Tanjung Karang Barat, Sukarame, Langkapura, Way Halim (BKKBN, 2013). Tahap selanjutnya adalah mengambil dua kecamatan yang tergolong kelas menengah atas dengan menentukan batas wilayah Barat dan Timur. Kecamatan yang terpilih adalah Kecamatan Kemiling dan Kecamatan Tanjung Karang Timur. Setelah terpilih dua kecamatan, Tahap ke tiga adalah menentukan satu kelurahan dari masing-masing kecamatan yang terpilih. Penentuan kelurahan dilakukan secara acak sederhana melalui teknik pengundian. Kelurahan yang terpilih adalah Kelurahan Kemiling Permai mewakili Kecamatan Kemiling dan Kelurahan Kota Baru mewakili Kecamatan Tanjung Karang Timur.

44 Tahap selanjutnya adalah menentukan dua RT dari masing-masing kelurahan untuk dijadikan populasi penelitian secara purposive. RT yang terpilih adalah RT 028 dan RT 029 LK III mewakili Kelurahan Kemiling Permai dan RT 01 dan RT 03 LK II mewakili Kelurahan Kota Baru. Sampel penelitian dari empat RT diperoleh dengan menggunakan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Kerangka sampling merupakan daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling. Kerangka sampling dapat berupa jumlah penduduk, jumlah bangunan ataupun sebuah peta yang unit-unitnya tergambar dengan jelas (Singarimbun dan Effendi, 1989). Kerangka sampling penelitian ini disajikan seperti Gambar 6.

45 Kecamatan kelas menengah atas (Ibu rumah tangga) Kecamatan Kemiling Kecamatan Tanjung Karang Timur Gugus bertahap Kelurahan Kemiling Permai Kelurahan Kota Baru Purposive RT 028 dan RT 029 RT 01 Dan RT 03 27 rumah tangga RT O28 = 17 RT RT 029 = 10 RT 54 rumah tangga RT 01 = 31 RT RT 03 = 23 RT Simple random sampling Gambar 6. Kerangka sampel pengambilan keputusan rumah tangga dalam membeli saus sambal botol di bandar Lampung, tahun 2014

46 Perhitungan sampel mengacu pada Rakhmat (2001) dengan rumus :... ( 2 ) Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%) Populasi rumah tangga di empat RT adalah 434 rumah tangga, sehingga jumlah sampel yang diteliti diperoleh dengan menggunakan persamaan (2), yaitu : 434 n = 434 (0,1) 2 +1 = 81,27= 81 orang Penentuan jumlah sampel masing-masing RT dihitung dengan menggunakan rumus (Nasir, 1988) : Keterangan :... ( 3 ) ni = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya Populasi rumah tangga di empat RT adalah 434 rumah tangga, sehingga jumlah sampel yang diteliti diperoleh dengan menggunakan persamaan (2), yaitu :

47 434 n = 434 (0,1) 2 +1 = 81,27= 81 orang Dengan menggunakan persamaan (3), maka sampel di masing-masing kelurahan adalah : Kelurahan Kemiling Permai RT 028 Kelurahan Kemiling Permai RT 029 Kelurahan Kota Baru RT 01 Kelurahan Kota Baru RT 03 = (89/ 434) x 81 = 17 orang = (55 / 434) x 81 = 10 orang = (165 / 434) x 81 = 31 orang = (125 / 434) x 81 = 23 orang D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Penelitian dilakukan dengan metode survei. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan responden yang mengkonsumsi saus sambal dengan menggunakan kuisioner (daftar pertanyaan). Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait yang berhubungan dengan penelitian, yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), BKKBN, jurnal atau laporan, internet dan literatur lain yang berhubungan dengan topik penelitian. E. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif digunakan untuk menjawab tujuan pertama

48 dan ke- empat yaitu analisis conjoint dan analisis Regresi Linear Berganda Analisis data kualitatif digunakan untuk menjawab tujuan ke- dua dan ke- tiga. 1. Analisis konjoin Analisis konjoin dalam penelitian digunakan untuk mengkaji atribut-atribut yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam membeli saus sambal botol yang merupakan tujuan ke-dua penelitian ini. Atribut produk yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini adalah warna saus sambal, rasa saus sambal, kemasan saus sambal dan ukuran saus sambal. Jenis atribut produk beserta levelnya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jenis atribut dan level saus sambal botol penelitian No Atribut Level 1 Level 2 1 Warna Orange kemerahan Orange pekat 2 Rasa Pedas Tidak terlalu pedas 3 Kemasan Plastik Beling 4 Ukuran 250 ml >250 ml Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa empat atribut yang digunakan terbagi menjadi dua level. Dengan menggunakan pendekatan kombinasi lengkap, maka akan diperoleh 2 x 2 x 2 x 2 = 16 kombinasi atribut saus sambal botol yang dapat dibentuk. Untuk mendapatkan kombinasi atribut yang optimal dilakukan pengurangan jumlah stimuli dengan cara orthogonal array menggunakan SPSS. Setelah diolah menggunakan SPSS maka diperoleh jumlah stimuli sebanyak delapan kombinasi. Delapan stimuli tersebut akan digunakan untuk membantu konsumen dalam memberikan skor dan mengevaluasi masing-masing stimuli yang ditawarkan. Untuk membentuk

49 desain orthogonal array saus sambal dalam SPSS 16 secara umum digunakan syntaks : ORTHOPLAN /FACTORS= WARNA 'Warna Saus Sambal' ('Orange Kemerahan' 'Orange Pekat') RASA 'Rasa Saus Sambal' ('Pedas' 'Tidak Terlalu Pedas') KEMASAN 'Kemasan Saus Sambal' ('Botol Plastik' 'Botol Beling') UKURAN 'Ukuran Saus Sambal' (' 250' '>250') /HOLDOUT=0. SAVE OUTFILE='CONJOINT SOAL1.SAV' Setelah diolah menggunakan rumus syntax, maka diperoleh kombinasi stimuli atribut berdasarkan level yang telah ditentukan. Stimuli yang ditawarkan kepada konsumen dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil kombinasi atribut yang ditawarkan kepadakonsumen Atribut No Stimuli Warna Rasa Kemasan Ukuran (ml) 1 S1 Orange Pekat Pedas Botol (beling/plastik) >250 2 S2 Orange Tidak Terlalu Botol (beling/plastik) 250 Kemerahan Pedas 3 S3 Orange Pekat Pedas Botol (beling/plastik) 250 4 S4 Orange Pekat Tidak Terlalu Botol (beling/plastik) 250 Pedas 5 S5 Orange Tidak Terlalu Botol (beling/plastik) >250 Kemerahan Pedas 6 S6 Orange Pedas Botol (beling/plastik) <250 Kemerahan 7 S7 Orange Pekat Tidak Terlalu Botol (beling/plastik) >250 8 S8 Orange Kemerahan Pedas Pedas Botol (beling/plastik) >250 Sumber : Data diolah menggunakan SPSS, tahun 2014

50 Penilaian kombinasi atribut akan dilakukan oleh responden pada penelitian saus sambal botol dengan memberikan rating 1 sampai 5 di setiap atributnya. Stimuli yang paling disukai diberi skor 5, sedangkan yang paling tidak disukai diberi skor 1. Rating : (5 4 3 2 1) Keterangan : 5 = sangat suka 4 = suka 3 = cukup suka 2 = tidak suka 1 = sangat tidak suka Model analisis konjoin dapat dirumuskan secara matematis sebagai (Rangkuti, 1996) :... ( 4 ) di mana : U (X) = keseluruhan utilitas dari alternatif aij = j = 1,2 k i dari i atribut (1 = 1, 2 m) ki m xij = nomor level pada atribut i = nomor atribut = 1 apabila level j dari atribut; dan 0 kalau tidak dipilih Pentingnya atribut dinyatakan dalam: I i = { max (aij) min (aij) }, untuk masing-masing i... ( 5 ) Pentingnya atribut dinormalkan dalam kaitannya dengan kepentingan relatif dengan atribut yang lain, melalui rumus:

51 sehingga menjadi :... ( 6)... ( 7) Keterangan : U (X) = keseluruhan utilitas dari alternatif ki m xij = nomor level pada atribut i = nomor atribut = 1 apabila level j dari atribut; dan 0 kalau tidak dipilih Pentingnya atribut dinyatakan dalam: I i = { max (aij) min (aij) }, untuk masing-masing i...( 8 ) 2. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian saus sambal botol. Regresi berganda dapat meramalkan sejauh mana variabel bebas (X) mempengaruhi variabel terikat (Y). Penelitian ini menggunakan alat bantu program SPSS for windows untuk mempermudah proses pengolahan data-data penelitian. Persamaan regresi pada penelitian ini adalah : Y = α + b1x 1 + b2x 2 + b3x 3 + b4x 4 + b5x 5 + b6x 6 + b7d 1 + b8d 2 + b9d 3 + e...(8)

52 Keterangan : Y b 0 b 1 -b 14 X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 D 1 D 2 D 3 = Jumlah pembelian saus sambal botol (ml/bulan) = Intersep = Koefisien variabel bebas = Harga saus sambal botol (Rp/ml) = Harga kecap manis (Rp/ml) = Harga saus tomat (Rp/ml) = Pendidikan (tahun) = Pendapatan (Rp/bln) = Jumlah anggota rumah tangga (jiwa) = Dummy merek D 1 = 1 bila merek ABC, D 1 = 0 bila bukan merek ABC = Dummy iklan D 2 = 1 bila dipengaruh iklan, D 2 = 0 bila tidak terpengaruh iklan = Dummy pengetahuan gizi D 3 = 1 bila tahu kandungan gizi dalam saus sambal, D 3 = 0 bila tidak tahu kandungan gizi dalam saus sambal Pada analisis regresi linear berganda akan dilakukan pengujian mengenai gejala-gejala penyimpangan asumsi klasik yang terdapat di dalam model regresi. Gejala penyimpangan asumsi klasik tersebut adalah gejala multikolinearitas dan heterokedastis. a. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji ada atau tidaknya korelasi antara variabel bebas (independen). Pengujian dilakukan dengan cara

53 menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika variabelvariabel independen saling berkorelasi (koefisien korelasinya diatas 0,9) dan nilai R 2 yang dihasilkan oleh estimasi model regresi empiris sangat tinggi, dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) > 10, maka mengindikas ikan adanya multikolinieritas (Ghozali, 2006). b. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Ysesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2006). Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan adanya heterokedastis. Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar d iatas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastis.

54 Koefisien determinan (R²) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan (paling baik) dalam analisis regresi, yang ditunjukkan oleh besarnya koefisiensi determinasi (R²), yaitu antara 0 (nol) dan 1 (satu). Koefisien determinasi (R²) nol, artinya variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi (R 2 ) semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independent berpengaruh terhadap varibel dependen. Selain itu, koefisien determinasi dipergunakan untuk mengetahui presentase perubahan variabel terikat (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) (Ghozali, 2006).