BAB IV TEORI PERILAKU KONSUMEN

dokumen-dokumen yang mirip
Teori Ekonomi Mikro. Teori Permintaan Konsumen: Analisis Kurva Kepuasan Sama. (Indifference Curve)

Qx TUx MUx

Pengantar Ekonomi Mikro

Pertemuan Ke 4. Teori Tingkah Laku Konsumen

Teori Perilaku Konsumen (lanjutan) Bab IV Model Kurva Indiferens

N I N A N U R H A S A N A H, S E, M M - U N I V E R S I T A S E S A U N G G U L

PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

Model Utilitas Kardinal dan teori permintaan

TEORI PERILAKU KONSUMEN

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa Menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai

Modul ke: Perilaku Konsumen. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.

TEORI KONSUMSI (PERILAKU KONSUMEN)

PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN ORDINAL

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN

MIKROEKONOMI RESUME TEORI KESEIMBANGAN KONSUMEN

TEORI KEPUASAN KONSUMEN FEB Manajemen S-1

Teori Perilaku Konsumen Ordinal Utility

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITY) EKONOMI MIKRO 1

BAB 2 - TEORI PERILAKU KONSUMEN

Teori Perilaku Konsumen MILA SARTIKA, SEI MSI

L/O/G/O TEORI PERILAKU KONSUMEN

Prinsip Dasar Kepuasaan Konsumen

TEORI PRILAKU KONSUMEN. Dr. Syafrizal Chan, SE, M.Si Dosen Fakultas Ekonomi

TEORI PERILAKU KONSUMEN. Pertemuan 4 & 5 Izzani Ulfi

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 07FEB. Teori Prilaku Konsumen (Ordinal Approach) Fakultas. Desmizar, S.E., M.M. Program Studi Manajemen

Teori Konsumsi dan Utilitas. Copyright 2004 South-Western

Teori Tingkah Laku Konsumen dan Teori Nilai Guna (Utility) Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar ekonomi mikro. Modul ke: 05FEB. Teori prilaku konsumen. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi Manajement S1

BAB V TEORI (PERILAKU) KONSUMSEN

ekonomi Kelas X TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN KTSP & K-13 A. POLA PERILAKU KONSUMEN a. Konsep Dasar Konsumsi

Pengantar Ekonomi Mikro

PERILAKU KONSUMEN Pendekatan Guna Batas

Modul 4. Teori Perilaku Konsumen

Pengantar Ekonomi Mikro PENDEKATAN PENDEKATAN DALAM PERILAKU KONSUMEN

HOUSEHOLD EQUILIBRIUM

Household Behavior and Customer Choice

IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN

TUGAS PENGANTAR EKONOMI KELOMPOK 6 : 1. Alvin Kharisma Catra ( ) 2. Annisa Widiyanti ( ) 3. Merry Inriama ( )

Teori Permintaan Konsumen: Pendekatan Utiliti (Nilai guna / Kepuasan)

Template Standar Powerpoint

Mukhaer Pakkanna Dosen STIE Ahmad Dahlan Jakarta

EKONOMI & MANAJEMEN 2 BAB 4 PERILAKU KONSUMEN

TEORI PREFERENSI KONSUMEN

Memberi pengetahuan tentang teori permintaan konsumen dan teori utilitas. Memahami tingkah laku konsumen dalam pasar. Memahami konsep kurva

Kasus dan Soal-soal Teori Perilaku Konsumen Halaman 1

Materi Presentasi. Teori Perilaku Konsumen dan Pilihan Konsumen. Sayifullah Analisis Utilitas

a t e r i 1 MATAKULIAH : Teori Ekonomi Mikro POKOK BAHASAN : TEORI PERILAKU KONSUMEN SUB BAHASAN : 1. Pendekatan Kurva Indeferens

Teori Prilaku konsumen

TEORI PERILAKU KONSUMEN DAN ANALISIS KURVA KEPUASAN SAMA

PERILAKU KONSUMEN. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ada dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal

Teori Perilaku Konsumen Cardinal Utility

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

A. Pendekatan Utilitas

Teori Ekonomi Mikro Review 1-6

Pertemuan 13 dan 14 TEORI PILIHAN KONSUMEN DAN PREFERENSI KONSUMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Template Standar Powerpoint

6FEB. Pengantar Ekonomi Mikro. Teori Perilaku Konsumen: Ordinal Utility Approach. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Modul ke: Fakultas

PENGANTAR EKONOMI & MANAJEMEN 2 Teori Prilaku Konsumen

PERTEMUAN 13 DAN 14 TEORI PILIHAN KONSUMEN DAN PREFERENSI KONSUMEN

BAB I PERMINTAAN DAN PENAWARAN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

Kuliah II-Teori Konsumen & Derivasi Kurva Permintaan

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

BAB 3 TEORI KONSUMSI ISLAMI

Pengantar Ekonomi Mikro PENDEKATAN PENDEKATAN DALAM PERILAKU KONSUMEN

PERILAKU KONSUMEN (Kuantitatif)

Pengantar Ekonomi Mikro

Bab 6 Analisis Perilaku Konsumen. Ekonomi Manajerial Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KULIAH KE - 4 TEORI PERILAKU INDIVIDUAL

TEORI PERILAKU KONSUMEN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. daerah. Menurut UU No 5 tahun 1962, perusahaan daerah air minum (PDAM),

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Jurusan Manajemen/Akuntansi - Program Studi S1 Manajemen/Akuntansi Fakutas Ekonomi Universitas Gunadarma

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Jumlah total komoditas yang ingin dibeli oleh semua rumah tangga disebut. jumlah yang diminta (quantity demanded) untuk komoditas tersebut.

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN

TEORI PERMINTAAN KONSUMEN PENDEKATAN UTILITY

BAB I TEORI HARGA DAN APLIKASINYA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA KEGIATAN PRODUKSI:

Penggunaan Fungsi Non-Linear Dalam Ekonomi

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Fungsi biaya. Biaya tetap (fixed cost) Biaya variabel (variable cost) FC = k VC = f (Q) = vq C = g(q) = FC + VC = k + vq

PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER

PPT 6 TEORI PERILAKU KONSUMEN : ORDINAL UTILITY APPROACH

URAIAN MATERI A. Konsumsi 1. Pengertian Konsumsi 2. Tujuan Kegiatan Konsumsi 3. Teori Perilaku Konsumen

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Teori Barang Publik (I)

5FEB. Pengantar Ekonomi Mikro. Teori Perilaku Konsumen: Cardinal Utility Approach. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Modul ke: Fakultas

Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah. permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB II KEGIATAN EKONOMI KONSUMEN DAN PRODUSEN

Catatan Kuliah 11 Memahami dan Menganalisa Optimasi dengan Kendala Persamaan

Keseimbangan Umum. Rus an Nasrudin. Mei Kuliah XII-2. Rus an Nasrudin (Kuliah XII-2) Keseimbangan Umum Mei / 20

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS Semester : 1 Dosen : Tim Jumlah TM : 16 x pertemuan

SILABUS OLIMPIADE EKONOMI. : 120 menit tingkat kabupaten/kota dan provinsi. 150 menit tingkat nasional

GBPP DAN SAP PENGANTAR EKONOMI MIKRO

Transkripsi:

BAB IV TEORI PERILAKU KONSUMEN 4.1. Pendahuluan Konsumen adalah setiap pemakai atau pengguna barang atau jasa baik untuk kepentingan diri sendiri dan atau kepentingan orang lain. Namun secara sederhana dapat diartikan sebagai pengguna barang dan atau jasa. Masing-masing konsumen merupakan pribadi unik dimana antara konsumen yang satu dengan yang lain memiliki kebutuhan yang berbeda juga perilaku yang berbeda dalam memenuhi kebutuhannya. Namun, dari perbedaan-perbedaan yang unik tersebut ada satu persamaan yakni setiap saat konsumen akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada saat mengkonsumsi suatu barang ataupun jasa. Tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dalam mengkonsumsi barang disebut dengan utilitas. Dalam perekonomian, konsumen tidak hanya bertindak sebagai pengguna barang dan jasa tapi juga sebagai penyedia faktor-faktor produksi (lihat Diagram Aliran Barang, Uang dan Pasar pada Bab I). Dengan menggunakan pokok-pokok dari teori mikro maka perilaku-perilaku konsumen di pasar menjadi lebih mudah dipahami. Teori perilaku konsumen akan menjelaskan bagaimana seorang konsumen memilih suatu produk yang diyakininya akan memberikan kepuasan yang maksimum dengan kendala pendapatan dan harga barang tersebut. Untuk memahami mengenai perilaku konsumen yang dinyatakan pada hukum permintaan, digunakan dua pendekatan, yakni: 1. Pedekatan marginal utility (kardinal) 2. Pendekatan indifference curve (ordinal) <29>

4.2. Pedekatan Marginal Utility (Kardinal) Pendekatan kardinal didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan tertentu seperti rupiah, jumlah, unit atau buah dan lain-lain. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi. Berikut ini adalah perbedaan antara kepuasan total dan kepuasan tambahan yang diperoleh konsumen saat mengkonsumsi barang yang disajikan lewat contoh numerik dan gambar : Tabel 4.1. Q A TU A MU A 0 0 1 12 12 2 18 6 3 22 4 4 24 2 5 24 0 6 22-2 Bentuk dari kurva MU dan TU adalah seperti digambarkan berikut ini: <30>

TU MU TU MU Q Q 4.2.1. Keseimbangan Konsumen Semua konsumen akan berusaha mencapai kepuasan maksimum dari barang-barang yang dikonsumsinya. Namun, permasalahan timbul bila konsumen mengkonsumsi barang dalam jumlah banyak dengan harga yang berbeda-beda. Kepuasan maksimum terjadi apabila alokasi pengeluaran pada komoditi-komoditi terjadi pada saat kepuasan setiap rupiah terakhir yang dikeluarkan adalah sama. Secara matematis dapat ditunjukkan sebagai berikut: MU A = MU B = MU C =. = MU Z P A P B P C P Z Kondisi yang diperlukan bagi konsumen untuk memaksimalkan kepuasannya pada dua macam barang adalah: MU A = MU B atau MU A = P A P A P B MU B P B atau M = P AQ A + P BQ B U = f (Q A, Q B) <31>

Sebagai contoh, jika seorang konsumen memiliki dana Rp. 12 untuk membeli dua macam barang yaitu barang A dengan harga Rp. 2/unit dan barang B dengan harga Rp. 1/unit. Besarnya kepuasan total (TU) maupun kepuasan tambahan (MU) ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Berapakah jumlah barang A dan B yang dapat dibeli oleh konsumen agar kepuasannya maksimum? Tabel 4.2. Barang A TU A MU A Barang B TU B MU B 0 0 0 0 1 16 16 1 11 11 2 30 14 2 21 10 3 42 12 3 30 9 4 52 10 4 38 8 5 60 8 5 45 7 6 66 6 6 51 6 Syarat kepuasan maksimum : MU A MU B = P A P B MU A = 2 MU B 1 Dari sekian kombinasi, yang memenuhi syarat ada 3 pasangan, yaitu: (MU A = 16 dan MU B = 8), (MU A = 14 dan MU B = 7) dan (MU A = 12 dan MU B = 6). Selanjutnya ketiga pasangan ini dihitung sehingga ditemukan kombinasi mana yang paling memuaskan konsumen. M = P AQ A + P BQ B 12 = 2 Q A + 1 Q B Pasangan 1 (MU A = 16 dan MU B = 8) (2 x 1) + (1 x 4) = 6 Pasangan 2 (MU A = 14 dan MU B = 7) (2 x 2) + (1 x 5) = 9 Pasangan 3 (MU A = 12 dan MU B = 6) (2 x 3) + (1 x 6) = 12 <32>

Sehingga dapat diperoleh kombinasi yang paling memuaskan yaitu jika konsumen membeli barang A sebanyak 3 unit dan barang B sebanyak 6 unit yang sesuai dengan uang yang dibelanjakan yaitu Rp. 12. 4.3. Pendekatan Indifference Curve (Ordinal) Pendekatan ordinal mengasumsikan bahwa konsumen mampu meranking/membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus menyebutkan secara absolut. Pendekatan ordinal digunakan dengan menggunakan analisis kurva indiferensi. Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titiktitik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama. Mengukur kepuasan konsumen dengan pendekatan kurva indiferensi didasarkan pada 4 (empat) asumsi, yakni: Konsumen memiliki pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan dalam bentuk peta indiferensi Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum Semakin jauh dari titik origin, maka kepuasan konsumen semakin tinggi Tabel 4.3. Sirup Kue Titik Kombinasi (gelas) (potong) 8 3 A 4 6 B 2 9 C 1 12 D <33>

Gambar 4.1 Kurva Indiferensi 4.3.1. Karakteristik Kurva Indiferens Kurva indiferensi memiliki karakteristik atau ciri-ciri umum sebagai berikut: 1. Memiliki kemiringan yang negatif Bila jumlah suatu barang dikurangi maka jumlah barang yang lain harus ditambah agar dapat memperoleh tingkat kepuasan yang sama. 2. Tidak dapat berpotongan Perpotongan antara dua kurva indiferensi tidak mungkin terjadi. 3. Cembung terhadap titik origin 4.3.2. Tingkat Penggantian Marginal (Marginal Rate of Substitution/MRS) Berapa gelas sirup yang harus dikorbankan untuk memperoleh tambahan 1 potong kue? Pertanyaan ini akan terjawab dengan mengukur tingkat penggantian marginal atau MRS. Tabel 4.4 MRS antara Sirup dengan Kue Titik Kombinasi Sirup (gelas) Kue (potong) Gerakan Perubahan Sirup Perubahan Kue Tingkat MRS A 8 3 B 4 6 A ke B -4 3-1,33 C 2 9 B ke C -2 3-0,66 D 1 12 C ke D -1 3-0,33 <34>

4.4. Garis Anggaran (Budget Line) Salah satu syarat yang dibutuhkan agar seorang konsumen dapat mengkonsumsi barang dan jasa adalah memiliki pendapatan untuk dibelanjakan. Daya beli seorang konsumen dalam melakukan permintaan terhadap barang dan jasa dipengaruhi oleh: a) pendapatan yang dimiliki dan b) harga barang yang diinginkan. Bila diandaikan bahwa hanya ada 2 barang yang dikonsumsi maka secara matematis persamaan garis anggaran dapat ditulis sebagai berikut: PxQx + Py Qy = I Dimana : Px = harga barang X Py = harga barang Y Qx = jumlah barang X Qy = jumlah barang Y I = pendapatan konsumen <35>